Post on 10-Jul-2016
description
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen AC mobil ada banyak macam dan fungsinya masing-masing, pada
kesempatan kali ini saya akan membahas tentang salah satu fungsi komponen utama ac mobil
yaitu Evaporator. Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk
memekatkan suatu larutan. Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam
industri kimia. Umumnya evaporator dioperasikan pada kondisi vakum untuk menurunkan
temperatur didih larutan. Cara lain untuk menurunkan temperatur didih larutan adalah
dengan mengalirkan gas inert (udara) panas yang berfungsi untuk menurunkan tekanan
parsial uap, sehingga menurunkan temperatur didih larutan.
Hal ini menggantikan prinsip evaporasi secara vakum yang memungkinkan
penguapan dengan temperatur rendah. Namun sistem vakum memerlukan biaya tinggi, ada
cara lain untuk menurunkan temperatur penguapan yaitu dengan cara menurunkan tekanan
parsial uap air didalam fase gas dengan cara pengaliran udara. Untuk memekatkan larutan
yang peka terhadap panas diperlukan alat dengan waktu kontak yang singkat dan pemanasan
dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi, dalam hal ini digunakan falling film evaporator.
Karena waktu kontak sangat pendek cairan tidak mengalami pemanasan berlebihan
selama mengalir melalui evaporatorserta dibutuhkan driving forceperbedaan temperatur yang
rendah, dengan pressure dropyang rendah. Falling film evaporatormemiliki waktu tertahan
yang pendek, dan menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan liquida yang masuk
melalui pipa. Falling film evaporatorkurang peka terhadap padatan, tetapi lebih peka terhadap
liquida yang melewati pipa. Pada umumnya umpan masuk pada bagian atas dari kolom
melewati tube yang sudah dipanaskan dengan steam. Selanjutnya umpan mengalir dengan
membentuk pola film yang tipis.
1
B.Ru mu s an M asa l ah
Aga r menga rah pada t u juan yang he ndak d i c apa i , m aka kam i t u l i s
rumusan masalah sebagai berikut:
1 . Apa fungs i da r i e vavo ra to r
2. Sebutkan jenis-jenis evavorator
3. Jelaskan cara kerja evavorator
4. Bagaimana cara mendiagnosadan terapai evavorator
C. Tujan
Berdas a rkan rum usa n mas a l ah d i a t a s maka t u juan ya ng ing in
d i cpa i da r i penu l i s an m aka l ah in i a da l a h :
1 . Me nge ta hu i apa fungs i da r i evavo ra to r
2 . Me nge ta hu i jenis-jenis evavorator
3 . Me nge ta hu i cara kerja evavorator
4 . Me nge ta hu i cara mendiagnosadan terapai evavorator
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVAPORATOR
Evaporator adalah alat yang berfungsi sebagai penyalur dingin pada kabin mobil anda
setelah menerima proses pengembunan gas pendingin freon dari fungsi kerja ekspansi, bila
kita ilustrasikan pada tubuh manusia evaporator adalah "paru-paru" yang menghantarkan
udara yang baik untuk tubuh "dingin pada kabin kendaraan. Pemahaman banyak orang
mengatakan evaporator adalah cooling coil, tetapi perlu diketahui sebenarnya di dalam
evaporator juga terdapat beberapa komponen lagi yang kesemuanya itu saling berkaitan satu
dengan lainnya, beberapa komponen didalam evaporator yaitu: Cooling Coil (koil pendingin),
Blower (kipas), Expansi Valve (katup ekspansi), Sensor Thermostat (pengatur suhu) dan Box
Evaporator (tempat evaporator). komponen-komponen inilah yang menjadi perlengkap fungsi
evaporator dengan cooling coil adalah sebagai tombak utamanya.
Letak evaporator umumnya pada kabin mobil terbagi menjadi dua bagian letak dan
kegunaan, untuk Single Blower berada di dalam dashboard (dasbor) dan ada pula yang
terletak di bawah dasbor (untuk evaporator model Hang ON). Sedangkan Double Blower bisa
terletak di langit-langit kabin atau didalam dinding kursi belakang, yang mana semua
pemasangannya tergantung jenis mobil masing-masing dan oleh pabrikan mobil itu sendiri.
sedangkan mobil station (double kabin) atau mobil dengan cc besar umumnya menggunakan
double blower. Sistem kerja evaporator adalah suatu rangkaian kerja menyalurkan dingin
yang di proses dari cooling coil dan katup ekspansi dan ditiupkan oleh blower melalui kisi-
kisi angin pada kabin mobil serta sensor thermostat sebagai alat pengatur suhu udara dingin,
Sehingga anda yang berada dalam kabin merasakan sejuk dan dingin saat kendaraan
dihidupkan. Perhatikan gambar cooling coil, disitu terdapat jaringan pipa terstruktur dan
diapit oleh kisi-kisi kawat kecil yang berfungsi sebagai penghantar dingin juga jalur udara
untuk tiupan angin blower, nah apabila kisi-kisi ini terhalang debu atau kotoran maka angin
blower tidak kencang dan dingin yang dihasilkan tidak maksimal. Maka sebaiknya perlu
perawatan rutin Service atau cuci ac mobil.
3
Sistem kerja evaporator adalah suatu rangkaian kerja menyalurkan dingin yang di
proses dari cooling coil dan katup ekspansi dan ditiupkan oleh blower melalui kisi-kisi angin
pada kabin mobil serta sensor thermostat sebagai alat pengatur suhu udara dingin, Sehingga
anda yang berada dalam kabin merasakan sejuk dan dingin saat kendaraan dihidupkan.
Perhatikan gambar cooling coil, disitu terdapat jaringan pipa terstruktur dan diapit
oleh kisi-kisi kawat kecil yang berfungsi sebagai penghantar dingin juga jalur udara untuk
tiupan angin blower, nah apabila kisi-kisi ini terhalang debu atau kotoran maka angin blower
tidak kencang dan dingin yang dihasilkan tidak maksimal. Maka sebaiknya perlu perawatan
rutin Service atau cuci ac mobil.
Evaporator saat ini diproduksi menggunakan bahan alumunium yang seperti kita
ketahui bahwa alumunium adalah bahan yang baik sebagai penghantar suhu, akan tetapi
kelemahannya bahan alumunium lebih mudah keropos dari bahan lainnya seperti tembaga
yang jauh lebih awet. karena itu faktor usia pemakaian dan perawatan serta pemahaman akan
ac mobil perlu anda ketahui agar mudah merawatnya.
Beberapa tips perawatan dari saya adalah gunakan selalu ac mobil anda, agar sirkulasi
aliran gas freon tidak mengendap pada cooling coil (evaporator), alasannya sederhana prinsip
kerja ac mobil adalah sirkulasi aliran udara dan gas pendingin freon, maka ac mobil yang
jarang digunakan akan mengakibatkan gas freon mengendap serta memuai dan membuat
cooling coil ac mobil anda cepat keropos kemudian mudah bocor.
Juga penting jangan merokok didalam kabin mobil, karena asap rokok juga dapat
membuat cooling coil keropos.
4
B. FUNGSI EVAVORATOR
Evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk mengekstrak suatu bahan dengan
pelarut polar maupun non polar sehingga dihasilkan ekstrak murni dari bahan tersebut.
Prinsip alat ini yaitu menguapkan pelarut polar atau non polar yang diletakkan dalam labu
sehingga menyisakan ekstrak. Evaporator terdiri dari rangkaian alat-alat yaitu:
Labu ekstrak : tempat untuk hasil ekstraksi
Labu Pelarut : tempat untuk pelarut
Pompa Vacum : untuk menarik udara
Water Bath : untuk memanaskan air
Kondensor : untuk mendinginkan uap pelarut
Mula-mula periksa air yang ada dalam styroform, masukkan aerator dan es batu ke
dalamnya, setelah itu isi air dalam water bath. Pasang labu ekstrak dan labu pelarut dan tekan
alat sehingga labu pelarut menyentuh air dalam water bath. Nyalakan aerator dalam
styroform, labu pelarut, water bath dan pompa vacum dengan menancapkan masing-masing
kabel ke stop kontak. Setelah semua kabel terpasang proses ekstraksi dapat berlangsung.
Proses ekstraksi akan selesai jika semua pelarut menguap dan diperoleh ekstrak murni
dalam labu ekstrak. Kemudian matikan tombol speed, dan cabut kabel aerator, labu pelarut,
water bath, dan pompa vacum yang berhubungan dengan evaporator. Setelah itu, ekstrak
yang terdapat di dalam labu diambil dengan cara dikerik dan hasilnya dimasukkan ke dalam
botol ekstrak. Untuk selanjutnya labu ekstrak yang telah digunakan tersebut dibersihkan
dengan dicuci sampai bersih dan disimpan di tempat yang aman untuk menhindari kerusakan
5
alat. Untuk pemeliharaannya, setelah mengekstrak suatu bahan maka alat dibersihkan dengan
cara mengevaporasi akuades agar kondisi evaporator bersih kembali.
C. PRINSIP KERJA EVAPORATOR
Prinsip kerja pemekatan larutan dengan evaporasi didasarkan pada perbedaan titik
didih yang sangat besar antara zat-zat yang yang terlarut dengan pelarutnya. Pada industri
susu, titik didih normal air (sebagai pelarut susu) 100°C, sedang padatan susu praktis tidak
bisa menguap. Jadi, dengan menguapnya air dan tidak menguapnya padatan, akan diperoleh
larutan yang makin pekat. Perlu diperhatikan bahwa titik didih cairan murni dipengaruhi oleh
tekanan. Makin tinggi tekanan, maka titik didih juga semakin tinggi.
Titik didih larutan yang mengandung zat yang sulit menguap akan tergantung pada
tekanan dan kadar zat tersebut. Pada tekanan yang sama, makin tinggi kadar zat, makin tinggi
titik didih Iarutannya. Beda antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murninya
disebut kenaikkan titik didih (boillng point rise). Gambar dibawah merupakan contoh kurva
titik didih larutan NaOH dalam air. Evaporasi bisa dijalankan pada suhu Iebih rendah dan
titik didih normal, dengan cara beroperas pada tekanan lebih rendah dan 1 atm(tekanan
vakum). ada dua keuntungan operasi penguapan pada suhu lebih rendah, yaitu:
1. mencegah perusakkan susu, dan
2. penghematan energi dengan memanfaatkan uap yang terbentuk sebagai pemanas.
Dalam evaporator, terjadi 3 proses penting yangbelangsun yaitu:
1. Transfer panas
2. Penguapan (transfer massa)
3. Pemisahan uap dan yang berlangsung simultan, yaitu:
6
Penguapan umumnya berlangsung cepat, sehingga tidak mengontrol kecepatan
keseluruhan proses. Penguapan cairan pada evaporator ukuran standar sudah dirancang oleh
manufacturer sedemikian rupa sehingga untukjumlah penguapan dalam evaporator tersebut,
pemisahan uap-cairan sudah bisa berjalan dengan balk. Jadi untuk perhitungan/perancangan
evaporator (bentuk standar), yang perlu diperhatikan hanyalah kecepatan transfer panasnya.
Untuk perhitungan kecepatan transfer panas, diperlukan hitungan neraca massa dan neraca
panas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan evaporator antara lain:
1. Makin cepat gerakan fluida dalam evaporator, makin besar nilai koefisien transfer
panas, sehingga kecepatan transfer panasnya juga semakin tinggi.
2. Kadar zat terlarut makin tinggi, biasanya viskositas larutan semakin tinggi. Hal ini
mengakibatkan koefisien transfer massa menurun sehingga memperlambat transfer
panas. Disamping itu, jika kekentalan makin tinggi, kadar lokal padatan disuatu titik
dalam evaporator bisa terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan padatan
(jika padatan sensitif terhadap panas), atau pemadatan lokal.
3. Pada evaporator dengan konveksi alami (naturalconvection) dimana gerak fluida
diakibatkan oleh beda suhu, maka koefisien transfer panas dipengaruhi oleh beda
suhu. Semakin besar semakin tinggi nilal koefisien transfer panas.
4. Gerakan yang balk dan fluida perlu dijaga. Gerakan fluida selain akan meningkatkan
transfer panas, juga dapat mencegah terjadinya konsentrasi atau suhu lokal yang
terlalu tmnggi, yang bisa mengakibatkan kerusakan padatan atau pemadatan.
5. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya endapan perlu dicegah.
6. Untuk bahan yang sensitif terhadap panas (mudah rusak pada suhu tinggm), maka
suhu evaporasm dmusahakan rendah dengan cara menurunkan tekanan operasi.
Disamping itu, waktu tinggal bahan dalam evaporator dijaga jangan terlalu lama.
7. Energi terbesar pada evaporator adalah untuk penguapan (panas penguapan nilainya
sangat besar dibandingkan dengan panas sensibelnya, misal: panas penguapan air ~
540 cal/g), sehingga usaha-usaha penghematan panas perlu dilakukan. Salah satu
caranya adalah dengan memanfaatkan uap yang timbul sebagai pemanas evaporator.
7
D. JENIS-JENIS EVAPORATOR
Dalam bagian ini akan dibahas skema peralatan evaporasi dan prinsip kerja
evaporator serta beberapa kelebihan dan kekurangan masing
1. Horizontal Tube Evaporator.
Alat ini merupakan evaporator yang paling klasik banyak digunakan untuk keperluan
keperluan kecil dengan teknologi sederhana.:
a. Tidak memberikan kondisi untuk terjadinya sirkulasi/aliran cairan, sehingga koefisien
transfer panas rendah yang menjadikan perpindahan panas tidak efisien.
b. Pengendapan kerak terjadi diluar pipa, sehingga sulit untuk dibersihkan. Konstruksi
alat harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bundel pipa bisa dikeluarkan
untuk dibersihkan.
2. Basket Evaporator
a. Sirkulasi/aliran cairan bisa berjalan dengan panas akibat konveksi alami (natural
convection) besar, menjadikan transfer panas cukup efisien. Sirkulasi aliran terjadi secara
alami (natural circulation) karena adanya beda antara cairan yang berada diluar pipa
dengan cairan yang ada didalam pipa prinsip kerja berbagal masing-masing. klasik dan
sederhana. Evaporator keperluan keperluan kecil dengan teknologi sederhana. terjadinya
sirkulasi/aliran cairan, sehingganas perpindahan panas tidak efisien.
b. Pengendapan kerak terjadi didalam pipa, sehingga Iebih mudah untuk dibersihkan.
3. Standard Vertical-Tube Evaporator
8
Pada alat ini, cairan mengalir dalam pipa sedangkan steam pemanas mengalir dalam
shell. Cairan dalam tabung mendidih, uap yang timbul bergerak keatas dengan membawa
cairan. Sirkulasi aliran dalam pipa terjadi karena beda rapat massa yang terjadi karena
perbedaan fasa acampuran uap-cair) dengan yang diluar pipa (cair). Diatas pipa terdapat
ruang uap yang berfungsi untuk memisahkan cairan dengan uap. Uap akan menuju lubang
pengeluaran diatas, sedangkan cairan jatuh kebawah melewati saluran ada ditengah bejana,
dan kembali bersirkulasi masuk pipa (natural convection) berjalan baik sehingga transfer
panas Iebih efisien. Kerak dan endapan terbentuk didalam pipa, sehingga Iebih mudah untuk
dibersihkan. Adanya sirkulasi menyebabkan cairan berkali ini kurang baik untuk bahan susu,
juice dan berbagai dairy product.
4. Long Tube Vertical Evaporator
Untuk memperbesar kecepatan sirkulasi cairan dengan harapan koefisien perpindahan panas
makin tinggi, pipa-pipa transfer panas dibuat lebih panjang Aliran cairan, setelah masuk
ruang uap untuk dipisahkan dengan uap yang terbentuk, kembali kebawah melalui pipa diluar
evaporator.’
Keuntungan : Koefisien transfer panas karena sirkulasi alami (natural circulation) lebih
besar, sehingga transfer panas bisa lebih efisien.
Kerugian : Jumlah cairan yang menguap setiap passsangat besar (karena pipa
panjang) sehingga konsentrasi lokal dimulut pipa cairan dalam evaporator tidak homogen,
karena adanya perbedaan suhu dan ulasi berkali-kali kontak dengan permukaan pemanas.
konsentrasi padatan local gel pada pipa, sehingga bisa mengganggu sirkulasi aliran.
5. Vertical Tube Evaporator with Forced Circulation
Sirkulasi cairan untuk memperbesar koefisien transfer panas dibantu dengan pompa.
Perpindahan panas terjadi karena konveksi paksa (forcedconvection) sehingga koefisien
transfer panas bisa lebih tinggi. Disamping sirkulasi besar, maka penyumbatan aliran oleh
pompa. Pipa tidak terlalu panjang. Sirkulasi berjalan cepat, sehingga larutan dalam
evaporator lebih homogen. Adanya pompa yang menjadi satu dengan evaporator membuat
alat lokal). Hal ini dapat menyebabkan kristalisasi/pembentukan ical itu, karena arus
penyumbatan-penyumbatan dalam pipa bisa diatasi oleh porator ini lebih mahal (baik biaya
pembelian maupun biaya operasinya). Karena aliran keluar pipa cepat, maka pemisahan uap
dalam ruang uap menjadi Iebih sulit, sehingga diperlukan baffle,yang Iebih balk dan ruang
pemisah yang Iebih besar.
9
6. Falling Film Evaporator
Dalam falling film evaporator, cairan mengalir kebawah membentuk film disekeliling
dinding dalam pipa. Aliran disebabkan oleh gaya berat dan gesekan uap. Uap yang terbentuk
bergerak kebawah adanya gaya gravitasi (bandingkan dengan natural convection evaporato
permukaan pemanasan jauh Iebih besar dibandingkan dengan volume cairan dalam
evaporator. Hal perusakan bahan belum banyak terjadi karena waktu tinggal yang kecil
(volume cairan dalam evaporator kecil). Kapasitas alat Pembahasan lebih detil tentang alat
beberapa jenis falllng film maupun rising film evaporatordapat dilihat pada gambar-gambar
dibawah.
9. Agitated Film Evaporator
Evaporator berbentuk tabung (shell) vertikal atau horizontal, dengan pemanas diluar
tabung. Pada sumbu tabung terdapat batang yang dapat diputar, yang dilengkapi dengan sirip-
sirip. Pada verticalagftatedfllm evaporator, saat batang berputar, cairan bergerak kebawah
akan terlempar ketepi tabung (bagian panas) karena putaran sirip. Cairan ditepi tabung akan
terpental kembali ketengah tabung. Pada bagian atas tabung disediakan ruang untuk
pemisahan uap cairan.
Agitated film evaporator dirancang untuk larutan yang sangat kental (viskositas
tinggi) atau untuk memproduksi padatan. Problem penyumbatan dan konsentrasi loca
operasinya tinggi (karena perlu tenaga pengadukan).
10. Direct Contact Evaporator
Koefisien transfer panas sangat besar. Ruang didalam tabung ditengah berfungsi
untuk pembakaran. Evaporator ini digunakan untuk cairan yang sangat kental bahkan sluriy.
Pemakalan panas kembali sulit dilakukan.
11. Stirred, Discontinuous Evaporator
Evaporator jenis ini digunakan untuk mengiapkan larutan dengan viskositas tinggi
atau bahkan pasta atau pulpy. Pemanas dapat dialirkan dalam koil (internal heating), jaket
pada shell (external heating) (sumber: Sattler and Feindt, 1995, Thermal Separation
Processes).
Pemilihan jenis evaporator setidak-tidaknya harus memperhatikan factor-faktor berikut:
10
a. Kapasitas produksi yang disyaratkan (throughput requirea)
b. Viskositas umpan dan kenaikkan viskositas selama penguapan
c. Produk yang diinginkan: padatan, slurry atau larutan
d. Sensitivitas bahan/produk terhadap panas
e. Apakah larutan yang diproses
f. Apakah larutan yang diproses fouling (menimbulkan kerak) atau non-foullng.
g. Apakah harus dilakukan pemanasan langsung (direct heating)
E. PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTIM EVAPORASI
Penghematan panas pada sistim evaporasi dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Menggunakan beberapa evaporator yang disusun sen (multi effect evaporators).
b. Rekompresi Uap (Vapor recompression).
Pada prinsipnya beberapa evaporator tersusun sen dan terhubung satu dengan yang
lain, tetapi masing-masing beroperasi pada tekanan yang berbeda. Pada efek terakhir, vapor
line dihubungkan dengan sistim vakum, yang bisa berupa condenser dengan pompa vakum
atau jet ejector(pada gambar diatas digunakan ejector). Untuk penguapan sampai konsentrasi
yang sama dengan kadar umpan yang sama, penggunaan tri/e effect evaporator, dapat
menghemat steam sampal 2/3-nya dibandingkan jika digunakan evaporator tunggal. (Catatan:
Kebutuhan steam pada triole effect evaporator 1/3 x kebutuhan steam untuk evaporator
tunggal).
Keuntungan dan kerugian penggunaan muItiIe effect evaporatot
- Keuntungan biaya operasi lebih murah (penghematan steam).
kerugian penggunaan muItiIe effect evaporatot yaitu :
- Biaya investasi lebih tinggi (karena perlu membeli lebih banyak evaporator dan sistim
pemvakumannya, pompa dan lain-lain)
- Operasi dan pengendaliannya lebih sulit.
Berdasarkan cara pengumpanannya, ada beberapa jenis susunan mu/ti;o/e-effect evaporator,
diantaranya:
- Forward feeo’ Steam pemanas masuk efek-1. Umpan (larutan encer) juga masuk ke
efek-1. Hasil efek pertama diumpankan ke efek-2 dan seterusnya. Uap dan efek1
digunakan sebagai pemanas di efek-2, dan seterusnya. Pompa hanya perlu digunakan
untuk mengalirkan umpan ke efek-1, dan mengeluarkan larutan pekat dan efek terakhir.
11
- Backward feed. Umpan masuk ke efek terakhir, selanjutnya larutan hasH efek terakhir
dialirkan ke efek sebelumnya dan seterusnya. Pada akhirnya, produk (yaitu: larutan
pekat) dikeluarkan dan efek pertama. Steam pemanas masuk ke efek-1. Uap hasil efek-1
digunakan sebagai pemanas pada efek-2 dan seterusnya.
Untuk operasi dengan tekanan dibawah 1 atm, diperlukan alat pembuat vakum. Ada dua
macam alat pembuat vakum yang dikenal secara umum, yaitu:
a. Pompa vakum
biaya intestansi lebih tinggi. Tidak memerlukan motive fluid tetapi memerlukan
energi listrik jika harga energy listrik mahal, maka sebaiknya dgunakan jet injector.
b. Jet ejector.
Pada prinsipnya berupa nozzle dengan rasio ukuran diameter tertentu. Berdasarkan
motive fluid ejector (digunakan Water jet ejector biaya investasi dan perawatan fluid-
nya, ada dua jenis jetejector, yaitu: (1). Steam jet dalam sistim evaporasi
bertingkat/multistage), dan (2). (misalnya digunakan dalam vacuum flute,). Meskipun
perawatan-nya rendah, tetapi konsumsi steam tinggi.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk
memekatkan suatu larutan. Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam
industri kimia. Umumnya evaporator dioperasikan pada kondisi vakum untuk menurunkan
temperatur didih larutan. Cara lain untuk menurunkan temperatur didih larutan adalah
dengan mengalirkan gas inert (udara) panas yang berfungsi untuk menurunkan tekanan
parsial uap, sehingga menurunkan temperatur didih larutan.
Prinsip kerja pemekatan larutan dengan evaporasi didasarkan pada perbedaan titik
didih yang sangat besar antara zat-zat yang yang terlarut dengan pelarutnya. Pada industri
susu, titik didih normal air (sebagai pelarut susu) 100°C, sedang padatan susu praktis tidak
bisa menguap. Jadi, dengan menguapnya air dan tidak menguapnya padatan, akan diperoleh
larutan yang makin pekat. Perlu diperhatikan bahwa titik didih cairan murni dipengaruhi oleh
tekanan. Makin tinggi tekanan, maka titik didih juga semakin tinggi.
Evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk mengekstrak suatu bahan dengan
pelarut polar maupun non polar sehingga dihasilkan ekstrak murni dari bahan tersebut.
Prinsip alat ini yaitu menguapkan pelarut polar atau non polar yang diletakkan dalam labu
sehingga menyisakan ekstrak.
SARAN
1. Mengingat pentingnya sistem AC, maka setiap pemilik mobil yang berfasilitasAC harus merawat setiap komponen AC secara teratur.
2. Da lam pengis ian re f r igerant d iusahakan menggunakan re f r igerant yang ramah lingkungan yaitu R-134a, yang tidak mempunyai sifat perusak ozon dan juga tidak mengandung racun (karena tidak mengandung clor).
13
DAFTAR PUSTAKA
Berman, E.T. 2013. Modul PLPG : Teknik Pendingin. Jakarta : Konsorsium Sertifikasi Guru. Dirja. 2004. Dasar-Dasar Mesin Pendingin. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Martiningsih, A. 2013. Mesin Konversi Energi I. Malang : Universitas Negeri Malang.
Youtube. 2014. Sistem Kerja AC. (www.youtube.com). Diakses 17 Maret 2014. Youtube. 2014. Sistem Kerja Kulkas. (www.youtube.com). Diakses 17 Maret 2014
Youtube. 2014. Siklus Refrigerator. (www.youtube.com). Diakses 17 Maret 2014
14