Post on 25-Jul-2015
PEDOMAN PELAKSANAANPENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHANPERTANIAN DALAM MENDUKUNG P2BN DI LOKASI
SL- PTT DAN DEMFARM SL AGRIBISNIS PADITAHUN 2012
PUSAT PENYULUHAN PERTANIANBADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN2012
PEDOMAN PELAKSANAANPENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHANPERTANIAN DALAM MENDUKUNG P2BN DI LOKASI
SL- PTT DAN DEMFARM SL AGRIBISNIS PADITAHUN 2012
PUSAT PENYULUHAN PERTANIANBADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN2012
KATA PENGANTAR
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
Kementerian Pertanian Cq. Pusat Penyuluhan Pertanian akan melakukan
pengawalan dan pendampingan Penyuluhan Pertanian terhadap kegiata SL-
PTTdi 11 Provinsi Sentra Produksi Beras pada tahun 2012 dan kegiatan
pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis Padi untuk mendukung
tercapainya program Peningkatan Produksi Beras Nasional. Tujuannya adalah
agar pelaksanaan pengawalan dan pendampingan penyuluhan dapat berjalan
dengan optimal serta tercapainya swasembada pangan berkelanjutan. Untuk
melaksanakan pengawalan dan pendampingan tersebut akan dilakukan beberapa
kegiatan di SLPTT maupun Demfarm, diantaranya: (1) Temu Koordinasi
Penyuluhan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, (2) Temu Teknis Penyuluhan
Tingkat Kecamatan, (3) Penyusunan RDKK Tingkat Kecamatan, (4) Kaji Terap
SL-PTT Padi di Balai Penyuluhan, (5) Farmers Field Day (Hari Temu Lapang),
serta pemberian batuan transport bagia para penyuluh yang diberikan tugas untuk
mengawal program dimaksud.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan-kegiatan di atas, diperlukan Pedoman
Pelaksanaan pengawalan dan pendampingan penyuluhan yang akan digunakan
oleh Pusat dan Daerah untuk melakukan pengawalan kegiatan-kegiatan SL-PTT
dan Demfarm SL- Agribisnis Padi..
Dengan adanya Pedoman ini diharapkan pelaksanaan kegiatan pengawalan dan
pendampingan penyuluhan dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Jakarta, Pebruari 2012
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian,
Dr. Ir. Momon Rusmono, MS
NIP. 19610524.198603.1.003
DAFTAR ISI
HalI. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1B. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2C. Keluaran...................................................................................... ...... 3D. Sasaran ............................................................................................ 3E. Outcome ........................................................................................... 3F. Benefit ............................................................................................... 3G. Impact ............................................................................................... 3
II. PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN LANDASAN HUKUM................ 4A. Pengertian ....................................................................................... ... 4B. Ruang Lingkup.................................................................................... 4C Landasan Hukum ............................................................................... 5
III. ORGANISASI ........................................................................................... 6A. Unsur Organisasi................................................................................ 6B. Uraian Tugas...................................................................................... 7
IV. PRINSIP PELAKASANAAN DAN PENGAWALAN, DAN KEGIATAN....... 9A. Prinsip Pelakasanaan Pengawalan SLPTT........................................ 9B. Prinsip Pelaksanaan Pengawalan Demfarm....................................... 9C Kegiatan Pengawalan SL-PTT ........................................................... 10D Kegiatan Pengawalan Demfarm ........................................................ 14
V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN........................................ 19A. Monitoring dan Evaluasi...................................................................... 19B. Pelaporan............................................................................................ 19
VI. PEMBIAYAAN .......................................................................................... 21VII. PENUTUP ................................................................................................. 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 23
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia beras merupakan komoditas pangan yang sangatstrategis dan cenderung menjadi komoditas politis. Keberadaan berasselalu dipantau dan diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat,mulai tingkat paling bawah, sampai ke tingkat tertinggi di kalanganpemerintah dan legistatif.
Permintaan beras terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhanpenduduk. Disisi lain, dengan adanya perubahan iklim (yang menjadilebih ekstrim) akibat pemanasan global, berdampak padaterganggunya proses produksi padi. Ke depan dipercaya pasar berasdunia akan menjadi lebih terbatas, maka Indonesia harus mampuberswasembada beras berkelanjutan serta harus memiliki cadanganberas yang cukup, agar ketahanan pangan dan kemandirian pangantidak terganggu. Hal lain yang mengakibatkan beras menjadikomoditas yang sangat penting di Indonesia adalah, beras masihsebagai kontributor utama terhadap inflasi, sehingga harga beras harus“terkendali”.
Dengan latar belakang itulah, pada sidang kabinet paripurna tanggal 6Januari 2011, Presiden Republik Indonesia memberikan 9 (sembilan)arahan terkait dengan pangan. Arahan Presiden-RI tersebut adalah : 1)Terus lakukan Operasi Pasar (OP) untuk mengendalikan hargakomoditas tertentu (khususnya beras); 2) Lakukan pengelolaanKebijakan Fiskal khusus untuk perdagangan pangan, baik impormaupun ekspor; 3) Pastikan pasokan beras dapat memenuhipermintaan secara nasional ; 4) Pastikan cadangan atau stok berasyang ada di tangan Pemerintah kuat untuk mencegah terjadinyaspekulasi; 5) Tingkatkan produksi dan produktivitas padi dalam negeri;6) Dorong Gerakan Ketahanan Pangan Lokal dan Keluarga; 7) Cegahpenyeludupan pangan; 8) Lakukan Ramalan atau Kalkulasi PrediksiPangan Harus Kuat/akurat; 9) Pastikan adanya Kebijakan atauRegulasi Baru Pengamanan Lahan Pertanian.
Selanjutnya pada sidang Kabinet tanggal 22 Februari 2011, Presidenmengarahkan agar surplus beras menjadi Program prioritas. Kondisiperberasan Indonesia agar diubah dari swasembada ke surplus berasdalam waktu 5-10 tahun ke depan. Selanjutnya ditetapkan agar surplusberas minimal 10 juta ton per tahun dapat diraih mulai tahun 2014.
Untuk mendukung program tersebut diupayakan melalui: a)Pembukaan sawah baru (eks tanah terlantar); b) Pengembangan FoodEstate dengan pola plasma inti; c) Pengembangan/penyediaan benihdan pupuk sesuai 6 tepat; d) Perbaikan dan pengembangan sarana
2
irigasi; e) Peningkatan penerapan paket teknologi spesifik lokasimelalui penyuluhan; f) Gerakan pengamanan produksi dari seranganhama penyakit serta banjir dan kekeringan; g) Pengembanganpenelitian dan pengembangan teknologi budidaya padi antara lainmelalui Studi dan kerjasama dengan RRC dalam hal penggunaan padihibrida (peningkatan hasil per hektar).
Selanjutnya arahan Presiden dalam sidang kabinet dengan topik“Solusi dan Kebijakan Mengatasi Kenaikan Harga Pangan SebagaiDampak Inflasi Pangan Global” adalah : a) Dalam stabilisasi hargapangan khususnya beras maka stok beras harus cukup, lakukanoperasi pasar, berantas penimbunan beras dan buat kebijakan fiskalyang mendukung stabilisasi harga pangan (tindak lanjutnya adalakeluarnya INPRES 8 Tahun 2011); b) Lakukan upaya peningkatanproduksi pangan; c) Lakukan Kerjasama Internasional untuk FoodSecurity.
Sesuai arahan Presiden pada Sidang Kabinet tanggal 6 September2011 ditetapkan: “Surplus beras 10 juta ton beras dimajukan daritahun 2015 menjadi tahun 2014." Untuk itu, perlu respon yang cepatdalam memenuhi kebutuhan surplus 10 juta ton beras, dalam rangkastabilisasi ketersediaan dan harga pangan yang terjangkau olehmasyarakat.
Dalam kaitannya dengan upaya pencapaian surplus beras tersebutDirektorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat JenderalPrasarana dan Sarana Pertanian membuat program masing-masingyaitu : Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) danSystem of Rice Intensification (SRI). Untuk itu, Badan Penyuluhan danPengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian melalui PusatPenyuluhan Pertanian wajib melakukan pengawalan danpendampingan terhadap program-program tersebut lokasi SLPTT padadan lokasi Demfarm.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dilakukan pengawalan dan pendampingan penyuluhan adalahagar pelaksanaan program SLPTT dan Demfarm dapat terlaksanadengan lebih baik, teratur dan berkesinambungan sehinggakegiatannya dapat bersinergi dengan program P2BN, sedangkantujuannya yaitu :
1. Memberikan acuan bagi pusat, provinsi, kabupaten/kota dankecamatan dalam melakukan pengawalan dan pendampinganpenyuluhan pertanian di lokasi SLPTT dan Demfarm;
3
2. Melakukan pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian dilokasi SL-PTT dan Demfarm.
C. Keluaran
1. Terfasilitasinya Tim Pengawalan dan Pendampingan penyuluhanpertanian di pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan padalokasi SLPTT dan Demfarm.
2. Terkawalnya kegiatan SLPTT dan Demfarm oleh penyuluhpendamping dalam memfasilitasi program percepatan produksiberas nasional lokasi SLPTT dan Demfarm.
D. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah kelembagaan penyuluhan pusat, provinsidan kabupaten/kota, atau kelembagaan yang menangani penyuluhanpertanian di provinsi dan kabupaten/kota di lokasi SLPTT danDemfarm.
E. Outcome
Terlaksananya kegiatan pengawalan dan pendampingan penyuluhanpertanian di lokasi SL-PTT dan Demfarm secara efektif dan efisien.
F. Benefit
Meningkatnya produktifitas dan produksi padi di lokasi SL-PTT danDemfarm sentra produksi beras nasional.
G. Impact
Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani di lokasi SL-PTTdan Demfarm SL-Agribisnis Padi.
4
II. PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN LANDASAN HUKUM
A. Pengertian
1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)adalah suatu tempat pendidikan non formal bagi petani untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenalipotensi, menyusun rencana usahatani, mengatasi permasalahan,mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuaidengan kondisi sumberdaya setempat secara sinergis danberwawasan lingkungan sehingga usahataninya menjadi efisien,berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan.
2. Usaha Padi Sawah Organik metode Demfarm adalah usahatani padisawah irigasi secara intensif dan efisien dalam pengolahan tanah,tanaman dan air melalui pemberdayaan kelompok tani dan kearifanlokal serta berbasis pada kaidah ramah lingkungan.
3. Kaji Terap adalah metode penyuluhan pertanian untukmeningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologiusaha tani yang telah direkomendasikan
4. Hari Temu Lapang (Farmers Field Day) adalah pertemuan antarapara petani dengan peneliti dan penyuluh untuk saling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh penelitidan umpan balik dari petani
5. Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kegiatankelompok tani untuk satu tahun yang berisi rincian kegiatan dankesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani.
6. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah rencanakebutuhan kelompok tani untuk periode satu musim tanam yangdisusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok, meliputi:kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian, sertamodal kerja untuk mendukung pelaksanaan usaha tani.
7. Pengawalan dan Pendampingan adalah kegiatan yang dilakukanoleh Penyuluh pertanian guna meningkatkan penerapan teknologispesifik lokasi sesuai rekomendasi Balai Pengkajian TeknologiPertanian (BPTP) dan secara berkala hadir di lokasi khususnyalokasi Laboratorium Lapangan (LL) dalam rangka pemberdayaankelompoktani sekaligus memberikan bimbingan kepada kelompokdalam penerapan teknologi.
B. Ruang Lingkup
1. Pengawalan dan pendampingan penyuluhan dilaksanakan terhadapkegiatan SLPTT Padi (11 provinsi sentra produksi beras, yaitu:Aceh, ........, Sumsel, Banten, Jabar, DIY, Jateng, Jatim, Kalsel,
5
Sulsel, dan NTB) dan kegiatan pemberdayaan petani melaluiDemfarm SL Agribisnispadi pada 32 provinsi kecuali DKI).
2. Pengawalan dan pendampingan penyuluhan di lapangandilaksanakan oleh para penyuluh pertanian yang telah ditugaskanuntuk mengawal dan mendampingi kegiatan SL-PTT dan Demfarmsesuai anggaran yang tersedia.
C. Landasan Hukum
1. UU SP3K No.16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (SP3K);
2. PP 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, danPengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;
3. Permentan 273 tahun 2007 tentang Pembinaan KelembagaanPetani;
4. Permentan 45 tahun 2011 tentang Tata Hubungan Kerja antarKelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, danPenyuluhan Pertanian dalam Mendukung Peningkatan ProduksiBeras Nasional (P2BN)
5. DIPA Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya ManusiaPertanian (BPPSDMP) tahun anggaran 2012
6
III. PENGORGANISASIAN
A. Unsur Organisasi
1. Tim Pengendali PusatPenanggungjawab : Kepala Pusat Penyuluhan PertanianKetua : Kepala Bidang Program dan InformasiSekretaris : Kepala Subid Program dan Kerjasama
Kepala Subid Kelembagaan UsahataniAnggota :
Kelompok Jabatan fungsional(Jabfung) Penyuluh
2. Tim Pembina Provinsi
Penanggungjawab : Kepala Sekretariat Bakorluh/Kelembagaan yang MembidangiPenyuluhan
Ketua : Kepala Bidang yang menanganiprogram
Sekretaris : Kepala Subid yang menanganiProgram dan Kerjasama
Anggota :Kelompok Jabfung PenyuluhPenelitiWudyawara UPT BPPSDMPDosen STPP
3. Tim Pelaksana Kabupaten/Kota
Penanggungjawab : Kepala BP4K/Bapelluh/Kelembagaanyang Membidangi Penyuluhan
Ketua : Kepala Bidang yang menanganiprogram
Sekretaris : Kepala Subid yang menanganiProgram dan Kerjasama
Anggota :Kelompok Jabfung PenyuluhPeneliti
4. Tim Pelaksana Kecamatan
Penanggungjawab : Kepala BP3K/BPP/Koordinator PPKecamatan
Anggota :Kelompok Jabfung Penyuluh
7
B. Uraian Tugas
1. Tingkat Pusat
a. Menyelenggarakan rapat koordinasi perencanaan yang dihadirioleh tim Penanggungjawab, Ketua Harian, dan Anggota timpengendali, tim Pembina, dan Tim Pelaksana.
b. Mengendalikan pelaksanaan pengawalan dan pendampinganpenyuluhan pertanian dalam mendukung P2BN (SL-PTT danDemfarm SL- Agribisnis) di tingkat nasional;
c. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatnasional;
d. Melakukan evaluasi dan menyusun pelaporan pengawalan danpendampingan penyuluhan pertanian di tingkat nasional;
2. Tingkat Provinsi
a. Menyelenggarakan rapat koordinasi perencanaan yang dihadirioleh tim Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris, dan AnggotaTim Pembina, dan Tim Pelaksana.
b. Mengendalikan pelaksanaan pengawalan dan pendampinganpenyuluhan pertanian dalam mendukung P2BN (SL-PTT danDemfarm SL- Agribisnis) di tingkat provinsi;
c. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatprovinsi;
d. Melakukan evaluasi dan menyusun pelaporan pengawalan danpendampingan penyuluhan pertanian di tingkat provinsi;
3. Kabupaten / Kota
a. Melaksanakan pengawalan dan pendampingan terhadapprogram SL-PTT, dan Demfarm) pada tingkat Kabupaten/kotasesuai dengan yang direncanakan;
b. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatKabupaten/kota;
c. Menyusun laporan pengawalan dan pendampingan penyuluhanpertanian di tingkat kabupaten/kota;
4. Kecamatan
a. Melaksanakan pengawalan dan pendampingan terhadapprogram SL-PTT, dan Demfarm) pada tingkat Kecamatan danDesa sesuai dengan yang direncanakan;
8
b. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di tingkatKecamatan dan Desa;
c. Menyusun laporan pengawalan dan pendampingan penyuluhanpertanian di tingkat Kecamatan dan Desa;
9
IV. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN KEGIATAN
A. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN SL-PTT
1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 6 (enam) unitSL-PTT atau setara dengan 150 ha luas tanam padi per musimtanam (12 Poktan per tahun atau setara dengan 300 ha). LokasiSL-PTT yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapatberada pada 1-3 desa dalam wilayah binaannya.
2. Lokasi SL-PTT ditentukan oleh kelembagaan teknis pertanian(Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan DinasPertanian Kabuaten/Kota)
3. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.
B. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DEMFARM
1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 8 (delapan)Poktan atau setara dengan 200 ha luas tanam padi per musimtanam (16 Poktan per tahun atau setara dengan 400 ha). LokasiPoktan yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapat beradapada 1-3 desa yang menjadi wilayah binaannya.
Gambar 1. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiSL--PTT
9
IV. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN KEGIATAN
A. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN SL-PTT
1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 6 (enam) unitSL-PTT atau setara dengan 150 ha luas tanam padi per musimtanam (12 Poktan per tahun atau setara dengan 300 ha). LokasiSL-PTT yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapatberada pada 1-3 desa dalam wilayah binaannya.
2. Lokasi SL-PTT ditentukan oleh kelembagaan teknis pertanian(Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan DinasPertanian Kabuaten/Kota)
3. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.
B. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DEMFARM
1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 8 (delapan)Poktan atau setara dengan 200 ha luas tanam padi per musimtanam (16 Poktan per tahun atau setara dengan 400 ha). LokasiPoktan yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapat beradapada 1-3 desa yang menjadi wilayah binaannya.
Gambar 1. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiSL--PTT
9
IV. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN KEGIATAN
A. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN SL-PTT
1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 6 (enam) unitSL-PTT atau setara dengan 150 ha luas tanam padi per musimtanam (12 Poktan per tahun atau setara dengan 300 ha). LokasiSL-PTT yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapatberada pada 1-3 desa dalam wilayah binaannya.
2. Lokasi SL-PTT ditentukan oleh kelembagaan teknis pertanian(Ditjen Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi dan DinasPertanian Kabuaten/Kota)
3. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.
B. PRINSIP PELAKSANAAN PENGAWALAN DEMFARM
1. Seorang Penyuluh Pendamping minimal membina 8 (delapan)Poktan atau setara dengan 200 ha luas tanam padi per musimtanam (16 Poktan per tahun atau setara dengan 400 ha). LokasiPoktan yang didampingi oleh para penyuluh pertanian dapat beradapada 1-3 desa yang menjadi wilayah binaannya.
Gambar 1. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiSL--PTT
10
2. Dari 16 Poktan tersebut dipilih satu Poktan sebagai pelaksana unitDemfarm.
3. Poktan Pelaksana Demfarm mendapat bantuan bahanpembelajaran berupa sarana produksi pertanian untuk 1.5 ha dariluas lahan anggota poktan minimal seluas 25 ha dengan jumlahanggota kurang lebih 20 - 30 orang.
4. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.
C. KEGIATAN PENGAWALAN SL-PTT
1. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi
Membangun persamaan persepsi tentang kegiatan pengawalan danpendampingan dari berbagai unsur terkait lingkup pertanian:(Bakorluh, Dinas Teknis Bidang Tanaman Pangan, Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP), dan instansi terkait lainnya).
a. Tujuan1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun
rencana kerja peningkatan produksi beras tingkat provinsi2) Menyusun matrik kegiatan peningkatan produksi beras
tingkat provinsi
Gambar 2. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiDEMFARM
10
2. Dari 16 Poktan tersebut dipilih satu Poktan sebagai pelaksana unitDemfarm.
3. Poktan Pelaksana Demfarm mendapat bantuan bahanpembelajaran berupa sarana produksi pertanian untuk 1.5 ha dariluas lahan anggota poktan minimal seluas 25 ha dengan jumlahanggota kurang lebih 20 - 30 orang.
4. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.
C. KEGIATAN PENGAWALAN SL-PTT
1. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi
Membangun persamaan persepsi tentang kegiatan pengawalan danpendampingan dari berbagai unsur terkait lingkup pertanian:(Bakorluh, Dinas Teknis Bidang Tanaman Pangan, Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP), dan instansi terkait lainnya).
a. Tujuan1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun
rencana kerja peningkatan produksi beras tingkat provinsi2) Menyusun matrik kegiatan peningkatan produksi beras
tingkat provinsi
Gambar 2. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiDEMFARM
10
2. Dari 16 Poktan tersebut dipilih satu Poktan sebagai pelaksana unitDemfarm.
3. Poktan Pelaksana Demfarm mendapat bantuan bahanpembelajaran berupa sarana produksi pertanian untuk 1.5 ha dariluas lahan anggota poktan minimal seluas 25 ha dengan jumlahanggota kurang lebih 20 - 30 orang.
4. Model pengawalan dan pendampingan oleh para penyuluhpertanian dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.
C. KEGIATAN PENGAWALAN SL-PTT
1. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi
Membangun persamaan persepsi tentang kegiatan pengawalan danpendampingan dari berbagai unsur terkait lingkup pertanian:(Bakorluh, Dinas Teknis Bidang Tanaman Pangan, Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP), dan instansi terkait lainnya).
a. Tujuan1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusun
rencana kerja peningkatan produksi beras tingkat provinsi2) Menyusun matrik kegiatan peningkatan produksi beras
tingkat provinsi
Gambar 2. Model Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh di lokasiDEMFARM
11
3) Menyusun rencana evaluasi dan supervisi terhadap kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat provinsi
b. Pelaksanaan : 1 (satu) kali
c. Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Pebruari atauberdasarkan kesepakatan di lapangan.
d. Penyelenggara :
Sekretariat Bakorluh atau kelembagaan yang menanganipenyuluhan di provinsi/Satker pelaksana dan dekonsentrasiBPPSDMP.
2. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kabupaten/Kota
Forum pertemuan untuk membangun persamaan gerak dan langkahdari berbagai unsur terkait lingkup pertanian
a. Tujuan
1) Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dan menyusunrencana kerja peningkatan produksi beras tingkatkabupaten/kota
2) Menyusun matrik pengawalan dan pendampingan penerapanrekomendasi teknologi spesifik lokasi di lokasi kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota
3) Menyusun rencana evaluasi dan supervisi terhadap kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota.
b. Penyelenggara :
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota ataukelembagaan yang menangani penyuluhan di Kabupaten/Kotaberkoordinasi dengan Sekretariat Bakorluh/Satker Pelaksanadan Dekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian,Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
c. Unsur Peserta:
1) Kepala Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/ kota;2) Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan lokasi SL-PTT;3) Peneliti pendamping;4) Pengamat Organisme Penggangu Tanaman (POPT);5) Mantri tani;6) Ketua kelompoktani;7) Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota.
d. Pelaksanaan : 1 (satu) kali
e. Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Pebruari atauberdasarkan kesepakatan di lapangan
12
3. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kecamatan
Forum pertemuan dalam rangka mengevaluasi perkembanganpelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi masalah dan merumuskanpemecahan masalah
a. Tujuan :
Melakukan evaluasi terhadap perkembangan kegiatanpengawalan dan pendampingan,
b. Penyelenggara :
Bapeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan dikabupaten/ kota
c. Pelaksanaan : 2 Kali
d. Waktu Pelakasanaan : paling lambat bulan Maret dan Septemberatau sesuai kesepakatan di lapangan
e. Unsur Peserta :
1) Penyuluh pertanian;2) Peneliti;3) Mantri tani;4) POPT; dan5) Unsur Petani (lebih 15 orang)
4. Penyusunan RDKK Tingkat Kecamatan dan Desa
RDKK tingkat Kecamatan kompulasi RDKK yang telah disusun dandilaksanakan oleh kelompoktani. Mekanisme penyusunan RDKKTingkat Desa dilaksanakan melalui pertemuan bersama anggotakelompoktani yang didampingi dan difasilitasi oleh PenyuluhPertanian. Fasilitasi penyusunan RDKK di lokasi SL PTT sangatdiperlukan untuk mengetahui kebutuhan kelompoktani dalam dalamsemusim.
Rekapitulasi penyusunan RDKK tingkat kecamatan diharapkanselesai paling lambat bulan Maret
a. Tujuan :
Untuk merancang kebutuhan sarana produksi, alat mesinpertanian, permodalan untuk mengembangkan usatani bagianggota kelompoknya dalam semusim
b. Penyelenggara :
Anggota kelompoktani yang difasilitasi oleh penyuluhpendamping.
13
c. Pelaksanaan : 1 (satu) kali
d. Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Maret atau sesuaikesepakatan di lapagan dan sebelum musim tanam dimulai.
5. Kaji Terap SL-PTT Padi
Kaji terap SL-PTT padi merupakan salah satu metode penyuluhanpertanian yang diterapkan oleh penyuluh pertanian untukmeningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologiusaha tani yang telah direkomendasikan.
a. Tujuan
1) Meyakinkan kesesuaian paket teknologi usahatani dengankebutuhan dan kemampuan serta kondisi agroekosistempetani di wilayah dimana kaji terap dilaksanakan.
2) Mempercepat penyebaran informasi paket teknologipertanian yang telah direkomendasikan secara umum.
b. Materi:
Hasil penelitian/teknologi baru dan penemuan/pengalamanpetani yang diperkirakan akan sesuai jika diterapkan padadaerah tersebut.
c. Tempat Pelaksanaan : Lahan BPP/petani
d. Waktu Pelaksanaan : paling lambat bulan April
6. Hari Temu Lapang (Farmers Field Day)
Pertemuan antara para petani dengan peneliti dan penyuluh untuksaling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkanoleh peneliti serta umpan balik dari petani
a. Tujuan
1) Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkaninformasi teknologi hasil pertanian
2) Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkanumpan balik dari hasil-hasil penelitiannya.
3) Menyalurkan teknologi dikalangan petani secara lebih cepat
4) Menjalin hubungan kerja antara peneliti, penyuluh dan petani.
b. Waktu Pelaksanaan: tergantung materi yang akan dibelajarkankepada kelompoktani lainnya.
c. Unsur Peserta
1) Kelompoktani2) Peneliti
14
3) Penyuluh4) POPT5) Mantri Tani6) Aparat Desa/kelurahan7) Aparat kecamatan
7. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh Pertanian
Pengawalan dan pendampingan yang dilakukan oleh para penyuluhpertanian mengacu kepada prinsip pelaksanaan pengawalan danpendampingan SL-PTT yang telah dijelaskan di atas. Untukmengoptimalkan peran penyuluh pertanian di lapangan tersebut,diberikan bantuan transport sebesar Rp. 150.000,- per bulan selama12 bulan.
Penyuluh pertanian yang akan diberikan bantuan transport agarditetapkan dengan Surat Keputusan pimpinan kelembagaansetempat serta mengusulkannya kepada Satker Pelaksana DanaDekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, BadanPenyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di provinsi.
a. Tujuan
Memberikan motivasi kepada para penyuluh pertanian dalammelakukan pengawalan dan pendampingan terhadap kegitanSL-PTT di lapangan.
b. Waktu Pelaksanaan: bulan Januari sampai dengan Desember2012
c. Pelaksanaan : Kunjungan lapangan, pertemuan, dan lain-lain.
D. KEGIATAN PENGAWALAN DEMFARM
1. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kabupaten/Kota
Forum pertemuan untuk membangun persamaan gerak dan langkahdari berbagai unsur terkait lingkup pertanian.
a. Tujuan
1) Menyusun matrik pengawalan dan pendampingan penerapanrekomendasi teknologi spesifik lokasi di lokasi kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota
2) Menyusun rencana evaluasi dan supervisi terhadap kegiatanpeningkatan produksi beras tingkat kabupaten/kota.
b. Penyelenggara :
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota ataukelembagaan yang menangani penyuluhan di Kabupaten/Kotadan berkoordinasi dengan Sekretariat Bakorluh/Satker pelaksana
15
dan dekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan PertanianBadan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
c. Unsur Peserta:
1) Kepala Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota;2) Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan lokasi Demfarm;3) Peneliti pendamping;4) Pengamat Organisme Penggangu Tanaman (POPT);5) Mantri tani;6) Ketua/pengurus kelompoktani peserta Demfarm;7) Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota.
d. Pelaksanaan : 1 (satu) kali
Waktu Pelaksanaan: paling lambat bulan Pebruari atau sesuaikesepakatan di lapangan
2. Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Kecamatan
Forum pertemuan dalam rangka mengevaluasi perkembanganpelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi masalah, merumuskan danmencari pemecahan masalah.
a. Tujuan :
Melakukan evaluasi terhadap perkembangan kegiatanpengawalan dan pendampingan,
b. Penyelenggara :
Bapeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan diKabupaten/Kota
c. Pelaksanaan : 2 Kali
d. Waktu Pelakasanaan : paling lambat bulan Maret dan Agustusatau berdasarkan kesepakatan di lapangan.
e. Unsur Peserta :
1) Penyuluh pertanian;2) Peneliti;3) Mantri tani;4) POPT; dan5) Unsur Petani (minimal sebanyak 15 orang peserta)
3. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan
Penyusunan rencana kerja penyuluhan dilakukan dalam rangkapemberdayaan petani melalui metode Demfarm. Penyuluh pertanianyang ditugaskan untuk mengawal dan mendampingi di lokasiDemfarm diharuskan menyusun Rencana Kerja Penyuluhan.
16
Penyusunan rencana kerja ini digunakan sebagai acuan dalammelakukan pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian dilapangan.
a. Pelaksana : Penyuluh Pertanian
b. Waktu Penyusunan : Paling lambat bulan Pebruari 2012 atausesuai musim tanam setempat.
c. Unsur-unsur yang dimuat dalam rencana kerja penyuluhpertanian minimal ada :
1) Keadaan di lapangan2) Tujuan3) Masalah4) Upaya pemecahan masalah5) Metode6) Sasaran7) Waktu pelaksanaan8) Tempat pelaksanaan
4. Forum Petani
Forum petani merupakan wahana komunikasi dan interaksi baikdiantara pelaksana pemberdayaan petani melalui Demfarm padimaupun antara petani dilokasi demfarm dengan petani lain disekitarnya
a. Tujuan
1) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalammengelola Demfarm
2) Memecahkan permasalahan yang difasilitasi oleh penyuluhdan POPT
3) Menyusun rencana tindak lanjut pengawalan Demfarm
b. Metode Pelaksanaan : Pertemuan pada lokasi unit Demfarm,sebanyak 4 kali
c. Waktu Pelaksanaan : April, Mei, Juni, Juli atau sesuai jadualyang disepakati di lapangan
d. Unsur Peserta :
1) Petani2) Penyuluh3) POPT
5. Kursus Tani
Kursus tani merupakan pertemuan yang dilakukan oleh para petaniyang mengelola Demfarm untuk belajar bersama mengenai
17
usahatani. Kegiatan ini difasilitasi oleh penyuluh pendampingDemfarm.
a. Tujuan
Meningkatkan kemampuan petani dalam menerapkan teknologipadi sesuai dengan rekomendasi Litbang serta memecahkanmasalah-masalah yang dihadapi di lapangan
b. Metode Pelaksanaan: Pertemuan/kelas belajar dalam kelompok,sebanyak 6 kali
c. Waktu Pelaksanaan : April, Mei Juni, Juli, Agustus, Septembersesuai jadual yang disepakati
d. Unsur Peserta
1) Petani peserta demfarm2) Penyuluh
e. Tempat : Sesuai kesepakatan petani peserta Demfarm
6. Hari Temu Lapang (Farmer Field Days)
Pertemuan antara para petani dengan peneliti dan penyuluh untuksaling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkanoleh peneliti dan umpan balik dari petani
a. Tujuan
1) Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkaninformasi teknologi hasil pertanian
2) Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkanumpan balik dari hasil-hasil penelitiannya.
3) Menyalurkan teknologi dikalangan petani secara lebih cepat4) Menjalin hubungan kerja antara peneliti, penyuluh dan petani.
b. Waktu Pelaksanaan: antara bulan April sampai denganSeptember, atau sesuai kesepakatan petani peserta Demfarm dilapangan
c. Pelaksanaan : 1 (satu) kali (tergantung materi/informasi teknologiyang ingin diperkenalkan keanggota/masyakat/kelompoktanilainnya)
d. Unsur Peserta
1) Kelompoktani2) Peneliti3) Penyuluh4) POPT5) Manteri Tani6) Aparat Desa/kelurahan
18
7) Aparat kecamatan
7. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan
Pengawalan dan pendampingan yang dilakukan oleh para penyuluhpertanian mengacu kepada prinsip pelaksanaan pengawalan danpendampingan Demfarm yang telah dijelaskan di atas. Untukmengoptimalkan peran penyuluh pertanian di lapangan tersebut,diberikan bantuan transport sebesar Rp. 150.000,- per bulan selama6 bulan.
Penyuluh pertanian yang akan diberikan bantuan transport agarditetapkan dengan Surat Keputusan pimpinan kelembagaansetempat dan mengusulkannya kepada Satker Pelaksana DanaDekonsentrasi Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, BadanPenyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di provinsi.
a. Tujuan
Memberikan motivasi kepada para penyuluh pertanian dalammelakukan pengawalan dan pendampingan terhadap kegitanDemfarm di lapangan.
b. Waktu Pelaksanaan: sesuai musim tanam di daerah masing-masing pada tahun 2012
c. Pelaksanaan : Kunjungan lapangan, pertemuan, dan lain-lain.
19
V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan untukmemastikan apakah input/sumberdaya yang tersedia telah optimaldimanfaatkan dan pelaksanaannya menghasilkan output sesuai dengansasaran/target yang ditetapkan.
Monitoring dan evaluasi terhadap kegaiatan SL-PTT padi dan kegiatanpemberdayaan petani melalui Demfarm SL- Agribisnis Padi dilakukanoleh tim pada setiap tingkatan administrasi wilayah penyelenggara danpelaksana penyuluhan.
Metode yang digunakan yaitu mulai dari menyusun instrumen, pre-test,pengumpulan data di lapangan, penganalisisan data, dan pembuatanlaporan
Monitoring dan evaluasi kegaiatan ini dilakukan secara berkala (triwulan)dan atau sesuai kebutuhan.
B. Pelaporan
Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan mulai dari tingkat desa,kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga ke pusat sebagaimana aruspelaporan, sebagai berikut:
1. Penyuluh pertanian melaporkan perkembangan pelaksanaanpengawalan dan pendampingan penyuluhan pada kegiatan SLPTT(Lampiran 1: Formulir 1 dan 1a) dan pemberdayaan petani melaluimetode Demfarm SL-Agribisnis Padi (Lampiran 2: Formulir 1 dan1a), kepada Kepala BP3K/Kelembagaan yang membidangipenyuluhan di tingkat kecamatan, setiap 1 (satu) bulan;
2. Kepala BP3K/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan di tingkatkecamatan, setiap (2) dua bulan atau akhir bulan Pebruari, April,Juni, Agustus, Oktober, dan Desember 2012; melaporkanpelaksanaan kegiatan pengawalan dan pendampingan terhadapkegiatan SLPTT Padi (Lampiran 1: Formulir 2, 2a, dan 2b) dankegiatan pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis Padi(Lampiran 2: Formulir : 2, 2a, 2b, 2c, dan 2d);
3. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan/Kelembagaan yangmembidangi penyuluhan di Kabupaten/Kota melaporkan pelaksanaankegiatan pengawalan dan pendampingan SL-PTT padi (Lampiran 1 :Form : 3, 3a, 3b, 3c, dan 3d) serta kegiatan pemberdayaan petanimelalui Demfarm SL- Agribisnis Padi di wilayahnya (Lampiran 2 :Formulir : 3, 3a, 3b, 3c, 3d, dan 3e) kepada Kepala SekretariatBadan Koordinasi Penyuluhan provinsi/kelembagaan yang
20
membidangi penyuluhan di tingkat provinsi, setiap 3 bulan sekaliatau paling lambat akhir bulan Maret, Juni, September, dan bulanDesember 2012
4. Kepala Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yang membidangipenyuluhan tingkat provinsi melaporkan pelaksanaan pengawalandan pendampingan SL-PTT padi (Lampiran 1 : Formulir 4, 4a, 4b,4c dan 4d): serta kegiatan pemberdayaan petani melalui DemfarmSL-Agribisnis padi di wilayahnya (Lampiran 2 : Formulir 4, 4a, 4b,4c, 4d, dan 4e) kepada kepada Kepala Badan Penyuluhan danPengembangan SDM Pertanian, Cq. Pusat Penyuluhan Pertanian,Gedung D Lantai V, Jln. Harsono RM No.3 Ragunan, Pasar Minggu,Jakarta Selatan, setiap 3 (tiga) bulan sekali atau paling lambatakhir bulan Maret, Juni, September, dan bulan Desember 2012
21
VI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian di lokasiSL-PTT dan pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis padidialokasikan pada DIPA Satker Badan Penyuluhan dan PengembanganSDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian.
22
VII. PENUTUP
Pengawalan dan pendampingan penyuluhan pertanian terhadap kegiatanSL-PTT padi dan kegiatan pemberdayaan petani melalui Demfarm SL-Agribisnis padi dapat memberikan kontribusi yang lebih baik padapencapaian target P2BN serta terjadinya peningkatan keberdayaan petani.Keberhasilan ini tercapai apabila didukung oleh semua pihak termasukpemangku kepentingan tingkat pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi,Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai ke Desa.
Jakarta, Pebruari 2012Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian,
Dr. Ir. Momon Rusmono, MSNIP. 19610524.198603.1.003
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Jenis Formulir Laporan Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi SLPTT
DesaFormulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan di
Lokasi SLPTT oleh Penyuluh PertanianFormulir 1a. Penyusunan RDKK Tingkat Desa
KecamatanFormulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTTFormulir 2a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK Tingkat KecamatanFormulir 2b. Pelaksanaan Kaji Terap
Kabupaten/KotaFormulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTTFormulir 3a. Rekapitulasi Penyusunan RDKKFormulir 3b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji TerapFormulir 3c. Pelaksanaan FFDFormulir 3d. Temu Teknis di Tingkat Kabupaten/Kota
ProvinsiFormulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh PertanianFormulir 4a. Rekapitulasi Penyusunan RDKKFormulir 4b. Rekapitulasi Pelaksanaan FFDFormulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji TerapFormulir 4d. Temu Koordinasi Tingkat Provinsi
24
Lampiran 2. Jenis Formulir Laporan Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi DEMFARM
DesaFormulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan di
Lokasi Demfarm oleh Penyuluh PertanianFormulir 1a. Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa pada Kegiatan
DemfarmFormulir 1b. Pelaksanaan Kursus Tani pada Kegiatan Demfarm
KecamatanFormulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi
DemfarmFormulir 2a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 2b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 2c. Bahan Pembelajaran berupa Saprodi untuk Kegiatan DemfarmFormulir 2d. Temu Teknis Penyuluhan Kecamatan
Kabupaten/KotaFormulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi
DemfarmFormulir 3a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3c. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan KecamatanFormulir 3d. Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang DemfarmFormulir 3e. Temu Teknis Penyuluhan Kabupaten/Kota
ProvinsiFormulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi
DemfarmFormulir 4a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang DemfarmFormulir 4d. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan Kabupaten/KotaFormulir 4e. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi
25
CONTOH FORMULIR LAMPIRAN 1.
Lampiran 1
Formulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan diLokasi SLPTT oleh Penyuluh Pertanian
Desa : ..................................
No Nama Penyuluh Rencana Jumlah Kunjungan Hasil/OutputKali/Minggu Materi1. Arman, AMd 2 Budidaya padi/
pemupukan, dllTerlampirmatrikRencana Kerja
2.
Lampiran 1
Formulir 1a. Penyusunan RDKK Tingkat Desa (Poktan/Gapoktan)
Desa/Kelurahan : ...................................
No Tempat/LokasiPenyusunan RDKK
Jumlah Peserta(orang)
Hasil/Output perdesa/kelurahan
1. Kantor Desa/kelurahan/Saung Tani/ Rumahpengurus poktan/gapoktan
30 Terlampir RDKK
2.
26
Lampiran 1
Formulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTT
Kecamatan :...............................................
No Desa/Kelurahan Nama Penyuluh
JumlahKunjungan
(Kali/Minggu)
JenisMateri Hasil/Output
1. Gelagah Rudianto, SP 3 On-farmpadi atauof-farmpadi
TerlampirkumpulanRencana
Kerja2.
Lampiran 1
Formulir 2a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK Tingkat Kecamatan
Kecamatan :...............................................
No Desa/Kelurahan
Tempat/Lokasi PenyusunanRDKK (Kumpulan RDKK
dari Desa)
JumlahPeserta
(org)Hasil/Output
1. Gelagah BPP/ BP4K 30 TerlampirrangkumanRDKK dariDesa
2.
27
Lampiran 1
Formulir 2b. Pelaksanaan Kaji Terap
Kecamatan :...............................................
No Tempat/LokasiKaji Terap
Luasan(Ha) Varietas
Teknologiyang
digunakan Hasil/Output
1. LahanBPP/Petani/Sewa
0.5 Impari 3 SRI Terlampirrekomnedasikepada petani
2.
Lampiran 1
Formulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi SLPTT
Kabupaten/Kota ..................................
No KecamatanJml PenyuluhPendamping
(org)
Rata-rataJumlah
Kunjungan(Kali/Minggu)
JenisMateriyang
DominanHasil/Output
1. Muko 30 4 Budidaya TerlampirRekap
RencanaKerja
2.
28
Lampiran 1
Formulir 3a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK
Kabupaten/Kota ..................................
No KecamatanTempat/Lokasi Penyusunan
RDKK (Kumpulan RDKKdari Kecamatan)
Rata-rataJumlahPeserta
(org)
Hasil/Output
1. Jatiasih BPP/ BP4K 30 TerlampirrangkumanRDKK dari Kec
2.
Lampiran 1
Formulir 3b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji Terap
Kabupaten/Kota ..................................
No
Tempat/LokasiKaji Terap setiap
Kecamatan(terbanyak)
Rata-rata
Luasan(Ha)
Varietasyang
dominanditanam
DominanTeknologi
yangdigunakan
Hasil/Output
1. Lahan BPP 0.6 Impari 3 SRI Terlampirrekomnedasikepada petani
2.
29
Lampiran 1
Formulir 3c. Pelaksanaan Farmers Field Day (FFD)/Hari Temu Lapangan
Kabupaten/Kota ..................................
No Kecamatan Tempat/Lokasi FFD
JumlahPeserta Unsur Peserta Hasil/ Output
1. Jatiasih Cikunir 100 Petani, penyuluh,peneliti, kadesdan aparat terkaitlainnya
Terlampir rekaprumusan FFD
2.
Lampiran 1
Formulir 3d. Temu Teknis di Tingkat Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota ..................................
No Tempat/Lokasi
JumlahPeserta
(org)Unsur Peserta Output
1. BP4K 30 Kepala BPP, Dinas Teknis,Peneliti, OPT, BP4K.danlainnya yang terkait
Terlampir matrikpengawalanpenerapan teknologilokalita
2.
30
Lampiran 1
Formulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian
Provinsi : ..........................................
No Kabupaten/Kota
Jml PenyuluhPendamping
(org)
Rata-rataJumlah
Kunjungan(Kali/Minggu)
JenisMateriyang
Dominan
Hasil/Output
1. Kerawang 130 4 Budidaya TerlampirRekap
RencanaKerja
kabupaten2.
Lampiran 1
Formulir 4a. Rekapitulasi Penyusunan RDKK
Provinsi : ..........................................No Kabupaten/
KotaTempat/Lokasi Penyusunan
RDKK (Kumpulan RDKKdari Kabupaten)
Rata-rataJumlahPeserta
(org)
Hasil/Output
1. Kerawang BPP/ BP4K (tempat yangdominan)
30 TerlampirrangkumanRDKK dari Kab
2.
31
Lampiran 1
Formulir 4b. Rekapitulasi Pelaksanaan FFD
Provinsi : ..........................................No Kecamatan Tempat/
Lokasi FFDJumlahPeserta
Unsur Peserta Output
1. Jatiasih Cikunir 100 Petani, penyuluh,peneliti, kadesdan aparat terkaitlainnya
Terlampir rekaprumusan FFD
2.
Lampiran 1
Formulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan Kaji Terap
Provinsi : ..........................................
No
Tempat/LokasiKaji Terap setiap
Kabupaten(terbanyak)
Rata-rata
Luasan(Ha)
Varietasyang
dominanditanam
DominanTeknologi
yangdigunakan
Hasil/Output
1. Lahan BPP 0.6 Impari 3 SRI Terlampirrekomnedasikepada petani
2.
32
Lampiran 1
Formulir 4d. Temu Koordinasi Tingkat Provinsi
Provinsi : ..........................................
No Tempat/Lokasi
JumlahPeserta
(org)Unsur Peserta Output
1. SetBakor/lainnya
60 Kepala BP4K, DinasTeknis, Peneliti, BPTP,Penyuluh dan lainnya yangterkait
Terlampir matrikkegiatan pengawalandalam mendukungP2BN
2.
33
CONTOH FORMULIR LAMPIRAN 2
Lampiran 2. Jenis Formulir Laporan Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi DEMFARM
DesaFormulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan di
Lokasi Demfarm oleh Penyuluh PertanianFormulir 1a. Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa pada Kegiatan
Demfarm
KecamatanFormulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi
DemfarmFormulir 2a. Bahan Pembelajaran berupa Saprodi untuk Kegiatan DemfarmFormulir 2b. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 2c. Kursus Tani Tingkat Kecamatan pada Kegiatan Demfarm
Kabupaten/KotaFormulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi
DemfarmFormulir 3a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 3c. Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang Demfarm
ProvinsiFormulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Lokasi
DemfarmFormulir 4a. Rekapitulasi Forum Petani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4b. Rekapitulasi Kursus Tani pada Kegiatan DemfarmFormulir 4c. Pelaksanaan FFD/Temu Hari Lapang DemfarmFormulir 4d. Temu Koordinasi Tingkat Provinsi
34
CONTOH FORMULIR LAMPIRAN 2.
Lampiran 2
Formulir 1. Rencana Kerja Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan diLokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian
Desa : ..................................
No Nama PenyuluhRencana Jumlah Kunjungan
Hasil/OutputKali/Minggu Materi
1. Arman, AMd 2 Budidaya padi/pemupukan, dll
TerlampirmatrikRencana Kerja
2.
Lampiran 2
Formulir 1a. Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa
Desa/Kelurahan : ...................................
No Unsur PesertaTempat
PelaksnaanJumlahPeserta(orang)
Hasil/Output perdesa/kelurahan
1. Petani/Penyuluh/petugaslainnya
Posluhdes/Saung 20 RekomendasiForum Petani
2.
3.
35
Lampiran 2
Formulir 1b. Pelaksanaan Kursus Tani Pada Kegiatan Demfarm
Desa/Kelurahan : ...................................
No Tempat/Lokasi Kurus Jumlah Peserta(orang)
JenisMateri
Hasil/Outputper
desa/kelurahan
1. Kantor Desa/kelurahan/Saung Tani/ Rumahpengurus poktan/gapoktan
30 Pemupukan Rumusan HasilKursus
2.
Lampiran 2
Formulir 2. Rekapitulasi Rencana Kerja Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian
Kecamatan : ..................................
No Nama DesaRencana Jumlah Kunjungan
Hasil/OutputKali/Minggu Materi
1. Kubu 2 Budidaya padi/pemupukan, dll
TerlampirmatrikRencana Kerja
2.
36
Lampiran 2
Formulir 2a. Rekapitulasi Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa
Kecamatan : ...................................
No Unsur PesertaTempat
PelaksnaanJumlahPeserta(orang)
Hasil/Output perdesa/kelurahan
1. Petani/Penyuluh/petugaslainnya
Posluhdes/Saung 20 RekomendasiForum Petani
2.
Lampiran 2
Formulir 2b. Pelaksanaan Kursus Tani Pada Kegiatan Demfarm
Kecamatan : ..................................
No Tempat/LokasiKurus
JumlahPeserta(orang)
Jenis Materi Hasil/Output perdesa/kelurahan
1. KantorDesa/kelurahan/Saung Tani/ Rumahpengurus poktan/gapoktan
30 Pemupukan Rumusan HasilKursus
2.
37
Lampiran 2
Formulir 2c. Bahan Pembelajaran Berupa Saprodi Untuk Kegiatan Demfarm
Kecamatan : ..................................
NoNama
KelompokDemfarm
Alamat/TelpJumlahPeserta Jenis Bahan Banyaknya
1. Rukun Tani DesaMunduk
Pemupukan PupukUrea/pestisida
250 kg....
2.
Lampiran 2
Formulir 2d. Temu Teknis Penyuluhan Kecamatan
Kecamatan : ..................................
No Tempat/Lokasi
JumlahPeserta
(org)Unsur Peserta Output
1. BPP 30 Kepala BPP, Dinas Teknis,Peneliti, OPT, BP4K.danlainnya yang terkait
Terlampir matrikpengawalanpenerapan teknologilokalita
2.
38
Lampiran 2
Formulir 3. Rekapitulasi Rencana Kerja Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian
Kabupaten/Kota: ..................................
No Kecamatan
Rencana Jumlah Kunjungan
Hasil/OutputRata-rataKali/Minggu
MateriygDominan
1. Ciredeng Budidaya padi/pemupukan, dll
TerlampirmatrikRencana Kerja
2.
Lampiran 2
Formulir 3a. Rekapitulasi Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa
Kabupaten/Kota : ...................................
No Kecamatan
UnsurPeserta
yangDominan
TempatPelaksnaan
Dominan
Rata-rataJumlahPeserta(orang)
Hasil/Output perdesa/kelurahan
1. Cihedeng Petani/Penyuluh/petugas
lainnya
Posluhdes/Saung
20 RekomendasiForumPetani
2.
39
Lampiran 2
Formulir 3b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kursus Tani pada Kegiatan Demfarm
Kabupaten/Kota : ..................................
No Kecamatan Tempat/LokasiKurus
Rata-rataJumlahPeserta(orang)
Jenis MateriTerbanyak Hasil/Output
1. Cirembeh KantorDesa/kelurahan/Saung Tani/Rumah penguruspoktan/ gapoktan
36 Pemupukan Rumusan HasilKursus
2.
40
Lampiran 2
Formulir 3c. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan Kecamatan
Kabupaten/Kota : ..................................
No KecamatanTempat/Lokasi
Terbanyak
Rata-rataJumlahPeserta
(org)
UnsurPesertaPalingBanyak
Output
1. Cirebah BPP 42 Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait
Terlampir matrikpengawalanpenerapanteknologi lokalita
2.
Lampiran 2
Formulir 3d. Pelaksanaan FFD Demfarm di Kecamatan
Kabupaten/Kota : ..................................
No KecamatanLakoasi
FFDJumlahPeserta
(org)
Unsur PesertaPalingBanyak
Output
1. Cirebah BPP 42 Petani,Penyuluh,Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait
Rumusanpenyebaraninformasi yangdilakukan FFD
2.
41
Lampiran 2
Formulir 3e. Temu Teknis Penyuluhan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota : ..................................
NoTempat/Lokasi
JumlahPeserta
(org)Unsur Peserta Output
1. KantorBP4K/lainnya
45 Kepala BPP, DinasTeknis, Peneliti, OPT,BP4K.dan lainnya yangterkait
Terlampir matrikpengawalanpenerapan teknologilokalita
2.
Lampiran 2
Formulir 4. Rekapitulasi Rencana Kerja Pengawalan dan PendampinganPenyuluhan di Lokasi Demfarm oleh Penyuluh Pertanian
Provinsi : ..................................
No Kecamatan
Rencana Jumlah Kunjungan
Hasil/OutputRata-rataKali/Minggu
MateriygDominan
1. Ciredeng Budidaya padi/pemupukan, dll
TerlampirmatrikRencana Kerja
2.
42
Lampiran 2
Formulir 4a. Rekapitulasi Pelaksanaan Forum Petani Tingkat Desa
Provinsi : ...................................
No Kecamatan
UnsurPeserta
yangDominan
TempatPelaksnaan
Dominan
Rata-rataJumlahPeserta(orang)
Hasil/Output
1. Petani/Penyuluh/petugas lainnya
Petani/penyuluh/petugas dll
Posluhdes/Saung
20 Rekomendasi ForumPetani
2.
3.
Lampiran 2
Formulir 4b. Rekapitulasi Pelaksanaan Kursus Tani pada Kegiatan Demfarm
Provinsi : ..................................
No Kabupaten/Kota
Tempat/LokasiKurus Paling
Banyak
Rata-rataJumlahPeserta(orang)
Jenis MateriPalingBanyak
Hasil/Output
1. Cirembeh KantorDesa/kelurahan/Saung Tani/Rumah penguruspoktan/ gapoktan
36 Pemupukan Rumusan HasilKursus
2.
43
Lampiran 2
Formulir 4c. Rekapitulasi Pelaksanaan FFD Demfarm di Kecamatan
Provinsi : ..................................
No Kabupaten /Kota
LakosiFFD
Terbanyak
Rata-rataJumlahPeserta
(org)
Unsur PesertaPaling
BanyakOutput
1. Sukabumi BPP 42 Petani,Penyuluh,Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait
Rumusanpenyebaraninformasi yangdilakukan FFD
2.
Lampiran 2
Formulir 4d. Rekapitulasi Temu Teknis Penyuluhan Tingkat Provinsi
Provinsi : ..................................
No Kabupaten/Kota
Tempat/Lokasi
Terbanyak
Rata-rataJumlahPeserta
(org)
UnsurPesertaPaling
Banyak
Output
1. Cirebah KantorBarluh dll
57 Kepala DinasTeknis, Peneliti,OPT, BP4K.danlainnya yangterkait
Terlampir matrikpengawalanpenerapanteknologi lokalita
2.
44
Lampiran 2
Formulir 4e. Temu Koordinasi Penyuluhan Tingkat Provinsi
Provinsi : ..................................
NoKabupaten/
Kota
Tempat/Lokasi
Terbanyak
Rata-rataJumlahPeserta
(org)
UnsurPesertaPaling
BanyakOutput
1. Garut KantorBP4K/lainnya
45 Kepala BPP,Dinas Teknis,Peneliti, OPT,BP4K.danlainnya yangterkait
Terlampir matrikpengawalanpenerapanteknologi lokalita
2.