Transcript of Kriteria Mahasiswa.docx
Banyak para mahasiswa berbondong-bondong ke kampus untuk mengikuti
kuliah, bertemu dosen, diskusi kelompok, atau hanya sekedar ingin
membaca-baca buku di perpustakaan ataupun berselancar di dunia maya
dengan laptopnya. Sebuah rutinitas yang umum terjadi di kampus
manapun di negeri ini. Seperti analogi pasang surut air laut,
terkadang kampus nampak seperti lautan mahasiswa yang sedang pasang
pada saat menjelang atau saat UAS sedang berlangsung, namun
sebaliknya ada pula fase dimana lautan mahasiswa di kampus sedang
mengalami masa surut alias sepi dari penghuninya. Ironisnya fase
surut itu tidak hanya terjadi pada masa libur semester saja, tetapi
fase itu justru juga terjadi pada setiap pertengahan masa
perkuliahan sedang berlangsung.
enurut saya ada berbagai macam faktor yang menyebabkan fenomena
diatas itu terjadi, salah satunya adalah bergesernya nilai atau
makna dari istilah !mahasiswa" menjadi !tukang kuliah". #alam
pende$nisiannya, !mahasiswa" adalah sebuah istilah yang terdiri
dari dua suku kata yaitu !maha" yang berarti besar atau yang
dihormati, dan !siswa" yang berarti pelajar atau seorang yang
melakukan kegiatan belajar. %adi, mahasiswa adalah seorang pelajar
dalam tingkat yang paling besar&tinggi atau seorang intelektual
yang selalu berpikir jernih berdasarkan ilmu pengetahuan, yang
tentu saja tugasnya adalah berpikir dan belajar dalam arti yang
luas serta terus memahami persoalan- persoalan yang sedang terjadi.
Sedangkan !tukang kuliah" yang terdiri dari kata !tukang" yang
berarti pandai atau ahli, dan !kuliah" yang berarti pelajaran yang
diberikan oleh perguruan tinggi. %adi !tukang kuliah" dapat
diartikan sebagai seorang yang ahli atau mampu belajar menerima
pelajaran yang diberikan oleh perguruan tinggi.
persoalan yang ada, sedangkan fungsi dari istilah !tukang kuliah"
adalah dituntut untuk terus mampu menerima pelajaran yang diberikan
oleh perguruan tinggi. %adi makna belajar dalam konteks mahasiswa
memiliki arti yang lebih luas daripada makna belajar dalam konteks
tukang kuliah. 'arena seorang mahasiswa seharusnya tidak hanya
mampu menerima pelajaran-pelajaran yang diberikan perguruan tinggi
di bangku kuliah saja, namun dituntut untuk mampu memahami
persoalan-persoalan yang ada dan sekaligus mencoba mencari
solusinya.
Akibatnya terjadi perbedaan kebiasaan atau perilaku yang terjadi
antara para penyandang gelar mahasiswa dengan tukang kuliah.
Sebagai contoh, si A adalah seseorang yang rajin mengikuti kuliah
sehingga tidak pernah absen, rajin membuat dan mengumpulkan tugas
sehingga nilainya selalu bagus, selalu mengejar nilai prakteknya
agar tetap tinggi. Semuanya itu ia lakukan semata- mata untuk
mengumpulkan nilai tinggi untuk dirinya, karena ia menganggap nilai
yang tinggi adalah jaminan kesuksesan dalam hidupnya, jadi yang
selalu dilakukannya adalah kuliah pulang- kuliah pulang
(kupu-kupu), seolah-olah tak ada lagi waktu baginya untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan lain di kampusnya selain mengikuti kuliah dan
mengerjakan tugas. Adapun contoh lain, si B adalah seorang yang
selain sibuk mengikuti kuliah di kampusnya, ia pun aktif dalam
kegiatan organisasi di kampusnya maupun di luar, ia selalu berbagi
pengetahuan dengan rekan-rekannya dalam berbagai diskusi, melakukan
aksi penghijauan di kampusnya karena kesadaran akan pentingnya
lingkungan yang sehat bagi dirinya dan juga bagi orang lain, apa
saja ia lakukan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya
kesehatan lingkungan hidup kepada orang lain, sehingga dalam
kesehariannya ia selalu kuliah rapat-kuliah rapat, ia tidak hanya
mementingkan dirinya saja, tetapi ia selalu mencoba memahami
sekaligus mencari solusi persoalan-persoalan yang ada berdasarkan
pengetahuan yang ia dapat di bangku kuliah sehingga dapat
bermanfaat bagi orang lain.
yang diberikan di bangku kuliah sehingga akhirnya menjadi !tukang
kuliah" yang ahli dalam meraih nilai-nilai tinggi di kampusnya.
Sementara si B, ia memiliki kesibukkan tidak hanya untuk
kepentingan dirinya, ia masih menyempatkan waktunya untuk melakukan
hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Segala upaya ia lakukan
untuk menyampaikan pesan kebaikan dengan harapan dapat bermanfaat
bagi orang lain, ia menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan di lingkungannya. %adi yang membedakan keduanya
adalah bagaimana pengetahuan yang dimiliki tidak hanya menjadi
modal untuk lulus ujian semester saja, melainkan modal itu dapat
juga diimplementasikan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
ada di lingkungan sekitarnya.
'esimpulannya adalah mahasiswa yang selama ini hanya mengejar nilai
tanpa menerapkan bidang keilmuannya di kehidupan yang sebenarnya,
adalah sesungguhnya bukan mahasiswa, karena ia hanyalah seorang
tukang yang hanya ahli mengejar nilai atau ahli mengejar absen di
bangku kuliahnya. Ia adalah seorang !tukang kuliah" yang hanya bisa
beronani pemikiran pada tataran teori saja. #an mereka tidak pantas
menyandang gelar mahasiswa, karena secara istilah saja mereka sudah
tidak memenuhi kriteria sebagai !mahasiswa".
!sebaik-baiknya manusia, adalah manusia yang bermanfaat bagi
sesamanya". %adi bagi para intelektual yang saat ini membaca
tulisan ini, sudah saatnya kalian menentukan pilihan dan merenungi
lagi tentang apa tujuan kalian selama ini menuntut ilmu
'eh 'ran" #ua un#uk kuiah harus bisa menan""apin&a den"an
bi$ak% Ki#a serin" menden"ar is#iah 0kuiah n' 1 dan 'r"anisasi
se"aan&a2% Oah karena i#u ki#a harus membua# skaa pri'ri#as dan
me-manage wak#u ki#a den"an baik
sehin""a kedua-duan&a dapa# ber$aan den"an baik%%