Post on 08-Apr-2016
description
Giant radicular cyst with bilateral maxillarysinus involvement
Kista Radikuler (Periapikal) Kista terbanyak di rongga mulut → apeks gigi nekrosis Timbul dari sisa-sisa epitel pd lig. Periodontal sbg
akibat peradangan yang mengikuti kematian gigi Asimptomatik → pembengkakan perlahan → keras
tp krn tulang menipis → krepitasi + Histopatologi → epitel tidak beraturan, diinfiltrasi
limfosit, netrofil, sel plasma
Histologis :Badan hialin Rushton di perbatasan epitel kista
radikularisEndapan kristal kolesterol pada cairan kista
Th/ antibiotik lalu drainase Bedah ditangguhkan sd fase akut mereda Enukleasi, marsupialisasi
Kista radikuler pd apeks Gigi nekrose Gambaran klinik kista radikuler
Epitel gepeng berlapis tidakberkeratin
Epitel kista tidak beraturan Pd kista inflamasi
Badan hialin dlm dinding kista Celah kolesterol dgn sel datia Benda asing
Radiografis kista radikuler
LAPORAN KASUS
“Giant radicular cyst with bilateral maxillarysinus involvement“
Emre Köse, Emin Murat Canger, Yıldıray Şişman, Fatma Gülfeşan
Yıldırım Çanakçı1, Gülşah Çubukcu2, Hülya Akgün2 Departments of Oral and Maxillofacial Radiology and 1Oral and Maxillofacial Surgery, Faculty of Dentistry, 2Department of Pathology, Erciyes University, Melikgazi, Kayseri, Turkey
• Identifikasi PasienPasien Laki-laki usia 21 thn
• AnamnesaPasien datang dengan keluhan adanya drainase pus dari regio anterior rahang atas. Riwayat medis sebelumnya tidak diketahui.
• Pemeriksaan klinis- Pemeriksaan EO : tidak terlihat gambaran asimetri- Pemeriksaan IO : adanya drainase pus dari gingiva gigi 22-23, adanya diskolorisasi dan opasitas gigi 22 dan karies dalam pada gigi 16. adanya pembengkakan dan fluktuasi (+), yang meluas dari gigi kaninus anterior sampai regio molar, mukosa yang melapisi utuh dan lebih menonjol pada daerah palatal
• Tes Vitalitas : Semua gigi – gigi maksila vital, kecuali gigi 22 dan 16
Intra Oral
Radiologis
• Panoramik: adanya lesi uniform berbatas jelas yang meluas dari gigi molar kanan ke molar kiri; gigi 22 mengalami migrasi ke distal; tampak gigi 23 karies dalam dan mengalami periodontitis apikalis kronis pada apeks gigi
Foto Panoramik
CBCT
• Dideteksi adanya lesi radiolusen yang menginvasi seluruh sinus maksila kiri dan porsi mayor dari kavitas nasal inferior meluas ke sinus maksila kanan.
• Ukuran dimensi lesi ± 31.7x 50.6 mm • Lesi radiolusen pada apikal gigi 16 tidak
berhubungan dengan lesi radiolusen yang besar
CBCT
3D Rekonstruksi CBCT
• Mengindikasikan lesi besar disebabkan resorpsi tulang disekitar akar gigi 23,24,25 dan sebagian besar palatina yang berdekatan.
3D Rekonstruksi CBCT
Histopathological
• Of the lesion specimen indicated drastic inflammation composed of plasma cells, lymphocytes, neutrophils, and leukocytes in the intraepithelial and sub-epithelial areas of the cystic structure, which was covered with multilayered squamous epithelium. This structure was reported as inflamed radicular cyst.
Histopathological
Prosedur Bedah
• Dengan anestesi general. Pasien mengalami prosedur bedah termasuk enukleasi kista, apicoektomi, pengisian retrograde dari gigi-gigi yang terlibat.
• Setelah anestesi lokal, dan insisi crevicular pada regio labial 15 - 27 dan refleksi full thickness flap, dilakukan pembuatan jendela kista dengan round bur, diikuti tindakan enukleasi lesi kistik, dan pengiriman sampel untuk evaluasi histopatologi
Prosedur Bedah
• Tidak terjadi perforasi dasar sinus maksila dan nasal
• Ujung Apikal akar gigi 22,23,24,25 direksesi dan diisi secara retrograde dengan agregat mineral triokside.
• Hemostasis dipertahankan dengan oksida selulosa hemostatik agen yang diletakan pada mukosa sinus maksila dan mukosa nasal
• Penutupan flap dengan vicryl 3-0• Pemberian antibiotik dan analgetik post operativ
• Enukleasi dipilih daripada marsupialisasi karena pasien tidak dapat kontrol rutin
Diskusi
• Jarang ditemukan kista odontogenik dengan ukuran sangat besar seperti pada kasus ini.
• Meskipun menunjukan sifat OKC dan kista dentigerus, tetapi kasus ini dilaporkan sebagai kista radikular.
• Kista Radikular umumnya berkembang lambat dan meluas ke anatomi didekatnya seperti sinus,kavitas nasal, vestibulum, dan palatum
• Kista terinfeksi menunjukan ekspansi yang simetri dan diffus seperti pada spasia sinus dan kavitas nasal pada daerah tulang yang lemah.
• Pada kista besar, khususnya yang berkaitan dengan sinus maksila, tidak cukup dengan radiografis panoramic. CBCT memiliki kelebihan dibanding panoramik yaitu: detail tulang yang baik, gambar detail dimensi lesi dan relasi struktur lesi seperti sinus, orbita,dan kavitas nasal. Juga bermanfaat untuk foto pre dan post op pada kista sinus maksila.
• DD/: OKC Ameloblastoma adenomatoid odontogenik tumor ameloblastik fibroma myxoma