Post on 17-Aug-2019
PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA ISLAM PATANI DI UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
MUHAMMAD YUSRI CHEDOHA
NPM.1311010103
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H / 2018 M
PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA ISLAM PATANI DI UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
MUHAMMAD YUSRI CHEDOHA
NPM.1311010103
Jurusan :Pendidikan Agama Islam
Pembimbing I : Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag.
Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaos, M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H / 2018 M
i
ABSTRAK
PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA ISLAM PATANI DI UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN INTAM LAMPUNG
Oleh
MUHAMMADYUSRI CHEDOHA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berbahasa
Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa Islam Patani di Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
Secara umum, penelitian ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa Islam Patani
yang berada di UIN RIL dengan jumlah mahasiswa seluruhnya 47 orang. Untuk
menentukan besarnya jumlah sampel, peneliti mengambil seluruh populasi yang ada
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam
pengolahan dan analisis data dilakukan melalui teknik analisis korelasional, artinya
mencari pengaruh antara variabel X (kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa
Islam Patani) dengan variabel Y (perestasi belajar mahasiswa Islam Patani). Rumus
yang digunakan adalah korelasi Product Moment yaitu :
rxy
2222
Sedangkan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh kemampuan
berbahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa Islam Patani dapat
digunakan rumus Indeks Determinasi yaitu :
D = r2 x 100 %
Berdasarkan analisis data di atas maka dalam penelitian ini diperoleh hasil
penelitian dengan nilai rata-rata dari kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa
Islam Patani adalah 0.61. Sebanyak 17 orang (36.17 %) yang terletak pada interval
ii
25–28, dan dikategorikan hampir cukup. Nilai rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif
47 orang mahasiswa Islam Patani adalah 2.87. Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa
Islam Patani, paling besar terletak pada interval 3.00 – 3.49, yaitu sebanyak 21 orang
(44.68%). Dengan demikian, maka dapat dikategorikan predikat sangat memuaskan.
Pengaruh kemampuan berbahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa Islam
Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung adalah 0.83 yang
dikategorikan tinggi, sedangkan indeks determinasinya adalah sebesar 36.27 %.
Berdasarkan pengujian hipotesis perhitungan diperoleh r korelasi antara
kemampuan berbahasa Indonesia dengan peningkatan prestasi belajar mahasiswa
Islam Patani adalah 0,83. jika dilihat dari tabel product moment bahwa N = 47, harga
r tabel pada taraf signifikansi 5 % = 0,288 dan taraf 1 % = 0,317. Jadi dapat
diketahui bahwa r observasi yang diperoleh lebih besar dari r tabel. Berarti hipotesis
yang diujikan terdapat pengaruh kemampuan berbahasa Indonesia terhadap prestasi
belajar mahasiswa Islam Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
diterima. Besarnya pengaruh kemampuan berbahas Indonesia terhadap prestasi
belajar mahasiswa Islam Patani adalah sebesar 36.27 %, sedangkan sisanya yaitu
64.73 % ditentukan oleh variabel lain yang perlu diteliti lebih lanjut (tidak diteliti
dalam penelitian ini).
Kata Kunci : Mahasiswa Islam Patani, UIN Raden Intan Lampung
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Let.Kol.H. Endro Suratmin Bandar Lampung Telp: (0721) 703160
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ISLAM
PATANI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
Nama : MUHAMMADYUSRI CHEDOHA
NPM : 1311010103
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag. Dr. Rijal Firdaos, M.Pd.
NIP. 19601020 198803 1 005 NIP. 19820907 200801 1 010
Mengetahui,
Ketua Jurusan PAI
Dr. Imam Syafe’i, M.Ag
NIP. 19650219 199803 1 002
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat : Jl. Let.Kol.H. Endro Suratmin Bandar Lampung Telp: (0721) 703160
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ISLAM PATANI DI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG”, Disusun oleh
MUHAMMADYUSRI CHEDOHA, NPM: 1311010103, Jurusan: Pendidikan
Agama Islam, Fakultas: Tarbiyah dan Keguruan, telah dimunaqosyahkan pada
hari, tanggal: Kamis/ 28 Juni 2018
TIM MUNAQOSYAH
Ketua : Drs. Abdul Hamid, M.Ag (…………………….)
Sekretaris : Agus Susanti, M.Pd.I (…………………….)
Penguji I : Nur Asiah, M.Ag (…………………….)
Penguji Pendamping I : Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag (…………………….)
Penguji Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaos, M.Pd (…………………….)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pro. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd
NIP. 19560810 198703 1001
MOTTO
Artinya : Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-
nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama
benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa
Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang
kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" ( Al-Baqarah : 33 )
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirahim.
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan penuh rasa syukur kepada Allah
SWT, atas segala limpahan kurnia, berkah, dan rahmat-Nya. Maka dengan
ketulusan hati dan penuh kasih saying, kupersembahkan kerya sederhanaku ini
kepada :
1. Orang tuaku tercinta, Ibunda Siti Sara, beliau yang senantiasa menyayangiku,
membimbingku tanpa ada kata lelah, letih dan bosan, mengajariku arti hidup
dan kehidupan, dukungan baik secara moril ataupun materil, do’a suci yang
tak pernah terputus serta bimbingan yang sangat berguna bagi saya. Beliau
sosok figure istimewa yang menjadi panutan dan muara kasih dalam hidupku,
semoga Allah memuliakan beliau baik di dunia maupun di akhirat.
2. Untuk kakakku Fatimah yang telah mencurahkan perhatian dalam
menyelesaiakan skripsi ini, selalu memotivasi dikala lemah, mengingatkan
dikala salah, membantu dikala susah.
3. Adek putriku Aminah dan adek putraku Abdulhakim yang sangat kusayangi
dan selalu mendo’akan untuk keberhasilanku.
4. Untuk anakku Abdussalam (Ponakan) yang tersayang yang selalu
memberikan semangat dan kebahagiaan dalam menyelesaikan skripsi inii.
5. Almamater ku tercinta UIN Raden Intan Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama Muhammadyusri Bin Wan-usman Chedoha,
dilahirkan pada tanggal 01 Januari 1993 di Trusan Jeram Patani Thailand Selatan.
Anak kedua dari empat bersaudara, dari pasangan Al-marhum Bapak Wan-usman
dan Ibu Siti Sara. Pendidikan yang pernah ditempuh:
1. Sekolah Dasar (SD) Ban Rawang School, Ya’rang Pattani Thailand
Selatan, pada Tahun 2006;
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP), Di Prasan Wittaya Mulniti School,
pada Tahun 2009;
3. Sekolah Menengah Atas (SMA), Di Prasan Wittaya Mulniti School,pada
Tahun 2012;
4. Sekolah Agama Ibtidaiyyah, Mutawassit dan Tsanawiyyah di Ma’had As-
saqafah Al-islamiyah pohon setar jeram pattani, pada tahun 2012;
5. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Program Strata Satu (S1) Fakultas
Tarbiyah dan keguruan pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif mengikuti kegiatan
Tapak Suci (TS) di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim.
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepasa hambanya yang bertaqwa dan
berkat Hidayah-Nya penulis dapat menyelesiakan skripsi dengan judul
“Hubungan Kemampuan Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Islam Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”. Disusun untuk
melegkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd)
pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusha semaksimal mungkin
agar dapat membuat yang terbaik, penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan dan kekeliruan, hal ini semata-mata karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Dalam usaha penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan materi maupun
dukungan moril. Untuk itu dengan segala hormat dan kerendahan hati,
penulismengaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M,Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. Idham Kholid, M,Ag. Selaku pembimbing I.
3. Bapak Dr. Rijal Firdaos, M,Pd. Selaku pembimbing II yang telah
membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Imam Syafe’I, M,Ag selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan,
wawasan dan membimbing penulis dalam kegiatan belajar mengajar.
6. Seluruh dosen, staf dan karyawan Program studi Pendidikan Agama Islam.
7. Pegawai perpustakaan jurusan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta
perpustakaan pusat UIN Raden Intan Lampung.
8. Sahabat-sahabat saya, Juli Ansyah, Wahidatun Fitriani, yang selalu
membantu, memberikan semangat, doa dan dukungan kepada penulis selama
perkuliahan di Lampung hingga selesai.
9. Staf pengurus PMMPI Lampung yang memberikan kemudahan kepada
penulis dalam penelitian baik berupa data-data dan dokumentasi sehingga
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik.
10. Rekan-rekan PMMPI keseluruhannya yang membantu penulis selama kuliah
di Lampung baik moril maupun materil.
11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2013 yang telah memberikan semangat
dan dukunan kepada penulis.
12. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung.
Akhirnya tiada kata yang lebih baik yang dapat penulis ucapkan bagi semua
pihak yang membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini, melainkan hanya
kepada Allah swt, penulis serahkan untuk membalas jasa mereka, juga tak lupa
penulis memohon ampun kepada Allah SWT, atas segala dosa, semoga segala
bantuan yang diberikan dengan penuh keikhlasan tersebut akan menjadi amal
ibdah disisi Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan sumbangsih yang berarti bagi dunia pendidikan amin.
Bandar Lampung, Mei 2018
Penulis
MUHAMMADYUSRI
NPM. 1311010103
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................. 1
B. Alasan memilih Judul ..................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah ................................................................. 3
D. Identifikasi Masalah ....................................................................... 10
E. Batasan Masalah ............................................................................. 10
F. Rumusan Masalah .......................................................................... 11
G. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
H. Tujuan Penelitian ........................................................................... 12
I. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Bahasa Indonesia ...................................................... 13
1. Pengertian Kemampuan Bahasa Indonesia .............................. 13
2. Pengertian Bahasa Indonesia .................................................... 14
a. Pentinya Bahasa ................................................................. 15
b. Fungsi Bahasa .................................................................... 16
3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia ............................................ 16
4. Morfologi dalam Bahasa Indonesia ......................................... 17
5. Sintaksis dalam Bahasa Indonesia ........................................... 19
a. Frasa ................................................................................... 20
b. Klausa .................................................................................. 21
c. Kalimat ............................................................................... 22
6. Semantik dalam Bahasa Indonesia ........................................... 24
B. Prestasi Belajar ............................................................................... 28
1. Pengertian Prestasi Belajar ...................................................... 28
2. Jenis-jenis Prestasi Belajar ...................................................... 30
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............... 31
C. Kerangka Berfikir ........................................................................... 35
D. Kajian Penelitian yang relevan........................................................ 36
E. Hipotesis ......................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ........................................................................... 40
B. Variabel Penelitian ......................................................................... 41
C. Definisi Operasional Veriabel ........................................................ 41
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 43
1. Populasi .................................................................................... 43
2. Sampel ...................................................................................... 43
E. Teknik Pengumpulan Sampel ........................................................ 44
F. Teknik Analisa Data ....................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 50
B. Pengujian Hepotesis ....................................................................... 65
C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 66
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 68
B. Saran ............................................................................................... 99
C. Penutup ........................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Daftar Nilai Sementara Mahasiswa Islam Patani
2. Tabel 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
3. Tabel 3.1 Indikator Kemampuan Bahasa Indonesia
4. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Bahasa Indonesia
5. Tabel 4.1 Skor Mentah Kemampuan Bahasa Indonesia
6. Tabel 4.2 Presentase Nilai Kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa
Islam Patani
7. Tabel 4.3 Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Islam Patani
8. Tabel 4.4 Presentase Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Islam Patani
9. Tabel 4.5 Kemampuan Bahasa Indonesia Dan Prestasi Belajar Mahasiswa
Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
10. Tabel 4.6 Nilai Kerja Korelasi Product Moment
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian
Lampiran 3 : Daftar Nilai Sementara Mahasiswa Isalam Patani
Lampiran 4 : Kondisi Umum Mahasiswa Islam Patani
Lampiran 5 : Kisi-kisi Pertanyaan Kemampuan Bahasa Indonesia
Lampiran 6 : Nilai Kemampuan Bahasa dan Prestasi Belajar Mahasiswa
Lampiran 7 : Nilai Koefisien Korelasi “R” Product Moment
Lampiran 8 : Tabel R Statistika
Lampiran 9 : Nota Dinas Pembimbing I dan Pembimbing II
Lampiran 10 : Kartu Konsultasi
Lampiran 11 : Surat Pengesahan Seminar Proposal
Lampiran 12 : Surat Tugas Ujian Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Agar tidak terdapat kesalah fahaman tentang pembahasan judul ini, maka
terlebih dahulu penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul
ini, sehingga memudahkan pemahaman terdapat pembahasan yang lebih lanjut dan
mengarah kepada apa yang dimaksud.
Adapun judul skripsi ini adalah : Pengaruh Kemampuan Bahasa
Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung
Penjelasan istilah-istilah yang ada dalam judul tersebut diatas adalah sebagai
berikut :
1. Kemampuan Bahasa Indonesia
Pada pembahasan ini peneliti mengaitkan kata kemampuan dengan
Bahasa inonesia, yang berarti kesanggupan seseorang berbahasa dengan
baik dan benar serta mempraktek kannya dalam kehidupan sehari-sehari.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah frasa yang terdiri dari dua kata yaitu
“prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti
yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prstasi dibahas ada
baiknya pembahasan ini diarah pada permasalahan pertama yakni
2
preestasi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman tentang
“Prestasi belajar” tersebuut.
Kata prestasi berasal dari Bahasa belanda, yaitu prestati yang arti
kemampuan. Jadi secara umum prestasi menunjukkan kemampuan atau
keberhasilan seseorang melakukan sesuatu.1 Pengertian lain dari prestasi
adalah “hasil yang dicapai seseorang atau kelompok orang setelah
melakukan usha pekerjaan”.2
3. Mahasiswa Islam Patani
Mahasiswa patani adalah mahasiswa dari Thailand yang menempuh
pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, dalam hal
ini mahasiswa muslim dari patani inilah yang menjadi objek utama
penelitian dalam skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kemampuan
Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam
Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”
4. UIN Raden Intan Lampung
Yang dimaksud dengan UIN Raden Intan Lampung adalah suatu tempat
dimana penulis akan mengadakan penelitian yang terletak di bandar
lampung.
1 JS, Badudu dan Suan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia. ( Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan,1994 ),h.78. 2 Dharma, Agus, Manajemen Prestasi Kerja, ( Jakarta : Rajawali,1991 ),h.2.
3
B. Alasan Memilih Judul
Dalam penelitian ini penulis memilih judul sebagai berikut : “Pengaruh
Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam
Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”
Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah sebagai berikut :
1. Latar belakanng mahasiswa patani yang terkadang masih sulit untuk
berbicara dalam Bahasa Indonesia dan sulit mengerti apa yang di
jelaskan dalam proses belajar mengajar dalam Bahasa Indonesia.
2. Kurrangnya prestasi dari sebagian mahasiswa patani dalam proses
belajar mengajar di UIN Raden Intan Lampung.
C. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap individu. Pendidikan
bukan hanya dapat mengubah seseorang yang dianggap bodoh menjadi pintar,
tetapi lebih dari itu pendidikan dapat mengubah citra dari sebuah komunitas
(masyarakat/negara) kearah yang lebih baik. Negara manapun akan mengakui
bahwa kemajuan diawali dengan pendidikan yang baik dan bermutu tinggi.
Sebagaimana Allah berfirman didalam Al-Qur’an surat Al-mujadalah ayat 11 :
4
Artinya :“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
mudan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.3
Proses pendidikan sendiri tidak terlepas dari adanya suatu pembelajaran.
Pembelajaran merupakan aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan. Peristiwa
pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan sumber
belajar yang diatur oleh guru. Dalam interaksi pembelajaran tersebut, setiap
peserta didik diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat, yang minat dan
potensinya perlu diwujudkan secara optimal.4 Pembelajaran merupakan kegiatan
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu.5 Dalam pelaksanaan pembelajaran sendiri tidak terlepas dari adanya
komunikasi dan interaksi, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat utama
yakni bahasa.
Bahasa adalah system lambang bunyi, bersifat arbiter, yang digunakan oleh
suatu masyarakat umum untuk kerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi
diri.6
Berbahasa merupakan suatu keterampilan yang dapat diperoleh melalui
proses formal maupun nonformal, yang dimaksud latihan formal adalah proses
yang didapatkan melalui lembaga pendidikan, sedangkan yang dimaksud
3Ahmad Mustafa Al- Maraghi, Tafsir Al Maraghi, terjemahan Anwar Rasyid,( Semarang : CV.
Toha Putra,1993), h.22-23. 4Karwono, dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2012), h. 21. 5 Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h. 325.
6 Chaer Abdul, Linguistik Umum, ( Jakarta : Renika Cipta, 2012 ). h.1.
5
nonformal adalah melalui latihan sehari-hari karena dalam pergaulan sehari-hari
tanpa disadari seseorang telah melakukan proses latihan berbahasa.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional di negara Indonesia. Karena
bahasa Indonesia itu bagian dari sarana yang digunakan oleh manusia untuk
berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain dalam proses pembelajaran baik
untuk tingkat sekolah dasar, menengah, pendidikan tingkat lanjutan (atas), maupun
tingkat perguruan tinggi. Tetapi bagi pelajar atau mahasiswa Melayu Islam Patani
Thailand Selatan keterampilan dalam menggunakan bahasa itu sangat diperlukan
karena akan menentukan prestasi belajarnya dan kesuksesan dalam studinya.
Terdapat beberapa mahasiswa asing khususnya mahasiswa dari Patani
Thailand Selatan yang menempuh pembelajaran di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung. Adapun Bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Melayu
Islam Patani Thailand Selatan dengan masyarakat Indonesia cenderung memiliki
perbedaan, terutama dalam pelaksanaannya sehari-hari khususnya dalam proses
pembelajaran dalam tingkat perguruan tinggi, terdapat perbedaan yang sangat
signifikan antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia terutama dalam
penggunaan bahasa (pasangan) yang digunakan sehari-hari. Dengan hal tersebut
terdapat beberapa temuan masalah yang didapatkan oleh peniliti dilapangan terkait
dengan kemampuan berbahasa Indonesia oleh mahasiswa asing.
Beberapa masalah tersebut terkait dengan kemampuannya dalam berbahasa
Indonesia, yakni seperti kemubaziran kalimat, kemubaziran kata yang berlebihan
dalam pemakaian kata lebih sebanyak dua kali menandakan kalmia ttersebut
6
termasuk kemubaziran yang disebabkan oleh mahasiswa Patani menggunakan kata
berlebihan. Menggunukan kata buleh merupakan pemborosan yang harus
diperbaiki supaya menjadi kalimat efektif, contohnya :saya senangya kami buleh
belajar buleh makan. Dan kemubaziran dua kata atau lebih yang bersinonim
dengan penggunaan kata lelah, letih dan capek contohnya :saya tak pernah lihat
kamu merasa lelah letih capek dan hilang semangat. Dalam berkomunikasis ehari-
hari mahasiswa Patani juga terdapat banyak kata-kata yang salah, perlu
dibenarkan, kemudian dengan pribadi mahasiswa Patani yang cenderung pemalu
dan kurang aktif untuk bersosialisasi sehingga kurangnyanya komunikasi anatara
mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing, dan juga kurangnya keberanian dan
mengeluarkan pendapat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa Islam Patani
yang menempuh studinya di Universitas Islam Negeri RadenIntan Lampung.
Sehingga prestasi belajar yang didapatkan akan rendah pula jika kemampuan
berbahasa kurang dan tidak ditingkatkan.
Kemampuan bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh
setiap mahasiswa asing yang sedang menuntut ilmu di Indonesia. Karena dengan
adanya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik setiap mahasiswa dapat
memahami bahasa atau teks dalam pendidikan tersebut. Semakin baik
kemampuannya dalam memahami teks atau wacana yang diberikan dalam
pembelajaran, maka semakin baik dan efisien memahami informasi yang
7
diterimanya dalam proses pembelajaran. Dengan demikian akan mempengaruhi
prestasinya di dalam pendidikan kearah yang lebih baik lagi.
Dengan demikian, penulis berasumsi bahwa dalam proses pembelajaran
ditingkat perguran tinggi dibutuhkannya kemampuan berbahasa yang baik teruntuk
mahasiswa Indonesia sendiri maupun mahasiswa asing, hal ini disebabkan karena
alat bantu komunikasi dan interaksi yang utama adalah Bahasa, sehingga
kemampuan berbahasa sangat mempengaruhi bagaimna proses pembelajaran
berlangsung bahkan, untuk mendapatkan prestasi belajarpun kemampuan
berbahasa sangat diperlukan.
Walaupun adanya persamaan bahasa yang digunakan antara masyarakat
Patani dengan masyarakat Indonesia (karena dilandasi budaya dan rumpun yang
sama yaitu Melayu), namun dalam pelaksanaannya sehari-hari terdapat perbedaan
yang sangat signifikan antara bahasa Melayu Patani dengan bahasa Indonesia
terutama dalam penggunaan bahasa (pasaran) yang digunakan sehari-harinya. Hal
inilah yang menyulitkan mahasiswa Islam Patani untuk dengan mudah mengerti
serta berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia itu sendiri yang
nantinya diharapkan mampu menunjang kesuksesan studinya.
Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada
“Pengaruh Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”
yang belum pernah diteliti. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini
dengan alasan bahwa penulis adalah salah satu mahasiswa Islam Patani Thailand
8
Selatan yang ingin agar mahasiswa Islam Patani Thailand Selatan mudah mengerti
serta berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
TABEL 1.1
DAFTAR NILAI SEMENTARA MAHASISWA ISLAM PATANI DI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
No Nama Jurusan IP Sementara
1 Mr. Adinan Wae-i Bimbingan dan Konseling Islam 3.40
2 Mr. Adinan Molo Bimbingan dan Konseling Islam 3.02
3 Mr. Ahmad Lahoya Filsafat Islam 3.00
4 Mr. Naslan Wadeng Pemikiran Politik Islam 3.50
5 Mr. Dunya Ma’ming Pemikiran Politik Islam 2.60
6 Mr. Muhammad Waesu Pemikiran Politik Islam 2.40
7 Ms. Fatihah Mula Pendidikan Guru Rodhatul Athfal 3.00
8 Ms. Supra Yunuh Pendidikan Agama Islam 3.20
9 Mr. Sulaiman Laseng Al-Ahwal Syakhsiyyah 3.00
10 Mr. Abdullah Aisamae Al-Ahwal Syakhsiyyah 3.04
11 Mr. Abdullah Pradu Pemikiran Politik Islam 2.89
12 Mr. Abdullah Deramae Ekonomi Islam 2.81
13 Mr. Ahsan Lodeng Ekonomi Islam 3.30
14 Mr. Hamdi Salaebing Pemikiran Politik Islam 2.75
15 Mr. Adnan Kamah Psikologi Islam 2.53
16 Mr. Ahsan Bahak Bimbingan Konseling 3.20
17 Mr. Wan Yunil Atharee Komunikasi Penyiaran Islam 2.70
18 Mr. Arofat Doni Filsafat Islam 2.95
19 Mr. Lukman Kasa Filsafat Islam 2.60
9
20 Mr. Hamdan Lahoya Manajemen Dakwah 2.90
21 Ms. Nurulhuda Dorni Pendidikan Agama Islam 3.19
22 Mr. Himron Sugabaru Perbadingan Agama 3.16
23 Ms. Nurma Kalong Manajemen Pendidikan Islam 2.95
24 Ms. Sitirokiyoh cheming Ilmu Al-Qur’an Tafsir 1.90
25 Ms. Mareeyah Chedo Pendidikan Bahasa Inglish 2.00
26 Ms. Suhainee Wado Manajemen Pendidikan Islam 3.00
27 Ms. Madena Chapakiya Ekonomi Islam 3.02
28 Ms. Munah Samae Pendidikan Bahasa Inglish 3.02
29 Ms. Hayatee Namayam Pendidikan Bahasa Arab 2.03
30 Ms. Yawariyah Lateh Pendidikan Bahasa Inglish 3.40
31 Ms. Suwaibah Kaong Pendidikan Bahasa Inglish 2.90
32 Ms. Suhailah Sidek Pendidikan Bahasa Inglish 2.44
33 Ms. Fatimah Muleng Pendidikan Bahasa Inglish 2.96
34 Ms. Robeeyah Cheni Pendidikan Bahasa Arab 3.00
35 Ms. Anisah Kasor Pendidikan Bahasa Inglish 2.35
36 Ms. Amanee Charong Pendidikan Bahasa Inglish 2.25
37 Ms. Asmat Doloh Pendidikan Bahasa Arab 2.95
38 Ms. Rusda Seena Pendidikan Bahasa Inglish 2.75
39 Ms. Sameela Yeeratee Manajemen Pendidikan Islam 2.90
40 Ms. Ruhanee Cheha Pendidikan Bahasa Inglish 2.81
41 Ms. Asma Doni Pendidikan Guru Rodhatul Athfal 3.00
42 Mr. Adinan Talehmah Ilmu Al-Qur’an Tafsir 3.03
43 Ms. Suhainee Cheloh Al-Ahwal Syakhsiyyah 2.84
44 Mr. Abdulfatah Kapiyoh Pemikiran Politik Islam 3.27
45 Mr. Sosnee Dereh Filsafat Islam 3.09
46 Mr. Faisol Saleh Manajemen Dakwah 2.70
10
47 Ms. Sianab Chewae Pendidikan Bahasa Inglish 3.02
Hal ini yang menjadi latar belakang penulis mengambil judul “ Pengaruh
kemampuan Bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasaiswa islam patani
di universitas iislam negeri raden intan lampung”.
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut,
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Masih banyaknya mahasiswa asing yang melakukan kemubadziran
berbahasa dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
2. Masih tertutupnya mahasiswa asing dalam hal bersosialisasi dengan
mahasiswa Indonesia.
3. Masih adanya penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan padanan bahasa
Indonesia yang dilakukan mahasiswa asing saat proses pembelajaran
berlangsung.
E. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu meluas, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Untuk itu peneliti membatasi masalah sebagai berikut, yakni Pengaruh
Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani
Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
11
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka masalah penelitian ini
dirumuskan :
1. Apakah ada Pengaruh antara Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung?
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi semua pihak antara
lain:
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat disumbangkan kepada mahasiswa
Islam Patani yang berkuliah di berbagai fakultas pada Perguruan Tinggi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung khususnya dan seluruh
mahasiswa Islam Patani pada umumnya.
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi
mahasiswa atau calon mahasiswa Islam Patani yang akan melanjutkan
studinya di Indonesia.
3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi pendukung untuk
meningkatkan kemampuan berbahsa Indosesia sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar penelitian.
12
H. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh yang dimiliki antara kemampuan
berbahasa mahasiswa islam patani terhadap perestasi belajar.
2. Seberapa baik mahasiswa asing dalam kemampuan berbahasa Indonesia.
I. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada tahun ajaran 2018/2019 di Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Bahasa Indonesia
1. Pengertian Kemampuan Bahasa Indonesia
Kemampuan bahasa adalah kekayaan dalam bahasa, atau kemampuan
seseorang menggunakan bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa.1
Adapun Bahasa meruapakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk
menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh
pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara
melalui Bahasa yang diungkapkan.Secara sederhana, Bahasa dapat diartikan
sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.2
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu perangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya.3 Menurut Nababan Bahasa adalah salah satu ciri paling khas yang
manusiawi yang membedakannya dari mahluk-mahluk lain.4Secara tradisional
bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3-cet 4–Jakarta:
Balai Pustaka, 2007. 2 Mulyati , Terampil Berbahasa Indonesia, ( Jakarta: Prenadamedia Group,2015 ), h.2.
3 Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi ,(Jakarta : PT Gramedia Widiasarana,2012),h.20. 4 P.W.J. Nababan, Sosiolinguistik : Suatu Pengantar, (Jakarta : Gramedia,1984 ), h.1.
11
alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau juga prasaan.5Jadi,
fungsi Bahasa yang paling mendasarkan adalah sebagai alat komunikasi, yakni
sebagai alat pergaulan antarsesama dan alat untuk menyampaikan pikiran.
2. Pengertian Bahasa Indonesia
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) Bahasa Indonesia diartikan
sebagai system lambing bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri
(KBBI offline 1.5).
Sementara dalam kamus Okford, Bahasa diartikan sebagai “the system of
communication in speech and writing that is used by people of a particular
contry”.Artinya Bahasa merupakan sebuah sistem komunikasi lisan dan tulisan
yang digunakan manusia pada masing-masing negara.6 Untuk pemahaman lebih
lanjut tentnag bahasa berikut beberapa para ahli mendefenisikan apa itu Bahasa.
Mario Pie mengatakan bahwa Bahasa adalah sebuah sistem dari komunitas
dengan bunyi yang dioperasikan melalui organ bicara dan pendengaran diantara
anggota komunitas dan menggunakan lambang bunyi yang bersifat arbiter,
serta mempunyai kesepakatan makna.7Menurut Bloomfield; Bahasa adalah
sistem arbitrary dari lambing bunyi yang memungkinkan semua manusia
5 Chaer Abdul ,Leonie Agustiana, Sosiolinguistik perkenalan awal pengarang, (Jakarta :
Rineka Cipta,2010),h.19. 6 Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.2.
7 Mario Pie, Kisah daripada Bahasa ( Terjemahan Nugroho Notosusanto ), ( Jakarta :
Bhatara,1971 ), h. 123.
12
membangun budaya atau mempelajari system dari budaya untuk berkomunikasi
atau berinteraksi.8
Merujuk pada pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa Bahasa
mempunyai peranan penting dalam berinteraksi.Selain berfungsi sebagai salah
satu alat komunikasi utama, Bahasa juga merupakan salah satu keahlian yang
hanya dimiliki oleh manusia, hal inilah yang membedakan interaksi manusia
dengan interaksi mahluk-mahluk lain di bumi.Jadi secara garis besar dapat
didefinisakan bahwa Bahasa sebagai sistem bunyi yang memiliki makna,
lambnag bunyi, dan dituturkan dari sistem arbiterari manusia dalam situasi yang
wajar yang digunakan sebagai alat komunikasi.
a. Pentingnya Bahasa
Betapa pentingnya Bahasa bagi mausia kiranya tidak perlu
diragukan. Hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk
pemakaian Bahasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat
dibuktikan dengan melihat banyaknya perhatian para ilmuan dan
praktisi terhadap Bahasa. Para ilmuan dalam bidang lain pun
menjadikan Bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan
bahasa sebagai alat untuk mengkomunikasikan berbagai hal.
Selaku mekhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memang memakai du acara berkomunikasi,
yaitu secara verbal dan nonverbal. Berkomunikasi verbal dilakukan
8Yendra, Loc.Cit.
13
dengan menggunakan alat/media Bahasa (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi nonverbal dilakukan dengan menggunakan media selain
Bahasa. Alat komunikasi nonverbal yang wujudnya berupa aneka
symbol, isyarat, kode, dan bunyi. Misalnya tanda lalu lintas, morse,
anggukan/gelengan kepala, lambaian tangan, sirene, kentongan, atau
terompet. Barulah bermakna setelah “diterjemahan” ke dalam Bahasa
manusia. Hal itu menunjukkan Bahasa merupakan alat komunikasi yang
terpenting bagi manusia.9
b. Fungsi Bahasa
Dalam literature Bahasa, para ahli merumuskan fungsi Bahasa secara
umum ada empat, yaitu
1) Sebagai alat berkomunkasi
2) Sebagai alat mengekspresikan diri
3) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial
4) Sebagai alat control sosial.10
3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia
Ruang lingkup Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
1. Mendengarkan
9 Finoza,Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia, cet.1( Jakarta : Diksi Insan Mulia,1993
),h.2. 10
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa ( Jakarta : PT Gramedia,1988 ),h.3.
14
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.11
4. Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Pengertian secara arti kata (etymologies), morfologi berasal dari kata
bahasa Yunani yaitu kata morf dan kata logos-morf berarti bentuk dan logos
berarti ilmu, jadi secara umum morfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mengkaji bentuk dan perubahan bentuk Istilah morfologi ini banyak dipakai
oleh bidang-bidang ilmu pengetahuan baik ilmu alam (natural science) maupun
ilmu humaniora, termasuk ilmu bahasa (linguistik).12
Di dalam kajian linguistik, yang dimaksud dengan morfologi adalah kajian
yang membahas mengenai seluk-beluk bentuk kata yang melingkupi
pembentukan kata, perubahan kata, dan dampak dari perubahan tersebut
terhadap makna (meaning) dan kelas kata (word class).Sebelumnya morfologi
lebih dikenal dengan sebutan morphemics, yaitu studi tentang morfem. Namun,
seiring dengan perkembangan dan dinamika bahasa, istilah yang kemudian
lebih populer adalah morfologi.
Verhaar, berpendapat bahwa morfologi adalah bidang linguistik yang
mempelajari susunan bagian kata secara gramatikal.13
Selanjutnya Kridalaksana
11
Depdiknas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ( Jakarta : Depdiknas,2006 ), h.125. 12
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.95. 13
Verhaar J.W.M, Pengantar Linguistik, ( Jakarta : Gajah Mada University Press,1985 ),
h.52.
15
juga mengemukakan bahwa, morfologi merupakan bidang linguistik yang
mempelajari morfem (morpheme) dan kombinasi-kombinasinya bagian dari
struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yaitu morfem.14
Kemudian Alwasilah menyatakan bahwa morfologi adalah bagian dari ilmu
bahasa atau linguistik yang mempelajari morfem, selain itu morfologi
mempelajari struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata.15
Sehubungan dengan
itu, selanjutnya Resmini menyatakan, morfologi adalah cabang dari linguistik
yang mengkaji tentang kata dan proses pembentukannya.16
Morfologi bersama-
sama dengan sintaksis merupakan tataran ilmu bahasa yang disebut tata bahasa
(grammatical).
Morfologi termasuk juga kedalam sistem bahasa. seperti sistem pada
umumnya, morfologi ditandai dengan perulangan unsur dan peristiwa atau
fenomena yang pada akhirnya membentuk pola-pola serta struktur pembentuk
bahasa. Pembentukan pola yang dimaksud adalah proses pembentukan kata atau
fonem berdasarkan pengelompokan bunyi bahasa (speech sound). Sementara
yang dimaksud dengan struktur bahasa adalah tata kata atau tata bahasa yang
merupakan studi gramatikal atau struktur internal kata.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa. morfologi adalah
bidang linguistik yang mempelajari tentang pembentukan kata, struktur kata,
14
Kridalaksana, Kamus Linguistik. ( Edisi Ketiga ), ( Jakarta : Gramedia,1984 ), h.129 15
Alwasilah A. Chaedar, Sosialogi Bahasa, ( Bandung : Angkasa,1993 ), h.110 16
Resmini Novi DKK, Kebahasaan 1 (Fonologi, Morfologi, dan Semantik), ( Bandung : UPI
PRESS,2006 ), h.42
16
perubahan kata, klasifikasi kata, serta hubungan antara morfem yang satu
dengan morfem yang lain untuk membentuk sebuah kata. Artinya, morfologi
merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses
pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh
terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan (kelas) dan arti
kata.17
5. Sintaksis dalam Bahasa Indonesia
Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun+tattein) yang berarti
mengatur bersama-sama. Manaf menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang
linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat
yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat.18
Jadi frasa adalah objek kajian
sintaksis terkecil dan kalimat adalah objek kajian sintaksis terbesar. Selanjutnya
Chaer menegaskan bahwa sintaksis adalah studi kaidah kombinasi kata menjadi
satuan yang lebih besar, yakni frasa, klausa dan kalimat.19
Hal tersebut
mengindikasikan bahwa satuan yang tercakup dalam sintaksis adalah frasa,
klausa dan kalimat dengan kata sebagai satuan dasar.
Stryker dan Taringan mengatakan bahwa “syntax in the studi of he patterns
by which words are combined to make sentences”.Artinya, sintaksis merupakan
17
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.97. 18
Manaf Ngusman Abdul, Sintaksis dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia, ( Padang :
Sukabina Press,2010 ), h.3
19 Chaer Abdul, Op.Cit. h.3.
17
kajian mengenai pola-pola yang diperlukan sebagai sarana untuk mehubungkan
kata menjadi kalimat.20
Bersamaan dengan itu Ramlan mengemukakan bahwa
sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu Bahasa yang membicarakan tentang
seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli Bahasa diatas,
dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah bagia dari tatabahasa yang
membahas tentang system, aturan,dan kaidah penyusunan yang kata menjadi
satuan gramatikal yang lebih besar yang disebut frasa, klausa, dan kalimat.21
a. Frasa
Frasa kelompak kata atau gabungan kata yang tidak mrngandung
subjek predikat.22
Dalam arti lain frasa adalah gabungan dua kata atau
lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata
yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat, Perhatikan
contoh-contoh sebagai berikut :
1. bayi sehat
2. pisang goreng
3. baru datang
20
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.132 21
Ibid. h.132. 22
Finoza,Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia, cet.1( Jakarta : Diksi Insan Mulia,1993
),h.106.
18
4. sedang membaca
Ada tiga kriteria yang harus dimiliki frasa :
1) tidak mempunyai predikat
2) proses pemaknaannya berbeda dengan idiom dan
3) susunan katanya berpola tetap.23
Satuan bahasa bayi sehat, pisang goreng, baru datang, dan sedang
membaca adalah frasa karena satuan bahasa itu tidak membentuk
hubungan subjek dan predikat. Lamuddin membedakan frasa
berdasarkan kelas katanya yaitu frasa verbal, frasa nominal, frasa
adjektival, frasa adverbial, dan frasa preposisional.24
b. Klausa
Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat
beberapa kata yang mengandung unsur predikatif.25
Manaf menjelaskan
bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di
akhir satuan bahasa itu.26
Kalimat diakhiri dengan intonasi final,
sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat
berupa intonasi berita, tanya, perintah, dan kagum.
Klausa sebenarnya telah memasuki wilayah kalimat. Akan tetapi,
membicarakan klausa dalam bagian ini walaupun hanya sekilas, cukup
23
Ibid, h.106. 24
Ibid, h. 111-119. 25
Keraf Gorys, Linguistik Bandingan Historis, ( Jakarta : Gramedia,1996 ), h.138. 26
Manaf Ngusman Abdul, Op.Cit. h.13.
19
beralasan karena klausa merupakan bahan baku membuat kalimat
(seperti halnya kata dan frasa).
Sesuai dengan batasan bahwa klausa adalah kelompok kata yang
mengandung subjek (S) dan predikat (P), berarti klausa adalah “kalimat
bayangan.” Kalimat tunggal sekalipun pasti mempunyai klausa karena
kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari S dan P. jika
dibandingkan dengan kalimat tunggal, klausa lebih banyak dipakai
dalam kalimat majemuk karena kalimat majemuk harus mempunyai
menimal dua klausa seperti tampak pada contoh berikut.
Saya menuis makalah dan dia membaca buku.
Dalam kalimat majemuk tersebut dapat dua klausa : (1) Saya
menulis; (2) dia membaca buku.
c. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan
pikiran.27
Manaf lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat
menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis.28
27
Widjono Hs, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan keperibadian di perguruan
tinggi, ( Jakarta : PT Gramedia,2012 ), h.186. 28
Manaf Ngusman Abdul, Sintaksis dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia, ( Padang :
Sukabina Press,2010 ), h.11.
20
1) Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-
buku tata bahasa lama disebut jabatan kata dalam kalimat. Kini
istilah itu digantikan menjadi fungsi sintaksis kalimat, yakni :
1. Subjek
2. Predikat
3. Objek
4. Pelengkapan dan
5. Keterangan.
Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang
mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata,
gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa,
yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal
mengandung satu subjek dan prediket, baik unsur fungsi itu
eksplisit maupun implisit
2. Satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi
atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan
kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita,
tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis,
kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital,
21
diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik
koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda
titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).29
6. Semantik dalam Bahasa Indonesia
Secara etimologi istilah semantic berasal dari kata dalam bahasa
Yunani sema yang berarti „tanda‟(sign) atau „isyarat‟. Kata sema juga memiliki
sebuah kata turunan semaine yang berarti „arti‟ atau „berarti‟, kemudian kata
tersebut berkembang menjadi semantic yaitu kajian makna atau ilmu arti.30
Menurut Ferdinan de Saussure, tanda lingustik terdiri dari :
1. Komponen yang menggantikan, yang berwujud bunyi Bahasa.
2. Komponen yang artikan atau makna dari komponen pertama.31
Kedua komponen ini adalah tanda atau lambang, dan sedangkan yang
ditandai ataudilambangkan adaah sesuatu yang berada di luar bahasa, atau yang
lazim disebut sebagai referent/ acuan / hal yang ditunjuk.Jadi, Ilmu Semantik
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan
hal-hal yangditandainya. Ilmu tentang makna atau arti. Pandangan yang
bermacam-macam dari para ahli mejadikan para ahli memiliki perbedaan dalam
mengartikan semantik. Pengertian semantik yang berbeda-beda tersebut justru
29
Hasan Alwi, Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,2003 ), h.311. 30
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic), (Yogyakarta : Deepublish,2016), h.154. 31
Abdul Chaer .Linguistik Umum, ( Bandung: Rineka Cipta,2007 ). h.349.
22
diharapkan dapat mngembangkan disiplin ilmu linguistik yang amat luas
cakupannya.
a. Relasi Makna
Yang dimaksudkan dengan Relasi makna adalah hubungan semantik yang
terdapat antara satuan yang satu dengan atuan Bahasa lainnya.32
Berikut ini
diuraikan beberapa wujud relasimakna :
1) Sinonim
Sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan
adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan stuan ujaran lain.
Misalanya, antara kata betul dengan kata benar; Hubungan makna antara dua
buah kata yang bersinonim bersifat dua arah.Namun, dua buah kata yang
bersinonim itu; kesamaannya tidak seratus persen, hanya kurang lebih saja.
Kesamaannya tidak bersifat mutlak.
2) Antonimi
Antonim atau antonimi adalah hubungan semantik antara dua buah satuan
ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara
yang satu dengan yang lain. Misalanya, kata buruk berantonim dengan kata
baik ;kata mati berantonim dengan kata hidup ; kata guru berantonim dengan
kata murid; dan kata membeli berantonim dengan kata menjual.
3) Polisemi
32
Ibid. h.297.
23
Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa (terutama kata, bisa juga
frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Umpamanya kata kepala dalam
bahasa Indonesia memiliki makna (1) bagian tubuh dari leher ke atas; (2)
bagian dari suatu yang terletak disebelah atas atau depan merupakan hal yang
penting atau terutama seperti pada kepala susu, kepala meja, dan kepala kereta
api; (3) bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, seperti
pada kepala paku dan kepala jarum; (4) pemimpin atau ketua seperti
pada kepala sekolah, kepala kantor, dan kepala stasiun; (5) jiwa atau orang
seperti dalam kalimat Setiap kepala menerima bantuan Rp 5000,-.; dan (6)
akggnmnal budi seperti dalam kalimat, Badannya besar tetapi kepalanya
kosong.
4) Homonimi
Homonimi adalah „relasi makna antar kata yang ditulis sama atau
dilafalkan sama, tetapi maknanya berbeda‟. Kata-kata yang ditulis sama tetapi
maknanya berbeda disebut homograf, sedangkan yang dilafalkan sama tetapi
berbeda makna disebut homofon. Contoh homograf adalah kata tahu (makanan)
yang berhomografi dengan kata tahu (paham), sedang kata masa (waktu)
berhomofoni dengan massa (jumlah besar yang menjadi satu kesatuan)
5) Hiponimi
Hiponimi adalah „relasi makna yang berkaitan dengan peliputan makna
spesifik dalam makna generis, seperti makna anggrek dalam makna bunga,
makna kucing dalam makna binatang‟.Anggrek, mawar, dan tulip berhiponimi
24
dengan bunga, sedangkan kucing, kambing, dan kuda berhiponimi dengan
binatang. Bunga merupakan superordinat (hipernimi, hiperonim) bagi anggrek,
mawar, dan tulip, sedangkan binatang menjadi superordinat bagi kucing,
kambing, dan kuda.
6) Ambiguiti
Ambiguitas atau ketaksaab sering diartikan sebagai kata yang bermakna
ganda atau mendua arti.Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan
gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat dan terjadi sebagai akibat
penafsiran struktur gramatikal yang berbeda.Umpamanya frase buku sejarah
barudapat ditafsirkan sebagai (1) buku sejarah itu baru terbit, (2) buku itu berisi
sejarah zaman baru.
7) Redundansi
Istilah redundansi sering diartikan sebagai ‟berlebih-lebihan pemakaian
unsur segmental dalam suatu bentuk ujaran‟. Umpamanya kalimat Bola
ditendang Si Badrih, maknanya tidak akan berubah bila dikatakan Bola
ditendang oleh Si Badrih. Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua dianggap
sebagai sesuatu yang redundansi, yang berlebih-lebihan dan sebenarnya tidak
perlu.33
33
Ibid. h.310.
25
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa prestasi belajar
adalah terdiri dari 2 kata, yaitu prestasi dan belajar.Prestasi belajar yang
dimaksudkan dalam judul ini juga satu kesatuan kata yang tidak dapat
dipisahkan, karena mempunyai arti atau makna yang satu.
Prestasi belajar adalah sebuah frasa yang terdiri dari dua kata yaitu
“prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang
berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi dibahas ada baiknya
pembahasan ini diarah pada permasalahan pertama yakni prestasi. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah pemahaman tentang “prestasi belajar” tersebut.
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie yang berarti
kemampuan. Jadi secara umum prestasi menunjukkan kemampuan atau
keberhasilan seseorang melakukan sesuatu.34
Pengertian lain dari prestasi
adalah: “Hasil yang dicapai seseorang atau kelompok orang setelah melakukan
usaha pekerjaan.”35
Sementara itu dalam versi lain, memberikan batasan tentang pengertian
prestasi yakni “Hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan)”. Prestasi yang
dimaksud dalam pendidikan bukanlah hanya bersifat pengetahuan saja akan
34
JS,Badudu dan Suan Mohammad Zain,Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan,1994), h.78. 35
Dharma Agus, Manajemen Prestasi Kerja, (Jakarta : Rajawali,1991), h.2.
26
tetapi lebih dari itu, yaitu pengetahuan (kognitif), aspektif (sikap) dan
psikomotorik yaitu ketrampilan atau karya yang dihasilkan. Sedangkan belajar
adalah “Proses perubahan perilaku, yang dapat dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan dan penilaian tentang pengetahuan, sikap dan nilai
keterampilan”.36
Selanjutnya pengertian belajar menurut Muhammad Uzer Usman adalah
“perubahan tingkah laku pada diri individu berkatnya interaksi antara individu
dengan individu dengan lingkungannya”.37
Secara lebih tegas lagi Hasan memberikan definisi belajar, yakni: “sesuatu
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam
lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan sikap dan
ketrampilan. Perubahan itu bersifat reaktif dan konsten serta berbekas.”38
Menurut Suryasubrata, sesuatu disebut belajar bila:
1. Belajar itu membawa perubahan (dalam diri behavior changes, aktual
maupun potensial).
2. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan kecakapan baru.
36
Sastrapradja, M,Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Surabaya : Usaha
Nasional,1981),h.390. 37
Mohammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja
Rosdakarya1995), h.2. 38
Hasan Chaldijah, Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya : Solihin,1994), h.101
27
3. Perubahan itu terjadi karena usaha sengaja.39
Berdasarkan pendapat di atas ternyata keseluruhan mendefinisikan belajar
menggunakan istilah “perubahan” yang berarti bahwa seseorang itu setelah
belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik itu aspek pengetahuan,
maupun aspek-aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dari ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi
sopan dan lain-lain. Singkatnya belajar adalah aktivitas sadar yang dilakukan
seseorang untuk mengubah tingkah laku ke arah yang konsruktif.
Menurut Tohirin dalam bukunya Psikologi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, yang dimaksudkan dengan prestasi belajar yaitu apa yang telah
dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar harus
mencakup ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.40
Dengan demikian,
prestasi belajar merupakan hasil yang maksimum yang dicapai oleh seseorang
setelah melakukan usaha-usaha belajar.41
2. Jenis-jenis Prestasi Belajar
Pemaknaan menyeluruh prestasi belajar bukan hanya merukapakan hasil
intelektual saja, melainkan harus meliputi tiga aspek yang dimiliki siswa yaitu
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
39
Suharsimi Arikunto. Op Cit. h. 246. 40
Tohirin, Psikologi Agama Islam Berbasis Integrasi dan Kompetensi, ( Jakarta : Rajawali
Pres,2010),h.151. 41
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, ( Bandung : Pustaka Setia,2010), h.138.
28
Menurut Bloom dkk yang dikutp oleh Oemar Hamalik, mengkategorikan
prestasi belajar kedalam tiga ranah, yaitu :
1) Ranah kognitif, meliputi kemampuan pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif, meliputi prilaku penerimaan, sambutan, penilaian,
organisasi dan karakterisasi.
3) Ranah psikomotorik, meliputi kemampuan motoric berupa persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian
pola gerakan dan kreativitas.42
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yakni
faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa itu sendiri
dan faktor ekternal yakni faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa. Hal
senada sebagaimana dikemukakan Sukardi, yakni:
1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat
digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa overlapping
tetap ada yaitu :
a. Faktor-faktor non-sosial, dan
b. Faktor-faktor sosial.
42
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Dan Mengajar, ( Bandung : Sinar Baru Algensindo,
2009 ), h.78.
29
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar dan inipun dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu:
a. Faktor-faktor fisiologis, dan
b. faktor-faktor psikologis.43
Berdasarkan dari kutipan yang dikemukakan di atas dapat diketahui
bahwa ada bagian besar yang turut mempengaruhi anak didik dalam
keberhasilan belajarnya di mana faktor itu adalah yang ada berasal dari dalam
diri anak didik sendiri dan ada dari luar diri anak didik itu sendiri.
Secara globa, factor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
kita bedakan menjadi tiga macam.
1. Faktor Internal (factor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), 2) aspek
psikologis (yang bersifat rohaniah).
2. Faktor Eksternal (factor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar
siswa. Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
43
Surakhmad, Winarno. Op Cit. Hlm. 31
30
3. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain.44
Untuk memperjelas uraian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar tersebut di atas, berikut ini akan sajikan sebuah table.
TABEL 2.1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Ragam Factor Dan Elemennya
Internal
Siswa
Eksternal
Siswa
Pendekatan
Belajar Siswa
1. Aspek fisiologis:
- tonus jasmani
- mata dan telinga
2. Aspek Psikologis
- inteligensi
- sikap
- minat
- bakat
- motivasi
1. Lingkungan sosial
- keluarga
- guru dan staf
- masyarakat
- teman
2. Lingkungan nonsosial
- rumah
- sekolah
- peralatan
- alam
1. Pendekatan Tinggi
- Speculative
- Achieving
2. Pendekatan Sedang
- analytical
- deep
3. PendekatanRendah
- reproductive
- surface
Faktor-faktor yang mengpengaruhi prestasi belajar siswa dapat
dikelompakkan menjadi dua bagian besar, faktor yang berasal dari dalam diri
siswa disebut faktor intern dan faktor yang bersumber dari luar diri siswa
44
Muhibbin Syah, M.Ed. Op. Cit. Hlm. 132
31
disebut faktor ekstren. Faktor intern meliputi inteligensi, bakat, minat, motivasi
dan kepribadian. Serta faktor ekstren meliputi lingkungan sosial masyarakat,
keluarga, teman-teman, dan lain-lain.
Berhasil atau tidak seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam
diri orang yang belajar (faktor Internal) maupun dari luar diri (faktor Exsternal
Individu). Untuk lebih memudahkan uraian tentang faktor-faktor yang
mrmpengaruhi prestasi belajar, penulis akan mengklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih dapat lagi
diolongkan menjadi dua golongan yaitu:
1). Faktor Sosial, terdiri dari:
a). Lingkungan keluarga
b). Lingkungan sekolah
c). Lingkugan masyarakat
d). Lingkugan kelompak
2). Faktor Non Sosial, terdiridari:
a). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengentahuan, teknologi
dan kesenian.
b). Faktor lingkungan seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim.
c) Faktor lingkugan spiritual atau keamanan.
32
Dari faktor-faktor yang penulis telah jelaskan di atas, maka dapat di
ambil kesimpulan bahwa untuk mencapai prestasi yang baik berawal dari diri
kita sendiri. Karena pada dasarnya, manusia diciptakan untuk mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya. Tanpa merubah diri sendiri menjadi yang lebih
baik, tidak akan dapat mencapai suatu yang di inginkan.
C. Kerangka Berfikir
Kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting peranannya dalam proses
pembelajaran, terutama bagi pelajar asing yang menuntut ilmu di Indonesia.
Seorang pelajar yang memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik, tidak
hanya ditandai dengan lancarnya ia berbicara, tetapi lebih dari itu, ia juga harus
terampil dalam memahami makna yang terkandung dalam sebuah teks yang
menggunakan bahsa Indonesia. Sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan
akan tercapai dengan maksimal.
Kemampuan bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh
setiap mahasiswa asing yang akan dan sedang menuntut ilmu di Indonesia.
Karena dengan adanya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik setiap
mahasiswa dapat memahami bahasa atau teks dalam pendidikan tersebut.
Semakin baik kemampuannya dalam memahami teks atau wacana yang
diberikan dalam pembelajaran, maka semakin baik dan efisien pulalah dia
memahami informasi yang diterimanya dalam proses pembelajaran. Dengan
33
demikian akan mempengaruhi prestasinya di dalam pendidikan ke arah yang
lebih baik lagi.
Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahwa semakin baik kemampuan
bahasa Indonesia yang ada pada diri seorang pelajar asing, maka besar
kemungkinan ia memiliki prestasi belajar yang baik.
D. Kajian Penelitian Yang Relevan
Sepengetahuan peneliti belum ada peneliti yang menelitikan berkaitan
dengan penelitian ini di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, yang
peneliti menemukan penelitian tentang kemampuan Bahasa indonesia berjudul
“Hubungan Kemampuan Bahasa Indonesia Dengan Hasil Belajar (Studi
Terhadap Mahasiswa Islam Patani Di Perguruan Tinggi Medan)”Oleh Ruwaida
Sani. Penulis ini lebih spesifik meneliti tentang kemampuan Bahasa Indonesia
dan hasil belajar mahasiswa asing di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (
UIN-SU ) Medan pada tahun 2014.
Sebagai mana setiap mahasiswa luar negeri yang belajar di Indonesia
harus memahami bahasa Indonesia.Karena bahasa sebagai alat komunikasi
wajib bagi Mahasiswa Patani yang perkuliahan di Indonesia agar mengerti dan
memahami Bahasa Indonesia dengan baik.
Selanjutnya judul skripsi :“Kendala-Kendala Penguasaan Struktur
Kalimat Bahasa Indonesia Bagi Mahasiswa Asing Pada Jurusan Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Fpbs Upi Bandung”. Yang ditulis oleh Kosadi
34
Hidayat S. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI Bandung pada semester
genap tahun 2000/2001.
Pembelajaran bahasa Indonesia ( BI) bagi penutur asing masih banyak
yang perlu digali dan diteliti agar sasaran atau tujuan yang diharapkan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dapat tercapai. Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian itu di antaranya tujuan atau target yang ingin dicapai, cakupan materi
atau bahan pembelajaran, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, media
dan masih banyak lagi permasalahan yang perlu dirintis untuk dicarikan jalan
pemecahannya. Salah satu cara untuk memecahkan permasalahan tersebut ialah
melalui penelitian dan dari berbagai pokok permasalahan yang telah disebutkan
di atas, ada pokok masalah yang menarik perhatian saya, yaitu masalah
penguasaan struktur kalimat BI bagi mahasiswa asing. Untuk memudahkan
arah sasaran yang ingin dikaji dalam penguasaan struktur kalimat BI itu,
masalah penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian berikut
ini.
Untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa memang banyak cara yang
ditempuh salah satunya seperti skripsi diatas. Sedangkan dalam penelitian ini
peneliti ingin mencoba melihat bagaimana hubungan kemampuan Bahasa
Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa islam patani di UIN Raden Intan
Lampung.
35
E. Hipotesis
a. Hepotesis Penelitian
Hipotesis merukan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari proses
penelitian.45
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya.46
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti,
maksudnya hipotesis akan ditolak jika ternyata salah, dan akan diterima jika
ternyata benar. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis dalam
penelitian ini, yaitu “Adanya hubungan antara kemampuan berbahasa
Indonesia terhadap prestasi belajar Mahasiswa Islam Patani di Univirsitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung.”
Ha : “Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X (Kemampuan
berbahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani) dan Variabel Y (Prestasi
belajar mahasiswa Islam Patani )”.
45
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, ( Jakarta : Bumi Aksara,2007),
h.162. 46
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta,2010 ), h.68.
36
Ho : “Tidak Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X
(Kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani) dan Variabel Y
(Prestasi belajar mahasiswa Islam Patani )”.47
47
Anas Sudi Jono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo
persada,1987), h.180.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah yng sistematik. Penelitian adalah usha karya ilmiah
yang mempunyai tujuan yang diharapkan, dengan menggunakan teknik atau
metode yang tepat. Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menhanalisa data.
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Menurut Arikunto
metode penelitian adalah “Cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya”.2
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan metode penelitian, variable
penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpuan
data dan teknik analisas data.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian
yang kuantitatif dengan teknik korelasional yaitu suatu metode penelitian yang
berusha melakukan analisis dan uji hipotesis untuk menghubungkan antara dua
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Cet.16), ( Bandung : Alfabeta,2013 ),h.3. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, ( Jakarta : PT Rineka
Cipta,2010 ),h.203.
37
variable yaitu kemampuan Bahasa Indonesia terhadap pretasi belajar Mahasiswa
Islam Patani di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Dalam teknik penulisan, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan
skripsi yang diterbitkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden
Intan Lampung tahun 2015.
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
dalam suatu penelitian.3 Dalam penelitian menentukan suatu variabel adalah
sangat penting, sebab dengan menentukan variabel tersebut masalah yang dikaji
dan di uji akan menjadi lebih jelas. Adapun yang menjadi variabel penelitian ini
adalah :
1. Kemampuan Bahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani di Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampun, sebagai variabel X
2. Prestasi Belajar mahasiswa Islam Patani di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung, sebagai variabel Y
C. Difinisi Operasional Variabel
Difinisi Operasional adalah suatu difinisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesicfikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk megukur
konstrak atau variabel tersebut. Difinisi operasional yang dibuat dapat berbentuk
difinisi operasional yang di ukur (measured), ataupun difinisi operasional
3 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM 1987), h. 89
38
eksperimental. Difinisi operasional yang di ukur memberikan gambaran
bagaimana variabel atau konstrak tersebut di ukur.
1. Dalam variabel X tersebut di atas terdapat beberapa indikator yang dapat
diselidiki berdasar kriteria yang ada. Untuk kemampuan bahasa Indonesia
terdiri atas indikator yang dapat diselidiki yakni :
TABEL 3.1
INDIKATOR KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
Variabel Indikator
Kem
am
pu
an
Bah
asa
Ind
on
esi
a
Kemampuan menggunakan kata-kata dalam kalimat
Kemampuan menentukan makna kata dalam kalimat
Kemampuan menggunakan kata yang bermiripan makna dalam
kalimat
2. Variabel Y (prestasi belajar) adalah dilakukan dengan studi dokumenter, yaitu
mengumpulkan dan mempelajari prestasi belajar mereka yang terdapat di
dalam Kartu Hasil Studi
39
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.4 Sedangakan menurut
Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.5
Jadi secara umum populasi adalah objek atau subjek yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah jumlah Mahasiswa Patani yaitu sebanyak 47 orang mahasiswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagai bagaian dari populasi, sebagai contoh yang di
ambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.6 Ketetapan yang diambil untuk
sampel adalah berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Suharsini Arikunto
bahwa untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyek kurang dari 100, lebih
baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, maka di ambil antara 10-15% atau
20-25% atau lebih.7
Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti mengambil seluruh populasi
yang ada menjadi sampel dalam penelitian ini,
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Jakarta : Rineka
Cipta,2006 ), h.130. 5Sugiyono, Sistematika Penelitian, (Bandung: Afa Beta, 2011), h.215.
6Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1992), h. 72.
7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1996), h. 122
40
E. Teknik Pengumpulan Sampel
Dalam penelitian ini, data yang ingin penulis perolah dapat diklasifikasikan
sabagai berikut :
1. Data tetang kemampuan Bahasa Indonesia mahasiswa islam patani dan
sumber datanya dalah hasil angket mahasiswa.
2. Data tentang gambaran umum mahasiswa islam patani.
3. Data tentang prestasi belajar mahasiswa islam patani, sumber datanya dapat
siperoleh dari dokumen atau hasil akhir mahasiswa (IPK).
Agar memperoleh data-data tentang variable hubungan antara pengaruh
kemampuan Bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa, penulis
menggunakan teknik utama pengumpulan data berupa angket, dan teknik
salanjutnya dalah mendokumentasikan.
1. Angket
Angket adalah suatu daftar yang bersifat pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan kemampuan Bahasa Indonesia. Dalam hal ini maka
angket diberikat kepada seluruh mahasiswa patani yang berjumlah 47
orang mahasiswa, untuk mendaparkan data yang kongkrit tentang
kemampuan Bahasa Indonesia mahasiswa islam patani.
Disini peneliti menggunakan tes sebagai alat dalam penhumpulan data.
Adapun tes yang diajukan oleh peneliti yaitu dengan mengajukan
beberapa pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden
dengan harapan dapat memberikan informasi yang diharapkan dengan
41
cara menyebarkannya kepada mahasiswa. Tes kemampuan berbahasa
Indonesia dilaksanakan dalam bentuk tertutup berjumlah 50 butir soal
pilihan berganda. Ketentuan untuk memberi nilai atau skor terhadap tes
objektif tersebut apabila mahasiswa memilih atau menjawab benar, bobot
nilainya 1. Jadi, setiap soal tes yang dijawab benar maka skornya 1 dan
apabila mahasiswa memilih atau menjawab salah, bobot nilainya 0. Jadi
setiap soal tes yang dijawab salah maka skornya 0. Dengan demikian
apabila mahasiswa menjawab semuanya benar, maka skor tertinggi adalah
50. Adapun kisi-kisi tes yang disebarkan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
TABEL 3.2
KISI-KISI ANGKET KEMAMPUAN BAHASIS INDONESIA ( TES )
Variabel N
o Aspek yang diukur No item Jumlah
Kemampuan
Bahasa
Indonesia
1
Keterampilan menggunakan
kata-kata bahasa Indonesia
dalam kalimat
1,2,3,4,5,6,7,8,
9,10 10
2 Kemampuan menentukan
makna kata dalam kalimat
11,12,13,14,15,
16,17,18,19,20,
21,22,23,24,25,
26,27,28,29,30
20
3
keterampilan menggunakan
kata yang bermiripan makna
dalam kalimat
31,32,33,34,35,3
6,37,38,39,40,41
,42,43,44,45,46,
47,48,49,50
20
Jumlah
50
42
2. Dokumentasi : “yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencatat dan
mengumpulkan data dokomentatif baik yang berupa laporan atau
dokomen lainnya”.8 Yang termasuk dekomen di sini selain laporan, juga
dekomen yang berupa peraturan-peraturan sejarah, hasil musyawarah dan
sebagainya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi sebagai
sarana untuk mendapatkan data tentang mahasiswa patani. Metode
dokumentasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
menggunkan bahan-bahan yang telah tersedia. Data yang akan diperoleh
dengan menggunakan metode dokumentasi ini adalah hasil belajar
mahasiswa islam patani.
F. Teknik Analisa Data
Setelah data terkumpul secara sempurna, maka langkah selanjutnya diteliti
secara cermat. Data yang bersifat kualitatif disusun secara “deskriptif” dan
dalam menarik simpulan digunakan Metode “Induksi”: dan data yang bersifat
kuantitatif disusun dalam bentuk tabel statistik dengan menggunakan persentasi
dengan rumus sebagai berikut:
P = x 100 %
Keterangan :
P = Persentasi opsion yang dijawab responden
F = Frekuensi responden yang dijawab
8 Arikunto Suhartini. Ibid. Hlm. 131.
43
N = Jumlah sampel sebagai responden
Angka persentasi diperoleh dengan membagi jumlah fekuensi dari jawaban
responden dengan jumlah responden yang telah ditentukan kemudian dikalikan
dengan 100 %.
Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus
“korelasi product moment” yaitu :
Merumuskan mean pada sebuah predikat yang menunjukkan pada pernyataan
keadaan; ukuran kualitas. Sesuai dengan pendapat Arikunto yang menyatakan
hasil penilaian yang berupa bilangan tersebut harus diubah menjadi sebuah
predikat misalnya “baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik”.
Maka predikat yang dimaksud menurut buku Panduan Akademik UIN Raden
Intam Lampung tahun 2015 adalah :
IPK rata-rata 3.50 – 4.00 predikat terpuji
IPK rata-rata 3.00 – 3.49 predikat sangat memuaskan
IPK rata-rata 2.76 – 2.99 predikat memuaskan
IPK rata-rata 2.00 – 2.75 predikat cukup
IPK rata-rata 0.00 – 1.99 predikat tidak lulus
(Tim Penyusun)9
9 Tim Penyusun FT UIN RIL, Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, 2015,h.49.
44
1. Mencari pengaruh kemampuan berbahasa Indonesia terhadap prestasi
belajar mahasiswa Islam Patani dengan menggunakan rumus statistik
Korelasi Product Moment Pearson, yang dikemukakan Surakhmad.
2222:
NN
Nrxy
Keterangan :
Rxy : Angka Indeks Korelasi “t” product moment.
N : Jumlah sampel
X : Kemampuan berbahasa Indonesia
Y : Prestasi belajar mahasiswa
XY : Jumlah perkiraan antara variabel X dan Y
Penafsiran akan kuat lemahnya hubungan antara dua variabel
digunakan penafsiran angka korelasi sebagaimana berikut :
Sampai 0,20 : korelasi yang rendah sekali
0,20 - 0,40 : korelasi yang rendah tetapi ada
0,40 - 0,70 : korelasi yang sedang
0,70 - 0,90 : korelasi yang tinggi
0,90 - 1,00 : korelasi yang tinggi sekali
Dan untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan
“r’ hitung dengan “r” tabel Produt Moment pada N = 47, dengan tingkat
kepercayaan 5 %. Dengan keterangan :
45
Ha : “Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X (Kemampuan
berbahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani) dan Variabel Y
(Prestasi belajar mahasiswa Islam Patani )”.
Ho : “Tidak Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X
(Kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani) dan
Variabel Y (Prestasi belajar mahasiswa Islam Patani )”10
.
10
Anas Sudi Jono, Loc.Cit.
BAB IV
HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian metode penelitian, bahwa alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes. Dalam mendeskripsikan
hasil penelitian ini, penulis membaginya menjadi tiga pembahasan atau
pengolahan data, yaitu :
1. Hasil perhitungan skor kemampuan bahasa Indonesia
2. Hasil prestasi belajar mahasiswa Islam Patani
3. Hasil pengaruh kemampuan bahasa Indonesia dengan prestasi belajar
mahasiswa Islam Patani.
1. Hasil Perhitungan Skor Mentah Kemampuan Bahasa Indonesia
Setelah dilakukan penyebaran tes kepada 47 orang mahasiswa Islam
Patani di berbagai Perguruan Tinggi di kota Medan, selanjutnya penulis
mengolah data tersebut menjadi beberapa tahap, yaitu :
a. Menetapkan atau menghitung skor mentah tiap-tiap sampel untuk variabel X.
Hasil perhitungan tersebut dicantum dalam tabel berikut :
51
TABEL 4.1
SKOR MENTAH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
No Nama Responden Skor
1 Mr. Adinan Wae-i 41
2 Mr. Adinan Molo 31
3 Mr. Ahmad Lahoya 30
4 Mr. Naslan Wadeng 46
5 Mr. Dunya Ma’ming 27
6 Mr. Muhammad Waesu 31
7 Ms. Fatihah Mula 27
8 Ms. Supra Yunuh 34
9 Mr. Sulaiman Laseng 31
10 Mr. Abdullah Aisamae 30
11 Mr. Abdullah Pradu 31
12 Mr. Abdullah Deramae 30
13 Mr. Ahsan Lodeng 39
14 Mr. Hamdi Salaebing 30
15 Mr. Adnan Kamah 31
16 Mr. Ahsan Bahak 39
17 Mr. Wan Yunil Atharee 23
18 Mr. Arofat Doni 25
52
19 Mr. Lukman Kasa 32
20 Mr. Hamdan Lahoya 30
21 Ms. Nurulhuda Dorni 19
22 Mr. Himron Sugabaru 37
23 Ms. Nurma Kalong 36
24 Ms. Sitirokiyoh cheming 17
25 Ms. Mareeyah Chedo 15
26 Ms. Suhainee Wado 22
27 Ms. Madena Chapakiya 31
28 Ms. Munah Samae 27
29 Ms. Hayatee Namayam 21
30 Ms. Yawariyah Lateh 37
31 Ms. Suwaibah Kaong 33
32 Ms. Suhailah Sidek 38
33 Mr. Abdullah Kasor 22
34 Ms. Robeeyah Cheni 29
35 Ms. Anisah Kasor 32
36 Ms. Amanee Charong 22
37 Ms. Asmat Doloh 25
38 Ms. Rusda Seena 30
39 Ms. Sameela Yeeratee 26
40 Ms. Ruhanee Cheha 28
53
41 Ms. Asma Doni 37
42 Mr. Adinan Talehmah 35
43 Ms. Suhainee Cheloh 37
44 Mr. Abdulfatah Kapiyoh 37
45 Mr. Sosnee Dereh 37
46 Mr. Faisol Saleh 25
47 Ms. Sianab Chewae 34
JUMLAH 1427
Tabel di atas memperlihatkan jumlah skor mentah yang diperoleh
seluruh mahasiswa dalam penyebaran tes tentang kemampuan bahasa
Indonesia adalah 1427.
b. Menghitung Mean dan Standar Deviasi
Setelah diketahui skor mentah setiap mahasiswa, maka skor tersebut
dijumlahkan untuk mean. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus:
M
M 47
1427
= 30.3
54
TABEL 4.2
PERSENTASE NILAI KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA MAHASISWA
ISLAM PATANI
Nilai X F Persetase (%)
45 - 49 1 2.12
40 - 44 1 2.12
35 - 39 11 23.40
30 - 34 17 36.17
25 - 29 9 19.14
20 - 24 5 10.63
15 - 19 3 6.38
47
Bila dilihat dari table di atas dapat di ketahui bahawa Kemampuan Bahasa
Indonesia Mahasiswa Islam Patani yang paling banyak memperoleh nilai yang
terletak interval 30 – 34 yaitu sebanyak 17 orang ( 36.17%)
2. Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani
Prestasi Belajar Mahasiswa Islam Patani di peroleh dengan cara
mengumpulkan dokumen indeks prestasi kumulatif ( IPK ) tiap sempel. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada table sebagai berikut :
55
TABEL 4.3
INDEK PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA ISLAM PATANI
No Nama Responden IPK
1 Mr. Adinan Wae-i 3.40
2 Mr. Adinan Molo 3.02
3 Mr. Ahmad Lahoya 3.00
4 Mr. Naslan Wadeng 3.50
5 Mr. Dunya Ma’ming 2.60
6 Mr. Muhammad Waesu 2.40
7 Ms. Fatihah Mula 3.00
8 Ms. Supra Yunuh 3.20
9 Mr. Sulaiman Laseng 3.00
10 Mr. Abdullah Aisamae 3.04
11 Mr. Abdullah Pradu 2.89
12 Mr. Abdullah Deramae 2.81
13 Mr. Ahsan Lodeng 3.30
14 Mr. Hamdi Salaebing 2.75
15 Mr. Adnan Kamah 2.53
16 Mr. Ahsan Bahak 3.20
17 Mr. Wan Yunil Atharee 2.70
18 Mr. Arofat Doni 2.95
56
19 Mr. Lukman Kasa 2.60
20 Mr. Hamdan Lahoya 2.90
21 Ms. Nurulhuda Dorni 3.19
22 Mr. Himron Sugabaru 3.16
23 Ms. Nurma Kalong 2.95
24 Ms. Sitirokiyoh cheming 1.90
25 Ms. Mareeyah Chedo 2.00
26 Ms. Suhainee Wado 3.00
27 Ms. Madena Chapakiya 3.02
28 Ms. Munah Samae 3.02
29 Ms. Hayatee Namayam 2.03
30 Ms. Yawariyah Lateh 3.40
31 Ms. Suwaibah Kaong 2.90
32 Ms. Suhailah Sidek 2.44
33 Mr. Abdullah Kasor 2.96
34 Ms. Robeeyah Cheni 3.00
35 Ms. Anisah Kasor 2.35
36 Ms. Amanee Charong 2.25
37 Ms. Asmat Doloh 2.95
38 Ms. Rusda Seena 2.75
39 Ms. Sameela Yeeratee 2.90
40 Ms. Ruhanee Cheha 2.81
57
41 Ms. Asma Doni 3.00
42 Mr. Adinan Talehmah 3.03
43 Ms. Suhainee Cheloh 2.84
44 Mr. Abdulfatah Kapiyoh 3.27
45 Mr. Sosnee Dereh 3.09
46 Mr. Faisol Saleh 2.70
47 Ms. Sianab Chewae 3.02
JUMLAH 134.90
2.87
Berdasarkan keterangan dari tabel di atas, maka diketahui bahawa rata-rata
dari seluruh jumlah nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dimiliki oleh seluruh
mahasiswa Islam Patani adalah 2.87. Selanjutnya dimiliki oleh tiap mahasiswa Islam
Patani maka dapat dilihat pada table berikut :
TABEL 4.4
PERSENTASE INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK)
MAHASISWA ISLAM PATANI
Intrval IPK Kategori Jumlah Mahasiswa Persetase
3.50-4.00 Terpuji 1 2.12
3.00-3.49 Sangat memuaskan 21 44.68
58
2.76-2.75 Memuaskan 11 23.40
2.00-2.75 Cukup 13 27.65
0.00-1.99 Tidak baik 1 2.12
47 100%
Berdasarkan table di atas dapat mengetahui bahawa IPK mahasiswa Islam
Patani paling besar terletak pada interval 3.00-3.49 yaitu sebanyak 21 orang
(44.68%). Dengan demikian dapat di kategorikan predikat sangat memuaskan.1
TABEL 4.5
KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA DAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA ISLAM PATANI DI UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
No Nama Responden Hasil Rata-rata Nilai
X Y
1 Mr. Adinan Wae-i 41 3.40
2 Mr. Adinan Molo 31 3.20
3 Mr. Ahmad Lahoya 30 3.0
4 Mr. Naslan Wadeng 46 3.50
5 Mr. Dunya Ma’ming 27 2.60
1 Tim penyusun UIN RIL ( FTK ). 2015. Loc Cit
59
6 Mr. Muhammad Waesu 31 2.40
7 Ms. Fatihah Mula 27 3.0
8 Ms. Supra Yunuh 34 3.20
9 Mr. Sulaiman Laseng 31 3.0
10 Mr. Abdullah Aisamae 30 3.04
11 Mr. Abdullah Pradu 31 2.89
12 Mr. Abdullah Deramae 30 2.81
13 Mr. Ahsan Lodeng 39 3.0
14 Mr. Hamdi Salaebing 30 2.75
15 Mr. Adnan Kamah 31 2.53
16 Mr. Ahsan Bahak 39 3.20
17 Mr. Wan Yunil Atharee 23 2.70
18 Mr. Arofat Doni 25 2.95
19 Mr. Lukman Kasa 32 2.60
20 Mr. Hamdan Lahoya 30 2.90
21 Ms. Nurulhuda Dorni 19 3.19
22 Mr. Himron Sugabaru 37 3.16
23 Ms. Nurma Kalong 36 2.95
24 Ms. Sitirokiyoh cheming 17 1.90
25 Ms. Mareeyah Chedo 15 2.0
26 Mr. Adinan Wae-i 22 3.0
27 Mr. Adinan Molo 31 3.02
60
28 Mr. Ahmad Lahoya 27 3.02
29 Mr. Naslan Wadeng 21 2.03
30 Mr. Dunya Ma’ming 37 3.40
31 Mr. Muhammad Waesu 33 2.90
32 Ms. Fatihah Mula 38 2.44
33 Ms. Supra Yunuh 22 2.96
34 Mr. Sulaiman Laseng 29 3.0
35 Mr. Abdullah Aisamae 32 2.35
36 Mr. Abdullah Pradu 22 2.25
37 Mr. Abdullah Deramae 25 2.95
38 Mr. Ahsan Lodeng 30 2.75
39 Mr. Hamdi Salaebing 26 2.90
40 Mr. Adnan Kamah 28 2.81
41 Mr. Ahsan Bahak 37 3.0
42 Mr. Wan Yunil Atharee 35 3.03
43 Mr. Arofat Doni 37 2.84
44 Mr. Lukman Kasa 37 3.27
45 Mr. Hamdan Lahoya 37 3.09
46 Ms. Nurulhuda Dorni 25 2.70
47 Mr. Himron Sugabaru 34 3.20
JUMLAH 1427 134.90
61
3. Hasil Pengaruh Kemampuan Bahasa Indonesia Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Islam Patani.
Setelah dilakukan perhitungan skor dan nilai masing-masing variabel (X
dan Y) selanjutnya dicari pengaruh atau korelasi antara Kemampuan Bahasa
Indonesia Dan Prestasi Mahasiswa Islam Patani. Untuk itu diperlukan table kerja
mencari korelasi sebagai berikut:
TABEL 4.6
TABEL KERJA UNTUK KORELASI PRODUCT MOMENT
No X Y X2
Y2
XY
1 41 3.40 1681 11.56 139.4
2 31 3.20 961 9.12 93.68
3 30 3.0 900 9.0 90
4 46 3.50 2116 12.25 161
5 27 2.60 729 6.76 70.2
6 31 2.40 961 5.76 74.4
7 27 3.0 729 9.0 81
8 34 3.20 1156 10.24 108.8
9 31 3.0 961 9.0 93
10 30 3.04 900 9.24 91.20
11 31 2.89 961 8.35 89.59
62
12 30 2.81 900 7.90 84.30
13 39 3.30 1521 10.89 128.70
14 30 2.75 900 7.56 82.50
15 31 2.53 961 6.40 78.43
16 39 3.20 1521 10.24 124.80
17 23 2.70 529 7.29 62.10
18 25 2.95 625 8.70 73.75
19 32 2.60 1024 6.76 83.20
20 30 2.90 900 8.41 87
21 19 3.19 361 10.18 60.61
22 37 3.16 1369 9.99 116.92
23 36 2.95 1296 8.70 106.20
24 17 1.90 289 3.61 32.30
25 15 2.0 225 4.0 30
26 22 3.0 484 9.0 66
27 31 3.20 961 9.12 93.62
28 27 3.20 729 9.12 81.54
29 21 2.03 441 4.12 42.63
30 37 3.40 1369 11.56 125.80
31 33 2.90 1089 8.41 95.7
32 38 2.44 1444 9.95 92.72
63
33 22 2.96 484 8.76 65.12
34 29 3.0 841 9.0 87
35 32 2.35 1024 5.52 75.20
36 22 2.25 484 5.06 49.50
37 25 2.95 625 8.70 73.75
38 30 2.75 900 7.56 82.50
39 26 2.90 676 8.41 75.40
40 28 2.81 784 7.90 78.68
41 37 3.0 1369 9.0 111
42 35 3.02 1225 9.18 106.05
43 37 2.84 1369 8.07 105.08
44 37 3.27 1369 10.69 120.99
45 37 3.09 1369 9.55 114.33
46 25 2.70 625 7.29 67.50
47 34 3.02 1156 10.24 108.1
TOTAL 1427 134.90 45293 393.12 4161.99
Setelah diketahui 99.4161XY , 1427X , 90.134Y ,
2X 45293, 13.3862Y, maka langkah selanjutnya data-data tersebut di
tranformasikan ke dalam rumus sebagai berikut
64
0.61
5075.14
3111.23
46.25757114
5334.8
) 63.278 ( ) 92442 (
3111.23
01.18198 64.18476 2036329 2128771
) 3.192502 ( ) 53.195613 (
9.134 12.393 47 1427 45293 47
) 9.134 ( ) 1427 ( ) 99.4161 ( 47
22
2222
rxy
Memberikan Interpretasi terhadap rxy :
1. Interpretasi secara kasar/sederhana : dari perhitungan diatas ternyata
angka korelasi antara variable X dan variable Y tidak bertanda negatif ;
berarti diantara dua variable tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang
berjala searah).
Dengan memperhatikan besarnya rxy (yaitu = 0.61),yang besarnya berkisar
antara 0.40- 0.70 berarti korelasi positif antara variable X dan variable Y itu
adalah termasukkorelasi positif yang sedang.
65
2. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai “r”: df = N-nr = 47-2
= 45. Dengan memberikan Table Nilai “r” product Moment ternyata bahwa
dengan df sebesar 45, pada taraf signifikansi 5% diperoleh r tabel = 0.288,
ternyata rxy lebih besar daripada r table (rxy > rt) maka Hipotesa Alternatif
diterima sedangkan Hipotesa Nol ditolak.
B. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan ketentuan penerimaan suatu hipotesis dijelaskan bahwa :
1. Diterima hipotesis alternatif (Ha), apabila r observasi sama atau lebih
besar dari r tabel. Dengan demikian hipotesis nilai (Ho) ditolak.
2. Diterima hipotesis nilai (Ho), apabila r observasi lebih kecil dari r tabel.
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Menurut ketentuan di atas, ternyata hasil pengujian hipotesis
dari penelitian ini membuktikan ro > rt, dengan demikian hipotesis kerja
(Ha) diterima dan hipotesa nilai (Ho) ditolak. Artinya kemampuan
bahasa Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan prestasi belajar Mahasiswa Islam Patani Di Universitas
islam negeri raden intan lampung.
Berdasarkan perhitungan diperoleh r korelasi antara
kemampuan bahasa Indonesia dengan peningkatan prestasi belajar
mahasiswa Islam Patani adalah 0,61 jika dilihat dari tabel product
moment bahwa N = 48, harga r tabel pada taraf signifikansi 5 % =
66
0,288. Jadi dapat diketahui bahwa r observasi yang diperoleh lebih besar
dari r tabel. Dengan demikian nilai r observasi yang diperoleh
signifikansi. Berarti, hipotesis yang berbunyi “Pengaruh kemampuan
bahasa Indonesia dan prestasi belajar (Studi Terhadap Mahasiswa Islam
Patani Di Perguruan Tinggi Medan)” dapat diterima.
Kesimpulan yang dapat kita tarik ialah, tinggi - rendahnya nilai
Tes Sumatif ada hubungannya / dipengaruhi oleh tinggi – rendahnya
nilai hasil Tes Formatif, sekalipun korelasi positif itu hanya cukupan
saja.
C. Pembahasan Penelitian
Nilai rata-rata dari kemampuan Bahasa Indonesia Mahasiswa Islam
Patani adalah 30.36. Mahasiswa Islam Patani banyak yang memperoleh nilai
yang terletak pada interval 30-34 yaitu sebanyak 17 orang (36.17). Nilai rata-
rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 47 orang Mahasiswa Islam Patani adalah
2.87. Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Islam Patani, paling besar terletak
pada interval 3.00-3.49, yaitu sebanyak 21 orang (44.68 %). Dengan demikian
maka dapat dikategorikan predikat sangat memuaskan.
Berdasarkan data yang diperoleh di atas maka dapat disimpulkan “ada
pengaruh Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Islam Patani Di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung” dengan
harga rxy sebesar 0.61 yang dikategorikan sedang atau cukup.
67
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis mengakui, bahwa penulisan skripsi ini belum dapat dikatakan
sempurna. Masih ada beberapa kendala dan beberapa keterbatasan penulis
dalam melakukan penelitian dan penganalisaan data hasil penelitian.
Keterbatasan yang penulis hadapi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
:
1. Sulit untuk mengukur secara tepat tentang kemampuan bahasa Indonesia,
karena alat yang digunakan adalah tes yang telah dibarengi dengan alternatif
jawaban, sehingga mahasiswa menjawab menurut yang ia senangi saja.
Hasilnya jelas pada jawaban yang kurang objektif.
2. Bahwa kemampuan berbahasa Indonesia tidak dapat secara akurat dapat
diketahui dengan 50 soal saja, karena kompleknya kosa kata dan tata bahasa
Indonesia di dalam di berbagai lembaga pendidikan.
Selain keterbatasan di atas, penulis juga menyadari bahwa kekurangan
pengetahuan penulis dalam membuat tes yang baik, ditambah dengan
kurangnya buku-buku pedoman tentang penyusunan tes atau evaluasi pada
bidang studi bahasa Indonesia, merupakan keterbatasan penelitian yang tidak
dapat dihindari. Oleh Karena itu dengan terbuka penulis mengharapkan saran
dan kritikan yang sifatnya membangun demi kebaikan tulisan-tulisan di masa
mendatang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa Islam Patani. Kemampuan bahasa Indonesia
merupakan salah satu faktor yang ikut ambil bagian dalam mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa Islam Patani. Keduanya tidak dapat dipisahkan dari
dunia pendidikan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis lakukan di lapangan, berikut
ini penulis akan membuat suatu kesimpulan akhir sebagai berikut :
1. Kemampuan bahasa Indonesia mahasiswa Islam Patani dengan nilai rata-rata
sebesar 30.36. Mahasiswa Islam Patani banyak yang memperoleh nilai yang
terletak pada interval(30-34) yaitu sebanyak 17 orang (36.17 %).
2. Prestasi belajar mahasiswa Islam Patani di Perguruan Tinggi UIN Raden Intan
Lampung yang dinilai dari IPK dengan nilai rata-rata sebesar 2.87. Indeks
Prestasi Kumulatif mahasiswa Islam Patani, paling besar terletak pada interval
3.00 – 3.49, yaitu sebanyak 21 orang (44.68 %). Dengan demikian, maka
dapat dikategorikan predikat sangat memuaskan.
3. Pengaruh (rxy) Kemampuan Bahasa Indonesia Dan Prestasi Belajar
Mahasiswa Islam Patani di UIN Raden Intan Lampung adalah sebesar 0.61
yang dikategorikan sedang atau cukup.
79
B. Saran
Sehubungan dengan hasil temuan penelitian di atas, maka yang menjadi saran-
saran penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut :
1. Mencoba untuk lebih aktif menggunakan bahasa tulis dalam percakapan
sehari-hari yang mana bahasa tulis tersebut tidak jauh berbeda dengan bahasa
Indonesia yang dipergunakan sehari-hari.
2. Lebih aktif berbahasa Indonesia dalam keharian baik sesama mahasiswa
pribumi terlebih lagi kepada sesama mahasiswa Patani, sehingga akan terjadi
pembiasaan dalam percakapan.
3. Harus lebih sering membaca buku-buku yang berkenaan dengan tata bahasa
dan satra Indonesia, serta sering mengikuti seminar tentang bahasa Indonesia,
sehingga dari usaha tersebut diharapkan mahasiswa mampu mengetahui
istilah-istilah bahasa Indonesia yang digunakan dalam cakapan maupun dalam
sebuah tulisan ilmiah.
4. Untuk lebih sering membuat artikel-artikel atau karangan ilmiah yang
berbahasa Indonesia, minimal untuk kalangan sendiri. Dengan ini maka dapat
lebih mengarahkan pengaturan tata bahasa ke arah yang lebih baik lagi.
B. Penutup
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan
hasil yang telah didapat.
80
Dan kepada semua pihak penulis sangat berterimaan kasih serta tak lupa
memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1996.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta : Rineka
Cipta,1993.
Abdul, Chaer ,Leonie Agustiana. Sosiolinguistik perkenalan awal pengarang. Jakarta
: Rineka Cipta,2010.
Abdul, Chaer. Linguistik Umum. Bandung: Rineka Cipta,2012.
Alwi, Hasan. Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,2003.
A. Chaedar, Alwasilah. Sosialogi Bahasa. Bandung : Angkasa,1993.
Agus, Dharma. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali,1991.
Abdul Manafa, Ngusman. Sintaksis dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia.
Padang : Sukabina Press,2010.
Al- Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al Maraghi, terjemahan Anwar Rasyid,
Semarang : CV. Toha Putra,1993.
Chaldijah, Hasan. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya : Solihin,1994.
D jumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV Ilmu, 1975.
Depdiknas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta : Depdiknas, 2006.
Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia, cet.1 Jakarta : Diksi Insan
Mulia,1993.
Gorys, Keraf. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta : Gramedia,1996.
Gorys, Keraf. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT Gramedia,1988.
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia,2010.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM 1987.
Hasan, Iqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor :
Ghalia Indonesia 2002.
Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Keperibadian di
Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Gramedia,2012.
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo, 2009.
JS, Badudu dan Suan Mohammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan,1994.
James, Mursell. Pengajaran Berhasil. Jakarta : Rineka Cipta,1992.
Karwono, dan Heni Mularsih, belajardanPembelajaran. Jakarta : PT Raja
GrafindoPersada, 2012.
Kridalaksana, Kamus Linguistik. ( Edisi Ketiga ). Jakarta : Gramedia,1984.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta,2010.
Mulyati. Terampil Berbahasa Indonesia, Jakarta: Prenadamedia Group,2015.
Novi DKK, Resmini. Kebahasaan 1 (Fonologi, Morfologi, dan Semantik). Bandung :
UPI PRESS,2006.
Nababan, P.W.J. Sosiolinguistik : Suatu Pengantar. Jakarta : Gramedia,1984.
Pie, Mario. Kisah daripada Bahasa ( Terjemahan Nugroho Notosusanto ). Jakarta :
Bhatara,1971.
Rusman, Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Press, 2009.
Sudi Jono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. akarta : PT Raja Grafindo
persada,1987.
Sastrapradja, M,Kamus Istilah Pendidikan dan Umum. Surabaya : Usaha
Nasional,1981.
Singarimbun, Masri. “Metode dan Proses Penelitian” , dalam Masri Singarimbun &
Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES, 2006.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Cet.16). Bandung : Alfabeta,2013.
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, 2007.
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali, 1992.
Tim Penyusun FT UIN RIL, Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa,
2015.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3-cet 4–
Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Tohirin, Psikologi Agama Islam Berbasis Integrasi dan Kompetensi, Jakarta :
Rajawali Pres,2010.
Uzer Usman, Mohammad. Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja
Rosdakarya1995.
Verhaar, J.W.M. Pengantar Linguistik. Jakarta : Gajah Mada University Press,1985.
Yendra, Mengenal Ilmu Bahasa ( linguistic ), (Yogyakarta : Deepublish,2016)
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara,2007.
KONDISI UMUM MAHASISWA PATANI
A. Kondisi Umum Mahasiswa Islam Patani di UIN Raden Intan Lampung
Mahasiswa islam patani Thailand selatan di Universitas islam negeri raden
intan lampung Indonesia adalah pemuda-pemudi berasal negara Thailand yang
tinggal di bahagia selatan yaitu di Provinsi Patani, Provinsi Yala, dan Provinsi
Narathiwat yang datang menempuh studi di Indonesia yakni di Universitas islam
negeri raden intam lampung, di berbagai fakultas dan jurusan seperti Pendidikan
Agama Islam, Bahasa Inglish dan Arab, Ekonomi Syariah, Jinayah siyasah,
Bimbingan konselng, Pemikiran politik islam, Aqidah filsafat dan lain-lain.
1. Gambaran Umum Wilayah dan Daerah Patani
a. Wilayah Patani
Provinsi dalam Bahasa Thai disebut dengan Changwad. Terdapat 76 provinsi,
patani merupakan salah satu provinsi di Thailand selatan. Terbagi menjadi 12
kawasan administrative ( Amohoe ), dibagi lagi menjadi 115 daerah dan 629
kampung. Provinsi-provinsi yang bertetangga adalah Provinsi Narathiwat (
Menara/Ban nara ), Yala ( Jala ) dan Songkhla ( Songgora ).
Patani merupakan salah satu daripada empat provinsi Thailand yang mempunyai
mayoritas penduduk beragama Islam sebanyak 80%. Nama Patani berasala dari
dua perkataan Bahasa Melayu logat setempat yaitu “Pata” ( Pantai ) dan “Ni” ( Ini
). Sebagai salah satu wilayah baru yang terbentuk dari Negara Patani awal,
demografinya tidak jauh berbeda dengan provinsi-provinsi mayoritas Melayu
Islam yang lain seperti Narathiwat ( Menara/ Ban nara ), Yala ( Jala ), Satun (
Satul ) dan Songkhla ( Songgora ).1
b. Daerah Patani
Jumlah penduduk Muslim di negara Thailand adalah sekitar 15 persen, jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan penganut Budha yang jumlah sekitar 80 persen.
Mayoritas penduduk yang muslim ini tinggal di selatan Thaland, khususnya di
provinsi Patani, Yala dan Narathiwat. Tiga provinsi ini sangat mewarnai dinamika
di Thailand selatan. Ini dikarenakan tradisi Muslim di wilayah ini telah mengakar
sejak zaman kerajaan Sri wijaya yang menguasai Wilayah Asia Tenggara,
termasuk Thailand Selatan.2
1). Geografis
Patani merupakan salah satu provinsi (changwatd) di selatan Thailand, provinsi
yang bertetangga dari arah selatan tenggara searah jarum jam adalah Narathiwat (
Menara ), Yala ( Jala ) dan Songkhla ( Senggora ). Masyarakat Melayu setempat
menyebut provinsi mereka. Patani Darussalam atau Patani Raya.
Patani terletak di Semenanjung Melayu dengan panatai Teluk Thailand di sebelah
utara. Di bagian selatan terdapat gunung-gunung dan atraksi turisme seperti taman
negara Budo-Sungai Padi yang berada di perbatasan provinsi Yala ( Jala ), dan
Narathiwat ( Menara ). Di sini juga terdapat beberapa tumbuhan yang agak unik
seperti palma Bangsoon dan rotan takathong, di kawasan perbatasan dengan
1 Wikipedia, “Provinsi Patani”, https://id.wikipedia.org.wiki/Provinsi Pattani. Diakses 9
Januari 2018.
2 Helmiati, Sejarah Asia Tenggara, ( Yogyakarta : Nusa Media,2011 ),h. 231-232
Songkhla dan Yala pula terdapat sebuah taman rimba yang terkenal dengan
gunung terjun, Namtok Sai Khao.3
Patani adalah salah satu Negeri terletak di dunia Melayu. Kini dibawah kekuasaan
pemerintah Thailand atau dikenal dengan panggilan empat provinsi dan lima
kabupaten selatan. Patani mempunyai keluasan tanah sebanyak 16,495 km
persegi, mengikut pecahan kawasan provinsi-provinsi sebagai berikut :
TABEL 1
LETAK GEOGRAFIS
Provinsi keluasan
Pattani 1,940
Yala 4,521
Narathiwat 4,475
Satul 2,479
Pattani Barat ( Sebagain Songgora )
Tiba, Cenak, Sabayoi, Nawi dan Sadao.
3,080
Total 16,495 km persegi
2). Demografi
Patani terdiri dari banyak etnis meliputi beberapa warga penduduk bangsa.
Dahulu Negeri Patani dapat menjadi masyarakat multikural dengan terdiri dari
Melayu Musim, Melayu Budha, Cina Muslim, Cina Budha, Thai Muslim, Thai
3 Wikipedia, “Provinsi Patani”, https://id.wikipedia.org.wiki/Provinsi Pattani. Diakses 12
Januari 2018.
Budha dan lain-lainnya yang mempunyai mayoritas penduduk melayu muslim
beragama Islam.
Patani merupakan salah satu dari pada empat provinsi Thailand yang mempunyai
mayoritas penduduk beragama Islam 90%, Thai Budha 7%, Thai Cina 3%.
Berdasarkan data pusat statistic kerakyatan 2012, bahwa jumlah penduduk di
Patani seramai 2,659,958 orang. Mayoritas 90% adalah etnis Melayu Muslim, dan
beberapa Suku Bangsa lain seperti Siam, Cina, Arab, Afganistan, India. Berikut
adalah pecahan penduduk mengikut provinsi.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK DI BERBAGAI PROVINSI
Provinsi Jumlah
Penduduk
Beragama Islam
Patani 671,615 88%
Yala 500,814 80%
Narathiwat 757,397 82%
Stul 305,879 74%
Patani Barat ( Sebagian
Songgora ) Tiba, Canak,
Sabayoi, Nawi dan
Sadao
424,253 75%
Total 2,659,958 90%
3). Pembagian Administratif
TABEL 3
PROVINSI PATANI, 12 KABUPATEN 115 KECAMATAN DAN 629 DESA
1 Mueng Pattani ( Kota
Kuala Bekah )
7 Khok Pho
2 Saiburu ( Selindung Bayu
atau Tulubang )
8 Mai Kaen ( Kayu Teras )
3 Nong Cik 9 Yaring ( Jamu )
4 Panarik 10 Yarang ( Banjar Lima )
5 Mayo 11 Mae Lan
6 Thung Yang Daeng (
Kuwing Merah )
12 Kapho ( Kelubi )
DAFTAR NILAI SEMENTARA MAHASISWA ISLAM
PATANI DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
No Nama IP Sementara
1 Mr. Adinan Wae-i 3.40
2 Mr. Adinan Molo 3.02
3 Mr. Ahmad Lahoya 3.00
4 Mr. Naslan Wadeng 3.50
5 Mr. Dunya Ma’ming 2.60
6 Mr. Muhammad Waesu 2.40
7 Ms. Fatihah Mula 3.00
8 Ms. Supra Yunuh 3.20
9 Mr. Sulaiman Laseng 3.00
10 Mr. Abdullah Aisamae 3.04
11 Mr. Abdullah Pradu 2.89
12 Mr. Abdullah Deramae 2.81
13 Mr. Ahsan Lodeng 3.30
14 Mr. Hamdi Salaebing 2.75
15 Mr. Adnan Kamah 2.53
16 Mr. Ahsan Bahak 3.20
17 Mr. Wan Yunil Atharee 2.70
18 Mr. Arofat Doni 2.95
19 Mr. Lukman Kasa 2.60
20 Mr. Hamdan Lahoya 2.90
21 Ms. Nurulhuda Dorni 3.19
22 Mr. Himron Sugabaru 3.16
23 Ms. Nurma Kalong 2.95
24 Ms. Sitirokiyoh cheming 1.90
25 Ms. Mareeyah Chedo 2.00
26 Ms. Suhainee Wado 3.00
27 Ms. Madena Chapakiya 3.02
28 Ms. Munah Samae 3.02
29 Ms. Hayatee Namayam 2.03
30 Ms. Yawariyah Lateh 3.40
31 Ms. Suwaibah Kaong 2.90
32 Ms. Suhailah Sidek 2.44
33 Ms. Fatimah Muleng 2.96
34 Ms. Robeeyah Cheni 3.00
35 Ms. Anisah Kasor 2.35
36 Ms. Amanee Charong 2.25
37 Ms. Asmat Doloh 2.95
38 Ms. Rusda Seena 2.75
39 Ms. Sameela Yeeratee 2.90
40 Ms. Ruhanee Cheha 2.81
41 Ms. Asma Doni 3.00
42 Mr. Adinan Talehmah 3.03
43 Ms. Suhainee Cheloh 2.84
44 Mr. Abdulfatah Kapiyoh 3.27
45 Mr. Sosnee Dereh 3.09
46 Mr. Faisol Saleh 2.70
47 Ms. Sianab Chewae 3.02
Tabel Daftar Nilai Sementara Mahasiswa Islam Patani di Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung
No Nama Jurusan IP Sementara
1 Mr. Adinan Wae-i Bimbingan dan Konseling Islam 3.40
2 Mr. Adinan Molo Bimbingan dan Konseling Islam 3.02
3 Mr. Ahmad Lahoya Filsafat Islam 3.00
4 Mr. Naslan Wadeng Pemikiran Politik Islam 3.50
5 Mr. Dunya Ma’ming Pemikiran Politik Islam 2.60
6 Mr. Muhammad Waesu Pemikiran Politik Islam 2.40
7 Ms. Fatihah Mula Pendidikan Guru Rodhatul Athfal 3.00
8 Ms. Supra Yunuh Pendidikan Agama Islam 3.20
9 Mr. Sulaiman Laseng Al-Ahwal Syakhsiyyah 3.00
10 Mr. Abdullah Aisamae Al-Ahwal Syakhsiyyah 3.04
11 Mr. Abdullah Pradu Pemikiran Politik Islam 2.89
12 Mr. Abdullah Deramae Ekonomi Islam 2.81
13 Mr. Ahsan Lodeng Ekonomi Islam 3.30
14 Mr. Hamdi Salaebing Pemikiran Politik Islam 2.75
15 Mr. Adnan Kamah Psikologi Islam 2.53
16 Mr. Ahsan Bahak Bimbingan Konseling 3.20
17 Mr. Wan Yunil Atharee Komunikasi Penyiaran Islam 2.70
18 Mr. Arofat Doni Filsafat Islam 2.95
19 Mr. Lukman Kasa Filsafat Islam 2.60
20 Mr. Hamdan Lahoya Manajemen Dakwah 2.90
21 Ms. Nurulhuda Dorni Pendidikan Agama Islam 3.19
22 Mr. Himron Sugabaru Perbadingan Agama 3.16
23 Ms. Nurma Kalong Manajemen Pendidikan Islam 2.95
24 Ms. Sitirokiyoh cheming Ilmu Al-Qur’an Tafsir 1.90
25 Ms. Mareeyah Chedo Pendidikan Bahasa Inglish 2.00
26 Ms. Suhainee Wado Manajemen Pendidikan Islam 3.00
27 Ms. Madena Chapakiya Ekonomi Islam 3.02
28 Ms. Munah Samae Pendidikan Bahasa Inglish 3.02
29 Ms. Hayatee Namayam Pendidikan Bahasa Arab 2.03
30 Ms. Yawariyah Lateh Pendidikan Bahasa Inglish 3.40
31 Ms. Suwaibah Kaong Pendidikan Bahasa Inglish 2.90
32 Ms. Suhailah Sidek Pendidikan Bahasa Inglish 2.44
33 Ms. Fatimah Muleng Pendidikan Bahasa Inglish 2.96
34 Ms. Robeeyah Cheni Pendidikan Bahasa Arab 3.00
35 Ms. Anisah Kasor Pendidikan Bahasa Inglish 2.35
36 Ms. Amanee Charong Pendidikan Bahasa Inglish 2.25
37 Ms. Asmat Doloh Pendidikan Bahasa Arab 2.95
38 Ms. Rusda Seena Pendidikan Bahasa Inglish 2.75
39 Ms. Sameela Yeeratee Manajemen Pendidikan Islam 2.90
40 Ms. Ruhanee Cheha Pendidikan Bahasa Inglish 2.81
41 Ms. Asma Doni Pendidikan Guru Rodhatul Athfal 3.00
42 Mr. Adinan Talehmah Ilmu Al-Qur’an Tafsir 3.03
43 Ms. Suhainee Cheloh Al-Ahwal Syakhsiyyah 2.84
44 Mr. Abdulfatah Kapiyoh Pemikiran Politik Islam 3.27
45 Mr. Sosnee Dereh Filsafat Islam 3.09
46 Mr. Faisol Saleh Manajemen Dakwah 2.70
47 Ms. Sianab Chewae Pendidikan Bahasa Inglish 3.02
HASIL ANGKET KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA DAN PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA ISLAM PATANI
No Nama Responden X Y X2
Y2
XY
1 Mr. Adinan Wae-i 41 3.40 1681 11.56 139.4
2 Mr. Adinan Molo 31 3.20 961 9.12 93.68
3 Mr. Ahmad Lahoya 30 3.0 900 9.0 90
4 Mr. Naslan Wadeng 46 3.50 2116 12.25 161
5 Mr. Dunya Ma’ming 27 2.60 729 6.76 70.2
6 Mr. Muhammad Waesu 31 2.40 961 5.76 74.4
7 Ms. Fatihah Mula 27 3.0 729 9.0 81
8 Ms. Supra Yunuh 34 3.20 1156 10.24 108.8
9 Mr. Sulaiman Laseng 31 3.0 961 9.0 93
10 Mr. Abdullah Aisamae 30 3.04 900 9.24 91.20
11 Mr. Abdullah Pradu 31 2.89 961 8.35 89.59
12 Mr. Abdullah Deramae 30 2.81 900 7.90 84.30
13 Mr. Ahsan Lodeng 39 3.30 1521 10.89 128.70
14 Mr. Hamdi Salaebing 30 2.75 900 7.56 82.50
15 Mr. Adnan Kamah 31 2.53 961 6.40 78.43
16 Mr. Ahsan Bahak 39 3.20 1521 10.24 124.80
17 Mr. Wan Yunil Atharee 23 2.70 529 7.29 62.10
18 Mr. Arofat Doni 25 2.95 625 8.70 73.75
19 Mr. Lukman Kasa 32 2.60 1024 6.76 83.20
20 Mr. Hamdan Lahoya 30 2.90 900 8.41 87
21 Ms. Nurulhuda Dorni 19 3.19 361 10.18 60.61
22 Mr. Himron Sugabaru 37 3.16 1369 9.99 116.92
23 Ms. Nurma Kalong 36 2.95 1296 8.70 106.20
24 Ms. Sitirokiyoh cheming 17 1.90 289 3.61 32.30
25 Ms. Mareeyah Chedo 15 2.0 225 4.0 30
26 Ms. Suhainee Wado 22 3.0 484 9.0 66
27 Ms. Madena Chapakiya 31 3.20 961 9.12 93.62
28 Ms. Munah Samae 27 3.20 729 9.12 81.54
29 Ms. Hayatee Namayam 21 2.03 441 4.12 42.63
30 Ms. Yawariyah Lateh 37 3.40 1369 11.56 125.80
31 Ms. Suwaibah Kaong 33 2.90 1089 8.41 95.7
32 Ms. Suhailah Sidek 38 2.44 1444 9.95 92.72
33 Mr. Abdullah Kasor 22 2.96 484 8.76 65.12
34 Ms. Robeeyah Cheni 29 3.0 841 9.0 87
35 Ms. Anisah Kasor 32 2.35 1024 5.52 75.20
36 Ms. Amanee Charong 22 2.25 484 5.06 49.50
37 Ms. Asmat Doloh 25 2.95 625 8.70 73.75
38 Ms. Rusda Seena 30 2.75 900 7.56 82.50
39 Ms. Sameela Yeeratee 26 2.90 676 8.41 75.40
40 Ms. Ruhanee Cheha 28 2.81 784 7.90 78.68
41 Ms. Asma Doni 37 3.0 1369 9.0 111
42 Mr. Adinan Talehmah 35 3.02 1225 9.18 106.05
43 Ms. Suhainee Cheloh 37 2.84 1369 8.07 105.08
44 Mr. Abdulfatah Kapiyoh 37 3.27 1369 10.69 120.99
45 Mr. Sosnee Dereh 37 3.09 1369 9.55 114.33
46 Mr. Faisol Saleh 25 2.70 625 7.29 67.50
47 Ms. Sianab Chewae 34 3.02 1156 10.24 108.1
TO
TAL
1427 134.90 45293 393.12
4161.99
NUKILAN TEBEL NILAI KOEFISIEN KORELASI “R” PRODUCT
MOMENT DARI PEARSEN UNTUK BERBAGAI DF.*
Df.
(degrees of freedom)
atau :
db.
(derajat bebas)
Banyaknya variable yang di korelasikan
2
Harga “r” pada taraf signifikansi :
5% 1%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
0.997
0.950
0.878
0.811
0.754
0.707
0.666
0.632
0.602
0.576
0.553
0.532
0.514
0.497
0.482
0.468
0.456
1.000
0.990
0.959
0.917
0.874
0.834
0.798
0.765
0.735
0.708
0.684
0.661
0.641
0.623
0.606
0.590
0.575
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
35
40
45
50
60
70
80
90
100
125
150
0.444
0.433
0.423
0.413
0.404
0.396
0.388
0.381
0.374
0.367
0.361
0.355
0.349
0.325
0.304
0.288
0.273
0.250
0.232
0.217
0.205
0.195
0.174
0.159
0.561
0.549
0.537
0.526
0.515
0.505
0.496
0.487
0.478
0.470
0.463
0.456
0.449
0.418
0.393
0.372
0.354
0.325
0.302
0.283
0.267
0.254
0.228
0.208
ANGKET PENILAIN
PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
SOAL TES
KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
A. Petunjuk pengisian Angket :
1. Baca beberapa pertanyaan di bawah ini, kemuadian berilah tanda silang
(X) pada salah satu jawaban a, b, c atau d dari pertanyaan yang sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
2. Jawaban yang dipilih hendaknya didasarkan atas kejujuran fakta yang
sebenarnya.
3. Tulislah terlebih dahulu nama anda pada lembaran yang telah tersedia
4. Hasil jawaban ini hanya akan digunakan untuk penelitan dan tidak akan
berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar anda
5. Setelah pertanyaan-pertanyaan di jawab, harap dikembaliakan dengan
sebaik-baiknya.
6. Atas jawaban dan kejujuran kalian saya ucapkan terima kasih.
B. Pertanyaan :
1. Sebulan lagi pemuda tampan itu akan menjadi raja sehari.
Maksud kalimat di atas adalah ….
a. Raja yang berkuasa dalam sehari
b. Pengantin
c. Raja yang dinobatkan dalam sehari
d. Orang yang dianggap raja pada hari itu
2. Ombak itu setinggi gunung.
Kalimat dibawah ini sama artinya dengan kalimat tersebut di atas, kecuali ….
a. Ombok itu sama tingginya dengan gunung
b. Ombok itu tinggi dan gunung itu tinggi juga
c. Ombok itu seperti gunung tingginya
d. Ombok lebih tinggi dari gunung
3. Bagi yang tidak bersepatu dilarang masuk ruangan itu.
Kalimat di atas dianggap tidak baku, sebab ….
a. Pemilihan kata-katanya kurang tepat
b. Mengandung bentuk pasif yang tidak jelas
c. Kalimat itu tidak bervariasi
d. Fungsi subjek kurang jelas
4. Kalimat-kalimat berikut kurang tepat susunannya, kecuali ….
a. Berikut ini disampaikan serangkaian acara-acara yang dapat diikuti
selanjutnya
b. Sekalian siswa-siswa yang tidak mengenakan pakaian seragam tidak
diizinkan mengikuti pelajaran
c. Petugas-petugas Keluarga Berencana kecamatan memberikan penerangan
kepada para ibu di desa kami
d. Sederetan penyanyi-penyanyi terkenal juga ditampilkan untuk mengisi
acara tersebut
5. Semua kalimat berikut tidak benar, kecuali ….
a. Pramuka menyelenggarakan berbagai kegiatan dan Amir bersenang-
senang saja
b. Pramuka menyelenggarakan berbagai kegiatan, sedangkan Amir
bersenang-senang saja
c. Pramuka menyelenggarakan berbagai kegiatan, karena itu Amir
bersenang-senang saja
d. Pramuka menyelenggarakan berbagai kegiatan, padahal Amir bersenang-
senang saja
6. Semua kalimat di bawah ini tidak benar, kecuali ….
a. Kepada masyarakat diminta agar menyadari kewajibannya membayar
pajak
b. Masyarakat diminta kesadarannya akan kewajiban membayar pajak
c. Masyarakat diminta kesadarannya kepada kewajiban membayar pajak
d. Masyarakat diminta agar menyadari kewajiban membayar pajak
7. Kalimat inti dari “Orang yang tinggi besar itu bukan paman saya” ialah ….
a. Orang yang tinggi paman saya
b. Orang besar itu paman saya
c. Orang itu bukan paman saya
d. Orang itu paman saya
8. Kaum hawa lebih senang dipanggil wanita daripda perempuan, karena ….
a. Kata wanita lebih tepat
b. Kata wanita menggambarkan kecantikan
c. Kata wanita lebih romantis
d. Nilai rasa kata wanita dipandang lebih tinggi
9. Rombongan itu mengunjungi Pemandian Brastagi. Setelah itu, mereka
menuju Danau Toba.
Penggabungan kedua kalimat yang paling rasional ….
a. Setelah rombongan itu mengunjungi pemandian Brastagi. Mereka menuju
Danau Toba
b. Mereka menuju Danau Toba, setelah rombongan itu mengunungi
Pemandian Brastagi
c. Rombongan itu mengunjungi Pemandian Brastagi, setelah mereka menuju
Danau Toba
d. Setelah mereka mengunjungi Pemandian Brastagi, rombongan itu menuju
Danau Toba.
10. “Kepada para hadirin sekalian disilakan duduk”.
Kalimat di atas rancu (kontaminasi). Kalimat itu akan lebih baik bila ….
a. Kata kepada dihilangkan
b. Kata para dihilangkan
c. Kata sekalian dihilangkan
d. Kata kepada ,para, dan sekalian, dihilangkan
11. Kalau dulu kehidupannya melarat, kini ia mandi uang. Makna kata mandi
uang dalam kalimat di atas adalah ….
a. banyak uang
b. mandi dengan uang
c. bersenang-senang
d. kekurangan uang
12. Kalau kita sedang naik tangan apa saja yang dikerjakan selalu berhasil.
Makna kata naik tangan dalam kalimat di atas adalah ….
a. tidak tahu malu
b. marah
c. beruntung, bernasib baik
d. kecewa
13. Kamu bisa gulung tikar kalau kamu terus main judi. Makna kata gulung tikar
dalam kalimat di atas adalah ….
a. kaya
b. bangkrut
c. gila
d. berbangga hati
14. Orang itu dijuluki si tangan panas, karena tak ada satu pun yang dapat
dilakukannya dengan baik. Makna kata tangan panas pada kalimat di atas
adalah ….
a. pembawa keberuntungan
b. apa yang dikerjakan selalu gagal, sial
c. pencuri
d. orang yang ditakuti
15. Hanya karena perkara kecil Rudi dan Heri jadinya mengadu lengan, makna
kata mengadu lengan dalam kalimat di atas adalah ….
a. tidak tahu malu
b. saling membenci
c. bermain kejar-kejaran
d. berantam / berkelahi
16. Siang malam ayah membanting tulang demi memenuhi kebutuhan kami.
Makna kata membanting tulang dalam kalimat di atas adalah ….
a. membuang muka
b. bekerja sambil membanting tulang
c. menjual tulang
d. bekerja keras
17. Dia berani berbuat seperti itu karena kakaknya baju hijau. Makna kata baju
hijau dalam kalimat di atas adalah ….
a. polisi
b. tentara
c. dokter
d. ilmuan
18. Ia seorang kuli tinta yang profesional. Makna kata kuli tinta yang terdapat
dalam kalimat di atas adalah ….
a. guru
b. wartawan
c. dosen
d. penjual tinta
19. Sesama teman sekelas tidak baik kalau selalu mengadu buku lidah. Makna
kata mengadu buku lidah dalam kalimat di atas adalah ….
a. pemarah
b. saling benci
c. bertengkar/berbantah
d. sombong
20. Dia selalu tersenyum manis bila ... dengan saya. Kata yang paling tepat untuk
melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. kabar burung
b. berkain dua
c. beradu lengan
d. beradu mata
21. Paman sudah lama menderita penyakit buah pinggang. Makna kata buah
pinggang dalam kalimat di atas adalah ….
a. jantung
b. paru-paru
c. kanker otak
d. ginjal
22. Potongan rambut Ana sangat cocok dengan parasnya, apalagi ia memiliki
dahi sehari bulan, jadi kelihatan sangat cantik. Makna kata dahi sehari bulan
dalam kalimat di atas adalah ….
a. bentuk dahi yang sangat bagus
b. rambut yang indah
c. paras yang cantik
d. bola mata yang indah
23. Ayah dan ibu akan berangkat ke ... tahun ini untuk menunaikan ibadah haji.
Makna kata yang paling tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. padang
b. tanah suci
c. arab saudi
d. medinah
24. Taman bahagia tempat peristirahatan terakhir bagi para pahlawan yang telah
gugur. Makna kata taman bahagia dalam kalimat di atas adalah ….
a. taman bunga
b. tempat bermain
c. makam pahlawan
d. tempat yang paling menyenangkan
25. Kakinya tidak dapat bergerak lagi, sebab timah panas itu telah menembus
tulang kakinya. Makna kata timah panas dalam kalimat di atas adalah ….
a. timah yang sangat panas
b. besi panas
c. peluru yang baru ditembakkan
d. pisau
26. Adik selalu menyimpan sisa uang belanjanya ke dalam tabung pekak. Makna
kata tabung pekak dalalam kalimat di atas adalah ….
a. celengan yang terbuat dari bambu
b. buku pelajaran
c. dompet
d. laci meja belajarnya
27. Akibat penebangan hutan, banyak masyarakat disekitarnya yang jadi korban
amukan si raja hutan. Makna kata raja hutan dalam kalimat di atas adalah
….
a. monyet
b. harimau
c. kerbau
d. gajah
28. Bila malam semakin larut si buta siang mulai bersuara. Makna kata si buta
siang dalam kalimat di atas adalah ….
a. ayam
b. burung hantu
c. serigala
d. kucing hutan
29. Untuk memujudkan keinginannya, ia tak segan-segan mengadu domba kita.
Arti kata mengadu domba dalam kalimat di atas adalah ….
a. mengusahakan adanya perselisihan antara pihak yang satu dengan pihak
yang lain untuk kepentingan sendiri
b. bertengkar
c. menipu
d. membunuh
30. Karena kecantikan dan kepintarannya, dia menjadi tinggi hati. Makna kata
tinggi hati dalam kalimat di atas adalah …
a. pemalu
b. angkuh, sombong
c. pemarah
d. rendah hati
31. Penyanyi zaman sekarang pada umumnya bukan lagi bernyanyi melainkan ...
sebab disertai gerak tangan, kaki dan gerak tubuh. Kata yang tepat untuk
melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. berlagu
b. bersenandung
c. berdendang
d. bernyanyi
32. Tanah liat yang sudah dibersihkan dari kerikil-kerikil, diberi air lalu diinjak-
injak sampai ... lalu dicetak menjadi celengan. Kata yang tepat untuk
melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. luluh
b. remuk
c. hancur
d. rusak
33. Masa jabatan presiden akan habis pada tahun ini. Kata habis bersinonim
pada ….
a. musnah
b. selesai
c. berakhir
d. berhenti
34. Ketidakpuasan terhadap pimpinan perusahaan, hendaknya diajukan melalui
saluran resmi.
Saluran resmi maksudnya ….
a. Kepolisian
b. Jalan yang resmi
c. Terus terang
d. Pejabat berwenang
35. Kami bermain sepak bola di tanah lapang. Ayah merasa lapang setelah kakak
diterima di ITB. Kata lapang pada kalimat kedua bersinonim pada kata ….
a. tenang
b. luas
c. lebar
d. lega
36. Pawang termasuk orang yang memegang peranan di dalam mengembangkan
kesusastraan lama. Fungsinya ialah ….
a. Tukang bercerita
b. Membacakan mantra
c. Membacakan doa
d. Tukang menangkap binatang buas
37. Hatinya jadi ... ditimpa musibah itu. Kata yang tepat untuk melengkapi
kalimat tersebut adalah ….
a. kacau
b. risau
c. gundah
d. kusut
38. Kuburan itu ... jangan engkau bermain di situ, bisa sakit mendadak nanti.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
a. keramat
b. angker
c. ampuh
d. sakti
39. Karena perang, kota itu tampak sangat genting. Ayah sedang memperbaiki
genting yang bocor. Kata genting pada kalimat pertama adalah ….
a. kacau
b. runcing
c. gawat
d. atap
40. Jawaban Desi merupakan jawaban yang benar. Sinonim dari kata benar
adalah ….
a. tepat
b. jitu
c. betul
d. bisa
41. Kata korban memiliki makna ... kecuali ….
a. orang yang meninggal karena tertimpa bencana
b. pemberian untuk menyatakan kebaikan
c. orang yang menderita kecelakaan karena suatu perbuatan
d. melakukan suatu perbuatan
42. Untuk memajukan pendidikan sangat diharapkan partisipasi para orang tua
murid. Kata partisipasi bermakna ….
a. Peran serta
b. Ikut serta
c. Serta merta
d. Turut serta
43. Sinonim dari kata manipulasi adalah ... kecuali ….
a. kecurangan
b. kehancuran
c. pengelapan
d. penimbunan
44. Adik bisa mengerjakan soal itu dengan cepat. Kata bisa pada kalimat tersebut
memiliki makna ... kecuali ….
a. dapat
b. mampu
c. mungkin
d. boleh
45. Beberapa kali ia makan tangan dalam perkelahian itu. Kata makan tangan
memiliki makna ….
a. mengunyah atau menelan
b. berjalan-jalan
c. berpengalaman
d. kena tinju
46. Dalam ... sepak bola antarkelas, kelas I A berhasil keluar sebagai juara
pertama. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
a. perlawanan
b. pertarungan
c. pertandingan
d. perlombaan
47. Masa penjajahan, hak hidup kita terampas banyak. Homofon dari kata masa
adalah ….
a. waktu
b. zaman
c. orang banyak
d. massa
48. Ia merupakan tangan kanan ayahnya di kantor. Makna tangan kanan adalah
….
a. pahlawan
b. pimpinan
c. kepercayaan
d. ajudan
49. Hamengku Buwono IX adalah keturunan bangsawan.
Keturunan bangsawan biasa disebut ….
a. berdarah panas
b. berdarah daging
c. berdarah dingin
d. berdarah biru
50. Orang itu memasukkan mobil gelap ke Indonesia. Mobil gelap artinya ….
a. mobil yang warna catnya gelap
b. mobil yang berada di tempat gelap
c. mobil yang dibawa pada waktu gelap
d. mobil seludupan
KUNCI JAWABAN TES KEMAMPUAN
BERBAHASA INDONESIA
1. B 21. D 41. D
2. D 22. A 42. A
3. D 23. B 43. B
4. B 24. C 44. C
5. B 25. C 45 D
6. D 26. A 46. C
7. C 27. B 47. D
8. D 28. B 48. C
9. A 29. A 49. D
10. B 30. B 50. D
11. A 31. C
12. C 32. A
13. B 33. C
14. B 34. D
15. D 35. D
`6. D 36. B
17. B 37. B
18. B 38. B
19. C 39. C
20. D 40. C
CONTOH
LEMBAR JAWABAN TES
KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA
NAMA :
JURUSAN :
SEMESTER :
No A B C D No A B C D No A B C D
1 21 41
2 22 42
3 23 43
4 24 44
5 25 45
6 26 46
7 27 47
8 28 48
9 29 49
10 30 50
11 31
12 32
13 33
14 34
15 35
16 36
17 37