Post on 02-Jun-2018
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
1/183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
2/183
2
KEPADA MEREKALAH AKU UCAPKAN
TERIMA KASIH
Selepas dari semua yang telah beliau hendaki, tak luput rasanya diriku berterima
kasih pada-Nya. Terima kasih Tuhan. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada diriku. Membiarkanku tetap hidup dan bernafas sehat hingga
saat ini. Terima kasih atas kesempatan yang engkau berikan, dalam
menyelesaikan novel ke duaku ini.
Terima kasih kepada ke dua orang tuaku (Luhmiharso dan Kasiatun), para
pembaca, teman-temanku, orang terdekatku, guru-guruku. Terima kasih banyak.
Aku sangat menyayangi kalian semua, hingga sampai sekarang.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
3/183
3
DAFTAR ISI
Kepada Merekalah Aku Ucapkan Terima Kasih ........................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................... 3
Prolog ............................................................................................................. 5
Selamat Pagi ................................................................................................... 7
Samuel Mengenalkan Sahabatnya.................................................................. 17
Pertemuan Kedua Yang Tak Disengaja ......................................................... 22
Fiki Mengajakku Mencari Novel ................................................................... 29
Potongan-Potongan Masa Lalu Yang Menggangguku .................................. 36
Pertemuan Itu Membuatku Jatuh Cinta .......................................................... 48
Secepat Itu Jatuh Cinta, Secepat Itu Aku Terluka.......................................... 55
Aku Menunggu Cinta Yang Tak Pasti ........................................................... 57
Aku Yakin Dengan Perasaanku Dan Aku Akan Menunggunya .................... 60
Harapanku Terwujud, Dia Telah Kembali ..................................................... 62
Aku Mengajaknya Kerumahku ...................................................................... 72
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
4/183
4
Hari Yang Indah Untuk Cinta Yang Telah Bersemi ...................................... 88
Secepat Itu, Fiki Melamarku .......................................................................... 109
Dua Kejutan Yang Tak Pernah Terlupakan .................................................. 118
Menikahi Fika, Adalah Pilihanku .................................................................. 126
Hari Lamaranku Dengan Fiki ........................................................................ 128
Fika Adalah Adik Kandung Fiki .................................................................... 138
Potongan Masa Lalu Itu ................................................................................. 142
Hari Ini Aku Resmi Mengubur Harapan Itu Hidup-Hidup ............................ 147
Aku Mengutuk Diriku, Mengutuk Harapanku ............................................... 151
Fika Jatuh Sakit .............................................................................................. 158
Kuatkan Dirimu Fika...................................................................................... 162
Bertahanlah Fika ............................................................................................ 166
Selamat Jalan Fika.......................................................................................... 175
Epilog ............................................................................................................. 179
Tentang Penulis .............................................................................................. 183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
5/183
5
prolog
Rembulan malam yang menampakkan dirinya begitu anggun. Dengan
cahaya sinar yang mempesona dikeheningan malam. Angin yang berhebus
lembut menegaskan suatu roman yang sangat indah. Semilir angin itu melukiskan
suatu malam yang sepi abadi. Disertai rintik-rintik gerimis keci yang semakin
membuat malam ini begitu dingin menggigil. Ya memang dipertengahan bulan ini
telah terjadi pergantian musim yang begitu drastis. Terkadang panas dan
terkadang turun hujan tak menentu. Halilintarpun menggelegar memecahkan
keheningan malam. Terlihat gelap di sudut-sudut rumah. Tanpa penerangan, dan
seisi rumah saat itu memamngvtelah tertidur dan mematikan semua lampunya.
Hanya seberkas cahaya rembulan yang menyusup di balik tirai jendela kamar
seorang gadis.
Fika Anggraini terlihat duduk dan menopang dagunya dengan kedua
tangan. Ia menatap kearah luar cendela. Menatap indahnya rembulan yang
menggantung di langit biru yang sedang mendung. Ia hembuskan nafas
panjangnya. Fikirannya begitu kosong. Hanya terdengar suara tik..tik..tik sebuah
jam beker, dan gemericik hujan yang tiada hentinya. Begitu gelap saat itu. Ia
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
6/183
6
memang sengaja tak menghidupkan lampu kamarnya. Ia merasa sangat kelelahan
dengan rutinitas hari ini. Pekerjaannya yang begitu banyak telah menguras
tenaganya. Fika menatap jam beker, sudah menunjukkan pukul 01.15. Entah
mengapa ia tak bisa memejamkan mata. Padahal sebenarnya tenaganya yang telah
terkuras lebih memudahkan ia untuk cepat tertidur.
Tiba-tiba ia merasakan pening di kepalanya. Rasa pening itu lama
kelamaan menjadi rasa sakit yang tak bisa ia tahan. Dadanya sesak bahkan sulit
sekali untuk bernafas. Fikirannya begitu kacau. Bayangan itu datang lagi.
Telinganya tiba-tiba mendengung. Terdengar suara klakson kereta yang sangat
keras di telinganya. Terlihat pula begitu jelas lalu lalang orang yang berlarian dan
menjerit di fikirannya. Pekikkan suara sirine kebakaran, tangisan beberapa orang
dan teriakan, serasa semua suara tersebut memenuhi telinganya dan fikirannya.
Arrggghhhh.... ia menjambak-jambak rambutnya. Ia tak bisa menahan rasa sakit
kepala yang begitu hebat. Serasa diotaknya ada sebuah bom yang siap meledak
saat itu juga. Bayangan dan suara-suara itu datang lagi, dan selalu muncul di
fikirannya. Entah dari mana datangnya suara dan bayangan itu. Setiap malam,
setiap waktu, selalu ia dihantui oleh suara dan bayangan itu. Padahal jarak antara
rumahnya dan stasiun kereta sejauh tiga ratus meter dan tak pernah terdengar
suara kereta sedekat itu. Tapi anehnya suara itu begitu jelas dan selalu menghantui
jiwanya setiap saat. Fika merasa sangat terganggu akan semua itu. Keadaan
kembali normal. Sampai akhirnya Fika tertidur dalam bayang-bayang yang
menakutkan.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
7/183
7
Selamat pagi
Mentari pagi telah bersinar dengan terangnya. Hujan tadi malam membuat
pagi begitu segar. Ya...cuaca hari ini sangatlah cerah. Terlihat awan putih yang
menggantung indah diatas langit. Burung-burungpun tak ketinggalan meramaikan
pagi yang cerah ini. Fika bangun dan membuka jendela kamarnya. Ia hirup udara
luar dalam-dalam hingga memenuhi rongga perutnya. Kemudian ia hembuskan
secara perlahan-lahan. Segar.. Fikatersenyum.
Minggu pagi yang indah. Fika merapikan kamarnya yang terlihat sedikit
berantakan. Ia melihat jam dinding, jam menunjukkan pukul 08.30. Fika tertegun
sebentar, sepertinya ada yang ia fikirkan. Fika menggaruk-garuk kepala dan
mencoba untuk mengingat-ingat. Jam delapan pagi, apa yang harus ia lakukan?
Apa yang harus ia kerjakan di hari liburnya? Dengan siapa ia akan pergi hari ini?
Ia teringat sesuatu, merangkai potongan-potongan dalam ingatanya. Samuel.
Jam sembilan,Kafe,Dekat tempat kerjanya. Ia mulai merangkai kata-kata
yang ada di fikiranya. Hari ini Fika ada janji dengan Samuel di kafe dekat tempat
kerjanya jam sembilan. Astaga, aku lupa kalau hari ini aku ada janji dengannya.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
8/183
8
Ia kembali menatap jam diding pukul 08.35. Mati aku sekarang! Fika bergegas
menuju kamar mandi untuk mandi secepat kilat. Mengejar waktu agar segera bisa
menepati janjinya. Setelah ia keluar kamar mandi, ia melihat jam dinding kembali.
Pukul 08.50. Kurang sepuluh menit lagi. Ini memang sudah pasti telat. Gara-gara
tidur larut malam, sekarang ia bangun kesiangan. Tak hiraukan akan hal itu. Ia
kenakan baju seadanya tanpa pilih-pilih. Pukul 08.55 Fika bergegas
meninggalkan rumah.
***
Di sebuah kafe, terlihat banyak orang yang berlalu lalang disana. Terlihat
sesosok pria yang sedang duduk sendiri. Ia terus memandangi jam tangannya.
Pukul 09.55. Terlihat ia sedang menunggu seseorang. Sudah hampir satu jam,
apakah dia akan kesini? Pria itu menunggu dengan was-was. Ia menyesap teh
hangat yang telah terhidang, untuk menenangkan dirinya. Ahh.. enak sekali teh
ini? Puji pria dengan teh yang telah ia pesan. Ia kembali menatap ponselya. Ia
mencoba menanyakan keberadaan temannya melalui pesan singkat. Mulai
mengetik SMS. Huh.. aku harap tak terjadi apa-apa dengannya. Ia hembuskan
nafas dalam-dalam dan menaruh ponselnya diatas meja.
Dari arah kejauhan ada seorang gadis yang sedang membuka pintu kafe.
Terlihat sedang mencari- cari seseorang. Memandangi sekeliling orang-orang
yang ada di dalam kafe. Melihat ada seorang pria yang duduk di pojok sendiri, ia
melambaikan tangan dan menghapiri pria tersebut.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
9/183
9
Maafkan aku Samuel, aku terlambat. Ucap Fika yang merasa bersalah
terhadap Samuel. Samuel hanya diam dan menatap wajah Fika, dengan
mengkerutkan keningnya. Kamu marah ya Sam sama aku? Fika menundukkan
kepala dan menekuk wajahnya didepan Samuel. Samuel tetap terdiam dan
menghembuskan nafas dalam-dalam, kemudian ia memperlihatkan wajah
muramnya.
Sudah satu jam aku menunggumu Fik. Aku kira kamu lupa akan
pertemuan kita kali ini. Wajah samuel datar menatap Fika. Kata Samuel yang
sedikit kecewa dengan Fika yang telat datang. Fika hanya terdiam dan tetap
berdiri didepan Samuel. Ia merasa sangat bersalah telah membuat Samuel
menunggu terlalu lama.
Maafkan aku. Fika menundukkan wajahnya. Dirinya masih diliputi
perasaan bersalah. Fika tak berani menatap wajah Samuel. Ia ketuk- ketukkan
jemarinya perlahan di atas meja.
Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Tak apa-apa kan
dengan dirimu Fik? Samuel tertawa getir melihat tingkah laku Fika yang
ketakutan dengannya.
Maafkan aku Sam. Aku bangun kesiangan sehingga aku tak bisa datang
tepat waktu. Fika masih ketakutan jikalau Sam memarahinya. Ia masih
membenamkan wajahnya ke bawah.
Sudahlah Fika. Senyum Samuel menyeringai. Ahh kamu ini kayak baru
mengenalku saja. Kita ini sudah kenal lama bukan? Tak sepantasnya kamu takut
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
10/183
10
denganku. Yang terpenting kamu sudah memenuhi janjimu denganku, aku sudah
sangat senang kawan. Hahaha.. Sam tertawa melihat tingkah Fika yang ketakutan
seperti itu. Ayolah, jangan terlalu sungkan. Ini tadi sebagian dari aktingku.
Penasaran saja dengan raut wajahmu jika ketakutan seperti apa?
Fika tersenyum kecut. Ohh.. jadi kamu tuh tadi ngerajain aku ya Sam.
Dasar cowok resek. Fika gantian yang memarahi Sam sambil memperlihatkan
kekesalan wajahnya.
Sudah deh jangan marah. Aku saja tak marah menunggumu hampir satu
jam. Masak kamu baru aku kerjain sedikit sudah mau makan aku hidup-hidup.
Sindir Sam saat itu.
Aku kira kamu marah beneran denganku Sam. Memang sih aku salah
telah datang terlambat? Makanya itu aku merasa bersalah dengan kamu Sam? Fika
langsung mengambil teh Samuel dan meminumnya.Cleguk..clegukk.
Hey, teh siapa itu yang kamu minum?Teriak Samuel yang menyadari
teh yang ia pesan telah di rebut oleh Fika.
Fika tertawa. Haus Sam. Tak apa ya aku habisin? Fika tetap meneruskan
meminum teh Samuel sampai tetes terakhir. Hmmm.. enak Sam? Fika
mengusap bibirnya yang basah oleh air teh.
Enak ya enak. Tapi gak punyaku juga kali yang di minum. Kamu kan
masih bisa pesan. Gerutu Samuel yang melihat Fika dengan sengaja
menghabiskan tehnya. Cepat- cepat Samuel memalingkan muka karena kecewa.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
11/183
11
Kelamaan Sam. Keburu aku mati kehausan.Sela Fika
Ahh.. kamu itu tetap saja tak berubah dari dulu. Gadis resek. Samuel
Tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya saat itu. Eh bagaimana keadaanmu
setelah selesai keluar dari rumah sakit minggu lalu? Tanya Samuel kepada Fika.
Sebelumnya Fika pernah dirawat di Rumah Sakit. Ia tiba-tiba pingsan
tanpa tau sebabnya. Dokterpun belum mengetahui penyakit apa yang kini Fika
derita.
Sudah membaik. Akupun sudah mulai kerja seperti biasa. Eh dikantor,
aku tak pernah bertemu dengan Bella pacarmu. Kemana dia?Tanya Fika kepada
Samuel.
Samuel tak langsung menjawab pertanyaan Fika. Ia terlihat murung.
Sesekali ia hembuskan nafas panjangnya. Kata-kata mulai muncul di mulut
samuel. Bella sudah keluar dari kantor selama kamu dirawat dirumah sakit. Ia
akan pindah dari kota ini, dan akan melangsungkan pernikahan.
Oh ya, kenapa kamu tak memberitahuku sebelumnya? Kalian berdua mau
menikah. Sungguh ini suatu kejutan hebat. Selamat ya. Fika mengulurkan
tangannya untuk mengucap selamat kepada Sam. Namun Samuel tak membalas
uluran tangannya. Samuel masih terduduk dan memperlihatkan wajahnya yang
murung. Samuel tak bernafsu dengan ucapan itu. Ia tersenyum getir.
Tak perlu Fika!! Kata Sam dengan nada rendah. Fika menurunkan
tangannya dan terlihat bingung.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
12/183
12
Loh kenapa Sam, ini berita baik antara kalian berdua. Kenapa kamu
bersedih sobat?Fika menanyakan sikap Sam yang terlihat begitu aneh. Kenapa
Samuel menceritakan kabar Bella mau menikah dengan perasaan yang buruk.
Sebenarnya ia harus senang karena mereka berdua akan menikah.
Bukan dengan diriku. Tapi dengan orang lain. Suara Samuel terdengar
serak. Samuel menundukkan wajahnya. Sepertinya ia sangat kecewa.
Ohh.. maafkan aku. Aku tidak mengetahuinya. Fika merasa bersalah. Ia
tak mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi. Ada apa dengan hubungan
kalian Sam?Fika menatap Samuel dengan dingin.
Aku putus dengan Bella. Sam menghela nafas dalam-dalam.
Fika menyipitkan matanya dan memandangi Samuel dalam-dalam
Bukannya hubunganmu dengan Bella baru berjalan tiga bulan? Kenapa
secepat itu?
Ya aku tau. Tapi mungkin aku bukan pilihan tepat dari orang t uanya.
Bella di jodohkan orang tuanya dengan laki-laki. Yang aku dengar seperti itu.
terlihat Samuel begitu sedih menceritakan hubungannya dengan Bella.
Oh.. seperti kisah Siti Nurbaya saja. Tabahkan dirimu sobat. Aku turut
prihatin dengan dirimu sekarang. Fika mencoba menenangkan perasaan sedih
Samuel.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
13/183
13
Tiba-tiba ponsel Sam berdering memecah keheningan. Sam cepat-cepat
mengambil ponselnya di meja dan mulai mengetik SMS. Sam terlihat senyum-
senyum sendiri saat itu, bahkan tertawa. Begitu aneh, yang tadinya ia muram
sekarang berubah menjadi ceria. Ia meletakkan ponselnya dan masih melihatkan
senyumannya yang tak jelas.
Kamu kenapa Sam?Kamu sehat bukan?Tanya Fika yang merasa aneh
melihat perubahan sikap Samuel yang begitu drastis.
Ah.. tak apa kawan. Oh ya sampai dimana pembicaraan tadi?
Dari perjodohan Bella Sam. Sahut Fika. Tiba-tiba Sam kembali
menunjukkan wajahnya yang muram. Suasana kembali mendung
Aneh!!!Fika menyipitkan mata memandang Samuel.
Kenapa aneh? Samuel masih tak mengerti dengan perkataan Fika.
Memang benar-benar aneh dengan dirimu Sam.
Ada apa dengan diriku Fik? Samuel tak mengerti.
Kamu tuh kayak musim pancaroba. Sebentar-sebentar panas, sebentar-
sebentar hujan. Sahut Fika
Musim pancaroba? Maksudnya?
Tadi kamu bercerita tentang Bella kamu terlihat sangat sedih. Akupun
turut prihatin dengan keadaanmu. Setelah kamu menerima SMS, wajahmu
berubah drastis menjadi ceria. Seperti orang yang menang undian lotre. Terus aku
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
14/183
14
menanyakan lagi tentang hubunganmu dengan Bella, kamu berubah lagi menjadi
muram. Benar-benar aneh bukan?
Itulah bedanya Cintya dengan Bella.Senyum Samuel menyeringai.
Loh siapa lagi itu Cintya? Tanya Fika, yang sepertinya tak pernah
mendengar nama itu.
Cintya adalah pacar baruku sekarang. Nih kalau mau lihat fotonya.
Samuel memperlihatkan Foto Cintya di ponselya. Terlihat seorang cewek berkulit
putih, dan manis sedang berfoto dengan Samuel.
Hmmmm...Gumam Fika. Ia masih bingung dengan sikap Samuel yang
begitu gampang jatuh cinta terhadap wanita. Terus bedanya apa antara Cintya
dengan Bella? Tanya Fika penasaran.
Cintya itu kisah bahagiaku dan Bella adalah kisah kesedihanku.
Bukannya dulu kamu bilang Bella adalah kisah bahagiamu, dan Wanda
adalah kisah kesedihanmu? Celetuk Fika
Itu empat bulan yang lalu. Semua telah berganti topik sobat. Hahaha..
Samuel tertawa lebar. Dan Fika hanya terdiam melihat sifat sahabatnya yang
membingungkan.
Kamu memang belum sadar juga Sam. Kamu masih seperti dulu. Cowok
Play boy.Fika menyipitkan matanya dan mengacungkan jari telunjuknya kearah
Samuel
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
15/183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
16/183
16
Iya sekarang,maaf ya Fika. Dia aku suruh datang di kafe ini. Aku harap
kamu tak keberatan dengan rencanaku. Aku bisa mengenalkannya ke kamu. Dia
anaknya asyik kok. Aku yakin kamu bakalan suka dengannya. Jelas Samuel.
Sepertinya Fika tak begitu suka dengan kedatangan sahabat Sam. Ia tak
ingin jika pertemuannya dengan Samuel terganggu dengan orang lain. Fika tak
begitu menyukai dengan orang baru. Tapi Fika tak bisa berbuat apa-apa dengan
keputusan Samuel. Dan sepertinya Samuel begitu yakin bahwa ia akan menyukai
sahabatnya. Dengan kata-kata aku yakin kamu bakalan suka dengannya.
Padahal Samuel juga tahu bahwa ia tak gampang bergaul dengan orang. Terlebih
dengan orang asing. Kenapa Samuel Begitu yakin aku akan menyukainya?
Fikiran Fika mengulang-ulang kalimat terakhir Samuel. Baiklah, aku akan
menerima kedatangan sahabatmu. Seru Fika.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
17/183
17
Samuel mengenalkan
sahabatnya
Tak beberapa lama ada seorang pria bertubuh tinggi, tampan dan berkulit
putih membuka pintu kafe. Ia terlihat sedang mencari seseorang. Ia pandangi
seluruh kafe. Setelah mengetahui orang tersebut, Samuel melambaikan tangan dan
memanggilnya Hai.. kemari. Seru Samuel. Pria tersebut menuju meja samuel
dan berdiri dihadapannya.
Samuel..? Sapa pria tersebut.
Fiki Ramadan..? Samuel bangkit dari tempat duduknya dan berdiri.
Mereka berjabat tangan dan berpelukan. Sudah lama sekali aku tak pernah
mendengar kabarmu sobat. Bagaimana keadaanmu sekarang? Sambil menepuk-
nepuk bahu Fiki dan terlihat begitu gembira.
Baik sob.Maafkan aku jika aku tak pernah menghubungimu setelah acara
wisuda kelulusan.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
18/183
18
Ayo silahkan duduk? Samuel manerik kursi dan mempersilahkan Fiki
untuk duduk. Perkenalkan ini temanku, Fika Anggraini, Fika ini kenalkan teman
yang aku ceritakan tadi, Fiki Ramadan.
Fika.. Fika mengulurkan tangannya.
Fiki..., senang berkenalan dengan anda? Fiki membalas jabat tangan
Fika. Ia tersenyum kearah Fika.
Fiki dan Fika. Eh sepertinya nama kalian kembar ya. Kayak saudara
kembar saja. Hahaha..? Samuel tertawa lebar saat itu. Fiki dan Fikapun juga
tertawa melihat celotehan Sam.
Sebelumnya kamu kerja dimana Fik?tanya Samuel.
Fika menyela pertanyaan Samuel Sebentar, maksud kamu itu bertanya
kepada siapa? Fiki, atau diriku. Fika agak bingung dengan panggilan Samuel, ia
bertanya kepada siapa? Fika, atau Fiki. Mengingat nama mereka berdua hampir
sama. Cuma beda huruf belakangnya saja.
Maaf saya ulangi lagi pertanyaannya. Ehemm.. Samuel berdehem.
Sebelumnya kamu kerja dimana FIKI? Samuel mengulangi kalimat tanyanya.
Tapi kali ini ia perjelas. Pertanyaannya menuju pada sahabat lamanya.
Pertanyaannya untuk Fiki.
Setelah menyadari pertanyaannya ditujukan kepadanya, Fiki langsung
menjawab. Ohh. lulus kuliah aku merantau di Jakarta. Aku bergerak di bidang
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
19/183
19
Event Organiser. Ya sudah lama juga sih aku bergelut di bidang itu. Aku
membantu usaha pamanku.
Aku sudah mendengar itu dari teman-temanmu. Tapi aku tak tahu kalau
kamu merantau ke Jakarta Aku kira kamu sudah di boyong dengan ayahmu ke
Singapura. Senyum Samuel menyeringai. Ia sangat senang sekali bisa bertemu
dengan sahabat lamanya.
Ohh.. tidak Sam. Aku begitu mencintai indonesia. Dan aku dari dulu tak
tertarik untuk kerja di Singapura. Aku lebih suka makanan indonesia.
Yang jelas kamu juga lebih suka cewek indonesia bukan. Hahaha. Sam
kembali tertawa, begitu pula dengan Fiki. Eh.. sepertinya Fika juga pernah cerita
punya saudara di Singapura. Benar bukan? tanya Samuel kepada Fika.
Iya ibuku pernah cerita. Kalau aku juga punya saudara di sana. Tapi aku
tak mengenal dia. Soalnya aku tak pernah bertemu dengannya. Fika teringat
bahwa suatu hari ibunya pernah bercerita kalau ada keluarganya yang tinggal di
Singapura. Fika hanya meng iyakan perkataan ibunya. Fika tak tahu persis siapa
keluarganya itu.
Ohh.. mungkin aku bisa mengajakmu ke Singapura untuk mencari
saudaramu disana? Sahut Fiki dengan penuh semangat.
Hey.. Aku saja tak pernah tahu wajahnya seperti apa? Alamatnya
dimana? Bagaimana kalau acara mencari saudaraku diganti dengan acara jalan-
jalan. Itu mungkin lebih asyik?Kata Fika sambil tersenyum kearah Fiki.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
20/183
20
Enakan di kamu Fika. Baru kenal Fiki saja sudah mau minta diajak jalan-
jalan. Aku saja yang sudah kenal lama tak pernah diajak jalan-jalan kesana?
Protes Samuel saat itu.
Ya itu keunggulanku dari kamu Sam. Hahaha? Fika tertawa lebar.
Boleh-boleh. Nanti kita sekalian jalan-jalan kesana ya? Lihat karapan
sapi?Sahut Fiki.
Fika menyipitkan matanya dan menatap Fiki. Ia memikirkan kalimat
terakhir Fiki melihat karapan sapi.Fika mulai sadar Eh.. bukannya karapan sapi
itu ada di Madura ya? Masak ada karapan sapi di Singapura. Kamu mau ajak aku
kemana? Ke Singapura atau ke Madura? Fika bingung sambil garuk-garuk
kepala.
Ya jalan-jalannya ke Madura saja lah. Lihat karapan sapi. Hahahaa.. Fiki
kembali tertawa lepas melihat tingkah laku Fika saat itu.
Ahh.. dasar kamu. Semua cowok itu sukanya ngerjain aku. Samuel, dan
sekarang kamu, cowok yang baru ku kenal. Dasar cowok-cowok nakal. Gerutu
Fika saat itu. Samuel dan Fiki kembali tertawa. Fika mengerutkan wajahnya kesal.
Hehehe.. senang bertemu denganmu Fika. Kamu itu sangat cerewet
menurutku. Fiki tersenyum kepada Fika.
Aku cerewet. Dari mana? Sepertinya anda salah orang deh? Sanggah
Fika yang tak mau ia di bilang crewet.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
21/183
21
Betul Fiki, Temanku yang satu ini memang sangat cerewet. Yah maklum
lah sesuai dengan profesinya. Sahut Samuel.
Memang profesimu apa Fika?Tanya Fiki penasaran.
Dia seorang penyiar radio. Tepatya radio satwa. Hahaha.. Cepat -cepat
Samuel menyela pertanyaan Fiki sebelum Fika menjawabnya.
Really. Its interesting job? Hahaha..Sahut Fiki dengan terus tertawa.
Tidak-tidak. Enak saja Sam kamu bilang aku penyiar radio satwa. Aku itu
penyiar radio rusak. Hahahha.. puas kamu Sam?Fiki memicingkan matanya ke
arah Samuel dan kembali tertawa.
Hahahahha... lucu-lucu.Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak. Terlihat
sangat akrab diantara mereka bertiga.
Fika teringat dengan kata-kata samuel. "aku yakin kamu bakalan suka
dengannya.Mengapa Samuel begitu yakin aku menyukai orang yang baru aku
kenal? Ternyata anggapan Samuel benar. Ia menyukai teman samuel tersebut.
Fika merasa sangat akrab dengan Fiki. Ia begitu mudah bergaul. Semua tak seperti
bayangannya. Ia menganggap orang yang baru dikenal tak pernah menyenangkan.
Ternyata anggapannya itu salah. Setidaknya aku mempunyai teman baru yang
asyik diajak bicara selain Samuel. Gumam Fika dalam hati. Fika terseyum
menatap Fiki.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
22/183
22
Pertemuan kedua yang tak di
sengaja
Setelah pertemuan tempo hari di kafe itu, Fika tak pernah bertemu lagi
dengan Samuel. Walaupun mereka berdua satu tempat kerja, namun pembagian
sift siaran yang tak pernah sama membuat mereka jarang sekali bertemu, bahkan
sama sekali tak pernah bertemu.
Sore selepas pulang kerja, terlihat Fika sedang menunggu kereta yang
akan membawanya pulang. Ia berdiri di depan jadwal keberangkatan kereta dan
mencocokkan dengan jam tangannya. Pukul 16.15 dan jadwal kereta berangkat
pukul 16.00. Sial.. keretanya sudah berangkat lima menit yang lalu. Huft.. mau
tak mau aku harus menunggu satu jam lagi. Gerutu Fika. Ia balikkan badan dan
duduk di lobby tunggu kereta. Fika duduk dengan memeluk tas rangselnya yang
terlihat begitu besar. Berat banget ini tas. Merasa keberatan Fika menaruh tas
rangselnya di bawah. Fika mengambil buku novel di tasnya dan ia mulain
membaca dengan asyik.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
23/183
23
Dari arah samping. Terlihat seorang pria yang sedang berjalan agak cepat
dengan membaca sebuah buku. Sepertinya ia tak melihat kedepan. Ia asyik
dengan buku bacaanya. Ia pun terus berjalan.
Gubraakkkk...glodaakk...@#*!!!!!
Pria itu jatuh terjungkal setelah menabrak tas rangsel besar miliknya. Pria
itu meringis kesakitan, tubuhnya terjerembab di lantai, Pria itu berusaha untuk
bangkit dan berdiri. Fika kaget ketika ada seseorang yang terjatuh setelah
menyandung tas besarnya.
Uppss.. sorry. Aku tak melihat tasmu. Pria itu membenarkan posisi tas
Fika yang telah ia tabrak ke posisi semula.
Fiii.. aduh siapa ya, aku lupa. Fika, eh maksudku Fiki. Ya benar, Fiki
temannya Samuel yang tempo hari kita pernah bertemu. Sahut Fika serasa
mengenali wajah orang yang telah menabrak tas rangselnya. Dan memang benar,
Pria itu adalah Fiki Ramadan, teman Samuel. Mereka tak pernah menyangka jika
akan bertemu kembali. Mereka berdua saling melempar senyum dan berjabat
tangan.
Ohh.. Fika, senang bertemu lagi denganmu. Ngomong-ngomong apa
yang kamu lakukan disini? Tanya Fiki yang begitu senang bertemu dengan Fika
saat itu.
Aku sedang menunggu kereta. Aku habis pulang kerja. Apesnya aku
ketinggalan kereta dan harus menunggu satu jam lagi dari sekarang. Terlihat Fika
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
24/183
24
menekuk wajahnya, ia kecewa akan keretanya yang sudah berangkat lima belas
menit yang lalu. Kalau kamu Fiki, kamu ada perlu apa di stasiun ini? Tanya
Fika.
Aku baru saja pulang dari Jakarta setelah mengurusi kepindahan kerjaku.
Besok adalah hari pertamaku bekerja di Surabaya. Fiki tersenyum.
Ohh.. kamu pindah ke Surabaya. Jadi Welcome to Surabaya,Fiki. Fika
membalas senyuman Fiki.
Ehh.. bagaimana kalau aku mengajakmu makan dulu di warung itu. Selagi
kamu juga sedang menunggu kereta satu jam lagi. Aku traktir deh, sebagai
permintaan maafku yang telah menabrak tas rangselmu. Fiki mengajak Fika
untuk makan di warung pojok stasiun sambil menunggu kedatangan kereta satu
jam lagi. Setelah sampai di warung tersebut, Fiki mengambil daftar menu yang di
tawarkan.
Sepertinya makan ini enak. Fiki menunjuk satu menu Rawon Setan.
Fiki tertawa setelah membaca menu itu. Ia menyodorkan daftar menu ke arah
Fika. Bagaimana menurutmu, kamu mau makan apa?
Terserah kamu deh Fiki. Fika menyerahkan keputusan memilih menu
makan siangnya kepada Fiki.
Fiki mengerutkan keningnya, ia bingung memilih menu apa yang cocok
buat Fika. Oke deh. Kalau terserah aku. Kalau salah menu jangan menyesal ya?
Pak pesan Rawon setan dua porsi Level 5 minumnya es degan. Fiki memanggil
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
25/183
25
pelayan warung. Pelayan warung datang dan mencatat pesanan Fiki kemudian
kembali lagi ke dalam.
Sejenak Fika mengerutkan keningnya. Rawon setan level 5 Fika berfikir
sejenak mengingat menu yang di pesan Fiki adalah Rawon setan level 5. Ia tak
menyangka bahwa Fiki akan memesankan menu itu. Memang sudah menjadi
konsekuensinya, menyeraahkan keputusan memilih makanan kepada Fiki. Mau
tak mau ia harus menerimanya. Ia mengingat lagiLevel 5. Ia sadar bahwa level 5
adalah level tingakatan pedas, satu mangkuk rawon dengan lima cabai yang begitu
pedas yang akan ia santap. Waaaa... aku tak suka pedas. Fika ingin sekali
menjerit dalam hatinya. Ia mencoba menenangkan diri. Tenang Fika, tak akan
terjadi apa-apa denganmu. All is wellFika menghembuskan nafas panjang. Tak
apalah. Lagian stok obat diareku masih sangat banyak dirumah. Fika mencoba
menenangkan dirinya.
Kamu tak apa-apa? Tanya Fiki yang bingung melihat wajah Fika
mendadak panik.
Secepatnya Fika tersenyum kearah Fiki. Aku tak apa-apa, aku sangat
suka dengan menu pilihanmu Rawon setan level 5. Sepertinya itu menarik,
Hehehehe.. Fika memaksakan senyumannya yang getir. Padahal ia akan
menduga bahwa nantinya ia akan terkena diare berkepanjangan.
Tak beberapa lama seorang pelayan membawakan dua porsi menu
Rawom Setan level 5 yang masih panas dan dua gelas es degan. Fika hanya
memandang makanan tersebut. Ia menelan ludahnya dan berfikir apa yang akan
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
26/183
26
terjadi setelah makan menu tersebut. Baiklah. Aku makan. Gumamnya dalam
hati. Selamat makan. Fika menyendok rawon dan memasukkan ke dalam
mulutnya. Fiki terus memandangi Fika, ia tersenyum melihat wajah Fika yang
mendadak memerah akibat kepedasan. Woww.. pedas. Huh huh. Fika mulai
berkeringat. Ia tak mempedulikan rasa pedas. Yang ia tahu perutnya sudah
keroncongan dari tadi. Fika terus melahap makanannya. Fiki hanya tersenyum
melihat tingkah laku Fika.
Mau tambah makanan lagi? Tanya Fiki.
Hehehe.. ah sudahlah Fiki. Ini sudah cukup menurutku. Sahut Fika
dengan nada agak malu-malu, sambil tetap mengunyah makanannya.
Tak apa.. mumpung ada yang mentraktirmu sekarang.
Bungkus ya.. hehehe..
Oh. Mau bungkus. Ya sudah aku pesankan.
Ehh tak usah.. aku bercanda Fiki. Ini saja belum habis.
Ya siapa tahu orang tuamu tidak masak di rumah. Jadi lumayan kan buat
makan tengah malan nanti.
Makan tengah malam? Emangnya aku kuntilanak? Hahaha... kamu bisa
aja Fiki. Fika tertawa dan masih sambil mengunyah makanan.Sesekali mulutnya
meniup- niup karena kepedesan. Bahkan bibirnya sudah me merah.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
27/183
27
Ya memang kamu kuntilanak. Yang kamu makan sekarang, itu
makanannya kuntilanak. Rawon Setan. Sindir Fiki yag dari tadi tersenyum
melihat tingkah laku Fika yang kepedesan.
Ehh.. iya juga ya.. tapi enak banget ya rawonnya. Sambil mengusap
keringatnya akibat kepedasan.
Ya enak lah. Kamu sedang kelaparan dan sedang ku traktir pula. Benar
kan?
Siipp.. benar-benar. Hahaha. Fika tertawa sambil masih mengunyah
makanan.
Mereka terlihat sangat akrab saat itu. Mereka saling bertukar cerita satu
sama lain. Setelah mereka makan, Fiki menuju kasir dan membayar menu
makanan yang dipesan. Fika berdiri di samping Fiki dan tersenyum-senyum,
melihat Fiki yang mau mentraktirnya kali ini. Setelah itu, mereka berdua kembali
ke lobby tunggu kereta.
Makasih ya Fiki atas traktirannya. Fika terlihat senang dengan kebaikan
Fiki yang mau mentraktirnya makan.
Oke deh tak apalah. Aku tahu dirimu selepas kerja pasti sedang kelaparan
hebat. Apalagi mengingat pekerjaanmu kan sebagai penyiar radio satwa.
Hahahah.. Fiki tertawa puas mengejek Fika, dan Fikapun terlihat cemberut dengan
ejekan Fiki saat itu. Terlihat sebuah kereta nampak datang dari kejauhan. Juga
terdengar klakson kereta yang meramaikan suasana di dalam stasiun.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
28/183
28
Ya sudah deh. Tuh keretamu sudah tiba. Cepat kamu naik, jangan sampai
kamu terlambat lagi nanti. Fiki tersenyum kearah Fika, ia mengacak-acak rambut
Fika. Fika membiarkan rambutnya diacak-acak Fiki, ia terus memandangi dan
tersenyum. Fiki begitu tampan. Gumam Fika dalam hati.
Hati-hati dijalan ya. Ucap Fiki. Fika menaiki kereta dan melambaikan
tangannya ke arah Fiki. Kereta mulai berjalan meninggalkan stasiun.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
29/183
29
Fiki mengajakku mencari novel
Tanpa ada kata, bila tak ada niatan untuk berucap. Keindahan itu tak akan
selalu nyata dipelupuk mata. Jikalau semua telah tergambar jelas difikiran. Jiwa
akan selalu bertanya dalam hati yang selalu mengisi. Pertemuan pertama akan
menjadi suatu yang indah. Dan pertemuan ke dua akan menjadi hal yang paling
mengesankan. Jika hati sudah menancap pada satu tujuan. Tak ada sesuatupun
yang dapat menghalanginya. Entah apa yang terjadi pada rasa ini. Yang jelas
pertemuan itu membuat hati ini serasa nyaman. Senyaman hembusan angin
malam yang selalu kutunggu kesegarannya.
Sejak pertemuan saat itu, antara Fiki dan Fika terlihat sangat akrab. Tak
jarang mereka saling berkomunikasi. Entah melalui pesan singkat, ataupun saling
telfon-menelfon.
Ponsel Fika bedering.
Hallo..
Hallo selamat pagi.Seru suara Fiki di sebrang telfon.
Selamat pagi Fiki, ada perlu apa?
Apakah hari ini kamu libur Fika? Tanya Fiki
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
30/183
30
Iya...Jawab Fika singkat
Apakah hari ini kamu tidak ada acara?
Tidak...
Apakah hari ini kamu akan berkumpul dengan keluargamu, ataukah mau
jalan-jalan bersama teman-temanmu?Tanya Fiki lagi.
Sepertinya tidak adarencana
Apakah kamu sekarang sibuk?
Tidak.Jawab Fika singkat
Apakah kamu sekarang sedang sakit dan tak bisa keluar rumah?
Tidak. Aku sehat-sehat saja? Fika mulai sebal dengan pertanyaan-
pertanyaan Fiki.
Apakah kamu...?
Stop. Langsung saja, Fiki mau apa?Fika menyela pertanyaan Fiki yang
dari tadi selalu berputar-putar.
Suasana hening sejenak. Aku mau pergi ke sebuah toko buku. Tapi aku
tak tahu mau ke toko buku mana? Maklum aku sudah lupa jalan di Surabaya.
Apakah kamu orang yang hafal jalan?
Sepertinya aku cukup tahu jalan?Fika berkata bangga.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
31/183
31
Bagus. Bisakah kamu mengantarku ke sebuah toko buku? Ada beberapa
buku yang ingin aku baca. Eh maksudku ada beberapa buku yang mau aku beli?
Boleh, ide yang bagus. Memang kamu mau beli buku apa? Tanya Fika
yang selalu ingin tahu.
Aku mau beli beberapa novel. Aku ingin beli novel yang berjudul
Penantian di Ujung Jalan, sherlock holmes, 5 cm, Twilight.dan masih banyak
lagi.
Kamu suka novel ya Fiki?Tanya Fika.
Iya aku sangat suka dengan novel. Dan beberapa film. Aku sangat
menikmati semua itu. Bagaimana denganmu Fika?
Akupun juga begitu. Aku juga sangat menggemari novel sepertimu. Dan
sepertinya novel yang kamu sebutkan itu, aku juga sedang mencarinya. Aku
sedang mencari novel Penantian di Ujung Jalan dan Twiight, bagaimana kalau
kita nanti bagi tugas?
Tugas seperti apa Fika?
Aku nanti yang beli novel yang aku cari. Dan kamu nanti yang beli
sherlock holmes dan 5 cm. Nanti kita bisa tukeran novel. Yah itung-itung irit
biaya juga kan?Usul Fika yang sangat pintar masalah irit-mengirit biaya.
Ya.Itu ide yang sangat bagus Fika.Seru Fiki dalam telfon.
Oke.. kita bertemu dimana?
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
32/183
32
Kita bertemu di stasiun kemarin lusa. Jam 9 tepat. Jangan sampai telat
oke.
Oke deh. Sampai bertemu di stasiun ya Fiki?
Ingat jangan sampai telat ya Fika?
Siaappp.... laksanakan perintah.
Sampai bertemu kembali.Bye-bye?
Bye...Fiki menutup telfonya dan bersiap-siap untuk pergi ketempat yang
sudah mereka janjikan.
***
Di stasiun kereta, sudah terlihat Fiki yang sedang duduk di lobi tunggu
kereta. Fiki melihat jam yang tergantung besar di stasiun menunjukkan pukul
09.05. Untung aku tidak terlambat. Gumam Fiki dalam hati. Ia memandangi
setiap kereta yang baru berhenti. Dari arah kejauhan terlihat seorang wanita yang
berparas sangat cantik. Wanita itu berjalan dan mendekati Fiki.
Hai Fiki. Aku harap kamu tak terlalu lama menungguku disini. Sapa
Fika. Ia melirik jam menunjukkan pukul 09.07. Tak begitu terlambat. Fika
tersenyum.
Ohh.. tidak Fika. Baru saja aku menyandarkan diri di kursi ini untuk
menunggumu. Ya sekitar dua menit yang lalu.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
33/183
33
Ohh. Aku kira, aku akan terlambat dan tak bisa menjalankan perintahmu
untuk datang jam sembilan tepat, di tempat ini. ya memang telat tujuh menit sih.
Pengecualian jika aku juga terlambat. Hahhaa.. lagian ini juga baru telat
tujuh menit menit. Eh bay the waykita mau ke toko buku mana?Tanya Fiki yang
masih bingung mau ke toko buku mana.
Pokoknya. Nanti setelah stasiun ini kita naik bus umum. Fika mulai
menjelaskan rutenya. Fiki hanya diam dengan seksama dan melihat Fika yang
serius menjelaskan. Turun diRumah Sakit Islam Surabaya. Setelah itu kita jalan
kaki sebentar sejauh dua ratus meter menuju Royal Plaza Surabaya. Jalan terus,
baru setelah perempatan kita belok kanan. Nah setelah masuk Royal Plaza kita
menuju lantai empat pake eskalator, belok kiri terus ada ATM..... Fika terus
menjelaskan rutenya kepada Fiki secara terperinci. Fiki hanya terlihat garuk-garuk
kepala, ia merasa kebingungan dengan rute yang ditunjukkan Fika.
Terus setelah adaATM kemana?Tanya Fiki menyela pembicaraan Fika.
Setelah sampai ATM tungguin aku dulu. Aku mau ambil uang di mesin
ATM buat beli buku.Fika tertawa menyeringai.
Ohh. Begitu? Fiki bingung sambil garuk-garuk kepala.
Fika melanjutkan penjelasannya lagi. Setelah dari ATM jalan lurus. Nah
di pojok ada toko buku besar. Disitu nanti kita nyari buku. Jelas Fika.
Jadi bingung. Ya sudah lah. Aku ngikut kamu saja. Lagian yang tahu
jalan kota ini kan cuma kamu? Jadi kamu saja yang jadi petunjuk jalannya.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
34/183
34
Ok deh. Ayo kita lets go!!. Mereka berdua meninggalkan stasiun dan
menuju toko buku yang akan dituju.
Setelah menaiki sebuah bus kota. Seperti rute yang telah diceritakan oleh
Fika. Mereka berhenti di Rumah Sakit Islam Surabaya. Mereka berjalan sejauh
dua ratus meter menujuRoyal Plaza Surabaya. Jalan terus dan setelah perempatan
mereka belok kanan. Masuk ke Royal Plaza dan naik eskalator menuju lantai
empat. Belok kiri dan tak lupa setelah menemui mesin ATM, Fika masuk kedalam
dan mengambil uang. Fiki menunggu Fika keluar dari ATM.
Sudah selesaibobol ATM? Tanya Fiki menyindir.
Sudah. Fika tersenyum.
Mereka melanjutkan perjalanannya, mereka jalan terus menuju ke pojok
dan masuk di sebuah toko buku yang telah ditentukan. (Memang sedikit ribet.
Hehehhe..)
Sesampainya di sebuah toko buku. Terlihat mereka berdua sangat sibuk
memilih buku. Sibuk memilah satu demi satu buku-buku yang ada di rak. Fiki
menuju ke sebuah rak buku novel. Ia terlihat sangat serius dengan pekerjaannya.
Ini dia. Fiki berseru. Ia mengambil buku novel 5 cm dan sherlock
holmes seri terbaru. Membolak balik buku itu dan membaca sinopsis sampul
belakang. Bagus nih buku, ehkamu sudah dapet buku apa? Tanya Fiki kepada
Fika. Novel Twilight dan Penantian di Ujung jalansudah di tanganku.Jawab
Fika.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
35/183
35
Bagus!! Fiki tersenyum kearah Fika sambil mengacungkan jempolnya.
Fiki menuju ke sebuah rak buku fiksi. Ia tertarik dengan sabuah buku yang
bersampul rapi dan lucu. Fiki mengambil buku yang berada di rak paling atas.
Saat ia akan mengambil sepertinya buku itu agak tertahan. Ada seseorang yang
juga akan mengambilnya. Sedikit adegan tarik menarik terjadi, namun Fiki
mengalah untuk melepaskan buku itu.
Fika!! Fiki kaget ternyata yang menarik buku yang akan diambil adalah
Fika. Fika juga ingin mengambil buku itu. Mereka saling tertawa dengan
tingkahnya masing-masing.
Kamu menginginkan buku ini ya Fiki? Tanya Fika. Kalau mau, cepat
ambil dari tanganku dan langkahi dulu mayatku. Hahahhahaa! Fikatertawa lebar
layaknya sebuah suara nenek sihir.
Oke.. tunggu aku. Aku akan mengejarmu dan mendapatkan buku itu!
Seru Fiki sambil mengejar Fika yang lari membawa buku itu menuju ke kasir.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
36/183
36
Potongan-potongan masa lalu
yang menggangguku
Setelah mendapatkan novel yang telah di rencakan sebelumnya, mereka
berdua memutuskan untuk mampir di foodcourt sekedar untuk mengisi perutnya
yang kosong dari tadi sudah meronta-ronta. Setelah beberapa jam tenaganya
terkuras habis didalam toko buku.
Mau makan apa? Tanya Fiki menawarkan.
Rawon setan! Usul Fika.
Uupss.. benar-benar kuntilanak orang ini. Fiki tertawa.
Hahaha.. tak apalah biarin. Fika melihat menu yang di tawarkan, namun
sayang daftar nama menu Rawon Setan tak ada di daftar menu. Fika menekuk
wajahnya kecewa. Yang ada cuma Bebek Mercon dan Mie Akhirat.Seru Fika
sambil menunjuk menu makanan.
Gimana? Tak ada Rawon setan disini, kamu mau pilih apa? Tanya
Fiki.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
37/183
37
Terserah kamu aja deh. Yang penting makan. Hehehe. lagi-lagi Fika
menyerahkan keputusan memilih menu makanan kepada Fiki.
Ya sudah aku yang pesankan. Mbak... Fiki memanggil pelayan.Saya
pesan Mie akhirat level lima, minumnya es oyen. Pelayanpun mencatat apa
yang di pesan Fiki. Eh.. satu lagi mbak.. Fiki kembali memanggil pelayan.
Apa lagi mas? Tanya pelayan tersebut.
Gak pake lama ya? Hehehhee...Fiki tertawa.
Kamu itu Fiki, dasar.Fika tersenyum getir.
Dasar kenapa? Tanya Fiki bingung.
Cowok resek, kayak Samuel.
Hahaha.. ya pastilah, kan kita satu paket, satu angkatan dengan dia. Fiki
mulai membela diri. Oh.. ya acara apa sih yang kamu siarin di tempatmu itu? aku
ingin mendengar ceritamu.
Ohh.. itu, aku menyiarkan acara remaja.
Remaja satwa kah?
Mulai dehanak ini?Gerutu Fika yang mulai manyun.
Hahhaa.. ya sudahlah sekarang kamu cerita deh, biar aku tak
menganggapmu bekerja sebagai penyiar radio satwa.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
38/183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
39/183
39
Bolehkah aku mengantarmu pulang nanti? Sebagai tanda terima kasih
mau menemaniku mencari buku dan jalan-jalan, aku senang sekali bisa jalan
denganmu. You are interesting woman, smart women and...
And crazy womenya? Hahaha.. sahut Fika
Rigth.. Fiki ikut tertawa.
Mau mengantarku kerumah? Emmm.. Gimana ya.. boleh..
enggak..emmm Fika berfikir sejenak. Boleh deh. Hehehhee... Fika
memperbolehkan Fiki untuk mengantar dirinya pulang.
Setelah selesai makan. Mereka berdua meninggalkanRoyal plaza. Mereka
naik bus kota yang akan mengantarnya ke stasiun. Setelah itu, perjalanan di lanjut
dengan menggunakan kereta. Akses kereta itulah yang sering Fika gunakan
sehari-harinya. Setelah naik kereta, mereka turun dan melanjutkan perjalannnya
dengan berjalan kaki. Berjalan melewati tanah lapang yang sangat luas. Terlihat
beberapa anak sedang asyik bermain layangan di dekat stasiun kereta. Tak jauh
dari stasiun kereta, terdapat sebuah taman yang sangat indah. Fika mengajak Fiki
untuk mampir sebentar ke taman.
Setelah berada di dalam taman itu, mereka duduk di sebuah kursi panjang
yang ada di samping pohon mahoni besar.
Fika tersenyum saat itu. melihat keceriawan anak-anak yang berada di
taman. Bunga-bunga yang bermekaran membuat taman itu semakin indah. Bunga
mawar, melati, anggrek, dahlia. Bermacam-macam jenis dan warna.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
40/183
40
Kenapa kamu tersenyum Fika? Tanya Fiki.
Ahh.. tidak. Aku sering sekali pergi ke taman ini dan duduk di kursi ini.
sekedar melihat anak-anak yang sedang bermain, melihat matahari senja, melihat
kakek nenek yang sedang jalan-jalan sore, ataupun sepasang muda-mudi yang
sedang kencan. Aku senang dengan bunga-bunga yang ada disini. Begitu indah
dan terlihat sangat segar. Hampir setiap hari aku selalu menyempatkan diri, ya
setelah pulang kerja.Fika tersenyum melihat sekeliling taman
Begitu nyaman. Fiki menghela nafasnya lega. Memang taman ini
sangat indah menurutku. Akupun juga menyukainya. Kapan kamu pertama kali
mengunjungi taman ini?
Aku tak ingat kapan, yang aku tau itu sudah sangat lama. Mungkin sudah
belasan tahun yang lalu. Sekitar aku umur empat tahun. Orang tuaku selalu
mengajak aku ke sini. Sekedar aku hanya main-main, dan mereka dengan senang
hati menungguku. Ya, aku sering sekali main disini. Dengan teman-temanku,
dengan Samuel, hehehe.. dia begitu lucu waktu kecil. Selalu aku membuatnya
menangis. Entah aku merebut mainannya bahkan aku mencubitnya. Walaupun dia
cowok. Dia gak pernah berani melawanku, padahal dulu aku sangat nakal.
Hahaha...Fika menceritakan masa kecilnya terhdap Fiki. Menceritakan Samuel
dan semuanya yang berhubungan dengan cerita taman itu.
Hehehe.. pasti kalian berdua sangat lucu ya, dulu.
Tiba-tiba fikiran Fika mulai kalut. Dadanya mulai sesak. Potongan-
potongan kejadian itu datang lagi. Suara itu kembali datang. Suara kereta yang
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
41/183
41
sangat keras. Dengan klakson yang memekik telinganya. Bayangan, lalu lalang
orang silih berganti, dengan teriakan sungguh mengerikan. Juga terdengar sirine
mobil pemadam kebakaran. Tubuh Fika bergetar, mendadak berkeringat dingin. Ia
merasakan sakit yang teramat di kepalanya. Ia tak henti-hentinya menjambak
rambutnya untuk menahan rasa sakit dikepala. Ia sangat tersiksa dengan
bayangan-bayangan itu. Ia pun mengerang kesakitan. Fiki sangat bingung melihat
keadaan Fika yang tiba-tiba seperti itu.
Fika, kamu kenapa? Kamu sakit? Apa yang terjadi dengan dirimu?
Tenangkan dirimu Fika, tenangkan dirimu. Fiki sangat khawatirmelihat keadaan
Fika. Ia mencoba menenangakan Fika. Fika tak menjawab. Ia masih sangat
merasakan kesakitan.
Fika, kamu kenapa? Ada apa dengan dirimu? Fika... Fikka.. Fiki
mendekap tubuh Fika. Fika tenangkan dirimu. Fika tak merespon dengan
panggilan Fiki. Ia terlihat sangat menderita. Ia terus menjambak-jambak
rambutnya sendiri. Sepertinya dia merasakan sakit kepala yang begitu hebat.
Tak berlangsung lama, keadaannya mulai membaik, kepalanya yang tiba-
tiba sakit sekarang sudah tak sakit lagi, nafasnya yang tadinya terasa sesak, kini
sudah mulai teratur. Dan suara itu, suara klakson kereta dan bunyi sirine mobil
pemadam kebakaran, sudah tak terdengar lagi di telinganya. Fika berusaha untuk
menenangkan dirinya sendiri. Huuuuuuuhhhh... ia hembuskan nafasnya dalam-
dalam.
Fika.. kamu kenapa?Tanya Fiki yang masih khawatir dengan Fika.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
42/183
42
Aku tak apa-apa Fiki. Fika tersenyum. Ia mencoba menenangkan
dirinya.
Sebentar.. ya Fika. Fiki mencoba mencari air mineral untuk Fika. Tak
beberapa lama Fiki datang membawa sebotol air mineral.
Fika, ini minumlah... biar kamu bisa tenang. Fiki menyerahkan sebotol
air mineral, dan Fika meminumnya.
Sudah Fiki, makasih banyak ya.
Iya Fika, bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang kamu rasakan?
Tanya Fiki.
Sudah membaik Fiki, entahlah mengapa aku sering sekali mengalami hal
seperti ini. Terlebih akhir-akhir ini, setiap sore, setiap malam, bayangan itu selalu
datang. Entah apa maksud dari semua itu.Fika menyeka air matanya. Tak terasa
ia menangis saat itu.
Apa yang kamu rasakan Fika? Fiki mengusap air matanya dan
mendekap tubuh Fika. Tenangkan dirimu. Fika menangis di dekapan Fiki
Fika melepaskan dekapan Fiki. Ia mengambil tissue di dalam tas dan
kembali menyeka air matanya. Fika mulai menceritakan.
Aku merasakan kepalaku sangat pusing, bahkan rasa sakitnya tak bisa
tertahankan. Akupun sulit sekali untuk bernafas. Pandanganku memburam,
setelah itu muncul dalam fikiranku bunyi-bunyian yang membuatku bingung.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
43/183
43
Bunyi seperti apa?Tanya Fiki penasaran.
Seperti suara kereta dengan klaksonnya yang begitu keras di telinga, lalu
lalang orang dan jeritan-jeritan yang sangat menakutkan. Tiba-tiba aku mendengar
suara sirine yang sangat keras, dan membuat gendang telingaku serasa mau pecah.
Itu yang aku rasakan selama ini Fiki. Fika mencoba menguatkan dirinya, dari
potongan-potongan kejadian yang belum ia mengerti.
Apakah kamu pernah periksa ke dokter?Tanya Fiki.
Aku sudah pernah memeriksakan ke dokter bahkan Psikiater, mereka tak
menemukan penyakit apa yang aku derita. Kata mereka aku pernah mengalami
suatu trauma hebat dulunya. Masalah kejiwaan. Tapi entahlah, mereka tak
mengetahuinya. Setiap aku mengingat-ingat apa yang pernah aku alami, serasa
kepala ini semakin pusing dan bayangan-bayangan itu semakin jelas. Bahkan aku
sampai pernah dibawa kerumah sakit, karena tak sadarkan diri. Jelas Fika.
Sudahlah Fika. Tenangkan dirimu. Yang terpenting sekarang kamu sudah
membaik. Ya sudah ayo aku antarpulang. Fiki mengajak Fika untuk cepat-cepat
pulang, ia tak tega melihat keadaan Fika seperti itu.
Nah disini aku tinggal dan dibesarkan. Fika menunjuk sebuah rumah
yang berwarna hijau, dan di depannya banyak sekali tanaman, membuat keadaan
rumah terlihat sangat asri.
Oh.. ini rumahmu ya? Tak jauh juga dari stasiun kereta. sahut Fiki
dengan berdecak kagum melihat ke asrian rumah Fika.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
44/183
44
Mari masuk! Fika mengajak Fiki untuk masuk kerumahnya. Tiba-tiba
ponsel Fiki berbunyi.
Fika permisi sebentar, aku mau mengangkat telfon. Fiki minta ijin
kepada Fika.
Iya silahkanFiki.Fika tersenyum.
Hallo.. iya ada apa... kamu dimana.. ya sudah secepatnya aku menuju
kesana. Fiki memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana.
Emmm.. Fika..? Panggil Fiki.
Iya Fiki?
Maaf aku tak bisa mampir kerumahmu sekarang, soalnya saudaraku ada
masalah dengan mobilnya. Mobilnya mogok dijalan. Aku harus cepat-cepat
menolongnya. Mungkin aku bisa lain kali menerima tawaranmu untuk
berkunjung.Fiki merasa bersalah, tak bisa menerima ajakan Fika untuk mampir
kerumahnya.
Ohh... tak apa Fiki. Next timekamu bisa kok datang kerumahku. Nanti
aku akan kenalin kamu ke orang tuaku. Dan kucing kesayanganku, si putih.
Hehehe.. Fika tersenyum kearah Fiki.
Iya Fika maaf ya.Fiki membalas senyuman Fika.
Iya Fiki tak apa?
Ya sudah, aku pamit dulu.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
45/183
45
Iya Fiki makasih banyak ya.
Ee... Fika? Panggil Fiki lagi.
Iya Fiki.
Aku... emmm..Ee... hehehhee... Sudahlah, aku pamit, sampai jumpa.
Fiki terlihat bingung mau ngomong apa.
Sampai jumpa Fiki, hati-hati di jalan.Fikipun undur diri.
***
Sudah selesai, mesin sudah aku perbaiki semuanya. Fiki terlihat begitu
lelah setelah memperbaiki mobil Brian sepupunya. Ia mengelap tangannya yang
kotor dengan lap berwarna hujau. Kemudian ia masuk kedalam mobil. Dan
merebahkan tubuhnya di kursi mobil.
Tuh sudah bener mobilmu. Coba nyalakan mesinnya. Fiki menyuruh
Brian untuk menyalakan mesin mobilnya.
Terima kasih banyak Bang, sudah mau menolongku. Ucap Brianyang
merasa senang mesin mobilnya sudah bisa hidup kembali.
Terus. Maksud kedatanganmu ke Surabaya dalam rangka apa? Tanya
Fiki.
Aku mau menjemputmu sekarang Bang.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
46/183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
47/183
47
Surabaya. Bagaimana dengan Fika. Haaahh.. Fika, kenapa harus nama itu
muncul di fikiranku. Sudahlah, yang terpenting aku akan membantu pamanku.
Aku akan menyelesaikan tugasku, mensukseskan acara pamanku. Konser Artis
Akbaryang telah lama paman idam-idamkan. Gumam Fiki dalam hati.
Terima kasih banyak Bang. Aku sangat berhutangbudi kepadamu. Brian
tersenyum kearah Fiki. Ia mulai menyalakan mesin dan mengemudikan mobilnya.
Mereka berdua menuju ke Jakarta.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
48/183
48
Pertemuan-pertemuan itu
membuatku jatuh cinta
Pertemuan itu, ya.. siapa sangka jika pertemuan demi pertemuan telah
terjadi. Hati yang selalu bertemu dan bertatap muka. Dan tak bisa dipungkiri, hati
ini telah terpikat oleh sesosok pria yang sekarang menjadi teman baru Fika.
Teman yang di perkenalkan oleh sahabatku Samuel. Dan tak bisa dibohongi. Fika
terpikat oleh Pria yang sangat peduli denganya. Entah apa yang telah melandanya,
seakan fikiran ini hanya tertuju padanya, Fiki. Ya.. orang tersebut baru saja ia
mengenalnya.
Fika masih tak beranjak dari tempat duduknya, ia menatap jam dinding di
pojok ruang kerja. Pukul 16.15 Ia teringat akan sesuatu, ketika ia telat naik
kereta dan tak sengaja bertemu dengan Fiki. Hemm.., kenapa fikiran ini sel alu
memikirkan Fiki? Aku tak tahu akan perasaanku, yang aku tahu aku begitu
menyukai cara dia berbicara, aku begitu suka dengan senyumannya. Dan yang
paling aku suka adalah perhatiannya. Apakah aku memang benar benar suuu...
Fika memukul-mukul kepalanya dengan sebatang pensil. Ah.. tidak,
tidak,tidak,tidak. Aku tak boleh terlalu cepat jatuh cinta dengan seorang pria.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
49/183
49
Apalagi Fiki yang baru beberapa minggu aku mengenalnya. Tapi mengapa aku
selalu memikirkannya? Mengapa aku tak bisa melupakan wajahnya? Huuhh..
Fika menghela nafas panjangnya.
Fika menatap kalender. Pandangannya tertuju pada tanggal 8 Desember. Ia
teringat, pada tanggal 8 Desember itulah Samuel memperkenalkan Fiki
kepadanya. Ya awal mula ia merasa risih dengan kedatangan teman samuel yang
tidak begitu ia kenal. Tapi kenapa Samuel begitu yakin bahwa dirinya akan
menyukai teman lamanya. aku yakin kamu bakalan suka dengannya. Ya aku
teringat dengan kata-kata Samuel waktu itu, kenapa Samuel begitu yakin aku
menyukainya? Padahal aku... huhhhh.. Fika kembali menghembuskan nafas
panjangnya. Memang aku sangat menyukainya.Fika terseyum kegirangan.
***
Hari ini selepas dari jadwal siaran, Fika memutuskan untuk tidak langsung
pulang ke rumah. Ia ingin sekali merilekskan pikirannya di salah satu kafe dekat
tempat ia bekerja. Fika duduk seorang diri di salah satu meja pojok kafe. Tak
begitu ramai suasana kafe saat itu. Terlihat ia sedang menikmati secangkir teh dan
memainkan ponselnya. Tak beberapa lama dari arah kejauhan terlihat seseorang
memanggilnya.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
50/183
50
Fika. Ngapain kamu disitu?Samuel menghampiri Fika. Ia menarik kursi
dan duduk disamping Fika
Ohh.. Samuel. kamu dari mana saja, sudah satu minggu aku tak pernah
melihatmu. Fika menatap samuel dan tersenyum. Ia sangat kengen dengan
Samuel. Sudah beberapa hari ia tak pernah bertemu dengannya.
Maafkan aku Fik. Satu minggu ini aku ditugaskan oleh bosmu ke
Jakarta. Jelas samuel.
Ke Jakarta? Ada acara apa?Tanya Fika penasaran.
Liburan. Samuel tertawa dengan perasaan bangga.
Jahat..Fika menggerutu iri.
Kenapa?Tanya Samuel.
Jahat kamu gak ngajak aku.Fika terlihat manyun. Ia iri dengan Samuel
yang mendapatkan hadiah dari bossnya jalan-jalan.
Hahahhaa... kamu itu, baru aku tinggal satu minggu aja sudah kangen.
Sindir Samuel.
Bukan kangen, tapi aku ngiri sama kamu, kamu diajak liburan, tapi aku
tidak. Gerutu Fika yang sepertinya tak rela melihat Samuel liburan.
Ahh.. kamu ini Fik. kayak tak pernah kenal pak Handoyo bossmu itu.
Memang kenapa Sam? tanya Fika.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
51/183
51
Kamu percaya kalau aku liburan ke Jakarta?Tanya Samuel.
Enggak!
Lah makanya itu, sudah tau bossmu itu gak akan pernah ngajak
karyawannya buat berlibur. Pak Handoyo itu kan terkenal pelit dan perhitungan.
Hehehhee.. iya juga, lah terus kamu ke Jakarta ada pekerjaan apa?
Tanya Fika penasaran.
Aku itu di suruh bosmu buat ngawasin bisnis barunya.
Bisnis apa?
Bisnis bakpia goreng. Hahhhaaa..
Emang ada kah bakpia goreng? Tanya Fika.
Ya gak adalah. Kamu itu aku bohongin percaya saja. Begini, aku disuruh
buat ngawasin radionya yang ada di Jakarta, ada renovasi. Jadi aku aku ditugasin
kesana. Jelas Samuel.
Ngawasin atau jadi kuli bangunan di sana?Fika tertawa menyindir.
Awalnya disuruh ngawasin.Tapiakhirnya sih boss nyuruh aku bantu-
bantu. Jadi kuli deh disana. Huuuhh.. Gerutu Samuel.
Hahahahaa... rasain tuh, emang enak di akalin boss. Aku sih gak mau
Sam jadi kuli. Hehehhee.. Fika menertawai Samuel.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
52/183
52
Resek.. kamu Fik, ngerti gitu aku gak bakalan cerita ke kamu. Gerutu
Samuel lagi.
Siapa suruh kamu pamer ke aku kalau rekreasi. Yah ujung-ujungnya jadi
kuli bangunan tuh di sana. Ini ceritanya naik pangkat atau turun pangkat ya?
Hehehhee..Fika masih meledek Samuel.
Ahh.. yang penting bagiku tugas di luar kota. Tiba-tiba posel Samuel
berbunyi.
Hallo.. Fiki, ada apa... oh... aku sudah kembali dari Jakarta. Kenapa.. loh
kamu sekarang ke Jakarta. Ada apa kamu kembali ke sana? Kan katanya kamu
pindah ke Surabaya....., oh begitu... tabahkan hatimu ya Fiki, tetap semangat......,
aku selalu berdoa yang terbaik buat kamu... sampai jumpa. Da.. Pembicaraan
telfon berakhir.
Ada apa? Tanya Fika.
Fiki menelfon. jelas Samuel
Fiki, dia kenapa? Terlihat wajah Fika yang cemas mendengar
pembicaraan Samuel dengan Fiki barusan.
Dia balik ke Jakarta.
Loh... katanya pindah tugas ke Surabaya, kenapa kok tidak jadi?Wajah
ceria Fika mendadak berubah menjadi mendung yang siap menumpahkan air
hujan.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
53/183
53
Ada masalah dengan kantor pusatnya. Jadi ia disuruh kembali ke Jakarta
untuk menyelesaikanya. Jelas Samuel.
Fika menggigit bibirnya perlahan. Ia syok mendengar kabar tersebut. air
matanya hampir saja jatuh. Tapi ia menahannya.
Sampai kapan Sam?Fika menahan tangis.
Aku tak tahu Fika, yang jelas ia tadi berpamitan denganku.
Ohhh... Tak terasa Fika berlinang air mata mendengar kabar tersebut.
Fika...? Tanya Samuel.
Iya.. Cepat-cepat Fika menyeka air matanya yang telah terjatuh.
Fikijuga menitipkan salam buat kamu.
Sudahlah.. aku pulang Sam. Maaf.. Tiba-tiba Fika meninggalkan Samuel
begitu saja. Perasaannya begitu kacau. Kabar kalau Fiki kembali ke Jakarta
membuat hatinya hancur berkeping-keping. Perasaan cinta yang begitu cerah
mendadak mendung. Dan sekarang air matapun jatuh tetes demi tetes.
Fika... Fika... Samuel berteriak terus memanggil Fika. Tapi tak
sedikitpun Fika mempedulikan panggilannya. Ia terus melangkahkan kakinya
meninggalakan kafe itu.
***
Di jakarta..
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
54/183
54
Fiki menelfon samuel. Hallo Samuel.. sekarang aku ada di jakarta.. ada
masalah penting yang membuatku kembali ke Jakarta.
Dari kejauhan ada seseorang yang mengamati Fiki yang sedang menelfon.
Gerak-geriknya begitu mencurigakan.
Aku akan menjelaskan nanti.. Salam buat Fika. Ucap Fiki. Tiba-tiba
orang yang mencurigakan itu berlari menuju ke Fiki. Ia menabrak Fiki hingga Fiki
terpental jatuh.
Maaf mas.. maaf, aku tak sengaja. Pria misterius itu meminta maaf dan
terburu-buru meninggalkan Fiki.
Sial.. sudah nabrak tak mau tanggung jawab pula. Padahal aku ingin
sekali ngomong dengan Fika. Mau menjelaskan semuanya ke Fika tentang
kepergianku sementara ini. Ehh.. ngomong ngomong ponselku dimana? Fiki
merogoh saku untuk mencari ponselnya. Ponselku mana? Ponselku. Atau jangan-
jangan. HEEYY MALIIIIINNG... JAMBREETTT.. Fiki berteriak kencang dan
berusaha untuk mengejarnya. Namun sayang ia tak bisa mengejar jambret yang
telah membawa ponselnya itu.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
55/183
55
Secepat itu jatuh cinta
secepat itu aku terluka
Malam ini begitu sunyi. Terlihat Fika duduk di kursi taman favoritnya
seorang diri. Ia melihat kearah langit-langit taman, dimana langit yang sangat
cerah dihiasi oleh bulan dan bintang. Terlihat begitu indah. Namun sayang
keadaan yang indah itu tak seperti hatinya. Ia masih menangis sejak tadi sore. Ia
tak bisa menghentikan air matanya yang terus menerus jatuh. Yang terdengar
hanyalah isak tangisnya dan suara serangga malam di taman itu.
Mengapa dengan diriku. Mengapa aku begitu lemah sekarang. Hanya
karena suatu rasa yang tak penting. Arrrggghhh.. persetan dengan jatuh cinta.
Kenapa aku harus merasakan sakit hati sebelum aku merasakan cinta. Cinta telah
membuat orang bahagia. Tapi cinta telah membuat banyak orang sakit hati.
Kenapa aku, begitu cepat jatuh cinta dengan seorang pria yang baru saja aku
mengenalnya. Pria yang jelas-jelas belum terlalu mengenalnya. Aku begitu cepat
merasakan jatuh cinta. Tapi sebelum bunga itu mekar dan berkembang. Bunga itu
telah hilang. Kenapa dia tak menelfonku, atau sekedar berpamitan? Kenapa harus
lewat Samuel? Setidaknya dia bisa berpamitan denganku. Biar hati ini tak terlalu
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
56/183
56
sakit. Atau aku telfon saja orang itu. Fika mengambil ponselnya dalam tas dan
mengetik nama Fiki. Ahh.. buat apa aku menelfon dia, dia yang pergi, kenapa tak
dia saja yang punya inisiatif buat menelfonku. Tapi... hiks.. hiks. Aku tersiksa
dengan perasaan ini. ibu.... hiks.. hiks.. Fika kembali menangis saat itu. air
matanya terus berlinang.
***
Sesampainya dirumah ia mencari ibunya
Ibu.... hiks.. hiks.. Fika memeluk ibunyadan menangis.
Kamu kenapa nak kok menangis?
Dia ninggalin aku bu... Fika terus menangis.
Dia siapa? Pacarmu?Tanya ibu Fika.
Bukan bu.Dia..
Dia siapa?Tanya ibunya yang masih bingung terhadap Fika.
Sudahlah bu.. Fika mennghapus air matanya.
Ya sudah.. sekarang kamu istirahat gih, tenangin dirimu.
Iya bu.. selamat malam.
Selamat malam anakku sayangFika menuju kamar dan menutup pintu
kamarnya.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
57/183
57
Aku menunggu cinta yang tak pasti
Cinta yang telah tumbuh tak bisa dengan mudah untuk dicabut. Meskipun
tumbuhnya cinta tak membuat kita berbesar hati. Semakin kita mencoba untuk
membuang jauh-jauh, semakin kuat fikiran itu melekat. Hari ini adalah hari
dimana Fika merasakan patah hati, meskipun ia belum sempat untuk menyatakan
cintanya kepada Fiki, tapi dengan kepergian Fiki membuat Fika tak punya
harapan lagi atas cintanya.
Seperti hari-hari biasa, Fika disibukkan dengan jadwal siarannya di Radio.
Kejadian kemarin masih menyisakan kesedihan yang mendalam baginya.
Fika.. kamu sakit ya? Tanya Dewi kepada Fika.
Iya.. aku agak gak enak badan Wi.
Ada masalah apa denganmu? tumben sekali kamu terlihat murung hari
ini. Dan aku rasa hari ini, aku tak melihat Fika yang selalu ceria dan jutek. Tapi
walaupun kemarin kamu sakit, kamu tak semurung hari ini. Ada apa sebenarnya
Fika? Dewi menayakan keadaan Fika yang tiba-tiba berubah tak bersemangat
seperti hari-hari biasa.
Aku tak apa Dewi?
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
58/183
58
Cerita saja ke aku Fika, siapa tau aku bisa menjadi teman curhatmu. Oh
ya.. katanya kemarin kamu sedang jatuh cinta dengan seorang pria, bagaimana
ceritanya? Ayo kamu masih punya hutang cerita ke aku. Dewi membujuk Fika
agar mau bercerita kepadanya.
Sudahlah wi, aku gak jadi jatuh cinta.Fika cemberut.
Loh.. kok gak jadi, secepat itu kamu merubah perasaanmu?
Dia telah pergi wi, dia pergi sebelum aku sempat menyatakan cintaku,
hiks.. hiks.. Fika kembali meneteskan air matanya.
Sudah-sudah. Cup..cup.. cupp, anak cantik, gak usah nangis ya? Dewi
mencoba untuk menenangkan Fika dan menyeka air matanya.
Aku jatuh cinta ke dia, entah mengapa fikiranku penuh dengan namanya.
Tapi apa, dia secepat itu meninggalkanku. Bahkan sebelum aku menyatakan
perasaanku.Fika memeluk Dewi dan menangis tersedu-sedu.
Sudahlah Fika, kalau memang dia jodohmu, nanti dia akan kembali lagi
ke kamu. You must move on!Kayak cowok hanya dia aja. Kamu itu cantik, cewek
baik Fika, pastinya kamu akan mendapatkan cowok yang baik pula. Dewi
mencoba menenangkan Fika.
Tapi aku harus bagaimana Wi? Apa aku harus memendam cinta ini
dalam-dalam? Ataukah aku harus menunggunya dalam ketidak pastian?
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
59/183
59
Berdoalah kepada Tuhan Fika, tenangkanlah dirimu. Tuhan akan
memilihkan jalan yang terbaik untuk umatnya. Jika kamu yakin itu adalah cinta
sejatimu, maka ia akan kembali kepadamu. Percayalah Fika.
Dewi, makasih ya sahabatku. Aku merasa sedikit lega bisa bercerita
denganmu, aku yakin dengan diriku sekarang, jika memang Fiki jodohku. Dia
akan kembali buatku. Aku akan selalu menantinya, menanti cintaku dengan sabar
dan tulus. Aku harap Fiki juga mempunyai perasaan yang sama seperti diriku
sekarang. Aku begitu menyukainya. Fika mulai tersenyum. Dan dalam hatinya ia
sangat yakin bahwa suatu saat nanti Fiki akan kembali, dan akan merajut cinta
dengannya. Menjadi kekasihnya seperti yang Fika idam-idamkan saat ini.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
60/183
60
Aku yakin dengan perasaanku
dan Aku akan menunggunya
Seperti hari-hari biasa, selepas ia selesai pulang dari kantor, Fika
menyempatkan diri untuk pergi ke taman favorit yang selalu ia kunjungi. Fika
duduk di kursi dekat pohon mahoni. Matanya memandangi keadaan seluruh
taman. Ia melihat beberapa anak yang sangat gembira bermain kejar-kejaran,
muda-mudi yang sedang berpacaran, bahkan seorang anak yang sedang digendong
oleh ayahnya mengitari taman. Setidaknya dengan datang ke taman ini, sedikit ia
bisa melupakan masalahnya.
Fiki.. aku yakin dalam hatiku, kamu akan kembali, aku yakin bahwa
kamu akan menemuiku di taman ini. Ya.. ditaman ini kita pernah bertemu,
ditaman ini kau begitu perhatian padaku, dan ditaman inilah aku mulai jatuh cinta
denganmu. Aku berharap bahwa cintaku tak salah. Aku yakin akan perasaanku.
Aku berharap, kamu juga mempunyai perasaan yang sama denganku. Semenjak
kepergianmu, aku layaknya bunga yang telah layu, bahkan hampir mati. Tapi
ingat, aku tak akan mati. Karena aku mempunyai harapan besar. Aku mempunyai
cinta, dan aku berharap kamulah cintaku. Aku juga sangat berharap,kamu punya
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
61/183
61
perasaan yang sama denganku. Perasan cinta seperti diriku sekarang. Aku akan
selalu menunggumu ditempat ini.Gumam Fika dalam hati. Ia begitu yakin, Fiki
akan kembali lagi.
Setiap sore, setiap hari, Fika menyempatkan dirinya untuk pergi ke taman
itu. Ia sangat yakin dengan perasaannya, ia yakin jikalau ia akan dipertemukan
lagi dengan cintanya di tempat itu. Ditempat cinta itu mulai tumbuh.
Cinta begitu indah. Seperti bunga-bunga yang ada di taman ini. Merekah
dengan sempurna. Hempasan angin sore yang begitu menggetarkan jiwa. Sunset
yang begitu gagah nampah di cakrawala langit. Sinarnya begitu mempesona
menghiasi langit-langit ditaman ini. Sunset adalah waktu dimana terjadi
pergantian senja menjadi sore. Empat puluh tujuh menit sunset muncul dengan
sangat indah di cakrawala langit, empat puluh tujuh menit setelah itu, sore akan
berganti menjadi malam. Senja yang indah akan berganti menjadi malam yang
gelap dan menakutkan. Seperti adanya sebuah pertemuan dan akhirnya datanglah
perpisahan. Tak ada yang tahu setelah itu. tak ada yang tahu apakah malam itu
akan begitu indah, ataukah berubah menjadi malam yang menakutkan. Dan tak
ada yang tahu, apa yang akan terjadi setelah perpisahaan ini. Perpisahan adalah
senja yang berganti menjadi malam.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
62/183
62
HARAPANKU TERWUJUD DIA TELAH
KEMBALI
Aku sudah tak tahu lagi, sudah berapa lama aku menunggumu disini,
huuuhh. Fika menghembuskan nafasnya dalam dalam. Ia masih terbuai dalam
lamunannya.
Setiap setiap sore, setiap senja aku selalu datang di tempat ini hanya
untuk menunggumu. Aku tak tahu dengan diriku sendiri. Aku begitu yakin dengan
perasaanku, aku begitu yakin dengan rasa cintaku. Tapi dalam kenyataannya, aku
tak meyakini diriku. Sampai sekarang, entah sudah seberapa puluh kali, aku
datang ke taman ini hanya untuk menunggumu. Bodohnya, sampai sekarang aku
tak kunjung juga mendapat kabar darimu. Pernah aku berusaha untuk
menghubungimu, namun sial nomermu di kontakku sudah tak ada. Mungkin
karena kemarin aku tak sengaja menghapusnya karena banyak nomor-nomor tak
dikenal masuk di ponselku. Kebodohan keduaku, kenapa aku tak menghubungi
Samuel untuk menanyakan kabar dan keberadaanmu. Aku merasa malu jika harus
jujur pada Samuel akan perasaanku yang suka dengan Fiki. Aku selalu berharap
jika kamu baik-baik saja disana Fiki. Aku begitu menghawatirkan keadaanmu.
Aku ingin bertemu denganmu, dan sekarang aku rindu denganmu Fiki. Aku
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
63/183
63
teringat disaat kita pertama bertemu. Awalnya aku tak begitu menyukaimu, karena
aku menganggap semua orang asing itu menyebalkan. Ternyata anggapanku itu
salah. Awal pertama bertemu denganmu, aku langsung akrab denganmu. Entah
apa yang membuatku menjadi seperti itu. Kamu bukan seperti orang asing
menurutku. Aku seperti pernah bertemu denganmu sebelumnya, tapi kapan? Aku
rasa itu hanya perasaanku saja. Kedua kalinya tanpa sengaja aku bertemu
denganmu di stasiun kereta. Hehehhee... saat itu kamu mentraktirku, kamu tau gak
kalau aku sebenarnya tak suka dengan makanan Rawon, apa lagi jika makanan
tersebut sangatlah pedas. Dan begitu kamu memesankan untukku. Tak sepatah
katapun aku menolaknya, aku kaget sebenarnya ketika kamu memesan Rawon
Setan level lima. Sumpah, baru kali ini aku makan sepedas itu. Tapi waktu itu aku
tak keberatan dengan menu makanan pilihanmu. Aku begitu lahap bahkan agak
menahan raut mukaku yang kepedesan. Dan sampai rumah aku terkena diare.
Hahhahaa.. untung saja aku punya beberapa obat diare dan obat sakit perut. Aku
sangat mengingat kejadian itu. Dan pertemuan ketiga saat kamu memaksaku
untuk menemanimu jalan-jalan. Walaupun aku tak merasa kamu paksa, dan aku
tak keberatan untuk mengantarmu waktu itu. Ternyata kamu mempunyai
kesamaan denganku, kamu suka membaca novel sama sepertiku. Dan sangat
jarang sekali jika ada seorang cowok yang begitu menggilai novel sepertimu. Aku
seperti mendapatkan seorang teman yang sealiran denganku. Aku bisa dengan
mudah bertukar cerita padamu tentang beberapa novel yang pernah aku baca. Dan
kamu mengerti akan apa yang aku bicarakan. Mungkin karena novelmu yang
terlampau banyak dan kamupun sudah membaca semuanya, membuatmu tak
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
64/183
64
banyak berfikir untuk menjawab pertanyaanku. Itu salah satu alasan mengapa aku
begitu nyaman saat bersama denganmu. Begitu enak mengobrol denganmu. Dan
kamu adalah seorang cowok yang sangat pintar menaruh perhatian dengan
seorang cewek. Ditaman ini kamu menunjukkan perhatianmu padaku. Disaat aku
merasakan sakit, kamu begitu khawatir dengan keadaanku. Itulah yang membuat
aku luluh denganmu. Sayangnya hari itulah terakhir aku bertemu denganmu.
Semenjak hari itu aku tak pernah mendapatkan kabar darimu. Aku rindu kamu
Fiki. Aku kangen kamu. Gumam Fika dalam hati.
Seperti hari-hari kemarin, Fika masih menunggu kehadiran Fiki di taman
itu. Ia sangat berharap jika hari ini ia akan bertemu dengannya. walaupun
sebenarnya bertemu dengan Fiki, tak semudah yang dibayangkan. Kepergian Fiki
sudah masuk pada bulan ke tiga. Ia tak menyangka jika begitu cepat Fiki
meninggalkannya, tanpa kabar dan tanpa pesan. Namun Fika tak putus asa. Ia
selalu berharap dan berdoa agar dipertemukan kembali dengan Fiki di taman itu.
Terlihat langit-langit yang begitu gelap. Mendung telah menutupi senja
sore itu. Begitu gelap. Padahal jam masih menunjukkan pukul 16.30. Fika tak
beranjak dari tempat duduknya. Ia masih asyik menunggu dan melamun akan
kehadiran Fiki. Gerimispun mulai turun. Tetes demi tetes air hujan mulai
membasahi tubuhnya. Fika tak langsung memilih untuk cepat-cepat berteduh dari
hujan, ia tetap saja tak beranjak dari tempatnya. Kali ini hujan turun dengan
begitu deras. Tapi tak sedikitpun membuatnya ingin beranjak hanya untuk sekedar
berteduh.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
65/183
65
Fiki... Fika kembali menangis, bersamaan dengan turunnya air hujan.
Lihatlah sekarang diriku bak seperti orang gila. Aku gila akan perasaanku. Aku
gila akan cintaku. Aku sangat menanti kehadiranmu saat ini. Biarlah saat ini hujan
mengguyur diriku. Setidaknya dengan hujan ini tak membuatku terlihat menangis,
Serta bisa menutupi kesedihanku. Biarkan air mataku ini bercampur dengan air
hujan. Setiap hari, setiap aku mengingatmu, serasa air mata ini tak bisa lagi aku
membendungnya. Aku kangen kamu Fiki. Aku begitu merindukanmu. Aku ingin
bertemu denganmu lagi. Sampai kapan aku harus seperti ini? Aku tersiksa dengan
diriku yang sekarang. Tapi aku tak pernah lelah untuk menunggumu.
Dari arah kejauhan terlihat Niko menghampiri Fika dengan sebuah
payung. Niko adalah salah satu cowok yang berusaha untuk mendekati Fika saat
ini.
Fika sampai kapan kamu harus sepeti ini, ayo kita pulang. Hujan ini
sudah terlampau deras. Aku tak mau kamu sakit nantinya. Teriak Niko.
Aku tak mau pulang Niko, aku mau disini saja. Kamu pulang sana.
Biarkan aku disini.tolak Fika yang tak mau diajak untuk pulang.
Kamu boleh keras kepala. Tapi kamu juga harus peduli dengan dirimu
sendiri. Kamu masih menunggu Fiki? Tanya Niko.Fika hanya mengangguk.
Ahh.. sampai kapan kamu harus keras kepala? Ayo kita pulang! Fiki
mungkin sudah tak peduli denganmu, namamu mungkin sudah ia lupakan dalam
ingatannya. Ayo pulang! Niko tetapmemaksa Fika untuk pulang bersama. Hujan
turun dengan begitu lebatnya. Bak seperti air laut yang ditumpahkan ke bumi.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
66/183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
67/183
67
Hujan masih sangat lebat. Pria itu masih menemani Fika sembari
menunggu hujan reda. Fika mulai sadar. Ia mulai membuka matanya perlahan-
lahan.
Fika.... Panggil Pria tersebut. Sepertinya Pria itu mengenali Fika.
Fika masih tak mempedulikan panggilan itu. Kepalanya masih terasa
sangat berat. Penglihatanyapun masih kabur.
Fika, sadarlah.
Fika mulai membaik. Penglihatannya samar-samar sudah mulai terlihat
jelas. Ia melihat sesosok Pria duduk disampingnya yang mencoba
membangunkanya. Setelah ia bisa melihat dengan jelas. Serasa air mata ini tak
bisa di tahan. Begitu deras mengalir seperti derasnya hujan sekarang.
Fika... Panggil Pria itu lagi. Fika terus saja menangis memandang pria
itu. Ia tak percaya dengan apa yang dilihat. Tak henti-hentinya ia menangis.
Fi..Fiki...apakah itu kamu?
Fika ini aku Fiki. Kenapa kamu pingsan? Ada apa denganmu? Ternyata
Pria yang menolong Fika adalah Fiki. Orang yang selama ini ia nantikan
kehadirannya. Fika masih saja menangis saat itu.
Fiki... Fika terus menangis dan tak bisa membendung tangisannya,
melihat orang yang selama ini ia nantikan ada disampingnya.
Fiki... Panggil Fika.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
68/183
68
Ia Fika. Ada apa? Jawab Fiki.
Bolehkah aku memelukmu, sebentar saja.
Boleh Fika. Fiki memeluk Fika. Tangan-tangan Fika yang mungil
melingkari tubuh Fiki saat itu. Fikipun memeluk Fika dengan lembut. Fika
kembali menangis dalam pelukan Fiki.
Aku kangen kamu Fiki. Sambil memeluk Fiki, ia masih terus menanis.
Aku juga kangen kamu Fika. Maafkan aku jika kemarin aku
meninggalkanmu tanpa pamit.
Biarkan aku merasakan pelukanmu untuk saat ini. Bahkan aku
menginginkan waktu berhenti berputar. Aku menginginkan momen seperti ini.
Aku kangen dengan kehadiranmu. Aku kangen dengan dirimu Fiki.
Peluk diriku sesuka hatimu, jika memang pelukan ini bisa mengobati
hatimu akibat kebodohanku. Maafkan aku Fika, aku tak bisa memaafkan diriku
sendiri. Meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Fiki terus memeluk Fika
dengan kasih.
Iya Fiki. Terima kasih atas pelukannya.Fika melepaskan pelukan Fiki
dan tersenyum kepadanya.
Fiki...?
Iya Fika?
Kamu jahat.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
69/183
69
Aku tahu... Maafkan aku.
Kamu jahat Fiki.
Maafkan aku Fika, aku tak bermaksud meninggalkanmu seperti ini.
Kenapa kamu tidak menghubungiku.
Ponselku kecopetan Fika, selepas aku menelfon Samuel malam itu dan
aku tak mempunyai nomermu ataupun nomer Samuel. Semua nomer ada di
ponselku.
Terus kenapa kamu memutuskan untuk balik ke jakarta? Tanya Fika.
Pamanku kritis. Aku harus cepat-cepat menemuinya. Pamanku juga
menyuruhku untuk sementara waktu mengurus perusahaannya. Mengingat kondisi
beliau yang tidak memungkinkan memantau perusahaan.
Terus!
Terus aku dengan senang hati membantu pamanku menyelesaikan
proyek-proyeknya.
Dan sekarang?
Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku. Keadaan pamanku juga
sudah mulai membaik. Sehingga aku kembali lagi ke Surabaya untuk mengurusi
pekerjaanku disini.
Oohhh..
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
70/183
70
Maafkan aku Fika, aku tau kamu pasti marah denganku saat ini.
Iya aku marah..
Aku tau.... Sela Fiki.
Tau dari mana?
Tuh kamu jutek denganku sekarang. Jawab Fiki.
Ohh..
Fika..
Iya...
Aku selalu merindukanmu. Fiki sambil membelai rambut Fika yang
basah dengan air hujan. Aku selalu ingat kamu Fika, setiap malam, bahkan setiap
hari, kamu selalu ada di fikiranku.
Fika hanya diam dan mendengarkan perkataan Fiki. Suasana begitu
hening. Yang terdengar hanyalah suara gemericik hujan.
Fika aku kangen kamu, selalu ingin mengingatmu, aku tak tahu dengan
perasaanku sekarang. Perasan ini sungguh menyiksaku setiap harinya. Aku
mencintaimu Fika. Fiki mengungkapkan perasaannya kepada Fika. Fika tak bisa
berkata apa-apa. Serasa ini semua hanya sebuah mimpi. Apa yang Fika impikan
semua terasa nyata. Dan ini memang terjadi. Tak terasa air mata Fika keluar lagi,
ia sangat senang hari ini. Orang yang selalu ia nanti kehadirannya telah kembali.
Bahkan sekarang ia mengungkapkan perasaan cinta kepadanya.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
71/183
71
Fiki..
Iya...
Bolehkah sekali lagi aku memelukmu? Pinta Fika.
Boleh.. Fiki mengulurkan kedua tangannya melingkari tubuh Fika.
mereka berdua saling berpelukan.
Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Ini seperti mimpi. Tahu
nggak setiap sore, setiap senja aku selalu menunggumu di taman ini. Aku seperti
orang gila yang tak mempunyai tujuan hidup. Aku layaknya seorang yang tak
pernah bangun dari mimpinya. Dan sekarang aku tak tau. Apakah aku masih
bermimpi, ataukah aku sudah bangun dari pingsanku dan sekarang memelukmu.
Aku menunggumu selama tiga bulan di taman ini. Aku percaya kamu akan
menemuiku disini. Dan akhirnya kepercayaanku itu terwujud. Kamu datang
menemuiku, dan aku sangat senang hari ini. Hari dimana cintaku telah kembali.
Bunga yang selama tiga bulan telah layu kini mulai mekar dan mulai berkembang.
Terima kasih Fiki, aku begitu mencitaimu, dan sangat mencintaimu.
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
72/183
72
Aku mengajaknya kerumahku
Tiba-tiba ponsel Fika berdering.
Hallo.. iya ibu ada apa... aku baik-baik saja ibu...aku tak apa-apa.. aku
pulang nanti saja ibu, aku seneng banget hari ini. hehehe.. nanti aku ceritakan...
iya bu aku memang sangat terlihat senang... iya bu aku jaga diri baik-baik..... aku
juga sayang ibu.. da ibu... Fika menutup telfonnya.
Siapa Fika, ibumu ya?
Iya itu ibuku, ibuku yang paling aku sayang didunia ini. hehhee.. Fika
tersenyum kearah Fiki.
Hanya ibumu?
Iya aku sayang dengan Ibu dan ayahku.
Hanya mereka? Tanya Fiki.
Tapi sekarang ada seseorang lagi yang aku sayang, untuk hari ini dan
selamanya.
Siapa itu?
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
73/183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
74/183
74
Benarkah?Senyum Fiki menyeringai.
Iya...Sudah terang hujannya, eh liat itu dilangit. Ada pelangi bagus
banget. Kata Fika sambil menunjuk kearah langit. Begitu indah pelangi saat itu,
mejikuhibiniu adalah singkatan untuk ketujuh warna yang menghiasi pelangi
yang indah itu.
Ayo keluar dan jalan-jalan bersama mengitari taman. Fika mengajak
Fiki untuk keluar dan mengitari taman, sambil menikmati indahnya pelangi saat
itu.
***
Fiki, kenapa pelangi itu begitu indah? Tanya Fika. Mereka berdua
mengayunkan langkahnya mengitari taman sambil memandang pelangi yang
begitu indah yang menggantung dilangit.
Fiki menghentikan langkahnya dan memandang ke langit. Banyak warna
yang membuat dirinya begitu anggun. Fiki tersenyum kearah Fika. Fikapun
membalas senyuman Fiki.
Bukan itu jawabannya.Sahut Fika.
Terus apa sayang?
Pelangi itu indah karena sebelum pelangi itu muncul pasti ada hujan
deras terlebih dahulu, bahkan disertai halilintar dan kilat seperti tadi. Dan setelah
semua itu terlewati ia mulai menampakkan diri. Pelangi adalah simbol keindahan
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
75/183
75
langit. Seperti filososfi sebuah hidup, kadang hidup selalu banyak permasalahan,
harapan yang tak kunjung datang, bahkan penyesalan. Tapi jika semuanya telah
terlewati, akan menjadi indah pada akhirnya. Seperti penantianku terhadap
cintamu sekarang. Fika tersenyum kearah Fiki.Sebelumnya aku sangat tersiksa
dengan perasanku, aku menganggap diriku adalah orang yang tak beruntung.
Belum sempat merasakan cinta, tapi terlebih dahulu sakit hati. Tapi didalam hati
kecilku, aku peraya akan kekuatan cinta. Aku rela dengan sabar menantimu
kembali. Padahal sebenarnya aku ragu akan kehadiranmu. Dan akhirnya hati
kecilku menang, ia menuntunku dalam sebuah kesabaran. Kini kesabaranku telah
membuahkan hasil. Kamu sudah kembali padaku. Pelangi itu kini telah muncul,
setidaknya keindahannya telah tersimpan dihatiku. Jelas Fika. Fiki terenyuh
dengan perkataan Fika. Ia begitu senang sekali, ia telah dipertemukan dengan
orang yang begitu tulus mencintainya. Begitu sabar menanti cintanya.
Fika... Fiki memandang Fika dan menggenggam tangannya. Maafkan
aku.
Fika membalas senyuman Fiki Sebelum kamu minta maaf aku sudah
terlebih dahulu memaafkanmu. Yang terpenting, pelangi itu sudah kembali dan
tersimpan dihatiku. Aku sudah melupakan itu semua. Yang ku ingat hanya satu,
yaitu dirimu sekarang, dan cintamu seutuhnya.
Aku berjanji Fika. Didalam hati kecilku, aku akan selalu menjaga cinta
sucimu, seperti kamu yang begitu sabar menanti kehadiranku. Aku sangat
mencintaimu. Terima kasih kamu begitu tulus mencintaiku. Fiki tersenyum ke
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
76/183
8/11/2019 love in Sunset (Novel)
77/183
77
Tapi aku takut pulang Fiki?celetuk Fika dengan nada yang manja.
Halaah.. alasan saja, biasanya juga kamu sendirian pulangnya. Iya-iya
aku anterin kamu sampai rumah. Dasar anak bandel. Fiki mencubit hidung
mungil Fika. Fika hanya tersenyum dengan cubitan Fiki.
hehehe.. tau aja kamu sayang? Fika senyum-senyum kearah Fiki. Dan
akhirnya Fiki mengantarnya pulang kerumah.
***
Sesampainya dirumah.
Assalamualaikum. Fika mengetuk pintu rumahnya. Tak beberapa lama
terdengar suara ibu Fika dari dalam.
Waalaikumsalam. Ibu Fika membukakan pintu.
Ibu.... Fika langsung memeluk ibunya saat itu.
Loh. Kenapa Fika? Ibu Fika bingung, melihat Fika tiba-tiba
memeluknya.
Aku seneng Bu, hari ini. Oh ya aku kenalkan. Ini Fiki b