Post on 08-Jul-2018
KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Kiki Indah Pratiwi
1401409045
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik
sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, Juli 2013
Kiki Indah Pratiwi
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diuji ke Sidang Ujian
Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
di : Tegal
tanggal : 19 Juli 2013
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Noening Andrijati, M.Pd. Drs. Suwandi, M.Pd. 19680610 199303 2 002 19580710 198703 1 003
Mengetahui
Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap
Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Negeri Tunon 2 Kota Tegal, oleh Kiki Indah Pratiwi 1401409045, telah
dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada hari
Rabu, 31 Juli 2013.
PANITIA UJIAN
Ketua Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19510801 197903 1 007 19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Yuli Witanto, M.Pd. 196400717 198803 1 002
Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2
Drs. Suwandi, M.Pd. Dra. Noening Andrijati, M.Pd.
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto
Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah selalu bersama kita.
(QS. At-Taubah: 40)
Seberapa jauh kamu berhasil dalam hidup tergantung pada kelembutanmu pada
yang muda, kasih sayangmu pada yang tua, rasa simpatimu pada perjuangan dan
sikap toleransimu pada yang lemah dan kuat. Karena suatu hari dalam hidupmu,
kamu akan mengalami semua ini.
(George Washington Carver)
Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus siap
menanggung pahitnya kebodohan.
(Pythagoras)
Tidak semua yang berharga dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung
itu berharga.
(Penulis)
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ibuku Hernani,
Kakakku Pyadeland Herry K, dan
Adikku Tashya Baasithu P.
vii
PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap Minat dan
Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2
Kota Tegal”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
Universitas Negeri Semarang.
Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan belajar.
2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah
memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk
memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan UNNES.
5. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, dan kritik kepada peneliti selama penyusunan skripsi.
viii
6. Drs. Suwandi, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, dan kritik kepada peneliti selama penyusunan skripsi.
7. Para dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali peneliti dengan ilmu
pengetahuan.
8. H. Riyanto, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal yang
memberikan ijin penelitian.
9. Darminto, S.Pd. dan Isnayanti, S.Pd., Guru Kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota
Tegal.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga semua pihak tersebut senantiasa mendapatkan curahan kasih sayang
dan ampunan dari Allah SWT, serta senantiasa mendapatkan keberkahan dalam
hidupnya. Peneliti juga berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang terkait.
Tegal, Juli 2013
Penulis
ix
ABSTRAK
Pratiwi, Kiki Indah. 2013. Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I Dra. Noening Andrijati, M.Pd., II Drs. Suwandi, M.Pd.
Kata Kunci: Model, Quantum Teaching, Minat, dan Hasil Belajar.
Salah satu faktor kurang berhasilnya proses pembelajaran matematika adalah guru masih kurang inovatif dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik dengan pelajaran matematika. Model Quantum Teaching dapat dijadikan model alternatif yang akan mendorong siswa aktif dengan menciptakan unsur-unsur belajar yang efektif dan digabung dengan teknik Mind Mapping. Mind Mapping merupakan teknik mencatat berupa peta pemikiran yang saling menghubungkan berupa garis-garis yang saling terkait dengan warna-warni akan menumbuhkan minat belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk menguji keefektifan model Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar materi bangun datar di kelas V.
Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Two-group Posttest-Test-Only Design. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas V SD Negeri Tunon Kota Tegal tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 93 siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yang menghasilkan kelas uji coba instrumen SD N Tunon 1 dan kelas ekperimen di SD N Tunon 2 kelas VA dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data penelitian yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir dengan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan hasil uji hipotesis minat belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus independent sample t test menunjukkan bahwa, thitung sebesar 3,017 dan ttabel 1,687 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat belajar matematika siswa dengan penerapan kegiatan pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih baik daripada rata-rata minat belajar matematika siswa yang pembelajarannya secara konvensional. Hasil uji hipotesis untuk hasil belajar siswa menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,542 dan ttabel 1,687 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan penerapan kegiatan pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya secara konvensional. Model Quantum Teaching terbukti efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V, sehingga guru perlu mempertimbangkan penerapan model Quantum Teaching pada pelajaran
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB
1. .......................................................................................................... PEN
DAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. ....................................................................................................... Latar
Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2. ....................................................................................................... Identi
fikasi Masalah .......................................................................................... 7
1.3. ....................................................................................................... Pemb
atasan Masalah ......................................................................................... 8
1.4. ....................................................................................................... Rumu
san Masalah .............................................................................................. 9
1.5. ....................................................................................................... Tujua
n Penelitian ............................................................................................... 9
1.6. ....................................................................................................... Manf
aat Penelitian ............................................................................................ 10
xii
1.6.1 ...................................................................................................... Manf
aat Teoritis ........................................................................................... 10
1.6.2 ...................................................................................................... Manf
aat Praktis ............................................................................................ 10
2. .......................................................................................................... KAJI
AN PUSTAKA ........................................................................................... 12
2.1 ........................................................................................................ Landa
san Teoritis ............................................................................................... 12
2.1.1 ...................................................................................................... Belaja
r ............................................................................................................ 12
2.1.2 ...................................................................................................... Pemb
elajaran Matematika di SD .................................................................. 14
2.1.3 ...................................................................................................... Minat
Belajar ................................................................................................. 18
2.1.4 ...................................................................................................... Hasil
Belajar ................................................................................................. 21
2.1.5 ...................................................................................................... Kara
kteristik siswa Sekolah Dasar .............................................................. 23
2.1.6 ...................................................................................................... Mode
l Pembelajaran Quantum Teaching ..................................................... 25
2.1.7 ...................................................................................................... Mind
Mapping .............................................................................................. 30
2.1.8 ...................................................................................................... Mater
i Bangun Datar .................................................................................... 33
2.1.9 ...................................................................................................... Pener
apan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada
pembelajaran Matematika ................................................................... 36
2.2 ........................................................................................................ Kajia
n Empiris .................................................................................................. 38
2.3 ........................................................................................................ Keran
gka Berpikir............................................................................................... 40
xiii
2.4 ........................................................................................................ Hipot
esis ............................................................................................................ 42
3. .......................................................................................................... MET
ODE PENELITIAN ................................................................................... 43
3.1 ........................................................................................................ Popul
asi dan Sampel ......................................................................................... 43
3.1.1 ...................................................................................................... Popul
asi ........................................................................................................ 43
3.1.2 ...................................................................................................... Samp
el .......................................................................................................... 44
3.2 ........................................................................................................ Desai
n Eksperimen ............................................................................................ 45
3.3 ........................................................................................................ Varia
bel Penelitian ............................................................................................. 46
3.3.1 ...................................................................................................... Varia
bel Bebas .............................................................................................. 46
3.3.2 ...................................................................................................... Varia
bel Terikat ........................................................................................... 47
3.4 ........................................................................................................ Data
Penelitian .................................................................................................. 47
3.5 ........................................................................................................ Tekni
k Pengumpulan Data ................................................................................ 48
3.5.1 ...................................................................................................... Tekni
k Dokumentasi ..................................................................................... 48
3.5.2 ...................................................................................................... Angk
et .......................................................................................................... 48
3.5.3 ...................................................................................................... Tes
.......................................................................................................... 48
3.6 ........................................................................................................ Instru
men Penelitian .......................................................................................... 49
xiv
3.6.1 ...................................................................................................... Instru
men Angket ......................................................................................... 49
3.6.2 ...................................................................................................... Instru
men Tes ............................................................................................... 52
3.7 ........................................................................................................ Meto
de Analisis Data ....................................................................................... 56
3.7.1 ...................................................................................................... Deskr
ipsi Data ............................................................................................... 56
3.7.2 ...................................................................................................... Uji
Prasyarat Analisis ................................................................................ 57
3.7.3 ...................................................................................................... Anali
sis Akhir (Pengujian Hipotesis) ........................................................... 58
4. .......................................................................................................... HASI
L DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 61
4.1 ........................................................................................................ Deskr
ipsi Data ................................................................................................... 62
4.2 ........................................................................................................ Anali
sis Uji Coba Instrumen ............................................................................. 61
4.2.1 ...................................................................................................... Uji
Coba Instrumen Angket ...................................................................... 63
4.2.2 ...................................................................................................... Uji
Coba Instrumen Tes ............................................................................ 66
4.3 ........................................................................................................ Hasil
Penelitian ................................................................................................... 71
4.3.1. ..................................................................................................... Anali
sis Hasil Belajar Siswa Sebelum Penelitian (Data Awal) ................... 72
4.3.2. ..................................................................................................... Minat
Belajar Matematika Siswa ................................................................... 73
4.3.3. ..................................................................................................... Hasil
Belajar Matematika Siswa .................................................................... 76
xv
4.4 ........................................................................................................ Uji
Prasyarat Analisis ..................................................................................... 80
4.4.1. ..................................................................................................... Data
Sebelum Eksperimen ............................................................................ 80
4.4.2. ..................................................................................................... Data
Setelah Eksperimen ............................................................................. 91
4.5 ........................................................................................................ Pemb
ahasan ....................................................................................................... 103
5. .......................................................................................................... PEN
UTUP .......................................................................................................... 110
5.1 ........................................................................................................ Simp
ulan ........................................................................................................... 110
5.2 ........................................................................................................ Saran
................................................................................................................... 111
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 113
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 290
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. ....................................................................................................... Data
Rekap Skor Minat dan Hasil Belajar ................................................... 62
4.2. ....................................................................................................... Data
Nilai Uji Coba Instrumen Tes ............................................................. 64
4.3. ....................................................................................................... Rang
kuman Uji Validitas Soal Tes Uji Coba .............................................. 65
4.4. ....................................................................................................... Hasil
Uji Reliabilitas Angket ......................................................................... 65
4.5. ....................................................................................................... Data
Nilai Uji Coba Instrumen Angket ....................................................... 67
4.6. ....................................................................................................... Rang
kuman Uji Validitas Soal Angket Uji Coba ........................................ 68
4.7. ....................................................................................................... Anali
sis Tingkat Kesukaran ......................................................................... 69
4.8. ....................................................................................................... Daya
Pembeda Soal ...................................................................................... 71
4.9. ....................................................................................................... Distri
busi Frekuensi Nilai UTS .................................................................... 72
4.10. ...................................................................................................... Data
Nilai Minat Belajar Siswa ................................................................... 74
4.11. ...................................................................................................... Distri
busi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan ........... 74
4.12. ...................................................................................................... Distri
busi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Perlakuan ............. 76
4.13. ...................................................................................................... Distri
busi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen ................................... 78
4.14. ...................................................................................................... Distri
busi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol .......................................... 79
xvii
4.15. ...................................................................................................... Norm
alitas Data Minat Awal Siswa .............................................................. 81
4.16. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Hasil Minat Awal Siswa .............................................. 83
4.17. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Hasil Minat Awal Siswa .............................................. 85
4.18. ...................................................................................................... Norm
alitas Data Hasil UTS Matematika Siswa ............................................ 87
4.19. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Hasil UTS Matematika Siswa ...................................... 88
4.20. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Hasil UTS Matematika Siswa ....................................... 90
4.21. ...................................................................................................... Norm
alitas Data Minat Belajar Matematika Siswa ...................................... 92
4.22. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa .......................... 93
4.23. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa .......................... 95
4.24. ...................................................................................................... Norm
alitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa ....................................... 98
4.25. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Hasil Tes Belajar Matematika Siswa ........................... 99
4.26. ...................................................................................................... Indep
enden Sampel Hasil Tes Belajar Matematika Siswa ........................... 101
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xviii
2.1. ....................................................................................................... Trape
sium siku-siku ..................................................................................... 33
2.2. ....................................................................................................... Trape
sium sama kaki .................................................................................... 34
2.3. ....................................................................................................... Trape
sium sembarang ................................................................................... 34
2.4. ....................................................................................................... Jajar
genjang ................................................................................................ 35
2.5. ....................................................................................................... Belah
ketupat ................................................................................................. 35
2.6. ....................................................................................................... Laya
ng-layang ............................................................................................. 36
4.1. ....................................................................................................... Diagr
am Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen .................................... 71
4.2. ....................................................................................................... Diagr
am Nilai UTS Matematika Kelas Kontrol ........................................... 71
4.3. ....................................................................................................... Diagr
am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Eksperimen
Sebelum Perlakuan .......................................................................................... 73
4.4. ....................................................................................................... Diagr
am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Kontrol Se-
belum Perlakuan ............................................................................................. 73
4.5. ....................................................................................................... Diagr
am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Eksperimen
Setelah Perlakuan ............................................................................................ 73
4.6. ....................................................................................................... Diagr
am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Kontrol Se-
telah Perlakuan ............................................................................................... 73
4.7. .......................................................................................................
Diagram Nilai Postes Kelas Eksperimen ............................................ 76
xix
4.8. ....................................................................................................... Diagr
am Nilai Postes Kelas Kontrol ............................................................ 77
xx
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2.1. ....................................................................................................... Pola
Kerangka Berpikir ................................................................................ 41
3.1. ....................................................................................................... Desai
n Penelitian ........................................................................................... 45
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. .......................................................................................................... Daftar
Nama Siswa Kelas V ................................................................................ 114
2. .......................................................................................................... Daftar
Nama Siswa Kelas VA dan VB ................................................................ 116
3. .......................................................................................................... Daftar
Hadir Siswa Kelas VA dan VB ................................................................ 118
4. .......................................................................................................... Silabus
Pembelajaran Matematika Kelas V SD .................................................... 120
5. .......................................................................................................... Silabus
Pengembangan Matematika Kelas V SD ................................................. 121
6. .......................................................................................................... RPP
Kelas Eksperimen ................................................................................... 123
7. .......................................................................................................... RPP
Kelas Kontrol ........................................................................................... 162
8. .......................................................................................................... Kisi-
kisi Angket Uji Coba Minat Belajar Siswa .............................................. 195
9. .......................................................................................................... Angket
Uji Coba Minat Belajar Siswa ................................................................. 196
10. ........................................................................................................ Validit
as Angket dari Penilai Ahli ...................................................................... 201
11. ........................................................................................................ Tabel
Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Minat ................................... 205
12. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Validitas Angket ...................................................................... 207
13. ........................................................................................................ Rekapi
tulasi Uji Validitas Angket Uji Coba ....................................................... 210
xxii
14. ........................................................................................................ Rekapi
tulasi Uji Validitas Angket Uji Coba tiap Indikator ................................ 211
15. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Reliabilitas ............................................................................... 212
16. ........................................................................................................ Angket
Minat Belajar Siswa ................................................................................. 213
17. ........................................................................................................ Kisi-
kisi Soal Tes Uji Coba Materi Bangun Datar .......................................... 217
18. ........................................................................................................ Soal
Tes Uji Coba ............................................................................................ 219
19. ........................................................................................................ Validit
as Soal Tes dari Penilai Ahli .................................................................... 228
20. ........................................................................................................ Tabel
Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Tes .................................................... 236
21. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Validitas Tes ............................................................................ 238
22. ........................................................................................................ Rekapi
tulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ...................................................... 242
23. ........................................................................................................ Rekapi
tulasi Validitas Tes tiap Indikator ............................................................ 243
24. ........................................................................................................ Perhitu
ngan Reliabilitas Soal Tes ........................................................................ 245
25. ........................................................................................................ Pemba
gian Kelompok Atas dan Bawah ............................................................... 246
26. ........................................................................................................ Tabel
Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ................................................... 249
27. ........................................................................................................ Tabel
Rekapitulasi Analisis Uji Coba Tes ......................................................... 251
28. ........................................................................................................ Soal
Tes Formatif ............................................................................................. 253
xxiii
29. ........................................................................................................ Daftar
Nilai Angket Minat Belajar Sebelum Penelitian Kelas Eksperimen ......... 259
30. ........................................................................................................ Daftar
Nilai Angket Minat Belajar Sebelum Penelitian Kelas Kontrol ............... 260
31. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Sebelum Penelitian ................ 261
32. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Sebelum Pe-
nelitian ...................................................................................................... 264
33. ........................................................................................................ Daftar
Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen ................................... 265
34. ........................................................................................................ Daftar
Nilai UTS Genap Matematika Kelas Kontrol .......................................... 266
35. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Normalitas Data UTS Genap Matematika ............................... 267
36. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data UTS Genap Matematika ............. 270
37. ........................................................................................................ Daftar
Nilai Angket Minat Belajar Matematika Setelah Penelitian di Kelas
Eksperimen ............................................................................................... 271
38. ........................................................................................................ Daftar
Nilai Angket Minat Belajar Matematika Setelah Penelitian di Kelas
Kontrol ..................................................................................................... 272
39. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa Sete-
lah Penelitian ............................................................................................ 273
40. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Siswa Sete-
lah Penelitian ............................................................................................ 276
41. ........................................................................................................ Penghit
ungan uji-t Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Penelitian
xxiv
dengan Satu Pihak Kanan ........................................................................ 277
42. ........................................................................................................ Daftar
Nilai Tes Formatif Kelas Eksperimen ...................................................... 278
43. ........................................................................................................ Daftar
Nilai Tes Formatif Kelas Kontrol ............................................................ 279
44. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa ....................................... 280
45. ........................................................................................................ Output
SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Hasil Belajar Siswa ................... 283
46. ........................................................................................................ Penghit
ungan uji-t Hasil Belajar Siswa dengan Satu Pihak Kanan ..................... 284
47. ........................................................................................................ Dokum
entasi Foto-foto Pelaksanaan Penelitian ................................................... 286
48. ........................................................................................................ Surat
Ijin Penelitian ........................................................................................... 287
49. ........................................................................................................ Surat
Keterangan telah Melaksanakan Penelitian .............................................. 289
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-
orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar
mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib, 2007: 34).
Pendidikan merupakan bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada peserta
didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai kedewasaan.
Pendidikan dapat pula diartikan sebagai suatu sistem karena pendidikan
merupakan keseluruhan komponen yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan di suatu negara sesuai dengan dasar negara dan ideologi
negara tersebut. Tujuan pendidikan di Indonesia berbeda dengan tujuan pendidikan
di negara lain. Seperti tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Bab 2 pasal 3
menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2
Berdasarkan isi Undang-Undang tersebut menegaskan bahwa kehidupan
manusia tidak dapat lepas dari pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang
penting dalam membentuk pribadi yang utuh. Pemerintah telah melakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, agar tujuan pendidikan
dapat tercapai. Upaya yang dilakukan diantaranya inovasi di bidang pendidikan
dan pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran, maka diharapkan dapat terjadi
perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensinya.
Perubahan terjadi dari proses belajar dan pengalaman melalui proses
pembelajaran. Salah satu komponen yang terkait dengan Sistem Pendidikan
Nasional yaitu pendidik. Pendidik berkewajiban menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
Selain itu, pendidik juga harus mempunyai komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik maka guru wajib mempunyai
kompetensi yang diperlukan dalam pembelajaran sehingga dapat tercapainya
tujuan pendidikan.
Selain faktor guru, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional juga
diperlukan adanya penyelenggara dalam proses pembelajaran di masing-masing
satuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai melalui jalur
pendidikan formal. Dalam pasal 14 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003 jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar bertujuan untuk
memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupannya. Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu bentuk pendidikan dasar
dari jenjang pendidikan formal yang menjadi salah satu komponen terselenggara-
3
nya proses pendidikan nasional.
Agar tujuan pendidikan nasional tercapai maka setiap jenjang pendidikan
memiliki kurikulum yang berbeda-beda. Dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 37 membahas tentang
Kurikulum. Kurikulum yang terdapat dalam pendidikan dasar dan menengah wajib
memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan
Jasmani dan Olahraga, Keterampilan atau Kejuruan, dan Muatan Lokal.
Berdasarkan kurikulum Matematika merupakan salah satu muatan wajib
yang harus ada dalam pembelajaran SD. Menurut Ruseffendi (1991) dalam
Heruman (2012: 1) matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak
menerima pembuktian secara induktif. Matematika merupakan ilmu tentang pola
keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak
didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya
ke dalil. Pelajaran matematika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol. Selain itu juga
dapat menambah ketajaman penalaran untuk membantu memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung
usaha pembelajaran yang mampu menumbuhkan kekuatan matematikal, maka
guru harus berkompeten.
Guru merupakan salah satu unsur penting di bidang pendidikan, harus
berperan secara aktif dan menempatkan diri sebagai tenaga professional sesuai
dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Guru tidak hanya
menyalurkan pengetahuan yang sesuai dengan kurikulum kepada siswanya namun
4
juga menyampaikan nilai-nilai. Penyampaian nila-nilai yang dilakukan guru
bertujuan dapat menciptakan karakter siswa yang sesuai dengan nilai kehidupan
yang berlaku dalam masyarakat. Guru dituntut menguasai berbagai kompetensi.
Guru di Sekolah Dasar dengan sistem guru kelas berperan ganda yakni sebagai
pengajar mata pelajaran sekaligus wali kelas. Guru sebagai pengajar harus
menguasai kompetensi pedagogik. Sedangkan guru sebagai wali kelas harus
menguasai kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional.
Menurut Muhsetyo (2010: 1.8) guru yang profesional dan berkompeten
adalah guru yang menguasai materi pelajaran matematika, memahami bagaimana
anak-anak belajar. Guru yang profesional dapat menguasai pembelajaran yang
mampu mencerdaskan siswa, dan mempunyai kepribadian yang dinamis dalam
membuat keputusan dan pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan suasana
kelas yang mendukung dan memahami karakteristik siswa dalam pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dalam pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara
pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Maka
dari itu, guru harus melaksanakan perannya untuk mengaitkan pengalaman belajar
siswa yang sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Sesuai dengan
dimensi keterkaitan antarkonsep dalam teori belajar Ausubel (Heruman, 2012: 4)
yang mengklasifikasikan belajar dalam dua dimensi. Pertama, berhubungan
dengan cara informasi atau konsep pelajaran yang disajikan pada siswa melalui
penerimaan atau penemuan. Kedua, menyangkut cara bagaimana siswa dapat
mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Oleh sebab itu,
siswa harus menghubungkan apa yang telah dimiliki dalam struktur berpikirnya
5
yang berupa konsep matematika dengan permasalahan yang ia hadapi.
Menurut Piaget (1986) dalam Soeparwoto (2007: 84) bahwa daya pikir atau
kemampuan mental individu yang berbeda usia akan berbeda secara kualitatif.
Perkembangan kognitif dapat dibagi menjadi beberapa stadium atau tahap.
Perkembangan kognitif pada siswa SD yang berusia 7-11 tahun berada dalam
tahap operasional konkret. Karakterisktik dalam tahap ini cara berpikir anak masih
konkret, belum dapat menangkap hal yang abstrak. Dalam pembelajaran, siswa
masih terikat dengan objek yang konkret dan memahami sesuatu dari hal yang
mudah terlebih dahulu menuju yang lebih sulit. Oleh karena itu, kreativitas dan
inovasi guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, termasuk dalam
pembelajaran matematika. Sebagai ilmu pengetahuan, matematika mempelajari
struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya.
Ada beberapa pendekatan dan model pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan karakteristik siswa SD. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa, mata pelajaran dan kurikulum akan membantu pencapaian
hasil dan minat belajar siswa dengan optimal. Pemilihan model yang sesuai
karakteristik tersebut mendasari penelitian ini.
Hamalik (2008: 106) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses,
dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung
melalui serangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku
yang telah dimiliki sebelumnya. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana merancang
suatu pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan yang ada di kelas tersebut.
Berdasarkan karakteristik siswa SD yang berada dalam tahap operasional konkret,
maka perlu adanya alat bantu dalam pembelajaran. Alat bantu bertujuan untuk
6
memperjelas pemahaman siswa dan menumbuhkan minat belajar siswa. Salah satu
alat bantu dalam pembelajaran misalnya dengan bagan atau peta pemikiran. Minat
memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Jika bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan tertarik dan
tidak belajar dengan sebaik-baiknya. Dengan menumbuhkan minat dalam
pembelajaran, siswa akan memperhatikan sehingga pembelajaran akan lebih
bermakna dan menyenangkan.
Peta pemikiran atau Mind Mapping dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam pembelajaran. Menurut Buzan (1993) dalam DePorter (2005: 176)
Mind Mapping adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan dalam
mengingat informasi. Mind Mapping memanfaatkan gambar, warna, dan kreatifitas
untuk mengekspresikan pikirannya. Sesuai dengan karakteristik siswa SD, maka
Mind Mapping berkaitan dan dapat digunakan sebagai alat bantu. Mind Mapping
dapat membantu kreativitas siswa apalagi dengan warna maka diharapkan dapat
menumbuhkan minat siswa sehingga proses pembelajaran pun lebih
menyenangkan.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model
pembelajaran quantum teaching. Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,
menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (DePorter 2005: 4). Model
pembelajaran Quantum Teaching mampu merangsang kreativitas siswa, karena
dalam proses pembelajaran siswa diharapkan aktif dan kreatif dalam memecahkan
masalah matematika. Untuk menunjang keberhasilan model pembelajaran
7
quantum teaching maka digunakan teknik Mind Mapping sehingga pembelajaran
lebih bermakna.
Dari hasil wawancara dengan Darminto, S. Pd. dan Isnayanti, S.Pd. selaku
guru kelas VA dan VB di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal, pembelajaran
matematika masih dilaksanakan secara konvensional dan berpusat pada guru
(teacher centered). Dalam proses pembelajaran guru yang mendominasi dan
bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar. Pembelajaran disajikan hanya
dengan metode ceramah dan jarang menggunakan media sehingga suasana belajar
menjadi kaku. Guru juga tidak mengadakan variasi pola interaksi dalam
pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran guru memberikan contoh yang tidak
berkaitan dengan permasalahan atau objek yang ada di lingkungan sekitar siswa,
sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna bagi siswa. Hal itu diduga yang
menyebabkan minat belajar siswa rendah sehingga berpengaruh pula pada hasil
belajarnya. Nilai ketuntasan minimal pada mata pelajaran matematika siswa kelas
V yaitu 60,00. Dari data yang diperoleh terdapat 20% siswa yang belum tuntas
KKM.
Berdasarkan latar belakang masalah dalam pembelajaran matematika
tersebut, maka peneliti akan mencobakan model Quantum Teaching dengan teknik
Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar matematika materi bangun datar
pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah dalam pembelajaran matematika antara lain: (1) Dalam pembelajaran
8
matematika guru masih menggunakan pembelajaran model konvensional misalnya
ceramah dan pola interaksi klasikal, (2) Hasil dan minat belajar siswa terhadap
mata pelajaran Matematika dengan model pembelajaran konvensional rendah,
dapat ditunjukkan dengan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
dan (3) Guru belum melakukan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
teknik Mind Mapping dalam pembelajaran Matematika termasuk materi Bangun
datar.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dilaksanakan
lebih mendalam mengenai pembelajaran model Quantum Teaching dengan teknik
Mind Mapping, maka diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
(1) Peneliti membatasi materi Bangun Datar hanya pada materi pokok sifat-
sifat bangun datar pada kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat datar
di kelas V semester 2. Dalam materi bangun datar terutama dalam
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar siswa masih mengalami kesulitan.
(2) Menguji keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind
Mapping pada pembelajaran matematika materi Bangun Datar siswa kelas
V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Peneliti menggunakan model
Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran.
Peneliti ingin mengetahui keefektifan model tersebut dalam pelajaran
matematika sesuai dengan materinya, dan
(3) Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
9
Peneliti membatasi penelitian hanya pada siswa kelas V di SD Negeri
Tunon 2 Kota Tegal. Dengan kelas eksperimen kelas VA dan kelas kontrol
VB. Sedangkan untuk kelas uji coba pada siswa kelas V di SD Negeri
Tunon 1 Kota Tegal.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian mengenai keefektifan
model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping terhadap minat dan hasil
belajar siswa saat mengikuti pembelajaran Matematika kelas V di Sekolah Dasar
Negeri Tunon 2 Kota Tegal, maka dapat dirumuskan masalah yang meliputi:
(1) Apakah terdapat perbedaan minat belajar siswa pada materi bangun datar
yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan
teknik Mind Mapping dengan yang pembelajarannya konvesional?
(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi bangun datar
yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan
teknik Mind Mapping dengan yang pembelajarannya konvesional?
1.5 Tujuan Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan tujuan dilaksanakan penelitian ini. Tujuan
penelitian terdiri dari dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Uraian dari
tujuan umum dan tujuan khusus dalam penelitian ini selengkapnya sebagai berikut:
1.5.1 Tujuan Umum
10
Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum atau memiliki skala yang
lebih besar. Secara umum tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menguji
keefektifan model Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar siswa mata
pelajaran matematika di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat khusus atau fokus tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
(1) untuk memperoleh informasi mengenai minat dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran bangun datar yang menggunakan model Quantum Teaching
dengan teknik Mind Mapping, dan
(2) Untuk mengetahui kefektifan model Quantum Teaching dengan teknik
Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar siswa materi bangun datar.
1.6 Manfaat Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan manfaat dilaksanakan penelitian ini.
Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan
manfaat secara praktis. Berikut uraian selengkapnya manfaat dari penelitian ini.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis merupakan manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari
penelitian. Secara teori penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi mengenai Model pembelajaran Quantum Teaching dengan
teknik Mind Mapping dan menambah bahan kajian untuk penelitian
pengembangan.
1.6.2 Manfaat Praktis
11
Manfaat praktis yaitu manfaat yang dapat dirasakan secara langsung saat
penelitian. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa,
guru, dan sekolah. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.6.2.1 Bagi Siswa
Manfaat yang diperoleh siswa dari penelitian yaitu:
(1) Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi bangun datar sehingga
dapat memperoleh hasil belajar yang optimal, dan
(2) Meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika terutama
materi bangun datar.
1.6.2.2 Bagi Guru
Manfaat yang diperoleh guru dari penelitian yaitu:
(1) Menambah alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran matematika
khususnya pada materi bangun datar, dan
(2) Menambah informasi dan keterampilan guru sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
Manfaat yang diperoleh sekolah dari penelitian ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar di
sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya pembelajaran Matematika
materi bangun datar di kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
12
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai landasan teori, kajian empiris,
kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan penelitian ini. Pada landasan teori
memuat tentang teori-teori yang mendasari pelaksanan penelitian ini. Kajian
empiris yaitu kajian mengenai penelitian-penelitian sejenis dengan penelitian yang
akan dilakukan. Pada bagian ini juga akan diuraikan mengenai kerangka berpikir
dilakukannya penelitian ini. Selain itu juga akan diuraikan mengenai hipotesis
tindakan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang lebih rinci dapat
dibaca pada uraian berikut:
2.1 Landasan Teoritis
Pada bagian landasan teori akan diuraikan teori-teori yang relevan dengan
penilitian ini. Teori-teori yang akan diuraikan dalam landasan teori meliputi:
pengertian belajar, pembelajaran matematika di sekolah dasar, minat belajar, hasil
belajar, karakteristik siswa sekolah dasar, model pembelajaran Quantum Teaching,
Mind Mapping, materi bangun datar, dan penerapan Quantum Teaching dengan
teknik Mind Mapping pada pembelajaran bangun datar. Uraian selengkapnya
sebagai berikut.
2.1.1 Belajar
Bruner (1982) dalam Slameto (2012: 11) mengartikan belajar tidak untuk
mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah
menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.
13
Dalam proses belajar mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal
dengan baik adanya perbedaan kemampuan.
Belajar ialah suatu proses usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2010: 2). Dalam teori Behaviorisme, proses pembelajaran berpegang teguh pada
prinsip dan pemahaman. Teori ini menekankan pentingnya keterampilan dan
pengetahuan akademik maupun perilaku sosial. “Proses belajar terjadi dengan
adanya tiga komponen pokok, yaitu stimulus, respons, dan akibat” (Rifa’i, 2009:
105). Stimulus merupakan hal yang akan diberikan dalam proses pembelajaran,
pada umumnya disebut dengan pengetahuan keterampilan, akademik, maupun
sosial. Respons diartikan sebagai tanggapan dari individu yang telah menerima
stimulus. Sedangkan akibat adalah hasil atau hal yang terjadi setelah proses
pemberian stimulus dan respons berlangsung. Hasil pembelajaran ditentukan oleh
bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung.
Teori belajar classical conditioning oleh Pavlov tentang adanya respon dan
stimulus dalam belajar. Prinsip belajar menurut teori ini yaitu dengan adanya
pemberian stimulus yang berkondisi akan menghasilkan respon yang berkondisi
pula. Teori Pavlov tersebut menekankan pada aspek pengamatan dan pengukuran,
serta penggalian aspek-aspek belajar. Dengan mengetahui aspek-aspek dalam
pembelajaran, maka diharapkan proses pembelajaran menyenangkan dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Belajar sering pula diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan
pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Hal ini senada
14
dengan pendapat Gagne (1985) dalam Wiranataputra (2007: 1.8) yang menyatakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan
bukan dari proses pertumbuhan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh
Bower dan Hilgard (1981) dalam Wiranataputra (2007: 1.8)
Learning refers to the change in a subject’s behavior or behavior potential to a given situation brought about by the subject’s repeated experiences in that situation, provided that the behavior change cannot be explained on the basis of the subject’s native response tendencies, maturation, or temporary states (such as fatigue, drunkenness, drives, and so on).
Pendapat Bower dan Hilgard (1981) bahwa belajar mengacu pada perubahan
perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan
tersebut tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan.
Menurut Hamalik (2008: 106) belajar diartikan sebagai proses dan bukan hasil
yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian
pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimilikinya
sebelumnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang belajar, maka dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah proses yang dialami secara sengaja untuk memperoleh suatu
perubahan yang terus-menerus. Perubahan yang terjadi dalam belajar mulai dari
adanya pengetahuan, sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang berasal dari proses
belajar itu sendiri.
2.1.2 Pembelajaran Matematika di SD
Menurut Ruseffendi (1991) dalam Heruman (2012: 1) matematika adalah
bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif;
ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur
15
yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan
akhirnya ke dalil. Menurut Soejadi (2000) dalam Heruman (2012: 1) hakikat
matematika memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola
pikir yang deduktif.
Sujono (1988) dalam Fathani (2009: 19) mengartikan matematika sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan
masalah yang berhubungan dengan bilangan. Dalam matematika membahas
tentang fakta-fakta dan strukturnya yang terorganisir. Matematika merupakan
suatu struktur yang terdiri atas komponen yang meiputi aksioma, penegrtian
pangkal, dan dalil atau teorema yang di dalamnya terdapat teorema pengantar.
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar
kepada siswa melalui serangkaian kegiatan terencana sehingga siswa memperoleh
kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari (Muhsetyo, 2010: 1.26).
Perkembangan pembelajaran matematika banyak memiliki kecenderungan baru
yang tumbuh dan berkembang di banyak negara, sebagai inovasi dan reformasi
model pembelajaran yang sesuai tantangan sekarang dan mendatang. Sebagai
pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain abstrak, deduktif,
konsisten, hierarkis, dan logis. Soejadi (1999) dalam Muhsetyo (2010: 1.2)
menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu
fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Ciri keabstrakan dan ciri lainnya dari pelajaran
matematika yang tidak mudah untuk dipelajari, sehingga akhirnya banyak siswa
yang kurang tertarik terhadap pelajaran matematika. Oleh karena itu, perlu adanya
16
jembatan penghubung agar keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika
dapat lebih mudah dipahami.
Persoalan mencari penghubung merupakan suatu tantangan pendidikan
matematika untuk mencari dan memilih model pembelajaran matematika yang
menarik, mudah dipahami siswa. Model pembelajaran yang menarik dan mudah
dipahami siswa akan dapat menggugah semangat siswa sehingga menantang
siswa untuk terlibat dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika.
Pemilihan model pembelajaran matematika perlu memperhatikan perkembangan
jaman untuk memperpendek jarak kesenjangan antara kemajuan di dunia dan
kenyataan nyata di Indonesia. Perkembangan model pembelajaran seiring waktu
selalu mengalami perubahan untuk memperbaiki kesalahan yang sudah ada.
Dengan pemikiran yang baru, maka model permbelajaran di negara lain tidak
dapat diabaikan sehingga kita dapat mengejar kemajuan negara lain.
Model pembelajaran matematika yang berkembang pada hakikatnya
berdasar pada teori-teori belajar yang sesuai, sehingga perlu dipahami secara
sungguh-sungguh. Perkembangan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered) mengubah cara pandang tentang bagaimana siswa belajar.
Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa SD yang berada pada tahap
operasional konkret, maka proses pembelajarannya melalui tahapan konkret, semi
konkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak. Dalam pembelajaran matematika,
setiap konsep abstrak yang baru dipahami siswa perlu diberi penguatan agar
mudah dipahami dan bertahan lama dalam memori siswa. Oleh karena itu, perlu
adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar
hapalan atau mengingat fakta saja karena akan mudah terlupakan oleh siswa.
17
Teori makna (meaning theory) oleh Ausubel (1963) dalam Muhsetyo
(2010: 1.9) mengemukakan pentingnya pembelajaran bermakna dalam
mengajarkan matematika. Kebermaknaan pembelajaran akan membuat kegiatan
belajar lebih menarik bermanfaat, dan menantang sehingga konsep dan prosedur
matematika akan lebih mudah dipahami dan diingat siswa. Kebermakanaan yang
dimaksud berupa struktur matematika yang lebih ditonjolkan untuk memudahkan
pemahaman. Kebermaknaan dalam pembelajaran dapat menggunakan pernyataan
konsep dalam bentuk bagan, diagram, atau peta yang akan menujukkan saling
keterkaitan antar konsep.
Tujuan akhir konsep-konsep pada kurikulum matematika di SD yaitu agar
siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan akhir tersebut, maka siswa harus melalui langkah-langkah
yang benar sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Dalam pembelajaran
matematika, guru harus memahami kemampuan siswa yang berbeda-beda,
sehingga guru dapat menyajikan pembelajaran yang efektif, efisien, dan sesuai
pola pikir siswa. Heruman (2012: 2) memaparkan langkah-langkah pembelajaran
yang ditekankan pada konsep-konsep matematika di SD:
(1) Penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut.
(2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.
(3) Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penenaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuannya agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika.
18
2.1.3 Minat Belajar
Hilgard (1962) dalam Slameto (2010: 57) merumuskan minat sebagai
berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity
or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati oleh seseorang akan
diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat berbeda dengan
perhatian. Perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan rasa
senang, sedangkan, minat selalu diikuti dengan rasa senang dan dari situ diperoleh
kepuasan.
Sudaryono (2013: 90) mengartikan bahwa minat adalah kesadaran yang
timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan melahirkan perhatian yang
tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Minat juga merupakan kemampuan
berupa stimulus yang mendorong seseorang untuk memperhatikan aktivitas yang
dilakukan berdasarkan pengalaman yang sebenarnya.
Wild, Hofer, dan Pekrun (2001) dalam Heinze, Reiss, dan Rudolph (2005:
213) menyatakan bahwa, “interest is long-term and independent of present
situations. Another approach is described by the self-determination theory”.
Maksudnya, minat muncul ada dalam diri seseorang untuk waktu yang lama dan
bebas dari situasi sekarang, serta menggambarkan teori menentukan diri. Minat
tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat pada seseorang
akan konsisten dan tetap.
Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimanaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
19
dengan sesuatu di luar diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh
kemudian. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan
bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Minat dapat
dimanifestasikan melalui partisispasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki
minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih
besar terhadap subyek tersebut.
Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Jika bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak belajar dengan
sebaik-baiknya, karena siswa tidak tertarik dengan bahan pelajaran tersebut. Bahan
pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan dipahami
oleh siswa. Menurut Hamalik (2008: 110) kegiatan belajar yang didasari dengan
penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan
meningkatkan hasil belajar.
Menurut Djaali (2008: 121) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sedangkan Crow and Crow
(1989) dalam Djaali (2008: 121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan
gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan
orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Minat belajar akan muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal
yang akan dipelajari. Minat muncul jika siswa tersebut menyadari dan melibatkan
dirinya dengan kaitan hal-hal yang akan dipelajarinya tersebut terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Silberman (2009: 24) menyebutkan
cara membangun minat siswa:
20
(1) Kemukakan cerita atau visual yang menarik, seperti sajian anekdot, cerita fisik, kartun, atau grafik yang relevan sehingga dapat memenuhi perhatian siswa terhadap pembelajaran.
(2) Buatlah kasus problem, misalnya kemukakan suatu problem di sekitar ceramah yang akan disusun.
(3) Tes pertanyaan, dengan cara memberikan siswa sebuah pertanyaan (apakah mereka memiliki sedikit pengetahuan sebelumnya) sehingga mereka akan termotivasi untuk mendengarkan ceramah atau penjelasan untuk menjawabnya.
Minat dapat diekpresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula disalurkan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas dalam pembelajaran. Jika siswa telah menyadari
minatnya terhadap pelajaran, maka mungkin sekali akan menjaga pikirannya.
Sebagai contoh, siswa akan merasa lelah jika membaca buku yang tidak
diminatinya tetapi akan terus-menerus membaca buku tersebut diganti dengan
buku yang diminatinya. The American Heritage Dictionary of the English
Language (1976) dalam Djaali (2008: 122) mendefinisikan minat adalah perasaan
ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Sementara Holland
(1973) dalam Djaali (2008: 122) mengartikan minat sebagai kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendiri, melainkan ada unsur
kebutuhan, misalnya minat belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang minat belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa minat memiliki unsur pengetahuan, kesadaran sampai pilihan
nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Jadi, siswa yang
memiliki minat belajar akan mengikuti pembelajaran dan berpartisipasi dalam
segala aktivitas pembelajaran tanpa adanya paksaan. Hal tersebut terjadi karena
siswa tersebut memberikan perhatian dan merasa ada keterikatan dalam
pembelajaran.
21
Secara konseptual menurut Rasyid (2009: 207) minat adalah watak yang
tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas,
pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan. Menurut
Sudaryono (2013: 90) minat belajar merupakan pilihan kesenangan dalam
melakukan kegiatan dan dapat diukur melalui kesukacitaan, ketertarikan,
perhatian, dan keterlibatan. Dalam hal ini peneliti mengukur minat siswa dalam
pembelajaran Matematika materi bangun datar. Indikator minat yang digunakan
menurut Sudaryono meliputi dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran Matematika.
2.1.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami kegiatan belajar (Rifa’i, 2009: 85). Perolehan aspek-aspek perubahan
tingkah laku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Suprijono
(2012: 5) mengartikan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pada
pemikiran Gagne (1979) dalam Suprijono (2012: 5) yang menyatakan hasil belajar
berupa:
(1) Informasi verbal
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan yang diperlukan untuk
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut
tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan
aturan.
22
(2) Keterampilan intelektual
Kemampuan intelektual yaitu kemampuan dalam mempresentasikan
konsep dan lambang. Kemampuan tersebut terdiri dari kemampuan
mengategorisasikan, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep, dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
(3) Strategi kognitif
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Aktivitas kognitif tersebut meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
(4) Kemampuan motorik
Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
(5) Sikap
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi
dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom (1956) dalam Rifa’i (2009: 86) menyampaikan tiga
taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Ranah belajar tersebut diperoleh
dari hasil belajar yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berikut penjelasan lebih rinci oleh Bloom:
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan,
23
penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Ranah psikomotorik berkaiatan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Kategori perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson (1974)
dalam Rifa’i (2009: 89) antara lain persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,
gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Sementara
pendapat Gagne dan Briggs (1979) dalam Rifa’i (2009: 90) memaknai tujuan
siswa dalam lima kategori, yaitu kemahiran intektual, strategi kognitif, informasi
verbal, kemahiran motorik, dan sikap.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang hasil belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil
pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaiman tersebut
di atas tidak dilihat secara terpisah melainkan komprehensif atau menyeluruh.
Dalam penelitian ini mengenai keefektifan model Quantum Teaching
dengan teknik Mind Mapping materi bangun datar, peneliti akan mengetahui ranah
kognitif dan afektif yang diperoleh siswa. Ranah kognitif yang diukur berupa hasil
belajar siswa dalam pembelajaran materi bangun datar dan ranah afektif berupa
minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika.
2.1.5 Karakteristik siswa Sekolah Dasar
Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai
12 atau 13 tahun. Menurut Piaget (1988) dalam (Rifa’i, 2009: 29) mereka pada
fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase operasional konkret
adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah
24
logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Dari usia
perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat
ditangkap oleh pancaindera. Arti simbolik dan kiasan dapat dimengerti oleh siswa.
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami abstraksi verbal. Pada tahap ini
siswa belajar membedakan antara kesalahan yang disengaja dengan kesalahan
karena kelalaian.
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak di SD, siswa memerlukan
alat bantu berupa media atau pun alat peraga yang dapat memperjelas apa yang
akan disampaikan oleh guru. Dengan adanya alat bantu dalam hal ini gambar Mind
Mapping maka dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami dan
mengerti materi pelajaran tentang bangun datar yang beracam-macam. Setiap
konsep abstrak yang baru dipahami oleh siswa perlu segera diberi penguatan agar
diingat oleh siswa.
Pembelajaran bangun datar pada siswa yang berbeda-beda akan
membingungkan siswa. Siswa akan sulit membedakan bentuk dan nama bangun
datar serta sifat-sifat yang dimiliki bangun datar jika dalam pembelajarannya guru
hanya dengan ceramah. Oleh karena itu, alat bantu diperlukan dalam pembelajaran
tersebut. Penggunaan Mind Mapping dalam pembelajaran bangun datar tepat untuk
diterapkan pada siswa. Mind Mapping berupa catatan yang tidak membosankan
bagi siswa. Siswa mencatat nama bangun datar dan sifatnya masing-masing
disertai dengan gambar sehingga siswa akan lebih memahami bangun datar.
Dengan Mind Mapping materi bangun datar dicatat berupa peta pikiran yang
dibentuk sesuai dengan imajinasi siswa dan warna-warni sehingga dapat
menumbuhkan minat siswa untuk mempelajarinya.
25
2.1.6 Model Pembelajaran Quantum Teaching
Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan
demikian Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang
ada di dalam dan di sekitar momen belajar (DePorter, 2005: 5). Interaksi tersebut
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan
siswa. Melalui interaksi tersebut maka dapat mengubah kemampuan dan bakat
alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan
orang lain. Model pembelajaran Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah
simfoni yang banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musik.
2.1.6.1 Asas Utama Model Quantum Teaching
Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah dunia mereka ke
dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Artinya bahwa pentingnya
bagi guru untuk memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Guru mempunyai
wewenang untuk mengajar, namun belum mempunyai hak untuk mengajar. Agar
mendapatkan hak untuk mengajar, maka guru harus memasuki dunia siswa. Dalam
pembelajaran berurusan dengan orang secara keseluruhan yang mencakup aspek
pengetahuan, sikap, dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang.
Selain itu meliputi aspek kepribadian manusia-pikiran, perasaan, dan bahasa
tubuh. Dengan demikian, karena pembelajaran berurusan dengan orang secara
keseluruhan, maka hak untuk memudahkan pembelajaran tersebut diberikan oleh
siswa dan diraih guru.
Memasuki dunia mereka merupakan tindakan yang akan memberi ijin
kepada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan agar para
siswa memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Dengan memasuki dunia siswa
26
dari dunia guru, maka akan tercipta dunia kita. Dari dunia kita siswa akan
mempelajari hal baru dan akan menerapkannya dalam situasi yang baru.
2.1.6.2 Prinsip-prinsip Quantum Teaching
Quantum Teaching mempunyai lima prinsip atau kebenaran yang
mempengaruhi seluruh aspeknya (DePorter, 2005: 7). Prinsip-prinsip ini diangap
sebagai struktur kunci dasar dari simfoni belajar. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
(1) Prinsip segalanya berbicara berarti seluruh lingkungan kelas membawa pesan ke pebelajar.
(2) Prinsip segalanya bertujuan berarti semua pembelajaran haruslah mempunyai tujuan -tujuan yang jelas.
(3) Prinsip pengalaman sebelum pemberian nama berarti sebelum mendefinisikan, membedakan, siswa terlebih dahulu telah memiliki atau telah diberikan pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.
(4) Prinsip akui setiap usaha berarti apapun usaha yang telah dilakukan siswa haruslah mendapat pengakuan dari guru maupun siswa lainnya.
(5) Prinsip jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan berarti setiap usaha belajar yang dilakukan layak untuk dirayakan untuk memberi umpan balik dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
2.1.6.3 Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching
Kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching dikenal dengan
istilah TANDUR, yang di dalamnya memiliki 6 tahap atau fase yaitu Tumbuhkan,
Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan (DePorter, 2005: 88).
(1) Tumbuhkan
Tumbuhkan berarti menumbuhkan minat belajar siswa. Untuk
menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara memberitahukan manfaat
materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan manfaat dan tujuan dari
mempelajari suatu materi yang akan diberikan kepada siswa. Strategi yang
27
dapat digunakan misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa,
drama, video, atau cerita yang berkaitan dengan materi.
(2) Alami
Alami berarti guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh
mereka. Guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan
menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Agar siswa mamahami
informasi yang diberikan dapat melalui permainan atau kegiatan yang
memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Strategi yang dapat
digunakan dengan jembatan keledai, permainan, dan simulasi sehingga dapat
mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
(3) Namai
Penamaan memuaskan otak untuk memberikan identitas, mengurutkan,
dan mengidentifikasikan. Penamaan dibangun di atas pengetahuan dan
keingintahuan siswa pada saat pembelajaran. Penamaan berarti guru
menyediakan kata-kata kunci, konsep, rumus yang merupakan materi utama
yang menjadi pesan pembelajaran. Strategi yang dapat digunakan misalnya
dengan susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis, dan poster di dinding.
(4) Demonstrasikan
Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan
pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan kehidupan siswa.
Mendemonstrasikan berarti guru menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
dapat menunjukkan kemampuannya. Cara siswa untuk menunjukkan tingkat
kecakapanannya dalam pembelajaran misalnya dengan sandiwara, permainan,
28
lagu, atau penjabaran. Siswa juga dapat menunjukkannya melalui aktivitas dan
minatnya dalam pembelajaran, kemudian dapat dilihat dari hasil belajarnya.
(5) Ulangi
Pengulangan memperkuat hubungan syaraf dan menumbuhkan rasa
“aku tahu bahwa aku tahu ini!”. Jadi, pengulangan harus dilakukan secara
multikecerdasan dan lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya.
Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan
menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari. Siswa
mendapat kesempatan mengulang misalnya dengan mengajarkan pengetahuan
baru kepada orang lain, menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru, atau
guru dan siswa bersama-sama mnyimpulkan materi yang telah dipelajari.
(6) Rayakan
Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah
dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan
keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Perayaan memberi rasa selesai
dengan menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Jika layak dipelajari,
maka layak dirayakan. Cara yang sesuai untuk merayakan atas usaha siswa
misalnya melalui pujian, penghargaan, bernyanyi bersama, atau pesta kelas.
2.1.6.4 Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Segala sesuatu yang berada di lingkungan kelas akan menyampaikan pesan
yang memacu atau menghambat belajar. Meskipun kita secara sadar hanya
memperhatikan masukan satu-satu, otak mampu secar tidak sadar memperhatikan
banyak hal dari banyak sumber sekaligus (Lozanov, 1979) dalam (DePorter, 2005:
65). Lingkungan kelas yang menyenangkan, misalnya terdapat poster-poster yang
29
menarik atau rak buku yang tersusum rapi akan membuat suasana belajar lebih
nyaman. Jika ruangan kelas dipenuhi dengan poster yang lama atau buku yang
berantakan maka siswa akan mengalihkan perhatiannya dari belajar. Siswa dapat
berkata, “Belajar itu kuno, usang, dan melelahkan.” Oleh karena itu, marilah
kenali lingkungan Quantum Teaching yang dapat memacu dan meningkatkan daya
ingat siswa berikut ini:
(1) Lingkungan Sekeliling
Guru dapat menggunakan alat peraga dalam pembelajaran karena
dapat merangsang modalitas visual. Lingkungan belajar perlu dikelola secara
kondusif. Lingkungan belajar bukan hanya secara fisik tetapi juga non fisik.
Gerakan mata selama belajar dan berpikir terikat pada modalitas visual,
auditorial, dan kinestetik. Jadi, mata kita bergerak menurut cara otak
mengakses informasi. Ide yang dapat digunakan untuk merangsang modalitas
visual siswa antara lain dengan (a) Poster ikon atau simbol untuk setiap
konsep utama, (b) Poster afirmasi untuk memotivasi siswa dan menguatkan
keyakinan kepada siswa tentang belajar, misalnya “Aku mampu
mempelajarinya!”, dan (c) Warna untuk memperkuat pembelajaran guru
dengan siswa.
(2) Pengaturan Bangku
Cara mengatur bangku mempunyai peran penting dalam
pengorkestrasian belajar. Di sebagian besar ruang kelas, bangku siswa dapat
disusun untuk mendukung tujuan pembelajaran. Guru bebas menugaskan
siswa untuk mengatur ulang bangku untuk memudahkan jenis interaksi yang
diperlukan. Misalnya, pengaturan bangku yang diputar agar saling berhadapan
30
untuk mengerjakan tugas kelompok. Meskipun bangkunya tidak berubah,
tetapi pelajarannya tidak.
(3) Musik
Musik berpengaruh pada guru dan siswa. Musik dapat digunakan
untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental, dan mendukung
lingkungan belajar. Musik juga dapat membantu siswa masuk ke keadaan
belajar optimal serta membangun hubungan antara siswa dengan guru. Musik
merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar
maupun tidak. Menurut Lozanov (1979) dalam DePorter (2005: 73) Irama,
ketukan, dan keharminisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama
gelombang otak dan detak jantung, serta membangkitkan perasaan dan
ingatan. Musik dapat membantu siswa dapat masuk ke keadaan belajar
optimal.
2.1.7 Mind Mapping
Metode mencatat yang baik harus membantu kita untuk mengingat
perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu
mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Mind Mapping (peta
pikiran) memungkinkan terjadinya semua hal itu. Mind Mapping dikembangkan
oleh Tony Buzan, kepala brain foundation. Menurut Buzan (1993) dalam DePorter
(2005: 176) peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita
mengingat banyak informasi. Silberman (2009: 188) menyatakan bahwa pemetaan
pikiran (mind mapping) adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual
untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian
31
baru.
Buzan (1993) dalam Wang, Lee, dan Chu (2010) menyatakan bahwa “mind
map is a useful key adopting association skill and utilizing pictures to express the
thoughts to maximize brain potential.” Pernyataan tersebut berarti peta pikiran
adalah kunci yang berguna melalui keahlian mengumpulkan dan memanfaatkan
gambar untuk mengekspresikan pikiran yang memaksimalkan potensial otak. Mind
Mapping merupakan keterampilan untuk mengembangkan seluruh otak,
menerapkan karakter, gambar, angka, logika, ritme, warna dan metode observasi
yang unik. Mind Mapping dapat menyediakan ruang imajiner limitedless atau
imajinasi yang tidak terbatas dan bebas ke otak. Dengan menerapkan peta pikiran
akan meningkatkan kemampuan analisis dan penalaran logis dari otak kiri dan
berpikir kreatif dan memori otak kanan dapat dimaksimalkan.
Warna bagi otak dianggap sama menariknya dengan gambar sehingga
nampak lebih menarik. Sementara garis lengkung digunakan untuk
menghubungkan pikiran-pikiran kita. Garis lengkung lebih efektif digunakan
dalam Mind Mapping karena garis lurus cenderung membosankan sedangkan garis
lengkung membebaskan kita untuk membentuk garis-garis penghubung sesuai
imajinasi kita. Dalam Mind Mapping juga menggunakan kata, kata yang
digunakan merupakan kata kunci yang mudah diingat oleh otak kita. Sementara
gambar selalu menyampaikan informasi lebih baik dari kata-kata dan juga lebih
menarik perhatian kita.
Dari komponen Mind Mapping tersebut tentunya sangat menarik bila Mind
Mapping diterapkan dalam pembelajaran. Siswa akan tertarik dengan warna,
gambar, garis, dan simbol yang ada pada Mind Mapping sehingga siswa dapat
32
lebih fokus pada materi pelajaran. Mind Mapping juga membebaskan setiap siswa
untuk berkreasi untuk membuat peta pikirannya sendiri-sendiri. Dengan demikian,
selama pembelajaran, bukan guru yang menjadi pusat perhatian, melainkan siswa
yang menjadi pusat pembelajaran tersebut. Siswa juga bebas mengembangkan
kreasinya. Menurut Bachman (2005: 77) pembentukan Mind Mapping selalu
dimulai dengan satu konsep atau tema tunggal diseputar beberapa konsep terkait
lain yang dihubungkan dengannya. Mind Mapping berarti menuliskan tema utama
sebagai titik sentral atau tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema
turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema
turunan.
Mind map atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak
dengan menggunakan citra visual. Dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk
kesan (DePorter, 2005: 153). Mind map merupakan cara paling efektif dan efisien
untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari otak kita.
Pembelajaran menggunakan Mind Mapping melibatkan emosi, kesenangan,
kreativitas seseorang dalam membuat catatan-catatan, sehingga dalam
pembelajaran dapat meningkatkan hasil sekaligus minat siswa. Berikut cara
membuat Mind Mapping atau peta pikiran menurut DePorter (2005: 157):
(1) Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utamanya (2) Tambahkan cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci
gunakan pensil warna (3) Tulislah kata kunci/ frase pada tiap cabang (4) Tambahkan simbol dan ilustrasi (5) Gunakan huruf kapital (6) Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf yang lebih
besar (7) Gambarkan Mind Mapping kemudian garis bawahi dan
gunakan huruf tebal (8) Bersikaplah kreatif dan berani
33
(9) Buatlah Mind Mapping secara horizontal untuk memperbesar ruang.
2.1.8 Materi Bangun Datar
Salah satu kajian materi pembelajaran matematika yang diajarkan di SD
adalah Geometri. Pada penelitian kali ini juga akan meneliti keefektifan model
Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada materi sifat-sifat bangun
datar di kelas V semester dua. Materi pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini akan memfokuskan pada Standar Kompetensi (SK) memahami sifat-
sifat bangun dan hubungan antar bangun, Kompetensi Dasar (KD)
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Alokasi waktu yang disediakan 12 jam
pelajaran.
Bangun datar merupakan bangun dua dimensi. Bangun datar dalam
matematika disebut bangun geometri. Contoh bangun datar antara lain persegi,
persegi panjang, segitiga, trapesium, dan jajargenjang. Masing-masing bangun
datar memiliki sifat yang berbeda dengan bangun datar lainnya (Kasri, 2006: 64).
2.1.8.1 Trapesium
Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang
berhadapan sejajar. Trapesium memiliki 3 jenis trapesium yaitu: (1) trapesium
siku-siku, (2) trapesium sama kaki, dan (3) trapesium sembarang.
(1) Trapesium siku-siku
Gambar 2.1 Trapesium siku-siku
34
Pada trapesium ABCD, AB sejajar dengan CD.
∠BAC=∠ACD=90° (siku-siku). Sifat-sifat trapesium siku-siku yaitu
memiliki sisi sejajar dan memiliki 2 sudut.
(2) Trapesium sama kaki
Gambar 2.2 Trapesium sama kaki
Berdasarkan trapesium sama kaki KLMN dan ab merupakan sumbu
simetri, maka: KN = LM, Na = Ma, ∠KNM = ∠LMN dan ∠NKL =
∠KLM. Sifat-sifat trapesium sama kaki yaitu: memiliki 2 sisi yang sama
panjang dan 2 pasang sudut yang sama besar.
(3) Trapesium sembarang
Gambar 2.3 Trapesium sembarang
Sifat-sifat trapesium sembarang yaitu: memiliki 2 sisi sejajar tetapi
tidak sama panjang dan memiliki sudut yang tidak sama besar.
2.1.8.2 Jajargenjang
Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang
berhadapan sejajar dan sama panjang. Jumlah sudut yang berdekatan
35
1800, dan kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
Gambar 2.4 Jajargenjang
Sifat-sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu: (1) mempunyai empat sisi, sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang, (2) Mempunyai empat sudut, terdiri
dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul, (3) Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar, (4) kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama
panjang, dan (5) jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
2.1.8.3 Belah ketupat
Belah ketupat merupakah bangun datar segiempat, yang keempat
sisinya sama, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sifat-sifat yang
dimiliki belah ketupat yaitu: (1) semua sisi sama panjang, (2) kedua diagonal belah
ketupat merupakan sumbu simetri, (3) sudut-sudut yang berhadapan sama besar,
dan (4) diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus.
Gambar 2.5 Belah ketupat
36
2.1.8.4 Layang-layang
Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama
panjang dan berimpit. Secara umum sifat-sifat layang-layang antara lain,
mempunyai satu sumbu simetri, mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang,
dan mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
Gambar 2.6 Layang-layang
2.1.9 Penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada
Pembelajaran Matematika
Penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam
pembelajaran matematika merupakan implementasi dari kerangka rancangan
pembelajaran dalam Quantum Teaching. Penerapan Quantum Teaching dengan
teknik Mind Mapping pada pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar di SD
adalah sebagai berikut:
(1) Tumbuhkan
Tahap tumbuhkan berarti guru menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada siswa. Dengan mengetahui tujuan dari apa yang akan dipelajari oleh
siswa, maka dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Guru menjelaskan
manfaat dan tujuan dari mempelajari materi sifat-sifat bangun datar. Strategi
37
yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat siswa misalnya, dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai bangun datar yang akan
dipelajari atau dengan meminta siswa untuk menyebutkan contoh benda yang
bentuknya sesuai dengan bangun datar yang dipelajari.
(2) Alami
Dalam tahap alami berarti guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti
oleh mereka. Guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan
menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Agar siswa mamahami
informasi yang diberikan dapat melalui permainan atau kegiatan yang
memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Guru menugaskan
siswa untuk membentuk kelompok dan berdiskusi untuk mengerjakan soal
latihan mengenai bangun datar.
(3) Namai
Tahap namai berarti penamaan yang memuaskan otak untuk
memberikan identitas, mengurutkan, dan mengidentifikasikan. Penamaan
dibangun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa pada saat
pembelajaran. Dalam tahap ini guru menggunakan Mind Mapping untuk
menjelaskan kepada siswa mengenai bangun datar dan sifat-sifatnya serta
bentuknya. Siswa juga ditugaskan untuk mencatat dengan teknik Mind
Mapping. Dalam pembelajaran di kelas, guru juga membuat poster ikon
bangun datar sehingga siswa dapat melihat konsep.
(4) Demonstrasikan
38
Mendemonstrasikan berarti guru menyediakan kesempatan bagi siswa
untuk dapat menunjukkan kemampuannya. Dalam pembelajaran, siswa
menunjukkan kemampuannya dengan menyampaikan hasil diskusi kelompok
di depan teman-temannya. Kemudian guru bersama siswa mencocokkan
pekerjaan bersama.
(5) Ulangi
Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan
menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari.
Penerapan dalam pembelajaran siswa mendapat kesempatan mengulang
misalnya dengan mengajarkan pengetahuan baru kepada temannya, menjawab
pertanyaan yang telah diberikan guru, serta guru dan siswa bersama-sama
mnyimpulkan materi yang telah dipelajari.
(6) Rayakan
Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah
dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan
keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Penerapan dalam pembelajaran di
kelas dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang berani
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan memperoleh nilai tertinggi.
2.2 Kajian Empiris
Model pembelajaran Quantum Teaching dan teknik Mind Mapping
dianggap dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di SD. Hal ini telah
dibuktikan melalui penelitian yang telah dilakukan. Beberapa penelitian yang
39
dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya yaitu
penelitian Rosidah (2009) dan penelitian Oktamarini (2011).
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Rosidah (2009) berjudul
”Penerapan Teknik Mind Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas
V Pokok Bahasan Persiapan Kemerdekaan dan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia SD Negeri Tamansatriyan 02 Tirtoyudo Kabupaten Malang”. Hasil
pretest yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih 93% siswa
kurang menguasai materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Penelitian
menunjukkan peningkatan pada hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata
60,9 pada siklus II nilai rata-rata 77. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I
sebesar 36,4%, pada siklus II sebesar 81,8%. Hasil penelitian dapat menunjukkan
bahwa penerapan teknik mind map dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
Persiapan Kemerdekaan Indonesia kelas V SDN Tamansatriyan 02 Tirtoyudo
Kabupaten Malang.
Penelitian serupa dilakukan oleh Oktamarini (2011) berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) dengan Teknik Mind
Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V
SD No. 2 Bongan”. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar
siswa. Rata-rata skor tes siswa mengalami peningkatan sebesar 15,03%. Pada
siklus I nilai rata-rata skor tes siswa 6,65 menjadi 7,65 pada siklus II. Daya serap
merupakan rata-rata skor tes siswa dibagi skor tertinggi ideal. Daya serap yang
diperoleh pada siklus I sebesar 66,5% dan mengalamipeningkatan pada siklus II
menjadi 76,5%. Ketuntasan belajar siswa meningkat 35,30% dari 65,38% pada
siklus I menjadi 88,46% pada siklus II. Proses pembelajaran telah optimal, jika
40
rata-rata skor tes siswa yang diperoleh 65, daya serap 65%, dan ketuntasan belajar
siswa minimal 75%. Berdasarkan hasil penerapan model Quantum Teaching dari
siklus pertama dan kedua, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
meningkat.
Keberhasilan penerapan Quantum Teaching dan Mind Mapping pada
penelitian di atas, menjadi salah satu faktor pendukung bagi peneliti untuk
melakukan penelitian. Penelitian di atas memiliki kesamaan pada permasalahan,
materi dan model pembelajaran yang digunakan. Perbedaannya penelitian yang
dilakukan kali ini merupakan penelitian eksperimen untuk melakukan pengujian
lebih lanjut mengenai keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind
Mapping terhadap minat dan hasil belajar siswa bila diterapkan di SD Negeri
Tunon 2 Kota Tegal.
2.3 Kerangka Berpikir
Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang dapat mendukung
proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran ini adanya pengubahan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Mind
Mapping merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan
fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, sehingga
akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Dengan digunakannya Mind
Mapping pada model pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran
matematika di kelas maka akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak
sehingga prestasi belajar matematika siswa akan meningkat. Pembelajaran
Quantum Teaching berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri
41
yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan otak kanan
berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif).
Melalui pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping
siswa diberikan kebebasan untuk mengkonstruksi suatu konsep menurut
pemahamannya dan menggunakan konsep tersebut. Kegiatan pembelajaran akan
lebih menyenangkan, minat belajar siswa terhadap matematika akan lebih besar
dan memberikan kebebasan pada siswa mengkonstruksikan pengetahuannya untuk
membangun sendiri konsep yang dipelajari dan akan berdampak positif bagi siswa
itu sendiri dalam memahami suatu konsep matematika khususnya bangun datar.
Bagan 2.1 Pola Kerangka Berpikir
Pembelajaran Matematika Bangun Datar
Model pembelajaran konvensional yang
kuarang adanya inovasi
Adanya inovasi model pembelajaran Quantum
Teaching dengan teknik Mind Mapping
Siswa aktif, pembelajaran
menyenangkan, dan bermakna
Siswa pasif, mudah bosan, kurang
bermakna
Minat dan hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran inovatif yang sesuai dengan
karakteristik siswa SD
Minat dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran
konvensional yang kurang adanya inovasi
42
2.4 Hipotesis
Penelitian ini menguji hipotesis komparatif dari dua sampel dengan
melakukan pengujian satu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai
berikut:
(1) Ho1 : Minat belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada minat
belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
(2) Ha1 : Minat belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada minat belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
(3) Ho2 : Hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
(4) Ha2 : Hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
43
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan dikemukakan populasi dan sampel, desain
eksperimen, variabel, data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, dan analisis data. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.1 Populasi dan Sampel
Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan besar populasi dan
penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Populasi yang
digunakan dalam peneltitian ini yaitu siswa kelas V di SD Negeri Tunon Kota
Tegal. Kelas yang digunakan sebagai sampel merupakan kelas paralel yaitu kelas
VA dan VB di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Di bawah ini merupakan penjelasan
lebih jelasnya dari populasi dan sampel.
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 119). Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 93 siswa yaitu siswa kelas V di SD Negeri Tunon 1
dan SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal
terdiri dari kelas VA yang berjumlah 25 siswa dan siswa kelas VB berjumlah 24
siswa, serta siswa kelas V SD Negeri Tunon 1 sebagai kelas uji coba berjumlah 44
siswa. Alasan peneliti menentukan populasi tersebut dikarenakan sekolah tersebut
terdapat dalam lingkungan yang sama. Jam pelajaran matematika pada masing-
masing kelas diajarkan pada jam yang relatif sama. Tenaga pendidik pada populasi
44
sudah menempuh jenjang strata satu. Data daftar nama siswa kelas V sebagai
populasi terdapat dalam lampiran 1.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2011: 120). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu simple random sampling. Simple random sampling merupakan cara
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011: 122).
Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling menghasilkan data
sebagai berikut:
(1) SD Negeri Tunon 2 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Tunon 1
sebagai kelas uji coba instrumen.
(2) Pada SD Negeri Tunon 2, diperoleh kelas VA sebagai kelas eksperimen dan
kelas VB sebagai kelas kontrol.
Jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 93 siswa, sampel yang
diperoleh dari tabel Kretjie dengan taraf kesalahan (α) 5% sebanyak 75 siswa
(Sugiyono, 2011: 132). Untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing
kelas dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
Si = Sampel tiap kelas
N = Jumlah siswa masing-masing kelas
P = Jumlah populasi seluruhnya
45
∑S = Jumlah sampel yang diambil (sampel menurut tabel)
Dari perhitungan tersebut maka diperoleh sampel kelas VA sebagai kelas
eksperimen sebanyak 20 siswa dan sampel kelas VB sebagai kelas kontrol
sebanyak 19 siswa. Daftar nama siswa kelas VA dan VB sebagai sampel terdapat
pada lampiran 2.
3.2 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design yang
diadaptasi dari true experimental design. Menurut Arikunto (2010: 125) true
experimental design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena
sudah memenuhi persyaratan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam eksperimen
adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan
pengamatan. Dengan adanya kelompok lain atau kelompok pembanding maka
dapat diketahui secara pasti akibat yang diperoleh dari perlakuan dan tidak
mendapat perlakuan. Jenis eksperimen yang digunakan Two-group Post-Test-Only
Design. Desain tersebut digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
R1: Kelas eksperimen
R2: Kelas kontrol
O1: Pengaruh treatment atau perlakuan penerapan model Quantum Teaching
dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran.
R1 X O1
R2 O2
46
O2: Pengaruh treatment atau perlakuan tidak menerapkan Quantum Teaching
dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran atau pembelajaran
berlangsung secara konvensional.
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing–masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama atau kelas eksperimen (R1) diberikan
perlakuan penerapan pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching
dengan teknik Mind Mapping (X) dan kelompok kedua atau kelas kontrol (R2)
tidak diberikan perlakuan atau tetap menggunakan pembelajaran konvensional.
Pengaruh adanya perlakuan atau treatment adalah (O1:O2) (Sugiyono, 2011: 114).
3.3 Variabel
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:
38). Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi variabel terikat dan
variabel bebas. Kedua variabel tersebut selengkapnya akan dikemukakan sebagai
berikut:
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 64).
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model Quantum teaching dengan teknik
Mind Mapping yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi bangun
datar.
3.3.2 Variabel Terikat
47
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 64). Variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu minat dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota
Tegal setelah mengikuti pembelajaran dengan model Quantum teaching dengan
teknik Mind Mapping yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi
bangun datar.
3.4 Data Penelitian
Data penelitian yang dikumpulkan berupa data nilai minat dan hasil belajar
siswa pada pelajaran Matematika materi bangun datar. Dalam hal ini peneliti
memberikan angket dan tes tertulis bentuk pilihan ganda untuk mengetahui minat
belajar dan hasil belajar siswa.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VA sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas VB sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa kelas VA
sebanyak 20 siswa dan VB sebanyak 19 siswa. Kedua kelas berada dalam satu
sekolah yang sama. Dengan demikian, diharapkan kemampuan awal siswa berada
pada kondisi yang sama.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa data minat belajar siswa di kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah adanaya perlakuan. Data
kuantitatif yaitu berupa nilai hasil belajar siswa (postes). Data postes berasal dari
tes tertulis yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
48
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
dokumentasi, angket, dan angket. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.5.1 Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, dan data-data yang relevan dalam penelitian (Riduwan, 2012:
77). Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal dalam penelitian
di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Data awal yang digunakan dalam penelitian
yaitu nilai Matematika pada saat Ulangan Tengah Semester Genap dan daftar
nama siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
3.5.2 Angket
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2011: 192). Angket digunakan untuk mengetahui minat
belajar siswa pada materi bangun datar. Pertanyaan yang diajukan dalam angket
untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika meliputi
dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa. Angket disusun
menggunakan pertanyaan yang memerlukan jawaban tertutup berupa pilihan ganda
dengan alternatif pilihan modifikasi skala Likert. Soal terdiri dari 20 butir soal
berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.
3.5.3 Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk me-
49
ngukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu (Riduwan, 2012: 76). Peneliti menggunakan tes prestasi
yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan setelah mempelajari sesuatu.
Peneliti akan menilai hasil belajar materi bangun datar menggunakan tes pilhan
ganda. Soal tes terdiri dari 24 butir soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan
jawaban. Bentuk pilihan ganda atau tes objektif cocok digunakan pada mata
pelajaran yang batasnya jelas, misalnya Matematika, Biologi, Fisika, dan
sebagainya (Poerwanti, 2008: 4.16). Penggunaan tes pilihan ganda dalam penilaian
karena tes pilihan ganda dapat mencakup seluruh materi.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
nilai variabel yang akan diteliti. Menurut Sukardi (2011: 75) kegunaan instrumen
penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah
menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes.
Instrumen tes berupa tes prestasi belajar yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Instrumen non tes berupa angket
tertutup yang digunakan untuk mengetahui minat siswa. Instrumen pendukung
lainnya yaitu silabus kelas V, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kisi-kisi soal
tes, kunci jawaban, kisi-kisi penilaian, dan pedoman penilaian.
3.6.1 Instrumen Angket
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian yaitu berupa angket.
Angket yang digunakan berupa angket tertutup yang berisi pernyataan dan
50
pertanyaan berjumlah 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban berupa
modifikasi skala Likert. Dalam pengujian instrumen angket terdapat uji validitas
dan reliabilitas. Langkah analisis data uji coba instrumen sebagai berikut:
3.6.1.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki
validitas rendah (Arikunto, 2010: 211). Jadi, validitas merupakan syarat yang
harus dipenuhi oleh suatu instrumen tes. Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Di dalam
penelitian ini akan menggunakan dua validitas, yaitu validitas isi (content validity)
dan validitas kontruk (construct validity).
Validitas isi dilaksanakan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun
sudah sesuai dengan silabus serta bahasa yang digunakan dalam soal tersebut
benar. Validitas isi dilaksanakan peneliti dengan melakukan konsultasi kepada tim
ahli. Di dalam penelitian ini instrumen akan diuji oleh penilai ahli yaitu Dosen
Pembimbing.
Untuk menguji validitas konstruksi soal angket yang digunakan dalam
penelitian, peneliti menggunakan rumus korelasi momen produk (product moment)
atau metode “Pearson” (Riduwan, 2012: 98). Berikut rumus korelasi product
moment atau metode Pearson:
51
Keterangan:
r hitung = Koefisien korelasi
ΣXi = Jumlah skor item
ΣYi = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
Keterangan:
t = Nilai t hitung
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).
Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Dengan maksud untuk
mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada
penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 20.
3.6.1.2 Reliabilitas
Untuk mencari realibitas instrumen angket digunakan rumus Alpha
(Arikunto, 2010: 239). Penghitungan reliabitas angket menggunakan program
SPSS versi 20. Adapun rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
52
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 : jumlah varians butir
σt2 : varians total
Setelah koefisien reliabilitas diperoleh atau nilai r, kemudian
diinterpretasikan. Kriteria penafsiran indeks koefisien reliabilitas (r) terhadap uji
coba instrumen dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi (r) terhadap Uji Coba Instrumen
indeks koefisien reliabilitas (r)
Kriteria
0,000 - 0,199 Sangat rendah (tidak valid) 0,200 - 0,399 Rendah 0,400 - 0,599 Agak rendah 0,600 - 0,799 Cukup 0,800 - 1,000 Tinggi
3.6.2 Instrumen tes
Instrumen tes yang digunakan berbentuk pilhan ganda yang berjumlah 40
butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Dalam instrumen soal-soal tes
terdapat analisis uji coba instrumen tujuannya untuk mengukur validitas. Selain itu
juga terdapat pengukuran reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir
soal. Langkah uji coba instrumen tes akan dikemukakan berikut ini.
3.6.2.1 Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Menurut Gay (1983) dalam
53
Sukardi (2011: 121) suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen yang
digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
memiliki validitas rendah. Instrumen yang baik harus mempunyai validitas internal
dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, jika
kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan
apa yang diukur (Sugiyono, 211: 123).
Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct
validity (validitas konstruksi) dan content validity (validitas isi). Untuk menguji
validitas isi, dapat digunakan pendapat dari para ahli (judgment expert). Para ahli
diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Di dalam penelitian ini
instrumen akan diuji oleh penilai ahli yaitu guru senior di SD dan Dosen
Pengampu mata kuliah Matematika yang ahli dalam bidangnya.
Untuk mengukur validitas konstruk soal tes yang nantinya akan digunakan
dalam penelitian. Cara penghitungannya menggunakan rumus korelasi momen
produk (product moment) atau metode “Pearson” (Riduwan, 2012: 98).
Keterangan:
r hitung = Koefisien korelasi
ΣXi = Jumlah skor item
ΣYi = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
54
selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,5 dan derajat kebebasan (dk = n – 2).
Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Dengan maksud untuk
mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada
penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 20.
3.6.2.2 Reliabilitas Tes
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011: 16). Suatu instrumen penelitian
dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai
hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi, 2011: 127).
Untuk mengetahui reliabilitas tes, peneliti menggunakan rumus Kuder dan
Richardson (KR-21) sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
55
m = skor rata-rata
Vt = varians total
Selanjutnya r11 dikonsultasikan dengan rtabel. Jika r11hitung > rtabel maka instrumen
dikatakan reliabel.
3.6.2.3 Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di
samping memenuhi validitas dan realiabilitas yaitu adanya keseimbangan dari
tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa
dalam menjawab. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tes menggunakan
rumus:
I =
Keterangan:
I : Indeks kesukaran
B : Banyaknya jumlah siswa yang menjawab
N : Jumlah peserta tes
Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan
ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar, soal
dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang, soal dengan P 0,71 sampai 1,00
adalah soal mudah (Sudjana, 2009: 137).
3.6.2.4 Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
siswa yang pandai atau memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang kurang
pandai atau memiliki kemampuan rendah.
56
Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda butir soal yaitu:
Keterangan:
D : daya beda soal
BA : jumlah jawaban yang benar pada butir soal pada kelompok atas
BB : jumlah jawaban yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JA : banyaknya siswa pada kelompok atas
JB : banyaknya siswa pada kelompok bawah
Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan
kriteria pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda terhadap Uji Coba Instrumen
Daya Pembeda (D) Kriteria Soal D ≤ 0,00 Jelek Sekali
0,01 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali
3.7 Analisis Data
Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian
hipotesis yang diajukan (Riduwan 2010: 12). Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1 Deskripsi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
57
dan gambar. Data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
yang diangkakan. Data kualitatif pada penelitian ini berbentuk minat siswa saat
mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping sedangkan data kuantitatifnya
berupa nilai hasil belajar yang termasuk dalam data rasio.
3.7.2 Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20. Uji prasyarat analisis yang
dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
analisis akhir (pengujian hipotesis). Setelah data dinyatakan berdistribusi normal,
langkah berikutnya yaitu uji homogenitas yang dilakukan terhadap data yang telah
dinyatakan berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis akan dikemukakan sebagai
berikut:
3.7.2.1 Uji Normalitas
Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel
yang akan dianalisis berdistribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti
menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji
terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat
digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris.
Dalam penelitian uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar yang
dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Lilliefors dan
dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan uji
dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5%. Pengolahan data
58
dilakukan dengan melihat kolom nilai pada Kolmogorof-Smirnov. Data dikatakan
normal apabila nilai yang ditunjukkan pada kolom nilai Kolmogorof-Smirnov
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05.
3.7.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi sama tidaknya
sifat homogen pada varians antar kelompok. Pengujian homogenitas sampel sangat
penting untuk mengetahui kesaman (homogenitas) beberapa bagian sampel, yaitu
seragam atau tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama
(Arikunto, 2010: 363). Pengujian homogenitas sampel menggunakan tes Levene’s
dengan penghitungan menggunakan program SPSS versi 20. Setelah data
dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji
homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan antara variabel yang
diuji. Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung <
Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan, 2012: 186). Data juga
dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.
3.7.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Untuk mempermudah penghitungan dalam pelaksanaan uji t akan
dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20. Dalam uji pihak kanan
berlaku ketentuan, bila harga thitung jatuh pada daerah penerimaan Ho lebih besar
atau sama dengan (≥) dari ttabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima
(Riduwan, 2012: 44). Analisis akhir merupakan analisis yang digunakan untuk
menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan model Quantum Teaching dengan
teknik Mind Mapping efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa atau tidak,
59
dapat diketahui melalui analisis akhir dengan uji t. Uji t digunakan jika data yang
diperoleh berupa data berdistribusi normal. Berikut rumus uji t dua sampel yang
tidak berhubungan:
Keterangan :
r = nilai korelasi dengan
n = jumlah sampel
= rata-rata kelompok kontrol
= rata-rata kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
= varians kelompok eksperimen
Kriteria pengujian dua pihak yaitu jika –ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel maka Ho tidak
ditolak dan Ha tidak diterima. Akan tetapi, jika data yang diperoleh berdistribusi
tidak normal atau tidak homogen, maka analisis data terakhir menggunakan
statistik non parametris yakni dengan Mann Whitney U Test. Mann Whitney U Test
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal (Sugiyono, 2011: 197). Terdapat dua rumus yang
digunakan untuk pengujian, yaitu:
U1 = n1 n2 +
dan
U2 = n1 n2 +
60
Keterangan :
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pada sampel n1
R2 = jumlah rangking pada sampel n2
Kedua rumus di atas digunakan dalam penghitungan, karena akan
digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih
kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U
tabel. Jika harga Uhitung < Utabel, maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Begitu
sebaliknya apabila harga Uhitung > Utabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha diterima.
61
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan mengenai hasil penelitian yang telah
dilaksanakan. Peneliti telah melaksanakan penelitian tentang keefektifan model
Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas
V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan untuk
mengetahui minat belajar siswa dan perbedaan hasil belajar siswa antara yang
pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind
Mapping dengan yang tidak. Setelah semua data terkumpulkan, kemudian
dilakukan penghitungan dengan mengolah dan menganalisisnya menggunakan
program SPSS 20. Data terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji normalitas
untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila
data kedua kelompok berdistribusi normal, maka analisis statistiknya
menggunakan uji t dua sampel yang tidak berhubungan. Sebaliknya, jika data
kedua kelompok berdistribusi tidak normal, maka analisis statistiknya
menggunakan uji non parametrik. Uji non parametrik dua sampel yang tidak
berhubungan menggunakan uji U Mann Whitney. Pada bagian hasil penelitian,
akan dikemukakan hasil uji coba instrumen, deskripsi data, hasil penelitian, uji
prasyarat analisis (uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t), pembahasan, dan
implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti. Uraian
selengkapnya sebagai berikut:
62
4.1 Deskripsi Data
Pada bagian deskripsi data akan dikemukakan data skor minat dan hasil
belajar Matematika siswa pada Tabel 4.1. untuk memberikan gambaran secara
umum mengenai penyebaran data penelitian yang diperoleh, sehingga lebih mudah
dipahami. Data yang diperoleh berupa minat dan hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika. Data penelitian dapat dibaca secara lebih rinci dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Data Skor Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa
No Kriteria Data Minat Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol 1. Jumlah siswa 20 19 20 19 2. Skor rata-rata 79,20 70,21 78,70 67,21 3. Median 79,50 70 77 63 4. Skor minimal 63 56 58 5 5. Skor maksimal 99 94 100 100 6. Rentang 36 38 42 50 7. Varians 105,33 66,40 173,38 224,18 8. Standar deviasi 10,26 8,15 13,17 14,97
4.2 Analisis Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen yang baik
sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji
coba dilakukan di kelas V SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal yang berjumlah 44
siswa. Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat bahwa uji coba instrumen
dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Instrumen
yang diujicobakan berupa instrumen non tes (angket) instrumen tes. Uraian
selengkapnya adalah sebagai berikut:
63
4.2.1 Uji Coba Instrumen Angket
Instrumen non tes yang diuji cobakan berupa angket tertutup yang berisi
pernyataan dan pertanyaan berjumlah 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan
jawaban berupa modifikasi skala Likert (lampiran 9). Dalam pengujian instrumen
angket terdapat uji validitas dan reliabilitas. Langkah analisis data uji coba
instrumen sebagai berikut:
4.2.1.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Di dalam penelitian ini akan menggunakan dua
validitas, yaitu validitas isi (content validity) dan validitas kontruk (construct
validity). Pengujian validitas logis pada instrumen angket dilakukan oleh tim
penilai ahli yaitu Dra. Noening Andrijati, M. Pd. dan Drs. Suwandi, M. Pd.
Berdasarkan penilaian oleh penilai ahli, instrumen angket sudah layak digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data (lampiran 10). Instrumen
angket telah diujicobakan di kelas V SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal pada 27 April
2013.
Uji validitas konstruk menggunakan metode product moment yaitu
pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total.
Pengujian validitas ini dilakukan terhadap nilai minat belajar siswa setelah
instrumen angket diujicobakan di kelas uji coba. Setelah dilakukan uji coba
instrumen, maka diperoleh data nilai minat belajar siswa pada kelas uji coba.
Jumlah siswa di kelas ujicoba sebanyak 44 siswa. Data nilai minat belajar siswa di
kelas uji coba dapat dibaca pada Tabel 4.2.
64
Tabel 4.2. Data Nilai Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba
No. Kriteria Data Kelas Uji Coba 1. Jumlah siswa 44 2. Skor rata-rata 81,97 3. Median 80,83 4. Skor minimal 98,33 5. Skor maksimal 70 6. Rentang 28,33 7. Varians 48,78 8. Standar deviasi 6,98
Berdasarkan nilai minat belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka
dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode product moment. Untuk
mempermudah penghitungan peneliti menggunakan program SPSS versi 20.
Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan rtabel dengan
signifikansi 0,05 dan uji dua pihak. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 44
didapat rtabel sebesar 0,297 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari
batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai
korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.
Hasil output validitas angket menggunakan program SPSS 20 dapat dilihat pada
lampiran 12.
Rangkuman hasil perhitungan SPSS 20 dapat dibaca pada tabel 4.3. Dari
tabel 4.3. dapat disimpulkan bahwa, dari 30 soal uji coba terdapat 20 soal yang
memenuhi kriteria valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 19, 21,
22, 23, 25, 27, dan 29. Sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 10 soal yang
tidak valid yaitu nomor 2, 13, 14, 17, 18, 20, 24, 26, 28, dan 30.
65
Tabel 4.3. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Angket Uji Coba rtabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 44
Nomor Butir Soal
Pearson Correlation
(r11) Kriteria
1 0.378 Valid 2 0.163 Tidak valid 3 0.680 Valid 4 0.439 Valid 5 0.465 Valid 6 0.663 Valid 7 0.406 Valid 8 0.619 Valid 9 0.525 Valid 10 0.472 Valid 11 0.563 Valid 12 0.333 Valid 13 (0.015) Tidak valid 14 0.133 Tidak valid 15 0.398 Valid
Nomor Butir Soal
Pearson Correlation
(r11) Kriteria
16 0.427 Valid 17 0.282 Tidak valid 18 0.208 Tidak valid 19 0.477 Valid 20 0.295 Tidak valid 21 0.611 Valid 22 0.397 Valid 23 0.395 Valid 24 0.045 Tidak valid 25 0.474 Valid 26 (0.028) Tidak valid 27 0.419 Valid 28 0.217 Tidak valid 29 0.357 Valid 30 0.275 Tidak valid
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Alpha
dengan program SPSS versi 20. Hasil analisis uji reliabilitas, dapat dibaca pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.831 20
66
Berdasarkan Tabel 4.4. maka diperoleh nilai Croncabach’s Alpha angket
minat belajar sebesar 0,831. Setelah diinterpretasikan dengan koefisien reliabilitas
0,800 - 1,000 dengan nilai r = 0,831, maka soal angket minat belajar mempunyai
reliabilitas tinggi.
4.2.2 Uji Coba Instrumen Tes
Instrumen tes yang diuji cobakan berupa soal berbentuk pilihan ganda
berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif pilihan jawaban (lampiran 18). Uji
coba instrumen tes bertujuan untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda buitr soal. Uraian selengkapanya adalah sebagai berikut:
4.2.2.1 Uji Validitas
Pengujian validitas logis pada instrumen angket dilakukan oleh tim penilai
ahli yaitu Dra. Noening Andrijati, M. Pd., dan Darminto, S. Pd. Berdasarkan hasil
penilaian oleh penilai ahli instrumen tes dinyatakan sudah layak untuk digunakan
sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data (lampiran 19). Setelah dinilai
validitas logis dan empirisnya, soal diujicobakan pada kelas V SD Negeri Tunon 1
Kota Tegal pada 27 April 2013.
Uji validitas menggunakan metode product moment yaitu pengujian
dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Pengujian
validitas ini dilakukan terhadap nilai hasil belajar siswa setelah instrumen soal tes
diujicobakan di kelas uji coba. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka
diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji coba dengan jumlah siswa
sebanyak44 siswa. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba dapat dibaca
pada Tabel 4.5.
67
Tabel 4.5. Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba
No. Kriteria Data Kelas Uji coba 1. Jumlah siswa 44 2. Skor rata-rata 54,60 3. Median 57,50 4. Skor minimal 22,50 5. Skor maksimal 85 6. Rentang 62.50 7. Varians 254.34 8. Standar deviasi 15.95
Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka
dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode product moment. Untuk
mempermudah penghitungan peneliti menggunakan program SPSS versi 20.
Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan rtabel dengan
signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 44 didapat
rtabel sebesar 0,297 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan
yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid. Jika nilai korelasi kurang dari
batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output validitas
soal menggunakan SPSS 20 dapat dibaca pada lampiran 21.
Rekap data hasil uji validitas soal tes dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari
Tabel 4.6. dapat disimpulkan bahwa, dari 40 soal uji coba terdapat 25 soal yang
memenuhi kriteria valid, yaitu nomor: 4, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21,
22, 23, 24, 26, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, dan 38. Sedangkan soal yang tidak valid
terdapat 15 soal, yaitu nomor : 1, 2, 3, 5, 7, 11, 14, 19, 25, 27, 28, 29, 33, 39, dan
40.
68
Tabel 4.6. Rangkuman Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 44
Nomor Butir Soal
Pearson Correlation
(r11) Kriteria
1 0.060 Tidak valid 2 0.042 Tidak valid 3 0.047 Tidak valid 4 0.327 Valid 5 -0.016 Tidak valid 6 0.546 Valid 7 0.340 Tidak valid 8 0.386 Valid 9 0.361 Valid 10 0.454 Valid 11 0.236 Tidak valid 12 0.500 Valid 13 0.370 Valid 14 0.043 Tidak valid 15 0.378 Valid 16 0.414 Valid 17 0.366 Valid 18 0.501 Valid 19 0.105 Tidak valid 20 0.473 Valid
Nomor Butir Soal
Pearson Correlation
(r11) Kriteria
21 0.628 Valid 22 0.470 Valid 23 0.482 Valid 24 0.539 Valid 25 0.275 Tidak valid 26 0.316 Valid 27 -0.027 Tidak valid 28 0.162 Tidak valid 29 0.181 Tidak valid 30 0.590 Valid 31 0.334 Valid 32 0.764 Valid 33 -0.119 Tidak valid 34 0.422 Valid 35 0.455 Valid 36 0.765 Valid 37 0.628 Valid 38 0.466 Valid 39 0.221 Tidak valid 40 0.240 Tidak valid
4.2.2.2 Uji Reliabilitas
Item yang valid kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus
Kuder dan Richardson (KR-21). Setelah diketahui k = 25, M = 14,14, dan V2t =
33,98, maka untuk menghitung reliabilitasnya dengan menggunakan rumus rumus
K-R 21 berikut:
69
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
M = skor rata-rata
Vt = varians total
Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-
21) diperoleh rhitung sebesar 0,85 penghitungan lengkapnya dapat dilihat di
lampiran 24, sedangkan rtabel yaitu 0,297. Jika hasil rhitung dibandingkan dengan
rtabel diperoleh rhitung > rtabel (0,85 > 0,297), maka semua butir soal yang valid
dinyatakan reliabel.
4.2.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan penghitungan dengan
membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap
butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Dari hasil penghitungan manual
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.7. Analisis Tingkat Kesukaran
Nomor Butir Soal
P Taraf Kesukaran
1 0.95 Mudah 2 0.98 Mudah 3 0.77 Mudah 4 0.73 Mudah 5 0.14 Sukar 6 0.61 Sedang 7 0.52 Sedang 8 0.80 Mudah 9 0.52 Sedang 10 0.52 Sedang
Nomor Butir Soal
P Taraf Kesukaran
11 0.64 Sedang 12 0.68 Sedang 13 0.64 Sedang 14 0.95 Mudah 15 0.61 Sedang 16 0.61 Sedang 17 0.34 Sedang 18 0.43 Sedang 19 0.25 Sukar 20 0.70 Sedang
70
Nomor Butir Soal
P Taraf Kesukaran
21 0.36 Sedang 22 0.75 Mudah 23 0.25 Sukar 24 0.52 Sedang 25 0.14 Sukar 26 0.86 Mudah 27 0.48 Sedang 28 0.39 Sedang 29 0.14 Sukar 30 0.57 Sedang
Nomor Butir Soal
P Taraf Kesukaran
31 0.61 Sedang 32 0.55 Sedang 33 0.16 Sukar 34 0.48 Sedang 35 0.39 Sedang 36 0.61 Sedang 37 0.64 Sedang 38 0.25 Sukar 39 0.39 Sedang 40 0.82 Mudah
Keterangan:
: Soal valid dan reliabel
Berdasarkan Tabel 4.7. soal yang valid dan reliabel terdapat 4 soal yang
berkriteria mudah, 18 soal berkriteria sedang, dan 2 soal berkriteria sukar.
4.2.2.4 Uji Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai
(berkemampuan rendah). Sebelum penghitungan kelompok siswa dibagi dua
sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas
dan kelompok bawah (lampiran 25). Uji daya beda diperoleh dari hasil
penghitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa
pada kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok
bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah (PB). Hasil penghitungan
adanya daya pembeda dapat dibaca pada Tabel 4.8.
71
Tabel 4.8. Daya Pembeda Soal
Nomor Butir Soal
D Kriteria Daya Beda
1 0.00 Jelek Sekali 2 0.05 Jelek 3 0.00 Jelek Sekali 4 0.36 Cukup 5 0.09 Jelek 6 0.41 Baik 7 0.32 Cukup 8 0.23 Cukup 9 0.23 Cukup 10 0.32 Cukup 11 0.09 Jelek 12 0.36 Cukup 13 0.27 Cukup 14 0.09 Jelek 15 0.23 Cukup 16 0.23 Cukup 17 0.32 Cukup 18 0.32 Cukup 19 0.18 Jelek 20 0.05 Jelek
Nomor Butir Soal
D Kriteria Daya Beda
21 0.64 Baik 22 0.23 Cukup 23 0.41 Baik 24 0.68 Baik 25 0.18 Jelek 26 0.27 Cukup 27 -0.05 Jelek Sekali 28 0.23 Cukup 29 0.00 Jelek Sekali 30 0.50 Baik 31 0.32 Cukup 32 0.82 Baik Sekali 33 -0.23 Jelek Sekali 34 0.23 Cukup 35 0.41 Baik 36 0.68 Baik 37 0.36 Cukup 38 0.41 Baik 39 0.05 Jelek 40 0.32 Baik
Keterangan:
: Soal valid dan reliabel Berdasarkan Tabel 4.8. pada soal yang valid dan reliabel yang berjumlah
25 soal terdapat 1 soal yang daya bedanya jelek, 15 soal cukup, 8 soal baik, dan 1
soal baik sekali. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus minimal
berdaya beda cukup. Jadi terdapat 24 soal yang dapat digunakan berdasarkan daya
beda.
4.3 Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian
yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari minat belajar
72
siswa dan hasil belajar siswa. Deskripsi data hasil penelitian dikemukakan lebih
rinci sebagai berikut:
4.3.1 Analisis Hasil Belajar Siswa sebelum Penelitian (Data Awal)
Data awal dari penelitian ini di analisis dengan tujuan untuk mengetahui
kedua sampel di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal
yang sama atau tidak. Data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol
sebelum penelitian atau sebelum adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Nilai UTS Genap Matematika Semester 2
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi Nilai Interval frekuensi
50-56 5 50-57 2 57-63 5 58-65 5 64-70 5 66-73 6 71-77 0 74-80 4 78-84 5 81-88 2
Jumlah 20 Jumlah 19 Berdasarkan Tabel 4.9. maka dapat dilihat diagram batang nilai
UTS Genap Matematika di kelas eksperimen pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Diagram Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen
0
2
4
6
Frekuensi
Nilai
Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen
49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5
73
Perolehan nilai UTS Genap Matematika di kelas kontrol pada Tabel 4.9.
dapat dilihat diagramnya pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Diagram Nilai UTS Genap Matematika Kelas Kontrol
4.3.2 Minat Belajar Matematika Siswa
Penilaian minat belajar matematika siswa menggunakan lembar angket
minat belajar (lampiran 16) yang telah disusun berdasarkan deskriptor minat
belajar. Siswa mengisi lembar angket minat yang dilakukan sebelum dan setelah
adanya perlakuan atau treatment. Hasil penilaian minat belajar siswa diperoleh
dari rata-rata nilai yang dihitung dari jumlah skor minat siswa dibagi jumlah skor
maksimal seluruh aspek penilaian. Data nilai minat belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada saat sebelum dan setelah adanya perlakuan
dapat dibaca pada Tabel 4.10.
0
1234567
Frekuensi
Nilai
Nilai UTS Matematika Kelas Kontrol
49,5 57,5 65,5 73,5 80,5 88,5
74
Tabel 4.10. Data Nilai Minat Belajar Matematika Siswa
No. Kriteria Sebelum Setelah
Eksperimen(n=20)
Kontrol (n=19)
Eksperimen (n=20)
Kontrol (n=19)
1 Skor rata-rata 77 75,32 79,20 70,21 2 Median 75,50 76 70 70 3 Skor minimal 65 56 63 56 4 Skor maksimal 93 89 99 94 5 Rentang 28 33 36 38 6 Varians 60,11 83,23 105,33 66,40 7 Standar deviasi 7,75 9,12 10,26 8,15
Dari data perolehan nilai minat belajar matematika siswa tersebut, maka
distribusi frekuensi minat sebelum adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi Nilai Interval frekuensi
65-70 5 56-62 2 71-76 5 63-69 5 77-82 5 70-76 6 83-88 0 77-83 4 89-94 5 84-90 2
Jumlah 20 Jumlah 19
Dari data Tabel 4.11, maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar
matematika siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.3.
75
Gambar 4.3. Diagram Nilai Minat Belajar Awal Kelas Eksperimen
Dari data Tabel 4.11. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar siswa
di kelas kontrol pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Diagram Nilai Minat Belajar Awal Kelas Kontrol
Penghitungan minat belajar matematika siswa tidak hanya sebelum
mendapat perlakuan, tetapi juga setelah adanya perlakuan. Tujuan penghitungan
0
1
2
3
4
5
6
Frekuensi
Nilai
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol
0
2
4
6
8
10
Frekuensi
Nilai
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen
55,5 62,5 69,5 76,5 83,5 90,5
55,5 63,5 71,5 79,5 87,5 95,5
76
minat setelah adanya perlakuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
minat belajar siswa di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol. Pengitungan
minat setelah penelitian atau setelah adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel
4.12.
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Perlakuan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi Nilai Interval frekuensi
63-69 5 56-63 3 70-76 3 64-71 10 77-83 5 72-79 4 84-90 4 80-87 1 91-97 3 88-95 1
Jumlah 20 Jumlah 19
Dari Tabel 4.12. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar matematika
siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Diagram Nilai Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen
Dari Tabel 4.12. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar matematika
siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.6.
0123456
Frekuensi
Nilai
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen
62,5 69,5 76,5 83,5 90,5 97,5
77
Gambar 4.6. Diagram Nilai Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol
Dari data nilai minat belajar siswa setelah adanya perlakuan dapat
diperoleh hasil rata-rata minat belajar siswa di kelas ekperimen lebih baik daripada
rata-rata minat belajar siswa di kelas kontrol.
4.3.3 Hasil Belajar Matematika Siswa
Hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian jawaban soal tes postes (tes
formatif) yang diujikan. Soal yang digunakan untuk tes formatif pada kelas
eksperimen dan kontrol merupakan soal yang sudah teruji validitas, reliabelitas,
tingkat kesukaran dan daya bendanya. Soal tes formatif terdiri dari 24 soal dengan
bentuk pilihan ganda dan terdapat 4 alternatif jawaban. Siswa di kelas eksperimen
yang mengikuti postes sejumlah 20 siswa. Dari hasil postes didapatkan nilai rata-
rata kelas adalah 78,70, simpangan baku 13,17, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai
terendah adalah 58 (lampiran 42). Rangkuman data tersebut dapat dibaca pada
Tabel 4.13.
0
2
4
6
8
10
12
Frekuensi
Nilai
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol
55,5 63,5 71,5 79,5 87,5 95,5
78
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen
Nilai Interval f (frekuensi) 58-65 4 66-73 4 74-81 4 82-89 4 90-98 4
Jumlah 20 Dai Tabel 4.13. dapat dibuat diagram nilai hasil belajar sisswa (postes)
pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Diagram Nilai Postes Kelas Eksperimen
Di kelas kontrol dari 19 siswa yang mengikuti postes, diperoleh nilai rata-
rata kelas adalah 67,21, simpangan baku 14,97, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai
terendah adalah 50 (lampiran 43). Dari data tersebut dapat dibaca pada Tabel 4.14.
0
1
2
3
4
5
Frekuensi
Nilai
Nilai Postes Kelas Eksperimen
62,5 69,5 76,5 83,5 90,5 97,5
79
012345678
Frekuensi
Nilai
Nilai Postes Kelas Kontrol
Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelompok Kontrol
Nilai Interval f (frekuensi) 50-59 7 60-69 4 70-79 4 80-89 2 90-99 2
Jumlah 19
Dari data Tabel 4.14. dapat dibuat diagram nilai hasil belajar siswa (postes)
di kelaskontrol pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8. Diagram Nilai Postes Kelas Kontrol
Dari data nilai hasil belajar siswa atau nilai postes dapat diperoleh hasil
rata-rata postes di kelas ekperimen lebih baik daripada rata-rata postes di kelas
kontrol.
55,5 63,5 71,5 79,5 87,5 95,5
80
4.4 Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis akhir maka perlu dilakukan pengujian prasyarat
pada data yang telah diperoleh. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi
pengujian normalitas, uji homogenitas dan uji t pada data minat dan hasil belajar
siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil uji prasyarat minat dan hasil
belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.4.1 Data sebelum Eksperimen
Terdapat beberapa analisis data sebelum eksperimen, diantaranya analisis
uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. Berikut
ini merupakan hasil analisis data sebelum eksperimen dari minat dan data awal.
4.4.1.1 Uji Prasyarat Analisis Minat
Data yang diperoleh sebelum penelitian dari nilai minat belajar siswa
sebelum adanya perlakuan. Nilai minat belajar berasal dari angket yang telah diisi
oleh siswa. Berikut merupakan pengujian normalitas, homogenitas, dan uji t
terhadap nilai minat.
4.4.1.1.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas pada data minat belajar siswa melalui langkah yang
sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data awal nilai UTS
Genap menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini penghitungan normalitas
data skor minat belajar siswa sebelum adanya perlakuan atau treatment.
Berdasarkan rekap nilai minat belajar siswa diperoleh data bahwa rata-rata skor
minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 77 dan kelas kontrol 75,32.
81
(1) Hipotesis Uji
Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor minat belajar
matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov
dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov
kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α.
(5) Hitungan
Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Output hasil
analisis uji normalitas minat belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan
program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Normalitas Data Awal Minat Belajar Matematika Siswa
Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Minat Belajar
eksperimen .103 20 .200* .949 20 .355kontrol .154 19 .200* .945 19 .327
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
82
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.15. diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas
eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan
pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai
signifikansi kedua kelas pada output normalitas data awal minat belajar siswa,
maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
4.4.1.1.2 Uji Homogenitas
Sama halnya dengan penghitungan normalitas, pada pengujian
homogenitas hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS
versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas minat belajar siswa.
(1) Hipotesis Uji
Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai minat belajar
siswa yaitu metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka data minat belajar siswa tidak
homogen dan jika Fhitung < Ftabel maka data minat belajar siswa dapat dinyatakan
homogen. Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
83
berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance
Levene’s test for Equality of Variance kurang dari α atau Ho ditolak jika
Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari α (α = 0,05).
(5) Hitungan
Penghitungan homogenitas dari perolehan data minat belajar siswa sebelum
dilakukan treatment pembelajaran dapat dibaca pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Minat Belajar
Equal variances assumed
Equal variances not
assumed Levene’s Test forEquality of Variances
F 1.137
Sig. .293
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.16. independen sampel tes minat belajar matematika
siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of
Variences sebesar 0,293. Nilai signifikansi 0,293 lebih besar dari 0,05 sebagai
syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,137) < Ftabel (3,252), maka dari
data skor minat belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.
4.4.1.1.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Sebelum Perlakuan)
Setelah data skor minat belajar siswa telah dinyatakan berdistribusi normal
dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini
merupakan hasil analisis uji-t data minat belajar matematika.
84
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2).
Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2).
Keterangan:
1 = rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen
2 = rata-rata kemampuan awal kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai minat
belajar siswa menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika p>0,05 atau Ho ditolak jika p<0,05.
Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak
jika thitung > ttabel.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means
pada Tabel 4.17.
85
Tabel 4.17. Independen Sampel Hasil Minat Belajar sebelum Perlakuan
Independent Samples Test Minat Belajar
Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
t-test for Equality ofMeans
T .622 .620Df 37 35.390Sig. (2-tailed) .538 .539Mean Difference 1.684 1.684Std. Error Difference 2.706 2.71895% Confidence Interval of theDifference
Lower -3.799 -3.831
Upper 7.167 7.199
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.17. independen sampel minat siswa sebelum
perlakuan sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t
= 0,538 > 0,05. Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak
diperoleh 2,026. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (0,622 ≤ 2,026), maka dapat
disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima atau tidak terdapat
perbedaan rata-rata antara minat belajar sebelum perlakuan antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
4.4.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data Awal
Pengujian data awal berasal dari nilai Matematika Ulangan Tengah
Semester Genap. Berikut merupakan pengujian normalitas, homogenitas, dan uji t
terhadap nilai kemampuan awal. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
86
4.4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada data awal digunakan untuk mengetahui kondisi awal
data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan analisis uji normalitas
data sebelum penelitian.
(1) Hipotesis uji
Ho = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai UTS Genap
adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan aplikasi
SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov
kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α
(α = 0,05).
(5) Hitungan
Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Output hasil
analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan program SPSS versi
20 dapat dibaca pada Tabel 4.18.
87
Tabel 4.18. Normalitas Data Hasil UTS Genap Matematika Siswa
Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Data Awaleksperimen .166 20 .152 .899 20 .040kontrol .184 19 .091 .955 19 .479
a. Lilliefors Significance Correction
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas
eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,152, sedangkan
pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,91. Data dinyatakan berditribusi
normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka normalitas data awal sebelum
penelitian sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai
signifikansi keduanya lebih besar dari 0,05.
4.4.1.2.2 Uji Homogenitas
Pada pengujian homogenitas hasil UTS Genap matematika siswa juga
menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji
homogenitas data sebelum penelitian.
(1) Hipotesis Uji
Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
88
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS Genap
adalah menggunakan metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka nilai UTS Genap tidak homogen
dan jika Fhitung < Ftabel maka nilai UTS Genap dapat dinyatakan homogen. Kriteria
lain yang dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik
di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of
Variance kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for
Equality of Variance lebih dari α (α = 0,05).
(5) Hitungan
Penghitungan homogenitas dari data nilai matematika siswa UTS Genap dapat
dibaca pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19. Independen Sampel Hasil UTS Genap Matematika Siswa
Independent Samples Test Data Awal
Equal variances assumed
Equal variances not
assumed Levene’s Test forEquality of Variances
F 1.236 Sig. .273
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
89
Berdasarkan ouput pada Tabel 4.19. independen sampel tes UTS Genap
matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for
Equality of Variences sebesar 0,273. Signifikansi 0,273 lebih dari 0,05 sebagai
syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,236) < Ftabel (3,252) maka dari
uji homogenitas data nilai UTS Genap matematika pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.
4.4.1.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Data Awal)
Setelah data skor data awal nilai siswa telah dinyatakan berdistribusi
normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir.
Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data data awal nilai matematika.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2).
Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2).
Keterangan:
1 = rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen
2 = rata-rata kemampuan awal kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai UTS
genap adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.
90
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika p>0,05 atau Ho ditolak jika p<0,05.
Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak
jika thitung > ttabel.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means
pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Independen Sampel Hasil UTS Genap Matematika Siswa
Independent Samples Test
Data Awal Equal
variances assumed
Equal variances not
assumed
t-test for Equality ofMeans
T -.963 -.967Df 37 36.711Sig. (2-tailed) .342 .340Mean Difference -3.482 -3.482Std. Error Difference 3.614 3.60195% Confidence Interval of the Difference
Lower -10.804 -10.779
Upper 3.841 3.816
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.20. independen sampel tes UTS Genap matematika siswa
tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,342 > 0,05.
Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026. Jika
91
dibandingkan thitung ≤ ttabel (-0,963 ≤ 2,026), maka dapat disimpulkan bahwa Ho
tidak ditolak dan Ha tidak diterima atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara
hasil UTS kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
4.4.2 Data setelah Ekperimen
Terdapat beberapa analisis data setelah eksperimen, diantaranya analisis uji
normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis hipotesis akhir (uji t). Berikut ini
merupakan analisis data setelah eksperimen tentang minat belajar dan hasil belajar
siswa.
4.4.2.1 Uji Prasyarat Analisis Minat Belajar
Pengujian yang dilakukan terhadap penilaian minat belajar siswa setelah
adanya perlakuan. Pengujian prasyarat analisis minat meliputi uji normalitas, uji
homogenitas, dan pengujian hipotesis (uji-t). Uraian selengkapnya adalah sebagai
berikut:
4.4.2.1.1 Uji Normalitas
Berdasarkan rekap nilai skor minat belajar siswa diperoleh data bahwa rata-
rata skor minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 79,20 dan kelas
kontrol 70,21. Pengujian normalitas pada data minat belajar siswa menggunakan
program SPSS versi 20. Berikut ini penghitungan normalitas data skor akhir minat
belajar matematika setelah adanya perlakuan.
(1) Hipotesis Uji
Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
92
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor minat belajar
matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov
dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov
kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α
(α = 0,05).
(5) Hitungan
Output hasil analisis uji normalitas minat belajar yang dihitung menggunakan
program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21. Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa
Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Minat Belajar
eksperimen .094 20 .200* .969 20 .725kontrol .195 19 .057 .908 19 .069
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas
eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan
pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,057. Data dinyatakan
93
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai
signifikansi kedua kelas pada output normalitas data minat belajar siswa, maka
sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
4.4.2.1.2 Uji Homogenitas
Sama halnya dengan penghitungan normalitas, pada pengujian
homogenitas hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS
versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas data minat belajar siswa.
(1) Hipotesis Uji
Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai minat belajar
siswa adalah menggunakan metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka minat belajar siswa tidak homogen
dan jika Fhitung < Ftabel maka minat belajar siswa dapat dinyatakan homogen.
Kriteria lain yang dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality
of Variance < α, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of
Variance > α. (α = 0,05).
94
(5) Hitungan
Penghitungan homogenitas dari data skor akhir minat belajar siswa setelah
dilakukan treatment dapat dibaca pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22 Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Minat Belajar
Equal variances assumed
Equal variances not
assumed Levene’s Test for Equalityof Variances
F 2.251 Sig. .142
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.22. independen sampel tes minat belajar matematika
siswa terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences
sebesar 0,142. Nilai signifikansi 0,142 lebih besar dari 0,05 sebagai syarat data
dikatakan homogen dan nilai Fhitung (2,251) < Ftabel (3,252), maka dari data skor
minat belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.
4.4.2.1.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Belajar Matematika Siswa)
Setelah data skor minat belajar siswa telah dinyatakan berdistribusi normal
dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini
analisis uji-t minat belajar matematika menggunakan uji hipotesis dua pihak.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V
yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan
siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.
95
Ha = terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang
pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa
kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis minat belajar matematika
siswa adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas yaitu Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung >
ttabel.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means
pada Tabel 4.23.
Tabel 4.23. Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Minat Belajar
Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
t-test for Equalityof Means
t 3.019 3.037Df 37 35.897Sig. (2-tailed) .005 .004Mean Difference 8.989 8.989Std. Error Difference 2.978 2.96095% Confidence Lower 2.956 2.986
96
Interval of theDifference Upper 15.023 14.993
Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026.
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Dari output data pada Tabel 4.23. diperoleh 3,019>2,026 (thitung > ttabel), maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya, terdapat
perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya
menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Setelah diketahui terdapat perbedaan, maka untuk mengetahui thitung dengan
pengujian hipotesis pihak kanan digunakan rumus berikut:
Keterangan :
r = nilai korelasi dengan
n = jumlah sampel
= rata-rata kelompok eksperimen
= rata-rata kelompok kontrol
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
97
Berdasarkan data nilai minat belajar siswa setelah penelitian, maka diketahui
n1= 20, n2=19, = 79,20, = 70,21, =105,33, = 66,40. Dengan
menggunakan rumus pengujian hipotesis tersebut maka diperoleh thitung = 3,017,
penghitungan terdapat pada lampiran 41. Nilai ttabel uji satu pihak dengan df = 37
dan taraf signifikansi 5% yaitu 1,687. Sehingga dari hasil thitung dibandingkan
dengan ttabel diperoleh thitung > ttabel (3,017 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho
ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, minat belajar matematika siswa
materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum
Teaching lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.
4.4.2.2 Uji Prasyarat Analisis Hasil Belajar
Pengujian yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa (postes). Pengujian
prasyarat analisis hasil belajar meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan
pengujian hipotesis (uji-t). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
4.4.2.2.1 Uji Normalitas
Dari penghitungan data hasil belajar siswa setelah adanya perlakuan
diperoleh rata-rata di kelas eksperimen sebesar 78,15 dan di kelas kontrol sebesar
71,05. Berikut ini penghitungan normalitas data skor akhir postes hasil belajar
matematika.
(1) Hipotesis Uji
Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
98
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor postes hasil
belajar matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-
Smirnov dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov
kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α
(α = 0,05).
(5) Hitungan
Output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan
program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.24.
Tabel 4.24. Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar eksperimen .121 20 .200* .942 20 .265kontrol .190 19 .070 .885 19 .027
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan output data pada Tabel 4.24. diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200,
sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,70. Data dinyatakan
berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai
99
signifikansi pada output normalitas data hasil belajar siswa lebih besar dari 0,05
maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
4.4.2.2.2 Uji Homogenitas
Penghitungan homogenitas pada hasil belajar matematika siswa juga
menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji
homogenitas hasil belajar matematika siswa.
(1) Hipotesis Uji
Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai hasil belajar
yaitu metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka hasil belajar tidak homogen dan
jika Fhitung < Ftabel maka hasil belajar dapat dinyatakan homogen. Kriteria lain yang
dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas
adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance <
α, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance > α.
(5) Hitungan
Penghitungan homogenitas dari data skor hasil belajar siswa setelah dilakukan
treatment dapat dibaca pada Tabel 4.25.
100
Tabel 4.25. Independen Sampel Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Hasil Belajar
Equal variances assumed
Equal variances not
assumed Levene’s Test for Equality ofVariances
F .178
Sig. .675 (6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan output data pada Tabel 4.25. nilai signifikansi pada kolom
Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,675 dan nilai Fhitung sebesar 0,178.
Nilai signifikansi 0,675 lebih besar dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan
homogen. Nilai Fhitung (0,178) < Ftabel (3,252), maka dari data hasil belajar
matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua
kelas tersebut dinyatakan homogen.
4.4.2.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa)
Uji hipotesis dua pihak digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pembelajaran dengan
model Quantum Teaching dan yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Selanjutnya dilakukan uji hipotesis satu pihak kanan. Berikut merupakan hasil
analisis uji-t data hasil belajar matematika siswa menggunakan uji dua pihak.
(1) Hipotesis Uji
Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V
yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan
siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.
101
Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V yang
pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa
kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α= 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar matematika
siswa adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis
statistik di atas yaitu Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung >
ttabel.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means
pada Tabel 4.26.
Tabel 4.26. Independen Sampel Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Hasil Belajar
Equal variances assumed
Equal variances not
assumed
t-test for Equality ofMeans
t 2.548 2.540df 37 35.839Sig. (2-tailed) .015 .016Mean Difference 11.489 11.489Std. Error Difference 4.509 4.524
102
95% Confidence Interval of theDifference
Lower
2.354 2.313
Upper
20.625 20.666
Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026.
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Dari penghitungan tersebut diperoleh 2,548 > 2,026 (thitung > ttabel), maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan hasil
belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan
model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
Setelah diketahui terdapat perbedaan, maka untuk mengetahui thitung dengan
pengujian hipotesis pihak kanan digunakan rumus berikut:
Keterangan :
r = nilai korelasi dengan
n = jumlah sampel
= rata-rata kelompok eksperimen
= rata-rata kelompok kontrol
= varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
Berdasarkan data nilai minat belajar siswa setelah penelitian, maka diketahui
n1= 20, n2=19, = 78,70, = 67,21, = 173,38, = 224,18. Dengan
103
menggunakan rumus pengujian hipotesis tersebut maka diperoleh thitung = 2,542,
penghitungan terdapat di lampiran 46. Nilai ttabel uji satu pihak dengan df = 37 dan
taraf signifikansi 5% yaitu 1,687. Sehingga dari hasil thitung dibandingkan dengan
ttabel diperoleh thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi bangun
datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik
dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.
4.5 Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan model
Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas
V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Desain penelitian ini menggunakan
Quasi Experimental Design yang diadaptasi dari true experimental design. dengan
bentuk Two-group Post-Test-Only Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas
V SD Negeri Tunon Kota Tegal tahun ajaran 2012 /2013. Jumlah populasi dalam
penelitian 93 siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik
Simple Random Sampling yang menghasilkan SD N Tunon 1 sebagai kelas uji
coba instrumen. Penelitian dilaksanakan di SD N Tunon 2 dengan kelas VA
sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas kontrol.
Sebelum dan setelah penelitian terdapat uji prasyarat instrumen dan uji
prasyarat analisis hasil penelitian. Pengujian hipotesis akhir pada uji prasyarat
analisis dilakukan dengan membandingkan minat dan hasil belajar siswa antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan
104
penerapan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping, sedangkan
kelas kontrol pembelajarannya kovensional.
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menganalisis data awal untuk
mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol. Kemampuan
awal yang dimiliki siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak
terdapat perbedaan yang signifikan. Data awal yang digunakan berasal dari nilai
UTS Genap Matematika dan angket minat sebelum adanya perlakuan. Uji
prasyarat analisis yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
kesamaan rata-rata.
Uji normalitas data awal minat menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal karena nilai signifikansi minat awal di kelas ekperimen dan kelas kontrol
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,200. Nilai signifikansi minat awal pada uji homogen
0,293 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (1,137) <
Ftabel (3,259) dari nilai minat awal juga memenuhi syarat data homogen. Hasil uji
kesamaan rata-rata pada minat awal di kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan
nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,538. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (0,622
≤ 2,026), artinya Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima. Jadi kesimpulannya, tidak
terdapat perbedaan rata-rata antara minat belajar sebelum perlakuan antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
Pengujian normalitas data awal dari nilai UTS Genap Matematika
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena nilai siginfikansinya lebih
dari 0,05. Nilai signifikansi data awal di kelas ekperimen 0,152 dan di kelas
kontrol sebesar 0,91. Nilai signifikansi data awal pada pada uji homogenitas
105
dengan Levene’s tes sebesar 0,273 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan
homogen. Nilai Fhitung (1,236) < Ftabel (3,259) dari nilai UTS Matematika juga
memenuhi syarat data homogen. Hasil uji kesamaan rata-rata pada minat awal di
kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu
0,342. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (-0,963 ≤ 2,026), artinya Ho tidak ditolak
dan Ha tidak diterima. Jadi kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan rata-rata
antara hasil UTS Genap Matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Setelah dilaksanakan penelitian maka pengujian analisis digunakan untuk
mengetahu ada tidaknya perbedaan minat dan hasil belajar siswa yang mendapat
perlakuan pembelajaran dengan model Quantum Teaching dan yang
pembelajarannya konvensional. Pengujian minat dan hasil belajar meliputi uji
normalitas, uji homogenitas, dan pengujian hipotesis akhir.
Pengujian normalitas minat belajar siswa menunjukkan nilai signifikansi di
kelas eksperimen sebesar 0,200 dan di kelas kontrol sebesar 0,057. Nilai
signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05sehingga data dinyatakan normal. Uji
homogenitas menggunakan Levene’s tes menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,142 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (2,251) <
Ftabel (3,259) dari nilai minat belajar siswa juga memenuhi syarat data homogen.
Hasil uji kesamaan rata-rata pada minat belajar di kelas eksperimen dan kontrol
menunjukkan thitung > ttabel (3,019 > 2,026), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
kesimpulannya, terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaannya, maka
penghitungan dilanjutkan dengan uji-t satu pihak. Dari penghitungan diperoleh
106
hasil thitung > ttabel (3,017 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi kesimpulannya, minat belajar matematika siswa materi bangun datar
yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari
pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Analisis hasil belajar pengujian normalitas menunjukkan nilai signifikansi
di kelas eksperimen sebesar 0,200 dan di kelas kontrol sebesar 0,070. Nilai
signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05, sehingga data dinyatakan normal. Uji
homogenitas menggunakan Levene’s tes menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,675 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (0,178) <
Ftabel (3,259) dari nilai hasil belajar siswa juga memenuhi syarat data homogen.
Hasil uji kesamaan rata-rata pada hasil belajar di kelas eksperimen dan kontrol
menunjukkan thitung > ttabel (2,548 > 2,026), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
kesimpulannya, terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaannya, maka
penghitungan dilanjutkan dengan uji-t satu pihak. Dari penghitungan diperoleh
hasil thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi bangun datar
yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari
pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Perolehan rata-rata minat
belajar siswa di kelas VA 79,20 dan VB 70,21. Perolehan rata-rata hasil belajar
siswa kelas VA 78,70 dan VB 67,21.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model Quantum
Teaching efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas V pada materi
107
bangun datar di kelas V. Hal ini sesuai dengan pendapat Lozanov dalam DePorter
(2005: 11) bahwa dengan model Quantum Teaching dapat mempengaruhi
kesuksesan murid (nilai). Dengan model Quantum Teaching yang mengaitkan apa
yang dipelajari dengan peristiwa, pikiran, atau pengalaman yang telah didapat
maka akan memudahkan perjalanan siswa menuju kesadaran dan pengetahuan
yang luas (DePorter: 2005: 6). Penggunaan model Quantum Teaching dalam
pembelajaran dipadukan dengan teknik mencatat Mind Mapping. Dengan teknik
mencatat tersebut dapat membantu siswa untuk mengingat bacaan dan
meningkatkan pemahaman materi. Peta pemikiran dapat memudahkan kita untuk
mengingat banyak informasi.
Peneliti memilih menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik
Mind Mapping dalam penelitian karena model Quantum Teaching memiliki
beberapa kelebihan. Kelebihan utama model Quantum Teaching adalah
optimalisasi partisipasi siswa guna menciptakan kebermaknaan dalam
pembelajaran dan segala aspek yang mendukung pembelajaran layaknya
orkestrasi. Mind Mapping menekankan pada kreativitas siswa dalam membuat
catatan penuh kreatifitas disertai gambar. dalam pembelajaran siswa bukan hanya
sekedar proses pengalihan ilmu dari guru ke siswa, melainkan pembelajaran yang
menekankan apa yang dipelajarinya merupakan suatu yang nyata dan dapat
diterapkan pada kehidupan nyata pada. Model Quantum Teaching dengan teknik
Mind Mapping memberikan kesempatan bagi siswa untuk membebaskan
kreatifitasnya dalam mencatat dan pembelajaran yang menyenangkan.
108
Pembelajaran dengan model Quantum Teaching yang dilaksanakan di
kelas eksperimen membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.
Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dan mengikuti setiap proses
pembelajaran. Sebelum materi diberikan siswa dapat mengetahui manfaat
mempelajari materi sehingga siswa kesadaran siswa akan muncul dengan
sendirinya karena mengetahui pentingnya materi. Siswa mencatat materi dengan
sesuai dengan petunjuk guru dan membuat catatan kreatif berupa peta pemikiran
atau mind mapping. Pada saat pembelajaran diskusi kelompok siswa diberi
kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dengan menyampaikan hasil
diskusi di depan kelas. Siswa bersama guru juga mengulang materi bersama-sama
untuk menegaskan bahwa materi benar-benar dipahami. Setelah semua yang
dipelajari selesai, maka siswa berhak pula mendapatkan penghargaan. Pada
pembelajaran peneliti juga memberikan musik untuk mendukung suasana belajar,
misalnya saat siswa mengerjakan soal evaluasi sambil diperdengarkan musik.
Pembelajaran tersebut sesuai dengan prinsip TANDUR yaitu Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, dan Rayakan.
Selama pembelajaran model Quantum Teaching berlangsung hal yang
perlu diperhatikan adalah pengkondisian kelas. Kondisi di dalam kelas
berlangsungnya pembelajaran model Quantum Teaching cenderung akan lebih
ramai karena guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk berdiskusi dengan
teman sekelompoknya dan membuat catatan sendiri. Siswa mencatat dengan
teknik mind mapping yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan warna-
warna disertai bentuk bangun datarnya. Dari perbedaan inilah suasana belajar
menjadi menyenangkan, kemudian guru memberikan kesimpulan jawaban. Guru
109
memberikan penghargaan kepada yang berani menjawab dan mendapat nilai
terbaik di kelas sebagai bentuk perayaan atas apa yang telah dipelajari. Pada akhir
pembelajaran diadakan tes evaluasi dan tes hasil belajar. Dengan model Quantum
Teaching dengan Mind Mapping pembelajaran lebih menyenangkan dan
bermakna, sehingga terbukti bahwa model Quantum Teaching dengan Mind
Mapping efektif terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V.
Dari berbagai keunggulan dan hasil uji hipotesis yang memuaskan dari
penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan model Quantum
Teaching, peneliti juga tidak lepas dari kendala dalam menerapkan model
Quantum Teaching. Kendala dalam pembelajaran penguasaan kelas yang
terkadang belum terkendali sehingga guru harus benar-benar menguasai kelas dan
model pembelajaran yang digunakan.
Setiap pendekatan, model maupun metode memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran
matematika dengan menerapkan pendekatan model Quantum Teaching guru harus
menguasai betul pendekatan ini. Selain menguasai pendekatan model Quantum
Teaching guru juga harus jeli mempersiapkan penggunaan metode yang inovatif
guna menunjang keberhasilan penerapan model Quantum Teaching.
110
BAB 5
PENUTUP
Bab penutup merupakan bagian terakhir dalam pembuatan skripsi. Bagian
penutup terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan berisi pemaparan kesimpulan
hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti. Saran merupakan tindak lanjut
dari simpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian. Uraian selengkapnya
adalah sebagai berikut:
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
peneliti, peneliti mengambil simpulan bahwa penggunaan model Quantum
Teaching dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi bangun
datar kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Uraian selengkapnya
sebagai berikut:
(1) Hasil uji hipotesis minat belajar siswa dengan perhitungan menggunakan
rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 20
menunjukkan bahwa, thitung sebesar 3,019 dan ttabel sebesar 2,028. Mengacu
pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan
3,019 > 2,028 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa
kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching
dengan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Setelah melalui uji pihak kanan diperoleh hasil thitung > ttabel (3,017 > 1,687)
maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya,
111
minat belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan
pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik daripada yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
(2) Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan
rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 20
menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,548 dan ttabel sebesar 2,028. Mengacu
pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan
2,548 > 2,028 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa
kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan
siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah
melalui uji pihak kanan diperoleh hasil thitung dibandingkan dengan ttabel
diperoleh thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi
bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum
Teaching lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan model Quantum
Teaching untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi bangun
datar kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
112
(1) Sebaiknya model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind
Mapping perlu disosialisasikan dan diharapkan dapat dijadikan alternatif
dalam pembelajaran matematika di sekolah untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar siswa.
(2) Guru hendaknya dapat melakukan variasi model pembelajaran Quantum
Teaching dengan metode pembelajaran inovatif yang mendukung, sehingga
model Quantum Teaching dapat lebih menarik disesuaikan dengan
karakteristik materi dan kondisi siswa, misalnya dengan teknik Mind
Mapping.
(3) Sebaiknya sebelum menggunakan Model pembelajaran Quantum Teaching
dengan teknik Mind Mapping, hendaknya guru merencanakan pembelajaran
yang akan dilaksanakan dengan baik, sehingga pelaksanaannya dapat
berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.
114
Lampiran 1
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 1 TEGAL Jalan Sutan Syahrir No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52134
KOTA TEGAL
Daftar Nama Siswa Kelas V
No. Nama 25 Muhammad Ilham Fauzi 26 Mukhaeri 27 Nabila Nurul Afifah 28 Nadilah Febriani 29 Nana Farikha 30 Nur Aenun 31 Sofyan Haryanto 32 Pebri Ayu Cahyani 33 Rintria Setyadi 34 Rizal Marzuki 35 Rizki Arinah Sandi 36 Salsabila Shifa I. 37 Septiana Indah Cahyani 38 Siti Imaniatuz Zahro 39 Siti Nur Afifah 40 Siti Nur Khamidah 41 Soleman 42 Suci Dewi Safitri 43 Syahrul Gunawan 44 Taruna Budi Darmawan 45 Teddy Irawan 46 Tri Suci Yuliarni 47 Laily Widiadari Nur Betty
No. Nama 1 Abdul Jamal Miftah 2 Afifah Luthfiani 3 Agung Mardiyanto 4 Anggini Mutiara Rengganis 5 Anggun Mutiara Rengganis 6 Arif Mustofa 7 Arif Setyadi 8 Arlita Dwi Puspitasari 9 Baihaqi Hakim 10 Bella Ayu Mei Putri 11 Bilal Azani 12 Diki Fatuh Roji 13 Eza Maulana Putra 14 Fera Ayu Erawati 15 M. Doni Rizqi Arifin 16 Melisa Tika Septiani 17 Miftahudin Khusnul Khuluq 18 Moh. Abdul Aziz 19 Moh. Irfanul Khakim 20 Muh. Ade Alfarezi 21 Muh. Agung Saputra 22 Muh. Naufal Arkhan 23 Muhammad Alwi Sobri 24 Muhammad Asep S
115
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133
Telp. (0283) 320038 e-mail : tunon.sdtn2@gmail.com KOTA TEGAL
Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri Tunon 2 Tegal
No Nama Jenis Kelamin No Nama Jenis
Kelamin 1 Akhmad Fauzi Laki-laki 1 A Syahrul Gunawan Laki-laki 2 Angga Setia Wijaya Laki-laki 2 Amelia Febri A Perempuan 3 Aniss Kurlillah Perempuan 3 Arif Oki Wijaya Laki-laki 4 Deti Sulitiawati Perempuan 4 Danisah Perempuan 5 Devi Alifah Perempuan 5 Dimas Satrio Laki-laki 6 Devi Ratnasari Perempuan 6 Dini Fatikha Sari Perempuan 7 Dinda Novi A Perempuan 7 Fadli Dwi Adiyanto Laki-laki 8 Fajar Nurhidayah Laki-laki 8 Fajar Mustofa Laki-laki 9 Irfan Ardiansyah Laki-laki 9 Hendri Ade Fadilah Laki-laki 10 Isnaeni Tasya F Perempuan 10 Intan Sepriyani Perempuan 11 M. Arman Maulana Laki-laki 11 Irfan Safrudin Laki-laki 12 M. Krisnanda Irawan Laki-laki 12 Khofifah Nur azizah Perempuan 13 M. Nur Cholis Laki-laki 13 M Rofik Maulana Laki-laki 14 Marsella Septiana R Perempuan 14 Mita Inayatul Auliya Perempuan 15 Mita Anggraeni Perempuan 15 Moh. Subhan Laki-laki 16 Mohammad Daffa A Laki-laki 16 Munayah Azizah Perempuan 17 Mohammad Ibnu F Laki-laki 17 Nurlaela Perempuan 18 Nur Azizah Perempuan 18 Qurotun Aeni Perempuan 19 Rahmat Ruli A Laki-laki 19 Rina Safitri Perempuan 20 Renita Dwiyana Perempuan 20 Silvia Pangesti Perempuan
116
21 Rofi Irfanto Laki-laki 21 Syaugi Abdillah Laki-laki
22 Siti Syafiqoh Perempuan 22 Wiranto Laki-laki 23 Sri Indriyani Perempuan 23 Wiwi Apriyani Perempuan 24 Veti Khotimatun Perempuan 24 Yahya Widi Auliya Perempuan 25 Vicky Evalino Laki-laki Lampiran 2
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133
Telp. (0283) 320038 e-mail : tunon.sdtn2@gmail.com KOTA TEGAL
Daftar Nama Sampel Siswa Kelas VA SD Negeri Tunon 2 Tegal
No NIS Nama Jenis Kelamin 1 1323 Dinda Novi A Perempuan 2 1345 M. Arman Maulana Laki-laki 3 1370 Aniss Kurlillah Perempuan 4 1372 Akhmad Fauzi Laki-laki 5 1373 Angga Setia Wijaya Laki-laki 6 1375 Deti Sulitiawati Perempuan 7 1376 Devi Alifah Perempuan 8 1380 Devi Ratnasari Perempuan 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti Perempuan
10 1384 Fajar Nurhidayah Laki-laki 11 1391 Marsella Septiana R Perempuan 12 1392 M. Nur Cholis Laki-laki 13 1397 M. Krisnanda Irawan Laki-laki 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah Laki-laki 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu Laki-laki 16 1409 Rahmat Ruli A Laki-laki 17 1411 Renita Dwiyana Perempuan 18 1416 Sri Indriyani Perempuan 19 1560 Irfan Ardiansyah Laki-laki
117
20 1597 Rofi Irfanto Laki-laki
PEMERINTAH KOTA TEGAL
DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL
Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133 Telp. (0283) 320038 e-mail : tunon.sdtn2@gmail.com
KOTA TEGAL
Daftar Nama Sampel Siswa Kelas VB SD Negeri Tunon 2 Tegal
No NIS Nama Jenis Kelamin 1 1272 Arif Oki Wijaya Laki-laki 2 1278 Danisah Perempuan 3 1315 A Syahrul Gunawan Laki-laki 4 1356 Wiwi Apriyani Perempuan 5 1374 Amelia Febri Agustin Perempuan 6 1378 Dini Fatikha Sari Perempuan 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto Laki-laki 8 1383 Fajar Mustofa Laki-laki 9 1385 Hendri Ade Fadilah Laki-laki
10 1387 Irfan Safrudin Laki-laki 11 1390 Khofifah Nur azizah Perempuan 12 1393 M Rofik Maulana Laki-laki 13 1396 Mita Inayatul Auliya Perempuan 14 1407 Nurlaela Perempuan 15 1408 Qurotun Aeni Perempuan
118
16 1412 Rina Safitri Perempuan
17 1421 Wiranto Laki-laki 18 1422 Yahya Widi Auliya Perempuan 19 1558 Syaugi Abdillah Laki-laki
Lampiran 3
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133
Telp. (0283) 320038 e-mail : tunon.sdtn2@gmail.com KOTA TEGAL
Daftar Hadir Siswa Kelas VA (Kelas Eksperimen)
No NIS Nama Pertemuan 1 2 3 4
1 1323 Dinda Novi A √ √ √ √ 2 1345 M. Arman Maulana √ √ √ √ 3 1370 Aniss Kurlillah √ √ √ √ 4 1372 Akhmad Fauzi √ √ √ √ 5 1373 Angga Setia Wijaya √ √ √ √ 6 1375 Deti Sulitiawati √ √ √ √ 7 1376 Devi Alifah √ √ √ √ 8 1380 Devi Ratnasari √ √ √ √ 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti √ √ √ √
119
10 1384 Fajar Nurhidayah √ √ √ √ 11 1391 Marsella Septiana R √ √ √ √ 12 1392 M. Nur Cholis √ √ √ √ 13 1397 M. Krisnanda Irawan √ √ √ √ 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah √ √ √ √ 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu √ √ √ √ 16 1409 Rahmat Ruli A √ √ √ √ 17 1411 Renita Dwiyana √ √ √ √ 18 1416 Sri Indriyani √ A √ √ 19 1560 Irfan Ardiansyah √ √ √ √ 20 1597 Rofi Irfanto √ √ √ √
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133
Telp. (0283) 320038 e-mail : tunon.sdtn2@gmail.com KOTA TEGAL
Daftar Hadir Siswa Kelas VB (Kelas Kontrol)
No NIS Nama Pertemuan 1 2 3 4
1 1272 Arif Oki Wijaya √ √ √ √ 2 1278 Danisah √ √ √ √ 3 1315 A Syahrul Gunawan √ √ √ √ 4 1356 Wiwi Apriyani √ √ √ √ 5 1374 Amelia Febri Agustin √ √ √ √
120
6 1378 Dini Fatikha Sari √ √ √ √ 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto √ √ √ √ 8 1383 Fajar Mustofa A √ √ √ 9 1385 Hendri Ade Fadilah √ √ √ √
10 1387 Irfan Safrudin √ √ √ √ 11 1390 Khofifah Nur azizah √ √ √ √ 12 1393 M Rofik Maulana √ √ √ √ 13 1396 Mita Inayatul Auliya √ √ √ √ 14 1407 Nurlaela √ √ √ √ 15 1408 Qurotun Aeni √ √ √ √ 16 1412 Rina Safitri S √ √ √ 17 1421 Wiranto √ √ √ √ 18 1422 Yahya Widi Auliya √ √ √ √ 19 1558 Syaugi Abdillah √ √ √ √
121
Lampiran 4 SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Sifat-sifat bangun datar
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang.
6.1.2 Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan.
1. Melakukan diskusi kelompok untuk melakukan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang.
2. Latihan dengan fasilitas soal.
Teknik - Tes - Lisan - Tertulis Bentuk - Pilihan
Ganda - Uraian Instrumen - Lembar
Penga-matan
- Lembar penilaian
15 jp x 35 menit
- Buku pelajaran Matematika SD Kelas V
- Buku lain yang sesuai dengan buku pelajaran
122
Lampiran 5 PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
Alokasi waktu : 12 x 35 menit (4 x pertemuan)
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran
Media Pembelajaran Bentuk
penilaian Sumber Belajar Alat peraga Cetak
Sifat-sifat bangun datar 1.trapesium 2.jajar
genjang 3.belah
ketupat 4.layang-
layang
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran,
Kegiatan Awal Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran , menggali pengetahuan prasyarat dengan meng-gunakan serangkaian pertanyaan dan media. (Tumbuhkan) Kegiatan inti 1. Siswa
Mind Mapping
a. Lembar Kerja Siswa
b. Soal tes formatif
Tes tertulis bentuk pilihan ganda atau tes formatif
a. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga.
b. Sunaryo, RJ. 2007.
123
Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran
Media Pembelajaran Bentuk
penilaian Sumber Belajar Alat peraga Cetak
belah ketupat, layang-layang.
6.1.2 Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan.
berdiskusi dengan kelompoknya mengerjakan soal LKS (Alami), kemudian Guru menggunakan mind mapping untuk menjelaskan konsep bangun datar (Namai)
2. Guru menunjuk kelompok maju ke depan kelas menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat (Ulangi)
Kegiatan Akhir Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari bersama dan melakukan evaluasi.
Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
c. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
124
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH DASAR
Mata Pelajaran: Matematika
Kelas/ Semester: V/ 2 (dua)
Pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping
di Kelas Eksperimen
oleh
Kiki Indah Pratiwi
1401409045
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 3 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang.
6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium dan jajargenjang.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat trapesium dan
jajargenjang.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat trapesium dan
jajargenjang.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk trapesium
dan jajargenjang.
*Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/
komunikatif, dan tanggung jawab.
E. Materi Pokok
Sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. (terlampir)
126
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Quantum Teaching
Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Media : Mind Mapping
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata
pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan
belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar
mengenai bangun datar trapesium dan jajargenjang.”
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-
sifat dan menggambar bangun datar trapesium dan jajargenjang.”
(Tumbuhkan)
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian
masih ingat bentuk trapesium seperti apa?”
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan bangun datar trapesium dan jajargenjang.
127
2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai trapesium dan
jajargenjang tentang sifat-sifatnya.
3) Guru meminta siswa untuk menggambar trapesium dan
jajargenjang.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh
guru.
2) Siswa menyebutkan sifat-sifat trapesium dan jajargenjang.
3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi
mengerjakan soal latihan. (Alami)
4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat
bangun datar kepada siswa. (Namai)
5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan.
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.
(Demonstrasikan)
2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas
menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi)
3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban
yang salah.
4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai
terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama.
(Rayakan)
5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
128
H. Sumber Belajar
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10
Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA Peneliti
Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045
Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
129
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran
Materi Pokok
1. Trapesium
Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang
berhadapan sejajar.
Jenis trapesium ada 3 yaitu:
a. Trapesium siku-siku
Perhatikan gambar di samping.
AB sejajar dengan CD.
∠ BAC = ∠ ACD = 90° (siku-siku)
Sifat-sifat trapesium siku-siku sebagai berikut:
- memiliki sisi sejajar.
- memiliki 2 sudut.
b. Trapesium sama kaki
Berdasarkan kegiatan di atas:
ab merupakan sumbu simetri
RK = SC, Ra = Sa
KRS = ∠ RSK
∠ SCK = ∠ CKR
Sifat-sifat trapesium sama kaki sebagai berikut:
- memiliki 2 sisi yang sama panjang.
- 2 pasang sudut yang sama besar.
c. Trapesium sembarang
130
Sifat-sifat trapesium sembarang sebagai berikut:
- memiliki 2 sisi sejajar tetapi tidak sama
panjangnya.
- memiliki sudut yang tidak sama besar.
2. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segi empat yang dua pasang sejajar dan empat sudut yang
tidak siku-siku.
Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:
- Jajargenjang mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama
panjang.
- Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
- Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.
- Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
1. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang yaitu KL // MN dan KL =
MN, KN// LM dan KN = LM
O
131
3. Kedua diagonal berpotongan di titik O. Kedua diagonal ini saling membagi.
Pada gambar di atas diagonal KM ≠ diagonal WY. Garis OK = OM dan garis
ON = OL.
4. Kedua sudut yang berhadapan sama besar. Pada gambar di atas ∠KLM =
∠KNM dan ∠NKL = ∠LMN.
Lembar Kerja Siswa
Isilah titik-titik berikut ini!
1
Gambarlah sebuah trapesium sama kaki ABCD!
2 Sebutkan sisi yang sejajar pada trapesium ABCD!
3 Sebutkan sudut yang sama besar pada trapesium ABCD!
4
Sebutkan sifat-sifat trapesium sama kaki! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….
5
Perhatikan jajargenjang KLMN di samping! Jika panjang KL = 10 cm, LM = 8 cm, dan ∠NKL = 60°, tentukan: a. Panjang MN = …. cm b. Panjang KN = …. cm c. ∠KLM = ∠…. d. ∠LMN = ∠…. e. Besar ∠KNM = ….°
6 Sifat-sifat jajargenjang ………………………………….………………………………………….
132
………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….
Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa
1
2 Sebutkan sisi yang sejajar pada trapesium ABCD!
AB = CD
3 Sebutkan sudut yang sama besar pada trapesium ABCD!
∠ABC = ∠DAB ∠ADC = ∠BCD
4
Sifat-sifat trapesium - memiliki 4 sisi
- memiliki sepasang sisi yang sejajar
- memiliki 2 sisi yang sama panjang.
- memiliki 2 pasang sudut yang sama besar.
5
Perhatikan jajargenjang KLMN di samping! Jika panjang KL = 10 cm, LM = 8 cm, dan ∠NKL = 60°, tentukan: a. Panjang MN = 10 cm b. Panjang KN = 8 cm c. ∠KLM = ∠KNM d. ∠LMN = ∠NKL e. Besar ∠KNM =120°
6
Sifat-sifat jajargenjang - mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
- mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
133
- Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.
- Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
134
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 4
6
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 5 10
Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 7
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 2
Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar yang dimaksud. C2 1
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 12 15
Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 11
Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menentukan jumlah sudut pada bangun datar. C2 3 9
Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 8
13 14
Jumlah butir soal 7 7 1 15
Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit
135
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
jawaban yang tepat!
1. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar….
a.
b.
2. Jumlah sisi pada trapesium yaitu…
a. 3 c. 5
b. 4 d. 6
3. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu….
a. 45°
b. 60°
c. 80°
d. 90°
4. Sisi sejajar pada trapesium berjumlah….pasang
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
5. Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak….
a. 2 c. 4
b. 3 d. 5
6. Jajargenjang memiliki jumlah sisi sejajar sebanyak….pasang
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
7. Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali….
a. mempunyai sepasang sisi yang sejajar
b. jajargenjang mempunyai empat sisi
c. d.
136
c. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.
d. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
8. Perhatikan trapesium di bawah ini!
Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….
a. 30° c. 90°
b. 60° d. 130°
9. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu….
a. 30° c. 180°
b. 90° d. 270°
10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
11. Gambar di
samping merupakan trapesium sama kaki,
sepasang sudut yang sama besar yaitu….
a. ∠ABC = ∠BCD
b. ∠BAD = ∠ADC
c. ∠ADC = ∠BCD
d. ∠DAB = ∠DCB
12. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka
KN sejajar dengan….
a. MN c. LM
b. LN d. LK
13. Perhatikan jajargenjang KLMN di bawah ini!
Jika ∠KLM = 120°, maka ∠KNL =….
a. 240° c. 90°
b. 120° d. 60°
137
14.
Atap rumah Pak Ali berbentuk trapesium sama
kaki, jika ∠EHF = 55° maka besar ∠FGH = ….
a. 110° c. 70°
b. 90° d. 55°
15. Berdasarkan trapesium EFGH di atas pasangan sisi yang sejajar yaitu….
a. GH = EF c. FH = EG
b. EH = HG d. GH = FG
138
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu
1. A
2. B
3. D
4. D
5. C
6. C
7. A
8. B
9. C
10. B
11. C
12. C
13. D
14. A
15. A
139
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 10 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat.
6.1.2 Menggambarkan bangun belah ketupat.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat belah ketupat.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat belah ketupat.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk belah
ketupat.
*Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/
komunikatif, dan tanggung jawab.
E. Materi Pokok
Sifat-sifat bangun datar belah ketupat. (terlampir)
140
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Quantum Teaching
Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Media : Mind Mapping
.
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata
pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan
belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar
mengenai bangun datar belah ketupat.”
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-
sifat dan menggambar bangun datar belah ketupat.” (Tumbuhkan)
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian
pernah memakan ketupat saat lebaran?”
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan bangun datar belah ketupat.
2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai belah ketupat tentang
sifat-sifatnya.
141
3) Guru meminta siswa untuk menggambar belah ketupat.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh
guru.
2) Siswa menyebutkan sifat-sifat belah ketupat.
3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi
mengerjakan soal latihan. (Alami)
4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat
bangun datar kepada siswa. (Namai)
5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan.
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.
(Demonstrasikan)
2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas
menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi)
3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban
yang salah.
4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai
terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama.
(Rayakan)
5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. Sumber Belajar
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
142
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10
Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA Peneliti
Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045
Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd.
143
NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran
Materi Pokok
Belah Ketupat
Pada waktu lebaran, makanan ini biasanya banyak dijumpai. Inilah yang
dinamakan ketupat. Dalam pelajaran Matematika, bangun yang menyerupai
bentuk ketupat disebut belah ketupat.
Perhatikan sisi, sudut, dan diagonal pada belah ketupat di atas.
1. AB = BC = CD = AD
2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, ∠ABC = ∠ADC dan ∠BAD =
∠BCD.
3. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama
panjang.
Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:
- Semua sisi sama panjang
- Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu
simetri
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
144
- Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus
Lembar Kerja Siswa Isilah titik-titik berikut ini!
1 Gambarlah sebuah belah ketupat PQRS!
2 Sebutkan sifat-sifat belah ketupat! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….
3 Pada belah ketupat GHIJ di samping, diketahui GJ = 20 cm, GO = 12 cm, JO = 16 cm, dan ∠HIJ = 110°. Tentukan: a. panjang GH = HI = IJ = …. cm
b. panjang GI = ….. cm
c. panjang HJ = …. cm
d. ∠HGJ = ….°
e. ∠GHI = …..°
145
Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa
1
2 Sifat-sifat belah ketupat! - Semua sisi sama panjang
- Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
- Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus
3 Pada belah ketupat GHIJ di samping, diketahui GJ = 20 cm, GO = 12 cm, JO = 16 cm, dan ∠HIJ = 110°. Tentukan: a. panjang GH = HI = IJ = 20 cm
b. panjang GI = 24 cm
c. panjang HJ = 32 cm
d. ∠HGJ = 110°
e. ∠GHI = 80°
146
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 4
Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 5
Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 3
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 2 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 8
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 9 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 7
10 Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 6
Jumlah butir soal 3 5 2 10
Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit
147
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1. Jumlah sisi pada belah ketupat ada….
a. 6 b. 5 c. 4 d. 3
2. Perhatikan belah ketupat GHIJ berikut!
Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu….
a. HO = HJ
b. GJ = HI
c. GI = HJ
d. GO = IJ
3. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
No. Sifat 1 2 3 4
Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Memiliki sepasang sisi yang sejajar Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah
ketupat yaitu….
a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4
b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4
4. Jumlah sudut siku-siku yang terdapat pada belah ketupat sebanyak….
a. 8 c. 4
b. 6 d. tidak ada
5. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang
dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun….
a. layang-layang c. belah ketupat
b. trapesium d. segitiga
148
6. Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang
PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang
PR ….
a. 6 cm c. 12 cm
b. 8 cm d. 16 cm
7. Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQS = 55°, maka besar ∠PSR = ….
a. 55° c. 110°
b. 90° d. 180
8. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
9. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan
membentuk bangun….
a. layang-layang c. jajargenjang
b. trapesium d. belah ketupat
10. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut!
Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =….
a. 37,5° c. 52,5°
b. 75° d. 105°
150
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 17 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.
6.1.2 Menggambarkan bangun layang-layang.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat layang-layang.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat layang-layang.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk layang-
layang.
*Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/
komunikatif, dan tanggung jawab.
E. Materi Pokok
Sifat-sifat bangun datar layang-layang. (terlampir)
151
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Quantum Teaching
Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Media : Mind Mapping
.
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata
pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan
belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar
mengenai bangun datar layang-layang.”
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-
sifat dan menggambar bangun datar layang-layang.” (Tumbuhkan)
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian
pernah bermain layang-layang?”
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan bangun datar layang-layang.
2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai layang-layang tentang
sifat-sifatnya.
152
3) Guru meminta siswa untuk menggambar layang-layang.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh
guru.
2) Siswa menyebutkan sifat-sifat layang-layang.
3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi
mengerjakan soal latihan. (Alami)
4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat
bangun datar kepada siswa. (Namai)
5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan.
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.
(Demonstrasikan)
2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas
menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi)
3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban
yang salah.
4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai
terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama.
(Rayakan)
5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. Sumber Belajar
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
153
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10
Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA Peneliti
Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045
Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd.
154
NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran
Materi Pokok
Layang-layang
Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang
dan berimpit. Dari gambar di atas, didapat:
1. ACD dan ABC merupakan segitiga sama kaki dengan alas AC,
2. AB = BC dan AD = DC,
3. AC BD dan OA = OC.
Jadi, dapat disimpulkan sifat-sifat layang-layang:
- Memiliki satu sumbu simetri
- Memiliki 2 pasang sisi sama panjang
- Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
155
Lembar Kerja Siswa Isilah titik-titik berikut ini!
1 Gambarlah sebuah layang-layang PQRS!
2 Sebutkan sifat-sifat layang-layang! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….
3
Perhatikan layang-layang KLMN di samping! Diketahui KL = 5 cm, MN = 8 cm, KO = 4 cm, dan ∠LMN = 110°. Tentukan: a. LM = …. cm
b. KN = …. cm
c. ∠LKN = ….°
d. KM = …. cm
e. ∠MNO= ….°
156
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa
1
2 Sebutkan sifat-sifat layang-layang! - Memiliki satu sumbu simetri
- Memiliki 2 pasang sisi sama panjang
- Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
3
Perhatikan layang-layang KLMN di samping! Diketahui KL = 5 cm, MN = 8 cm, KO = 4 cm, dan ∠LMN = 110°. Tentukan: a. LM = 5 cm
b. KN = 8 cm
c. ∠LKN = 110°
d. KM = 8 cm
e. ∠LKN = ∠LMN
158
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 6
Diberikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar yang dimaksud. C1 2
Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud. C1 1
Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 4
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 10 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 3
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 5 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 9 7
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 8
Jumlah butir soal 3 5 2 10
Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit
159
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
jawaban yang tepat!
1. Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut….
a. jajargenjang c. layang-
layang
b. trapesium d. belah ketupat
2. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama
panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah
bangun….
a. belah ketupat c. jajargenjang
b. trapesium d.
layang-layang
3. Pada layang-layang KLMN
sudut yang sama besar yaitu….
a. LKN = LMN c.
MNO = LMN
b. KLM = KNM d.
LMN = KLM
4. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
No. Sifat 1 2 3 4
Semua sisi sama panjang Terdapat sepasang sudut yang sama besar Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-
layang yaitu….
a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4
b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4
5. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari….
160
a. dua bangun persegi c. dua bangun
jajargenjang
b. dua bangun segitiga d. dua bangun belah
ketupat
6. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu….
a. memiliki sepasang sudut berhadapan sama
besar
b. semua sisinya sejajar dan sama panjang
c. memiliki sepasang sisi yang sejajar
d. memiliki sudut yang sama besar
7. Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = …..
a. 20° c. 100°
b. 40° d. 120°
8. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini!
Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm,
maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm
a. 9
b. 12
c. 13
d. 14
9. Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN
adalah 140°, maka besar ∠LMN=….
a. 180° c. 70°
b. 140° d. 40°
10. Sisi
yang sama panjang pada layang-
layang ABCD yaitu….
a. AB = BC c. BD = AC
161
b. AD = AB d. BC = CA
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu
1. C
2. D
3. A
4. D
5. B
6. A
7. D
8. C
9. B
10. B
162
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 21 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah
ketupat, dan layang-layang.
6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan
layang-layang..
D. Tujuan Pembelajaran
163
1. Melalui penjelasan guru mengenai bangun datar, siswa dapat
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah
ketupat, dan layang-layang.
2. Melalui mind mapping tentang bangun datar, siswa dapat menyebutkan
sifat-sifat layang-layang dan menggambar bentuk bangun datar trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
E. Materi Pokok
Sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-
layang. (pertemuan 1, 2, dan 3)
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Quantum Teaching
Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
Media : Mind Mapping
.
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb.”
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan alat tulis.
e. Menginformasikan kegiatan belajar yang
akan dilalui siswa “Anak-anak, sebelum kita mengerjakan Tes
Formatif kita akan mengingat kembali materi bangun datar yang sudah
diberikan pada pertemuan-pertemuan yang lalu.”
f. Guru menjelaskan materi kepada siswa.
164
g. Guru mengkondisikan kelas agar kondusif
untuk mengerjakan Tes Formatif.
h. Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan Tes
Formatif.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa.
b. Siswa mengerjakan soal secara mandiri.
c. Guru mengawasi jalannya Tes Formatif.
d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabnya kepada
guru.
e. Guru membagikan angket minat belajar untuk diisi siswa.
f. Siswa mengumpulkan lembar angket minat kepada guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit).
a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal Tes.
b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam
H. Sumber Belajar
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : Soal Tes Formatif (terlampir)
165
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan
benar x 10
Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA Peneliti
Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045
Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH DASAR
Mata Pelajaran: Matematika
Kelas/ Semester: V/ 2 (dua)
Pembelajaran Konvensional di Kelas Kontrol
166
oleh
Kiki Indah Pratiwi
1401409045
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 2 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
167
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang.
6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium dan jajargenjang.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
nama bangun datar.
2. Setelah melihat gambar trapesium dan jajargenjang yang digambarkan guru
di papan tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar
trapesium dan jajargenjang, berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik
sudut.
3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
trapesium dan jajargenjang kepada guru.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun
datar trapesium dan jajargenjang.
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun
datar trapesium dan jajargenjang.
E. Materi Pokok
Sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata
pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.
168
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan
belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar
mengenai bangun datar trapesium dan jajargenjang.”
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-
sifat dan menggambar bangun datar trapesium dan jajargenjang.”
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian
masih ingat bentuk trapesium seperti apa?”
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan bangun datar trapesium dan jajargenjang.
2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun datar
trapesium dan jajargenjang tentang sifat-sifatnya.
3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar trapesium
dan jajargenjang.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh
guru.
2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan
jajargenjang.
3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun
datar trapesium dan jajargenjang.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman
sebangkunya.
5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal
latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa.
169
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.
2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas
menuliskan hasil jawabannya
3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban
yang salah.
4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. Sumber Belajar
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10
Skor keseluruhan
170
Tegal, April 2013
Guru Kelas VB Peneliti
Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045
Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran
Materi Pokok
1. Trapesium
Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang
berhadapan sejajar.
Jenis trapesium ada 3 yaitu:
a. Trapesium siku-siku
Perhatikan gambar di samping.
AB sejajar dengan CD.
∠ BAC = ∠ ACD = 90° (siku-siku)
171
Sifat-sifat trapesium siku-siku sebagai berikut:
- memiliki sisi sejajar.
- memiliki 2 sudut.
b. Trapesium sama kaki
Berdasarkan kegiatan di atas:
ab merupakan sumbu simetri
RK = SC, Ra = Sa
KRS = ∠ RSK
∠ SCK = ∠ CKR
Sifat-sifat trapesium sama kaki sebagai berikut:
- memiliki 2 sisi yang sama panjang.
- 2 pasang sudut yang sama besar.
c. Trapesium sembarang
Sifat-sifat trapesium sembarang sebagai berikut:
- memiliki 2 sisi sejajar tetapi tidak sama
panjangnya.
- memiliki sudut yang tidak sama besar.
2. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segi empat yang dua pasang sejajar dan empat sudut yang
tidak siku-siku.
Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:
172
- Jajargenjang mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama
panjang.
- Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
- Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.
- Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
1. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang yaitu KL // MN dan KL =
MN, KN// LM dan KN = LM
2. Kedua diagonal berpotongan di titik O. Kedua diagonal ini saling membagi.
Pada gambar di atas diagonal KM ≠ diagonal WY. Garis OK = OM dan garis
ON = OL.
3. Kedua sudut yang berhadapan sama besar. Pada gambar di atas ∠KLM =
∠KNM dan ∠NKL = ∠LMN.
O
173
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 4
6
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 5 10
Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 7
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 2
Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar yang dimaksud. C2 1
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 12 15
Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 11
Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menentukan jumlah sudut pada bangun datar. C2 3 9
Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 8 13 14
Jumlah butir soal 7 7 1 15
Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit
174
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
jawaban yang tepat!
1. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar….
a.
b.
2. Jumlah sisi pada trapesium yaitu…
c. 3 c. 5
d. 4 d. 6
3. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu….
e. 45°
f. 60°
g. 80°
h. 90°
4. Sisi sejajar pada trapesium berjumlah….pasang
c. 4 c. 2
d. 3 d. 1
5. Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak….
c. 2 c. 4
d. 3 d. 5
6. Jajargenjang memiliki jumlah sisi sejajar sebanyak….pasang
a. 4 c. 2
b. 3 d. 1
7. Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali….
a. mempunyai sepasang sisi yang sejajar
b. jajargenjang mempunyai empat sisi
c. d.
175
c. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.
d. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
8. Perhatikan trapesium di bawah ini!
Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….
a. 30° c. 90°
b. 60° d. 130°
9. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu….
a. 30° c. 180°
b. 90° d. 270°
10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada….
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
11. Gambar di
samping merupakan trapesium sama kaki,
sepasang sudut yang sama besar yaitu….
a. ∠ABC = ∠BCD
b. ∠BAD = ∠ADC
c. ∠ADC = ∠BCD
d. ∠DAB = ∠DCB
12. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka
KN sejajar dengan….
a. MN c. LM
b. LN d. LK
13. Perhatikan jajargenjang KLMN di bawah ini!
Jika ∠KLM = 120°, maka ∠KNL =….
a. 240° c. 90°
b. 120° d. 60°
176
14.
Atap rumah Pak Ali berbentuk trapesium sama
kaki, jika ∠EHF = 55° maka besar ∠FGH = ….
a. 110° c. 70°
b. 90° d. 55°
15. Berdasarkan trapesium EFGH di atas pasangan sisi yang sejajar yaitu….
a. GH = EF c. FH = EG
b. EH = HG d. GH = FG
177
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu
1. A
2. B
3. D
4. D
5. C
6. C
7. A
8. B
9. C
10. B
11. C
12. C
13. D
14. A
15. A
178
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 14 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat.
6.1.2 Menggambarkan bangun datar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
nama bangun datar.
2. Setelah melihat gambar belah ketupat yang digambarkan guru di papan
tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar belah ketupat
berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik sudut.
3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
belah ketupat kepada guru.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun
datar belah ketupat.
179
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun
datar belah ketupat
.
E. Materi Pokok
Sifat-sifat bangun datar Belah Ketupat. (terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata
pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan
belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar
mengenai bangun datar belah ketupat.”
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-
sifat dan menggambar bangun belah ketupat.”
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian
pernah melihat ketupat yang dibuat dengan janur?”
180
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan bangun datar belah ketupat.
2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun datar belah
ketupat tentang sifat-sifatnya.
3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar belah
ketupat.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh
guru.
2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat.
3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun
datar belah ketupat.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman
sebangkunya.
5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal
latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa.
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.
2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas
menuliskan hasil jawabannya
3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban
yang salah.
4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.
181
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. SUMBER BELAJAR
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. PENILAIAN
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VB Peneliti
Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045
Mengetahui,
182
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran
Materi Pokok
Belah Ketupat
Pada waktu lebaran, makanan ini biasanya banyak dijumpai. Inilah yang
dinamakan ketupat. Dalam pelajaran Matematika, bangun yang menyerupai
bentuk ketupat disebut belah ketupat.
Perhatikan sisi, sudut, dan diagonal pada belah ketupat di atas.
1. AB = BC = CD = AD
2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, ∠ABC = ∠ADC dan ∠BAD =
∠BCD.
3. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama
panjang.
Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:
- Semua sisi sama panjang
- Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu
simetri
183
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
- Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus
184
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 4
Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 5
Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 3
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 2 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 8
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 9 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 7
10 Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 6
Jumlah butir soal 3 5 2 10
Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit
185
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1. Jumlah sisi pada belah ketupat ada….
a. 6 b. 5 c. 4 d. 3
2. Perhatikan belah ketupat GHIJ berikut!
Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu….
a. HO = HJ
b. GJ = HI
c. GI = HJ
d. GO = IJ
3. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
No. Sifat 1 2 3 4
Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Memiliki sepasang sisi yang sejajar Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah
ketupat yaitu….
a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4
b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4
4. Jumlah sudut siku-siku yang terdapat pada belah ketupat sebanyak….
a. 8 c. 4
b. 6 d. tidak ada
5. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang
dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun….
a. layang-layang c. belah ketupat
b. trapesium d. segitiga
186
6. Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang
PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang
PR ….
a. 6 cm c. 12 cm
b. 8 cm d. 16 cm
7. Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQS = 55°, maka besar ∠PSR = ….
a. 55° c. 110°
b. 90° d. 180
8. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
9. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan
membentuk bangun….
a. layang-layang c. jajargenjang
b. trapesium d. belah ketupat
10. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut!
Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =….
a. 37,5° c. 52,5°
b. 75° d. 105°
188
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 16 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.
6.1.2 Menggambarkan bangun datar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan
nama bangun datar.
2. Setelah melihat gambar layang-layang yang digambarkan guru di papan
tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar layang-layang
berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik sudut.
3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar
layang-layang kepada guru.
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun
datar layang-layang.
189
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun
datar layang-layang.
.
E. Materi Pokok
Sifat-sifat bangun datar layang-layang.
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata
pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan
belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar
mengenai bangun datar layang-layang.”
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:
“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-
sifat dan menggambar bangun layang-layang.”
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian
sering bermain layang-layang?”
190
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan bangun datar layang-layang.
2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun layang-layang
tentang sifat-sifatnya.
3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar layang-
layang.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh
guru.
2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.
3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun
datar layang-layang.
4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman
sebangkunya.
5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal
latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa.
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.
2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas
menuliskan hasil jawabannya
3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban
yang salah.
4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.
191
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. SUMBER BELAJAR
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. PENILAIAN
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VB Peneliti
Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045
Mengetahui,
192
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran
Materi Pokok
Layang-layang
Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang
dan berimpit. Dari gambar di atas, didapat:
4. ACD dan ABC merupakan segitiga sama kaki dengan alas AC,
5. AB = BC dan AD = DC,
6. AC BD dan OA = OC.
Jadi, dapat disimpulkan sifat-sifat layang-layang:
- Memiliki satu sumbu simetri
- Memiliki 2 pasang sisi sama panjang
- Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
194
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 6
Diberikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar yang dimaksud. C1 2
Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud. C1 1
Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 4
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 10 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 3
Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 5 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 9 7
Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 8
Jumlah butir soal 3 5 2 10
Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit
195
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
jawaban yang tepat!
1. Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut….
c. jajargenjang c. layang-
layang
d. trapesium d. belah
ketupat
2. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama
panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah
bangun….
a. belah ketupat c. jajargenjang
b. trapesium d.
layang-layang
3. Pada layang-layang KLMN
sudut yang sama besar yaitu….
a. LKN = LMN c.
MNO = LMN
b. KLM = KNM d.
LMN = KLM
4. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!
No. Sifat 1 2 3 4
Semua sisi sama panjang Terdapat sepasang sudut yang sama besar Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-
layang yaitu….
a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4
b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4
196
5. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari….
a. dua bangun persegi c. dua bangun
jajargenjang
b. dua bangun segitiga d. dua bangun belah
ketupat
6. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu….
a. memiliki sepasang sudut berhadapan sama
besar
b. semua sisinya sejajar dan sama panjang
c. memiliki sepasang sisi yang sejajar
d. memiliki sudut yang sama besar
7. Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = …..
a. 20° c. 100°
b. 40° d. 120°
8. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini!
Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm,
maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm
a. 9
b. 12
c. 13
d. 14
9. Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN
adalah 140°, maka besar ∠LMN=….
a. 180° c. 70°
b. 140° d. 40°
10. Sisi
yang sama panjang pada layang-
layang ABCD yaitu….
197
a. AB = BC c. BD = AC
b. AD = AB d. BC = CA
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu
1. C
2. D
3. A
4. D
5. B
6. A
7. D
8. C
9. B
10. B
198
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan : 21 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah
ketupat, dan layang-layang.
6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan
layang-layang..
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru mengenai bangun datar, siswa dapat
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah
ketupat, dan layang-layang.
2. Melalui tanya jawab tentang bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat-
sifat layang-layang dan menggambar bentuk bangun datar trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
E. Materi Pokok
199
Sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-
layang. (pertemuan 1, 2, dan 3)
F. Model dan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa.
b. Guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen siswa.
c. Guru menyampaikan salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb.”
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan alat tulis.
e. Menginformasikan kegiatan belajar yang
akan dilalui siswa “Anak-anak, sebelum kita mengerjakan Tes Formatif
kita akan mengingat kembali materi bangun datar yang sudah diberikan
pada pertemuan-pertemuan yang lalu.”
f. Guru menjelaskan materi kepada siswa.
g. Guru mengkondisikan kelas agar kondusif
untuk mengerjakan Tes Formatif.
h. Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan Tes
Formatif.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa.
b. Siswa mengerjakan soal secara mandiri.
c. Guru mengawasi jalannya Tes Formatif.
d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabnya kepada
guru.
e. Guru membagikan angket minat belajar untuk diisi siswa.
200
f. Siswa mengumpulkan lembar angket minat kepada guru.
3. Kegiatan Penutup (10 menit).
a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal Tes.
b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam
H. Sumber Belajar
1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
kelas V. Jakarta: Erlangga.
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : Penilain akhir
2. Bentuk penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : Soal Tes Formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban : (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10
Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA Peneliti
Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045
201
Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran 8
KISI-KISI ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR SISWA
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ 2
No. Dimensi Indikator Deskriptor Nomor Butir Soal
Pernyataan positif
Pernyataan negatif
1 Kesukaan Gairah
- Kehadiran dalam pembelajaran
- Semangat dalam pembelajaran
1, 2, 26 5, 14, 18
Inisiatif - Mengerjakan tugas
sendiri 12, 17 3, 15
2 Ketertarikan
Responsif
- Merespon tugas - Menjawab
pertanyaan guru - Ketertarikan
kepada hal-hal yang terkait matematika
22, 27 23
Kesegeraan - Mengerjakan tugas
yang telah diberikan
13 11
3 Perhatian Konsentrasi
- Menjaga konsentrasi belajar
- Ketercukupan waktu dan penjelasan
10, 16, 20 6, 8, 19, 21
Ketelitian - Mengerjakan tugas
dengan teliti 4 9
4 Keterlibatan Kemauan - Partisipasi dalam 28, 29 7, 30
202
pembelajaran
Pengorbanan - Penambahan atau
pengurangan waktu belajar
24 25
Jumlah15 15
30
Lampiran 9
ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan teliti.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kamu paling sesuai, kemudian berilah
tanda silang (X) pada huruf di lembar jawaban yang tersedia.
3. Gunakan kejujuranmu dalam menjawab dan jangan terpengaruh jawaban
teman!
4. Keterangan alternatif pilihan jawaban:
a. Selalu (lebih dari 4 kali)
b. Sering (3-4 kali)
c. Jarang (1-2 kali)
d. Tidak pernah (0 kali)*
* pelajaran Matematika dalam 1 minggu ada 2 kali pertemuan (dalam sebulan
ada 8 kali pertemuan).
1. Apakah kamu sampai di sekolah sebelum pukul 07.00? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
2. Menurut saya Matematika merupakan pelajaran yang menarik dan menantang, sehingga saya senang mempelajarinya.. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
203
3. Apakah kamu sudah belajar Matematika pada malam hari sebelum ada pelajarannya esok hari? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
4. Apakah kamu mengerjakan soal Matematika dengan teliti? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
5. Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Jadi kamu malas mempelajarinya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
6. Saat pelajaran Matematika berlangsung, kamu tidak memperhatikan penjelasan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
7. Ketika diskusi kelompok, kamu tidak aktif. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
8. Apakah kamu bercanda saat guru menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
9. Apakah kamu mengerjakan soal dengan cepat dan tidak teliti? a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
10. Jika teman sebelahmu mengobrol saat pelajaran Matematika, apa perasaanmu? a. Sangat terganggu
204
b. Terganggu c. Tidak terganggu d. Sangat tidak terganggu
11. Apakah kamu menunda untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
12. Apakah kamu belajar Matematika dengan sungguh-sungguh ketika akan menghadapi ulangan? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
13. Jika guru memberikan tugas, maka saya segera mengerjakannya. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
14. Saya membolos ketika ada pelajaran Matematika di sekolah. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
15. Saya malu untuk bertanya kepada guru saat ada yang tidak jelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
16. Saat guru menjelaskan materi Matematika, apa yang kamu lakukan? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Tidak memperhatikan d. Sangat tidak memperhatikan
17. Jika saya mengalami kesulitan berhitung, maka saya akan bertanya pada guru. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
205
18. Bagaimana perasaanmu saat guru tidak dapat hadir dalam pelajaran Matematika? a. Sangat senang b. Senang c. Kecewa d. Sangat kecewa
19. Apakah ketika belajar kelompok, kamu bercanda dengan teman-teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
20. Ketika pelajaran berlangsung, saya tidak menghiraukan teman-teman yang berlalu-lalang di luar kelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
21. Apakah saat guru menjelaskan pelajaran kamu mengobrol dengan teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
22. Saya mencoba menyelesaikan latihan soal matematika tanpa ditugaskan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
23. Kamu mengerjakan soal latihan Matematika dengan rutin. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
24. Jika kamu mendapat nilai jelek saat ulangan Matematika, apa yang kamu lakukan untuk ulangan berikutnya? a. Belajar lebih giat b. Belajar seperti biasa c. Belajar dengan terpaksa d. Tidak belajar
25. Saya merasa malas setiap kali disuruh membaca buku matematika. a. Sangat setuju
206
b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
26. Berapa kali pelajaran Matematika yang kamu inginkan dalam seminggu? a. Lebih dari 2 kali dalam seminggu b. 2 kali dalam minggu c. 1 kali dalam seminggu d. Tidak perlu ada pelajaran Matematika
27. Saat guru memberikan pertanyaan tentang Matematika, apakah kamu menjawabnya? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
28. Apakah kamu mencatat dalam pelajaran Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
29. Apakah saat istirahat kamu memanfaatkan waktu di perpustakaan untuk membaca buku tentang Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
30. Saya tidak mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh guru setelah pulang sekolah. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
207
Lampiran 10
LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI
Nama Penilai : Dra. Noening Andrijati, M.Pd.
Pekerjaan : Dosen Pembimbing I
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-
butir angket minat siswa dalam belajar Matematika, berilah tanda cek (√) pada
kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda
cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka
beri tanda cek (√) pada kolom Tidak.
Kriteria telaah:
A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.
B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.
C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.
D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.
F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.
No Butir Soal
A B C D E F
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √
208
No Butir Soal
A B C D E F
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
4 √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √ 12 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √
Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan
Tegal, April 2013 Penilai Dra. Noening Andrijati, M.Pd 19680610 199303 2 002
209
LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI
Nama Penilai : Drs. Suwandi, M.Pd
Pekerjaan : Dosen Pembimbing II
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-
butir angket minat siswa dalam belajar Matematika, berilah tanda cek (√) pada
kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda
cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka
beri tanda cek (√) pada kolom Tidak.
Kriteria telaah:
A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.
B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.
C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.
D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.
F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.
No Butir Soal
A B C D E F
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √
210
No Butir Soal
A B C D E F
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
5 √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √ 10 √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √ 12 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √
Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan
Tegal, April 2013 Penilai
Drs. Suwandi, M.Pd. 19580710 198703 1 003
212
Lampiran 11 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA ANGKET MINAT
Nomor Absen
Nomor Butir Soal Skor Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 1 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 95 79 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 3 3 1 3 102 85 3 4 4 3 4 4 1 3 1 4 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 4 2 2 89 74 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 84 70 5 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 4 2 3 1 2 84 70 6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 2 2 97 81 7 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2 4 102 85 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 116 97 9 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 102 85
10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 111 93 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 116 97 12 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 4 2 4 3 4 1 3 101 84 13 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 1 4 102 85 14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 105 88 15 4 4 4 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 2 1 4 96 80 16 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 4 1 1 3 95 79 17 4 3 2 4 1 2 1 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 84 70 18 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 1 2 3 93 78 19 4 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 2 4 93 78 20 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 105 88 21 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 94 78 22 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 97 81 23 4 2 3 3 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 1 1 95 79 24 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 1 2 103 86 25 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 98 26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 1 4 2 4 4 3 4 3 2 4 3 105 88 27 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 0 3 4 3 3 2 3 1 4 4 4 4 2 3 2 3 92 77
213
Nomor Absen
Nomor Butir Soal Skor Total Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 28 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 1 3 92 77 29 4 4 2 3 4 2 3 2 1 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 2 2 1 3 87 73 30 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 91 76 31 4 4 2 2 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 1 2 2 3 4 3 4 3 4 1 3 89 74 32 4 4 4 4 1 1 1 1 2 4 4 4 3 4 1 0 0 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93 78 33 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 106 88 34 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 3 4 4 4 1 1 1 4 100 83 35 4 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 0 2 4 90 75 36 4 4 3 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 3 1 3 96 80 37 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 2 3 91 76 38 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 3 106 88 39 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 99 83 40 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 108 90 41 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 1 3 100 83 42 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 4 1 1 3 104 87 43 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 105 88 44 4 4 4 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 95 79
Rata-rata 82
214
Lampiran 12 OUTPUT UJI VALIDITAS ANGKET
Correlations
skortotal item1 Pearson Correlation .378*
Sig. (2-tailed) .011
N 44
item2 Pearson Correlation .163
Sig. (2-tailed) .289
N 44
item3 Pearson Correlation .680**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item4 Pearson Correlation .439**
Sig. (2-tailed) .003
N 44
item5 Pearson Correlation .465**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
item6 Pearson Correlation .663**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item7 Pearson Correlation .406**
Sig. (2-tailed) .006
N 44
item8 Pearson Correlation .619**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item9 Pearson Correlation .525**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item10 Pearson Correlation .472**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
item11 Pearson Correlation .563**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item12 Pearson Correlation .333*
Sig. (2-tailed) .027
N 44
item13 Pearson Correlation -.015
Sig. (2-tailed) .924
215
N 44
item14 Pearson Correlation .133
Sig. (2-tailed) .389
N 44
item15 Pearson Correlation .398**
Sig. (2-tailed) .007
N 44
item16 Pearson Correlation .427**
Sig. (2-tailed) .004
N 44
item17 Pearson Correlation .282
Sig. (2-tailed) .064
N 44
item18 Pearson Correlation .208
Sig. (2-tailed) .175
N 44
item19 Pearson Correlation .477**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
item20 Pearson Correlation .295
Sig. (2-tailed) .052
N 44
item21 Pearson Correlation .611**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item22 Pearson Correlation .397**
Sig. (2-tailed) .008
N 44
item23 Pearson Correlation .395**
Sig. (2-tailed) .008
N 44
item24 Pearson Correlation .045
Sig. (2-tailed) .774
N 44
item25 Pearson Correlation .474**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
item26 Pearson Correlation -.028
Sig. (2-tailed) .859
N 44
item27 Pearson Correlation .419**
Sig. (2-tailed) .005
216
N 44
item28 Pearson Correlation .217
Sig. (2-tailed) .158
N 44
item29 Pearson Correlation .357*
Sig. (2-tailed) .017
N 44
item30 Pearson Correlation .275
Sig. (2-tailed) .070
N 44
skortotal
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 44
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
217
Lampiran 13 REKAPITULASI UJI VALIDITAS
ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA
rtabel = 0,297
taraf signifikansi = 0,05
N = 44
Nomor Butir Soal
Pearson Correlation
(r11) Kriteria
1 0.378 Valid 2 0.163 Tidak valid 3 0.680 Valid 4 0.439 Valid 5 0.465 Valid 6 0.663 Valid 7 0.406 Valid 8 0.619 Valid 9 0.525 Valid 10 0.472 Valid 11 0.563 Valid 12 0.333 Valid 13 (0.015) Tidak valid 14 0.133 Tidak valid 15 0.398 Valid 16 0.427 Valid 17 0.282 Tidak valid 18 0.208 Tidak valid 19 0.477 Valid 20 0.295 Tidak valid 21 0.611 Valid 22 0.397 Valid 23 0.395 Valid 24 0.045 Tidak valid 25 0.474 Valid 26 (0.028) Tidak valid 27 0.419 Valid 28 0.217 Tidak valid 29 0.357 Valid 30 0.275 Tidak valid
218
Lampiran 14
REKAPITULASI VALIDITAS TIAP INDIKATOR SOAL
No. Dimensi Indikator Deskriptor Pernyataan Kriteria
Positif Negatif Valid Tidak Valid
1 Kesukaan
Gairah
- Kehadiran dalam pembelajaran
- Semangat dalam pembelajaran
1 2 26
5 14 18
1 5
2 14 18 26
Inisiatif - Mengerjakan
tugas sendiri 12 17
3 15
3 12 15
17
2 Ketertarikan
Responsif
- Merespon tugas - Menjawab
pertanyaan guru - Ketertarikan
kepada hal-hal yang terkait matematika
22 27
23 22 23 27
Kesegeraan - Mengerjakan
tugas yang telah diberikan
13 11 11 13
3 Perhatian
Konsentrasi
- Menjaga konsentrasi belajar
- Ketercukupan waktu dan penjelasan
10 16 20
6 8 19 21
6 8 10 16 19 21
20
Ketelitian - Mengerjakan
tugas dengan teliti
4 9 4 9
4 Keterlibatan
Kemauan - Partisipasi dalam
pembelajaran 28 29
7 30
7 29
28 30
Pengorbanan- Penambahan atau
pengurangan waktu belajar
24 25 25 24
Jumlah15 15
20 10 30
219
Lampiran 15
OUTPUT RELIABILITAS ANGKET MINAT
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 44 100.0
Excludeda 0 .0
Total 44 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.831 20
220
Lampiran 16
ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Petunjuk Pengisian: 1. Bacalah pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang menurut kamu paling
sesuai. 3. Gunakan kejujuranmu dalam menjawab dan jangan terpengaruh jawaban
teman! 4. Keterangan alternatif pilihan jawaban:
a. Selalu (lebih dari 4 kali) dalam sebulan b. Sering (3-4 kali) dalam sebulan c. Jarang (1-2 kali) dalam sebulan d. Tidak pernah (0 kali) dalam sebulan * jika pelajaran Matematika dalam 1 bulan ada 8 kali pertemuan.
1. Apakah kamu sampai di sekolah sebelum pukul 07.00? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
2. Apakah kamu sudah belajar Matematika pada malam hari sebelum ada pelajarannya esok hari? e. Selalu a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah
3. Apakah kamu mengerjakan soal Matematika dengan teliti? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
4. Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Jadi kamu malas mempelajarinya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
221
5. Saat pelajaran Matematika berlangsung, kamu tidak memperhatikan penjelasan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
6. Ketika diskusi kelompok, kamu tidak aktif. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
7. Apakah kamu bercanda saat guru menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
8. Apakah kamu mengerjakan soal dengan cepat dan tidak teliti? a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
9. Jika teman sebelahmu mengobrol saat pelajaran Matematika, apa perasaanmu? a. Sangat terganggu b. Terganggu c. Tidak terganggu d. Sangat tidak terganggu
10. Apakah kamu menunda untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
11. Apakah kamu belajar Matematika dengan sungguh-sungguh ketika akan menghadapi ulangan? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
222
12. Saya malu untuk bertanya kepada guru saat ada yang tidak jelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
13. Saat guru menjelaskan materi Matematika, apa yang kamu lakukan? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Tidak memperhatikan d. Sangat tidak memperhatikan
14. Apakah ketika belajar kelompok, kamu bercanda dengan teman-teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
15. Apakah saat guru menjelaskan pelajaran kamu mengobrol dengan teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
16. Saya mencoba menyelesaikan latihan soal matematika tanpa ditugaskan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
17. Kamu mengerjakan soal latihan Matematika dengan rutin. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
18. Saya merasa malas setiap kali disuruh membaca buku matematika. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
19. Saat guru memberikan pertanyaan tentang Matematika, apakah kamu menjawabnya? a. Selalu b. Sering
223
c. Jarang d. Tidak pernah
20. Apakah saat istirahat kamu memanfaatkan waktu di perpustakaan untuk membaca buku tentang Matematika? a. Selalu c. Jarang b. Sering d. Tidak pernah
224
Lampiran 17 KISI-KISI SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bangun Datar
Jenis Soal : Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1 26
Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut dan sudut siku-siku yang dimiliki bangun datar tersebut.
C1 2 17 27 38
Ditentukan nama bangun datar (trapesium dan jajargenjang) siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar pada bangun datar tersebut. C1 3 7
13
Disajikan nama bangun datar (jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar tersebut. C1
5 34 35
Disebutkan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud (belah ketupat dana layang-layang) C2 10 25
Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang dimiliki belahketupat dan layang-layang. C2 9
24
Disebutkan nama bangun datar (trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan C2 6 8
225
No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
layang-layang), siswa dapat memilih bangun datar sesuai dengan namanya. 14 Disajikan gambar bangun datar (jajargenjang dan belah ketupat), siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar sesuai dengn gambar. C2 22 29
Diberikan gambar bangun datar (trapesium, jajargenjang, dan layang-layang), siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar sesuai gambar. C2
18 28 39
Ditanyakan jenis sudut tumpul pada gambar bangun datar (trapesium), siswa dapat menunjukkan sudut tumpul yang sesuai dengan gambar. C2 4
37
Disajikan nama bangun datar (jajar genjang), siswa dapat menentukan jumlah sudut yang berdekatan pada bangun jajargenjang. C2 16
Ditanyakan nama bangun datar yang dimaksud (jajargenjang dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar (jajargenjang dan layang-layang. C2 32
36 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (trapesium, belah ketupat, dan
layang-layang), siswa dapat menghitung besar sudut yang berhadapan. C3 15 31
21 40
Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung besar sudut yang sejajar. C3 11
19 23 33
Ditentukan panjang salah satu sisi dan diagonal bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung panjang sisi lain dari dangun datar yang diminta.
C3 12 20 30
Jumlah butir soal 40 10 20 10 Persentase Tingkat Kesukaran (Mudah, Sedang, dan Sulit) 100% 25% 50% 25%
Keterangan : C1: Ingatan, C2: Pemahaman, C3: Penerapan
M: Mudah, Sd: Sedang, Sl: Sulit
226
Lampiran 18
SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Alokasi Waktu : 70 menit
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
jawaban yang paling tepat!
1. Jumlah sisi pada trapesium yaitu…
a. 3 b. 4 c. 5 d. 6
2. Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak…. a. 4 b. 3 c. 2 d. 1
3. Sisi sejajar pada trapesium berjumlah…. a. 4 b. 3 c. 2 d. 1
4. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. a. 90° b. 80° c. 60° d. 45°
5. Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali….
227
a. jajargenjang mempunyai empat sisi b. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. c. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180° d. mempunyai sepasang sisi yang sejajar
6. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a. b. c. d.
7. Jajargenjang memiliki sisi sejajar sebanyak…. pasang.
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
8. Perhatikan gambar berikut!
(1) (2) (3) (4) (5) Berdasarkan gambar di atas nama bangun datar yang sesuai adalah…. a. (1) jajargenjang, (2) belah ketupat b. (1) belah ketupat, (3) trapesium c. (1) jajar genjang, (4) layang-layang d. (4) belah ketupat, (5) trapesium
9. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4
Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Mempunyai sudut siku-siku Diagonal saling berpotongan tegak lurus
228
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4
10. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. belah ketupat b. segitiga c. trapesium d. layang-layang
11. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika besar ∠FGD 30°, maka besar ∠GFE =….
a. 30° b. 60° c. 90° d. 150°
12. Pada bangun jajargenjang nomor 9. Jika diketahui panjang OG = 8 cm, DG = 12 cm, dan DE = 26 cm, maka panjang GE=…. a. 8 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 26 cm
13. Sisi yang panjangnya sama pada jajargenjang berjumlah…. pasang a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
14. Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut…. a. layang-layang b. trapesium c. belah ketupat d. jajargenjang
229
15. Perhatikan trapesium di samping! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….
a. 130° c. 60° b. 90° d. 30°
16. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30° b. 90° c. 180° d. 270°
17. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
18. Gambar di samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu….
a. ∠ADC = ∠BCD b. ∠ABC = ∠BCD c. ∠BAD = ∠ADC d. ∠DAB = ∠DCB
19. Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = ….. a. 20° b. 40° c. 100° d. 120°
20. Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang PR …. a. 6 cm b. 8 cm c. 12 cm
230
d. 16 cm
21. Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQR = 110°, maka besar ∠PSQ = …. a. 55° b. 90° c. 110° d. 180°
22. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan….
a. KL b. LK c. MN d. LM
23. Jika besar ∠KLM 120° pada jajargenjang KLMN, maka besar ∠KNL =…. a. 120° b. 80° c. 60° d. 45°
24. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4
Terdapat sepasang sudut yang sama besar Diagonal saling berpotongan tegak lurus Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Semua sisi sama panjang
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-layang yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4
25. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah bangun…. a. trapesium b. jajargenjang c. belah ketupat d. layang-layang
231
26. Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 3 b. 4 c. 5 d. 6
27. Jumlah sudut siku-siku yang terbentuk dari diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus sebanyak…. a. 8 b. 6 c. 4 d. tidak ada
28. Pada jajargenjang KLMN sudut yang sama besar yaitu….
a. KLM = LMN b. KNM = KNL c. KNM = LMN d. NKL = LMN
29. Perhatikan belah ketupat GHIJ di samping!
Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu…. a. GI = HJ b. GO = OJ c. GJ = HI d. HO = HJ
30. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm
a. 14 b. 13 c. 12 d. 9
31. Jika besar ∠LMN = 100°, maka besar ∠LKN =…. a. 50° b. 90° c. 100°
232
d. 120°
32. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a. layang-layang b. belah ketupat c. jajargenjang d. trapesium
33. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut! Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =…. a. 37,5° c. 52,5° b. 75° d. 105° 34. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu….
a. semua sisinya sama panjang b. semua sudutnya sama besar c. semua sisinya sejajar
d. sudut yang berhadapan sama besar
35. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu…. a. memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar b. semua sisinya sejajar dan sama panjang c. memiliki sepasang sisi yang sejajar d. memiliki sudut yang sama besar
36. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari…. a. duabangun segitiga b. dua bangun persegi c. dua bangun jajargenjang d. dua bangun belah ketupat
37. Pada trapesium ABCD di samping, sudut tumpul yang dimiliki ditunjukkan oleh sudut…. a. ABC b. DAB c. ADE d. ADC
38. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a. 4 b. 3 c. 2 d. 1
233
39. Pada layang-layang KLMN sudut yang sama besar yaitu….
a. KLM = KNM b. LMN = KLM c. MNO = KNM d. LKN = LMN
40. Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN
adalah 85°, maka besar ∠LMN=…. a. 175° b. 170° c. 90° d. 85°
234
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
1. B
2. A
3. C
4. A
5. D
6. B
7. B
8. B
9. B
10. A
11. D
12. C
13. B
14. A
15. C
16. C
17. B
18. A
19. D
20. C
21. A
22. D
23. C
24. A
25. D
26. B
27. C
28. D
29. C
30. B
31. C
32. B
33. A
34. D
35. A
36. A
37. D
38. C
39. D
40. D
235
Lampiran 19 FORMAT ANALISIS BUTIR SOAL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Materi : Bangun datar
PETUNJUK
Berdasarkan pendapat Bapak/ Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir soal tes uji coba pembelajaran
Matematika materi Bangun Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria dan tanda
silang (x) jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria.
No. Aspek Analisis Nomor butir soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A. 1.
Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
236
No. Aspek Analisis Nomor butir soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 B. 5.
Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. 9.
Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
237
Aspek Analisis Nomor butir soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 A. 1.
Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. 5.
Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. 9.
Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
238
Aspek Analisis Nomor butir soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 baku
11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tegal, April 2013 Penilai Dra. Noening Andrijati, M.Pd 19680610 199303 2 002
239
FORMAT ANALISIS BUTIR SOAL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Materi : Bangun datar
PETUNJUK
Berdasarkan pendapat Bapak/ Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir soal tes uji coba pembelajaran
Matematika materi Bangun Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria dan tanda
silang (x) jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria.
No. Aspek Analisis Nomor butir soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A. 1.
Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
240
No. Aspek Analisis Nomor butir soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 B. 5.
Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. 9.
Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
241
Aspek Analisis Nomor butir soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 A. 1.
Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. 5.
Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. 9.
Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
242
Aspek Analisis Nomor butir soal
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 baku
11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tegal, April 2013 Penilai Darminto, S. Pd. 19830306 200903 1 002
243
Lampiran 20 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA TES
No.Abse
n
Nomor Butir Soal T O T A L
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 14 35
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 28 70 3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15 38 4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 25 63 5 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 25 63 6 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 33 7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 24 60 8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 34 85 9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 34 85 10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 27 68 11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29 73 12 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 25 63 13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 24 60 14 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17 43 15 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20 50 16 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 28 17 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 20 50 18 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 23 19 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 15 38 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 27 68 21 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 28 70 22 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 18 45 23 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 23 58 24 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 23 58 25 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 28 70
244
No.Abse
n
Nomor Butir Soal T O T A L
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 27 68 27 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 25 63 28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 28 70 29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 21 53 30 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 26 65 31 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 18 45 32 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10 25 33 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 16 40 34 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 13 33 35 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 21 53 36 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 31 78 37 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 22 55 38 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 22 55 39 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 25 63 40 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17 43 41 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 26 65 42 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 11 28 43 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 20 50 44 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 26 65
Rata-rata 54
245
Lampiran 21 OUTPUT UJI VALIDITAS TES
Correlations
skortotal
item1
Pearson Correlation .046
Sig. (2-tailed) .765
N 44
item2
Pearson Correlation .045
Sig. (2-tailed) .774
N 44
item3
Pearson Correlation .047
Sig. (2-tailed) .764
N 44
item4
Pearson Correlation .316*
Sig. (2-tailed) .036
N 44
item5
Pearson Correlation -.011
Sig. (2-tailed) .944
N 44
item6
Pearson Correlation .535**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item7
Pearson Correlation .337*
Sig. (2-tailed) .025
N 44
item8
Pearson Correlation .398**
Sig. (2-tailed) .007
N 44
item9
Pearson Correlation .366*
Sig. (2-tailed) .015
N 44
item10
Pearson Correlation .459**
Sig. (2-tailed) .002
N 44
item11
Pearson Correlation .243
Sig. (2-tailed) .112
N 44
246
item12
Pearson Correlation .509**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item13
Pearson Correlation .378*
Sig. (2-tailed) .011
N 44
item14
Pearson Correlation .046
Sig. (2-tailed) .765
N 44
item15
Pearson Correlation .372*
Sig. (2-tailed) .013
N 44
item16
Pearson Correlation .409**
Sig. (2-tailed) .006
N 44
item17
Pearson Correlation .368*
Sig. (2-tailed) .014
N 44
item18
Pearson Correlation .495**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
item19
Pearson Correlation .106
Sig. (2-tailed) .493
N 44
item20
Pearson Correlation .318*
Sig. (2-tailed) .036
N 44
item21
Pearson Correlation .626**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item22
Pearson Correlation .476**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
item23
Pearson Correlation .481**
Sig. (2-tailed) .001
N 44
item24 Pearson .531**
247
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item25
Pearson Correlation .273
Sig. (2-tailed) .073
N 44
item26
Pearson Correlation .316*
Sig. (2-tailed) .037
N 44
item27
Pearson Correlation -.019
Sig. (2-tailed) .902
N 44
item28
Pearson Correlation .168
Sig. (2-tailed) .276
N 44
item29
Pearson Correlation .189
Sig. (2-tailed) .220
N 44
item30
Pearson Correlation .582**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item31
Pearson Correlation .335*
Sig. (2-tailed) .026
N 44
item32
Pearson Correlation .759**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item33
Pearson Correlation -.117
Sig. (2-tailed) .449
N 44
item34
Pearson Correlation .421**
Sig. (2-tailed) .004
N 44
item35
Pearson Correlation .464**
Sig. (2-tailed) .002
N 44
item36 Pearson Correlation .765**
248
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item37
Pearson Correlation .625**
Sig. (2-tailed) .000
N 44
item38
Pearson Correlation .464**
Sig. (2-tailed) .002
N 44
item39
Pearson Correlation .227
Sig. (2-tailed) .138
N 44
item40
Pearson Correlation .222
Sig. (2-tailed) .148
N 44
skortotal
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 44 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
249
Lampiran 22
REKAPITULASI UJI VALIDITAS SOAL TES UJI COBA
rtabel = 0,297 taraf signifikansi = 0,05
N = 44
Nomor Butir Soal
Pearson Correlation
(r11) Kriteria
1 0.060 Tidak valid 2 0.042 Tidak valid 3 0.047 Tidak valid 4 0.327 Valid 5 -0.016 Tidak valid 6 0.546 Valid 7 0.340 Tidak valid 8 0.386 Valid 9 0.361 Valid
10 0.454 Valid 11 0.236 Tidak valid 12 0.500 Valid 13 0.370 Valid 14 0.043 Tidak valid 15 0.378 Valid 16 0.414 Valid 17 0.366 Valid 18 0.501 Valid 19 0.105 Tidak valid 20 0.473 Valid
Nomor Butir Soal
Pearson Correlation
(r11) Kriteria
21 0.628 Valid 22 0.470 Valid 23 0.482 Valid 24 0.539 Valid 25 0.275 Tidak valid 26 0.316 Valid 27 -0.027 Tidak valid 28 0.162 Tidak valid 29 0.181 Tidak valid 30 0.590 Valid 31 0.334 Valid 32 0.764 Valid 33 -0.119 Tidak valid 34 0.422 Valid 35 0.455 Valid 36 0.765 Valid 37 0.628 Valid 38 0.466 Valid 39 0.221 Tidak valid 40 0.240 Tidak valid
251
Lampiran 23 REKAPITULASI VALIDITAS TIAP INDIKATOR SOAL
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ 2 Materi Pokok : Bangun Datar Jenis Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi : 6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
No Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Kriteria
Tingkat kesukaran Valid Tidak Valid Md Sd Sl
1 Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1 26 26 1
2 Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut dan sudut siku-siku yang dimiliki bangun datar tersebut. C1 2 17 27
38 17 38
2 27
3 Ditentukan nama bangun datar (trapesium dan jajargenjang) siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar pada bangun datar tersebut. C1 3 7
13 13 3 7
4 Disajikan nama bangun datar (jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar tersebut. C1
5 34 35
34 35 5
5 Disebutkan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud (belah ketupat dana layang-layang) C2 10 25 10 25
6 Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang dimiliki belahketupat dan layang-layang. C2 9
24 9 24
7 Disebutkan nama bangun datar (trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat memilih bangun datar sesuai dengan namanya. C2 6
14 8 6 8 14
252
No Indikator soal Ranah kognitif
Nomor butir soal Kriteria
Tingkat kesukaran Valid Tidak Valid Md Sd Sl
8 Disajikan gambar bangun datar (jajargenjang dan belah ketupat), siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar sesuai dengn gambar. C2 22 29 22 29
9 Diberikan gambar bangun datar (trapesium, jajargenjang, dan layang-layang), siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar sesuai gambar. C2
18 28 39
18 28 39
10 Ditanyakan jenis sudut tumpul pada gambar bangun datar (trapesium), siswa dapat menunjukkan sudut tumpul yang sesuai dengan gambar. C2 4
37 4 37
11 Disajikan nama bangun datar (jajar genjang), siswa dapat menentukan jumlah sudut yang berdekatan pada bangun jajargenjang. C2 16 16
12 Ditanyakan nama bangun datar yang dimaksud (jajargenjang dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar tersebut. C2 32
36 32 36
14 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (trapesium, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menghitung besar sudut yang berhadapan. C3 15
31 21 40
15 21 31
40
15 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung besar sudut yang sejajar. C3 11
19 23 33
23
11 19 33
16 Ditentukan panjang salah satu sisi dan diagonal bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung panjang sisi lain dari dangun datar yang diminta.
C3 12 20 30
12 20 30
Jumlah butir soal 40 10 20 10 25 15 Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah soal yang memiliki kriteria valid sudah memenuhi seluruh indikator soal.
253
Lampiran 24
HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TES
(25 SOAL VALID)
Diketahui : k = 25
M = 14,14
V2t = 33,98
Maka reliabilitas soal dengan rumus K-R 21 yaitu :
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
M = skor rata-rata
Vt = varians total
1,04 1 ‐ 0,18
1,04 0,82
0,85
254
Lampiran 25 TABEL PEMBAGIAN KELAS ATAS DAN BAWAH
No.Absen
Nomor Butir Soal Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 34
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 34
36 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 31
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 28
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 28
21 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 28
25 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 28
10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 27
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 27
26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 27
30 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 26
41 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 26
44 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 26
4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 25
5 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 25
12 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 25
27 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 25
255
No.Absen
Nomor Butir Soal Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
39 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 25
7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 24
13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 24
24 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 24 Tota
l 21
22
17
20 4 1
8 15
20
14
15
15
19
17
22
16
16
11
13 8 1
8 15
19
10
19 5 2
2 10
11 3 1
8 17
21 1 1
3 13
21
18
10 9 2
1 597
Nomor Absen
Nomor Butir Soal Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
23 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 23
37 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 22
38 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 22
29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 21
35 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 21
17 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 20
43 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 20
15 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 19
31 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 18
22 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 18
14 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17
256
No.Absen
Nomor Butir Soal Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
40 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17
33 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 16
19 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 15
3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 14
6 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13
34 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 13
16 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11
42 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 10
32 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10
18 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 Tota
l 21
21
17
12 2 9 8 1
5 9 8 13
11
11
20
11
11 4 6 4 1
7 1 14 1 4 1 1
6 11 6 3 7 1
0 3 6 8 4 6 10 1 8 1
4 364
257
Lampiran 26 TABEL DAYA PEMBEDA SOAL TES UJI COBA
Nomor
Butir Soal BA BB PA PB D Kriteria Daya Beda
1 21 21 0.95 0.95 0.00 Jelek Sekali 2 22 21 1.00 0.95 0.05 Jelek 3 17 17 0.77 0.77 0.00 Jelek Sekali 4 20 12 0.91 0.55 0.36 Cukup 5 4 2 0.18 0.09 0.09 Jelek 6 18 9 0.82 0.41 0.41 Baik 7 15 8 0.68 0.36 0.32 Cukup 8 20 15 0.91 0.68 0.23 Cukup 9 14 9 0.64 0.41 0.23 Cukup 10 15 8 0.68 0.36 0.32 Cukup 11 15 13 0.68 0.59 0.09 Jelek 12 19 11 0.86 0.50 0.36 Cukup 13 17 11 0.77 0.50 0.27 Cukup 14 22 20 1.00 0.91 0.09 Jelek 15 16 11 0.73 0.50 0.23 Cukup 16 16 11 0.73 0.50 0.23 Cukup 17 11 4 0.50 0.18 0.32 Cukup 18 13 6 0.59 0.27 0.32 Cukup 19 8 4 0.36 0.18 0.18 Jelek 20 18 17 0.82 0.77 0.05 Jelek 21 15 1 0.68 0.05 0.64 Baik 22 19 14 0.86 0.64 0.23 Cukup 23 10 1 0.45 0.05 0.41 Baik 24 19 4 0.86 0.18 0.68 Baik 25 5 1 0.23 0.05 0.18 Jelek 26 22 16 1.00 0.73 0.27 Cukup 27 10 11 0.45 0.50 -0.05 Jelek Sekali 28 11 6 0.50 0.27 0.23 Cukup 29 3 3 0.14 0.14 0.00 Jelek Sekali 30 18 7 0.82 0.32 0.50 Baik 31 17 10 0.77 0.45 0.32 Cukup 32 21 3 0.95 0.14 0.82 Baik Sekali 33 1 6 0.05 0.27 -0.23 Jelek Sekali 34 13 8 0.59 0.36 0.23 Cukup
258
Nomor Butir Soal
BA BB PA PB D Kriteria Daya Beda
35 13 4 0.59 0.18 0.41 Baik 36 21 6 0.95 0.27 0.68 Baik 37 18 10 0.82 0.45 0.36 Cukup 38 10 1 0.45 0.05 0.41 Baik 39 9 8 0.41 0.36 0.05 Jelek 40 21 14 0.95 0.64 0.32 Baik
TABEL TARAF KESUKARAN
Nomor Soal
B P Taraf
Kesukaran 1 42 0.95 Mudah 2 43 0.98 Mudah 3 34 0.77 Mudah 4 32 0.73 Mudah 5 6 0.14 Sukar 6 27 0.61 Sedang 7 23 0.52 Sedang 8 35 0.80 Mudah 9 23 0.52 Sedang 10 23 0.52 Sedang 11 28 0.64 Sedang 12 30 0.68 Sedang 13 28 0.64 Sedang 14 42 0.95 Mudah 15 27 0.61 Sedang 16 27 0.61 Sedang 17 15 0.34 Sedang 18 19 0.43 Sedang 19 11 0.25 Sukar 20 31 0.70 Sedang 21 16 0.36 Sedang
Nomor Soal
B P Taraf
Kesukaran 22 33 0.75 Mudah 23 11 0.25 Sukar 24 23 0.52 Sedang 25 6 0.14 Sukar 26 38 0.86 Mudah 27 21 0.48 Sedang 28 17 0.39 Sedang 29 6 0.14 Sukar 30 25 0.57 Sedang 31 27 0.61 Sedang 32 24 0.55 Sedang 33 7 0.16 Sukar 34 21 0.48 Sedang 35 17 0.39 Sedang 36 27 0.61 Sedang 37 28 0.64 Sedang 38 11 0.25 Sukar 39 17 0.39 Sedang 40 36 0.82 Mudah
Keterangan:
Soal yang Valid dan Reliabel
259
Lampiran 27
REKAPITULASI ANALISIS HASIL UJI COBA TES
Nomor Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya Beda
1 Tidak valid Mudah Jelek Sekali 2 Tidak valid Mudah Jelek 3 Tidak valid Mudah Jelek Sekali 4 Valid Mudah Cukup 5 Tidak valid Sukar Jelek 6 Valid Sedang Baik 7 Tidak valid Sedang Cukup 8 Valid Mudah Cukup 9 Valid Sedang Cukup 10 Valid Sedang Cukup 11 Tidak valid Sedang Jelek 12 Valid Sedang Cukup 13 Valid Sedang Cukup 14 Tidak valid Mudah Jelek 15 Valid Sedang Cukup 16 Valid Sedang Cukup 17 Valid Sedang Cukup 18 Valid Sedang Cukup 19 Tidak valid Sukar Jelek 20 Valid Sedang Jelek 21 Valid Sedang Baik 22 Valid Mudah Cukup 23 Valid Sukar Baik 24 Valid Sedang Baik 25 Tidak valid Sukar Jelek 26 Valid Mudah Cukup 27 Tidak valid Sedang Jelek Sekali 28 Tidak valid Sedang Cukup 29 Tidak valid Sukar Jelek Sekali 30 Valid Sedang Baik 31 Valid Sedang Cukup 32 Valid Sedang Baik Sekali 33 Tidak valid Sukar Jelek Sekali
260
Nomor Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya Beda
34 Valid Sedang Cukup 35 Valid Sedang Baik 36 Valid Sedang Baik 37 Valid Sedang Cukup 38 Valid Sukar Baik 39 Tidak valid Sedang Jelek 40 Tidak valid Mudah Baik
Keterangan:
Soal yang Valid
261
Lampiran 28
SOAL TES FORMATIF
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Alokasi Waktu : 70 menit
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap
jawaban yang paling tepat!
1. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. a. 90° b. 80° c. 60° d. 45°
2. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a. b.
c. d.
3. Perhatikan gambar berikut!
262
(2) (2) (3) (4) (5) Berdasarkan gambar di atas nama bangun datar yang sesuai adalah…. a. (1) jajargenjang, (2) belah ketupat b. (1) belah ketupat, (3) trapesium c. (1) jajar genjang, (4) layang-layang d. (4) belah ketupat, (5) trapesium
4. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4
Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Mempunyai sudut siku-siku Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4
5. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. belah ketupat b. segitiga c. trapesium d. layang-layang
6. Perhatikan bangun jajargenjang di samping! Jika diketahui panjang OG = 8 cm, DG = 12 cm, dan DE = 26 cm, maka panjang GE=…. a. 8 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 26 cm
7. Sisi yang panjangnya sama pada jajargenjang berjumlah…. pasang a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
8. Perhatikan trapesium di samping! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….
a. 130° b. 90°
263
c. 60° d. 30°
9. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30° b. 90° c. 180° d. 270°
10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
11. Gambar di samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu….
a. ∠ADC = ∠BCD b. ∠ABC = ∠BCD c. ∠BAD = ∠ADC d. ∠DAB = ∠DCB
12. Pada belah ketupat PQRS di samping, besar ∠PQR= 110°, maka besar ∠PSQ= …. a. 55° b. 90° c. 110° d. 180°
13. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan….
a. KL b. LK c. MN
d. LM
14. Perhatikan jajargenjang pada nomor 22! Jika besar ∠KLM 120° pada jajargenjang KLMN, maka besar ∠KNL =…. a. 120° b. 80° c. 60° d. 45°
264
15. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4
Terdapat sepasang sudut yang sama besar Diagonal saling berpotongan tegak lurus Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Semua sisi sama panjang
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-layang yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4
16. Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 3 b. 4 c. 5 d. 6
17. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm
a. 14 b. 13 c. 12 d. 9
18. Perhatikan layang-layang padasoal 30! KLMN Jika besar ∠LMN = 100°, maka besar ∠LKN =…. a. 50° b. 90° c. 100° d. 120°
19. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a. layang-layang b. belah ketupat
265
c. jajargenjang d. trapesium
20. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu…. a. semua sisinya sama panjang b. semua sudutnya sama besar c. semua sisinya sejajar d. sudut yang berhadapan sama besar
21. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu memiliki…. a. sepasang sudut berhadapan sama besar b. semua sisinya sejajar dan sama panjang c. sepasang sisi yang sejajar d. sudut yang sama besar
22. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari dua bangun…. a. segitiga b. persegi c. jajargenjang d. belah ketupat
23. Pada trapesium ABCD di samping, sudut tumpul yang dimiliki ditunjukkan oleh sudut…. a. ABC b. DAB c. ADE d. ADC
24. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a. 4 b. 3 c. 2 d. 1
267
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ 2
Materi Pokok : Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun.
Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
1. A 2. B 3. B 4. B 5. A 6. C 7. B 8. C 9. C 10. B 11. A 12. A 13. D 14. C 15. A 16. B 17. B 18. C 19. B 20. D 21. A 22. A 23. D 24. C
268
Lampiran 29 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa
Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen
No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 70 2 1345 M. Arman Maulana 71 3 1370 Aniss Kurlillah 89 4 1372 Akhmad Fauzi 78 5 1373 Angga Setia Wijaya 73 6 1375 Deti Sulitiawati 74 7 1376 Devi Alifah 90 8 1380 Devi Ratnasari 81 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 93
10 1384 Fajar Nurhidayah 86 11 1391 Marsella Septiana R 75 12 1392 M. Nur Cholis 74 13 1397 M. Krisnanda Irawan 71 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 76 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 66 16 1409 Rahmat Ruli A 71 17 1411 Renita Dwiyana 80 18 1416 Sri Indriyani 70 19 1560 Irfan Ardiansyah 71 20 1597 Rofi Irfanto 89
269
Lampiran 30 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa
Sebelum Perlakuan Kelas Kontrol
No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 81 2 1278 Danisah 74 3 1315 A Syahrul Gunawan 81 4 1356 Wiwi Apriyani 81 5 1374 Amelia Febri Agustin 84 6 1378 Dini Fatikha Sari 65 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 68 8 1383 Fajar Mustofa 65 9 1385 Hendri Ade Fadilah 76 10 1387 Irfan Safrudin 65 11 1390 Khofifah Nur azizah 79 12 1393 M Rofik Maulana 84 13 1396 Mita Inayatul Auliya 89 14 1407 Nurlaela 69 15 1408 Qurotun Aeni 86 16 1412 Rina Safitri 75 17 1421 Wiranto 56 18 1422 Yahya Widi Auliya 85 19 1558 Syaugi Abdillah 68
270
Lampiran 31
Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Sebelum Perlakuan
Case Processing Summary
Kelas Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Minat
Belajar
eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Minat
Belajar
eksperimen .103 20 .200* .949 20 .355
kontrol .154 19 .200* .945 19 .327
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
273
Lampiran 32
Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test
Data Minat Belajar Sebelum Perlakuan
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Minat Belajar eksperimen 20 77.00 7.753 1.734
kontrol 19 75.32 9.123 2.093
Independent Samples Test
Minat Belajar
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 1.137
Sig. .293
t-test for Equality of
Means
t .622 .620
df 37 35.390
Sig. (2-tailed) .538 .539
Mean Difference 1.684 1.684
Std. Error Difference 2.706 2.718
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -3.799 -3.831
Upper 7.167 7.199
274
Lampiran 33 Daftar Nilai UTS Genap Matematika
Kelas Eksperimen
No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 60 2 1345 M. Arman Maulana 50 3 1370 Aniss Kurlillah 85 4 1372 Akhmad Fauzi 50 5 1373 Angga Setia Wijaya 60 6 1375 Deti Sulitiawati 70 7 1376 Devi Alifah 70 8 1380 Devi Ratnasari 60 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 80
10 1384 Fajar Nurhidayah 70 11 1391 Marsella Septiana R 65 12 1392 M. Nur Cholis 50 13 1397 M. Krisnanda Irawan 50 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 83 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 70 16 1409 Rahmat Ruli A 50 17 1411 Renita Dwiyana 60 18 1416 Sri Indriyani 60 19 1560 Irfan Ardiansyah 80 20 1597 Rofi Irfanto 80
275
Lampiran 34 Daftar Nilai UTS Genap Matematika
Kelas Kontrol
No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 75 2 1278 Danisah 50 3 1315 A Syahrul Gunawan 75 4 1356 Wiwi Apriyani 60 5 1374 Amelia Febri Agustin 70 6 1378 Dini Fatikha Sari 70 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 70 8 1383 Fajar Mustofa 60 9 1385 Hendri Ade Fadilah 75
10 1387 Irfan Safrudin 70 11 1390 Khofifah Nur azizah 60 12 1393 M Rofik Maulana 90 13 1396 Mita Inayatul Auliya 80 14 1407 Nurlaela 60 15 1408 Qurotun Aeni 84 16 1412 Rina Safitri 50 17 1421 Wiranto 70 18 1422 Yahya Widi Auliya 65 19 1558 Syaugi Abdillah 70
276
Lampiran 35
Output SPSS Uji Normalitas Data UTS Genap Matematika
Case Processing Summary
Kelas Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Data Awal eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Data Awal eksperimen .166 20 .152 .899 20 .040
kontrol .184 19 .091 .955 19 .479
a. Lilliefors Significance Correction
279
Lampiran 36
Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data UTS Genap Matematika
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Data Awal eksperimen 20 65.15 12.027 2.689
kontrol 19 68.63 10.436 2.394
Independent Samples Test
Data Awal
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 1.236
Sig. .273
t-test for Equality of
Means
t -.963 -.967
df 37 36.711
Sig. (2-tailed) .342 .340
280
Mean Difference -3.482 -3.482
Std. Error Difference 3.614 3.601
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower -10.804 -10.779
Upper 3.841 3.816
Lampiran 37 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa
Sesudah Perlakuan Kelas Eksperimen
No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 74 2 1345 M. Arman Maulana 69 3 1370 Aniss Kurlillah 89 4 1372 Akhmad Fauzi 73 5 1373 Angga Setia Wijaya 73 6 1375 Deti Sulitiawati 81 7 1376 Devi Alifah 96 8 1380 Devi Ratnasari 99 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 93
10 1384 Fajar Nurhidayah 84 11 1391 Marsella Septiana R 78 12 1392 M. Nur Cholis 69 13 1397 M. Krisnanda Irawan 63 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 85 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 69 16 1409 Rahmat Ruli A 79
281
17 1411 Renita Dwiyana 80 18 1416 Sri Indriyani 63 19 1560 Irfan Ardiansyah 84 20 1597 Rofi Irfanto 83
Lampiran 38
Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa Sesudah Perlakuan Kelas Kontrol
No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 69 2 1278 Danisah 73 3 1315 A Syahrul Gunawan 56 4 1356 Wiwi Apriyani 80 5 1374 Amelia Febri Agustin 68 6 1378 Dini Fatikha Sari 59 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 63 8 1383 Fajar Mustofa 75 9 1385 Hendri Ade Fadilah 70
10 1387 Irfan Safrudin 74 11 1390 Khofifah Nur azizah 69 12 1393 M Rofik Maulana 76 13 1396 Mita Inayatul Auliya 94 14 1407 Nurlaela 64 15 1408 Qurotun Aeni 70 16 1412 Rina Safitri 69
282
17 1421 Wiranto 70 18 1422 Yahya Widi Auliya 70 19 1558 Syaugi Abdillah 65
Lampiran 39
Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa
Setelah Perlakuan
Case Processing Summary
Kelas Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Minat Belajar eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Minat Belajar eksperimen .094 20 .200* .969 20 .725
kontrol .195 19 .057 .908 19 .069
*. This is a lower bound of the true significance.
286
Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test
Data Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Perlakuan
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Minat Belajar eksperimen 20 79.20 10.263 2.295
kontrol 19 70.21 8.148 1.869
Independent Samples Test
Minat Belajar
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 2.251
Sig. .142
t-test for Equality of
Means
t 3.019 3.037
df 37 35.897
Sig. (2-tailed) .005 .004
Mean Difference 8.989 8.989
Std. Error Difference 2.978 2.960
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower 2.956 2.986
Upper 15.023 14.993
Lampiran 41
287
Penghitungan Uji-t Minat Belajar Siswa Secara Manual
Dengan Satu Pihak Kanan
Diketahui:
= 20
= 19
= 105,33
= 66,40
= 79,20
= 70,21
288
Lampiran 42
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa (Postes) Kelas VA
SD Negeri Tunon 2 Tegal
No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 75 2 1345 M. Arman Maulana 75 3 1370 Aniss Kurlillah 100 4 1372 Akhmad Fauzi 63 5 1373 Angga Setia Wijaya 79 6 1375 Deti Sulitiawati 63 7 1376 Devi Alifah 79 8 1380 Devi Ratnasari 63 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 71
10 1384 Fajar Nurhidayah 88 11 1391 Marsella Septiana R 88 12 1392 M. Nur Cholis 71 13 1397 M. Krisnanda Irawan 58 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 96 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 88 16 1409 Rahmat Ruli A 71 17 1411 Renita Dwiyana 83 18 1416 Sri Indriyani 67 19 1560 Irfan Ardiansyah 96 20 1597 Rofi Irfanto 100
289
Lampiran 43
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa (Postes) Kelas VB
SD Negeri Tunon 2 Tegal
No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 63 2 1278 Danisah 54 3 1315 A Syahrul Gunawan 71 4 1356 Wiwi Apriyani 71 5 1374 Amelia Febri Agustin 58 6 1378 Dini Fatikha Sari 50 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 88 8 1383 Fajar Mustofa 54 9 1385 Hendri Ade Fadilah 71
10 1387 Irfan Safrudin 58 11 1390 Khofifah Nur azizah 50 12 1393 M Rofik Maulana 100 13 1396 Mita Inayatul Auliya 92 14 1407 Nurlaela 63 15 1408 Qurotun Aeni 58 16 1412 Rina Safitri 54 17 1421 Wiranto 88 18 1422 Yahya Widi Auliya 71 19 1558 Syaugi Abdillah 63
290
Lampiran 44
Output SPSS Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa
Case Processing Summary
Kelas Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil Belajar eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar eksperimen .121 20 .200* .942 20 .265
kontrol .190 19 .070 .885 19 .027
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
293
Lampiran 45
Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Hasil Belajar Siswa
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Belajar eksperimen 20 78.70 13.167 2.944
kontrol 19 67.21 14.972 3.435
Independent Samples Test
Hasil Belajar
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for
Equality of
Variances
F .178
Sig. .675
t-test for Equality of
Means
t 2.548 2.540
df 37 35.839
294
Sig. (2-tailed) .015 .016
Mean Difference 11.489 11.489
Std. Error Difference 4.509 4.524
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower 2.354 2.313
Upper 20.625 20.666
Lampiran 46
Penghitungan Uji-t Hasil Belajar Siswa Secara Manual
Dengan Satu Pihak Kanan
Diketahui:
= 20
= 19
= 173,38
= 224,18
= 78,70
= 67,21
290
290
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bachman, Edmund. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta:
PT Prestasi Pustakaraya. DePorter, B., Readon, M., dan Nourie, S. S. 2005. Quantum Teaching:
Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
DePorter, Bobbbi dan M. Hernacki. 2005. Quantum Learning: membiasakan
belajar nyaman dan menyenangkan. Bandung: Kaifa. Djaali, Haji. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika: Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Heinze, Aiso, K. Reiss, and F. Rudolph. 2005. Mathematics achievement and
interest in mathematics from a differential perspective. Analyses. 37/3: 213.
Hernawan, Asep Herry, dkk. 2010. Materi pokok pengembangan kurikulum dan
pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Heruman. 2012. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Kasri, Khafid dan Suyati. 2007. Pelajaran Matematika penekanan pada berhitung
Jilid 5B. Jakarta: Erlangga. Muhsetyo, Gatot, dkk. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka. Munib, Achmad. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas
Negeri Semarang Press. Oktamarini, Dwi R. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum
Teaching) Dengan Teknik Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD No 2 Bongan Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas Mahasaraswati Denpasar.
291
Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom. Rasyid, Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana
Prima. Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press. Rosidah, Ummu. 2009. Penerapan Teknik Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V SDN Tamansatriyan 02 Tirtoyudo Kab.Malang. Skripsi. Universitas Negeri Malang.
Sardiman, AM. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press. Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri dan YAPPENDIS. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta. Soenarjo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Soeparwoto, dkk. 2007. Psikologi Perkembangan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press. Sudaryono, G. Margono, dan W. Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen
Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2011. Metode peneleitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. ______. 2012. Metode Peneleitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
292
Sukardi. 2011. Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukestiyarno, dan Wardono. 2009. Statistika. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press. Sumanto, YD, dkk. 2008. Gemar Matematika 5: untuk Kelas V SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning teori dan aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Penyusun. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Universitas
Negeri Semarang Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2006. Bandung: Fokusmedia. Wang, Wen-Cheng, Lee, Chung-Chieh, and Chu, Ying-Chien. 2010. A Brief
Review on Developing Creative Thinking in Young Children by Mind Mapping. International Business Research. 3/ 3.
Wiranataputra, Udin S. 2007. Materi pokok teori belajar dan pembelajaran.
Jakarta: Universitas Terbuka.