Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari

Post on 21-May-2015

5.381 views 26 download

description

PPT Tentang seluk Beluk kerajaan Singasari

Transcript of Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari

Pokok Materi

Awal berdiriny

a

Awal berdiriny

a

Masa Kejayaan

Masa Kejayaan

Kehidupan AgamaKehidupan Agama

Kehidupan PolitikKehidupan Politik

Raja-raja yang

memerintah

Raja-raja yang

memerintah

Runtuhnya

Kerajaan

Runtuhnya

Kerajaan

Peninggalan

Kerajaan

Peninggalan

Kerajaan

Kehidupan Sosial

Kehidupan Sosial

Sejarah kerajaan ini berawal dari kerajaan Tumapel, yang dikuasai oleh seorang akuwu

(bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang subur di wilayah malang dengan

pelabuhannya bernama pasuruan.

Dari daerah inilah kerajaan Singosari berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaan besar di Jawa timur, terutama

setelah mengalahkan kerajaan Kediri dalam pertempuran di dekat Ganter pada tahun 1222. Masa Kerajaan Singasari mencapai

puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama

Dharmottunggadewa. 

Awal Berdirinya Kerajaan Singasari

Kehidupan Agama di Kerajaan Singhasari

Kepercayaan yang dianut Bahkan didalam keagamaan terjadi sekatisme antara Agama Hindu dan Budha, dan melahirkan Agama Syiwa Budha pemimpinya diberi jabatan Dharma Dyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma

Dalam bidang agama, Kertanagara memperkenalkan penyatuan agama Hindu aliran Syiwa dengan agama Budha aliran Tantrayana. Oleh karena itu dalam Pararaton. Kertanagara sering juga disebut Bhatara Siwa Buda.

Menurut Nagarakretagama, Kertanagara telah menguasai semua ajaran agama Hindhu dan Buddha, Itu sebabnya Kertanagara dikisahkan pula dalam naskah-naskah kidung sebagai seorang yang bebas dari segala dosa. Bahkan, salah satu ritual agamanya adalah berpesta minuman keras.

Kehidupan Sosial Kerajaan Singasari

Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius. Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan berkembangnya ajaran baru yaitu ajaran Tantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab sucinya Tantra.

Ajaran Tantrayana berkembang dengan baik sejak pemerintahan Wisnuwardhana dan mencapai puncaknya pada masa Kertanegara, bahkan pada akhir pemirintahan Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang, sedang melaksanakan upacara Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal.

Gelar keagamaan Kertanagara dalam Nagarakretagama adalah Sri Jnanabajreswara, sedangkan dalam prasasti Tumpang ia bergelar Sri Jnaneswarabajra. Kertanagara diwujudkan dalam sebuah patung Jina Mahakshobhya (Buddha) yang kini terdapat di Taman Apsari, Surabaya.

Nilai Pancasila dalam kehidupan Kerajaan Singasari

Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Buddha.Nilai Kemanusiaan : Terbuka dengan kebudayaan asing yang masuk.Nilai Persatuan : Ingin mempersatukan nusantara.Nilai Kerakyatan : Rakyat hidup makmur.Nilai Keadilan :Tidak membeda–bedakan kedudukan.

Aspek Ekonomi

Kehidupan masyarakat Singasari didominasi dengan bertani, berdagang dan pengrajin.Kegiatan perdagangan nya dilakukan selama lima hari pasaran yang berbeda.Pada masa itu, perdagangan antarpulau, antarwilayah, bahkan dengan negara lain sudah terselenggara dengan baik.

Aspek Sosial

Kehidupan sosialnya terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas atas

atas raja dan keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah yakni rakyat jelata dan masyarakat umum.

Para pejabat biasanya memiliki wilayah yang dapat dikenakan pajak

yang sebagian hasilnya dijadikan upeti untuk raja. Dibangunnya desa-desa mengikuti hari raya pasaran jawa.

Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.

Masa Kejayaan

Kertanegara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah kerajaan singasari, ia adalah raja pertama yang mengalihkan

wawasannya ke luar jawa. Kertanegara juga mengadakan ekspedisi menaklukan Bali.

Faktor pendorong kebesaran Singasari :1. Memperkuat angkatan perang2. Mengadakan politik luar negeri

3. Mengajak kerja sama lawan politiknya 4. Wilayahnya subur

Politik Dalam Negeri Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya

seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.

Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.

Memperkuat angkatan perang.Raja Kertanegara membangun dan memperkuat angkatan perang baik angkatan darat maupun angkatan laut untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam negeri, serta untuk mewujudkan persatuan Nusantara

Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat Jayakatwang ( Raja Kendiri ) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya, juga Raden Wijaya ( cucu Mahesa Cempaka ) sebagai menantunya

Politik Luar Negeri

• Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu (1275 dan 1286 M) untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.

• Menguasai Bali. (1284 M)• Menguasai Jawa Barat. (1289 M)• Menguasai Malaka (Pahang) dan

Kalimantan (Tanjung Pura)

Raja Yang Memerintah

1) Ken Arok.

Ken Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh Tumapel Tunggul Ametung dan menaklukkan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama di Singasari yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya terkenal dengan sebutan wangsa Rajasa.

2) Anusapati (anak Tunggul Ametung - Ken Dedes)

Anusapati menjadi raja Setelah membunuh Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang pengalasan (budak).

Anusapati memerintah pada tahun 1227-1248 M.

Setelah meninggal, Anusapati dicandikan di Candi Kidal dekat kota Malang sekarang. Ia memiliki seorang anak bernama Ranggawuni.

3) Tohjaya (anak Ken Arok - Ken Umang).

Tohjaya menjadi raja setelah membunuh Anusapati. Tahun 1248 timbul pemberontakan yang dilancarkan oleh :* Ranggawuni (anak Anusapati).* Mahisa Campaka (anak Mahisa Wongaleleng atau cucu Ken Arok dan Ken dedes)

Ia berhasil melarikan diri namun meninggal di daerah Katang Lumbang akibat luka-luka yang dideritanya

4) Ranggawuni.

Bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 - 1268.Wisnuwardhana memerintah Singasari bersama-sama Mahisa Cempaka sebagai Ratu Anggabaya, yaitu pejabat tinggi yang bertugas menanggulangi bahaya yang mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.

5) Kertanegara.

Bergelar Srimaharajadhiraja Sri Kartanegara (1269 – I292), merupakan raja Singasari yang terbesar. Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu. Daerah-daerah yang ditaklukkannya antara lain Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya Singawarman - Raja Campa. Tahun 1292 di taklukan oleh Jayakatwang dari Kediri.

 

Keruntuhan

Kerajaan singasari yang sibuk mengirimkan angkatan pernagnya ke luar jawa, akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada

tahun1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang, bupati gelanggelang, yang

merupakan sepupu, sekaligus ipar,sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam

serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya singosari, Jayakatwang

menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat kerajaan Tumapel-

Singasari pun berakhir.

Peninggalan Kerajaan Singasari

1. Candi Singosari

     Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang dan terletak pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna. Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama serta Prasasti Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara, yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.eea

2. Candi Jago Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut cerita setempat karena tersambar petir. Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan batu andesit.

3. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat Buddha pada masa itu. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.

4. Arca Dwarapala

 Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat besar. Menurut penjaga situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan pertanda masuk ke wilayah kotaraja, namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja Singhasari.

Prasasti Lainnya5. Prasasti Manjusri, Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan

pada bagian belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta

6. Prasasti Mula Malurung, Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari. Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

7. Prasasti Singosari

SekianSemoga Prenstasi kami bermanfaat. Jangan lupa diulang di rumah yaaaa