Pendahuluan

Post on 26-Jun-2015

814 views 0 download

Transcript of Pendahuluan

statistika

Oleh : Tenia Wahyuningrum

Nama : Tenia WahyuningrumAlamat : Perum Puspa Harmoni C3 Ledug,

PurwokertoNo. HP : 081391249489, 02817648358fb/fs/ym/email : tenia_ayu@yahoo.comWebsite : http://teniawahyu.blogspot.com

Biodata Biodata BiodataBiodata

Tuhan memberi alat untuk mencari-tahu, yaitu otak yang paling sempurna untuk digunakan merenung dan bernalar.

Alat inilah yang membuat semua manusia pada dasarnya ingin mengetahui seperti telah diungkapkan Aristoteles (384-322 SM) di zaman Yunani Purba, beberapa abad sebelum Tarikh Masehi.

Kalau tadinya dalam zaman Yunani Purba orang hanya merenung untuk mengetahui sesuatu, maka sejak zaman Niklas Koppernigk (Nicolaus Copernicus, 1473-1543) hasil renungan selalu diuji kembali dengan mengumpulkan keterangan dari pengalaman.

Kini keterangan yang dikumpulkan dari pengalaman untuk menemukan pengetahuan yang benar biasanya berbentuk data hasil pengukuran dan dinamakan juga statistik.

Ilmu yang menangani cara-cara mengumpulkan, menangani, dan merangkum statistik ini disebut statistika.

Statistik itu sendiri dikumpulkan langsung karena sudah tersedia di lingkungan kita atas dasar sensus secara 'lengkap' atau secara tidak lengkap melalui survei.

Sensus data seperti itu misalnya ialah pendapatan per kapita setiap keluarga.

Namun ada kalanya data itu belum tersedia di sekitar kita dan untuk mendapatkannya data itu harus dibangkitkan melalui suatu percobaan.

Kalau misalnya ingin diketahui apa pengaruh makan tempe terhadap kadar kolesterol darah, maka untuk menjawab pertanyaan itu harus dikumpulkan dengan cara tertentu.

Data kadar kolesterol darah orang yang sengaja disuruh makan tempe misalnya 5 kg, 10 kg, 15 kg, dan 20 kg/tahun. Percobaan ini seperti halnya dengan survei juga memberikan data yang diamati secara tidak lengkap.

Malapetaka bila kaidah statistika dilanggar

RRC Karena keluarga yang mendapatkan anak

kedua atau lebih jika melapor ke kantor catatan sipil akan kena hukuman, termasuk ketua lingkungan dan kepala desanya, ada kecenderungan bahwa kelahiran bayi kedua dan selanjutnya didiamkan saja.

Akibatnya warga negara RRC yang lahir dalam keadaan ini tidak terdaftar sebagai warga RRC dan setelah beberapa tahun berlangsung terjadilah kesalahan perhitungan ketersediaan pangan.

NKRI Petani cengkeh Indonesia pernah dibuat

sengsara karena salah data. Pada 1980-an, data produksi cengkeh jauh di bawah kebutuhan konsumsi (rokok kretek, obat-obatan, dan bahan makanan).

• Maka diprogramkan peningkatan tanaman cengkeh baru 25 persen per tahun. Hasilnya, overproduksi. Setelah diteliti, ternyata data pajak konsumsi cengkeh untuk rokok di-mark-up.