Post on 02-Mar-2018
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
1/29
BAB
I
Pendahuluan
Space Occupying Lesion (SOL) pada otak sering disebabkan oleh malignancy tetapi
dapat juga disebabkan oleh abses dan hematoma. Efek daripada tumor terjadi local,
disebabkan oleh kerusakan locac dan presentasi dari gejala klinisnya bisa menunjukkan
lokasi lesi tetapi bukan etiologi kepada penyebabnya terdapat gejala yang berkaitan dengan
peningkatan tekanan intracranial atau kejang, perubahan perilaku atau false locasing signs.
Lesi yang besar pada sebagian region contohnya lobus frontal, sering silent, bersama dengan
lesi yang kecil di hemisfer bisa memperburuk bicara.
Tumor dapat berinfiltrasi dan menghancurkan struktur yang penting, ia dapat
mengobstruksi aliran cairan dan dapat menyebabkan hydrocephalus atau dapat menginduksi
pembentukan pembuluh darah yang baru (angiogenesis) dan merusak blood brain barier yang
menyebabkan edema.
EPIDEMIOLOGI
!roses neoplasmatik di susunan saraf mencakup neoplasma saraf primer dan non saraf
atau metastasis. "ira#kira $% dari semua proses neoplasmatik di seluruh tubuh ditemukan
pada susunan saraf dan selaputnya, &% berlokasi di ruang intrakranial dan '% di ruang
kanalis spinalis. ilamana statistik proses neoplasmatik saraf primer saja yang ditinjau, maka
dapat dinyatakan baha antara * sampai + orang dari $$.$$$ orang penduduk
mempunyainya. Tumor primer malignan di SS! terjadi pada kira#kira .-$$ orang dan
berkontribusi pada *.$$$ kematian di merika Serikat pertahunnya, dengan mortality rate
per $$.$$$.',*
/rutan frekuensi neoplasma di dalam ruang tengkorak adalah sebagai berikut0 glioma
(1%), meningioma (+%), adenoma hipofisis *%, neurilemoma '%, neoplasma
metastatik dan neoplasma pembuluh darah serebral.'
2eoplasma saraf primer cenderung berkembang di tempat#tempat tertentu.
Ependimoma hampir selamanya berlokasi di dekat dinding 3entrikel atau kanalis sentralis
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
2/29
medula spinalis. 4lioblastoma multiforme kebanyakan ditemukan di lobus parietalis.
Oligodendroma memilih lobus frontalis sebagai tempat perkembangannya, sedangkan
spongioblastoma seringkali menduduki bangunan#bangunan di garis tengah seperti korpus
kalosum atau pons. 2eoplasma saraf rupanya cenderung juga untuk berkembang pada
golongan umur tertentu. 2eoplasma serebelar lebih sering ditemukan pada anak#anak
daripada orang deasa, misalnya meduloblastoma. 5uga glioma batang otak lebih banyak
dijumpai pada anak#anak daripada orang deasa. 2eoplasma serebelar dan metastasis serebri
lebih umum pada orang deasa daripada anak#anak.'
!erbandingan antara neoplasma serebral primer dan metastatik adalah 10. jenis
neoplasma metastatik di dalam ruang kranium kebanyakan sesuai dengan neoplasma bronkus
dan prostate pada pria dan mamae pada anita. !ada hakekatnya, neoplasma saraf primer
tidak mempunyai kecendrungan untuk bermetastasis di luar sususnan saraf. Tetapi ada
beberapa laporan tentang neoplasma saraf primer dengan metastasis hematogen di luar
susunan saraf, yang kebanyakan rupanya terjadi sehubungan dengan tindakan operatif. 6alam
hal itu, mungkin sekali sel#sel neoplasma saraf primer terhanyut dalam aliran darah seaktu
dilakukan operasi.'
Tabel 1. Jenis Tumor Intrakranial dan Persentasenya.
4lioma
4lioblastoma multiforme
strositoma
Ependimoma
7eduloblastoma
Oligodendroglioma
'$
$
1
-
7eningioma -
denoma hipofisis +
2eurinoma +
7etastase
8raniopharyngioma, dermoid, epidermoid, 1
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
3/29
Teratoma
ngioma 1
Sarcoma 1
Tidak terklasifikasi -
Miscellaneous(pinealoma, chordoma, granuloma,
lymphoma)
*
ETIOLOGI
. aaan7eningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota#anggota
sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge#9eber, yang dapat dianggap
sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas.
Selain jenis#jenis neoplasma tersebut di atas tidak ada bukti#bukti yang kuat untuk
memikirkan adanya faktor hereditas pada neoplasma.'
'. 6egenerasi atau perubahan neoplasmatik
angunan#bangunan embrional berkembang menjadi bangunan#bangunan yang
mempunyai morfologi dan fungsi terintegrasi dalam tubuh. Tetapi adakalanya
sebagian dari bangunan embrional tertinggal di dalam tubuh yang sudah mencapai
kedeasaan. "arena hal#hal yang belum jelas bangunan embrional yang tertinggal itu
dapat menjadi ganas, karena bertumbuh terus dan merusak bangunan sekitarnya.
!erkembangan abnormal itu dijumpai pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial
dan kordoma yang secara berturut#turut berpangkal pada saku :athke, mesenkima dan
ektoderma embrional dan korda dorsalis.'
*. :adiasi
Efek radiasi terhadap dura memang dapat menimbulkan pertumbuhan sel dura. Sel di
dalam otak atau sel yang sudah mencapai kedeasaan, pada umumya agak kurang
peka terhadap efek radiasi dibanding dengan sel neoplasma. 7aka dari itu radiasi
digunakan untuk pemberantasan pertumbuhan neoplasmatik. Tetapi dosis
subterapeutik dapat merangsang pertumbuhan sel mesenkimal, sehingga masih
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
4/29
banyak penyelidik yang menekankan pada radiasi sebagai faktor etiologik neoplasma
saraf.'
1. ;irus
anyak penyelidikan tentang inokulasi 3irus pada binatang kecil dan besar dilakukan
dengan maksud menentukan peran infeksi 3irus dalam genesis neoplasma.
elakangan ini telah dibuktikan oleh urkitt baha suatu limfoma yang banyak
dijumpai pada penduduk frika disebabkan oleh infeksi 3irus. Tetapi diskrepansi
antara banyaknya infeksi 3irus dan luasnya lesi karena infeksi 3irus di satu pihak dan
sedikitnya perubahan neoplasmatik yang dijumpai secara bersama#sama di lain pihak,
masih merupakan halangan untuuk diterimanya infeksi 3irus sebagai factor etiologik
neoplasma serebri.'
-. Substansi#substansi karsinogen
!enyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. "ini telah
diakui baha ada substansi#substansi yang karsinogenik, misalnya
methylcholanthrone, nitroso#ethyl#urea. 2eoplasma yang dikembangkan dengan jalan
kimiai ini, berhasil ditransplantasikan ke binatang lain sesuku.'
MA!I"E#TA#I $LI!I#
erbeda dengan gangguan 3askuler yang bersifat akut dan infeksi yang umumnya
subakut, pada tumor intrakranial, perjalanan klinis umumnya bersifat kronis dan progresif.
4ejala yang timbul dapat bersifat umum akibat T
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
5/29
kehilangan kemampuan inhibisi,
kehilangan inisiatif, penurunan
tingkat intelektual (misalnya,
demensia, terutama jika korpuskalosum terlibat)
Lobus temporalis fasia sensorik (bila yang terkena
lobus temporalis dominan)
4angguan lapangan pandang (upper
homonymous quadrantanopia)
Lobus parietalis 4angguan sensorik (lokalisasi sentuh,
diskriminasi dua titik, gerakan pasif,
astereognosis)
4angguan lapangan pandang (lower
homonymous quadrantanopia)
5ika tumor pada lobus parietalis
hemisfer dominan, dapat terjadi
kebingungan cara membedakan kanan
dan kiri, agnosia jari, akalkulia, dan
agrafia
5ika tumor pada lobus parietalis
hemisfer yang nondominan, dapat
terjadi apraksia
Lobus oksipitalis 4angguan lapangan pandang
(hemianopsia homonim)
"orpus kalosum Sindrom diskoneksi
=ipotalamus>=ipofisis 4angguan endokrin
atang otak !enurunan kesadaran
Tremor
"elainan gerakan bola mata
bnormalitas pupil
7untah, cegukan ?medula@
Serebelum taksia berjalan
Tremor intensional
6ismetria
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
6/29
6isartria
2istagmus
PEME(I$#AA! PE!'!JA!G.1)*
. Aoto polos tengkorak>rontgen kepala
'. 2eurofisiologi 0 EE4, E!
*. 8T scanning>7:< kepala Bkontras untuk konfirmasi adanya tumor dan lokasi tumor.
7:< lebih sensitif untuk mendeteksi adanya tumor metastasis berukuran kecil. !ada
pencitraan, penting untuk menentukan apakah benar tumor, atau menunjukkan
gambaran abses ataupun stroke.
1. iopsi jaringan tumor, untuk menentukan jenis tumor
-. !ungsi lumbal kadang#kadang dilakukan untuk menganalisis cairan serebrospinalis
. Aoto :ontgen dada, mammografi, dan pemeriksaan lain untuk mencari fokus primer
dari tumor metastasis di ruang intrakranial
$(ITE(IA DIAG!O#I#.1
. 4ejala tekanan intrakranial yang meningkat0
Sakit kepala kronik, tidak berkurang dengan obat analgesik
7untah tanpa penyebab gastrointestinal
!apil edema (choked disc)
"esadaran menurun>berubah
'. 4ejala fokal
True location sign
False location sign
Neighbouring sign
*. Tidak ada tanda#tanda radang sebelumnya
1. !emeriksaan neuroimaging terdapat kelainan yang menunjukkan adanya massa (SOL)
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
7/29
DIAG!O#I# BA!DI!G.1
bses serebri
Subdural hematom
Tuberkuloma
!seudotumor serebri
$LA#I"I$A#I.+,-
Tumor otak bisa diklasifikasikan kepada dua kelompok yaitu tumor primary dantumor sekunder.
Tumor otak rimer
Tumor yang bermula dari jaringan otak dikenali dengan tumor otak primer dan
diklasifikasikan berdasarkan jenis jaringan.
Tumor otak yang tersering berasal dari glioma0
. strositoma
strositoma merupakan tumor otak yang paling banyak dijumpai, dan mencakup
lebih dari setengah tumor ganas di susunan saraf pusat (SS!). strositoma berasal dari
sel astrosit yang berbentuk seperti bintang. Sebagian besar astrositoma merupakan tumor
dengan derajat yang rendah (9=O grade
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
8/29
erasal dari sel yang menghasilkanmyelin untuk melindungi saraf, yang bermula dari
serebrum.Tumbuh lambat dan tidak menyebar ke jaringan otakdisekeliling. Sering terjadi
pada usia pertengahan padadeasa tetapi bisa terdapat pada semua umur.
*. Ependimoma
erasal dari sel ependim yang ada di dinding3entrikel, dapat juga terjadi di medulla
spinalis. isa terdapatpada semua umur, terutama pada anak#anak dan deasa.
1. 4lioma batang otak (brain stem glioma)
Terjadi pada bagian batang otak paling baah. atang otak mengontrol berbagai
fungsi 3ital.. tumor pada bagian ini selalunya tidak bisa diangkat. "ebanyakkan glioma
batang otak merupakan astrositoma gred
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
9/29
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
10/29
# Tumor basal ganglia
8. Tumor garis tengah hemisfer (7idline =emispheric Tumors)
# Tumor korpus kalosum
# Tumor sella tursika0 denoma pituitary, kraniofaringioma, meningioma, glioma
saraf optik, kista episermoid>dermoid
# Tumor 3entrikel pineoblastoma, astrositoma
b) Tumor 3ermis
. Tumor serebellum
8. Tumor batang otak
6. Tumor ekstra parenkim
# Tumor cerebellopontine angle
# Tumor ganglion gaseri
# Tumor basis kranii0 "arsinoma nasofaringeal, boleh berakibat karena sinus
atau telinga, meningitis karsinomatosa, khordoma, tumor glomus jugulare, osteoma
(mukosel)
# Tumor kli3us
"lasifikasi lesi primer susunan saraf pusat dilakukan berdasarkan grading dan tipe histologik.
9=O grade < 0 tumor dengan potensi proliferasi rendah, kurabilitas pasca
reseksi cukup baik.
9=O grade
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
11/29
9=O grade
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
12/29
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
13/29
ntikon3ulsan
nalgetik>antipiretik
Sedati3a
ntidepresan bila perlu
1. :ehabilitasi medik
!engobatan tergantung pada tipe dan tempat tumor dan kondisi pasien. eberapa
tumor jinak, terutama meningiomas ditemukan secara kebetulan seaktu brain imaginguntuk
tujuan lain. /ntuk tumor simptomatik, pembuangan bedah secara lengkap dapat dilakukan
jika tumor bersifat ekstra#aksial atau ia tidak berada di daerah otak yang kritis. !embedahanjuga dapat menunjang diagnosis dan dapat membantu dalam menurunkan tekanan intrakranial
dan melegakan simptom alaupun neoplasm tidak dikeluarkan selengkapnya. 6efisit klinis
kadang disebabkan oleh hidrosefalus obstruktif, di mana prosedursimple surgical shunting
memberikan perbaikan dramatis. !ada pasien dengan glioma ganas, terapi radiasi
meningkatkan kadar sur3i3al tidak mengira prosedur dan kombinasi dengan kemoterapi
memberikan tambahan.
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
14/29
=erniasi otak
!erdarahan pada tumor
=idrosefalus
P(OG!O#I#.1
:ata#rata masa harapan hidup pasien dengan terapi yang adekuat dikatakan kurang
lebih hanya enam bulan. eberapa data mengatakan -#*$% pasien dapat hidup selama satu
tahun, -#$% dapat bertahan dalam dua tahun setelah terapi diberikan.
eberapa faktor yang mempengaruhi prognosis pada kasus metastasis tumor
intrakranial0
. Lokasi dan jumlah metastasis tumor
'. Tingkat dan tipe tumor primernya
*. da atau tidaknya metastasis ke organ tubuh lain
1. /sia pasien
-. 5umlah metastasis tumor yang dapat diangkat oleh dokter bedah saraf
SES OT"
!enumpukan material piogenik yang terlokalisir di dalam>di antara parenkim otak.
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
15/29
+. !ada penderita imunosupresi (=operasi otak
"omplikasi dari kardiopulmoner, meningitis piogenik
'$% kasus tidak diketahui sumber infeksinya
Tahap#tahap 0
al0 :eaksi radang yang difus pada jaringan otak (infiltrat leukosit, edema,
perlunakan dan kongesti) kadang disertai bintik#bintik perdarahan
eberapa hari#minggu 0 2ekrosis dan pencairan pada pusat lesi sehingga membentuk
rongga abes. stroglia, fibroblas, makrofag mengelilingi jaringan yang nekrotik
sehingga terbentuk abses yang tidak berbatas tegas
Tahap lanjut 0 fibrosis yang progresif sehingga terbentuk kapsul dengan dinding yang
konsenstris
Tabel +. #tadium #erebritis.C
#erebritis Dini #erebritis Lan2ut Pembentukan Pembentukan
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
16/29
$asul A3al $asul Akhir
=ari ke dan * =ari ke 1 sd ke C =ari ke $ sd * GH hari ke 1
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
17/29
pascaoperasi Staphylococcus epidermidis,
Streptococcus, Enterobacter,
8lostridium sp.
&. !asien denganimunosupresi
Sering abses multipel,berbagai lobus dapat
terkena
spergilus sp, !eptostreptococcus sp,acteroides sp, =aemophilus sp,
Staphylococcus
C. !asien
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
18/29
-. Abses serebelar0 sering ditemukan nistagmus dengan arah de3iasi konjugat ke arah
lesi. 7otorik ekstremitas perlahan menjadi hipotoni, dan terjadi inkoordinasi
ipsilateral disertai ketidakmampuan melakukan gerakan#gerakan tangkas. 4ejala
lainnya berupa kaku tengkuk, nyeri kepala, dan retraksi kepala ke arah lesi. Tanda
defisit serebelar menandakan tingkat keparahan kasus.
. Abses batan5 otak/menyebabkan kelumpuhan saraf#saraf kranialis
$(ITE(IA DIAG!O#I#.,-
. 4ambaran kliniknya tidak khas, kriteria terdapat tanda infeksi B T
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
19/29
Tabel -. Jenis dan Dosis Antibiotik yan5 La6im Diberikan ada Abses #erebri.7
!ama obat De3asa Anak $eteran5an
8eftriaone #' K ' g kg 8arbapenem, efektif gram (B) gram
(#)
8efotaim *#1 ' g * '$$
mg>kg>hr
kg>hr akteri anaerob dan protooa
!enisilin 4 1 juta / 1 -$$#C$$ / naerob dan streptococcus
;ancomisin 'g 1$
mg>kg>hr
7:S, gram (B), septikemia
Tindakan bedah drainase atau eksisi pada abses serebri diindikasikan untuk0+
Lesi dengan diameter G ',- cm
Terdapat efek masa yang signifikan
lesi dekat dengan dengan 3entrikel
"ondisi neurologi memburuk
Setelah terapi ' minggu abses membesar atau setelah 1 minggu ukuran abses tak
mengecil
Terapi medikamentosa tanpa tindakan operatif dipertimbangkan pada kondisi seperti0
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
20/29
bses tunggal, ukuran kurang dari ' cm
bses multipel atau yang lokasinya sulit dijangkau
"eadaan kritis, pada stadium akhir
!engobatan abses serebri biasanya merupakan kombinasi antara pembedahan dan
medikamentosa untuk eradikasi organisme in3asif. Lama pengobatan antibiotika tergantung
pada kondisi klinis pasien, namun biasanya diberikan intra3ena selama #& minggu dilanjut
dengan per oral 1#& minggu untuk cegah relap. 8T scan kepala ulang dilakukan untuk melihat
respon terapi.+
"ortikosteroid penggunaannya masih kontro3ersial. Efek anti inflamasi steroid dapatmenurunkan edema serebri dan T
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
21/29
Tanda 6iagnostik "linik0
. Lucid inter3al (B)
'. "esadaran makin menurun
*. Late=emiparese kontralateral lesi
1. !upil anisokor-. abinsky (B) kontralateral lesi
. Araktur di daerah temporal
+. 8T Scan otak 0 gambaran hiperdens (perdarahan) di tulang tengkorak dan dura,
umumnya di daerah temporal, dan tampak bikon3eks.
!embuluh darah yang berada di baah fraktur tulang tengkorak bisa ikut terluka
sehingga menimbulkan perdarahan. pabila tidak terjadi fraktur, pembuluh darah bisa pecah
juga karena gaya kompresi yang timbul akibat dampak. Lebih#lebih jika tidak terdapat fraktur
tengkorak, perdarahan epidural akan cepat menimbukan gejala#gejala. Sesuai dengan sifat
dari tengkorak yang merupakan kotak tertutup, maka perdarahan epidural tanpa fraktur,
menyebabkan tekanan intrakranial yang akan cepat meningkat. 5ika ada fraktur, maka darah
bisa keluar dan membentuk hematom subperiostal (sefalhematom) dan sifat tengkorak
bagaikan kotak tertutup sudah tidak berlaku lagi. 5uga tergantung pada arteri atau 3ena yang
pecah maka penimbunan darah ekstra3asal bisa terjadi secara cepat atau perlahan#lahan. !ada
perdarahan epidural akibat pecahnya arteri dengan atau tanpa fraktur linear atau stelata,
manifestasi neurologik akan terjadi beberapa jam setelah trauma kapitis. 4ejala#gejala yang
timbul akibat perdarahan epidural menyusun sindrom kompresi serebral traumatik akut.
4ejala yang sangat menonjol ialah kesadaran yang menurun secara progresif. !upil pada sisi
perdarahan pertama#tama sempit, tetapi kemudian menjadi lebar dan tidak bereaksi terhadap
penyinaran cahaya.
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
22/29
5enis hematoma subdural 0
. kut
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
23/29
;isual disturbance $ $ '
#i5ns
6epression of consciousness $$ && -C
!upillary ineuality -+ '+ '$
7otor asymmetry 11 *+ 1
8onfusion and memory loss + ' '+
phasia '
!apilledema - ''
=emianopia $ 1 *
Aacial eakness $ * *
6ata from 7c"issock 9, :ichardson , loom 9=. Subdural hematoma, a re3ie of *&C
cases.Lancet. C$I0*-#*+$.
' 9ithin * days of trauma.
* 1#'$ days after trauma.
1 7ore than '$ days after trauma.
=emoragi subdural mungkin sekali selalu disebabkan oleh trauma kapitis alaupun
traumanya mungkin tidak berarti (trauma pada orang tua) sehingga tidak terungkap oleh
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
24/29
anamnesis. Fang seringkali berdarah ialah0 Nbridging veinsN karena tarikan ketika terjadi
penggeseran rotatorik otak. !erdarahan subdural paling sering terjadi pada permukaan lateral
dan atas hemisferium dan sebagian di daerah temporal, sesuai dengan distribusi Nbridging
veinN. "arena perdarahan subdural sering disebabkan oleh perdarahan 3ena, maka darah yang
terkumpul berjumlah hanya $$ sampai '$$ cc saja. !erdarahan 3ena biasanya berhenti
karena tamponade hematom sendiri. Setelah - sampai + hari hematom mulai mengadakan
reorganisasi yang akan terselesaikan dalam $ sampai '$ hari. 6aerah yang diserap
meninggalkan jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. 6isitu bisa timbul lagi
perdarahan#perdarahan kecil, yang menimbullkan hiperosmolalitas hematom subdural dan
dengan demikian bisa terulang lagi timbulnya perdarahan kecil#kecil dan pembentukan suatu
kantong subdural yang penuh dengan cairan dan sisa darah (higroma).'
"eluhan bisa timbul langsung setelah hematom subdural terjadi atau jauh setelah
mengidap trauma kapitis. 7asa tanpa keluhan itu dinamakan Nlatent inter3alN dan bisa
berlangsung berminggu#minggu, berbulan#bulan bahkan adakalanya juga bisa lebih dari '
tahun. 2amun demikian, Nlatent inter3alN itu bukannya berarti baha si penderita sama sekali
bebas dari keluhan. Sebenarnya dalam Nlatent inter3alN kebanyakan penderita hematoma
subdural mengeluh tentang sakit kepala atau pening, seperti umumnya penderita kontusio
serebri juga mengeluh setelah mengidap trauma kapitis. Tetapi apabila di samping itu timbulgejala#gejala yang mencerminkan adanya proses desak ruang intrakranial, baru pada saat
itulah terhitung mula tibanya manifestasi hematom subdural. 4ejala#gejala tersebut bisa
berupa kesadaran yang makin menurun, Norganic brain syndromeN, hemiparesis ringan,
hemihipestesia, adakalanya epilepsi fokal dengan adanya tanda#tanda papiledema.'
8EMATOMA #'BA(A$8!OID
4ejala dan tanda klinis0
"aku kuduk
2yeri kepala
isa didapati gangguan kesadaran
!enunjang diagnostik pada 8T Scan otak didapatkan gambaran perdarahan
(hiperdens) di ruang subaraknoid
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
25/29
8EMATOMA I!T(A#E(EB(AL
!erdarahan parenkim otak, disebabkan karena pecahnya arteri intraserebral mono atau
multiple.$
!erdarahan intraserebral akibat trauma kapitis yang berupa hematom hanya berupa
perdarahan kecil#kecil saja. !erdarahan semacam itu sering terdapat di lobus temporalis dan
frontalis. Fang tersebut belakangan berkorelasi dengan dampak pada oksiput dan yang
pertama berasosiasi dengan tamparan dari samping. "ebanyakan dari perdarahan intra lobus
temporalis justru ditemukan pada sisi dampak.'
5ika penderita dengan perdarahan intraserebral luput dari kematian, perdarahannya
akan direorganisasi dengan pembentukan gliosis dan ka3itasi. "eadaan ini bisa menimbulkan
manifestasi neurologik sesuai dengan fungsi bagian otak yang terkena.'
TE$A!A! I!T(A$(A!IAL
!atofisologi
!ada kondisi normal, range normalnya ialah $ P $mm=g, namun dapat meningkat
apabila kita batuk dan mengedan. 7onitoring dapat dilakukan dengan menggunakan kateter
3entrikel. pabila terdapat suatu massa yang berkembang, ini akan menyebabkan
peningkatan T
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
26/29
hanya pada satu titik. "etika compliance otak berlebihan, T
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
27/29
Segera setelah terjadi iskemia timbul edema serebral akibat dari osmosis sel cairan
berpindah dari ruang ekstraseluler bersama dengan kandungan makromolekulnya.
7ekanisme ini diikuti dengan pompa 2a>" dalam membran sel dimana transpor 2a dan air
kembali keluar ke dalam ruang ekstra seluler. !ada keadaan iskemia, mekanisme ini
terganggu dan neuron menjadi bengkak.
Edema cerebri dapat berlaku akibat daripada kerusakan jaringan otak diakibatkan oleh
lesi intrakranial seperti tumor, abses, atau bisa juga karena trauma dan keadaan iskemik. '
) Edema 3asogenik P erlaku akibat kerusakan pembuluh darah. !rotein dan cairan
akan keluar dan merembes ke jaringan interstitial.
') Edema cytotoic P erlaku akibat akumulasi cairan didalam sel otak sendiri.
kumulasi ini berakibat daripada gangguan metabolic sel dan toksik. !ada kondisi
iskemik, akan berlaku akumulasi 2aBdan 8a'Bdidalam sel, menarik cairan masuk.
*) Edema interstitial P erlaku apabila L8S dipaksa keluar daripada alirannya, akibat
peningkatan tekanan hidrostatik, contoh pada hidrosefalus obstruktif.
8E(!IA#I OTA$
Tabel 1?. Jenis,2enis) 9ara) dan 5e2ala herniasi otak11
Jenis 8erniasi ;ara 8erniasi Ge2ala
=erniasi Subfalcine 4irus cingulate masuk ke
fal serebri
iasanya asimtomatik
=erniasi Sentral 7esensefalon dan
diensefalon herniasi ke
baah
!enurunan kesadaran,
gangguan gerakan bola mata
ke atas (sunset eye), diabetes
insipidus
=erniasi /ncal Lesi menempati sisi lateral
fosa kranii media mendesak
ke arah tengah
6ilatasi pupil ipsilateral,
refleks cahaya (#),
kelumpuhan badan
kontraleteral, kernohanQs
2otch, penurunan kesadaran
=erniasi Tonsilar Tonsil serebeli herniasi
melalui foramen magnum
"ompresi napas dan respirasi
=erniasi /pard ;ermis cerebeli herniasi
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
28/29
melalui incisura tentorii dan
menekan mesensefalon
DA"TA( P'#TA$A
. 7isbach 5, =amid , 7aya , et all. uku pedoman standar pelayanan medis dan
standar prosedur operasional 2eurologi. '$$. 5akarta0 !E:6OSS
7/26/2019 Sol Yaya Baik Perbaik
29/29