5a. Lp Head Injury

download 5a. Lp Head Injury

of 28

Transcript of 5a. Lp Head Injury

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    1/28

    LAPORAN PENDAHULUANHEAD INJURY(CEDERA KEPALA)

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Stase Anak

    Disusun oleh :

    Endah Siti Nurhayati 22!!2!"#$#

    PRO%ES& NERS AN'KAAN *&&

    %AKULAS &L+U KEPERA,AAN

    UN&*ERS&AS PAD-AD-ARAN .ANDUN'

    2!/

    A; Konse0 Dasar Cedera Ke0ala Rin1an

    1; Pen1ertian

    Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala tulang

    tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun tidak

    langsung pada kepala, Suriadi ! "uliani #$$%&, sedangkan menurut 'lack !

    (acobs, %))*& cedera kepala adalah trauma pada otak yang diakibatkan kekuatan

    fisik eksternal yang menyebabkan gangguan kesadaran tanpa terputusnya kontinuitas

    otak

    2; Klasii3asi

    MenurutMansjoer, #$$$& cedera kepala dapat diklasifikasikan berdasarkan

    mekanisme, keparahan dan morfologi cedera +

    a; 'erdasarkan mekanisme cedera

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    2/28

    1; Trauma tumpul

    ecepatan tinggi tabrakan otomobil&

    ecepatan rendah terjatuh, dipukul&

    2; Trauma tembus

    -uka tembus peluru dan cedera tembus lainnya

    b; 'erdasarkan keparahan cedera

    1; Cedera kepala ringan

    a; Skor skala koma .lasgo/ .CS& %0 sadar penuh, atentif, dan

    orientatif&

    b; Tidak ada kehilangan kesadaran misalnya konkusi&

    c; Tidak ada intoksikasi alkohol atau obat terlarang

    d; Pasien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing

    e; Pasien dapat menderita abrasi, laserasi, atau hematoma kulit kepala

    f; Tidak ada kriteria cedera sedang1berat2

    2; Cedera kepala sedang kelompok resiko sedang&

    a; Skor skala koma .lasgo/ .CS& )1%3 konfusi, letargi,

    ataustupor&

    b; Konkusi

    c; Amnesia pasca trauma

    d; Muntah

    e; Tanda kemungkinan fraktur kranium mata rabun&

    f; ejang

    3; Cedera kepala berat kelompok resiko berat&

    a; Skor skala koma .lasgo/ .CS& *14 koma&

    b; Penurunan derajat kesadaran secara progresif

    c; Tanda neurologi fokal

    d; Cedera kepala penetrasi atau teraba fraktur depresi kranium2c; 'erdasarkan morfologi

    1; 5raktur tengkorak

    ranium + linear6 stelatum 7 depresi6 nondepresi 7 terbuka6 tertutup

    'asis + dengan6 tanpa kebocoran cairan serebrospinal dengan

    tanpa kelumpuhan ner8us 9::

    2; -esi intrakranial

    5okal + epidural, subdural, intracerebral

    Difus + konkusi ringan, konkusi klasik, cedera aksonal difus2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    3/28

    3; Anato4i %isisolo1i

    a; Anatomi kepala

    Tengkorak terbagi atas

    1; Tengkorak ;tak

    Tengkorak otak menyelubingi otak dan alat pendengar2 Tengkorak otak

    terdiri dari +

    a; ubah tengkorak

    ubah tengkorak yang berbentuk cembung menyelubungi rongga

    tengkorak dari atas dan dari sisi2 ubah tengkorak terdiri atas

    beberapa tulang ceper yang dihubungkan oleh sutura tengkorak2 Dari

    depan ke belakang terdapat berturut1turut sebuah tulang dahi,sepasang tulang ubun1ubun dan sebuah tulang belakang kepala2 Pada

    dinding sisi kubah tengkorak terdapat sepasang tulang pelipis2 Tulang

    dahi, tulang belakang kepala turut pula membentuk dasar tengkorak

    b; Dasar Tengkorak

    'agian dasar tengkorak dapat dibedakan * bagian, yaitu lekuk

    tengkorak depan, lekuk tengkorak tengah dan lekuk tengkorak

    belakang2 'agian tengah dasar lekuk tengkorak depan dibentuk oleh

    tulang lapisan yang mempunyai banyak lubang halus untuk memberi

    jalan kepada serabut1serabut saraf penghidu, oleh karena itu bagian

    tulang lapisan tersebut dinamakan lempeng ayakan yang merupakan

    atap bagi rongga hidung2

    -ekuk tengkorak tengah terdiri dari atas bagian tengah dan dua

    bagian sisi, bagian tengah adalah pelana turki2 Dasar lekuk tengkorak

    belakang letaknya lebih rendah daripada dasar lekuk tengkorak depan2

    -ekuk tengkorak belakang letaknya lebih rendah lagi daripada lekuk

    tengkorak tengah lihat gambar %&2

    2; Tengkorak

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    4/28

    toreh lekuk mata ba/ah yang terletak antara tulang baji, tulang pipi dan

    tulang ra/an atas2 Toreh itu mangarah ke lekuk /ajah pelipis2 Tulang air

    mata mempunyai sebuah lekuk yang jeluk, yaitu lekuk kelenjar air mata

    yang disambung ke arah ba/ah oleh tetesan air mata yang bermuara di

    dalam rongga hidung2

    b; ulit epala

    ulit kepala terdiri dari 0 lapisan sebagai scalp, yaitu +

    1; ulit

    2; jaringan penyambung connective tissue&

    3; galae aponeurotikayaitu jaringan ikat yang berhubungan langsung dengan

    tengkorak24; Perikranium2

    ulit kepala banyak memiliki pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan

    akibat laserasi kulit kepala akan mengakibatkan banyak kehilangan darah,

    American College of Surgeons %))=&

    c; Tulang Tengkorak

    Tulang tengkorak terdiri dari kal8akrium dan basis kranii2 >ongga

    tengkorak dasar adalah tempat lobus frontalis, fosa medis adalah tempat lobus

    temporalis dan fosa posterior adalah ruang bagi batang otak ba/ah dan

    serebelum, American College of Surgeons %))=&

    d; Meningen

    Selaput meningen menutupi seluruh permukaan otak yang terdiri dari *

    lapisan, yaitu dura meter, arakhnoid dan pia meter2 Dura meter adalah selaput

    keras terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang melekat erat dan tabula interna atau

    bagian dalam kranium2 Di ba/ah dura meter terdapat lapisan kedua yang tipis

    dan tembus pandang di sebut selaput arakhnoid2 -apisan ketiga adalah pia mater

    yang melekat pada permukaan kortek serebri, American College of Surgeons

    %))=&

    e; Sistem Saraf Pusat SSP&

    "ang disebut sistem saraf pusat di sini adalah otak dan medula spinalis

    yang tertutup di dalam tulang dan terbungkus dalam selapu1selaput meningen&

    pelindung, serta rongga yang berisi cairan

    1; ;tak dan pembagiannya

    ;tak secara garis besar dapat dibedakan menjadi * bagian, yaitu +

    serebrum, batang otak, dan serebelum2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    5/28

    a; Serebrum

    Setiap hemisfer dibagi atas empat lobus yaitu + lobus frontalis,

    parietal, oksipital, temporalis2 5ungsi dari setiap lobus berbeda1beda2

    'erikut penjelasan dari masing1masing fungsi lobus +

    ; Lobus Frontalis, bagian depan bekerja untuk proses belajar,

    merancang, psikologi, lobus frontalis bagian belakang untuk

    proses motorik termasuk bahasa

    ; Lobus parietal, bekerja khusus untuk sensorik somatik misal

    sensibilitas kulit& dan peran asosiasinya, beberapa areanya penting

    bagi proses kognitif dan intelektual2

    ; Lobus Oksipital, merupakan area pengoperasian penglihatan2

    ; Lobus temporalis, merupakan pusat pendengaran dan asosiasinya,beberapa pusat bicara, pusat memori2 'agian anterior dan basal

    lobus temporalis penting untuk indra penghidu2

    b; 'atang ;tak

    'atang otak terdiri dari otak tengah, pons dan medula oblongata2

    Masing1masing struktur mempunyai tanggung ja/ab yang unik dan

    fungsi ketiganya sebagai unit untuk menjalankan saluran impuls yang

    disampaikan ke serebri dan lajur spinal

    ; ;tak Tengah, merupakan bagian pendek dari batang otak yang

    letaknya di atas pons2 'agian ini terdiri dari bagian posterior yaitu

    tektum yang terdiri dari bagian bagian kolikuli superior dan

    kolikuli inferior dan bagian anterior yaitu pedunkulus serebri2

    kolikuli superior berperan dalam refleks penglihatan dan

    koordinasi gerakan penglihatan, sedangkan kolikuli inferior

    berperan dalam reflek pendengaran, misalnya menggerakkan

    kepala ke arah datangnya suara2 Pedunkulus serebri terdiri dari

    berkas serabut1serabut motorik yang berjalan turundari

    serebelum2

    ; Pons, terletak diantara otak tengah dan medula oblongata2 Pons

    berupa jembatan serabut1serabut yang menghubungkan kedua

    hemisfer serebelum, serta menghubungkan mesensefalon di

    sebelah atas dengan medula oblongata ba/ah2 Pons merupakan

    mata rantai penghubung yang penting pada jaras

    kortikoserebelaris yang menyatukan hemisfer serebri dan

    serebelum2bagian ba/ah pons berperan dalam pengaturan saraf

    kranial trigeminus, abdusen dan fasialis

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    6/28

    ; Medula ;blongata, terletak diantara pons dan medula spinalis2

    Pada medula ini merupakan pusat refleks yang penting untuk

    jantung2 9asokonstriktor, pernapasan,bersin,batuk,menelan,

    pengeluaran air liur dan muntah2

    c; Serebelum

    Serebelum terletak di dalam fosa kranii posterior dan ditutupi oleh

    durameter yang menyerupai atap tenda, yaitu tentorium yang

    menisahkan dari bagian posterior serebrum2 Serebelum terdiri dari

    bagian tengah, 8ermis dan dura hemisfer lateral2 Serebelum

    dihubungkan dengan batang otak oleh tiga berkas serabut yang

    dinamakan pedunkulus2 Pendukulus serebeli superior berhubungan

    dengan mesensefalon 7 pendukulus serebeli media menghubungkankedua hemisfer otak 7 sedangkan pendukulus serebeli inferior berisi

    serabut1serabut traktus spinosere belaris dorsalis dan berhubungan

    dengan medula oblongata2 Semua akti8itas serebelum berada di ba/ah

    kesadaran2 5ungsi utama serebelum adalah sebagai pusat refleks yang

    mengkoordinasi dan memperluas gerakan otot, serta mengubah tonus

    dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan dan

    sikap tubuh2

    2; Medula Spinalis

    Medula spinalis terletak di dalam kanalis neural dari kolumna

    8ertebra, berjalan ke ba/ah dan memenuhi kanalis neural sampai setinggi

    8ertebra lumbalis kedua2 Sepasang saraf spinalis berada diantara pembatas

    8ertebra sepanjang kolumna 8ertebra2 Di ba/ah ujung tempat medula

    spinalis berakhir2 Di dalam ujung tempat medula spinalis terletak

    interneuron, serabut sensori, asenden, serabut motorik desenden dan badan

    sel saraf dan dendrit somatik sekunder volunter& dan motor neurons

    otonom utama2 Area sentral medula spinalis merupakan massa abu1abu

    yang mengandung badan sel saraf dan neuron internunsial2

    f; Sistem Saraf Tepi SST&

    Menurut Price !

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    7/28

    Nervus I (Olfaktorius) + Sifatnya sensorik mensarafi hidung memba/a

    rangsangan aroma bau1bauan& dari aroma rongga hidung ke otak2

    Nervus II (Optikus) + Sifatnya sensorik, mensarafi bola mata memba/a

    rangsangan penglihatan ke otak

    Nervus III (Okulomotorius) + Sifatnya motorik, mensarafi otot1otot orbital otot

    penggerak bola mata& 6 sebagai pembuka bola mata2

    Nervus IV (Trochlear) + Sifatnya motorik, mensarafi otot1otot orbital, sebagai

    pemutar bola mata

    Nervus V (Trigeminus) + Sifatnya majemuk sensorik1 motorik& bertanggung

    ja/ab untuk pengunyah2

    Nervus VI (b!usen) + Sifatnya motorik, sebagai pemutar bola mata ke arah

    luar

    Nervus VII (Fasial) + Sifatnya majemuk sensorik1 motorik&, sebagai

    mimik /ajah dan menghantarkan rasa pengecap, asam, asin dan manis2

    Nervus VIII (Vestibulokokhlearis)+ Sifatnya sensorik, saraf kranial ini

    mempunyai dua bagian sensoris yaitu auditori dan 8estibular yang berperan

    sebagai penterjemah2

    Nervus I" (#losofhar$ngeal) + 'erperan dalam menelan dan respons sensori

    terhadap rasa pahit di lidah2

    Nervus " (Vagus) + Sifatnya majemuk sensorik1 motorik& mensarafi

    faring, laring dan platum

    Nervus "I (sesoris) + Sifatnya motorik, saraf ini bekerja sama dengan

    8agus untuk memberi informasi ke otot laring dan faring2

    Nervus "II (%ipoglosal) + Sifatnya motorik, mensarafi otot1otot lidah2

    g; Sistem Saraf ;tonom SS;&

    Sistem Saraf ;tonom merupakan sistem saraf campuram2 Serabut1serabut

    aferennya memba/a masukan dari organ1organ 8iseral menangani pengaturan

    denyut jantung, diameter pembuluh darah, pernafasan, percernaan makanan, rasa

    lapar, mual, pembuangan dan sebagainya&2 Saraf aferen motorik SS;

    mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar1kelenjar 8iseral1SS; terutama

    menangani pengaturan fungsi 8iseral dan interaksinya dengan lingkungan dalam2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    8/28

    Sistem Saraf ;tonom dibagi menjadi dua bagian + 'agian Pertama adalah

    Sistem Saraf ;tonom parasimpatis SS;p& dan Sistem Saraf ;tonom simpatis

    SS;s&, bagian simpatis meninggalkan sistem saraf pusat dari daerah thorakal

    dan lumbal torakolumbal& medula spinalis2 'agian parasimpatis ke luar otak

    melalui komponen1komponen saraf karanial& dan bagian sakral medula spinalis

    kraniosakral&2

    5ungsi simpatis adalah peningkatan kecepatan denyut jantung dan

    pernapasan, serta menurunkan akti8itas saluran cerna2tujuan utama fungsinya

    adalah mempersiapkan tubuh agar siap menghadapi stress atau apa yang

    dinamakan respon bertempur6 lari2

    5ungsi parasimpatis adalah menurunkan kecepatan denyut jantung dan

    pernapasan dan meningkatkan pergerakan saluran cerna sesuai dengankebutuhan pencernaan dan pembuangan2 (adi saraf parasimpatis membantu

    konser8asi dan hemostatis fungsi1fungsi tubuh2

    Cairan Sere5ros0inal

    5ungsi cairan serebrospinal adalah sebagai penahan getaran, menjaga

    jaringan SSP yang sangat halus dari benturan terhadap struktur tulang yang

    mengelilinginya dan dari cedera mekanik2 (uga berfungsi dalam pertukaran

    nutrien antara plasma dan kompartemen selular2 Cairan serebrospinal merupakan

    filtrat plasma yang dikeluarkan oleh kapiler di atap dari keempat 8entrikel otak2

    Seperti yang telah disebutkan, ini serupa dengan plasma minus plasma protein

    yang besar, yang ada di balik aliran darah2 Sebagaian besar cairan ini dibentuk

    dalam 8entrikel bagian lateral, yang terletak pada masing1masing hemisfer

    serebri2 Cairan mengalir dari 8entrikel lateral ini melalui duktus ke dalam

    8entrikel ketiga diensefalon2 Dari 8entrikel ketiga cairan mengalir

    melalui a&ua!uktus '$lvius mi!braindan masuk ke 8entrikel keempat medula2

    emudian sebagian dari cairan ini masuk melalui lubang foramen& di bagian

    atas dari 8entrikel ini dan masuk ke dalam spasium subarakhnoid sejumlah kecil

    berdifusi ke dalam kanalais spinalis&2 Dalam spasium subarakhnoid, CSS diserap

    kembali ke dalam aliran darah pada tempat tertentu yang disebutpleksus

    subarakhnoi!

    Pembentukan dan reabsorbsi CSS diatur oleh tekanan osmotik koloid dan

    hidrostatik yang sama yang mengatur perpindahan cairan dan partikel1partikel

    kecil antara plasma dan kompartemen cairan interstisial tubuh2 Secara singkat

    dire8ie/, kerja dari tekanan ini adalah sebagai berikut + dua tim yang berla/anan

    dari tekanan mendorong dan menarik mempengaruhi gerakan air dan partikel1

    partikel kecil melalui membran kapiler semipermiabel2 Satu tim terdiri atas

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    9/28

    tekanan osmotik plasma dan tekanan hidostatik CSS2 :ni memudahkan gerakan

    air dari kompartemen CSS ke dalam plasma2 .erakan air dari arah yang

    berla/anan dipengaruhi oleh tim dari tekanan hidrostatik plasma dan tekanan

    osmotik CSS2 Tim yang berpengaruh bekerja secara simultan dan kontinu2

    Dalam 8entrikel, aliran CSS menurunkan tekanan hidrostatik CSS2 ?al ini

    memungkinkan tim bersama mempengaruhi gerakan air dan partikel kecil dari

    plasma ke 8entrikel2

    Tekanan hidrostatik darah yang rendah dalam sinus 8enosus bersebelahan

    dengan 8ili arakhnoid menunjukkan skala untuk gerakan air dan terlarut dari

    kompartemen CSS kembali ke dalam aliran darah2 ematian sel1sel

    yang melapisi kompartemen CSS akan mengeluarkan protein ke dalam CSS2 :ni

    akan meningkatkan tekanan osmotik CSS dan memperlambat reabsorbsisementara juga mempercepat pembentukan bila kerusakan terjadi di dalam

    dinding 8entrikel&2 Peningkatan protein CSS karena hal ini atau penyebab lain

    dapat merangsang atau mencetuskan kondisi kelebihan CSS yang

    disebut hi!rosefalus2

    e3anan &ntra3ranial

    Menurutmerican ollege of 'urgeon,%))=& berbagai proses patologis

    yang mengenai otak dapat mengakibatkan kenaikan tekanan intrakranial yang

    selanjutnya akan mengganggu fungsi otak yang akhirnya berdampak buruk

    terhadap kesudahan penderita2 Dan tekanan intrakranial yang tinggi dapat

    menimbulkan konsekuensi yang mengganggu fungsi otak dan tentunya

    mempengaruhi pula kesembuhan penderita2 (adi kenaikan intrakranial tidak

    hanya merupakan indikasi adanya masalah serius dalam otak tetapi justru sering

    merupakan masalah utamanya2 T: normal pada saat istirahat kira1kira %$

    mm?g %*@ mm ?#;&, T: lebih tinggi dari #$ mm?g dianggap tidak normal

    dan T: lebih dari 3$ mm?g termasuk dalam kenaikan T: berat2 Semakin

    tinggi T: setelah cedera kepala, semakin buruk prognosisnya2

    4; Etiolo1i

    Menurut Cor/in, #$$%& penyebab dari cedera kepala adalah kecelakaan lalu

    lintas, perkelahian, jatuh dan cedera olah raga2 Cedera kepala terbuka sering

    disebabkan oleh peluru atau pisau2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    10/28

    ecelakaan 7 jatuh, kecelakaan kendaraan motor atau sepeda, dan mobil2

    ecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan, dan dapat terjadi pada

    anak yang cedera akibat kekerasan, Suriadi ! "uliani #$$%&2

    5; Patoisiolo1i

    ranium merupakan struktur kuat yang berisi darah,jaringan otak dan jaringan

    serebrospinal2 5ungsi cerebral tergantung pada adekuatnya nutrisi seperti oksigen,

    glukosa2 'erat ringannya cedera kepala tergantung pada trauma kranium atau otak2

    Cedera yang dialami dapat gegar otak, memar otak atau laserasi, fraktur dan atau

    hematoma inur$ vaskuler, epu!ural * epi!uralatausub!ural hematoma&2

    Cedera kepala yang terjadi dapat berupa percepatan aselerasi& atau perlambatan

    !eselerasi&2 Trauma dapat primer atau sekunder2Trauma primer adalah trauma yang

    langsung mengenai kepala saat kejadian2 Sedangkan trauma sekunder merupakan

    kelanjutan dari trauma primer2 Trauma sekunder dapat terjadi meningkatnya tekanan

    intrakranial, kerusakan otak, infeksi dan edema cerebral2

    pidural hematoma merupakan injury pada kepala dengan adanya fraktur pada

    tulang tengkorak dan terdapat lesi antara tulang tengkorak dan dura2 Perdarahan ini

    dapat meluas hingga menekan cerebral oleh karena adanya tekanan arteri yang

    tinggi2 .ejalanya akan tampak seperti kebingungan atau kesadaran delirium, letargi,

    sukar untuk dibangunkan dan akhirnya bisa koma2 Badi dan nafas menjadi lambat,

    pupil dilatasi dan adanya hemiparese2

    Subdural hematoma adalah cedera kepala dimana adanya ruptur pembuluh 8ena

    dan perdarahan terjadi antara dura dan serebrum atau antara duramater dan lapisan

    arakhnoid2 Terdapat dua tipe yaitu subdural hematoma akut dan kronik2 'ila akut

    dapat dikaitkan dengan kontusio atau laserasi yang berkembang beberapa menit atau

    jam2 Manifestasi tergantung pada besarnya kerusakan pada otak dan usia anak, dapat

    berupa kejang, sakit kepala, muntah, meningkatnya lingkar kepala, iritabel dan

    perasaan mengantuk2Cerebral hematoma adalah merupakan perdarahan yang terjadi akibat adanya

    memar dan robekan pada cerebral yang akan berdampak pada

    perubahan vaskularisasi, ano+iadan dilatasi dan edema2 emudian proses tersebut

    akan terjadilah herniasi otak yang mendesak ruang disekitarnya dan menyebabkan

    meningkatnya tekanan intrakranial2 Dalam jangka /aktu #3 =# jam akan tampak

    perubahan status neurologi2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    11/28

    5raktur yang terjadi pada cedera kepala dapat berupa fraktur linear, farktur

    depresi, fraktur basiler, fraktur compound laserasi kulit dan fraktur tulang&2

    Perubahan oksigenisasi akibat trauma otak dapat dilihat pada bagan berikut +

    .angguan oksigenisasi

    ekurangan suplay oksigen

    .angguan metabolisme

    dema jaringan otak

    Meningkatnya 8olume dan tekanan intrakranial

    Tekanan intrakranial meningkat

    6; Ko40li3asi

    Menurut Mansjoer, #$$$& komplikasi yang dapat terjadi pada cedera kepala adalah +

    a; ebocoran cairan serebrospinal dapat disebabkan oleh

    rusaknyaleptomeningendan terjadi pada # @E pasien dengan cedera kepala

    tertutup2

    b; Fistel karotiskavernosusditandai oleh trias

    gejala + eksolelamos,kemosis,dan bruit orbita, dapat timbul segera atau

    beberapa hari setelah cedera2

    c; Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh kerusakan traumatik pada

    tangkai hipofisis, menyebabkan penghentian sekresi hormon antidiuretik

    d; dema pulmonal, komplikasi paru1paru yang serius pada pasien cedera kepala

    adalah edema paru2 :ni mungkin terutama berasal dari gangguan neurologis

    atau akibat dari sindrom distres pernapasan de/asa2

    e; ejang pasca trauma dapat terjadi segera dalam #3 jam&, dan minggu

    pertama& atau lanjut setelah satu minggu&2

    7; Penatala3sanaan Cedera Ke0ala

    Menurut Mansjoer, #$$$& penatalaksanaan cedera kepala adalah +

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    12/28

    a; Cedera epala >ingan

    Pasien dengan cedera kepala ini umumnya dapat dipulangkan ke rumah tanpa

    perlu dilakukan CT1Scan bila memenuhi kriteria berikut +

    1; ?asil pemeriksaan neurologis terutama status mini mental dan gaya

    berjalan& dalam batas normal2

    2; 5oto ser8ikal jelas normal

    3; Adanya orang yang bertanggung ja/ab untuk mengamati pasien #3 jam

    pertama, dengan instruksi untuk segera kembali kebagian ga/at darurat

    jika timbul gejala yang lebih buruk2

    riteria pera/atan di rumah sakit +

    1; Adanya perdarahan intrakranial atau fraktur yang tampak pada CT Scan2

    2; Konfusi, agitasi, atau kesadaran menurun

    3; Adanya tanda atau gejala neurologis fokal

    4; :ntoksikasi obat atau alkohol

    5; Adanya penyakit medis komorbid yang nyata

    6; Tidak adanya orang yang dapat dipercaya untuk mengamati pasien di

    rumah2

    b; Cedera epala Sedang

    Pasien yang menderita konkusi otak comotiocerebri&, dengan skala .CS

    %0 sadar penuh, orientasi baik dan mengikuti perintah& dan CT Scan normal,

    tidak perlu dira/at2 Pasien ini dapat dipulangkan untuk obser8asi di

    rumah,meskipun terdapat nyeri kepala, mual, muntah, pusing atau amnesia2

    >esiko timbulnya lesi intrakranial lanjut yang bermakna pada pasien dengan

    cedera kepala sedang adalah minimal2

    c; Cedera epala 'eratSetelah penilaian a/al dan stabilitasi tanda 8ital,keputusan segera pada

    pasien ini adalah apakah terdapat indikasi inter8ensi bedah saraf segera

    hematoma intrakranial yang besar&2 (ika ada indikasi, harus segera

    dikonsultasikan ke bedah saraf untuk tindakan operasi2 Penatalaksanaan

    cedera kepala berat sebaiknya pera/atan dilakukan di unit ra/at intensif2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    13/28

    Dalam unit ra/at intensif dapat dilakukan hal1hal berikut +

    1; Penilaian ulang jalan nafas dan 8entilasi

    2; Monitor tekanan darah

    3; Pemasangan alat monitor tekanan intraktranial pada pasien dengan

    skor .CS F 4, bila memungkinkan2

    4; Penatalaksanaan cairan + hanya larutan isotonis salin normal dan

    ringer laktat&

    5; Butrisi

    6; Temperatur badan

    7; Anti kejang fenitoin %0 #$ mg6kg '' bolus intra8ena

    8; Steroid deksametason %$ mg intra8ena setiap 3 @ jam selama 34 =#

    jam9; Antibiotik

    10; Pemeriksaan

    Dapat menberikan manfaat terhadap kasus yang ragu1ragu2 ?arus

    dilakukan pemeriksaan sinar G tulang kepala, bila bertujuan hanya

    untuk kepentingan me!ikolegal-

    Menurut American College of Surgeons, %))=&, penatalaksanaan pada

    cedera kepala adalah +

    a; Cedera epala >ingan .CS %31%0&

    Semua penderita cedera kepala ringan diperiksa CT1Scan,

    terutama bila dijumpai adanya kehilangan kesadaran yang cukup

    bermakna, amnesia atau sakit kepala hebat2

    riteria pera/atan dira/at di >S adalah +

    1; CT1Scan tidak ada

    2; Ct1Scan abnormal

    3; Semua cedera tembus4; >i/ayat hilang kesadaran

    5; Sakit kepala sedang1berat

    6; :ntoksikasi alkohol6 obat1obatan

    7; 5raktur tengkorak

    8; .hinorea / otorea

    9; Tidak ada keluarga di rumah

    10; Tidak mungkin kembali ke >S segera

    11; Amnesia2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    14/28

    Pasien dengan cedera kepala ringan dipulangkan dari >S adalah +

    1; Tidak memenuhi kriteria ra/at

    2; ontrol ke >umah Sakit6 dokter bila ada tanda seperti

    a; Mengantuk berat atau sulit dibangunkan penderita harus

    dibagunkan setiap # jam selama periode tidur&

    b; Mual dan muntah

    c; Perdarahan atau keluar cairan dari hidung atau telinga

    d; Sakit kepala hebat

    e; elemahan atau rasa baal pada lengan atau tungkai2

    f; 'ingung atau perubahan tingkah laku

    g; Salah satu pupil mata bagian mata gelap& lebih besar dari

    yang lain, gerakan1gerakan aneh bola mata, melihat dobel ataugangguan penglihatan lain2

    h; Denyut nadi yang sangat lambat atau sangat cepat, atau pola

    nafas yang tidak biasa2

    b; Cedera elapa Sedang .CS )1%*&

    Pasien cedera kepala sedang biasanya tampak kebingungan6

    mengantuk, namun masih mampu mengikuti perintah1perintah

    sederhana2 Pemeriksaan a/al sama dengan untuk cedera kepala ringan

    ditambah pemeriksaan sederhana, pemeriksaan CT1Scan epala,dira/at untuk diobser8asi, amnesia retrogra!eadalah kehilangan

    kesadaran se/aktu kejadian2

    Setelah dira/at di >umah sakit dilakukan pemeriksaan neurologis

    periodik, pemeriksaan CT1Scan ulang bila kondisi penderita

    memburuk, bila penderita tidak mampu melakukan perintah1perintah

    lagi segera lakukan pemeriksaan CT1Scan ulang dan penatalaksanaan

    sesuai protokol cedera kepala berat2 'ial kondisi membaik )$ E ,

    penderita dipulangkan dan kontrol ke poliklinik2

    c; Cedera epala 'erat .CS *14&

    Penderita dengan cedera kepala berat tidak mampu melakukan

    perintah1perintah sederhana /alaupun status kardiopulmonalnya telah

    di stabilisasi, pemeriksaan dan penatalaksaannya adalah +

    A'CD

    a; ir0a$

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    15/28

    Membebaskan jalan nafas dengan memasang intubasi

    en!otrakheal

    b; 1reathing

    Diberikan 8entilasi oksigen %$$E sampai diperoleh hasil

    pemeriksaan analisis gas darah

    c; irculation

    ?ipotensi biasanya disebabkan oleh cedera otak itu sendiri

    kecuali pada stadium terminal dimana medulla oblongata sudah

    mengalami gangguan2 >espon buka mata, respon motorik, respon

    8erbal, reaksi cahaya pupil, reflek okulosefalik, reflekokulo8estibuler2

    d; 2rugsdanFlui!s

    Pemberian obat1obatan kalau perlu cairan infus sebagai pengganti

    cairan tubuh yang hilang yaitu monitol, steroid, furosemid,

    balbiturat, anti kon8ulsan2

    e; 3lektro ar!io #raph$

    CT1Scan semua penderita, Ventrikulografiudara, angiogram-

    B; Konse0 Asuhan Ke0era6atan 0ada Pasien Cedera Ke0ala Rin1an

    1; Pen13a7ian

    a; Asuhan epera/atan Cedera epala

    1; :dentitas pasien2

    :dentitas pasien meliputi + nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,

    alamat, status perka/inan, suku bangsa dan tanggal masuk ruangan2

    2; >i/ayat esehatan dan pemeriksaan fisik

    Menurut SmeltHer ! 'are, #$$%&, ri/ayat kesehatan yang perlu dikaji6

    ditanyakan adalah kapan cedera terjadiI apa penyebab cederaI Peluru

    kecepatan tinggiI ;bjek apa yang terbentur kepalaI Dari mana arah dan

    kekuatan pukulanI Apakah ada kehilangan kesadaranI Durasi periode tidak

    sadarI Dapatkah pasien dibangunkanI >i/ayat tidak sadar atau amnesia

    terhadap cedera kepala menunjukkan derajat kerusakan otak yang berarti,

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    16/28

    dimana perubahan selanjutnya dapat menunjukkan terjadi pemulihan

    kerusakan otak sekunder2

    Menurut ngram2',%)))&, ri/ayat kesehatan yang perlu dilakukan adalah

    pengkajian neurologis cepat amati kepala dan belakang kepala bila terjadi

    luka atau edema2 Periksa hidung dan telinga kalau memungkinkan ada darah

    atau cairan bening yang keluar2 'ila ada gunakan kertas deabetik untuk

    memeriksa ada tidaknya cairan serebrospinal CSS&2 'ila tes glukosa positif

    menunjukkan adanya CSS, bila pasien sadar dan orientasinya penuh, kaji

    respon klien terhadap kondisi dan pemahamannya tentang kondisi serta

    rencana penanganan2

    Menurut Suriadi ! "uliani, #$$%&, pada saat melakukan pengkajian

    ri/ayat kesehatan perlu diperhatikan hal penting, saat kejadian, tempat,

    bagaimana posisi saat kejadian, serangan, lamanya, faktor pencetus adanya

    fraktur dan status kesadaran2 Status neurologis yang perlu dikaji perubahan

    kesadaran, pusing kepala, 8ertigo, menurunnya refleks, malaise,

    kejang, iritabel, kegelisahan atau agitasi2 Pupil yang diperiksa adalah ukuran,

    refleks terhadap cahaya, hemiparesis, letargidan koma, mual muntah,

    kesukaran bernafas atau sesak, napas lambat, hipotensi , bra!ikar!i-

    3; Akti8itas6 :stirahat

    .ejala + Merasa lemah, lelah, kaku, hilang kesimbangan

    Tanda + Perubahan kesadaran, letargi, hemiparese, &ua!replegia,

    ataksia, cara berjalan tak tegap, masalah dalam kesimbangan, cedera

    trauma& ortopedi, kehilangan tonus otot, otot palstik2 Penurunan kekuatan,

    ketahanan, keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit2 .angguan

    massa otot, perubahan tonus2

    4; Sirkulasi

    .ejala + ?ipotensi syok&, penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas

    yang cedera, 8aokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih

    dan dingin2 Takikardi syok6 ansietas6 nyeri&2 Disritmia syok& pembentukan

    edema jaringan

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    17/28

    Tanda + Perubahan tekanan darah atau normal hipertensi&, perubahan

    frekuensi jantung bra!ikar!i, takikar!iyang diselingi dengan bra!ikar!i,

    !isritmia&2

    5; :ntegritas go

    .ejala + Perubahan tingkah laku atau kepribadian tenang atau dramatis&

    Masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan2

    Tanda + Cemas, mudah tersinggung, !elirium, agitasi, bingung, depresi

    dan impulsif2 Menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri, marah2

    6; liminasi

    .ejala + :nkontenensia kandung kemih6 usus atau mengalami gangguan

    fungsi

    Tanda + Pengeluaran urine menurun atau tak ada selama fase darurat2

    Diuresis setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi2

    Penurunan bising usus6 tak ada

    7; Makanan

    .ejala + Mual, muntah dan mengalami perubahan selera

    Tanda + .angguan menelan, batuk, air liur keluar, !isfagia& dema

    jaringan umum2noreksia, mual6muntah

    8; Beurosensori

    .ejala + ehilangan kesadaran sementara, amnesiaseputar

    kejadian, vertigo, sinkope, tinitus, kehilangan pendengaran, bingung, baal

    pada ekstremitas2 Perubahan dalam penglihatan seperti ketajamannya

    yang!iplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, fotofobia, gangguan

    pengecapan dan penciuman2 esemutan2

    Tanda + Perubahan kesadaran bisa sampai koma2 Perubahan status

    mental orientasi ke/aspadaan, perhatian, konsentrasi pemecahan masalah,

    perubahan pupil respons terhadap cahaya, simetri&, de8iasi pada mata,

    ketidakmampuan mengikuti kehilangan pengindraan seperti pengecapan,

    penciuman dan pendengaran2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    18/28

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    19/28

    2; pemeriksaan sinar G ser8ikal

    3; CT Scan

    4; M>: Magnetic >eaconance :maging&

    5; Punksi lumbal, pengambilan contoh CSS

    6; Pneumoensefalogram

    7; Sistogram

    8; .DA .as Darah Arteri&

    9; . lektro nsefalo .rafi&

    10; . lektro ardio .rafi&

    Menurut Doenges, %)))&, pemeriksaan diagnostik yang dilakukan dalam

    menegakkan media adalah +

    1; CT Scan

    2; M>: Magnetic >eaconance :maging&

    3; Angiografi

    4; 'A> 'rain Auditory 8oked >espons&

    5; PT Posttarn mission Tomography&

    6; .DA .as Darah Arteri&

    2; Dia1nosa Ke0era6atan

    Menurut Doenges, %)))&, diagnosa yang muncul pada cedera kepala adalah +

    a; Perubahan perfusi jaringan cerebral

    Pengertian + Suatu keadaaan dimana seseorang indi8idu mengalami

    penurunan suplai nutrisi dan oksigen pada tingkat seluler oleh karena

    penurunan suplai darah arteri, Carpenito #$$$&2

    'erhubungan dengan 0en1hentian aliran darah oleh (he4ora1i8

    he4ato4a)9

    'atasan arakteristik, Doenges %)))&2

    Perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori, perubahan respon motorik

    atau sensorik, gelisah, perubahan tanda 8ital2

    b; Pola nafas tidak efektif

    Pengertian + eadaan di mana seorang indi8idu mengalami kehilangan

    8entilasi yang actual atau potensial yang berhubungan dengan perubahan pola

    pernafasan, Carpenito #$$$&2

    'erhubungan dengan 3erusa3an neuroas3uler

    'atasan arakteristik, Carpenito #$$$&2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    20/28

    1; Mayor harus didapat&

    Perubahan dalam frekuensi atau pola pernafasan dari nilai dasar&

    Perubahan pada nadi frekuensi, irama, kualitas&

    2; Minor mungkin didapat&

    ;rthopnoe, takipnoe, hiperpnoe, hiper8entilasi, pernafasan

    disritmia, pernafasan sukar6 berhati1hati

    c; Perubahan persepsi sensori

    Pengertian + eadaan di mana indi8idu 6 kelompok mengalami atau beresiko

    mangalami suatu perubahan dalam jumlah, pola, atau interprestasi stimulasi

    yang dating, Carpenito #$$$&2

    'erhubungan dengan trau4a atau deisit neurolo1is2

    'atasan arakteristik, Carpenito #$$$&2

    1; Mayor harus didapat&

    Tidak akuratnya interprestasi stimulasi lingkungan dan 6daya perubahan

    negati8e dalam jumlah atau pola yang datang

    2; Minor mungkin didapat&

    a; Disorientasi mengenai /aktu dan tempat

    b; Disorientasi mengenai orang

    c; Perubahan kemampuan memecahkan masalah

    d; Perubahan perilaku atau pola komunikasi

    e; egelisahan

    f; Melaporkan adanya halusinasi dengar atau halusinasi lihat

    g; etakutan

    h; nsietas

    i; patis

    j; Peka rangsang

    d; Perubahan proses pikir

    Pengertian + eadaan di mana indi8idu mengalami suatu gangguan dalam

    akti8itas mental seperti berpikir sadar, orientasi realitas, pemecahan masalah,

    penilaian dan pemahaman yang berhubungan dengan koping, Carpenito

    #$$$&2

    'erhubungan dengan 0eru5ahan isolo1is2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    21/28

    'atasan arakteristik, Carpenito #$$$&2

    1; Mayor harus didapat&

    Tidak akuratnya inter8ensi tentang stimulus, internal dan atau eksternal2

    2; Minor mungkin ada&

    urang kognitif termasuk defisit memori, kecurigaan, !elusi, fobia,

    obesitas,pengalihan, kurangnya persetujuan 8alidasi, kebingunagan6

    disorientasi, prilaku ritualistik, impulsi8itas, perilaku sisoal yang tidak

    tepat2

    e; erusakan mobilitas fisik

    Pengertian + eadaan di mana seorang indi8idu dengan keterbatasan

    penggunaan lengan atau tungkai atau keterbatasan kekuatan otot, Carpenito

    #$$$&2

    'erhubungan dengan 3erusa3an 0erse0si atau 3o1niti2

    'atasan arakteristik, Carpenito #$$$&2

    1; Mayor harus didapat&

    Penurunan kemampuan untuk bergerak dengan sengaja dalam lingkungan

    misalnya mobilitas di tempat tidur, berpindah, ambulasi, keterbatasan

    rentang gerak&

    2; Minor mungkin didapat&

    a; Pembatasan pergerakan yang dipaksakan

    b; nggan untuk bergerak

    f; >esiko tinggi infeksi

    Pengertian + eadaan di mana seorang indi8idu beresiko terserang oleh agen

    patogenik atau potunistik 8irus, jamur, bakteri, protoHoa atau parasit lain&

    dari sumber1sumber eksternal2 Sumber1sumber endogen atau eksogen,

    Carpenito #$$$&2

    'erhubungan dengan7arin1an trau4a2

    g; Defisit pera/atan diri

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    22/28

    Pengertian + suatu keadaan di mana indi8idu mengalami kerusakan fungsi

    motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan penurunan kemampuan

    untuk melakukan akti8itas pera/atan diri, Carpenito #$$$&2

    'erhubungan dengan 3eter5atasan 4o5ilisasi isi32

    'atasan arakteristik, Carpenito #$$$&2

    1; Mayor harus didapat&

    urangnya kemampuan untuk makan sendiri2

    urangnya kemampuan untuk mandi sendiri2

    3; Peren;anaan

    Menurut Doenges, %)))&, perencanaan asuhan kepera/atan yang muncul pada

    cedera kepala adalah +

    a; Diagnosa : + Perubahan perfusi jaringancerebral berhubungan dengan

    penghentian aliran darah oleh hemoragi, hematoma&2

    Tujuan + mempertahankan tingkat kesadaran6perbaikan kognisi dan fungsi

    motorik6 sensorik2 Mendemonstrasikan tanda1tanda 8ital stabil dan tidak adatanda1tanda peningkatan T:2

    >encana epera/atan +

    1; Pantau6 catat status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai

    standar misalnya .CS&

    >asional + Mengkaji adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran adan

    potensi peningkatan T: dan bermanfaaat dalam menentukan lokasi,

    perluasan dan perkembangan kerusakan susunan saraf pusat SSP&2

    2; Pantau tekanan darah

    >asional + Bormalnya, autoregulasi mempertahankan aliran darah otak

    yang konstan pada saat ada fluktuasi tekanan darah sistemik2 ehilangan

    autoregulasi dapat mengikuti kerusakan 8askularisasi cerebral lokal atau

    menyebar menyeluruh&

    3; 8aluasi keadaan pupil, catat ukuran, ketajaman, kesamaan antara kiri dan

    kanan dan reaksinya terhadap cahaya2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    23/28

    4; aji perubahan pada penglihatan, seperti adanya penglihatan yang kabur,

    ganda lapang pandang menyempit dan ke dalam persepsi2

    >asional + .angguan penglihatan yang dapat diakibatkan oleh kerusakan

    mikroskopik pada otak,mempunyai konsekuensi terhadap keamanan dan

    juga akan mempengaruhi pilihan inter8ensi2

    5; Pertahankan kepala6 leher pada posisi tengah atau pada posisi netral2

    Sokong dengan gulungan handuk kecil atau bantal kecil

    >asional + epala yang miring pada salah satu sisi menekan 8ena jugularis

    dan menghambat aliran darah 8ena,yang selanjutnya akan meningkatkan

    T:2

    6; Perhatikan adanya gelisah yang meningkat, peningkatan keluhan dan

    tingkah laku yang tidak sesuai lainnya

    >asional + Petunjuk non 8erbal mengidentifikasi adanya peningkatan T:

    atau menandakan adanya nyeri ketika pasien yang tidak dapat

    mengungkapkan keluhannya secara 8erbal2

    7; A/asi pemeriksaan laboratorium, contoh 'UB, protein serum dan

    albumin2

    >asional + Bilai rendah menunjukkan malnutrisi dan menunjukkan

    kebutuhan inter8ensi6 perubahan program terapi2

    b; Diagnosa :: + Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan

    neuro8askuler

    Tujuan + Mempertahankan pola pernafasan normal6 efektif, bebassianosis,

    dengan A.D dalam batas normal2

    :nter8ensi +

    1; Pantau frekuensi, irama, kedalaman pernafasan, catat ketidakteraturan

    pernafasan2

    >asional + Perubahan dapat menandakan a/itan komplikasi pulmonal

    umumnya mengikuti cedera otak& atau menandakan lokasi6 luasnya

    keterlibatan otak2 Pernafasan lambat, periode apnoe dapat menandakan

    perlunya 8entilasi mekanis2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    24/28

    2; Catat kompetensi refleks 8agal6 menelan dan kemampuan pasien untuk

    melindungi jalan nafas sendiri2

    >asional + emampuan memobilisasi atau membersihkan sekresi penting

    untuk pemeliharaan jalan nafas2

    3; Angkat kepala tempat tidur sesuai aturannya, posisi miring sesuai indikasi2

    >asional + Untuk memudahkan ekspansi paru6 8entilasi paru dan

    menurunkan adanya kemungknan lidah jatuh yang menyumbat jalan nafas2

    4; -akukan pengisapan lendir dengan ekstra hati1hati selama %$ %0 detik,

    catat sifat, /arna dan kekeruhan dari sekret2

    >asional + Persiapan biasanya dibutuhkan jika pasien koma atau dalam

    keadaan imobilisasi dan tidak dapat membersihkan jalan nafasnya sendiri2

    5; olaborasi rontgen thoraks ulang2

    >asional + Melihat kembali keadaan 8entilasi dan tanda1tanda komplikasi

    yang berkembang2

    c; Diagnosa ::: + Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan trauma atau

    defisit neurologis2

    Tujuan + Mempertahankan tingkat kesadaran dan fungsi persepsi2

    :nter8ensi +

    1; aji respons sensori terhadap raba6 sentuhan, panas6 dingin, benda tajam6

    tumpul dan catat perubahan yang terjadi2

    >asional + :nformasi yang dapat dari pengkajian sangat penting untuk

    mengetahui tingkat kega/atan dan kerusakan otak2

    2; ;bser8asi respon perilaku seperti rasa bermusuhan, menangis, afektif yang

    tidak sesuai, agitasi, halusinasi2

    >asional + >espon indi8idu mungkin berubah1ubah namun umumnya

    setiap emosi yang labil, frustasi, apatis dan muncul tingkah laku impulsif

    selama proses penyembuhan dari trauma kepala2

    3; 'icara dengan suara yang lembut dan pelan2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    25/28

    >asional + Pasien mungkin mengalami keterbatasaan perhatian6

    pemahaman selama fase akut dan penyembuhan dan tindakan ini dapat

    membantu pasien untuk memunculkan komunikasi2

    4; 'erikan keamanan pasien dengan pengamanan sisi tempat tidur, bentuk

    latihan jalan dan lindungi cedera kepala2

    >asional + .angguan persepsi sensori dan buruknya kesimbangan dapat

    meningkatkan resiko pada pasien2

    d; Diagnosa :9 + Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan

    fisiologis2

    Tujuan+ Mempertahankan6 melakukan kembali orientasi mental dan realita

    biasanya2

    :nter8ensi +

    1; aji rentang perhatian, kebingunagn dan catat tingkah laku ansietas

    pasien2

    >asional + >entang6 perhatian untuk berkonsentrasi mungkin memendek

    secara tajam yang menyebabkan potensi terhadap terjadinya ansietas

    mempengaruhi proses pikir pasien2

    2; Usahakan untuk menghadirkan realitas secara konsisten dan jelas, hindari

    pikiran1pikiran yang tidak masuk akal2

    >asional + Pasien mungkin tidak menyadari adanya trauma secara total

    amnesia& dari perluasan trauma dan karena itu pasien perlu dihadapkan

    pada kenyataan terhadap terjadinya trauma pada dirinya2

    3; (elaskan pentingnya melakukan pemeriksaan neurologis secara berulang

    dan teratur2

    >asional + Pemahaman bah/a pengkajian dilakukan secara teratus untuk

    mencegah6 membatasi komplikasi yang mungkin terjadi dan tidak

    menimbulkan suatu hal yang serius pada pasien dapat membantu

    menurunkan ansietas2

    4; Pertahankan harapan realitas dari kemampuan pasien untuk mengontrol

    tingkah lakunya sendiri, memahami dan mengingat informasi yang ada2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    26/28

    >asional + Mempertahankan harapan dari kemampuan untuk meningkatkan

    dan melanjutkan sampai pada tingkat fungsi lebih tinggi untuk

    mempertahankan harapan dan meningkatkan akti8itas rehabilitas kontinu2

    5; urangi stimulus yang merangsang kritik yang negatif, argumentasi2

    >asional + Menurunkan resiko terjadinya respon pertengkaran dan

    penolakan2

    e; Diagnosa 9 + erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan

    persepsi6 kognitif2

    Tujuan+ Mempertahankan kekuatan dan fungsi bagan tubuh yang sakit2

    :nter8ensi +

    1; Periksa kembali kemampuan dan keadaan secara fungsional pada

    kerusakan yang terjadi2

    >asional + Mengidentifikasi kemungkinan kerusakan secara fungsional dan

    mempengaruhi pilihan inter8ensi yang akan dilakukan2

    2; aji derajat immobilisasi pasien dengan menggunakan skala

    ketergantungan $13&2

    >asional + Pasien mampu mandiri nilai $&, memerlukan bantuan6 peralatan

    yang minimal nilai %&, memerlukan bantuan sedang6 dengan

    penga/asan6pengajaran niali #&, memerlukan bantuan6peralatan yang

    terus1menerus dan alat khusus nilai *&, tergantung secara total pada

    pemberi asuhan nilai 3&2 Seseorang dalam semua kategori dengan nilai #1

    3 mempunyai resiko yang terbesar untuk terjadinya bahaya tersebut

    dihubungkan dengan immobilisasi2

    3; -etakkan pasien pada posisi tertentu untuk menghindari kerusakan karenatekanan2

    >asional + Perubahan posisi yang teratur menyebabklan penyebaran

    terhadap gerak badan dan meningkatkan sirkulasi pada seluruh bagian

    tubuh2

    4; Sokong kepala dan badan, tangan dan lengan, kaki dan paha ketika pasien

    berada dalam kursi roda2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    27/28

    >asional + Mempertahankan kenyamanan, keamanan dan postur tubuh

    yang normal dan mencegah6 menurunkan resiko kerusakan kulit di daerah

    kogsigis2

    5; 'erikan6 bantu latihan rentang gerak2

    >asional + Mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi6 posisi normal

    eJtremitas dan menurunkan terjadinya 8ena yang statis2

    f; Diagnosa 9: + >esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan jaringan

    trauma2

    Tujuan+ Mempertahankan normotermia, bebas tanda1tanda infeksi2

    :nter8ensi +

    1; 'erikan pera/atan aseptik dan antiseptik2 Pertahankan teknik cuci tangan

    yang baik2

    >asional + Cara pertama untuk menghindari terjadinya infeksi nosokomial2

    2; Pantau suhu tubuh secara teratur, catat adanya demam menggigil,

    diaforesis, dan perubahan fungsi mental

    >asional + Dapat mengindikasikan perkembangan sepsis yang selanjutnya

    memerlukan e8aluasi atau tindakan segera2

    3; ;bser8asi daerah kulit yang mengalami kerusakan seperti luka garis

    jahitan daerah alat yang dipasang in8asi terpasang infus dan sebagainya&

    >asional + Deteksi dini perkembangan infeksi memungkinkan untuk

    melakukan tindakan dengan segera dan pencegahan terhadap komplikasi

    selanjutnya2

    4; 'erikan pera/atan perineal2

    >asional + Menurunkan kemungkinan terjadinya pertumbuhan bakteri6

    infeksi yang merambah naik2

    5; olaborasi berikan antibiotik sesuai indikasi

    >asional + Terapi profilaktik dapat digunakan untuk pasien mengalami

    trauma perlukaan&, kebocoran CSS atau setelah dilakukan pembedahan

    untuk menurunkan resiko terjadinya infeksi nosokomial2

  • 8/10/2019 5a. Lp Head Injury

    28/28

    g; Diagnosa 9:: + defisit kepera/atan diri berhubungan dengan

    keterbatasan imobilisasi fisik2

    Tujuan+ Tujuan kepera/atan diri terpenuhi2

    :nter8ensi +

    1; aji derajat ketidakmampuan klien dalam hal pera/atan diri

    >asional + Mengetahui sejauh mana keterbatasan kemampuan indi8idual2

    2; 'erikan bantuan dengan akti8itas pera/atan diri yang diperlukan

    >asional + Memenuhi kebutuhan akan pera/atan diri2

    3; Anjurkan kepada keluarga untuk membantu memenuhi akti8itas pera/atan

    diri yang diperlukan klien

    >asional + Membantu memenuhi kegiatan akti8itas pera/atan diri klien2

    4; ?indari melakukan sesuatu untuk pasien yang dapat dilakukan pasien

    sendiri tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhan2

    >asional + Pasien mungkin menjadi sangat ketakutan dan sangat

    tergantung dan meskipun bantuan yang diberikan bermanfaat dalam

    mencegah frustasi adalah sangat penting bagi pasien untuk melakukan

    sebanyak mungkin untuk diri sendiri untuk mempertahankan harga diri dan

    meningkatkan pemulihan2

    5; 'erikan umpan balik yang positif untuk semua usaha yang dilakukan atau

    keberhasilannya2

    >asional + Meningkatkan perasaan makna diri, meningkatkan

    kemandirian dan mendorong pasien untuk berusaha secara kontinu2