Geografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah

Post on 07-Jan-2017

1.374 views 20 download

Transcript of Geografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah

Percepatan Pertumbuhan WilayahGOGRAFI KELAS XII SMA NEGERI 1 SUMEDANG

KELOMPOK 1 GEOGRAFI

XII IPA 9

Arni Puji F.H.W.Ghina

Nurqori AinaNovia Delvi

SilviaSyifa

Sahaliya

Berikut ini beberapa pengertian wilayah yang diungkapkan oleh para ahli

geografi: Menurut Cressey: Wilayah (region) adalah keseluruhan dari lahan, air,

udara, dan manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan. Setiap region merupakan satu keutuhan (entity) yang batasnya jarang

ditentukan secara tepat. 

Menurut R. E. Dickinson: Wilayah adalah daerah tertentu yang terdapat sekelompok kondisi fisik yang telah memungkinkan

terciptanya tipe-tipe ekonomi tertentu.

Menurut W. I. G. Joerg: Wilayah adalah suatu area yang mempunyai kondisi fisik yang sama/homogen.

Menurut A. I. Herbertson: Wilayah adalah suatu kesatuan yang kompleks dan tanah, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia yang dipandang dari hubungan mereka yang khusus yang secara bersama-

sama membentuk suatu ciri tertentu di atas permukaan bumi.

Menurut Fanneman: Wilayah adalah area yang mempunyai

karaktenistik kenampakan permukaan yang sama dan

kenampakan ini sangat berbeda dengan kenampakan-kenampakan

lain di daerah sekitarnya.

Menurut Taylor: Wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu satuan

area di permukaan bumi yang dapat dibedakan dengan area lain melalui

sifat-sifat seragam yang terlihat padanya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana: Tata Ruang Wilayah Nasional: Wilayah adalah ruang

yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait

padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek

administratif dan/aspek fungsional.

Menurut Platt: Wilayah adalah suatu daerah yang keberadaanya dikenal

berdasarkan keseragaman (homogenitas) umum, baik didasarkan pada keadaan

lahan maupun keadaan penduduknya.Menurut P. Vidal de La

Blache: Wilayah adalah suatu tempat yang didalamnya ditemukan banyak hal yang

berbeda-beda, namun dalam bentuk buatan tergabung secara bersama-sama

dan saling menyesuaikan .

Wilayah Formal dan Fungsional

Wilayah adalah bagian daerah tertentu di permukaan bumi yang mempunyai sifat khas sebagai akibat dari adanya hubungan khusus antara kompleks lahan, air, udara, flora, fauna dan manusia. Perwilayahan adalah usaha untuk membagi permukaan bumi tertentu dan tujuan tertentu pula.

Identifikasi perbedaan wilayah formal dan fungsional 1. Pengertian Wilayah Formal

a. Menurut T. J. Woofter, wilayah formal adalah daerah tertentu yang didalamnya tercipta homogenitas ekonomi dan sosial sebagai perwujudan kombinasi antara faktor lingkungan dan demografis.

Contoh Perwilayahan FormalSuatu wilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan fisik (alam), biotik (kehidupan), dan sosial (kemasyarakatan) merupakan wilayah secara formal. Permukaan bumi ini sangat luas sehingga perwilayahan secara formal juga banyak aneka ragamnya.a. Contoh Kenampakan Areal Fisik1) Gunung dan pegunungan.2) Sungai, DAS, dan rawa.3) Relief berbentuk antiklinal, sinklinal, patahan, dan lipatan.b. Contoh Kenampakan Areal Biotik1) Hutan-hutan.2) Daerah pertanian dan perkebunan.3) Daerah sawah, tegal, dan ladang.c. Contoh Kenampakan Areal Sosial1) Kelompok RT, RW, dan kelurahan.2) Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota.3) Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam.

R. S. Platt, wilayah formal adalah daerah tertentu yang keberadaannya dikenal berdasarkan homogenitas umum baik atas dasar karakteristik lahan maupun huniannya.Dari beberapa pengertian, wilayah formal yaitu wilayah geografis yang seragam atau homogeny berdasarkan kriteria tertentu dan dapat dibedakan dengan daerah tetangganya. Kriteria yang digunakan dalam pembagian wilayah formal berupa unsur fisik atau unsur sosial, seperti peta tanah, peta kepadatan penduduk, peta penggunaan lahan, dan lainnya.

Perwilayahan Berdasarkan fenomena Geografis

Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dikenal pembagian wilayah kekuasaan pemerintahan, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan dusun. 

Berdasarkan kesamaan kondisi di sini yang paling umum adalah kesamaan kondisi fisik. Contohnya Jawa Tengah di bagian atas pantai timur pegunungan dan pantai barat. 

Berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa pusat pertumbuhan yang ciri-ciri sama besarnya dan rankingnya. Kemudian ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan. Contohnya batas pengaruh satu kota dengan kota lainnya hanya dapat dilakukan untuk kota yang sama rankingnya. 

Berdasarkan wilayah perencanaan atau program dalam pembagian ini ditetapkan batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek. Contohnya DAS Bengawan Solo, DAS Berantas dan DAS Serayu.

Konsep perwilayahan juga merupakan alat untuk perencanaan/ pengelolaan. Perwilayahan digunakan sebagai alat untuk mengelola dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan.

Contoh Mengidentifikasi Wilayah Formal dan Fungsional

Contoh Mengidentifikasi Wilayah FormalWilayah formal adalah

wilayah yang dipandang dari suatu aspek

tertentu mempunyai sifat-sifat dan ciri yang

relative sama.

Kriteria pokok yang digunakan atarwilayah dapat berbeda, dapat berupa fisik, ekonomi,

dan iklim.

Untuk membuat perwilayahan diperlukan

peta dengan data tertentu dari wilayah

tersebut.

Misalnya, Kota Singapura sebagai

wilayah perdagangan karena merupakan

daerah transit negara

Contoh Mengidentifikasi Wilayah Fungsional

Wilayah fungsional adalah suatu wilayah

yang mempunyai ketergantungan

antara daerah pusat dengan daerah belakangnya.

Contohnya wilayah kota dengan wilayah belkangnya, lokasi produksi dengan

wilayah pemasarannya, dan

susunan orde perkotaan.

Cara Mengidentifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan

Pusat pertumbuhan harus memiliki 4 ciri, yaitu:

Adanya hubungan internal dari berbagai macam kegiatan yang memiliki nilai ekonomiAdanya Multiplier Effect

Adanya konsentrasi geografis

Sifatnya mendorong pertumbuhan daerah belakangnya

Perencanaan Pembangunan Wilayah

Penggunaan wilayah yang digunakan dalam perencanaan

dapat berarti suatu wilayah yang sangat sempit ataupun luas, sepanjang di dalamnya

terdapat unsur ruang.

Ada beberapa cara untuk menetapkan suatu wilayah,

1. Berdasarkan Wilayah Administrasi Pemerintahan

2. Berdasarkan Kesamaan (Homogenity)3. Berdasarkan Ruang Lingkup Pengaruh Ekonomi4. Berdasarkan Wilayah

Perncanaan/Program

1. Berdasarkan Wilayah Administrasi Pemerintahan

Di Indonesia dikenal pembagian wilayah kekuasaan pemerintahan, seperti provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, desa atau kelurahan, dan dusun atau lingkungan.

2. Berdasarkan Kesamaan (Homogenity)

Berdasarkan kesamaan kondisi yang paling umum adalah kesamaan kondisi fisik, contohnya Jawa Tengah dibagi atas pantai timur, pegunungan, dan pantai barat. Cara pembagian lainnya berdasarkan kesamaan sosial budaya, misalnya di suatu daerah dibagi menurut suku mayoritas, agama, adat-istiadat, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan mayoritas masyarakat yang mendiami wilayah tersebut.

3. Berdasarkan Ruang Lingkup Pengaruh Ekonomi

Untuk menetapkan suatu wilayah berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa pusat pertumbuhan (growth pole atau growth centre) yang diperkirakan sama besarnya atau rangkingnya, kemudian ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan.

Dalam mencari batas pengaruh antara ke dua kota, dapat dicapai suatu titik yang satu sisi lebih banyak penduduknya. Contohnya banyakya penduduk yang berpergian ke Kota Kudus, disisi lain lebih banyak yang berpergian ke wilayah Pati.

4. Berdasarkan Wilayah Perencanaan/Program

Dalam pembagian berdasarkan perencanaan atau program, ditetapkan batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek. Wilayah tersebut termasuk ke dalam suatu perencanaan untuk tujuan khusus, misalnya DAS Bengawan Solo, DAS Berantas, dan DAS Serayu.

Suatu wilayah perencanaan dapat menembus beberapa wilayah administrasi berdasarkan kebutuhan dari perencanaan tersebut.

Perwilayahan suatu daerah atau negara dapat bermacam-macam sesuai dengan tujuan dan kepentingan pengelompokannya. Perwilayahan tersebut berdasarkan :- Aspek fisiknya, misalnya bantuannya. - Aspek Potensi bahayanya,- Aspek Geologinya,- Aspek budayanya,- Organisasi Internasionalnya,- Gabungan aspek fisik-budaya,- Dan Sosial Ekonominya.