2. Sediaan Galenik

14
TEKNOLOGI FITOFARMASETIKA Retno Wahyuningrum Retno Wahyuningrum

description

teknologi fitofarmasetik

Transcript of 2. Sediaan Galenik

  • TEKNOLOGI

    FITOFARMASETIKA

    Retno WahyuningrumRetno Wahyuningrum

  • II. SEDIAAN GALENIS

  • SEDIAAN GALENIS?

    Sediaan farmasi yang berasal dari tanaman (phytopharmaceuticals) dihasilkan dari tanaman segar atau yang sudah dikeringkan tanaman segar atau yang sudah dikeringkan atau diawetkan, dari tumbuhan atau bagian tumbuhan, dengan cara pemerasan, ekstraksi, destilasi, dan proses lainnya

  • Bentuk-Bentuk Produk Bahan Alam

    Bahan segar

    SimplisiaSimplisia

    Ekstrak

  • A. Bahan Segar

    1. Pulpa buah Preparat pasta/padat yang dibuat dengan pengeringan buah, dipisahkan dagingnya, dibuat bubur, diserkai dan diuapkan.

    Contoh: produk dari tomat dan asam Jawa.Contoh: produk dari tomat dan asam Jawa.

    2. Juice/Succus Presss Juice : buah segar ditambah sedikit air, dipres dan difermentasi.

    Bukan Press : Aloe, opium, gom Arab, Balsam Peru.

  • A. Bahan Segar (lanjutan)

    3. Juice buatanBukan dari Juice tetapi hasil ekstraksi. Succus liquiritae dari akar direbus selama 15 jam.

    4. Syrup Dibuat dengan merebus 800 bagian gula dengan 475 bagian juice.

    Contoh syrup Black currant, Syrup Raspberry, Syrup Cherry

  • A. Bahan Segar (lanjutan)

    5. AlkoholatBahan segar direndam dalam etanol. Apabila bahan dikeringkan, komponen yang dikehendaki hilang, sehingga dibuat alkoholat.

    6. Preparat Homeopatik70 % juice segar tanpa minyak atsiri, resin dan mucus.

  • B. Simplisia

    1. Bubuk/Serbuk

    2. Herbal tea

  • C. Ekstrak

    Sediaan yang diperoleh melalui cara ekstraksi bahan dengan ukuran partikel

    Definisi menurut Farmakope Indonesia?

    ekstraksi bahan dengan ukuran partikel dan dengan cairan pengekstraksi tertentu

  • Jenis Ekstrak

    1. Ekstrak pelarut airEkstrak dengan menggunakan pelarut aira. Dekok (decoct)

    Penarikan sari tanaman pada suhu 90C-98C, menggunakan pelarut air selama 30 menit (Farmakope Belanda V)Belanda V)Sediaan cair yang diperoleh dengan memanaskan bahan dengan air pada suhu 90C selama 30 menit (Sediaan Galenik)

    b. InfusaPenarikan sari larutan pada suhu 90C-98C menggunakan pelarut air selama 15 menit (Farmakope Belanda V dan VI)

  • Jenis Ekstrak (lanjutan)

    c. Macerata

    Menurut DAB 8 tentang pembuatan macerata : Obat dengan derajat kehalusan tertentu didiamkan, dengan sering diaduk, 30 menit sesudah penambahan air yang diperlukan pada suhu kamar. Kemudian berat ideal ekstrak dilengkapkan dengan penambahan air ekstrak dilengkapkan dengan penambahan air menggunakan air bilasan

    d. Ekstrak dengan pelarut air skala industri

    Jika perlu ditambah dengan alkohol berkadar rendah, terutama jika produk akhir akan dijadikan ekstrak kering yang larut dalam air

  • Jenis Ekstrak (lanjutan)

    2. Tingtura

    Ekstrak dari tanaman obat yang dibuat dengan etanol pada berbagai konsentrasi

    3. Ekstrak cair

    (fluid) lebih pekat (ratio ekstrak - bahan = (2:1)

    4. Ekstrak tenua (dipekatkan hingga seperti madu)

  • Jenis Ekstrak (lanjutan)

    5. Ekstrak keringEkstrak cair diuapkan ditambah bahan inert menjadi ekstrak kering.

    Ajuvant : maltodekstrin, laktosa, aerosil.

    6. Ekstrak minyak (Olea medicata, medicinal oils)Serbuk direndam dalam minyak

    7. Asetat, VinegarJarang dipakai. Bahan diekstraksi dengan asam asetat encer dengan kerapatan 1.025 -1,045 g/ml, kandungan asam asetat.

  • SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN DENGAN TOPIK

    PENGOLAHAN SIMPLISIAPENGOLAHAN SIMPLISIA

    TERIMA KASIH