Post on 29-Jun-2015
SISTEM KOORDINASI
1. SISTEM SARAF
Susunan Sistem Saraf :
A. JARINGAN SARAF
Jaringan saraf terdiri atas :1. Sel saraf (Neuron), berfungsi menghantar impuls menuju saraf pusat atau
sebaliknya.2. Neuroglea, tidak berhubungan dengan penghantaran impuls, tetapi berperan
untuk:- mendukung kerja neuron dalam bentuk suplai nutrien,- melindungi dan mengisolasikan neuron
Struktur neuron (sel saraf) :
Macam sel saraf :Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi :
1. Neuron sensorik :Fungsi : Menghantarkan impuls berupa rangsang dari reseptor (penerima rangsang)menuju saraf pusatCiri : - ujung aksonnya berhubungan dengan saraf asosiasi
- aksonnya pendek : dendritnya panjang.
2. Neuron MotorikFungsi : Mengirim impuls berupa tanggapan (respon) dari saraf pusat menuju efektor(otot atau kelenjar)Ciri : - badan selnya berada dalam saraf pusat.
- dendritnya berhubungan dengan akson saraf asosiasi,- aksonnya sangat panjang, dendritnya pendek.
3. Neuron Asosiasi = Ajustor = Konektor = IntermediatFungsi : Menghubungkan saraf motorik dan sensorik dalam saraf pusat.Ciri : - hanya terdapat dalam saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
- menerima impuls dari reseptor sensorik atau saraf asosiasi lainnya.
B. SlSTEM SARAF PUSAT
1. MENINGESSaraf pusat dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebutMeninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu :
a. Durameter, lapisan paling luar, kuatb. Arachnoid, lapisan tengahc. Piameter, lapisan paling dalam
Diantara lapisan arachnoid dengan piameter terdapat ruang su -arachnoid yang berisicairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung benturan antara otakdan tengkorak dan sumsum tulang belakang dengan ruas -ruas tulang belakang.
2. OTAKStruktur otak dan daerah persarafan pada otak :
Susunan otak : - Bagian luar berwarna abu-abu- Bagian dalam berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson.
Skema Pembagian otak :
3. SUMSUM TULANG BELAKANG
Susunan : Bagian dalam kelabu dan bagian luar putih (Kebalikan dari otak)
Gambar Potongan sumsum tulang belakang
Keterangan :1. Akar saraf posterior (akar dorsal)
- dendritnya berhubungan denganreseptor
2. Akar saraf anterior (akar vetral)- oksonnya berhubungan denganefektor
Fungsi : 1. menghantar impuls dari dan ke otak2. mengendalikan gerakan refleks
Gerak Refleks :Refleks : respon yang terjadi secara cepat dan tidak disadari karena tidak diolah lebih dulu oleh saraf pusatLengkung refleks : adalah jalan terpendek untuk gerak refleks, yaitu melalui sumsum tulang belakang
C. SARAF TEPIFungsi : menghantar impuls dari dan ke pusat saraf.
Berdasarkan tempatnya, dibedakan atas :1. Saraf krahial (saraf otak)
- berasal dari otak- berjumlah 12 pasang, yaitu :
Bersifat sensorik : I, II, VIIIBersifat motorik : III, IV, VI, XI, XIIBersifat sensorik-motorik : V, VII, IX, X
2. Saraf Spinal (Saraf Sumsum Tulang Belakang) :- berasal dari sumsum tulang belakang- berjumlah 31 pasang- cabang-cabang saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit
Berdasarkan asalnya, dibedakan atas :a. 8 pasang saraf leherb. 12 pasang saraf punggungc. 5 pasang saraf pinggang.d. 5 pasang saraf ekor
Berdasarkan arah impulsnya dibedakan :1. Sistem syaraf aferen :
- Membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat2. Sistim syaraf eferen :
- Membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor
D. SISTEM SARAF TAK SADAR (OTONOM)Sistem saraf yang mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja secara otomatis, misalnya :otot, jantung, usus, pembuluh darah dan kelenjar.Sistem saraf otonom terdiri dari atas :
a. saraf simpatikb. saraf parasimpatik
Keduanya bekerja antagonis
E. PENYAKIT ATAU KELAINAN PADA SISTEM SARAF
1. Ataksia bukanlah penyakit, dan juga bukan merupakan sindrom. Ataksia adalah simtoma berupa pudarnya kemampuan koordinasi atas gerakan otot.
2. Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri). Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary amoebic meningoencephalitis, juga dapat menyebabkan ensefalitis pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang.
3. Ayan atau epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan.
4. Meningitis adalah radang membran pelindung sistem syaraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu.
5. Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil.
6. Penyakit Parkinson adalah penyakit degeneratif syaraf.7. Strok adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian
otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.
2. SISTEM INDERA
I. INDERA PENGLIHATANOrgan : MATA
Mata merupakan indera penglihatan yang peka tehadap rangsang cahaya: Terdapat : dalam rongga mata yang di lingkungi oleh tulang tengkorak.
A. Struktur luarBola mata dilengkapi dengan bagian-bagian :
1. Alis mata, merupakan sederet rambut yang terd apat di kening di atas mata.Fungsi : melindungi mata dari tetesan keringat atau benda lain yang datang dari atas.
2. Bulu mata; rambut yang tumbuh pada tepi kelopak mataFungsi : - melindungi mata dari debu
- menyaring cahaya matahari3. Kelopak mata,
Fungsi : - menutup mata, sambil menjepit kelenjar air mata, sehingga sekaligus membasahi mata.
4. Kelenjar air mata.Fungsi : - mengeluarkan air mata, agar permukaan bola mata tidak kering.
- membunuh kuman karena mengandung enzim- membersihkan bola mata dari debu.
B. Struktur dalam :
Gambar : Irisan Bola Mata
Tabel : Struktur dan fungsi bagian dalam mata
C. Reseptor penangkap cahaya
Mata mempunyai reseptor khusus penerima cahaya yang disebut : FotoreseptorFotoreseptor ini terdapat pada retina, ada 2 (dua) tipe :
Konus, untuk pengamatan terhadap warna, kare na sangat peka terhadap rangsang terang. Sel konus banyak mengandung : eodopsin; yaitu senyawa antara retinin dan opsin
Batang, kurang peka dibanding konus, sehingga tidak dapat membedakan warna.Sel batang banyak mengandung : Rodopsin, suatu senyawa yang dibutuhkan untuk dapat mel ihat di tempat yang intensitas cahayanya rendah (gelap). Rodopsin terurai bila suasana terang dan terbentuk kembali bila keadaan gelap atau sewaktu memejamkan mata Jika kita pertama memasuki tempat gelap dan tempat terang, kita tidak dapai melihat Hal ini disebabkan selama kita berada di tempat terang rodopsin telah terurai, setelah beberapa lama di tempat. Gelap baru terbentuk lagi. Selang waktu pembentukan kembali rodopsin ini disebut waktu adaptasi rodopsin. Rodopsin dibentuk dengan bantuan vitamin A.
.
Oleh saraf optikus rangsang dibawa menu ju daerah penglihatan pada otak, takditafsirkan sehingga timbul kesan benda
E. Kelainan pada Indera Penglihatan
II. INDERA PENDENGARAN
Organ : TelingaA. Struktur
Telinga tengah :berupa rongga, yang di dalamnya terdapat :a. 3 (tiga) tulang pendengaran, yaitu :
1. Tulang martil (Malleus), berbentuk seperti martil.
2. Tulang landasaran (inku s), menghubungkan tulang ma rtil dengan tulang sang gurdi.
3. Tulang Sanggurdi (Stapes) menutup ting kap jorong (fenestra vestibuli)Fungsi tulang-tulang pendengaran :
menghubungkan gendang telinga dengan tingkap jorong mengalirkan getaran suara ke telinga dal am
Antara tulang tengah dengan tenggorokan dihubungkan dengan : corong eustachius.
b. Saluran setengah lingkaran : berjumlah tiga (superior, posterior, lateral) mengendalikan keseimbangan tubuh
Telinga dalam : Rumah Siput (Kokhlea) berisi cairan limfe berhubungan dengan ujung saraf pendengaran terdapat 2 (dua) tingkap :
a. Tingkap jorong (fenestra vestibuli) : ditutup stapesb. Tingkap bundar (fenestra kokhlea) ditutup oleh membran
B. Proses mendengar
Getaran suara Telinga luar ------> Gendang Telinga ------> Tulang Pendengaran
Cairan limfebergetar <------------ Tingkap bundar <------------------- Tingkap jorong
Getaran cairan limfe memberikan rangsang ke ujung saraf pendengaran,kemudian dikirim ke pusat pendengaran di otak untuk ditafsirkan.C. Gangguan pada Indera Pendengaran
Gangguan pendengaran terjadi jika seseorang tidak mampu menerima rangsanggetar yang berfrekuensi 20 - 200 Hz.
Penyebabnya antara lain :1. penyumbatan saluran telinga 3. pengapuran tulang pendengaran2. penebalan atau pecahnya gendang telinga 4. kerusakan saraf pendengaran
III. INDERA PEMBAUA. Organ : Hidung
Serabut-serabut saraf pembau terdapat pada bagian atas selaput lendir hidung yangdikenal sebagai : daerah alfaktorik hidung.
B. Proses membau :Bau merupakan hasil rangsang kimia dalam bentuk gas terhadap serabut pembauyang terdapat pada daerah alfaktorik hidung. Oleh saraf pembau rangsang diteruskanke pusat pembau yang ada dalam otak; untuk ditafsirkan. Indera pembau sangat eratberhubungan dengan indera pengecap.
IV. INDERA PENGECAPOrgan : Lidah
A. Struktur1. Terdiri atas dua kelompok otot :
otot intrinsik : melakukan semua gerakan halus otot ekstrinsik : mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya dan melakukan
gerakan kasar pada waktu mengunyah dan menelan.2. Permukaan lidah dilapisi selaput lendir (membran mukosa), agar selalu lembab.3. Permukaan atas seperti beludru, ditutupi oleh 3 (tiga) macam, papil, yaitu :
Pappilae sirkumvalata : berjumlah 8-12, dikelilingi lekukan semacam parit, berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah
Pappilae Filiformis : terbanyak menyebar ke seluruh permukaan lidah, menerima rangsang sentuh.
Pappilae Fungiformis : menyebar pada bagian ujung dan sisi lidah, berbentuk jamur.
B. Fungsi lidah :1. Sebagai indera pengecap2. Membantu mengatur letak makanan selama mengunyah3. Membantu dalam proses menelan makanan4. Sebagai alat berbicara
C. Daerah Pengecapan pada lidah Ujung lidah : rasa manis dan asin Belakang atau pangkal : rasa pahit Tepi atau samping : rasa asam
D. PersarafanLidah memiliki pelayanan saraf majemuk
Pengecapan dilayani saraf kranial V, VII, IX Gerakan lidah dilayani kranial XII
V. INDERA PERABAOrgan : Kulit
Keterangan :a. korpuskula Pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.b. ujung saraf sekeliling rambut, me rupakan ujung saraf peraba.c. korpuskula Rufini; merupakan ujung saraf perasa panasd. ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.e. korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf perabaf. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyerig. lempeng Merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
A. Struktur :1. Terdiri atas lapisan-lapisan :
a. Epidermis, terdiri atas tiga lapis sel, yaitu : Stratum korneum : sel tipis, datar, seperti sisik, terus menerus dilepaskan. Stratum tusidum : sel tidak berinti Stratum granulosum : selapis sel berinti, betgranula
b. Zona Germinalis : terdiri atas dua lapis sel yang terus membentuk sel –sel epidermis
c. Dermis atau korium : terdapat pembuluh darah dan ujung -ujung saraf sensorik indera peraba.
2. Sebagai indera peraba, pada kulit terdapat ujung -ujung saraf yang peka terhadap sentuhan, tekanan dan rabaan
Ujung saraf reseptor rasa sakit : menjorok masuk ke epidermis Ujung saraf reseptor rangsang sentuhan dan panas : terletak dekat
epidermis3. Daerah-daerah kulit yang paling banyak mengandung ujung saraf peraba antara
lain: ujung jari telunjuk, telapak tangan, bibir, telapak kaki, leher, alat kelamin.
B. Fungsi Kulit :1. sebagai organ pengatur panas 3. Tempat penyimpanan air dan lemak2. Sebagai indera peraba 4. Melindungi tubuh dari pengaruh luar
3. SISTEM HORMONHormon dihasilkan oleh kelenjar buntu (endokrin) dan diedarkan oleh darah
A. Fungsi hormon :1. memacu pertumbuhan2. berperan dalam proses reproduksi3. mengatur metabolisme4. mempengaruhi tingkah laku5. mengatur homeostasis tubuh
B. Macam-macam kelenjar hormon1. GLANDULA THYMUS (KELENJAR KACANGAN)Letak : rongga dadaFungsi : Tempat penyimpanan somatotroph yang dihasilkan oleh hypofisis otak lobus anterior. Kelenjar ini hanya dijumpai pada a nak-anak
2. GLANDULA TYREOIDEA (KELENJAR GONDOK)Letak : di kanan/kiri trachea daerah farinks,Jumlah : sepasangFungsi : Menghasilkan hormon tiroksin, yang b erperan mengatur metabolisme
3. GLANDULA PARATYREOID (KELENJAR ANAK GONDOK)Letak : di sebelah dorsal kelenjar gondokFungsi : Menghasilkan parathormon, yang berfungsi mengatur distribusi Calsium antaradarah dengan tulang
4. KELENJAR PANCREAS (PULAU LANGERHANS)Fungsi : Menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi mengubah glukosa menjadiGlikogen
5. GLANDULA SUPRARENALIS (KELENJAR ANAK GINJAL)a. Bagian kortek : menghasilkan hormon korti son .b. Bagian mendula : menghasilkan hormon adrenalin
Fungsi hormon adrenalin mengubah glikogen menjadi glukosa
memacu aktivitas jantung menyempitkan pembuluh darah mengendorkan otot polos batang tengkorak
6. KELENJAR KELAMINa. Pria
Testis, menghasilkan hormon Androgen berupa testoteron, yang berfungsi membangun spermatogenesis dan mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder. .
b. WanitaOvarium, menghasilkan ovum dan hormon :1. ProgesteronDihasilkan oleh Corpus luteum,Fungsi progesteron
menjaga penebalan dinding endometrium. mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita berpengaruh baiik terhadap hypofisis dafam memproduksi FSH sehingga
wanita tidak mengalami ovulasi.2. EstrogenDihasilkan bagian follicleFungsi estrogen : - memacu penebalan dinding uterus.
- mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita
7. USUS DAN LAMBUNGa. Usus, menghasilkan hormon
Sekretin : memacu sekresi getah pancreasKolesistokinin : memacu sekresi getah empedu
b. Larnbung, menghasilkan hormonGastrin : memacu sekresi getah lambung
8. GLANDULA HYPOFISIS (MASTER GLAND)Merupakan kelenjar buntu yang te rbesar dan menghasilkan hormon yang berfungsimengatur kelenjar horrnon lain:Bagian-bagian kelenjar hypofisis
A. Lobus anterior, menghasilkan :1. TSH (Thyroid Stimulating Hormone Tirotrof)
Fungsi : memacu kelenjar tireoid menghasilkan hormon tiroksin2. Paratiroid
Fungsi : memacu kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon3. LTH (Luteotropic Hormone = Protaktin)
Fungsi : memacu pembentukan air susu4. ACTH (Adreno Corticotropic Hormone)
Fungsi : a memacu medula adrenafis mempro duksi hormon adrenalinb memacu korteks adrenalis memproduksi hormon kortison
5. GH (Growth Hormone = Somatotroph)Fungsi : memacu pertumbuhan se1 -sel somatis dan pertumbuhan cakra epifise
6. Gonadotroph
Fungsi : memacu kelenjar kelamin memproduksi hormon kelaminMacam-macam gonadotroph :1. FSH (Folliccle Stimulating Hormone)
Pada wanita : berfungsi : - memacu pertumbuhan follicle - memacu ovanum memproduksi estrogen
Pada pria : berfungsi : - mempengaruhi spermatogenesis2. LH (Luteinizing Hormone)
Pada wanita berfungsi : - memacu pengeluaran ovum - memacu corpus luteum dalam memproduksi progesteron
3. ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormones)Terdapat pada pria, berfungsi mempengaru hi sel dinding pada testes untuk menghasilkan testoteron.
B. Lobus MedialPada manusia bagian ini belum dike tahui fungsinya.
C. Lobus PosteriorMenghasilkan hormon :1. Oksitosin
Fungsi : mempengaruhi kontraksi dinding uterus pada waktu akan me lahirkan, mempengaruhi pengeluaran air susu.
2. ADH (Anti Diuretic Hormone)Fungsi : mengatur pengeluaran urine
3. Vasopressin dan petresinFungsi : mempengaruhi tekanan darah
C. KELAINAN PADA SISTEM HORMON
SUMBER:
PRODI KIMIA MURNIJURUSAN KIMIA
KELOMPOK 2ANGGOTA:- PUTRI AMALIA FEBRIANA NIM. 3325 100 152- OTNIEL KORNELIUS NIM. 3325 102 411- ISNAINI RISFIANA NIM. 3325 102 405