LAPORAN KASUS RADIOLOGI

download LAPORAN KASUS RADIOLOGI

of 32

Transcript of LAPORAN KASUS RADIOLOGI

LAPORAN KASUSSTROKE NON HEMORAGIK

Pembimbing:dr. Neilan Amroisa, Sp.S, M.kes

Disusun oleh:Galih Suharno, S.Ked(11310140)Hafidhotussadiah, S.Ked (11310150)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAFRUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus dengan judul:Stroke Non Hemoragik

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikanKepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf RS. Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung

Disusun oleh:Galih Suharno, S.Ked(11310140)Hafidhotussadiah, S.Ked (11310150)

Telah diterima dan disetujui oleh dr.Neilan Amroisa, Sp.S , M.Kes selaku dokter penguji dan pembimbing departemen neurologi RS. Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung

Bandar Lampung, Januari 2016Mengetahui,

dr.Neilan Amroisa, Sp.S , M.Kes

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah presentasi kasus yang berjudul StrokeNon Hemoragik ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Neurologi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Bandar Lampung.Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengajar di SMF Neurologi, khususnya dr.Neilan Amroisa,Sp.S, M.Kes atas bimbingannya selama berlangsungnya pendidikan di bagian Neurologi ini sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan maksimal kemampuan saya.Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini dan untuk melatih kemampuan menulis makalahuntuk berikutnya. Demikian yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan.

DAFTAR ISI

JUDULLEMBAR PENGESAHAN 1KATA PENGANTAR 2DAFTAR ISI ... 3BAB I PENDAHULUAN ... 3BAB II STATUS PASIENA. Identitas 5B. Riwayat Penyakit ..6C. Pemeriksaan Fisik .6D. Pemeriksaan Neurologis8E. Resume..12F. Diagnosis ......12G. Diagnosa dan Diagnosa Banding .....12H. Penatalaksanaan....12I. Pemeriksaan Penunjang13J. Prognosis ..13BAB III PEMBAHASAN KASUS .. 14BAB IV TINJAUAN PUSTAKAVASKULARISASI SARAF PUSATA. Anatomi 17B. Fisiologi 19STROKE NON HEMORAGIKA. Definisi.19B. Etiologi.20C. Faktor Resiko ...21D. Klasifikasi .22E. Patofosiologi .23F. Diagnosis..25G. Penatalaksanaan 30BAB V KESIMPULANDAFTAR PUSTAKABAB IPENDAHULUAN

Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di Negara-negara berkembang. WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.Stroke menduduki urutan ketiga sebagai penyebab utama kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker di negara-negara berkembang. Negara berkembang juga menyumbang 85,5% dari total kematian akibat stroke di seluruh dunia. Di Indonesia, prevalensi stroke mencapai angka 8,3 per 1000 penduduk. Daerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah Aceh (16,6 per 1000 penduduk). Menurut Riskesdas tahun 2007, stroke bersama-sama dengan hipertensi, penyakit jantung iskemik dan penyakit jantung lainnya, merupakan penyakit tidak menular utama penyebab kematian di Indonesia.Berdasarkan penelitian-penelitia sebelumnya, di Indonesia kejadian stroke iskemik lebih sering ditemukan dibandingkan stroke hemoragik. Adapun faktor resiko yang memicu tingginya angka kejadian stroke iskemik adalah faktor yang tidak dapat dimodifikasi (contoh: usia, ras, gender, genetic, dll) dan faktor yang dapat dimodifikasi (contoh: obesitas, hipertensi, diabetes, dll). Identifikasi faktor resiko sangat penting untuk mengendalikan kejadian stroke di satu negara.

BAB ISTATUS PASIENFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNGSMF RADIOLOGIRUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNGNama Mahasiswa: HafidhotussadiahNIM: 11310150Dokter Pembimbing: dr. Vanda Yogapuspita, Sp.RadA. IDENTITAS

8

Nama:Tn. SUmur: 50 tahunAlamat:Kp.BaruAgama: IslamPekerjaan: WiraswastaStatus perkawinan:MenikahSuku: JawaTanggal masuk: 14 Februari 2016Ruang : RPD

B. ANAMNESAAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis terhadap pasien pada tanggal 15 Februari 2016 di ruang rawat inap RS Pertamina Bintang amin Bandar Lampung.Keluhan Utama : Lengan dan Tungkai kiri terasa lemas dan Kebas sejak satu bulan yang laluKeluhan Tambahan : Nyeri Kepala Menjalar Ke tengkuk (+), mual (-), muntah (-), berbicara pelo (-), lidah mencong (-)Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSPBA dengan keluhan lengan dan tungkai sebelah kiri lemas. Hal ini sebenarnya sudah dirasakan oleh pasien sejak satu bulan yang lalu. Pada awalnya lengan dan tungkai kiri terasa lemas dan kebas, dan masih dapat digerakkan. Namun lama kelamaan kelemahan dirasakan bertambah, lengan dan tungkai dirasakan memberat. Keluhan gangguan buang air kecil, gangguan buang air besar, dan trauma disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit DahuluPasien baru pertama kali mengalami hal yang seperti ini. 1 bulan yang lalu Os pernah berobat jalan ke puskesmas karena memiliki riwayat darah tinggi. Riwayat penyakit jantung dan kencing manis disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengaku tidak ada keluarga yang mengalami hal yang serupa dengan pasien. Riwayat darah tinggi, kencing manis, dan sakit jantung pada keluarga disangkal oleh pasien.

Riwayat PengobatanSetelah timbul keluhan pasien belum pernah berobat sebelumnya, hanya mengkonsumsi obat darah tinggi.

Riwayat Sosial EkonomiOs tinggal bersama istrinya dengan keadaan ekonomi yang cukup

C. PEMERIKSAAN FISIKStatus PresentKeadaan Umum: Tampak sakit ringanKesadaran: compos mentisGCS: E4V5M6Tanda vital : Tekanan darah : 180/120 mmHgNadi : 80 x/menitPernapasan : 24 x/menitSuhu : 36,7oC

Status Generalisa. Kepala

Rambut : Normosefali, rambut berwarna hitam Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor 3mm/3mm Hidung: Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi septum (-), sekret (-/-) Telinga: Normal (+/+), nyeri tekan (-/-), nyeri tarik (-/-), sekret (-/-) Mulut : Tampak simetris, kering (-) Tenggorokan : Mukosa faring hiperemis (-); uvula di tengah ; tonsil normal (T1/T2)b. Pemeriksaan Lehera) Pembesaran KGB: Tidak terdapat pembesaran KGB b) Pembesaran Tiroid : Tidak terdapat pembesarankelenjartiroidc) JVP: Normalc. Pemeriksaan ToraksJantung a) Inspeksi:Bentuk dada simetris, gerak tertinggal (-), tidak ada luka (-), iktus cordis (-)b) Palpasi: Vocal fremitus normal (kanan=kiri), krepitasi (-/-), nyeri tekan (-/-), tidak teraba iktus cordisc) Perkusi:Batas atas kiri: ICS II linea parasternal sinistraBatas atas kanan : ICS II linea parasternal dextraBatas kiri bawah: ICS V, I-2 cm kearah medial linea midclavicula sinistrad). Auskultasi:Jantung: Bunyi jantung I dan II regularsuara tambahan : murmur (-), gallop (-)Parua) Inspeksi: Dinding toraks simetris pada saat statis maupun dinamis, retraksi otot-otot pernapasan (-)b) Palpasi: Simetris, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiric) Perkusi: Sonor di kedua lapang parud) Auskultasi: Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)d. Pemeriksaan Abdomena) Inspeksi: Perut datar, massa (-), luka (-)b) Auskultasi: Peristaltik usus (+) normalc) Perkusi: Timpani pada seluruh lapang abdomend) Palpasi: Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)k.Pemeriksaan Ekstremitasa) Superior : Akral hangat, sianosis dan edema tidak adab) Inferior :Akral hangat, sianosis dan edema tidak ada

Status NeurologisKesadaran : Compos mentisGCS: E4 V5 M6Gerakan abnormal: Tidak ada

a.Rangsangan Meningeal1. Kaku kuduk: - (tidak ditemukan tahanan pada tengkuk)2. Brudzinski I: -/-(tidak ditemukan fleksi pada tungkai)3. Brudzinski II: -/-(tidak ditemukan fleksi pada tungkai)4. Kernig: -/-(tidak terdapat tahanan sblm mencapai 135/tidak terdapat tahanan sblm mencapai 135)5. Laseque: -/-(tidak timbul tahanan sebelum mencapai 70o/tidak timbul tahanan sebelum mencapai 70o)

b.Nervus Kranialis1. N-I (Olfaktorius) : Tidak ada gangguan penciuman2. N-II (Optikus)a. Visus: Tidak dilakukan pemeriksaan b. Warna: Tidak ada kelainanc. Funduskopi: Tidak dilakukan pemeriksaand. Lapang pandang: Normal (+/+)3. N-III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis, Abducens)Kelopak MataPtosis: -Endoftalmus: -Exopthalmus: -Reflek PupilRefleks cahaya direk: +/+Refleks cahaya indirek: +/+Gerakan Bola Mata: atas (+/+), bawah (+/+), lateral (+/+), medial (+/+), atas lateral (+/+), atas medial (+/+), bawah lateral (+/+), bawah medial (+/+)4.N-V (Trigeminus)a.Sensorik N-V1 (ophtalmicus):+ (simetris pada kedua sisi merasakan rangsangan) N-V2 (maksilaris):+ (simetris pada kedua sisi merasakan rangsangan) N-V3 (mandibularis):+ (simetris pada kedua sisi merasakan rangsangan)b.Motorik:M. maseter: +M. temporalis:+M.pterigoideus:+c. RefleksRefleks Kornea (Sensoris N.V, Motoris N.VII): +/+Refleks Bersin: +

4. N-VII (Fasialis)Inspeksi wajah sewaktuDiam: simetrisTertawa: simetrisMeringis: simetrisBersiul: simetrisMenutup Mata: simetrisPasien disuruh untuk, Mengangkat alis: +/+, terlihat simetris kanan dan kiriMenutup Mata kuat-kuat: +/+Menggembungkan Pipi: Kanan (baik), kiri (baik)SensorisPengecapan 2/3 depan lidah: tidak dilakukan6. N. VIII (Vestibulocochlearis)a.Keseimbangan Nistagmus:(-) Tes Romberg:Tidak Dilakukan Pemeriksaan b.Pendengaran Ketajaman Pendengaran: Normal (+/+) Tinitus: (-)7.N-IX, X (Glosofaringeus, Vagus)Suara Bindeng/Nasal: tidak ditemukanPosisi Uvula: kesan ditengah Refleks Batuk: +Refleks Muntah: + Peristaltik Usus: NormalBradikardi: tidak ditemukan Takikardi: tidak ditemukan

8.N-XI (Akesorius)a.Kekuatan M. Sternokleidomastoideus:+/+, kanan lemahb.Kekuatan M. Trapezius:+/+, kanan lemah9.N-XII (Hipoglosus)a. Atrofi lidah: -b. Deviasi: deviasi ke kiric. fasikulasi : -

a. Sistem MotorikKekuatan Otot: 4/5/4/5Tonus:+Klonus: -Atrophi: -Refleks Fisiologis Biceps:+ / +, Lengan kanan lemah Triceps:+ / +, Lengan kanan lemah Achiles :+ / +, Tungkai kanan lemah Patella:+ / +, Tungkai kanan lemahRefleks Patologis Babinski:- / - Oppenheim:- / - Chaddock:- / - Gordon:- / - Scaeffer:- / - Hoffman-Trommer:- / - Gonda: -/-b. Sensibilitas Eksteroseptif/ rasa permukaan (Superior/Inferior) Rasa Raba: tidak ada kelainan Rasa Nyeri: tidak ada kelainan Rasa Suhu Panas: tidak diperiksa Rasa Suhu dingin: tidak diperiksaPriopioseptif/ rasa dalam Rasa Sikap: tidak diperiksa Rasa Getar: tidak diperiksa Rasa Nyeri Dalam: tidak diperiksaKoordinasi Tes Tunjuk Hidung: tidak diperiksa Tes Pronasi Supinasi: tidak diperiksaSusunan saraf otonom Miksi: tidak ada kelainan Defekasi: tidak ada kelainanFungsi Luhur Fungsi Bahasa: Fungsi Orientasi: tidak ada kelainan Fungsi Memori: tidak ada kelainan Fungsi Emosi: tidak ada kelainan Algoritma Gajah Mada Penurunan Kesadaran: - Nyeri Kepala: - Refleks Babinsky: -ResumePasien wanita 72 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat RSPBA dengan keluhan lengan dan tungkai sebelah kanan lemas dan sulit digerakkan.Hal ini sudah dirasakan oleh pasien sejak tiga hari SMRS.Pada awalnya lengan dan tungkai kanan terasa lemas, kesemutan, dan masih dapat digerakkan. Namun lama kelamaan kelemahan dirasakan bertambah, lengan dan tungkai dirasakan memberat dan susah digerakan. keluarga pasien mengeluh os bicara kurang jelas, dan os mengeluh sakit kepala sampai ke bagian belakang. Keluhan lainnya seperti muntah, dan pingsan sebelum timbul kelemahan disangkal oleh pasien.Keluhan gangguan buang air kecil, gangguan buang air besar, dan trauma disangkal oleh pasien.Dari pemeriksaan fisik status generalis tidak ditemukan kelainan yang berarti selain hipertensi.Dari pemeriksaan status neurologis ditemukan adanya parese N.XII ke arah sinistra. Keadaan Umum: Tampak sakit ringanKesadaran: compos mentisGCS: E4V5M6Tanda vital : Tekanan darah : 180/110 mmHgNadi : 76 x/menitPernapasan : 22 x/menitSuhu : 36,7oC

Diagnosis Klinis: Hemipareseekstremitas dextra, parese N.XII sinistra, disartria Topis: Hemisfer Cerebri Sinistra Etiologi: Stroke Non Hemoragik

Diagnosa Banding Stroke HemoragikPenatalaksanaan Bed rest IVFD RL 20 tpm Inj. Citicolin 2x1 Amlodipin 1x5 mg Ranitidin Amp/12 jam Inj. Ranitidine 2x1 amp Mecobalamin 1x5 mg Pronalgesic Supp extra

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium darah tanggal 27 Desember 2015 Darah LengkapLeukosit: 6500/uL

Eritrosit: 3,5 juta/uL

Hemoglobin: 10,4 g/dL

Hematokrit: 30%

MCV: 81 fL

MCH: 30 pg

MCHC: 37g/dL

Trombosit : 245.000/uL

Kimia KlinikGDS: 207 mg/dL

Ureum : 60 mg/dL (H)

Kreatinin : 1,9 mg/dL (H)

Kolesterol total: 192 mg/dL

Trigliserida: 119 mg/dL

CT-Scan kepalaPrognosa Quo ad Vitam: Ad bonam Quo ad Fungsionam: Dubia ad bonam Quo ad Sanationam: Dubia ad bonam

BAB IIPEMBAHASAN KASUS

Berdasarkan data-data yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan pasien menderita stroke non hemoragik/iskemik.A. ANAMNESISDari anamnesis data yang menunjang adalah defisit neurologis berupa hemiplegi dekstra, bicara pelo.Dari anamnesis juga ditemukan faktor resiko stroke seperti hipertensi yang tidak terkontrol.B. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik yang menunjang ke arah diagnosis kerja adalah bukti hipertensi pada pemeriksaan tanda vital.Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab tersering serangan stroke iskemik.Namun demikian tidak menutup kemungkinan stroke yang menyerang pasien merupakan stroke hemoragik, dikarenakan tekanan darah yang begitu tinggi sampai 200/110 mmHg dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah cerebri.Pemeriksaan rangsang meningeal dan kaku kuduk yang negatif dapat membantu menyingkirkan kemungkinan ICH terutama bila ICH sampai mengisi ventrikel.Dari pemeriksaan nervus kranialis didapatkan kesan lesi pada N.XII sinistra.Hal ini membantu memperkirakan letak lesi iskemik.Dari pemeriksaan motorik didapatkan kekuatan otot penuh pada keempat ekstremitas.Hal ini menunjukkan sudah terjadinya perbaikan pada kondisi pasien.Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik sebelum dilakukannya CT-scan dapat dilakukan penegakkan diagnosis berdasarkan sistem skoring: Gadjah Mada skorPenurunan kesadaran (-) + sakit kepala (-) + refleks babinski (-) stroke iskemik

Siriraj skorSkor Stroke Siriraj

Rumus :(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x nyeri kepala) + (2 x muntah) + (0,1 x tekanan diastolik) (3 x penanda ateroma) 12

Keterangan : Derajat kesadaran

MuntahNyeri kepalaAteroma

Hasil :Skor >-1Skor