Post on 26-Nov-2015
description
KELOMPOK B11
KETUA : Wemdi Prya Prasetya 1102009296SEKRETARIS : Mustika Dwi Susilowati
1102009193ANGGOTA : Mu’minah
1102009192 Musyfiqoh Tusholehah 1102009194
Puspita Mahaputri 1102009225 Puspita Sari 1102009226 Puti Intan Shubury 1102009227 Vivi Havilya 1102009294 Wahyu Sholekhuddin 1102009295 Wulandari Pawestri 1102008322
Seorang perempuan, umur 50 tahun berobat ke dokter dengan keluhan perut membesar dan tungkai bawah bengkak sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya asites dan edema pada kedua tungkai bawah. Tanda-tanda ini menunjukkan adanya kelebihan cairan tubuh. Pemeriksaan laboratorium : kadar protein (albumin) di dalam plasma darah yang rendah 2,0 g/l (normal > 3,5 g/l). Keadaan ini menunjukkan adanya gangguan tekanan koloid osmotik dan tekanan hidrostatik di dalam kapiler darah.
TIU 1 Memahami Susunan Sirkulasi Kapiler1.1 Definisi Sirkulasi Kapiler1.2 Struktur Sirkulasi KapileR1.3 Yang Terlibat dalam Sirkulasi Kapiler1.4 Mekanisme Sirkulasi Kapiler
TIU 2 Memahami Aspek Biokimia dan Fisiologi dalam Kelebihan Cairan2.1 Definsi Kelebihan Cairan2.2 Klasifikasi Gangguan Kelebihan Cairan2.3 Definisi Edema2.4 Klasifikasi Edema2.5 Faktor PenyebabEdema2.6 Patofisiologi Edema2.7 Mekanisme Edema2.8 Penatalaksana Edema
TIU 3 Memahami Manifestasi Klinik (Abnormal)3.1 Definisi3.2 Etiologi3.3 Patogenesis3.4 Pemeriksaan Fisik3.5 Pemeriksaan Lab3.6 Penatalaksanaan
1.1 Definisi Sirkulasi Kapiler
Sirkulasi kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil tempat arteri berakhir lapisan endotelium (arteri paling kecil menyebabkan tinggalnya 1 lapisan), lapisan tipis (endotelium) itu memungkinkan limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan dan membawa air, mineral dan zat makanan untuk sel dan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel, menyediakan O2 dan menyingkirkan bahan buangan termasuk CO2.
1.2 Struktur Sirkulasi Kapiler
Kapiler di bagi menjadi 3 jenis utama yaitu:a. Kapiler sempurnab. Kapiler bertingkatc. Kapiler sinusidal
1.3 Yang Terlibat dalam Sirkulasi Kapiler
Arteri arteriol pembuluh metaarteriol (arteri terminalis ) kapiler venula Sirkulasi sitemik
1.4 Mekanisme Pertukaran Cairan dalam Kapiler.
a. Difusi pasif yang mengikuti penurunan gradien konsentrasi
b. Bulk flow
2.1 Definsi Kelebihan CairanKelebihan cairan adalah jumlah intake
cairan lebih banyak daripada outake nya.
2.2 Klasifikasi Gangguan Kelebihan Cairan
a. Hipervolemia b. Hipernatremia
2.3 Definisi Edema
Edema adalah suatu pembengkakan yang dapat diraba akibat penambahan volume cairan intersisium.
2.4 Klasifikasi Edema
a. Edema lokalisata (Edema lokal)b. Edema generalisata (Edema umum)
Selain itu, edema juga dapat dibagi menjadi :
a. Edema intraselularb. Edema ekstraselular
2.5 Faktor Penyebab EdemaAda beberapa faktor yang menyebabkan edema, yaitu :a. Perubahan hemodinamik dalam kapiler yang memungkinkan keluarnya cairan intravaskuler ke dalam jaringan interstitium.b. Retensi natrium di ginjal
2.6 Patofisiologi EdemaEdema terjadi jika tekanan hidrostatik
kapiler dan tekana onkotik intersisial yang memindahkan cairan dari vaskuler ke ekstravaskuler lebih besar daripada tekanan hidrostatik intersisial dan tekana onkotik kapiler yang memindahkan cairan dari ekstravaskuler ke vaskuler. Hal ini menyebabkan pembengkakkan jaringan lunak ekstraseluler (intersisial).
2.7 Mekanisme Edema
a. Adanya kongestib. Obstruksi limfatikc. Permeabilitas kapiler yang bertambahd. Hipoproteinemiae. Tekanan osmotic koloidf. Retensi natrium dan air
2.8 Penatalaksana EdemaPenatalaksanaan edema yang dilakukan meliputi:a. Memperbaiki penyakit dasarb. Restriksi asupan natrium untuk meminimalisasi retensi airc. Pemberian diuretic
3.1 Definisi Edema dan Asites
a. Edema
Edema adalah Penimbunan cairan secara berlebihan di antara sel-sel tubuh dalam rongga tubuh perpindahan cairan dari vaskular ke interstisial pembengkakan jaringan lunak.
b. Asites
Fungsi hati terganggu maka pembentukan albumin terganggu dan albumin berkurang dengan itu tekanan koloid osmotik itu tekanan osmotik plasma turun otomatis tekanan hidrostatik naik dan permeabilitasnya membesar makka pori-pori atau rongga-rongga akan membesar pada cairan akan banyak masuk maka terjadi asites.
3.2 Tanda-Tanda Edemaa. Distensi vena jugularisb. Peningkatan tekanan vena sentral (> 11 cmH2O)c. Denyut nadi penuh dan kuatd. Melambatnya waktu pengosongan vena- vena tangan lebih dari 3 sampai 5 detike. Edema perifer dan penorbitaf. Asitesg. Efusi pleurah. Edema paru akut
i. Penambahan berat badan secara cepat :
penambahan 20% : kelebihan ringan
penambahan 5% : kelebihan sedang
penambahan 8% : kelebihan berat
k. Hasil laboratorium : 1. penurunan hematokrit 2. protein serum 3. rendah natrium 4. serum normal 5. natrium urine rendah < 10 mEq/24 jam
3.3 Etiologi Edema a. Edema bilateral b. Edema unilateral
3.4 Patogenesis Edemaa. Meningkatnya tekanan hidrostatik kapilerb. Menurunnya tekanan onkotik plasmac. Obstruksi limfa
3.5 Pemeriksaan Fisika. Tekanan vena jugularis (JVP)b. Tanda penyakit jantung, hati, ginjalc. Pemeriksaan rectal, vaginald. Limfadenopati
Untuk luasnya edema:a. Bengkak tungkaib. Bengkak sacralc. Asitesd. Efusi pleurae. Edema paru
Pemeriksaan penunjang:a. Albuminb. Eksresi protein urinc. Tes fungsi hatid. Fungsi ginjale. EKGf. Foto thoraxg. Ekokadiogram
3.6 Pemeriksaan Lab a. test protein dengan test pandy (untuk globulin dan albumin) dan nonne (hanya untuk globulin)b. test plasmac. test urine
3.7 Penatalaksanaan Edemaa. Memperbaiki penyakit dasar bila
mungkinb. Retriksi asupan natrium untuk oneminimalisasi retensi airc. Pembrian diuretik