1. LOGIKA MATEMATIKA

55
@fajardelli LOGIKA MATEMATIKA

Transcript of 1. LOGIKA MATEMATIKA

Page 1: 1. LOGIKA MATEMATIKA

@fajardelli

LOGIKA MATEMATIKA

Page 2: 1. LOGIKA MATEMATIKA

I. PROPOSISI & OPERASINYA

Page 3: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Definisi 1.1 Proposisi

Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari nilai kebenaran disebut dengan nilai kebenaran (truth value).

Page 4: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.1

No Kalimat Deklaratif Proposisi Nilai

Ya Bukan Benar (T)

Salah (F)

1 3 + 3 = 6

2 Bandung merupakan Ibukota Provinsi Jambi

3 Kemarin hari hujan

4 Kehidupan hanya ada di bumi

5 Jam berapa sekarang?

6 x + 3 = 6

7 x + y = y + x untuk setiap x & y bilangan Real.

Page 5: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.1

No Kalimat Deklaratif Proposisi Nilai

Ya Bukan Benar (T)

Salah (F)

1 3 + 3 = 6 √ - √ -

2 Bandung merupakan Ibukota Provinsi Jambi

√ - - √

3 Kemarin hari hujan √ - ? ?

4 Kehidupan hanya ada di bumi √ - ? ?

5 Jam berapa sekarang? - √ - -

6 x + 3 = 6 - √ - -

7 x + y = y + x untuk setiap x & y bilangan Real.

√ - √ -

Page 6: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Latihan 1.1

No Kalimat Deklaratif Proposisi Nilai

Ya Bukan Benar (T)

Salah (F)

1 Bumi itu datar

2 f(x) = 2x + 4

3 Untuk sembarang bilangan bulat positif n, maka 2n adalah bilangan genap

4 Suhu ruangan 27° C

5 Buanglah sampah di tempatnya!

6 4 + 4 = 16

7 Pemuda itu tampan

Page 7: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Latihan 1.1

No Kalimat Deklaratif Proposisi Nilai

Ya Bukan Benar (T)

Salah (F)

1 Bumi itu datar √ - - V

2 f(x) = 2x + 4 - √ - -

3 Untuk sembarang bilangan bulat positif n, maka 2n adalah bilangan genap

√ √

4 Suhu ruangan 27° C √

5 Buanglah sampah di tempatnya!

6 4 + 4 = 16 √ √

7 Pemuda itu tampan √ ? ?

Page 8: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Mengkombinasikan Proposisi

Operator Logika

Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan preposisi.

Preposisi Majemuk

Proposisi baru yang diperolah dari pengkombinasian.

Proposisi Atomik

Proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi lain.

→ Proposisi Majemuk disusun dari proposisi-preposisi atomik

Page 9: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Definisi 1.2 Konjungsi, Disjungsi & Negasi

Misalkan p dan q adalah proposisi.Konjungsi (konjunction) p dan q, dinotasikan

, adalah proposisi p dan q Disjungsi (Disjunction) p dan q, dinotasikan

, adalah proposisi p atau q Ingkaran/Negasi (Negation) p, dinotasikan ~p

adalah proposisi tidak p

(Notasi Lain : )

Page 10: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.2

p : Orang itu baik

q : Orang itu wangi

Maka

: Orang itu baik dan wangi

: Orang itu baik atau wangi

~q : Orang itu bau

Page 11: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Latihan 1.2

p : Orang itu cantik

q : Orang itu tinggi

Maka

:

:

:

:

:

:

:

:

Page 12: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Latihan 1.2

p : Orang itu cantik

q : Orang itu tinggi

Maka

: Orang itu cantik dan tinggi

: Orang itu cantik atau tinggi

: Orang itu pendek

: Orang itu tidak cantik atau tidak tinggi

: Orang itu tidak pendek

: Orang itu cantik, atau orang itu jelek atau pendek

: Orang itu cantik tapi tidak tinggi

: Tidak benar bahwa orang itu jelek dan pendek

Page 13: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Definisi 1.3 Nilai Kebenaran (dan, atau, not)

Misalkan p dan q adalah proposisi. Konjungsi , bernilai benar jika p dan

q keduanya benar, selain itu nilainya salah. Disjungsi , bernilai salah jika p dan

q keduanya salah, selain itu nilainya benar. Negasi –p, bernilai benar jika p salah,

sebaliknya bernilai salah jika p benar.

Page 14: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Tabel Kebenaran

Ctt:• T = True/Benar• F = False/Salah

Ctt:• T = True/Benar → T, B, 1• F = False/Salah → F, S, 0

Page 15: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.3

Jika p dan q adalah proposisi, buatlah tabel kebenaran dari ekspresi logika berikut:

Page 16: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Latihan 1.3

Jika p,q dan r adalah proposisi, buatlah tabel kebenaran dari ekspresi logika berikut:

Page 17: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Definisi 1.4 Tautologi & Kontradiksi

Sebuah proposisi majemuk disebut tautologi jika ia benar untuk semua kasus (Notasi T), sebaliknya disebut kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus (Notasi F),.

Definisi 1.5 Ekivalen

Dua buah proposisi majemuk P(p,q,…) dan Q(p,q,…) disebut ekivalen secara logika bila keduanya memiliki tabel kebenaran yang identik.

Notasi : P(p,q,…) ≡ Q(p,q,…)

Page 18: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Latihan 1.4

Periksa kebenaran proposisi majemuk berikut kemudian tentukan apakah proposi majemuk tersebut merupakan tautologi, kontradiksi atau ekivalensi dengan proposisi majemuk yang lain.

Page 19: 1. LOGIKA MATEMATIKA

T, TAUTOLOGI F, KONTRADIKSI

Q≡S

Page 20: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Definisi 1.6 (Disjungsi Ekslusif)

Misalkan p dan q adalah proposisi.Ekslusif or p dan q (notasi : p q) bernilai benar bila hanya salah satu dari p dan q benar. Selain itu nilainya salah

Page 21: 1. LOGIKA MATEMATIKA

HUKUM-HUKUM LOGIKA PROPOSISI

Page 22: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Latihan 1.5

1. Buktikan Hukum-hukum Logika Proposisi tersebut Ekivalen.

2. Dengan menggunakan hukum-hukum logika proposisi, tunjukan bahwa pv-(pvq) dan p v-q keduanya ekivalen secara logika

Page 23: 1. LOGIKA MATEMATIKA

(aljabar OR numerik) AND matematika

Page 24: 1. LOGIKA MATEMATIKA
Page 25: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Tugas Kuliah 1

Kerjakan Latihan Hal 42 – 43 No. 1 - 8

Page 26: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Definisi 1.7 Proposisi Bersyarat

Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “jika p, maka q” disebut proposisi bersyarat (implikasi) dan dilambangkan dengan:

p → qProposisi p disebut Hipotesis (antesenden/ premis/ kondisi)

Proposisi q disebut Konklusi (konsekuen)

Page 27: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.7

p : pukul 8.00

q : bel sekolah berbunyi

p → q : Jika pukul 8.00 maka bel

sekolah berbunyi

Page 28: 1. LOGIKA MATEMATIKA

p → q• Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi

• Jika pukul 8.00, bel sekolah berbunyi

• Pukul 8.00 mengakibatkan bel sekolah berbunyi

• Pukul 8.00 syarat cukup agar bel sekolah berbunyi

• bel sekolah berbunyi syarat perlu bagi pukul 8.00

• bel sekolah berbunyi bilamana pukul 8.00

• Bel sekolah berbunyi jika pukul 8.00

Page 29: 1. LOGIKA MATEMATIKA

p → q : Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi Kasus 1

Saat ini pukul 8.00 dan bel sekolah berbunyi.

Pernyataan guru benar

Kasus 2

Saat ini pukul 8.00 dan bel sekolah tidak berbunyi

Pernyataan guru salah

Kasus 3

Saat ini bukan pukul 8.00 (pukul 12.00) dan bel sekolah berbunyi

Pernyataan guru benar karena agar bel berbunyi tidak hanya

ketika jam 8.00 tetapi saat istirahat dan pulang sekolah.

Kasus 4

Saat ini bukan pukul 8.00 (pukul 7.00) dan bel sekolah tidak berbunyi

pernyataan guru benar

Nilai Kebenaran Operasi “→”

Page 30: 1. LOGIKA MATEMATIKA

p → q : Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi Kasus 1

Saat ini pukul 8.00 dan bel sekolah berbunyi.

Pernyataan guru benar

Kasus 2

Saat ini pukul 8.00 dan bel sekolah tidak berbunyi

Pernyataan guru salah

Kasus 3

Saat ini bukan pukul 8.00 (pukul 12.00) dan bel sekolah berbunyi

Pernyataan guru benar karena agar bel berbunyi tidak hanya

ketika jam 8.00 tetapi saat istirahat dan pulang sekolah.

Kasus 4

Saat ini bukan pukul 8.00 (pukul 7.00) dan bel sekolah tidak berbunyi

pernyataan guru benar

Nilai Kebenaran Operasi “→”

Page 31: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh Program

“”””Program Pangkat””””   Input : #include <stdio.h> int pangkat (int a,int b) {int i, bil = a;

if(b==1)return a; else{ for (i=2;i<=b;i++)a = a * bil;return a;}} void main() { int x,y,hasil;printf("Masukan Sebuah Bilangan:"); scanf("%i",&x); printf("Masukan Nilai Pangkat:") ;scanf("%i",&y); hasil = pangkat (x,y);printf("Hasil Pangkatnya adalah : %i",hasil);}

Page 32: 1. LOGIKA MATEMATIKA

LATIHAN 1.7

Kerjakan Soal No 9, 10, 13 (Hal 44-45)

Page 33: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Def. 1.8 Varian Proposisi Bersyarat

Page 34: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Def. 1.8 Varian Proposisi Bersyarat

Page 35: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Implikasi ≡ kontraposisi

p → q : Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi

-q → -p : Jika bel sekolah tidak berbunyi maka bukan pukul 8.00

Page 36: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Def. 1.9 Biimplikasi (bikondisional)

Misalkan p dan q adalah proposisi.

Proposisi Majemuk “p jika dan hanya jika

q” disebut sebagai Biimplikasi/

Bikondisional dengan notasi : p↔q.

Pernyataan p↔q benar bila memiliki nilai

kebenaran yang sama.

Page 37: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Def. 1.9 Biimplikasi (bikondisional)

Page 38: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.9 Biimplikasi

PERNYATAAN IMPLIKASI p → q : Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi p → q : Bel sekolah berbunyi, Jika pukul 8.00

PERNYATAAN BIIMPLIKASI p↔ q : pukul 8.00 Jika dan Hanya Jika bel sekolah

berbunyi q ↔p : Bel sekolah berbunyi Jika dan Hanya Jika pukul 8.00

ARTINYA

p → q : Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi

dan

q → p : Jika bel sekolah berbunyi maka pukul 8.00

Page 39: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.9 Biimplikasi

PERNYATAAN IMPLIKASI p → q : Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi p → q : Bel sekolah berbunyi, Jika pukul 8.00

PERNYATAAN BIIMPLIKASI p↔ q : pukul 8.00 Jika dan Hanya Jika bel sekolah

berbunyi q ↔p : Bel sekolah berbunyi Jika dan Hanya Jika pukul 8.00

ARTINYA p → q : Jika pukul 8.00 maka bel sekolah berbunyi

dan q → p : Jika bel sekolah berbunyi maka pukul 8.00

Page 40: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Perbandingan

Page 41: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.9 Biimplikasi

Page 42: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Tugas Kuliah 2

Kerjakan Latihan Hal 44 – 45

No. 14, 16, 17, 18, 19

Page 43: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10 Inferensi

Proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi

1.Modus Ponen

2.Modus Tollen

3.Silogisme Hipotesis

4.Silogisme disjungtif

5.Simplifikasi

6.Penjumlahan

7.Konjungsi

Page 44: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10.1 Modus Ponen

Dasar : Tautologi

ContohJika nilai ujian di atas 80 maka nilai Mutu = A

Nilai ujian = 84 .

Nilai Mutu = A

Page 45: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10.2 Modus Tollen

Dasar : Tautologi

ContohJika nilai ujian di atas 80 maka nilai Mutu = A

Nilai Mutu ≠ A .

Nilai Ujian di bawah (atau sama dengan) 80

Page 46: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10.3 Silogisme Hipotesis

Dasar : Tautologi

ContohJika saya belajar giat maka cepat lulus kuliah

Jika saya cepat lulus kuliah maka saya cepat menikah

Jika saya belajar giat maka saya cepat menikah

Page 47: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10.4 Silogisme Disjungtif

Dasar : Tautologi

ContohSaya Belajar giat atau saya kerja tahun depan

Saya malas belajar .

Saya kerja tahun depan

Page 48: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10.5 Simplifikasi

Dasar : Tautologi

ContohBudi Mahasiswa IPB dan Unpak

Budi Mahasiawa IPB

Budi Mahasiswa IPB dan Unpak

Budi Mahasiawa Unpak

Page 49: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10.6 Penjumlahan

Dasar : Tautologi

Contoh Saya mahasiswa Unpak

Saya mahasiswa Unpak atau Artis hollywood

Page 50: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.10.7 Konjungsi

Dasar : Tautologi

ContohDeni mengambil kuliah logika matematika

Deni mengambil kuliah matematika komputasi

Deni mengambil kuliah logika matematika dan matematika komputasi

Page 51: 1. LOGIKA MATEMATIKA

1.11. Argumen (Defenisi)

Argumen adalah suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai :

Hipotesis(Premis)

Atau

KonklusiSebuah argumen dikatakan sahih jika konklusi benar bila mana hipotesis benar (atau Tautologi pada implikasi argumen); sebaliknya argumen dikatakan palsu atau invalid

Page 52: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Memeriksa Kebenaran Argumen

1. Cek kesesuaiannya dengan modus/kaidah yang ada

2. Gunakan Defenisi Argumen

3. Periksa implikasi argumen

Page 53: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Periksa Kesahihan Argumen Berikut

Jika Gelas Pecah Maka Ibu Marah

Ibu Marah . Gelas Pecah

Page 54: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.11.1

Jika air laut surut setelah gempa di laut maka tsunami datang

Air laut surut setelah gempa dilaut ,

karena itu tsunami datang.

Page 55: 1. LOGIKA MATEMATIKA

Contoh 1.11.2

Jika air laut surut setelah gempa di laut maka tsunami datang

Tsunami datang ,

air laut surut setelah gempa di laut.