Post on 31-Oct-2021
PENGARUH INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa
(Mill.) Urb.) TERHADAP PROFIL HDL-LDL PADA TIKUS SPRAGUE
DAWLEY DENGAN DIET LEMAK TINGGI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Agnes Ayu Menur Wulandari
NIM : 158114083
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENGARUH INFUSA UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa
(Mill.) Urb.) TERHADAP PROFIL HDL-LDL PADA TIKUS SPRAGUE
DAWLEY DENGAN DIET LEMAK TINGGI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Agnes Ayu Menur Wulandari
NIM : 158114083
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
(Roma 8 : 28)
“Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya
berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak,
sebab Tuhan menopang tangannya.” (Mazmur 37 : 24)
“Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan
mimpimu. Jangan berpikir tentang frustrasimu, tapi tentang potensi
yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang
telah kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin
bagimu untuk melakukan sesuatu.” (Paus Yohanes XXIII)
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing langkahku
Dan keluargaku
Mama dan Alm. Papa ku tercinta
Mas Yano, kakakku satu-satunya yang kusayangi
Serta sahabat-sahabat yang kusayangi
Yang selalu mendoakan dan ingin melihat kesuksesanku.
Serta untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agnes Ayu Menur Wulandari
Nomor Mahasiswa : 158114083
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberi kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Pengaruh Infusa
Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb..) Terhadap Profil HDL-
LDL Pada Tikus Sprague Dawley Dengan Diet Lemak Tinggi beserta perangkat
yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perputakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal: 22 Januari 2020
Yang menyatakan
(Agnes Ayu Menur Wulandari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang dikutipkan dan telah
disebutkan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta 22 September 2019
Penulis
Agnes Ayu Menur Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Infusa Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb..)
Terhadap Profil HDL-LDL Pada Tikus Sprague Dawley Dengan Diet Lemak
Tinggi” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana farmasi (S.
Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Selama menyelesaikan penyusunan skripsi ini penulis telah banyak bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu, khususnya:
1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma
2. Ibu dr. Sitarina Widyarini, MP., Ph. D. selaku Dosen Pembimbing sekaligus
penguji yang selalu sabar memberikan bimbingannya berupa kritik dan
saran yang membangun dalam skripsi ini.
3. Ibu Phebe Hendra, M. Si., Apt. selaku Dosen Penguji yang senantiasa
memberikan bimbingannya berupa kritik dan saran yang membangun dalam
skripsi ini.
4. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, Apt. selaku Dosen Penguji yang senantiasa
memberikan bimbingannya berupa kritik dan saran yang membangun dalam
skripsi ini.
5. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku Kepala Penanggung
Jawab Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
telah mengijinkan penggunaan laboratorium sebagai sarana untuk penelitian
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik
Kelas FSM B tahun 2015 yang seau sabar membimbing dan membantu
memberikan arahan selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak Heru Purwanto, Bapak Mus, Bapak Wagiran, dan Mas Kentul selaku
Laboran Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang membantu
penulis selama melaksanakan penelitian didalam laboratorium serta bapak-
bapak laboran disemua laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma yang telah membimbing dan membantu selama perkuliahan.
8. Semua dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu yang berguna selama perkuliahan
9. Mama dan Almarhum Papa tercinta yang selalu memberikan kasih sayang,
doa serta dorongan moril maupun materil yang tak terhingga.
10. Anindyano Adinugroho S.E., kakak penulis satu-satunya yang senantiasa
memberikan doa dan dukungan serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi
ini
11. Teman seperjuangan dalam skripsi ini, Novi Morita Siwi, Ida Laelawati,
Septiana, yang telah berdinamika dan bekerja bersama didalam penelitian
ini.
12. Vincentius Pudjiadi Putra yang senantiasa setia mendampingi,
menyemangati, memberikan dorongan moral dan selalu mengingatkan
untuk cepat menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat terdekat yang setia menjadi penyemangat, penghilang rasa
stress dan membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini: Ayu
Nindya Harwadi, Gracia Irene Lintang Rera Lamanepa, Albertus Cahya,
Laurensius Raditya Adiatma, dan Yolanda Dwi Restiani.
14. Sahabat-sahabat YDS tercinta, Novyana Evalinda S, Angela Irena Lukita,
Ceicillia Dita, Natalia Putri Handini, Carolina Yosephine L, Erlin Phinanti,
Candies, Naomi Miryam, Bintang Tyatira dan Yuniati Elisabeth.
15. Teman-teman seperjuangan dari kelas FSMB 2015 atas kebersamaan dan
dinamikanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
16. Pihak-pihak lain yang turut membantu pnulis tetapi tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skrpsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu kesehaan terutama dibidang kefarmasian.
Yogyakarta, 22 September 2019
Penulis
Agnes Ayu Menur Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
SKRIPSI ................................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii
PRAKATA .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTARTABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
ABSTRAK .......................................................................................................... xvi
ABSTRACT ........................................................................................................ xvii
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 3
Bahan ................................................................................................................ 3
Alat Penelitian .................................................................................................. 3
Determinasi Tanaman ....................................................................................... 4
Pembuatan Simplisia ........................................................................................ 4
Penetapan Kadar Air Dalam Serbuk Simplisia Bawang Dayak ....................... 4
Pembuatan Infusa Umbi Bawang Dayak ......................................................... 5
Uji Kualitatif Kandungan Flavonoid (Kuersetin) ............................................. 5
Penentuan Dosis Infusa Umbi Bawang Dayak ................................................. 5
Pembuatan Penginduksi Kuning Telur Puyuh dan Minyak Babi ..................... 6
Cara Kerja ........................................................................................................ 6
Analisis Statistik ............................................................................................... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Sampel Infusa Bawang Dayak ..... 8
Hasil Pengaruh Pemberian Infusa Bawang Dayak ........................................... 11
KESIMPULAN ..................................................................................................... 17
SARAN ................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
LAMPIRAN .......................................................................................................... 21
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil Identifikasi Senyawa Fitokimia Infusa Umbi Bawang Dayak. ...... 10
Tabel II. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Pada Hari Ke Nol ..................................... 11
Tabel III. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Pada Hari Ke Nol. ................................... 12
Tabel IV. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Kelompok Kontrol Negatif Hari Ke 0
Dan Hari Ke 60 ......................................................................................... 12
Tabel V. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Kelompok Kontrol Negatif Hari Ke 0
Dan Hari Ke 60 ......................................................................................... 13
Tabel VI. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Kelompok Kontrol Positif Hari Ke 0
Dan Hari Ke 60 ......................................................................................... 13
Tabel VII. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Kelompok Kontrol Positif Hari Ke 0
Dan Hari Ke 60 ......................................................................................... 14
Tabel VIII. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Hari Ke-60 .......................................... ̀ 15
Tabel IX. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Hari Ke-60 .............................................. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Profil KLT Infusa Umbi Bawang Dayak (A) dan Senyawa
Pembanding Kuersetin (B) ...................................................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Umbi, Simplisia, Proses Pembuatan Serbuk dan Infusa Umbi
Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb..) .............................................. 26
Lampiran 2. Pembuatan Diet Lemak Tinggi ....................................................... 27
Lampiran 3. Cara Pemberian Infusa Bawang Dayak dan Diet Lemak Tinggi
ke Tikus Uji ..................................................................................... 28
Lampiran 4. Surat Ethical Clearances .................................................................. 29
Lampiran 5. Surat Determinasi Tanaman Bawang Dayak (Eleutherine
americana Merr.) ........................................................................... 30
Lampiran 6. Surat Keterangan Analisis Data ...................................................... 31
Lampiran 7. Hasil Analisis Uji Normalitas data ................................................. 32
Lampiran 8. Hasil uji Paired T Test Kelompok kontrol dan perlakuan hari
ke 0, 30, dan 60 ................................................................................ 32
Lampiran 9. Hasil Uji ANOVA kadar HDL dan LDL pada hari ke 60 ............... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek dari variasi dosis yang efektif
untuk antihiperlipidemia pada profil LDL dan HDL dengan metode ekstraksi
infusa. Pada penelitian ini akan dilakuan pengujian efek antihiperlipidemia dengan
infusa bawang dayak yang dibuat dengan pemanasan larutan serbuk bawang dayak
(10g/100ml) menggunakan bejana infus dengan suhu 90oC dalam waktu 15 menit.
Penelitian ini menggunakan 25 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan
yaitu kontrol positif, kontrol negatif dan 3 variasi dosis. Pada kelompok kontrol
negatif, tikus diberikan pelarut infusa bawang dayak secara oral agar dapat
memastikan bahwa pelarut tidak punya pengaruh terhadap profil lipid tikus. Pada
kelompok kontrol positif, diberikan secara oral diet lemak tinggi ( kuning telur
puyuh dan lemak babi dengan perbandingan 1:1) pada pagi hari. Variasi dosis
infusa yang ditentukan adalah 13.333 mg/kg BB, 6666,5 mg/kg BB dan 3333,25
mg/kg BB. Pada kelompok perlakuan dosis, tikus akan mendapatkan secara oral
diet lemak tinggi yang berisi kuning telur puyuh dan lemak babi dengan
perbandingan 1:1 pada pagi hari dan infusa bawang dayak pada dosis yang telah
ditentukan pada sore hari. Penelitian ini berjalan selama 60 hari dengan dilakukan
pre test-post test di hari pertama dan terakhir yaitu hari ke-60. Hasil penelitian diuji
secara statistika dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov Z, uji T berpasangan,
uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa infusa bawang dayak belum menunjukkan pengaruh dalam
menurunkan LDL dan menaikan HDL seama 60 hari.
Kata kunci : hiperlipidmia, infusa bawang dayak, flavonoid, LDL, HDL, diet
lemak tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
The purpose of this research is to prove the effects of the effective dosage variations
for anti-hyperlipidemic in the profile of LDL and HDL with infusion extraction
method. In this research, the examination of anti-hyperlipidemic effects is done
with bawang dayak infusion that is made by boiling bawang dayak powder solution
(100g/ 100 ml) using infuse vessel in the temperature 90oC for 15 minutes. 25 mice
were used in this research. The mice were divided into 5 groups of treatments which
are control negatif, control positive, and 3 dosage variations. In the control negatif
treatment, the mice were given bawang dayak-infused solution orally to make sure
that the solution would not affect the mice’s lipid profile. In the control positive
treatment, the mice were given high-fat diet orally (quail eggs yolk and lard with
the ratio 1:1) in the morning. The purposed dosage variations of the infused solution
are 13333 mg/kg weight, 6666.5 mg/kg weight, 3333.25 mg/ kg weight. In the
dosage variations treatment, the mice would have a high-fat diet using quail egg
yolk and lard with the ratio 1:1 in the morning and bawang dayak-infused solution
with a specified dosage in the evening. This research was done in 60 days with a
pre-test-post test on the first day and final day which is day 60th. The result of this
research is tested statistically with Kolmagorov Smirnov Z normality test, paired
sample T-test, one way ANOVA test with a 95% confidence level. The result of
this research shows that bawang dayak-infused solution does not affect the LDL
and HDL level after 60 days.
Keywords: hyperlipidemia, bawang dayak infused solution, flavonoid, LDL, HDL,
high-fat diet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Dewasa ini, fast food banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat luas
karena praktis dan lezat. Walaupun praktis, makanan ini mengandung lemak jenuh
dan kolesterol tinggi yang berbahaya bagi kesehatan. Kecenderungan ini berbahaya
karena dapat menyebabkan hiperlipidemia. Hiperlipidemia dapat didefinisikan
sebagai kondisi dimana terdapat peningkatan dan penurunan profil lipid yang khas.
Profil lipid yang khas tersebut meliputi peningkatan kolesterol plasma total, very
low density lipoprotein (VLDL), dan low density lipoprotein (LDL), trigliserida,
serta penurunan high density lipoprotein (HDL) (Nelson, 2013). Timbulnya
hiperlipidemia dapat disebabkan oleh pola makan yang mengkonsumsi lipid dalam
jumlah yang tinggi. Lebih lanjut lagi, hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko
terjadinya aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan stroke (Noor dan Pratiwi,
2016)
Kondisi hiperlipidemia dapat digambarkan dengan peningkatan kadar LDL dan
penurunan HDL. LDL merupakan salah satu profil lipid yang jika meningkat akan
berpengaruh buruk terhadap tubuh, maka LDL sering kali disebut dengan kolesterol
jahat. Peran utamanya adalah mengangkut kolesterol ke jaringan perifer. Jika
konsentrasi liporotein menjadi terlalu tinggi, maka sebagian kecil dari kompleks
lipoprotein ini menjadi tidak larut dan menumpuk pada dinding arteri dan kapiler.
Penumpukan endapan ini disebut aterosklerosis dan pada akhirnya menyebabkan
penyumbatan arteri-arteri kritis untuk menyebabkan serangan jantung atau stroke
(Thompson, 2017). HDL atau kolesterol baik adalah lipoprotein yang
menguntungkan. Lipoprotein ini memiliki diameter paling kecil yaitu 10,8 nm serta
kepadatan yang paling tinggi sehingga disebut high density lipoprotein. HDL
mempunyai peran utama dalam penghilangan kelebihan kolesterol dari sel dan
mengembalikannya ke hati, di mana kolesterol dimetabolisme menjadi asam
empedu dan garam yang akhirnya dieliminasi melalui usus. LDL dan HDL bersama
adalah faktor utama dalam menjaga keseimbangan kolesterol tubuh. (Thompson,
2017). Maka, LDL dan HDL merupakan lipoprotein yang penting untuk dikontrol
dan diamati terkait kejadian hiperlipidemia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Terapi hiperlipidemia salah satunya direkomendasikan melalui pengobatan
dengan Simvastatin (Farmakologi dan Terapi, 2011), namun penggunaan
simvastatin jangka panjang juga dapat menyebabkan miopati dan toksisitas hati
(Denus dkk., 2005). Untuk itu perlu diupayakan pengelolaan dislipidemia dengan
menggunakan terapi yang lebih aman, diantaranya dengan memanfaatkan tanaman
bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.).
Tanaman bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) berasal dari familia
iridaceae (Amelia et al,2014). Tanaman ini merupakan tanaman tradisional dari
Kalimantan Tengah yang dipercaya secara empiris memiliki efek farmakologi
untuk menjadi obat tradisional. Tanaman bawang dayak dipercaya dapat mengobati
penyakit kanker usus, kanker payudara, diabetes melitus, hipertensi, kolesterol,
bisul, stroke, dan sakit perut sesudah melahirkan (Galingging, 2009).
Bawang dayak telah dikenal memiliki sifat hipolipidemik (Galingging, 2009),
hal ini karena umbi bawang dayak memiliki flavonoid. Senyawa ini yang diduga
memiliki sifat hipolipidemik, dengan mekanisme menghambat penyerapan
kolesterol, meningkatkan sekresi empedu, dan dapat menghambat aktivitas enzim
HMG-KoA reduktase yang berperan dalam penghambatan sintesis kolesterol serta
enzim asetil KoA yang berperan dalam penurunan esterifikasi kolesterol pada usus
dan hati (Jannah dkk. , 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Jannah dan kawan-
kawan (2018) telah membuktikan bahwa ekstrak etanol bawang dayak pemberian
ekstrak umbi bawang dayak dengan dosis 200mg/KgBB memiliki pengaruh dalam
penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL selama 14 hari perlakuan.
Penelitian Iskandar (2012) membuktikan bahwa infusa bawang tiwai atau bawang
dayak pada konsentrasi 100% dapat meningkatkan penurunan jumlah sel nekrosis
pada sel epitel tubulus proksimal pada tikus putih jantan yang terinduksi uranium
yang seara langsung dapat menghambat peroksidasi lipid degan mencegah
kerusakan komponen lipid.
Penelitian yang dilakukan oleh Jannah dan kawan-kawan (2018) menggunakan
etanol sebagai pelarut, sedangkan secara tradisional masyarakat luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengkonsumsi bawang dayak sebagai obat tradisional adalah dengan melarutkan
bawang dayak di air yang dipanaskan selama beberapa menit. Metode tersebut
merupakan metode ekstraksi dengan cara infusa. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan bahwa infusa bawang dayak juga berpotensi sebagai
obat antihiperlipidemia dengan dosis yang efektif, dilihat dari pengaruhnya
terhadap profil LDL dan HDL pada tikus yang diberi diet lemak tinggi.
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang pengaruh pemberian infusa bawang dayak (Eleutherine
bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap kadar LDL-HDL pada tikus betina galur Sprague
Dawley dengan diet lemak tinggi termasuk dalam eksperimental murni rancangan
ekperimental sederhana dengan desain pre-test and post-test with control group
design. Penelitian ini menggunakan hewan uji berupa tikus galur Sprague Dawley,
berjenis kelamin betina berumur 1,5-2 bulan dengan bobot sekitar 150-200 gram
dalam kondisi sehat yang diperoleh dari peternakan hewan uji, Dadapan, jl.
Parangtritis Km. 8, Yogyakarta.
BAHAN PENELITIAN
Bahan uji yang digunakan adalah umbi bawang dayak dengan usia panen 3
bulan, yang diperoleh dari Jl. Dharma bakti 1 No 6. Kec. Sui Raya Kab. Kubu Raya
Prov. Kalimantan Barat, aluminium foil, silica gel 60 F254, toluene, etil asetat, asam
format, senyawa standar kuersetin, metanol, minyak babi 100%, kuning telur
puyuh, aquadest, dan tikus betina galur Sprague Dawley dengan berat badan 150-
200 gram dan berusia 1,5-2 bulan.
ALAT PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Oven, Blender, alat-alat
gelas (gelas beker, erlenmeyer, pipet tetes, gelas ukur, batang pengaduk,), kain
flannel, aluminium foil, penangas air, panci pembuat infusa, termometer, alat
penyerbuk. Spuit injeksi, pipa kapiler berheparin, tabung effendorf, sentrifuge,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kuvet, vortex dan alat digital spektrophotometer-microlab 300, ayakan, gunting,
pisau, timbangan analitik, wadah serbuk.
DETERMINASI TANAMAN
Determinasi tanaman bawang dayak dilakukan di Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan membawa sampel utuh yang terdiri
dari umbi, akar, batang dan daun yang nantinya akan dicocokan dengan litratur.
PEMBUATAN SIMPLISIA
Sebanyak 5 kg sampel yang sudah dikumpulkan, dilakukan sortasi basah
yaitu memisahkan umbi dari batang, akar dan daun sehingga tidak ada bahan lain
yang tercampur termasuk tanah dan krikil. Dilanjutkan dengan mencuci umbi
bawang dayak dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran tanah dan akar
yang masih menempel pada umbi bawang dayak. Umbi yang sudah bersih dipotong
secara manual dengan ketebalan yang sesuai, selanjutnya dikeringkan dengan alat
pengering (oven) dengan suhu pengeringan tidak lebih dari 60°C (Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan, 2014). Setelah kering, bawang dayak di serbuk
menggunakan alat penyerbuk yang dilakukan di Laboratorium Farmakognosi
Fitokimia Universitas Sanata Dharma. Serbuk simplisia kemudian di ayak dengan
menggunakan ayakan no 40/60 mesh.
PENETAPAN KADAR AIR DALAM SERBUK SIMPLISIA BAWANG
DAYAK
Penetapan kadar air pada serbuk simplisa bawang dayak bertujuan untuk
mengetahui berapa banyak kandungan air pada simplisia bawang dayak dimana
menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (2014) kadar air dalam
simplisia <10%. Penetapan kadar air serbuk simplisia umbi bawang dayak
dilakukan di Laboratorium Formulasi dan Teknologi sediaan Padat Universitas
Sanata Dharma dengan mengukur sampel serbuk simplisia umbi bawang dayak
sebanyak 5 gram yang nantinya akan diukur dengan alat moisture balance. Alat
akan memanaskan sampel hingga 120 °C selama 15 menit dan akan berhenti dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
otomatis apabila telah mencapai bobot tetap dan muncul persen kadar, pengukuran
direplikasi 3 kali (AOAC, 2016). Hasil pengukuran dicatat sebagai data.
PEMBUATAN INFUSA UMBI BAWANG DAYAK
Konsentrasi maksimum sediaan yang akan digunakan adalah 100%.
Pembuatan infusa umbi bawang dayak dilakukan dengan cara ditimbang 10 gram
serbuk umbi bawang dayak dan dipanaskan dalam 100 ml aquadest selama 15 menit
pada suhu 90°C sambil sekali-sekali diaduk. Setelah pemanasan selesai, dilakukan
penyaringan selagi panas melalui kain flannel dan filtrat diambil dan ditambahkan
air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume infus yang
dikehendaki, sediaan infusa tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam (Sulistyani,
2018).
UJI KUALITATIF KANDUNGAN FLAVONOID (KUERSETIN)
Pengujian kandungan senyawa metabolit infusa umbi bawang dayak
dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Plat KLT
diaktivasi terlebih dahulu dengan cara diletakan di dalam oven selama kurang lebih
1 jam dengan suhu 100 °C. Fase diam yang akan digunakan yaitu silica gel 60 F254
dan fase gerak toluen: etil asetat: asam folat (8,5: 5,5: 1). Senyawa standar
pembanding yang digunakan yaitu senyawa kuercetin 1 mg/ml dan serbuk umbi
bawang dayak 10 g/ml dibuat sediaan infusa. Senyawa pembanding kuercetin dan
infusa umbi bawang dayak ditotolkan 10 µl pada plat KLT 5 x 20 cm. Plat kemudian
dikeringkan dan divisualisasikan pada lemari UV 254 /366 nm, kemudian dihitung
nilai Rf infusa umbi bawang dayak dan dibandingkan dengan nilai Rf senyawa
standar kuercertin (Kumar, et al., 2015).
PENENTUAN DOSIS INFUSA UMBI BAWANG DAYAK
Konsentrasi infusa umbi bawang dayak yang akan dipergunakan dalam penelitian
ini yaitu sebesar 100%. Dari konsentrasi tersebut diperoleh dosis maksimum infusa
umbi bawang dayak dengan rumus:
D x BB (kg) = C (%) x V (ml)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Volume yang digunakan adalah volume maksimal penggunaan per oral pada tikus
yaitu 5 ml, 3 ml akan digunakan untuk pemberian per oral induksi tinggi lemak
sehingga untuk pemberian infusa umbi bawang dayak sebesar 2 ml, bila rata-rata
berat badan tikus 150 gram dengan konsentrasi infusa umbi bawang dayak 100 %
maka, dosis maksimal dapat ditentukan yaitu:
Dosis x 0,15 kg = 100 % x 2 ml
D = 13.333 mg/kg BB
Dosis maksimal yang diperoleh adalah 1.333 %/kg BB, dosis 2 ditentukan dengan
cara membagi 2 dosis 1 dan dosis 3 dengan cara membagi 2 dosis 2. Sehingga
diperoleh peringkat dosis 13.333, 6666,5; dan 3333,25 mg/kg BB.
PEMBUATAN PENGINDUKSI KUNING TELUR PUYUH DAN MINYAK
BABI
Dilakukan orientasi untuk membuat penginduksi dengan cara
mencampurkan kuning telur puyuh dan minyak babi dengan perbandingan 1:1
dengan dosis pemberian 3 ml/150 g BB.
CARA KERJA
Metode penelitian ini adalah dengan membagi 25 hewan uji ke 5 kelompok
dengan perlakuan yang berbeda. Masing-masing kelompok mendapat perlakuan
sesuai jadwal, kelompok I tanpa perlakuan, yaitu kelompok tikus sehat dan hanya
mendapat pakan standar. Kelompok II kontrol positif, yaitu kelompok yang
diinduksi kuning telur puyuh dan minyak babi pagi hari secara per oral selama 30
hari. Kelompok III , IV, V kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang diberi diet
tinggi lemak pagi hari dan di beri infusa umbi bawang dayak sesuai dosis masing-
masing sebesar 13.333, 6.666,5; dan 3.333,25 mg/kg BB diberikan sore hari secara
per oral selama 30 hari. Penelitian dilakukan selama 30 hari dengan harapan kadar
trigliserida dapat meningkat setelah pemberian diet tinggi lemak. Menurut Zanni
dkk (1987) diet tinggi lemak kuning telur dan minyak babi dapat menaikkan kadar
LDL dan menurunkan HDL secara signifikan. Pelarut aquadest dalam infusa umbi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
bawang dayak digunakan karena aqudest terbukti tidak memiliki aktivitas sebagai
penurun kolesterol (Umami, dkk., 2016).
Sebelum melakukan pengukuran kadar LDL dan HDL hewan uji
dipuasakan terlebih dahulu selama 12 jam. Pengukuran kadar trigliserida dilakukan
pada hari ke 0 dan 30 dengan cara mengambil darah dari mata tikus mengunakan
pipa kapiler dengan cara pencuplikan dilakukan dengan cara membuka mata tikus,
kemudian masukan kapiler dan sedikit di putar dibagian pojok mata (canthus
orbitalis) hewan uji kemudian darah ditampung dalam vacutainer tube yang telah
diberi heparin sebanyak 1,5-2, 5 ml (1% dari bobot tikus).
Selanjutnya, darah dicek dengan metode Cholesterol Oxidase-Peroxidase
Aminoantipyrine Phenol (CHOD-PAP) dengan cara menyiapkan serum darah yang
diperoleh dari sampel darah hewan uji dan dilanjutkan pemeriksaan LDL-HDL
dengan membuat larutan blanko dan standar, diinkubasi selama 10 menit pada suhu
ruang selanjutnya sampel akan dibaca absorbansinya dengan alat digital
spectrophotometer-microlab 300, reagen yang akan digunakan adalah reagen kit
Cholesterol dyasis. Pengukuran kadar LDL-HDL akan dilakukan di Laboratorium
Penelitian dan Pengembangan Terpadu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
dengan membawa sampel darah segar tikus sebanyak 1,5-2,5 ml. Setiap satu
minggu sekali dilakukan pengecekan berat badan tikus. Hasil pengukuran berat
badan tikus, kadar LDL-HDL sebelum dan sesudah perlakukan dicatat sebagai data.
ANALISIS STATISTIK
Hasil penelitian dianalisis menggunakan program IBM SPSS Statistics 22
Lisensi UGM (Lampiran. 6). Data hasil pengukuran kadar LDL dan HDL di analisis
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Z untuk mengetahui normalitas data.
Perbedaan kadar trigliserida tikus sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan uji
statistik parametrik paired T-test. Jika uji normalitas menunjukan data terdistribusi
normal (p > 0,05) maka dilakukan uji ANOVA, untuk menganalisis perbedaan dari
kelima kelompok perlakuan dan jika hasi uji ANOVA menunjukan adanya
perbedaan yang bermakna (p < 0,05) maka dilakukan uji post hoc untuk mengetahui
kelompok mana yang berbeda, jika tidak ada berbedaan maka tidak dilakukan uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lanjutan. Jika hasil uji normalitas data tidak terdistribusi normal (p>0,05) dilakukan
uji nonparametrik Kruskal Wallis apabila diperoleh hasil yang signifikan maka
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat infusa bawang dayak
dan menganalisis pengaruh variasi dosis infusa bawang dayak terhadap profil LDL-
HDL dengan diet lemak tinggi. Pemberian diet lemak tinggi berupa campuran dari
kuning telur puyuh dan minyak babi dengan perbandingan 1:1 dapat menaikan
kadar LDL dan menurunkan kadar HDL, sehingga dapat diketahui pengaruh
pemberian infusa pada profil LDL dan HDL, apakah akan menjaga kadar normal
dari LDL dan HDL setelah pemberian diet lemak tinggi atau tidak.
Penelitian pengaruh infusa umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.)
Urb.) terhadap profil hdl-ldl pada tikus Sprague Dawley dengan diet lemak tinggi
telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik, Fakultas Kedokteran, Univesitas
Gadjah Mada dengan nomor referensi KE/FK/0223/EC/2019 (Lampiran 4). Bahan
penelitian yang digunakan yaitu tanaman bawang dayak (Eleutherine bulbosa
(Mill.) Urb.) telah dideterminasi di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas
Biologi UGM dengan nomor 01397/S.Tb/IX/2018 (Lampiran 5) yang menyatakan
bahwa tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar yaitu bawang
dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.).
Pengujian kadar air pada serbuk umbi bawang dayak diakukan sebanyak
3kali dan nilai rata-rata kadar air tersebut adalah sebesar 8,804%. Nilai kadar air
serbuk umbi bawang dayak tersebut memenuhi syarat kadar air untuk serbuk yang
baik yaitu kurang dari 10% (Departemen Kesehatan RI, 2008).
Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Sampel Infusa Bawang Dayak
Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan uji kualitatif fitokimia yang
dilakukan dalam penelitian ini dan tujuannya adalah untuk mengidentifikasi adanya
kandungan flavonoid didalam infusa bawang dayak yang dipakai dalam penelitian
ini. Senyawa flavonoid ini adalah quercetin karena senyawa ini memiliki aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hipolipidemik (Juźwiak S, et al., 2005). fase gerakyang digunakan adalah toluene :
etil asetat : asam format dengan perbandingan masing-masing 8,5:5,5:1. Fase gerak
yang dipilih berdasarkan sifat kepolaran senyawa flavonoid yang ingin diuji yaitu
senyawa bersifat polar. Deteksi senyawa flavonoid yang terkandung dalam infusa
bawang dayak menggunakan sinar UV 254 nm dan 365 nm, serta penyemprotan
dengan AlCl3 (Alumunium Klorida). Menurut Haeria (2013), bercak dengan
flouresensi warna kuning menunjukkan adanya flavonoid setelah disemprotkan
AlCl3 (Alumunium Klorida).
Gambar 1. Profil KLT Infusa Umbi Bawang Dayak (A) dan Senyawa Pembanding
Kuersetin (B). Gambar (a) visualisasi dibawah sinar UV 254 nm, gambar (b) visualisasi
dibawah sinar UV 365 nm, gambar (c) Visualisasi setelah disemprotkan AlCl3
Berdasarkan hasil uji KLT pada penelitian ini, kandungan flavonoid dalam
infusa bawang dayak dapat diidentifikasi karena terbentuknya bercak kuning pada
pelat KLT setelah disemprotkan Alumunium Klorida, dan bercak kuning saat
dimati dengan sinar UV 254 nm dan sinar UV 365 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel I. Hasil Identifikasi Senyawa Fitokimia Infusa Umbi Bawang Dayak
Senyawa
Deteksi
Rf
UV 254
Rf
UV 365
Rf
AlCl3
Warna Warna Warna
A
A1: 0,07 Ungu gelap A1: 0,07 Ungu gelap
A1:
0,07 Ungu
A2: 0,6 Kuning
A2: 0,45
Kuning
kecoklatan
A2: 0,22 Biru muda
pudar
A3: 0,37 Biru muda
terang
A3: 0,55
Kuning
kecoklatan A4: 0,45 Kuning
buram
A4: 0,6 Kuning
kecoklatan
A5: 0,55 Kuning
buram
A6: 0,6 Kuning
buram
B B1: 0,27 Kuning
kecokelatan B1: 0,27 Kuning
B1:
0,27 Kuning
Keterangan: A: infusa umbi bawang dayak, B: senyawa pembanding quercetin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan perhitungan nilai Rf senyawa, tidak ditemukan nilai Rf yang
sama dengan nilai Rf senyawa standar yaitu quercetin, sehingga dapat disimpulkan
bahwa senyawa flavonoid yang terkandung dalam infusa bawang dayak bukan
quercetin. Oleh karena itu, butuh dilakukan penelitian lebih lanjut dalam
identifikasi senyawa flavonoid spesifik yang terkandung dalam infusa bawang
dayak.
Hasil pengaruh pemberian infusa bawang dayak
Hari ke-0 (Pre-test)
Sebelum perlakuan yaitu pada hari ke-0 dilakukan pemeriksaan kadar HDL
dan LDL pada tikus uji agar dapat mengetahui kadar HDL dan LDL awal pada tikus
sebelum diberikan diet tinggi lemak. Uji normalitas pada kadar HDL menunjukan
bahwa data terdistribusi normal (p = 0,744), sedangkan LDL juga terdistribusi
normal (p = 0,558). Maka, hal ini menunjukan bahwa perbedaan kadar dalam
kelompok HDL dan LDL pada hari ke-0 tidak sigifikan. Berdasakan hasil ini, maka
pengukuran dilanjutkan dengan uji ANOVA. Hasil uji ANOVA menunjukan nilai
p = 0,933 untuk HDL dan p =0,059 untuk LDL, hal ini menunjukkan bahwa kadar
HDL dan LDL pada setiap kelompok perlakuan relatif sama. Tabel II. dan III. akan
menunjukan berurut-urut hasil rata-rata HDL dan LDL pada setiap kelompok
perlakuan pada hari ke nol.
Tabel II. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Pada Hari Ke Nol
Kelompok Rata-rata kadar HDL (mg/dL) ± SD
Kontrol positif 43,42 ± 9,10
Kontrol negative 41,62 ± 7,02
Dosis 1 (3333,25 mg/kgBB) 45,32 ± 9,49
Dosis 2 (6666,5 mg/kgBB) 41,1 ± 8,29
Dosis 3 (13.333 mg/kgBB) 41,84 ± 8,52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel III. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Pada Hari Ke Nol
Kelompok Rata-rata kadar LDL (mg/dL) ± SD
Kontrol positif 22,48 ± 11,80
Kontrol negative 25,08 ± 7,80
Dosis 1 (3333,25 mg/kgBB) 31,24 ± 7,59
Dosis 2 (6666,5 mg/kgBB) 38,52 ± 9,44
Dosis 3 (13333 mg/kgBB) 20,7 ± 11,89
Kelompok kontrol negatif hari ke 0 &60
Kelompok kontrol negatif adalah kelompok yang perlakuannya hanya
diberikan pakan tikus standar dan aquadest, dengan tujuan memberikan gambaran
normal dari kadar HDL dan LDL tikus, sehingga dapat digunakan sebagai
pembanding. Pemberian pakan standar dan aquadest ini diharapkan tidak
berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL tikus, sehingga kadar LDL dan HDL
tetap dalam rentang nilai yang normal. Hasil uji paired T-test menunjukan
perbedaan tidak signifikan (p = 0,145) untuk kadar HDL antara hari ke 0 dan hari
ke 60, sedangkan untuk LDL antara hari ke 0 dan hari ke 60 hasil uji menunjukan
perbedaan yang signifikan (p = 0,029). Ini menunjukan bahwa rata-rata kadar
kelompok kontrol negatif terjadi perubahan kadar LDL yang signifikan selama 60
hari dengan pemberian pakan standar dan aquadest. Pakan standar yang diberikan
adalah BR2 yang berupa pellet. Hal ini mungkin terjadi karena pakan standar juga
memiliki kandungan lemak yang dapat menaikkan LDL. Pada kelompok ini tidak
terjadi perubahan yang bermakna pada kadar HDL selama 60 hari pemberian pakan
standar. Hasil rata-rata kadar kelompok kontrol negatif dapat dilihat pada tabel IV
untuk HDL dan tabel V untuk LDL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel IV. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Kelompok Kontrol Negatif Hari Ke 0 Dan
Hari Ke 60
Kelompok Kadar HDL (mg/dL) ± SD
Hari ke-0 Hari ke-60 p-value
Kontrol negatif 41,62 ±
7,02
47,06 ± 6,97 0,145
Tabel V. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Kelompok Kontrol Negatif Hari Ke 0 Dan
Hari Ke 60
Kelompok Kadar LDL (mg/dL) ± SD
Hari ke-0 Hari ke-60 p-value
Kontrol negatif 25,08 ±
7,80
33,34 ± 5,75 0,029
Kelompok kontrol positif hari ke 0 & 60
Kelompok kontrol positif pada penelitian ini adalah kelompok yang hanya
diberikan diet lemak tinggi dengan harapan memberikan gambaran kondisi
hiperlipidemia (jika kadar LDL mengalami peningkatan dua kali lipat dan kadar
HDL menurun dua kali lipat dibandingkan kelompok kontrol negatif). Berdasarkan
hasil uji paired T-test menunjukan perbedaan tidak bermakna (p = 0,287) antara
hari ke 0 dan 60 untuk kadar HDL, sedangkan hasil uji paired T-test menunjukan
perbedaan bermakna (p = 0,014) antara hari ke 0 dan 60 untuk kadar LDL. Hal
tersebut membuktikan bahwa secara statistik tidak terjadi perubahan kadar HDL
pada kelompok kontrol positif selama 60 hari pemberian diet emak tinggi. Minyak
babi merupakan sumber lemak tinggi yang tepat digunakan. Namun menurut hasil
penelitian Yurina dkk. (2018), proses pemanasan yang lama dari minyak babi dapat
meningkatkan kadar LDL dan menurunkan HDL pada tikus secara signifikan. Hal
ini disebabkan oleh proses pemanasan lipid yang menimbulkan oksidasi lipid yang
secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menurunkan HDL dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pembentukan sel busa. Menurut hasil penelitian Wahjuni dkk. (2016), pebandingan
antara minyak babi dan kuning telur puyuh yang digunakan untuk meningkatkan
LDL dan menurunkan HDL tikus hampir 2 kali lipat dari keadaan normal adalah
1:5.
Pada kelompok ini terjadi peningkatan kadar LDL selama perlakuan. Hal
ini menunjukkan bahwa diet lemak tinggi yang diberikan sudah cukup untuk
meningkatkan kadar LDL selama perlakuan walaupun tidak dua kali lipat, tapi tidak
memberikan perubahan pada kadar HDL selama perlakuan.
Tabel VI. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Kelompok Kontrol Positif Hari Ke 0 Dan
60
Kelompok Kadar HDL (mg/dL) ± SD
Hari ke-0 Hari ke-60 p-value
Kontrol positif 43,42 ±
9,10
38,6 ± 3,27 0,287
Tabel VII. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Kelompok Kontrol Positif Hari Ke 0 Dan
60
Kelompok Kadar LDL (mg/dL) ± SD
Hari ke-0 Hari ke-60 p-value
Kontrol positif 22,48 ±
11,8
31,14 ± 10,70 0,014
Hari ke 60 (Post-test)
Post-test dilakukan pada hari ke-60 dengan mengukur kembali kadar LDL
dan HDL tikus. Tujuannya adalah untuk melihat apakah terjadi perubahan kadar
HDL dan LDL tikus setelah diinduksi diet tinggi lemak dan infusa umbi bawang
dayak selama 60 hari perlakuan. Tabel VIII menunjukkan rata-rata hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengukuran kadar HDL dan tabel IX menunjukkan hasil rata-rata kadar LDL pada
hari ke 60. Berdasarkan hasil uji ANOVA tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antar kelompok perlakuan (p = 0,174) untuk HDL dan untuk LDL (p= 0,167)
sehingga tidak ada uji lanjutan yang dilakukan. Hal ini menunjukkan tidak adanya
perubahan yang terjadi setelah diberikan diet lemak tinggi dan infusa bawang
dayak.
Tabel VIII. Hasil Rata-Rata Kadar HDL Hari Ke-60
Tabel IX. Hasil Rata-Rata Kadar LDL Hari Ke-60
Kelompok Rata-rata kadar HDL
(mg/dL) ± SD p-value
Kontrol positif 38,6 ± 3,27
Kontrol negatif 47,06 ± 6,97
Dosis 1 (3333,25
mg/kgBB) 35,48 ± 9,39
0,174
Dosis 2 (6666,5
mg/kgBB) 41,2 ± 6,53
Dosis 3 (13333
mg/kgBB) 39,82 ± 8,17
Kelompok Rata-rata kadar LDL
(mg/dL) ± SD p-value
Kontrol positif 31,14 ± 10,70
Kontrol negatif 33,34 ± 5,75
Dosis 1 (3333,25
mg/kgBB) 25,60 ± 5,49
0,167
Dosis 2 (6666,5
mg/kgBB) 23,22 ± 4,83
Dosis 3 (13333
mg/kgBB) 31,06 ± 7,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan uraian diatas, diet tinggi lemak yang digunakan kurang
berpegaruh menaikkan kadar LDL dan menurunkan HDL tikus menjadi alasan
utama mengapa tidak dapat ditentukannya pengaruh variasi dosis infusa bawang
dayak. Hal ini dapat diatasi dengan menaikan dosis dari diet lemak tinggi yang
diberikan ke tikus pada saat perlakuan. Infusa bawang dayak juga kurang
berpengaruh untuk menurunkan LDL dan menaikan HDL selama 60 hari. Besarnya
nilai SD yang ada pada data penelitian ini menggambarkan penyimpangan yang
terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan menambah jumlah hewan uji, sehingga saat
selesai perlakuan, dapat diseleksi data-data yang mempunyai nilai yang tidak jauh
berbeda. Namun, nilai kadar LDL dan HDL pada penelitian ini masih dalam rentang
normal yaitu > 35 mg/ dL untuk HDL (Schaerfer et al dalam Hartoyo, 2008). Nilai
LDL beberapa nilai rata-rata kelompok perlakuan ada yang melebihi batas normal
yaitu <27,2 mg/dL (Mayasari dkk., 2014).
Dalam penelitian ini belum terbukti bahwa infusa bawang dayak memiliki
kuersetin. Mekanisme efek hipolipidemik dari flavonoid adalah dengan
menghambat penyerapan kolesterol, meningkatkan sekresi empedu dan
menghambat aktivitas enzim HMG-KoA reduktase yang menimbulkan
penghambatan sintesis kolesterol serta menurunkan aktivitas esterifikasi dalam
usus dan hati. Senyawa flavonoid juga dapat meningkatkan penguraian trigliserid
dalam kilomikron dengan meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase, sehingga dapat
mengurangi kadar LDL dan meningkatkan HDL. Hal ini terbukti dalam penelitian
Yunarto (2015). Flavonoid terbukti dapat menghambat oksidasi low density
lipoprotein (LDL) serta berperan sebagai antioksidan yang dapat menghambat
enzim pembentuk radikal bebas dan secara teoritis, flavonoid mungkin memiliki
efek pencegahan terhadap aterosklerosis (Kumar, 2013).
Pada penelitian ini tidak terjadi kenaikan LDL dan penurunan HDL yang
signifikan setelah tikus uji diberi diet lemak tinggi. Oleh karena itu, pemberian
infusa bawang dayak belum dapat menunjukkan efek yang signifikan dalam
menurunkan LDL dan menaikan HDL selama 60 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi kenaikan LDL dan penurunan HDL yang signifikan setelah tikus uji
diberi diet lemak tinggi. Oleh karena itu, pemberian infusa bawang dayak belum
menunjukkan pengaruh untuk menaikan HDL dan menurunkan LDL.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kandungan
flavonoid spesifik dalam infusa bawang dayak yang berperan dalam menurunkan
kadar LDL dan menaikan kadar HDL pada tikus yang diberi diet lemak tinggi
dengan menggunakan uji Kromatografi Lapis Tipis. Perlu ditingkatkan
perbandingan dari diet lemak tinggi yang digunakan pada penelitian selanjutnya
agar dapat memberikan gambaran kondisi hiperlipidemia yang lebih nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
DAFTAR PUSTAKA
Adam J.M.F., 2009. Dislipidemia. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5.
Jakarta: Interna Publishing . pp. 1987.
Amelia, T., D. Pratiwi and D. Tjahjono. 2014. In Silico Study Of The Component
Of Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.. On Human Estrogen Reseptor Alpha As
Potential Anti-Breast Cancer. Proceedings of the 3rd International Conference
On Computation For Science and Technology, (CST’14), pp 6-9.
Anonim. 2018. Classification for Kingdom Plantae Down to Species Eleutherine
bulbosa (Mill.) Urb. United State Department of Agriculture.
https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=display&classid=E
LBU, diakses 25 april 2018
Anonim. 2018. HDL: The Good Cholesterol. https://medlineplus.gov/hdltheg ood
cholesterol.html. Diakses tanggal 25 Mei 2018.
Anonim. 2018. LDL: The "Bad" Cholesterol. https://medlineplus.gov/ldlthebadch
olesterol.html. Diakses tanggal 25 Mei 2018.
Anonim, 2016, Official Methods of Analysis 20th Ed. Association of Official
Analytical Chemist.
Anonim, 2014, Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Persyaratan dan Mutu Obat
Tradisional, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Bahtiar A, Annisa R. 2018. Effects of Dayak Onion Bulbs (Eleutherine bulbosa
(Mill.) Urb) on Bone Development of the Hipoestrogen Model Rat. Pharmacog
J. 10(2):299-303.
Denus, Spinler SA, Miller K, Peterson AM. 2004. Statins and liver toxicity a meta
analysis [Internet]. Pharmacotherapy. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15162892. Diakses tanggal 3 Desember
2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Doucet C, Flament C, Sautier C, Lemonnies D. 1987. Effect of an
hypercholesterolemic diet on the level of several serum lipids and
apolipoproteins in nine rat strains. Reprod. Nutr. Dev. pp 149-154.
Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011.
Febrinda AE, Yuliana ND, Ridwan E, Wresdiyati T, Astawan M. 2014.
Hyperglycemic control and diabetes complication preventive activities of
bawang dayak (Eleutherine palmifolia L. Merr.) bulbs extracts in alloxan-
diabetic rats. International Food Research Journal. 21(4):1405-1411
Galingging, R.Y., 2009. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai tanaman
obat multifungsi. Warta Penelitian Pengembangan Badan Penelitian
Pengembangan Pertanian. Kalimantan. hal 23-33.
Haeria. 2013. Penetapan Kadar Flavonoid Total Dan Uji Daya Antioksidan Ekstrak
Etanol Daun Ungu (Graptophyllum Pictum L.) Griff ). Jurnal Farmasi UIN
Allaudin.1(1):34-42.
Hartoyo, A., N Dahrulsyah,. Sripalupi dan P. Nugroho. 2008. Pengaruh Fraksi
Karbohidrat Kacang Komak (Lablab Purpureus (L) Sweet). Jurnal teknologi
dan industri pangan. 22(1):40-44.
Iskandar, F. F., 2012, Pengaruh Infusa Bawang Tiwai (Eleutherina Americana
Merr) Terhadap Gambaran Mikroskopik Ginjal Tikus Putih Jantan (Rattus
Novergicus Strain Wistar) Yang Diinduksi Uranium, Jurnal UMM. 8. 54-58.
Ismawati, Ernikarmial A, Muhammad YH. 2012. Pengaruh air perasan umbi
bawang merah (Allium scalonicum L.) terhadap malondialdehid (MDA)
plasma mencit yang diinduksi hiperkolesterolemia. Jurnal Natur Indonesia.
6(2):108-116.
Jannah, N, Yustina, Latifah, Depimei Nita Mahedra, Tommy Satria Sumantri,
Rizqa Alfajri Husna, 2018, Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Bawang Dayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb..) Terhadap Penurunan Kolesterol Pada Tikus
Jantan Putih Galur Wistar. AL-KAUNIYAH; Journal of Biology, 11(1), 33-40
Juźwiak S, Wójcicki J, Mokrzycki K, Marchlewicz M, Białecka M, Wenda-
Rózewicka L, Gawrońska-Szklarz B, Droździk M. 2005. Effect of quercetin on
experimental hyperlipidemia and atherosclerosis in rabbits. Pharmacol
Rep.57:604-609.
Kumar, A & Kumar, D & Kumar, S & Shri, R. (2015). Comparative evaluation of
quercetin content in three varieties of Allium cepa using TLC densitometry. Int
J Adv Pharm Biol Chem. 4. 612-619.
Kumar, S., and Abhay, K. P., 2013, Review Article: Chemistry and Biological
Activities of Flavonoids: An Overview, The Scientific World Journal, Volume
2013, Article ID 162750, 1-16.
Kusuma, A. M, Yupin, A., Yeni, I. R., Susanti. 2016. Efek Ekstrak Bawang Dayak
(Eleutherine palmifolia (L.)Merr) dan Ubi Ungu (Ipomoea batatas L) terhadap
Penurunan Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah pada Tikus Jantan. Jurnal
Kefarmasian Indonesia. 6(2):108-116.
Matos, Sheyla Leite, Heberth de Paula, Maria Lúcia Pedrosa, Rinaldo Cardoso dos
Santos, Eduardo Luiz de Oliveira, Deoclécio Alves Chianca Júnior and
Marcelo Eustáquio Silva. 2005. Dietary Models for Inducing
Hypercholesterolemia in Rats, Brazilian Archives of Biology and Technology.
48(2):203-209.
Mayasari, Devi R, Rahayuni, Arintina. 2014. Pengaruh Pemberian Serbuk Biji Labu
Kuning (Cucurbita Moschata) Terhadap Penurunan Kolesterol Ldl Pada Tikus
Wistar Hiperkolesterolemia. Journal Of Nutrition College. 3(4):509-516.
Nelson, Robert H., 2013, Hyperlipidemia as a Risk Factor for Cardiovascular
Disease, J NIH Prim Care. 40(1). 195–211.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Noor Nailis Sa’adah , Rarastoeti Pratiwi. 2016. Profil Lipid Dan Indeks Aterogenik
Tikus Putih (Rattus Norvegicus Berkenhout, 1769) Hiperlipidemia Dengan
Asupan Pelet Nasi Dan Bekatul Beras Hitam (Oryza Sativa L.) “Cempo Ireng”.
Jurnal Seminar Nasional Biodiversitas VI, hal 2-7.
Sulistyani, N., 2018. Pendalaman Materi Farmasi: Pengembangan Sediaan Obat
Tradisional, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian Riset,
Teknolgi dan Pendidikan Tinggi, 24-25.
Thompson, Thomas E. 2017. Lipids. Encyclopædia Britannica, inc.
https://www.britannica.com/science/lipid/Waxes, diakses pada 24 april 2018
Tiwari, Prashant., Bimlesh Kumar, Mandeep Kaur, Gurpreet Kaur, Harleen Kaur.
2011. Phytochemical Screening and Extraction : A Review. International
Pharmaceutica Scienca. 1(1):98-106.
Umami S. R., Sarifa, S. H., Rosita, F., Aliefman, H., 2016, Uji Penurunan
Kolesterol pada Mencit Putih (Mus Musculus) Secara In-Vivo Menggunakan
Ekstrak Metanol Umbi Talas (Colocasia esculenta L) Sebagai Upaya
Pencegahan Cardiovascular Disease, J. Pijar MIPA., 9 (2): 121-124.
Wahjuni, S., Rustini, N.L. dan Yuliantari, P.2016. Pemberian Ekstrak Etanol Buah
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Untuk Menurunkan Kolesterol Total, Low
Density Lipoprotein (LDL) Dan Meningkatkan High Density Lipoprotein
(HDL) Pada Tikus Wistar Diet Tinggi Lemak. Jurnal Kimia Universitas
Udayana, 10(1): 103-109.
Wardani, R. 2009. Identifikasi Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Kloroform Umbi Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.).
Makalah Seminar Kimia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya. 397-403.
Wayan, Joni Tandi, Srimulyani S, dan Feiverin Tibe, 2016. Uji Efek Ekstrak Etanol
Bawang Dayak (Eleutherine Bulbosa (Mill) Urb.) Sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Antihiperkolesterolemia. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat
Indonesia, 47.
Yurina, V., Yunita, E., Raras, T., Rudijanto, A., & Handono, K. 2018. Prolonged-
heated High-Fat Diet Increase the Serum LDL Cholesterol Level and Induce
the Early Atherosclerotic Plaque Development in Wistar Rats. Journal of
Tropical Life Science. 9 (1): 9-14.
Yunarto N, Elya B, Konadi L. 2015. Potensi fraksi etil asetat ekstrak daun gambir
(Uncaria gambir Roxb.) sebagai antihiperlipidemia. Jurnal Kefarmasian
Indonesia., 5(1):1-10.
Zanni E. E, Zannis V. I, Blum C. B, Herbert P. N, Breslow J. L,. 1987. Effect of
egg cholesterol and dietary fats on plasma lipids, lipoproteins, and apoproteins
of normal women consuming natural diets. J Lipid Res. 28(5):518-527.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
LAMPIRAN
Lampiran 1. Umbi, Simplisia, Proses Pembuatan Serbuk dan Infusa Umbi
Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb..)
Tanaman Bawang Dayak
Sebelum Perlakuan
Pemisahan akar dan daun
dengan umbi bawang dayak
Sortasi basah umbi bawang
dayak
Pencucian Umbi bawang
dayak
Simplisia umbi
bawang dayak
Proses pembuatan
serbuk dari simplisia
umb bawang dayak
Serbuk umbi bawang
dayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 2. Pembuatan Diet Lemak Tinggi
Lampiran 3. Cara Pemberian Infusa Bawang Dayak dan Diet Lemak Tinggi
ke Tikus Uji
Proses pembuatan
infusa dengan bejana
infusa
Penyaringan infusa
dengan kain flanel
Infusa umbi bawang
dayak
Kuning telur puyuh
100 ml dan minyak
babi 100 ml
Campuran diet lemak tinggi
(kuning telur puyuh dan minyak
babi dengan perbandingan 1:1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Cara pemberian peroral
diet lemak tinggi
Cara pemberin peroral
infusa bawang dayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 4. Surat Ethical Clearances
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 5. Surat Determinasi Tanaman Bawang Dayak (Eleutherine
bulbosa (Mill.) Urb..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 6. Surat Keterangan Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 7. Hasil Analisis Uji Normalitas data
Lampiran 8. Hasil uji Paired T Test Kelompok kontrol dan perlakuan hari ke
0, 30, dan 60
T-Test: Kontrol Positif
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
25 25 25 25 25 25
42.6600 43.0240 40.4320 27.6040 22.4080 28.7640
7.93972 9.22841 7.61340 11.21028 9.33095 7.73546
.149 .137 .095 .112 .122 .155
.142 .137 .095 .101 .114 .155
-.149 -.089 -.072 -.112 -.122 -.074
.744 .684 .473 .558 .609 .774
.637 .738 .979 .915 .852 .588
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
HDL - H0 HDL - H30 HDL - H60 LDL - H0 LDL - H30 LDL - H60
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Paired Samples Statistics
43.4200 5 9.10093 4.07006
40.5600 5 8.44589 3.77712
43.4200 5 9.10093 4.07006
38.6000 5 3.26726 1.46116
HDL_0
HDL_30
Pair
1
HDL_0
HADL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
2.86000 6.04880 2.70511 -4.65058 10.37058 1.057 4 .350
4.82000 8.77451 3.92408 -6.07499 15.71499 1.228 4 .287
HDL_0 - HDL_30Pair 1
HDL_0 - HADL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol positif (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol positif pada hari ke 30 (sig 0,350 >
0,05).
2. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol positif (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol positif ke 60 (sig 0,287 > 0,05).
T-Test: Kontrol Positif
1. Tidak terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol positif (hari ke 0)
dengan kadar LDL pada tikus kontrol positif pada hari ke 30 (sig 0,393 >
0,05).
2. Terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol positif (hari ke 0) dengan
kadar LDL pada tikus kontrol positif ke 60 (sig 0,014 < 0,05).
Paired Samples Statistics
22.4800 5 11.80390 5.27886
15.4400 5 8.04444 3.59758
22.4800 5 11.80390 5.27886
31.1400 5 10.69827 4.78441
LDL_0
LDL_30
Pair
1
LDL_0
LDL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
7.04000 16.45579 7.35925 -13.39256 27.47256 .957 4 .393
-8.66000 4.63929 2.07475 -14.42044 -2.89956 -4.174 4 .014
LDL_0 - LDL_30Pair 1
LDL_0 - LDL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
T-Test: Kontrol Negatif
1. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol negatif (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol negatif pada hari ke 30 (sig 0,665 >
0,05).
2. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol negatif (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol negatif ke 60 (sig 0,145 > 0,05).
T-Test: Kontrol Negatif
Paired Samples Statistics
41.6200 5 7.02332 3.14092
39.0800 5 9.73458 4.35344
41.6200 5 7.02332 3.14092
47.0600 5 6.97051 3.11731
HDL_0
HDL_30
Pair
1
HDL_0
HADL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
2.54000 12.16976 5.44248 -12.57075 17.65075 .467 4 .665
-5.44000 6.72369 3.00693 -13.78856 2.90856 -1.809 4 .145
HDL_0 - HDL_30Pair 1
HDL_0 - HADL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Statistics
25.0800 5 7.79692 3.48689
17.1600 5 3.23311 1.44589
25.0800 5 7.79692 3.48689
33.3400 5 5.74874 2.57091
LDL_0
LDL_30
Pair
1
LDL_0
LDL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Tidak terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol negatif (hari ke 0)
dengan kadar LDL pada tikus kontrol negatif pada hari ke 30 (sig 0,135 >
0,05).
2. Terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol negatif (hari ke 0) dengan
kadar LDL pada tikus kontrol negatif ke 60 (sig 0,029 < 0,05).
T-Test: Dosis 1 (333,25 mg/kgBB)
1. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 1 (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 1 pada hari ke 30 (sig 0,155 >
0,05)
Paired Samples Test
7.92000 9.47481 4.23726 -3.84453 19.68453 1.869 4 .135
-8.26000 5.53697 2.47621 -15.13505 -1.38495 -3.336 4 .029
LDL_0 - LDL_30Pair 1
LDL_0 - LDL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Statistics
45.3200 5 9.48720 4.24281
38.1400 5 6.15370 2.75202
45.3200 5 9.48720 4.24281
35.4800 5 9.39292 4.20064
HDL_0
HDL_30
Pair
1
HDL_0
HADL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
7.18000 9.18570 4.10797 -4.22555 18.58555 1.748 4 .155
9.84000 8.29747 3.71074 -.46267 20.14267 2.652 4 .057
HDL_0 - HDL_30Pair 1
HDL_0 - HADL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 1 (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 1 ke 60 (sig 0,057 > 0,05).
T-Test: Dosis 1 (333,25 mg/kgBB)
1. Tidak terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 1 (hari ke 0)
dengan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 1 pada hari ke 30 (sig 0,109 >
0,05).
2. Tidak terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 1 (hari ke 0)
dengan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 1 ke 60 (sig 0,225 > 0,05).
T-Test: Dosis 2 (666,5 mg/kgBB)
Paired Samples Statistics
31.2400 5 7.59329 3.39582
20.6800 5 8.63609 3.86218
31.2400 5 7.59329 3.39582
25.0600 5 5.48753 2.45410
LDL_0
LDL_30
Pair
1
LDL_0
LDL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
10.56000 11.48142 5.13465 -3.69607 24.81607 2.057 4 .109
6.18000 9.63935 4.31085 -5.78883 18.14883 1.434 4 .225
LDL_0 - LDL_30Pair 1
LDL_0 - LDL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 2 (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 2 pada hari ke 30 (sig 0,321 >
0,05).
2. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 2 (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 2 ke 60 (sig 0,969 > 0,05).
T-Test: Dosis 2 (666,5 mg/kgBB)
Paired Samples Statistics
41.1000 5 8.28643 3.70581
43.4200 5 7.99325 3.57469
41.1000 5 8.28643 3.70581
41.2000 5 6.52917 2.91993
HDL_0
HDL_30
Pair
1
HDL_0
HADL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
-2.32000 4.58498 2.05046 -8.01300 3.37300 -1.131 4 .321
-.10000 5.35817 2.39625 -6.75305 6.55305 -.042 4 .969
HDL_0 - HDL_30Pair 1
HDL_0 - HADL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Statistics
38.5200 5 9.43753 4.22059
26.4800 5 8.45441 3.78093
38.5200 5 9.43753 4.22059
23.2200 5 4.83136 2.16065
LDL_0
LDL_30
Pair
1
LDL_0
LDL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1. Terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 2 (hari ke 0) dengan
kadar LDL pada tikus kontrol dosis 2 pada hari ke 30 (sig 0,029 < 0,05).
2. Terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 2 (hari ke 0) dengan
kadar LDL pada tikus kontrol dosis 2 ke 60 (sig 0,030 < 0,05).
T-Test: Dosis 3 (13333 mg/kgBB)
1. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 3 (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 3 pada hari ke 30 (sig 0,131 >
0,05).
2. Tidak terdapat perbedaan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 3 (hari ke 0)
dengan kadar HDL pada tikus kontrol dosis 3 ke 60 (sig 0,632 > 0,05).
T-Test: Dosis 3 (13333 mg/kgBB)
Paired Samples Test
12.04000 8.10605 3.62513 1.97501 22.10499 3.321 4 .029
15.30000 10.40168 4.65177 2.38461 28.21539 3.289 4 .030
LDL_0 - LDL_30Pair 1
LDL_0 - LDL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Statistics
41.8400 5 8.52103 3.81072
53.9200 5 6.13816 2.74507
41.8400 5 8.52103 3.81072
39.8200 5 8.16682 3.65231
HDL_0
HDL_30
Pair
1
HDL_0
HADL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
-12.08000 14.27347 6.38329 -29.80286 5.64286 -1.892 4 .131
2.02000 8.73023 3.90428 -8.82002 12.86002 .517 4 .632
HDL_0 - HDL_30Pair 1
HDL_0 - HADL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1. Terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 3 (hari ke 0) dengan
kadar LDL pada tikus kontrol dosis 3 pada hari ke 30 (sig 0,030 > 0,05).
2. Tidak terdapat perbedaan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 3 (hari ke 0)
dengan kadar LDL pada tikus kontrol dosis 3 ke 60 (sig 0,148 > 0,05).
Paired Samples Statistics
20.7000 5 11.88844 5.31667
32.2800 5 7.73156 3.45766
20.7000 5 11.88844 5.31667
31.0600 5 7.91694 3.54056
LDL_0
LDL_30
Pair
1
LDL_0
LDL_60
Pair
2
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Test
-11.58000 7.88873 3.52795 -21.37515 -1.78485 -3.282 4 .030
-10.36000 12.93553 5.78495 -26.42158 5.70158 -1.791 4 .148
LDL_0 - LDL_30Pair 1
LDL_0 - LDL_60Pair 2
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 9. Hasil Uji ANOVA kadar HDL dan LDL pada hari ke 60
1. HDL
2. LDL
Descriptives
HDL
5 38.6000 3.26726 1.46116 34.5432 42.6568 34.30 43.10
5 47.0600 6.97051 3.11731 38.4050 55.7150 38.40 57.50
5 35.4800 9.39292 4.20064 23.8171 47.1429 23.40 45.80
5 41.2000 6.52917 2.91993 33.0930 49.3070 36.70 52.50
5 39.8200 8.16682 3.65231 29.6795 49.9605 32.30 52.40
25 40.4320 7.61340 1.52268 37.2893 43.5747 23.40 57.50
Kontrol Positif (H-60)
Kontrol Negatif (H-60)
Dosis 1 (333,25
mg/kgBB) (H-6 0)
Dosis 2 (666,5
mg/kgBB) (H-60)
Dosis 3 (13333
mg/kgBB) (H-60)
Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
ANOVA
HDL
363.866 4 90.967 1.771 .174
1027.268 20 51.363
1391.134 24
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Descriptives
LDL
5 31.1400 10.69827 4.78441 17.8563 44.4237 23.70 49.60
5 33.3400 5.74874 2.57091 26.2020 40.4780 27.10 39.30
5 25.0600 5.48753 2.45410 18.2463 31.8737 20.20 32.80
5 23.2200 4.83136 2.16065 17.2211 29.2189 17.60 29.60
5 31.0600 7.91694 3.54056 21.2298 40.8902 24.10 43.60
25 28.7640 7.73546 1.54709 25.5710 31.9570 17.60 49.60
Kontrol Positif (H-60)
Kontrol Negatif (H-60)
Dosis 1 (333,25
mg/kgBB) (H-6 0)
Dosis 2 (666,5
mg/kgBB) (H-60)
Dosis 3 (13333
mg/kgBB) (H-60)
Total
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
ANOVA
LDL
381.562 4 95.390 1.809 .167
1054.536 20 52.727
1436.098 24
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Biografi Penulis
Penulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Infusa Umbi
Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb..) Terhadap
Profil HDL-LDL Pada Tikus Sprague Dawley Dengan Diet
Lemak Tinggi” mempunyai nama lengkap Agnes Ayu
Menur Wulandari, merupakan anak ke empat dari empat
bersaudara pasangan Sugiantono S.E (Alm.) dan Chatarina
Srimulyani. Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 14
April 1997. Pendidikan formal yang ditempuh penulis
yakni pada tingkat Sekolah Dasar di SD Strada Van Lith 2 Jakarta Timur (2003-
2009), pada tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Maria Immaculata
Marsudirini Cawang (2009-2012), dan pada tingkat Sekolah Menengah Atas di
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta (2012-2015). Pada tahun 2015, penulis
melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Semasa menempuh pendidikan sarjana, penulis aktif dalam berbagai
kepanitiaan, yaitu sebagai Divisi Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi pada
Seminar Nasional tahun 2016-2018, dan juga Herbal Cosmetic Competition.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI