6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

18
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM LARUTAN DAN PENGENCERAN Disusun Oleh : Nama : PRAYOGI WASKITO NIM : F05112012 Kelompok : II ( DUA ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

description

vv

Transcript of 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

Page 1: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM

“ LARUTAN DAN PENGENCERAN ”

Disusun Oleh :

Nama : PRAYOGI WASKITO

NIM : F05112012

Kelompok : II ( DUA )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2013

Page 2: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

LARUTAN DAN PENGENCERAN

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Untuk membuat suatu larutan dalam laboratorium maka diperlukan cara-cara tertentu agar tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan diri kita sendiri. Bagi orang-orang yang telah bekerja di suatu instansi pembuatan larutan mungkin hal biasa namun tidak bagi semua orang. Misalnya pada pengenceran asam-asam sulfat pekat maka yang dilakukan adalah dengan cara menambahkan asam sulfat pada aqudes bukan sebaliknya.

Hal ini disebabkan perbedaan massa jenis kedua zat, sehingga air akan mengapung di atas asam sulfat karena massa jenisnya lebih rendah. Oleh sebab itu jika pengenceran di lakukan dengan cara menambahkan aqudes pada asam sulfat maka akan terjadi reaksi yang keras atau mendidih, sama seperti air yang jatuh ke dalam minyak panas.

2. Dasar TeoriLarutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau

lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004). Pelarutan adalah membuat larutan dari padatan murni dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu, sehingga konsentrasinya tetap ( Khopkar, 1990 ).

Pengenceran Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)

dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady, 1999).

Page 3: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (Baroroh, 2004). Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004). 

Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).1.       Konsentrasi Larutan

Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004). Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan : 1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang

diinginkan. Berapa volum atau massa larutan yang akan dibuat.

2. M1  x  V1  =  M2  x V2

Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang diketahui dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama, dan memenuhi persamaan :M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkanV1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkanM2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkanV2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan

2.        Pembuatan Larutan dengan Cara MengencerkanProses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi

tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir

Page 4: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Brady, 1999).

Many solutions used in biochemistry are prepared by the dilution of a more concentrated stock solution. In preparing to make a dilution (or series of dilutions), you need to consider the goal of the procedure. This means that you need to consider both the desired final concentration and required volume of the diluted material. A simple equation allows the dilution to be calculated readily :

C1 V1 = C2 V2

Where C1 is the concentration of the initial solution ; V1 is the volume of the initial solution available to be used for dilution (this may not be the total volume of the initial solution and instead may be a small fraction of the initial solution), C2 is the desired final concentration and V2 is the desired final volume. In most cases, the initial concentration and the final concentration are either known or are chosen in order to work correctly in the experiment being planned. The final volume is usually an amount that is chosen based on the amount required for given experiment. This means that at least three of the required terms are either known or can be chosen by the experiment (Paul Meier and Kenneth, 1954).

B. TUJUANPraktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui cara membuat larutan suatu

zat dan cara mengencerkan suatu larutan serta membandingkan cara melarutkan suatu zat dengan perlakuan yang berbeda-beda.

C. METODOLOGI1. Alat dan Bahan

Praktikum mengenai Larutan dan Pengenceran dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Mei 2013 dimulai pada pukul 15.30 – 17.30 WIB. Praktikum ini dilaksanakan dalam ruang Laboratorium Biologi FKIP UNTAN. Adapun peralatan dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini cukup bervariasi/sederhana dan sering digunakan, yaitu termasuk gelas

Page 5: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

beaker (gelas kimia), air, pembakar bunsen, kawat kasa, kertas saring, gula pasir, timbangan, batang pengaduk, spatula dan kaca arloji.

2. Cara KerjaPada praktikum kali ini, hal pertama yang harus dilakukan ialah

mendengarkan semua penjelasan yang akan disampaikan oleh asisten praktikum. Kemudian asisten membagi 4 kelompok besar dalam melakukan percobaan ini. Setelah itu siapkan gula pasir dan timbanglah sesuai ketentuan percobaan serta masukkan gula pasir yang telah ditimbang dalam 3 gelas beaker dengan menggunakan 3 (tiga) perlakuan berbeda yaitu dengan cara pengadukan, dipanaskan dengan pembakar bunsen tanpa pengadukan, serta dengan cara pengadukan dan dipanaskan dengan bunsen. Kemudian, catatlah waktu (dalam detik) untuk ketiga perlakuan dimulai dari penyampuran larutan yang terdiri dari air dan gula pasir hingga saat terjadi larutan homogen. Setelah selesai, buatlah tabel perbedaan waktu dari setiap perlakuan pada masing-masing kelompok yang telah ditentukan sebelumnya dan gunakan data kelas ini untuk menghitung standar deviasi dari setiap perlakuan. Terakhir, lakukan penyaringan larutan gula hasil percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan kertas saring. Amati dan catatlah perubahan fisik hasil penyaringan baik dari warna maupun kekentalan. Kemudian buatlah hasil pengamatannya dalam bentuk narasi.

D. HASIL PENGAMATAN1. Tabel Pengamatan

Tabel Perbedaan Waktu Pada 3 Perlakuan

KELOMPOK

WAKTU PERLAKUAN

1 (detik) 2 (detik) 3 (detik)

1 dan 2 218 660 1813 dan 4 284 1440 1805 dan 6 199,2 1058 1637 dan 8 251 701 181Jumlah 952,2 3859 705

Keterangan : 1 = Perlakuan dengan pengadukan2 = Perlakuan dipanaskan dengan bunsen3 = Perlakuan dipanaskan dengan bunsen dan diaduk

Page 6: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

Tabel Standar Deviasi Perlakuan Dengan Pengadukan

X x x - x (x - x)2

218 238,05 -20,05 402,0025284 238,05 45,95 2111,4025

199,2 238,05 -38,85 1509,3225251 238,05 12,95 167,7025

Jumlah = 952,2

Tabel Standar Deviasi Perlakuan Dipanaskan Dengan Bunsen

X x x-x (x - x)2

660 964,75 -304,75 92872,5631440 964,75 475,25 225862,561058 964,75 93,25 8695,5625701 964,75 -263,75 69564,063

Jumlah = 3859

Tabel Standar Deviasi Perlakuan Dipanaskan Dengan Bunsen dan Diaduk

X x x - x (x - x)2

181 176,25 4,75 22,5625180 176,25 3,75 14,0625163 176,25 -13,25 175,5625181 176,25 4,75 22,5625

Jumlah = 705

Tabel Pengamatan Penyaringan Larutan Gula pasir

Perlakuan Pengamatan

Bau Warna Kekentalan

Larutan sebelum disaring Larutan gula pasir

Larutan pekat kekuningan

Lebih kental

Larutan setelah disaring Tidak berbau Larutan Lebih encer

Page 7: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

kuning jernih

2. Perhitungan

1.Perhitungan ( Perlakuan dengan pengadukan ) :

Dik : ntotal = 4

Jumlah total x = 218 + 284 + 199,2 + 251 = 952,2

Mean = Σxn

= 952.2

4=238,05

( x – x ) Dik : x1 = 218 mean = 238,05

x – x = 218 – 238,05 = -20,05

x2 = 284 x – x = 284 – 238,05

= 45,95 x3 = 199,2

x – x = 199,2 – 238,05 = -38,85

x4 = 251 x – x = 251 – 238,05

= 12,95

SD = √ Σ ( x−x )2

n−1=√ 4190,43

4−1=√1396,81=37,37

2.Perhitungan ( Perlakuan dipanaskan dengan bunsen ) :

Dik : ntotal = 4

Jumlah total x = 660 + 1440 + 1058 + 701 = 3859

Mean = Σxn

= 3859

4=964,75

Page 8: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

( x – x )

Dik : x1 = 660 mean = 964,75 x – x = 660 – 964,75

= -304,75 x2 = 1440 x – x = 1440 – 964,75

= 475,25 x3= 1058

x – x = 1058 – 964,75 = 93,25

x4 = 701 x – x = 701 – 964,75

= -263,75

SD = √ Σ ( x−x )2

n−1=√ 396994,74

4−1=√132331,58=363,77

3.Perhitungan ( Perlakuan dipanaskan dengan bunsen dan diaduk ) :

Dik : ntotal kelompok = 4

Jumlah total x = 181 + 180 + 163 + 181 = 705

Mean = Σxn

= 705

4=176,25

( x – x )

Dik : x1 = 181 x = 176,25 x – x = 181 – 176,25

= 4,75 x2 = 180 x – x = 180 – 176,25 = 3,75 x3= 163 x – x = 163 – 176,25

= -13,25 x4 = 181 x – x = 181 – 176,25

= 4,75

Page 9: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

SD = √ Σ ( X−x )2

n−1=√ 234,75

4−1=√78,25=8,84

3. Grafik

DiadukDipanaskan

Diaduk + Dipanaskan

0

50

100

150

200

250

300

350

400

NILAI STANDAR DEVIASI PADA 3 PERLAKUAN

NILAI STANDAR DEVIASI

PERLAKUAN

NIL

AI

ST

AN

DA

R D

EV

IASI

E. PEMBAHASANLarutan homogen adalah larutan dimana semua bagian larutan memiliki

susunan yang sama dan seragam. Karena larutan homogen tidak bisa dibedakan antara komponen-komponen penyususunnya dan menjadi susunan dan komponen yang sama Praktikum kali ini yaitu praktikum mengenai larutan dan pengenceran dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara membuat larutan suatu zat dan cara mengencerkannya serta membandingkan cara melarutkan suatu zat dengan berbagai perlakuan yang berbeda. Membuat dan mengencerkan larutan adalah salah satu keterampilan mendasar di laboratorium biologi. Dengan cara memperhitungkan banyaknya konsentrasi, molaritas dan volume yang digunakan seseorang bisa melakukan pengenceran salah satu nya menggunakan rumus V1.N1 = V2.N2. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdisfersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.

Dalam praktikum kali ini, penggunaan alat baik sebagai alat praktik maupun alat penunjang adalah alat yang sering digunakan dalam kegiatan praktikum misalnya gelas beaker, batang pengaduk, spatula, timbangan

Page 10: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

analitik dan lain-lain. Prinsipnya, dengan menimbang banyaknya gula pasir yang dibuat kedalam 3 gelas beaker dan ditambahkan air dengan diberikan perlakuan yang berbeda pada masing-masing gelas beaker. Pada setiap perlakuan dilakukan oleh 4 kelompok yang telah ditentukan.

Pada percobaan pertama, yaitu antara gula pasir dalam gelas beaker yang ditambahkan air dengan diberikan perlakuan berupa pengadukan, pada saat menuangkan air kedalam gelas beaker, seketika itu juga gunakan stopwatch untuk menghitung lamanya waktu untuk larutan menjadi homogen. Dari hasil pengamatan dan pengukuran yang telah dilakukan tercatat perbedaan waktu pada masing-masing kelompok, untuk kelompok 1, waktu yang dibutuhkann hingga larutan menjadi homogen ialah sebesar 218 detik, kelompok yang kedua = 284 detik, kelompok yang ketiga = 199,2 detik dan untuk kelompok yang keempat tercatat 251 detik.

Kemudian pada percobaan kedua, sama halnya dengan teknik percobaan sebelumnya hanya berbeda perlakuan yaitu antara gula pasir dalam gelas beaker yang ditambahkan air dengan diberikan perlakuan berupa dipanaskan dengan bunsen tanpa melakukan proses pengadukan pada larutan. Dari hasil pengukuran tercatat bahwa waktu yang diperlukan larutan hingga menjadi homogen ialah untuk kelompok pertama tercatat : 660 detik, kelompok kedua tercatat 1440 detik, kelompok ketiga : 1058 detik dan yang terakhir kelompok keempat tercatat : 701 detik.

Percobaan yang terakhir yaitu antara gula pasir dalam gelas beaker yang ditambahkan air dengan diberikan perlakuan berupa dipanaskan dengan bunsen dan ditambahkan proses pengadukan pada larutan. Dari hasil pengamatan dan pengukuran yang telah dilakukan bahwa waktu yang diperlukan larutan hingga menjadi homogen ialah pada kelompok pertama tercatat sebesar : 181 detik, kelompok kedua sebesar : 180 detik, sedangkan untuk kelompok ketiga : 163 detik dan yang terakhir pada kelompok keempat, tercatat waktu yang diperlukan ialah sebesar 181 detik sama halnya dengan pencatatan waktu yang dilakukan oleh kelompok pertama.

Setelah melakukan pengamatan dan analisis data pada percobaan, terdapat banyak sekali perbedaan dan perbandingan pada masing perlakuan yang telah dilakukan pada tiap kelompok. Pada perlakuan percobaan pertama, yaitu membuat air dan gula homogen dengan perlakuan berupa proses pengadukan. Terlihat warna sebelum dan sesudah pengamatan berbeda. Sebelumnya larutan bening, setelah dilakukan pengadukan untuk mencapai kehomogenan suatu larutan larutan berubah menjadi agak pekat dan agak bening kekuningan. Untuk percobaan yang kedua, yaitu membuat air + gula menjadi homogen dengan perlakuan berupa dipanaskan dengan bunsen tanpa pengadukan. Terlihat hasil sebelum dan setelah pengamatan dilakukan, air dan gula yang sebelumnya bening. Setelah dilakukan proses pemanasan dan melarutkan gula dengan air, gula mencair dan lama kelamaan melarut dalam air. Terlihat pada

Page 11: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

gelas beaker antara gula yang mencair dan air dapat dibedakan karena pada air dan gula terdapat lapisan bawah berupa gula yang telah mencair dan warnanya lebih pekat serta lapisan atas berupa air. Sedangkan pada percobaan yang terakhir yaitu membuat gula + air menjadi homogen dengan perlakuan berupa dipanaskan dengan bunsen dan ditambahkan proses pengadukan. Terlihat hasil sebelum dan sesudah pengamatan yang dilakukan bahwa warna air yang sebelumnya bening, setelah dilakukan pemanasan + pengadukan berubah menjadi lebih pekat dan kekuningan.

Selain itu pula, rata-rata lama waktu yang dibutuhkan larutan hingga menjadi homogen pada setiap perlakuan berbeda-beda. Dengan menggunakan

rumus : Mean = Σxn

, dapat ditentukan nilai rata-rata pada tiap perlakuan.

Pada perlakuan air + gula dengan perlakuan proses pengadukan, tercatat rata-rata waktu yang dibutuhkan hingga larutan menjadi homogen ialah sebesar 238,05 detik, untuk perlakuan kedua rata- rata lama waktu larutan ialah sebesar 964,75 sedangkan pada perlakuan yang terakhir yaitu air + gula dengan perlakuan berupa pemanasan dengan bunsen dan ditambahkan proses pengadukan terhitung rata-rata lama waktunya ialah sebesar 176,25. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan bahwa larutan dengan waktu lebih cepat untuk mencapai keadaan homogen ialah larutan air + gula dengan perlakuan berupa pemanasan dan pengadukan. Dalam proses kelarutan terdapat faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam proses kelarutan pada suatu zat. Faktor-faktor itu ialah temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).

Dalam hal mengetahui perubahan fisik yang terjadi pada larutan gula, dilakukanlah proses penyaringan untuk membandingkan bagaimana hasil pengamatan sebelum dan sesudah disaring. Setelah melakukan proses penyaringan terdapat perbedaan antara kedua perlakuan yang diberikan, pada pengamatan sebelum disaring, larutan gula pekat kekuningan dan lebih kental. Setelah proses penyaringan, larutan gula berwarna kuning jernih, lebih encer dan terdapat endapan pada kertas saring.

F. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan serta analisis data yang

telah dilakukan, larutan adalah merupakan campuran homogen antara pelarut atau solvent (jumlahnya lebih banyak) dan zat terlarut atau solute (jumlahnya sedikit). Zat-zat pembentuk campuran homogen bercampur secara merata, tidak dapat dibedakan, serba sama, tidak memiliki bidang batas, dan mempunyai sifat yang sama di seluruh bagian. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses kelarutan antara lain ialah seperti temperatur, sifat pelarut, efek

Page 12: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain. Dalam percobaan ini, perlakuan dengan waktu pelarutan yang lebih cepat ialah pada perlakuan yang berupa pemanasan dan pengadukan dengan rata-rata waktu sebesar 176,25 detik dan perlakuan dengan waktu pelarutan lebih lama ialah pada perlakuan berupa proses pemanasan saja tanpa melakukan proses

pengadukan. Untuk perhitungan nilai rata-rata digunakan rumus : Mean = Σxn

dan untuk menentukan standar deviasi digunakan rumus :

SD = √ Σ ( x−x )2

n−1 Standar deviasi digunakan untuk menjadi acuan dalam

hal penyimpangan dari peraturan kriteria penilaian hasil perhitungan dari masing-masing perlakuan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: 6. f05112012 Laporan Teklab Larutan Dan Pengenceran Prayogi Waskito

Baroroh, Umi. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Banjar Baru : Universitas lambung mangkurat

Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama. Jakarta. Penerbit Erlangga

Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya : Kartika

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta. Universitas Indonesia

Paul Meier and Kenneth L. Zierler. 1954. Journal Of The Indicator Dilution Method for Measurement. Volume 6. Page 21-22