Perempuan; Menjadi penggerak ekonomi dunia?

Post on 31-Dec-2016

239 views 4 download

Transcript of Perempuan; Menjadi penggerak ekonomi dunia?

Perempuan;

Menjadi penggerak ekonomi dunia?

Ita Yuliati

Alita Group

Meutia Hatta :

“Perempuan bukanlah merupakan beban

atau hambatan dalam pembangunan,

melainkan salah satu potensi, aset di

dalampembangunan.”

Fakta : Dari 46 juta UKM , 60%

pengelolanya adalah kaum

perempuan.

Perubahan dan Perkembangan TeknologiICT akan mendorong perubahantransformasi struktural

PerkembanganTeknologi ICT

Transformasi Struktural

Peningkatan Tenaga Kerja

Distribusi Pendapatan

Social Inclusiveness

Tianjin China:

Tianjin Woman’s Business

Incubator (TWBI), telah

memberikan kredit lunak

kepada kaum perempuan.

Proyek Kredit tsb telah

menolong 8.000 perempuan

memperoleh pekerjaan, dan

sekitar 2.000 perusahaan kecil

kini telah dikelola kaum

perempuan.

Jumlah PendudukIndonesia : 259 juta55% ada di perkotaan

58.4% ada di rentang usia12-34 tahun (era internet)

50.1% adalah Wanita

75,8 juta orang

39% pekerja di Indonesia adalah wanita ~ 170 juta orang & 40% ada di sektor retail

Jawa Timur, Indonesia :

Koperasi Wanita

Setia Bhakti Wanita

Jumlah anggota : 13 ribu

dan semuanya adalah

perempuan.

Pada Era TIK, pemberdayaan

perempuan sudah memasuki

pemanfaatan teknologi

informasi sebagai

pemberdayaan perempuan.

Penggunaan teknologi

informasi membantu

perempuan di beberapa bidang

seperti perdagangan dan

kewirausahaan sebagai sumber

informasi dan sarana untuk

mempromosikan dan

memasarkan produk.

Perempuan;

Dengan multi talenta

yang dimiliki oleh

kaum perempuan,

lebih memudahkan

untuk mereka dalam

melakukan kegiatan

bisnis nya .

Hasil Survey Indikator TIK 2015

(KOMINFO)

Penggunaan Internet oleh

Individu

Secara umum tidak ada perbedaan

proporsi pengguna internet untuk

laki laki dan perempuan.

Akan tetapi terdapat perbedaan

yang signifikan antara pengguna

internet perkotaan dan pedesaan

Proporsi pengguna internet padamasyarakat pedesaan relatif samaantara laki laki dan perempuan.

Akan tetapi untuk masyarakat

perkotaan, ada kecenderungan

proporsi laki laki pengguna

internet 10% lebih tinggidibandingkan dengan perempuan.

Penggunaan Internet

e-commerce ;

Secara umum, tidak ada

perbedaan proporsi

aktivitas e-commerce untuk

laki laki dan perempuan .

Hal ini juga berlaku pada

masyarakat perkotaan ,

dengan kecenderungan

proporsi perempuan lebih

tinggi dibandingkan laki

laki dalam melakukan

aktivitas e-commerce.

Beberapa penghalang bagi

perempuan untuk mengakses

teknologi informasi di beberapa

negara berkembang (developing

countries) menurut Hafkinn dan

Taggart (2001: 25).

1. Angka buta huruf dan tingkat pendidikan

Perempuan memerlukan kemampuan

membaca dan pendidikan untuk membuat

pesan-pesan sederhana, navigasi internet,

dan mengoperasikan beberapa software.Satu

dari dua perempuan di negara berkembang

masih buta huruf. Kemampuan perempuan di

bidang komputer lebih rendah dibanding

laki-laki.

2. Bahasa

Bahasa Inggris sangat dominan sebagai

bahasa internet dan sebagai bahasa pengantar

internasional.Faktor ini secara signifikan

berdampak pada perempuan dan kelompok

marjinal lainnya tanpa akses untuk memperoleh

pendidikan formal yang memberi kesempatan

untuk belajar inggris.

3. Waktu

Pada umumnya sebagian besar

waktu perempuan dihabiskan pada

tanggungjawabnya mengurus anak

dan keluarga. . Maka secara

langsung perempuan tidak

mempunyai cukup waktu untuk

mempelajari internet atau baik di

rumah, di kantor. Kurangnya waktu

menjadi kendala kurangnya

memperoleh informasi. Akses dalam

memanfaatkan teknologi internet

sudah dapat di atasi dengan adanya

perangkat handphone dengan

fasilitas internet, namun pada

umumnya mereka memanfaatkan HP

sebatas untuk chating atau

berfacebook, Instagram ria.

4. Norma sosial dan budaya

Budaya patriarki yang

menempatkan laki-laki selalu

dikaitkan dengan tugas dan fungsi

di luar rumah sedangkan

perempuan yang berkodrat

melakukan dan mengurus anak.

Budaya patriarki pun terasa di

bidang teknologi . Hingga saat ini

tidak cukup ramah terhadap

perempuan. Masih terdapat

anggapan bahwa teknologi

menjadi tugas laki-laki dan

merupakan ranah

maskulin.Sehingga dunia teknologi

informasi masih merupakan “male

dominated”.

Saran :

Keterbukaan akses serta

penyadaran akan pentingnya

pemanfaatan TIK untuk hal

positif perlu ditingkatkan untuk

perempuan pada semua kalangan.

pemberdayaan perempuan

sebagai salah satu usaha untuk

terciptanya kesetaraan gender

memerlukan dukungan dari semua

pihak sehingga tidak terjadi

ketimpangan sosial khususnya

demi mengangkat perempuan

pelaku usaha kecil dan

menengah agar dapat memajukan

usahanya

Seperti halnya dengan

adanya pemberdayaan

Kelompok Informasi

Masyarakat (KIM) ,

selayaknya kedepan

ada program secara

khusus untuk

pemberdayaan

Kelompok Informasi

Perempuan.

juga

Kesimpulan Saran untuk mendorongkaum wanita Indonesia dalam berusaha :

• Kemudahan Pemberian akses ke kanaldigital

• Kemudahan akses resources yang terjangkau seperti modal, bahan bakumaupun pekerjanya

• Kemudahan akses market place baikyang sudah ada maupun yang baru

• Kemudahan akses terhadap data penunjang pengambilan keputusanbisnisnya

• Kemudahan akses terhadap kanalpenjualan yang ada baik digital, online maupun offline

• Kemudahan akses terhadap alat bantu bisnis untuk penyempurnaan operasionalbisnis prosesnya

• Kemudahan akses bimbingan danpendampingan bisnis

• Kemudahan akses networking denganpara pengusaha lainnya

Terima Kasih