Post on 02-Oct-2015
description
Pneumocystis Carinii
PERANAN TUNGAU DEBU PADA SISTEM PERNAPASANdr. ISTIANA, M.KesDepartemen Parasitologi FK UnlamBanjarmasin
Parasit yang menyerang sistem pernapasanMikrofilaria W.bancrofti / B.malayiPneumocystis jiroveci Paragonimus westermaniDermatophagoides sppEntamoeba histolytica (abses paru)
ARTHROPODA TUNGAU DEBU RUMAH (TDR)Triger asma bronkhial, rinitis alergikaDua spesies yang penting:Dermatophagoides pteronyssinusDermatophagoides farinae
Taksonomi dan KlasifikasiSuperkingdom : EukaryotaKingdom : AnimaliaSubkingdom : MetazoaFilum : Artropoda Subfilum : ChelicerataKelas : ArachnidaOrdo : AcariformesSub ordo : AstigmataFamili : PyrogliphidaeGenus : DermatophagoidesSpesies : 1. Dermatophagoides pteronyssinus 2. Dermatophagoides farinae Morfologi
Perbedaan morfologi
Daur HidupSiklus hidup terdiri telur larva nimpa dewasaNimpa terdiri dari protonimpa dan tritonimpaDipengaruhi suhu dan kelembabanSuhu optimal : 25-30 derajat celciusKelembaban : 70-80%
Daur hidupWaktu perkembangan : rata-rata 35 hariBetina :mencapai 70 hariPeriode bertelur : - D.farinae :30 hari, 1 telur/hari - D. Pteronyssinus : 45 hari menghasilkan 80-120 telur
Daur hidup
TUNGAU DEBU RUMAH (TDR) Habitat alami: Dalam rumah: - Barang/ bahan yang mengandung debu, terutama:Kasur kapuk,Karpet , selimut, korden
Di luar rumah:Sarang burungPermukaan kulit mamalia dan binatang lainya
Makanan utama TDR:- serpihan kulit (skuama)
AlergenBagian tubuh TDR yang mengandung alergen:Kutikula, organ seks, sistem gastrointestinal (tinja)Masuk ke dalam tubuh manusia:inhalasi
Patogenesis
Alergen masuk melalui kulit/ inhalasi
Alergen mengaktivasi sel TH2
Terjadi reaksi antibodi IgE dengan antigen (alergen) pada permukaan sel mast
pengeluaran zat inflamatori, co. histamin, dll.
Vasodilatasi pembuluh darah dan udem
Manifestasi KlinisHipersensitivitas tipe ITipe cepatDiturunkan secara genetik
Asma BronkhialRinitis Alergi
121. Asma BronkhialBronkhus yang terinisiasi mengalami:EdemaHipersekresi (mukos)Penderita Asma sangat sensitif terhadap TDRIndonesia (90%)Jepang (70% - 80%)Australia (90%)
2. Rinitis AlergiReaksi hipersensitifitas tipe I, terlokalisasi di daerah hidung dan konjungtiva
Gejala:Bersin berulang, sekret hidung meningkat, kongesti nasal, mata berair.
Penyakit alergi penyakit kronik ke-5 terbanyak (anak-dewasa)Satu dari tiga anak-anak menderita alergiMempengaruhi kualitas hidup >70% pasien alergi merasa terbatas dalam beraktifitasBeberapa alergi berakibat fatalPENTING: pencegahan (faktor risiko), terapi
DiagnosisTes kulitPeningkatan konsentrasi IgEPengukuran konsentrasi antigen
Pencegahan & Penanggulangan TDRMenjaga kebersihan Membersihkan rumah tiap hari kain basah/ vacuum cleaner Hindari karpet, sofa dan wool Hindari meletakkan barang diatas meja & kursi Cuci tirai, min. tiap tiga bulan Perawatan AC tiap 3 bulan membersihkan kawat nyamuk tiap tiga bulanTerapianti alergiKortikosteroidAntihistamin