1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri...

19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit obstruksi jalan nafas yang dapat pulih dan intermiten, yang ditandai oleh penyempitan jalan nafas, mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi (Burnner and Sudarth's, 2000). Asma adalah keadaan klinik yang ditandai oleh masa penyempitan bronkus reversibel, dipisahkan oleh masa dimana ventrikasi mendekati keadaan normal (Price and Willson, 1995) Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik : (1) Obstruksi saluran nafas yang reversibel (tetapi tidak lengkap pada beberapa pasien) baik secara spontan maupun dengan pengobatan. (2) Inflamasi saluran nafas. (3) Peningkatan respon saluran nafas teradap berbagai rangsangan (Waspadji, 2001) Asma Bronkhle adalah Suatu penyakit yang ditandai oleh seranpan intermiten spasme bronkhus, disebabkan oleh rangsangan alergik atau iritatif, (Himawan Sutrisna, 1998) Berdasarkan pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Asma Bronkhiale adalah suatu penyakit obstruksi jalan nafas yang ditandai oleh serangan intermiten, semacam bronkhus yang disebabkan oleh rangsangan alergik atau iritatif akan mengakibatkan dispnea, batuk, mengi. 4 Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Transcript of 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri...

Page 1: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Asma adalah Penyakit obstruksi jalan nafas yang dapat pulih dan

intermiten, yang ditandai oleh penyempitan jalan nafas, mengakibatkan

dispnea, batuk dan mengi (Burnner and Sudarth's, 2000).

Asma adalah keadaan klinik yang ditandai oleh masa penyempitan

bronkus reversibel, dipisahkan oleh masa dimana ventrikasi mendekati

keadaan normal (Price and Willson, 1995)

Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik : (1) Obstruksi saluran

nafas yang reversibel (tetapi tidak lengkap pada beberapa pasien) baik secara

spontan maupun dengan pengobatan. (2) Inflamasi saluran nafas. (3)

Peningkatan respon saluran nafas teradap berbagai rangsangan (Waspadji,

2001)

Asma Bronkhle adalah Suatu penyakit yang ditandai oleh seranpan

intermiten spasme bronkhus, disebabkan oleh rangsangan alergik atau iritatif,

(Himawan Sutrisna, 1998)

Berdasarkan pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Asma

Bronkhiale adalah suatu penyakit obstruksi jalan nafas yang ditandai oleh

serangan intermiten, semacam bronkhus yang disebabkan oleh rangsangan

alergik atau iritatif akan mengakibatkan dispnea, batuk, mengi.

4

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 2: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

2

B. Anatomi Fisiologi

1. Anatomi

Keterangan :

1. Hidung

2. Faring

3. Epiglotis

4. Pita Suara

5. Laring

6. Trakea

7. Bronkus

8. Diafragma

Gambar 1. Sistem pernapasan (Guyton, 1995)

Gambar 2. Keadaan bronkhus normal dan Asma

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 3: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

3

2. Fisiologi Pernafasan

Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah

hidung, faring, trakea, bronkus dan bronkeolus. Saluran pernafasan dari

hidung sampai bronkhiolus dilapisi oleh membran mukosa yang bersilia.

Ketika udara masuk kedalam rongga hidung, udara tersebut disaring,

dihangatkan dan dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi utama

dari mukosa respirasi yang terdiri dari epitel thoraks bertingkat, bersilia

dan bersel goblet. Permukaan epitel diliputi oleh lapisan mukus yang

disekresi oleh sell goblet dan kelenjar serosa. Paitikel-partikel debu yang

kusam dapat disaring oleh rambut-rambut yang ada dalam lubang hidung,

sedangkan partikel yang halus, akan terjerat dalam lapisan mukus.

Gerakan silia mendorong mukus ke posteriar di dalam rongga hidung dan

ke superior di dalam sistem pernafasan yang kaya akan pembuluh darah.

Jadi udara inspirasi telah di sesuaikan sedemikian rupa sehingga bila udara

mencapai faring hampir bebas debu, bersuhu mendekati suhu tubuh dan

kelembabannya mencapai 100 % (Price & Willson, 1995)

Udara yang mengalir ke faring menuju ke laring atau kotak suara

meskipun laring terutama berfungsi sebagai organ pelindung pada waktu

kita menelan tetapi gerakan laring ke atas menutup glotis dan fungsi

seperti pintu untuk mengarahkan cairan atau makanan yang masuk ke

dalam esofagus. Namun jika benda asing masih mampu masuk melampaui

glotis maka laring yang mempunyai fungsi batuk akan membantu benda

dan sekret keluar dari saluran pernafasan bagian bawah (Price & Wilson,

1995).

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 4: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

4

Struktur trakea dan bronkus dianalogikan sebuah pohon, dan oleh

karena itu dinamakan pohon trakheobronkiale. Tempat dimana trakea

bercabang menjadi bronkhus utama kiri dan kanan dikenal sebagai karina.

Karina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkospasme dan

batuk yang kuat jika dirangsang. Cabang utama bronkus kanan dan kiri

bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan bronkus segmentalis.

Percabangan ini bercabang terus sampai bronkious terminalis, yaitu

saluran udara terkecil yang mengandung alveoli atau kantong udara (Price

& Wilson, 1995)

Setelah bronkhus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit

fungsional paru-paru, yaitu tempat pertukaran gas. Asinus terdiri dari : (1)

Bronkialusrespiratorius, yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau

aliveoli pada dindingnya. (2) duktus alveolari, seluruhnya dibatasi oleh

alveolus, dan (3) Sakus alveolaris terminaliss. Alveolus itu sendiri pada

hakekatnya merupakan suatu gelembung gas yang dikelilingi oleh jaringan

kapiler, maka batas antara cairan dan gas membentuk suatu tegangan

purmukaan dan cenderung mencegah pengembangan pada waktu inspirasi

dan cenderung kolaps pada waktu ekspirasi. Akan tetapi alveolus dilapisi

oleh zat lipoprotein yang disebut surfaktan, yang dapat mengurangi

tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap pengembangan

pada waktu inspirasi dan mencegah kolaps pada waktu ekspirasi (Price &

Wilson, 1995)

Menurut Tamboyang (2001) menyebutkan, pada alveolus juga

terdapat makrofag alveolar (disebut juga sel debu), yang berfungsi dan

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 5: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

5

memusnahkan mikroorganisme dan partikel asing lainnya. Alveolar yang

bersebelahan dipisahkan oleh salah satu lebih pori fungsinya untuk

memelihara keseimbangan antara alveoli, terutama yang berasal dari

bronkiolus lain, yang memungkinkan terjadinya kolateral bila salah satu

bronkiolus tersumbat.

Tamboyang (2001) juga menjelaskan bahwa didalam paru-paru

terdapat peredaran darah ganda. Darah yang miskin oksigen dari ventrikel

kanan masuk ke paru melalui arteri pulmonalis, terdapat pula arteri

bronkialis, yang berasal dari aorta, untuk memperdarahi jaringan bronkus

dan jaringan ikat paru dengan darah kaya oksigen ventilasi paru (bernafas)

melibatkan otot-otot pernafasan tambahan, seperti otot-otot perut.

C. Etiologi

Ada beberapa pendapat menyebutkan tentang penyebab terjadinya

asma bronkhiale :

1. Menurut C. Long ( 1996)

a. Infeksi virus atau bakteri atau oleh alergen

b. Perubahan suhu dan kelembaban

c. Uap yang mengiritasi

d. Asap

e. Bau-bauan yang kuat

f. Latihan fisik

g. Stress emosional

2. Menurut Waspadji (2001)

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 6: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

6

a Obat-obatan aspirin, anti inflamasi non steroid

b Pengawet makanan

3. Menurut Himawan Sutrisna (1998) :

Empat hal penting pada kejadian asma bronkhiale ialah :

a Kira-kira separuh penderita menderita alergi terhadap berbagai bahan

yang diisap atau ditelan, misalnya debu, serbuk tumbuh-tumbuhan,

bulu binatang, bahan makanan tertentu. Keadaan alergi ini dapat

dibuktikan dengan percobaan kulit Spasme bronkitis itu dianggap

merupakan reaksi alergi. Batuk asma semacam ini dinamai bentuk

asma ekstrinsik.

b Bentuk asma intrinsik yang tidak menunjukan percobaan kulit positif

terhadap alergen.

Pada penderita ini sering dapat ditemukan adanya infeksi persisten

pada sinus paranasalis, tonsil atau saluran pernafasan bagian atas.

c Faktor herediter memegang peranan penting, karena lebih dari separuh

penderita mempunyai sanak keluarga yang juga menderita berbagai

bentuk penyakit alergik.

d Beberapa faktor lain yang penting dan dapat merangsang timbulnya

serangan spasme ialah tekanan emosional, mengisap asap atau debu

atau rangsangan lain dan keadaan badan terlalu lelah.

D. Patofisiologi

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 7: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

7

Menurut Long (1996) suatu serangan asma merupakan suatu akibat

adanya reaksi antigen, antibody yang menyebabkan dilepaskannya mediator-

mediator kimia yang meliputi histamin. Slow relasing of anaphylaksis (SRS-

A), Eosinophilic Chemotetik Factor of Anaphyilaksis (ECF-A) menyebabkan

timbul tiga reaksi utama :

1. Konteraksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar/kecil

menimbulkan bronchospasme,

2. Peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya edema

mukosa yang menambah sempitnya saluran nafas lebih lanjut.

3. Peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi mukus,

mengakibatkan pasien yang mengalami serangan akan berubah benafas

mulut. Yang mengakibatkan keringnya mukus, dan lebih lanjut akan

menghambat saluran nafas.

Selama serangan akut, alveoli mengembang secara progresif seperti

pada emfisema, sebenarnya terjadi emfisema akut. Bila reaksi bronkiolus tidak

dapat dilakukan, oksigen yang tidak memadai melewati membran alveolar

kapiler ke dalam-dalam (hipoksemia), dan pasien lebih bertambah sianosis.

Pada waktu yang sama, penderita biasanya mengalami hiperventilasi dan

mengeluarkan CO2 dan karenanya biasanya Pa CO2 berkurang bila Pa

CO2 menjadi meningkat dan penderita menjadi hiperkapnia, hal ini merupakan

tanda bahaya karena ini menunjukkan bahwa penderita menjadi hiperkapnia,

hal ini merupakan tanda bahaya karena ini menunjukkan bahwa penderita

mengalami kelelahan dan usaha ventilasi menjadi tidak adekuat: Intubasi dan

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 8: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

8

ventilasi bantuan mungkin diperlukan. Penderita perlu diobservasi terus

menerus dan dibantu segala sesuatunya yang ia butuhkan.

Pada dasarnya patologi asma adalah inflamasi jalan napas yang

berkepanjangan dan reversibel inflamasi diduga karena obstruksi yang

berlanjut pembengkakan membran jalan napas (mukosa edema), pengecilan,

diameter jalan napas, kontraksi otot polos bronkus yang mengelilingi jalan

napas, kontraksi otot polos bronkus yang mengelilingi jalan napas,

menyebabkan penyempitan yang berkelanjutan dan peningkatan produksi

mukus, yang mana menurunkan ukuran jalan napas dan mungkin

menyebabkan keseluruhan bronkus tersumbat. Otot bronkus dan kelenjar

mukus membesar tebal, produksi sputum lengket dan hipertetisl alveoli. Pada

beberapa pasien mungkin mengalami fibrosis membran sub epitel jalan napas,

yang kemungkinan menyebabkan penyempitan aliran udara yang irreversibel

(Brunner & Suddath's, 1999).

F. Manifestasi Klinis

Ada beberapa pendapat mengemukakan bahwa asma ditandai dengan :

Menurut Corwin (2000)

1. Dispnea berat

2. Retraksi dada

3. Nafas coping hidung

4. Peningkatan jelas usaha bernafas

5. Wheezing pernapasan dangkal dan cepat

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 9: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

9

6. Ekspirasi lama

Menurut Lemone and Burke (2000)

1. Retraksi dada

2. Dispnea (sesak nafas)

3. Wezzing (mengi)

4. Batuk

5. Takipnea (respirasi > 20x/menit) dan takikardi (denyut nadi > 100x/menit)

6. Cemas ketakutan

Menurut C. Long (1996)

1. Bronkospasme, dan penyempitan jalan nafas menyebabkan wheezing saat

ekspirasi.

2. Pasien terbangun dan merasa tercekik.

3. Serangan sering, kali terjadi pada malam hari

4. Pasien menggunakan otot-otot tambahan untuk bernafas mungkin

membungkuk ke depan unntuk bernafas lebih baik.

Menurut Himawan Sutrisna (1998)

Pada serangan itu sering terjadi :

1. Spasme dinding bronkus

2. Lumen bronkus menyempit

3. Kesukaran mengeluarkan udara sehingga ekspresi memanjang, karena

udara tertahan oleh lendir.

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 10: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

10

F. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Lemone & Burke (2000) cara untuk melakukan pemeriksaan

penunjang pada penyakit asma bronkhiale adalah sebagai berkut:

1. ABGs (Analisis Blood Gas) atau analisa gas darah selama serangan akut

menggambarkan untuk mengevaluasi ph darah, tekanan oksigen, dan

menunjukkan hipoksemia karbon dioksida. ABGs awalnya menunjukkan

hipoksemia dengan PO2 o1eh karenanya pasien takipnea.

Bila aliran udara dan ventilasi terjadi hipoxemia dan asidosis respiratory

yang berarti (ph < 7,35 dan P CO2 > 42 mmHg). Gangguan respirasi

mengindikasikan kebutuhan venstilasi secara mekanik.

2. Pemeriksaan sputum pada klien asma menunjukkan adanya eosinofil yang

banyak dan sel darah putih lainnya.

3. Percobaan klien mungkin dilakukan untuk mengidentifikasi alergen secara

spesifik jika dicurigai alergi sebagai pencetus terjadinya serangan asma.

4. Tes fungsi paru digunakan untuk mengetahui derajat obstruksi jalan napas.

Test fangsi paru dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan aerosol

bronkodilator penting untuk menentukan reservibilitas obstruksi jalan

napas.

Volume residu mungkin meningkat dan kapasitas vital menurun/berkurang

atau normal terjadi selama periode remisi. Forced expiratory flow rate

(PEFR) adalah sebagian besar fungsi paru yang penting dipelajari untuk

mengetahui berbagai serangan asma dan untuk mengukur keefektifan

pengobatan.

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 11: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

11

5. Tes profokasi bronkial digunakan untuk mendapat diagnosis asma oleh

karena hiperaktivitas jalan napas. Substansi seperti methacholine atau

histamia inhaled, dan tes fungsi paru dilakukan untuk mengetahui

responsivitas jalan nafas.

6. CBC dengan WBC differential sering menunjukkan tingginya hitung

eosinofil. Peningkatan eosinofil mungkin berhubungan dengan serangan

asma.

7. Sinar X dada : dapat menyatakan hiperinflasi paru-paru, peningkatan tanda

bronkovaskuler (bronkhitis), hasil selama periode remisi dari Asma

(Doenges, 1999).

G. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Umum

Mansyur (2001) penatalaksanaan umum dari asma antara lain:

a. Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma

b. Mencegah kekambuhan

c. Mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta

mempertahankan

d. Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal, termasuk

melakukan exercise

e. Menghindari efek samping obat asma

f. Mencegah obstruksi jalan nafas yang irreversibel

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 12: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

12

Obat anti asma:

a. Bronkodilator

1) Agonis B2

Obat ini mempunyai efek bronkodilatasi untuk aerosol dari inhalasi

memberikan efek bronkodilasi yang sama dengan dosis yang jauh

lebih kecil yaitu sepuluh dosis oral dan pemberiannya lokal.

2) Metilxantin

Teaktilin termasuk golongan ini.

3) Anti Koligenik

Golongan ini menurunkan tonus vagus intrinsik dari saluran nafas

dan mempunyai efek supresi dan profilaksis.

b. Anti inflamasi

Anti inflamasi menghambat inflamasi jalannya nafas dan mempunyai

efek supresi dan profilaksis:

1) Kartikosteroid

2) Natrium kromonin merupakan anti inflamasi non steroid.

Sedangkan penatalaksanaan menurut Long (1996) pengelolaan

asma diarahkan terhadap gejala-gejala yang timbul saat serangan,

mengendalikan faktor penyebab spesifik, dan perawatan pemeliharaan

kesehatan optimal yang umum. Tujuan utama dari berbagai macam

pengobatan adalah agar pasien segera mengalami relaksasi bronkus

yang segera dan progresif.

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 13: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

13

Beberapa pendekatan terapi menurut Long, B.C. (1996) adalah

sebagai berikut:

(1) Asma akut

(a) Moderat : dapat dengan aman dikelola secara rawat jalan bila

tidak terdapat tanda-tanda yang membahayakan.

(i) Memberikan oksigen pernasal

(ii) Aminofilin IV sebagai dosis awal atau turbulatin subcutan

atau kedua-duanya dapat diberikan secara bergantian.

(iii)Monitor FEVI dan gejala-gejala, kapan membaik, kapan

dimulai terapi oral.

(iv) Observasi dengan cermat selama 48 jam dan monitor tanda-

tanda kekambuhan.

(b) Serangan berat dengan satu atau lebih tanda bahaya : kapasitas

vital < 1,0 1, FEVI < 0.5 1, PO2 di bawah 50 mm, PCO2

meningkat, kelelahan atau gangguan kesadaran.

(i) Rawat, berikan suplemen oksigen, intubasi bila perlu.

(ii) Berikan steroid IV (100 mg hidrokortison atau yang

sebanding dengan setiap 6 jam untuk 4 dosis), mulai

pemberian prednison 60 – 80 mg setiap jam sampai FEVI

mencapai atau mendekati nilai terbaik sebelumnya, mulai

dengan penggunaan beclomethason inhaler.

(iii)Aminofilin IV dalam dosis awal kemudian dalam dosis

pemeliharaan, selama 48 jam sampai 72 jam monitor kadar

aminofilin darah.

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 14: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

14

(iv) IPPB dapat digunakan untuk pemakaianobat adrenergik dan

untuk mempermudah bronkodilatasi.

(2) Asma kronik

(a) Ringan sampai berat atau rekuren

(i) Senyawa teofilin : sodium kromolin dapat dicoba, berikan

inhaler adrenergik sebagaimana dibutuhkan.

ii) Obat-obatan beta 2 adrenergik oral ditambahkan

dalamdosis terbagi bila hal-hal di atas tidak efektif.

(b) Moderat : tambahan beclomethason inhaler pada point (1) dan

(2) di atas.

(c) Asma berat mempengaruhi kerja : berikan steroid oral setiap

hari sebagai tambahan pada point-point di atas, pertahankan

steroid agar diberikan dalam dosis minimal yang efektif.

Adapun tingkatan pasien asma menurut Soeparman, et. Al,m

(1998) adalah: tingkat I yaitu pasien asma yang secara klinis normal,

tanpa kelainan pemeriksaan fungsi parunya. Tingkat II yaitu pasien

asma tanpa keluhan dan tanpa kelainan pada pemeriksaan fisiknya,

tetapi fungsi parunya menunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan napas.

Tingkat III yaitu pasien asma tanpa keluhan tetapi pada pemeriksaan

fisik dan pemeriksaan fungsi paru menunjukkan tanda obstruksi jalan

napas. Tingkat IV, yaitu pasien biasa mengeluh sesak napas, batuk

dan napas berbunyi. Tingkat V adalah status asmatikus, yaitu suatu

keadaan darurat berupa serangan asma akut yang berat dan bersifat

refrakter sementara terhadap pengobatan yang lazim.

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 15: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

15

Pathways dan Perumusan Alergen Non Alergen Diagnosa Keperawatan - Perubahan suhu dan kelembaban - Latihan fisik

- Uap yang mengiritasi - Stres emosional

- Asap - Obat-obatan aspirin anti inflamasi non steroid

- Bau-bauan - Infeksi saluran pernafasan

- Pengawet makanan - Faktor herediter

Adanya reaksi Ig1

Pelepasan mediator-mediator kimia

Edema Bronskospasme Peningkatan Produksi mukus Bersihan jalan napas tidak

efektif

Sesak Nafas

- Kelelahan - Takipnea - Batuk - Dispnea

- Keletihan - Kurang - Gelisah - Retraksi dada

- Dispnea Gangguan pertukaran

gas

Pola nafas tidak efektif

- Adanya sekret - Spasme

dinding bronkus

- Lumen bronkus menyempit

Konsentrasi O2 kurang dari

kebutuhan tubuh

Bersihan jalan nafas

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 16: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

16

pengetahuan - Nafas cuping hidung - Pucat/sianosis - Takut - Peningkatan jelas - Penurunan toleransi - Panik Gangguan pola usaha bernafas

terhadap aktivitas tidur - Wheezing

- Eekspirasi > lama dari inspirasi Intoleransi Ansietas aktivitas

Sumber : Barbara C. Long (1991), Waspadji (2001), Himawan Sutrisna (1998)

Corwin (2000), Doenges (1999), Carpenito (1998) 18

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 17: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

17

2. Fokus Intervensi

Menurut Doenges, 2000 adalah:

a) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronchospasme

peningkatan produktifitas sekret, sekret kental

Tujuan : Jalan nafas kembali efektif

KH : Mempertahankan jalan nafas paten dengan nafas

bersih/jelas

Intervensi : - Auskultasi bunyi nafas, catat adanya wheezing,

ronkhi

- Monitor frekuensi pernafasan

- Kaji pasien untuk posisi yang nyaman

- Pertahankan polusi lingkungan yang minimal

- Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari

sesuai toleransi jantung

- Kolaborasi pemberian nabulizer, fisioterapi dada

dan sectioning

b) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas

oleh sekret

Tujuan : Memperbaiki ventilasi dan oksigenasi jaringan

dekuat dengan GDA dalam rentang normal dan

bebas gejala distres pernafasan.

Intervensi : - Kaji frekuensi pernafasan

- Tinggikan kepala tempat tidur, dorong nafas

dalam perlahan

- Kaji secara rutin kulit dan membran mukosa

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 18: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

18

- Dorong pengeluaran sputum, pengisapan bila

diindikasikan

- Auskultasi bunyi nafas

- Awasi tingkat kesadaran atau status mental

- Evaluasi tingkat toleransi aktivitas, berikan

lingkungan tenang dan nyaman

- Kolaborasi O2

c) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

ketidakseimbangan suplai O2 dan kebutuhan O2

Tujuan : Tidak ada kelemahan fisik

Intervensi : - Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas

- Beri suasana tenang dan batasi pengunjung

- Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana

pengobatan

- Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk

tidur/istirahat

- Bantu aktivitas perawatan diri pasien

d) Ansietas berhubungan dengan depresiasi oksigen

Tujuan : Ansietas tidak terjadi

Intervensi : - Kaji tingkat kelamahan pasien

- Bantu pasien untuk mengidentifikasi

kemampuan koping

- Beri suport fisik dan emosional pasien

e) Gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk produktif (Carpenito,

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 19: 1 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit …repository.ump.ac.id/4962/6/Enggoan Heri Prasetyo BAB II.pdf · 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asma adalah Penyakit

19

1998)

Tujuan : Kebiasaan tidur normal

Intervensi : - Biarkan klien tidur 2 jam tanpa gangguan

- Hindari kafein seperti kopi

- Batasi jumlah pengunjung

- Pantau tanda-tanda vital sebelum dan sesudah

aktivitas

- Kolaborasi pemberian obat antitusif sesuai

indikasi

Asuhan Keperawatan pada..., Enngoan Heri Prasetyo, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010