7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

18
7 PENYEBAB TUHAN TIDAK MEMBERI KITA KAYA Sadar dan menjadi kenyataan bahwa kemiskinan ini membuat hidup dan pikiran kita menjadi sempit, susah dan kerdil.... Karena Sahabat kemiskinan yang menemani di sebelah kita adalah ; Keluh kesah, menggerutu, menyalahkan dan sering memicu munculnya jengkel dan marah ..entah ada sebab maupun tanpa sebab. Ketidak mampuan kita untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan dasar diakibatkan karena kita tidak punya..kita miskin...kita lemah...sehingga apapun yang kita harapkan terbengkelai atau tidak tercapai.... Maka TEMAN yang sering DATANG dan “menolong sementara” adalah HUTANG....ia si Hutang akan membantu untuk mencukupi atau memenuhi apa saja yang terbengkelai atau tidak tercapai tadi...tapi Hutang adalah “temen yang juga menggali lubang dan mengikat kita.... sehingga kita bisa masuk dalam lubangnya dan tidak bisa bergerak dikarenakan ikatan tali dari si Hutang tadi....hal ini dikarenakan lemahnya pikiran dan mental...bergerak untuk berubahpun lemah... karena perut kosong cenderung mendorong berfikir dan bersikap ngawur dan tidak ulet. Bagaimana akan bisa mengembalikan...jika kemiskinan itu menjebloskan ke lubang dan terikat hati dan pikiran kita...HUTANG akan semakin menumpuk........dan menunggu banyaknya tagihan karena batas waktunya telah tiba....semakin rendah diri, semakin takut berhubungan dengan orang, semakin curiga dengan sesama dan sekitarnya, semakin tidak bebas dan merdeka dalam ber Hablum minannas...maka sempitlah kehidupannya... Naudzubillah himindzalik. Maka kita selalu berdo’a agar kita terhindar dari kemiskinan. “Robbi inni Lima anjalta ilaiya min qoirin fakiir”. Lebih lebih jika ini diketahui dan disadari oleh anak kita...maka ia (si anak) akan semakin tidak percaya diri, tidak kreatif dan tidak leluasa bergerak dan bergaul dengan temannya, saudaranya atau lingkungan sekitarnya ...masya’alloh Maka dari itu kebanyakan orang pasti menginginkan untuk menjadi kaya. Namun yang umum kenyataannya... kekurangan atau ketidak cukupan lebih menempel diri kita dari pada kekayaan yang di idam idamkannya... Oleh karena itu “BISA JADI” ada 7 Penyebab Tuhan tidak memberi kita Kaya yaitu : 1. KITA PELIT (KURANG) BERSYUKUR. Rasa syukur sebenarnya menumbuhkan hati semakin bersih dan bersemangat serta menghargai terhadap apa yang didapatkan.

Transcript of 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

Page 1: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

7 PENYEBAB TUHAN TIDAK MEMBERI KITA KAYA

Sadar dan menjadi kenyataan bahwa kemiskinan ini membuat hidup dan pikiran kita menjadi sempit, susah dan kerdil....Karena Sahabat kemiskinan yang menemani di sebelah kita adalah ; Keluh kesah, menggerutu, menyalahkan dan sering memicu munculnya jengkel dan marah ..entah ada sebab maupun tanpa sebab. Ketidak mampuan kita untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan dasar diakibatkan karena kita tidak punya..kita miskin...kita lemah...sehingga apapun yang kita harapkan terbengkelai atau tidak tercapai....Maka TEMAN yang sering DATANG dan “menolong sementara” adalah HUTANG....ia si Hutang akan membantu untuk mencukupi atau memenuhi apa saja yang terbengkelai atau tidak tercapai tadi...tapi Hutang adalah “temen yang juga menggali lubang dan mengikat kita.... sehingga kita bisa masuk dalam lubangnya dan tidak bisa bergerak dikarenakan ikatan tali dari si Hutang tadi....hal ini dikarenakan lemahnya pikiran dan mental...bergerak untuk berubahpun lemah...  karena perut kosong cenderung mendorong berfikir dan bersikap ngawur dan tidak ulet.Bagaimana akan bisa mengembalikan...jika kemiskinan itu menjebloskan ke lubang dan terikat hati dan pikiran kita...HUTANG akan semakin menumpuk........dan menunggu banyaknya tagihan karena batas waktunya telah tiba....semakin rendah diri, semakin  takut berhubungan dengan orang, semakin curiga dengan sesama dan sekitarnya, semakin tidak bebas dan merdeka dalam ber Hablum minannas...maka sempitlah kehidupannya... Naudzubillah himindzalik.

Maka kita selalu berdo’a agar kita terhindar dari kemiskinan. “Robbi inni Lima anjalta ilaiya min qoirin fakiir”.Lebih lebih jika ini diketahui dan disadari oleh anak kita...maka ia (si anak) akan semakin tidak percaya diri, tidak kreatif dan tidak leluasa bergerak dan bergaul dengan temannya, saudaranya atau lingkungan sekitarnya ...masya’alloh Maka dari itu kebanyakan orang pasti menginginkan untuk menjadi kaya. Namun yang umum kenyataannya... kekurangan atau ketidak cukupan lebih menempel diri kita dari pada kekayaan yang di idam idamkannya...

Oleh karena itu “BISA JADI” ada 7 Penyebab Tuhan tidak memberi kita Kaya yaitu : 1.      KITA PELIT (KURANG) BERSYUKUR.

Rasa syukur sebenarnya menumbuhkan hati semakin bersih dan bersemangat serta menghargai terhadap apa yang didapatkan.Orang yang ogah bersyukur akan menumbuhkan jiwa yang kotor dan pikiran tidak jernih..justru akan mudah terbakar dan gampang tidak menghargai pemberian. Cenderung boros untuk dirinya dan peiit untuk orang lain. Wajar jika dalam Alqur’an Alloh SWT berfirman :  Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7) “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS.31:12). Jika kita diberi oleh orang dan kita mengucapkan terimakasih padanya orang tersebut tentu akan suka

Page 2: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

mendengarkannya, tapi sebaliknya jika kita acuh tak acuh atau tidak menghargai pemberian dari orang maka kecewalah orang yang memberinya..sehingga ia akan emoh/ogah lagi untuk memberikan lagi...dan inilah penyebab rezkinya sempit dan berkurang.Begitu pula yang terjadi pada Tuhan. Bahkan Tuhan mengancam jika kamu tidak bersyukur Siksa yang pedih akan menimpamu...boleh jadi bangkrut usaha kita, barang dagangan kita rusak/busuk, tidak laku..anak kita atau diri kita sakit sakitan sehingga akan menyempitkan kita ber gerak dan berusaha... pimpinan kita tidak simpati dan sampai memecat kita, orang lain atau teman kita ogah membantu dan lain sebagainya  ....inilah kemiskin akan menghampiri kita lagi...dan Kekayaan akan menjauhinya. Kalau Nabi saw sih bersabda : “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (HR; Muslim) Jadi bersyukur membuat hati kita senang dengan senang inilah motivasi kerja semakin tinggi dan semangat, kalau malas bersyukur motivasinya semakin lemas dan memble jadi usahanyapun asal asalan hasilnya tentu buruk dan tidak memuaskan.alias rugi sampai bangkrut.........Jadi kemiskin akan menghampiri kita lagi...dan Kekayaan akan menjauhinya. 

2.      KITA PELIT UNTUK BERSHODAQOH.

Memberi itu ciri dan tanda kita mampu dan cukup (tanpa harus melihat keberadaan jumlah barang kita)...sedangkan yang diberi menandakan tidak mampu dan lemah,,,,ada pribahasa “ala bisa karena biasa” dengan seringnya menandai diri kita mampu dan cukup (memberi) maka lama lama ciri tersebut akan menempel pada diri kita, tapi sebaliknya jika ciri dan tanda tanda untuk senang “tangan di bawah” dan ogah serta eman untuk tangan di atas maka ciri ciri lemah dan tidak mampu akan melekat pada dirinya...Subhanalloh. Orang yang pelit memberi akan ditandai dan diciri oleh orang lain...mulai dari saudara sendiri, teman,  tetangga dan orang lain walaupun jauh dan jarang ketemu sekalipun. Orang lain atau bahkan saudara kita sendiri akan enggan memberi..karena ia (orang lain atau saudara itu) tidak suka atau jengkel terhadap kepelitannya...untuk menolong pasti berat hati...maunya di tolong, untuk membantu selalu pakai perhitungan untung rugi...bahkan jika sampai berkorban sedikitpun ia akan emoh dan meninggalkannya..dan inilah prilaku atau watak  yang membuat orang lainpun tidak suka...berarti jangan harap di berikan bantuan atau imbal balik ditolong / dibantu oleh orang lain...jika ini terjadi sempitlah gerak kita dan bisa bisa tertutup untuk mengembangkan bakat, kreatifitas ataupun usaha kita...yang di peroleh adalah kesempitan bergerak, kesulitan move on, dan kedangkalan berkreasi untuk berkembang....sehingga upaya untuk mendapatkan lebih akan mengalami kesulitan, yang diperoleh adalah kesempitan..... Jadi kemiskin akan lebih dekat lagi...dan Kekayaan akan menjauhinya. Makna sodaqoh bukan mengeluarkan untuk diberikan kepada orang lain  dalam bentuk uang atau barang saja, tapi memberi dan berqorban dalam bentuk apa saja untuk mengharap RidhoNya. Siapa saja yang membiasakan untuk memberi akan disenangi oleh orang, dan besar kemungkinan orang

Page 3: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

yang kita beri mendo’akan kita untuk menjadi orang yang “Lebih”....Lebih apa saja mulai dari.. lebih hatinya terbuka dan penuh cinta,.. lebih sehat, lebih kaya dan pemurah, dan bisa pula lebih mudah dalam segala hal...do’a yang tidak disangka sangka inilah yang menyebabkan kita mudah menjadi “kaya”, tapi kalau kita pelit bersodaqoh... jangan harap di do’akan yang baik...umpatan dan hinaan akan kita dapatkan. Dalil yang ada di dalam Alqur’an tentang shodaqoh ini cukup banyak diantaranya adalah sebagai berikut : Alloh SWT berfirman ;“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Al-Baqarah 245).Ayat ini menetapkan bahwa orang yang memberi harta dan atau pertolongan kepada orang yang butuh dan yang tidak punya, ia sebenarnya memberi pinjaman kepada Allah dan berhubungan dengan Dia, dan bahwa Allohlah yang akan membayarnya kembali berlipat ganda berupa barakah dan pertumbuhan rezki. Siapa yang menabur benih akan memanen hasilnya, siapa yang menanam bibit akan memetik buahnyaJadi jika kita ogah atau tidak mau menabur benih jangan harap memanennya, jangan harap memetik buahnya jika tidak menanam bibitnya. Shodaqoh ini ibarat menabur benih padi yang ada di sawah, jika benih padi yang kita tabur maka padinya kan tumbuh semakin banyak, ibarat padi ini amal ibadah maka ia akan memperoleh amal di akhirat kelak, sedangkan rumput yang tumbuh di sekitar padi adalah efek dan imbas di dunia alias rezki dunia akan ikut pula tumbuh tanpa harus menabur bibit rumput.....Tapi jika niatnya dunia saja maka taburkan benih rumput.....tapi jangan harap tumbuhnya padi (amal akhirat kelak), ia hanya mendapatkan rumput saja. Jadi shodaqoh ini seperti berinvestasi...atau menanam modal agar modalnya berkembang dan semakin besar Hanya jika ingin mendapatkan perkembangan yang besar atau banyak maka bersodaqohlah yang besar dan banyak pula.. perumpaan ini juga dalam kaitannya dengan kehidupan nyata... Jika ingin mendapatkan ikan hiu maka umpannya haruslah anak ikan hiu, jangan harap dapat ikan hiu dengan umpan ikan teri apalagi pancingnya kecil sebagaimana untuk memancing ikan di sungai. Begitu pula shodaqoh... jika ingin mendapatkan keuntungan gede maka investasinya juga harus gede ...jangan berharap untuk memperoleh milyaran rupiah jika pengorbanan / investasi / modalnya.... hanya ratusan ribu....semakin besar kita bersodaqoh/berinvestasi,... semakin besar pula Cap kaya akan menempel padanya dan akan menjadi nyata...tapi jika enggan untuk bersodaqoh/menanam modal- maka Tuhan pun akan menilai orang ini belum pantas memegang uang besar (kaya), jika pelit berqorban (bersodaqoh) atau ber investasi / bermodal dalam upaya untuk memperoleh keuntungan,.... maka serba kekuranganpun akan senang menempel padanya sehingga memang belum layak untuk menjadi juragan/bos, pantasnya masih pas pasan dan cenderung kekurangan. Padahal mengenai shodaqoh ini Alloh SWT telah menjamin berlipat ganda begitu pula Rasulullloh saw, sebagaimana dalil berikut ini : 

Page 4: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

  “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.”(Al-Baqarah 261).  Nabi saw bersabda ;“Hendaklah tiap muslim bersedekah, bertanya para sahabat: “Hai Nabi Allah, jika tidak ada yang disedekahkan?” Bersabda Rasulullah saw.: “Bekerja dengan tangannya memanfaatkan dirinya dan bersedekah.” “Jika tidak dapat?” bertanya lagi para sahabat. “Menolong orang yang berkebutuhan yang sedang payah,” jawab Rasulullah.. “Jika tidak dapat?, tanya lagi parasahabat, yang dijawab oleh Rasulullah dengan sabdanya: “Hendaklah beramal kebajikan, menahan diri dari perbuatan yang buruk dan itulah sudah merupakan sedekah.”   Belum pantasnya kita kaya dikarenakan masih emannya kita berqorban untuk ber investasi jangka panjang...masih khawatir nanti berkurang...nanti rugi....uangku/barangku kan tinggal sedikit ini, jangan deh besuk besuk saja/nanti nanti saja....tidak berani ber modal untuk mengembangkan usaha jangan harap memperoleh pendapatan yang besar karena tidak ada jalurnya.... Kalau kita pasif maka keringlah perolehan pendapatan kita, kalau kita tidak berani berusaha dengan berani berqurban (apa saja bentuknya) jangan harap kekayaan akan kita peroleh,....karena dalam dunia usaha.... hampir semua orang kaya mereka ini berani untuk menanamkan modal /berinvestasi yang besar pula. Alloh SWT berfirman :”Katakanlah, ’Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.’ Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik.” (QS Saba’: 39) 

3.      KITA OGAH / MALAS BERHIJRAH.

Makna dari hijrah  adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain, berpindah disini menandai bahwa jika ingin perubahan maka perpindahan ini adalah suatu keharusan. Perpindahan adalah bentuk keinginan untuk berubah,..... berubah dari tidak tahu menjadi tahu...berubah dari tidak berpengetahuan menjadi luas pengetahuannya...berubah dari lingkungan yang statis menuju lingkungan yang dinamis....berubah dari tidak kreatif menuju kreatif...berubah dari monoton dan menjemukan menuju untuk lebih variatif dan menyenangkan....berubah dari pandangan sempit dan picik menuju pandangan yang luas dan penuh kehangatan....berubah dari suka mengeluh dan membenci menuju tumbuhkan optimis dan penuh cinta.....dan seterusnya dan inilah ciri ciri orang kaya berproses Hijrah adalah suatu makna ingin lebih baik dan maju....Jika kita tidak mau / malas berhijrah maka memiliki ciri ciri ; sikap dan prilakunya yang kaku, mempertahankan zona aman yang diyakininya,  sok benar, tidak mau menerima pendapat orang lain dan perubahan kemajuan, statis, sempit dan tidak terbuka, licik dan penuh keluh kesah, produktivitas rendah, mempertahankan keburukan yang ada karena ogah untuk memperbaikinya....dan seterusnya. Dan inilah ciri ciri kemiskinan akan menempel padanya.

Page 5: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

 Dalil dalil Hijrah sendiri banyak tercantum dalam Alqur’an sebagai berikut Alloh SWT berfirman :Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?.” Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah).” Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?.” Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. [An Nisaa’ : 97]

Dalam konteks bekerja jika usahanya seperti “jalan di tempat” dan tidak ada kemajuan sedikitpun maka makna hijrah tidak ada, Jika bertahun tahun dan merasa nyaman saat itu dan takut keluar dari zona kenyamanan padahal statis..maka makna hijrah tidak dilakukan....jika berlama lama kita kerja jadi buruh dengan upah minimum yang tidak ada kenaikan, tidak ada peluang karier dan tidak segera sadar bahwa ini adalah pembelengguan maka berarti OGAH DAN MALAS BERHIJRAH....Jangan Harap Kaya menghampirinya. Rosulullah saw sendiri saat 13 tahun di makah sudah terasa “seolah mentok” perkembangan dakwahnya dan justru mulai muncul beraneka ragam hambatan...Maka Tuhan menyuruhnya berhijrah ke Madinah dan selama 10 Tahun di sana perkembangannya sungguh luar biasa...jadi makna hijrah bisa pindah tempat dan pindah suasana sekaligus pindah strategi berusaha...... Rasa TAKUT dalam berhijrah umumnya ada 4 bentuk: yaitu 1.Takut penolakan 2.Takut sesuatu yang tak pasti 3.Takut gagal dan  4.Takut kepada komitmen....Semua ini adalah penghambat kemajuan dan penyakit dari suatu Hijrah, ....jika ini masih ada di lubuk hati kita maka malas berhijrah adalah pantas untuk di sandangnya. Dan jangan berharap ada lompatan dan lonjakan untuk produktivitas. Dalam konteks perkembangan suatu teknologi, makna hijrah sangat jelas dan harus dilakukan...”(kita batasi saja contoh tentang software di komputer dan handphone)”.....Bagaiamana jayanya sofware komputer saat itu (Tahun 1984-1990) yang bernama ; WS (wordstar), Lotus dan Dbase...namun karena tidak melakukan “Hijrah”(inovasi)...yaitu  lompatan dan kreatifitas yang besar untuk berubah... maka si software itu akhirnya MATI DAN TERGILAS dengan Software buatan Microsoft dengan big bosnya si Bill Gates yang berupa word, Exel, Power Point, acces dll. Begitu pula di dunia Handphone, mulai dari tumbangnya si siemens, sampai Nokia yang ogah ogahan melakukan hijrah dari software symbian ke android,...walaupun dengan malu malu kini akhirnya ia (si Nokia) pakai android pula....dan yang hangat saat ini bagaimana nasib si Blackberry...yang seolah jaya dan mengesankan...kini berangsur angsur meredup dan bahkan yang dulunya bangga pakai handphone ini kini seolah ketinggalan zaman. Hijrah adalah suatu proses alamiah dalam kepangkatan dan penghasilan jika kita ada di Dunia Kepegawaian (PNS)... dengan masuk berijazah Sarjana maka start Gol.III a yang diperoleh....dan setiap 4 tahun (umumnya) akan naik kepangkatannya yang sekaligus akan naik pula penghasilannya, begitupun yang terjadi di dunia Militer dan Instansi Pemerintah lainnya. .....Namun ini adalah bentuk “kemalasan hijrah yang kreatif” karena sudah secara otomatis dan dalam Zona Kenyamanan...Tantangan tentu tidak sedahsyat para Wira usahawan atau profesional, .....”tapi tak mengapa jika berkarya di dunia PNS dan Lembaga Kepemerintahan lainnya..hanya bentuk hijrahnya adalah otomatisasi dan statis hakekatnya.

Page 6: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

Berhijrah berarti keluar dari kebiasaan-kebiasaan lama, untuk membentuk/menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru. Berhenti bekerja dengan cara cara lama (yang biasanya sudah rutinitas), lalu belajar lagi untuk bisa bekerja dengan cara-cara baru ini lebih baik, insyaAlloh jika sungguh sungguh dilakukannya pasti akan berhasil.  Sedang mereka yang masih dikuasai bisikan untuk menentang perubahan, dengan tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan lama pasti akan tergilas, tertinggal, dan bisa menuai kegagalan. Alloh SWT Berfirman :.Dan sesungguhnya Robb-Mu tentang orang-orang yang Hijrah, setelah mereka mendapat fitnah ( cobaan ) dan kemudian usaha sungguh2 dan bersabar–sesungguhnya Robb-Mu itu maha pengampun lagi Maha penyayang.(Qs;  An Nahl; 110) Jadi dari ayat diatas pun jelas Alloh akan mencintai, menyayangi usaha untuk perbaikan (hijrah), seandainya toh gagal dalam berubah dan berusaha ini selama kita sabar maka dosa kitapun akan diampuni sebagai bentuk tukar “guling” dengan harta *(kekayaan) yang tidak kita dapat. Pada dasarnya  malas untuk berubah, malas untuk berbeda dari umumnya, malas untuk bersungguh sungguh dalam berusaha, malas dan ogah untuk melakukan perubahan (hijrah)..... maka Tuhan belum memberikan amanat kekayaan untuk nya, karena belum pantas dicap seorang yang gigih dan tahan uji. Karena orang yang kaya (hata sekaligus kafir pun) adalah orang yang gigih dan tahan uji dari berbagai cobaan dan ujian atas usahanya. 

4.      KITA SUKA BERBOHONG DAN MASIH ENGGAN UNTUK JUJUR.  

Jujur adalah menyampaikan apa adanya, tanpa dikurangi dan dilebihkan. Berbohong adalah menyampaikan dengan tidak apa adanya, entah ditutupi, di selewengkan,dikurangi, dilebihkan, di samarkan atau di palsukan. Kejujuran dan kebohongan adalah sumbernya di hati...Hati yang sebenarnya secara fitrah adalah karya Tuhan untuk selalu berlaku baik dan benar, namun hati bisa buruk dan salah karena faktor luar yang terus menerus mempengaruhinya....sehingga ada istilah hati kecilmu sebenarnya begini, begitu dst. KAYA DISINI BUKAN HANYA BERARTI MEMILIKI BANYAK HARTA SAJA, WALAUPUN ITU YANG LEBIH DOMINAN. Tapi meliputi... KAYA HATI, KAYA ILMU, KAYA HIKMAH, KAYA AMAL SHOLEH DAN SEKALIGUS JUGA KAYA HARTA. Suka berbohong itu pada dasarnya adalah membuat produktivitas yang rendah (KW 2 atau lebih) dan tidak mau sungguh sungguh menampilkan dan menyadari kekurangannya, ia ingin cepat dan singkat untuk segera memperoleh “halusinasinya” dengan cara menutupi apa yang terjadi sesungguhnya dengan tujuan perolehan yang besar walaupun itu penuh kepalsuan/tidak orisinil. Orang yang tidak jujur akan melampai batas dan suka menabrak aturan karena pikirannya buntu dan tidak punya jalan keluar untuk mengatasi kesulitannya, hal ini sebagaimana tercermin dalam Al qur’an Alloh SWT berfirman :“Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk (“SOLUSI/ JALAN KELUAR”) kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (QS; Al Ghofir : 28).

Page 7: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

 Suka berbohong adalah bentuk menipu dan melakukan korupsi, entah besar entah kecil dalam BENTUK APAPUN (mulai dari korupsi waktu – sampai korupsi harta benda). - Padahal orisinilitasnya buruk dan melakukan tindak kejahatan -, karena menyerobot dan menilep yang BUKAN HAK NYA..... Jangan harap prilaku bohong akan membuat kaya (produktivitas bagus).... Boleh jadi “sebentar” dapat duwit banyak..dengan tindakan  kebohongannya tapi sesungguhnya MISKIN DAN FAKIR HATINYA. Sehingga ia tidak kaya...Tapi MISKIN YANG SESUNGGUHNYA.. Jujur adalah bentuk dasar sungguh sungguh dalam berkarya atau berproduktivitas...saat outputnya kecil dan rendah akan di sampaikan keterus terangan ... sehingga ini akan mendorong Motivasi diri Untuk Memperbaikiya. Pura – pura.. inilah yang menyebabkan rendahnya motivasi untuk berproduktivitas, sehingga jika motivasi kerja rendah, malas untuk sungguh sungguh bekerja, tidak ulet dan tekun, gampang putus asa dan banyak berkeluh kesah, tidak kreatif dan inovatif, kurang cerdas dan lambat bergerak... ADALAH merupakan ; BENTUK BOHONG ALIAS TIDAK JUJUR,.... Nabi saw bersabda ;“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan (“produktivitas dan kualitas yang baik”), dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada surga (KEKAYAAN). Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong (‘Produktivitas buruk’)  itu akan menunjukkan kepada kelaliman (“Penyebab Susah/penyebab melarat”), dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka (KEMISKINAN). Seseorang yang terus menerus berbuat bohong (“produktivitas buruk”) akan ditulis oleh Alloh (TAKDIR) sebagai pembohong (“ORANG MISKIN”).” (HR ; Bukhari dan Muslim) JUJUR ADALAH KEPERCAYAAN (kualitas baik) SEDANGKAN BOHONG ADALAH MENUTUP AKSES MAJU ( kualitas rendah dan produktivitas jelek) dan INI YANG MASIH BANYAK DIMILIKI OLEH KITA YANG MASIH MISKIN ; yaitu Suka Berbohong dan Masih enggan untuk berbuat Jujur. 

5.      KITA LEMAH MEMPERBAIKI ATTITUDE

Sikap atau prilaku adalah merupakan TRILOGI yang sering di bahas oleh para manajemen dan motivator dalam memperoleh penghasilan dan pendapatan yang tinggi, dua yang lainnya adalah : Pengetahuan (Knowladge) dan Ketrampilan (Skill).Jika Kita mempunyai pengetahuan yang Luas, dan Ketrampilan yang mumpuni namun Attitude (sikap) yang buruk maka rusaklah pengetahuan kita yang tinggi dan skill kita yang hebat dalam menggapai penghasilan (meraih kekayaan) yang besar. Tidak akan suka atasan kita (Bos / pimpinan kita) untuk di propuse menuju jabatan yang lebih tinggi jika perilaku kita buruk, walaupun pengetahuan kita luas dan skill kita hebat. Pimpinan kita pasti lebih memilih yang memiliki attitude yang baik walaupun ketrampilan dan pengetahuan yang di punyai tinggi. Jadi pupuslah harapan untu kaya...miskin selalu mengikutinya. Lemahnya memperbaiki Attitude (Akhlaq) dikarenakan oleh masih kuatnya nafsu jahat dan buruk kita

Page 8: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

untuk kita layani dari pada memutus nafsu buruk itu sendiri. Attitude (Akhlaq) yang buruk akan di cerminkan dengan sikap yang buruk, dan sikap yang buruk adalah simbol dari ketidak tenangan, simbol dari gundah gaulana, simbol dari kelaparan dan kepapaan...lapar lebih dekat dan bersinggungan untuk jahat dan memberontak kemapanan. Perilaku Sombong atau suka pamer membuat orang lain tidak suka dan lebih lebih atasan kita...melihat anak buah sudah “melonjak” dan petentang petenteng pamer apa yang di punyai justru akan menghambat keriernya dan menutup jaringan usahanya, di sebabkan Pimpinan tidak mau meningkatkan kariernya dan orang lain ogah membina hubungan dengannya..sehingga membuat terjerumus untuk jadi miskin , hal ini dikarenakan di tendang oleh atasan, sulit bergerak dan bisa banyak musuh untuk menggagalkan usaha kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam hadits sebagai berikut,“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” [HR: Muslim, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd] Sikap rendah hati adalah attitude yang teduh dan menyenangkan buat siapapun..sehingga akan membuka peluang untuk naik kariernya karena di suka atasan dan banyak teman,... banyak jaringan yang akan mempercepat perolehan pendapatan yang banyak (tinggi) sehingga kaya akan menghampiri MALASNYA MEMPERBAIKI ATTITUDE SOMBONG AKAN BERDAMPAK PADA : LEMAHNYA UNTUK MENAMBAH PENGETAHUAN, LEMAHNYA UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN, LEMAHNYA MENJALIN JARINGAN (SILATURAHMI), LEMAHNYA PUNYA EMPATI TERHADAP SESAMA, LEMAHNYA KREATIFITAS DAN PRODUKTIVITAS, LEMAHNYA BERFIKIR DAN BERPERASAAN POSITIF, LEMAHNYA UNTUK SABAR, TEKUN DAN ULET DALAM PERJUANGAN...hal ini dikarenakan SUDAH MERASA LEBIH DAN TIDAK MAU MENERIMA SARAN / MASUKAN dari manapun serta sifat sifat ; Menonjolkan diri sendiri, merendahkan orang lain, membanggakan diri, dan mengikuti hawa nafsu....dan inilah PENYEBAB KEMISKINAN AKAN MENIMPANYA.  Nabi SAW bersabda :“Ketika seorang laki-laki sedang bergaya dengan kesombongan berjalan dengan mengenakan dua burdahnya (jenis pakaian bergaris-garis; atau pakaian yang terbuat dari wol hitam), dia mengagumi dirinya, lalu Alloh membenamkannya di dalam bumi, maka dia selalu terbenam ke bawah di dalam bumi sampai hari kiamat.” [HR. Bukhari, Muslim] Dari hadis diatas Tuhan saja tidak suka dengan kesombongan manusia dan akan memiskinkan semiskin miskinnya (“membenankan di dalam bumi”), apalagi sesama manusia tentu tidak mungkin menolongnya untuk memperoleh kemakmurannya (kebahagiaannya)...sehingga alamat MISKIN AKAN MENEMPEL PADANYA. Attitude sombong akan mengikuti hawa nafsu dan ngawur dalam mencari nafkah, sehingga perbuatannya akan tersendat bahkan bisa terjeblos dalam terali besi, dikarenakan melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Jika sudah berada di penjara maka produktivitas tidak ada alias pengangguran dan kemiskinan yang menimpanya.Prilaku sombong ini seperti mengikuti hawa nafsu sebagaimana syetan/iblis yang tertulis dalam ayat suci

Page 9: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

Al qur’an. Alloh SWT berfirman :“Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; dia MENYOMBONGKAN diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir.” [Shaad: 73-74] “Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Alloh), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang SOMBONG. Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Alloh mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang SOMBONG.” [An-Nahl: 22-23] Dari attitude sombong ini akan nampak sengsaranya dia untuk memperoleh penghasilan, dan lebih lebih nanti di akhirat sebagaimana Nabi SAW bersabda :“Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong di dalam jalannya, orang yang bersombong, orang yang banyak mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk sorga adalah orang-orang yang lemah dan terkalahkan.” [HR;.Ahmad dan Al-Hakim].

SECARA UMUM / KEBANYAKAN ORANG KAYA / KONGLOMERAT ITU UMUMNYA RENDAH HATI, MULAI ORANG KAYA YANG ADA DI AMERIKA, BENUA EROPA, NEGRI CINA, INDIA, JEPANG,,,,,, SAMPAI INDONESIA SEKALIPUN..ENTAH MEREKA ,MUSLIM, KAFIR ATAU MUSYRIK, SECARA GENERAL BELIAU BELIAU ITU TIDAK SOMBONG DAN BANYAK BERAMAL. Orang kaya (harta benda) “tanggung” memang ADA juga yang sombong, namun pastinya bakhil dan banyak pamrih...ia kaya tapi sesungguhnya ia MISKIN HATI, KERING HATINYA di saat orang tidak memuji, di saat orang tidak banyak mengelilingi, di saat orang banyak yang tak suka dan menjauhi, di saat hartanya hilang atau rusak sedikit karena tingkah polahnya,, di saat suara kebaikan mengajaknya, di saat orang menginsafkannya,...maka ia benar benar MISKIN UNTUK MAU MENERIMANYA AKAN KEBENARAN DAN KEBAIKAN ITU...DAN MERASA TERSIKSA HATINYA DI KARENAKAN Ujub dan Congkak kuat menyelimuti hatinya. Eksklusifitas atau menyendiri dan emoh berbaur dengan kebanyakan, membatasi tali persaudaraan (silaturohim) bahkan jika tidak menguntungkan akan di putusnya pertemanan .....HAL  ini semua adalah “Attitude” Sombong yang menyebabkan pintu rezki tersumbat , perolehan penghasilan minim dan akhirnya KEMISKINAN MENEMPEL PADA DIRINYA.DAN ORANG KAYA “SEKALIPUN KAFIR ADANYA”  ATTITUDE SOMBONG TIDAK NAMPAK YANG NAMPAK ADALAH RENDAH HATI, SANTUN DAN PENUH SEMANGAT. Sedangkan attitude sok merasa punya dan suka pamer,  akan di perlihatkan oleh orang yang HAKEKATNYA miskin dan sendainya kaya, kayanya sebentar dan akan segera kembali ke miskin lagi, bisa jadi tipe OKB (Orang Kaya Baru). Jadi masih LEMAHNYA MERUBAH ATTITUDE yang buruk (sombong) untuk menjadi atitude yang baik (rendah hati) masih banyak yang belum melakukannya. 

6.      KITA TIDAK SIGAP DAN TANGGAP MENGELOLA WAKTU. 

Page 10: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

Time is money = waktu adalah  uang, Time is gold = waktu adalah emas, Time is life = waktu adalah kehidupan dan seterusnya adalah kata kata singkat tapi penuh makna DAN MOTIVASI. Banyaknya waktu yang terbuang sia sia dan MENGUAP  tanpa hasil apabila SAAT MALAM TIBA, banyak yang di gunakan UNTUK bermain remi, bermain domino, bermain bilyard, ngerumpi kesana kemari dengan KONCO KONCONYA..dan  handphonenya, bermain game sambil tertawa tawa...setelah itu tidur pulas dan bangun siang, habis bangun ... ngopi, merokok (UNTUK YANG COWOK),,,, (YANG CEWEK) ; memelototi televisi dan ngotak ngatik gadgetnya,  sambil matanya ketap ketip melamun menunggu malam tiba...setibanya malam ia gunakan waktunya untuk kegiatan yang tidak poduktif dan tidak memiliki ciri ciri memanfatkan waktu seperti  orang kaya. Karena orang kaya WAKTUNYA TERTATA,  tiap menit, jam dan hari punya scedule yang jelas.

Lebih lebih yang “KAYA –SESUNGGUHNYA-”  WAKTUNYA DIISI untuk Ber Ibadah dan Berdzikir tanpa Jeda..aktifitas dunianya juga pasti ada...bekerja, mencari nafkah, dan mempunyai nilai nilai produktivitas yang berharga.  ALLOH SWT BERFIRMAN DENGAN SUMPAHNYA :“Demi waktu (masa), Sesungguhnya manusia itu benar benar dalam kerugian, KECUALI Orang orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh (“memanfaatkan waktu untuk produktivitas yang tinggi”), dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (“ulet, tekun dan tawakal berjuang”)(Qs; Al Asr; 1-3). Masih kurang sadar dan kurang cerdasnya menilai waktu itu adalah modal,..... waktu itu adalah ruh, waktu itu adalah duwit, waktu itu adalah peluang dan kesempatan, waktu itu adalah sumber kekayaan yang terus berjalan meninggalkannya, ia tidak berulang, dan kembali. Tapi bisa MENGGILAS DAN MELINDAS DIRI KITA JIKA WAKTU ITU BERLALU TERUS TANPA ADA HASIL DAN PRODUKTIVITAS YANG BERHARGA....KARENA WAKTU ITU ADALAH KILATAN PEDANG, JIKA KITA TIDAK CERDIK DAN PINTAR MEMANFAATKAN WAKTU MAKA PEDANGLAH YANG AKAN MENEBAS LEHER (“KESEMPATAN DAN PELUANG”) KITA WAKTU ITU ADALAH KESEHATAN DAN KEBAHAGIAAN, JIKA KITA TIDAK BISA MEMFUNGSIKAN WAKTU INI MAKA KESEHATAN KITA AKAN HILANG DAN KEBAHAGIAAN KITA AKAN LENYAP YANG ADA ADALAH SAKIT DAN TERKAPAR. Sabda Nabi SAW : Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari). Orang yang kaya prilakunya pasti bisa memfungsikan waktu sebagai produktivitas, sedangkan orang miskin “masih ool / dodol dalam memahami dan memanfaatkan waktu untuk berkarya, bekerja dan berproduktivitas”...sehingga waktunya banyak yang terbuang percuma dan sia sia. Pesan beliau lagi yang terkait dengan waktu,,,dan memiliki prospek jangka panjang adalah sebagai berikut :“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, [2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, [3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, [4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, [5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim), hal ini menunjukan betapa urgen dan vitalnya waktu...karena semua yang ada dan yang hidup ini dibatasi dan dilingkari oleh WAKTU. 

Page 11: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

Para milyader atau jutawan..dus sekaligus non muslim...Semuanya pintar dalam mengelola waktu, ...mulai dari seichiro honda yang tekun dan ulet untuk suksesnya mesin honda, waktunya digunakan untuk percobaan, Thomas alfa Edison..Ribuan kali ia melakukan percobaan listrik yang kini jadi lampu lampu yang Berproduktifitas / bernilai tinggi...Bill gates bagaimana ia dengan waktunya meng inovasi windowsnya mulai dari windows 95, 98,2000, Me, XP, windows 7, windows 8, windows 9 dan telah ada bettanya windows 10. Semua adalah pemanfaatan waktu digunakan untuk berkarya dan di fungsikan untuk ber poduktivitas tiap menit, tiap jam dan tiap tiap waktu.... BANYAKNYA dari kita yang tidak pandai, sigap dan tanggap dalam mengelola waktu membuat TUHAN BELUM MEMBERI AMANAH/KEPERCAYAAN UNTUK KAYA, KARENA MEMANG BELUM PANTAS DAN BELUM PAS UNTUK menjadi seorang Khalifah yang Kaya,, yang pandai mengelola isi Bumi ini..... 

7.     KITA MALAS DAN TIDAK SUNGGUH SUNGGUH BERDO’A. ....

DO’A adalah senjata,.... DO’A adalah pelumas,.... DO’A adalah Peluru yang siap menuju Sasaran, dan DO’A adalah penolong, pelindung dan penyemangat JIWA RAGA. Di saat kau merasa tidak mampu...di saat kau merasa tidak pintar....disaat kau merasa tidak terampil....di saat kau merasa lemah...disaat kau merasa, BEGO, BUNTU, TIDAK BISA, TIDAK KUAT, TIDAK BERDAYA...Maka DO’A adalah SANG PENOLONG, DO’A ADALAH SAHABAT SETIAMU YANG SELALU MENYENANGKAN DAN MENGUATKAN......KARENA DO’A ADALAH BENTUK PENYANDARAN DIRI MANUSIA (manusia dhoif hakekatnya) KEPADA SANG MAHA PERKASA LAGI MAHA KUASA. Alloh SWT berfirman :Artinya: "Mohonlah (berdoalah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahkan diri dan cara halus, bahwasannya Alloh tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas; dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah la baik; dan mohonlah (berdoalah) kamu kepada Alloh dengan rasa takut dan loba (sangat mengharap); bahwasannya rahmat Alloh itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Alloh dan berbuat kebajikan)." (QS; Al a’rof 55-56). Tapi do’a bukan “gratisan” tanpa ada kompensasi  jika ingin dikabulkan, karena Tuhan memerintahkan berbagai aturan nya kepada manusia, jika aturan ditaati atau dijalankan ...maka Tuhan akan menjamin dikabulkannya do’a kita sebagaimana Firmannya : Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada engkau tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat (kepada mereka). Aku perkenankan doa orang-orang yang mendoa apabila ia memohon (mendoa) kepada-Ku. Sebab itu, hendaklah mereka memenuhi (seruan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk." (QS ; Albaqoroh ; 166) Dan lagi :Artinya: "Dan berfirman Tuhanmu "Memohonlah (mendoalah) kepada-Ku, Aku pasti perkenankan permohonan (doa) mu itu."(QS; Al mukmin; 60) Manusia harus sadar kuatnya usaha, gigihnya upaya.... Tuhan adalah skenarionya, sehingga Sebagai

Page 12: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

seorang muslim/muslimah do’a wajib dan ruh dalam tubuh kita...jangan sampai mencabut Ruh (berdo’a) ini dalam jiwa, maka jika tak pernah berdo’a sama dengan jiwa raga yang tidak punya ruh alias mati...walaupun jasadnya ada. Para Milyader tingkat Dunia ....”DUS SEKALIPUN NON MUSLIM” KEYAKINAN DAN PENYANDARAN PADA TUHAN SELALU DILAKUKAN... KONGLOMERAT INDONESIA YANG KEBANYAKAN CHINA,,,MEREKA ADALAH ORANG ORANG YANG RAJIN BERDO’A. TAPI KALUE ENTE (KITA) SIH...ALLOH NUMBER ONE, BUKAN YANG LAIN DAN TIDAK AKAN MENYEKUTUKANNYA........ Banyak bukti disaat usaha kita maju, di saat karier kita menanjak, di saat rezki kita lancar, disaat semua serba enak,,,Tiba tiba datanglah Mala petaka, bencana dan berbagai bentuk ke apesan datang....hal ini baru di sadari saat benar benar kita terpuruk, namun saat jaya DO’A SERING DI TINGGALKAN, DO’A seolah tak mengefek dengan kerja keras kita dalam mencari Nafkah...DIA (Kita) BARU SADAR saat dagangan kita busuk, atau tidak laku bin sepi, saat pimpinan kita memarahi kita, saat laporan kita banyak yang salah, saat tertimpa musibah DATANG MENDERA, ...mulai dari sakit sampai kematian...Do’a BARU DI INGAT dan dilakukan lagi. Kemalasan dan tidak sungguh sungguh kita berdo’a akan mendangkalkan pikiran, akan menyedikitkan kita berkreativitas, akan membuntukan inovasi dan daya juang, dan akan memanaskan pikiran dan nafsu untuk tergesa gesa dan tidak cermat...jika ini yang ada maka gagal lah usaha kita, sedikitlah produktivitas kita, dan jeleklah kemampuan dan ketrampilan kita.... sehingga kemiskinan akan mendera dan menempel pada diri kita. Nabi Kita Muhammad SAW adalah contoh / suri tauladan, saat dia muda Usahanya selalu di tenggarai dengan bersandar pada Tuhan yaitu do’a..sehingga ia sukses dan sampai bisa memberi mahar / mas kawin saat nikah dengan khadijah ber ratus ratus unta....Kalau kita sih yang jamak jamak saja; “seperangkat alat sholat he he he........” Nabi muhammad saw selalu menekankan PENTINGNYA do’a, agar umatnya sadar dan memfungsikan “ini dia si DO’A “ sebagaimana sabdanya ;Diriwayatkan dari Abû Dâud dan Al-Turmudzî

Artinya: "Doa itu adalah lbadah (‘produktivitas’).“Tidak ada seorang muslim pun di muka bumi ini yang berdoa kepada Allah, kecuali akan dikabulkan doanya atau dijauhkan suatu keburukan/musibah yang serupa.” (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Ubadah Ibn Shamit) Memang tidak ada jaminan setiap do’a kita bisa terkabul dan terwujud di muka bumi. Hal ini karena banyak hal, mulai dari kita tidak sungguh sungguh melaksanakan perintahNya, tidak sungguh sungguh berusaha (ingat berusaha adalah dasar / fondasi dalam mencari kekayaan sebelum kita berdo’a), masih banyak dosa yang kita lakukan, atau ditagguhkan dan akan diganti saat kiamat telah tiba, atau di “subtitusi / di gantikan “ dengan kita terhindar dari musibah / mala petaka sebagaimana Hadist dibawah iniSabda Beliau SAW. :“Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan memutus hubungan silaturrahim, kecuali Allah akan memberikan kepadanya satu diantara tiga hal : dikabulkan doanya ; ditangguhkan hingga hari kiamat ; atau dijauhkan dari suatu keburukan/musibah yang serupa.”

Page 13: 7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya

(HR. Ahmad dari Abi Said Al Khudri) Pada intinya sekuat, setangguh dan serajin apapun kita BEKERJA DAN BERUSAHA UNTUK MAKMUR DAN KAYA,... sebagai orang Muslim ...jangan meninggalkan do’a dan dalam berdo’a jangan malas TAPI sungguh sungguh...berdo’alah di 1/3 malam, berdo’alah antara adzan dan iqomah, berdo’alah di saat hujan deras mengguyur, berdo’alah disaat tertimpa musibah bertubi tubi dengan SUNGGUH SUNGGUH....BAHKAN SAMPAI MENANGIS...MAKA DINDING DINDING PENGHALANG ITU AKAN JEBOL DAN TERBUKALAH APA YANG KITA MINTA AAMIIN.JIKA INI KITA LAKUKAN (sungguh sungguh dalam berdo’a) MAKA TUHAN AKAN MEMBERI MANDAT KITA BISA KAYA, dan MEMANG PANTAS UNTUK ITU,..... Tapi jika malas (ogah ogahan) dalam berdo’a dan do’a kita hanya asal asalan maka Tuhan akan memberikan keWajar-an jika kemiskinan masih menempel pada diri kita. KESIMPULAN ; kaya disini bukan sebatas harta benda, tapi kaya amal sholeh dan kaya hati untuk kekayaan yang hakiki nantinya di akhirat kelak. Bisa jadi kita Kaya Harta, tapi ternyata resah gelisah...maka sesungguhnya ini adalah masih miskin, ...namun bisa juga harta kita pas pasan (cukupan) tapi tenang dan penuh semangat menjalankan perintahNya dan sunah Nabinya...maka ini adalah kaya yang sesungguhnya.

Tulisan ini juga memotivasi agar kita juga kaya (mampu) di titipi harta benda yang banyak (kaya) agar kita bisa lebih mudah ber amal, lebih percaya diri dan terhindar dari kemlaratan dan lilitan hutang.  

Ke 7 sebab musabab ini jika salah satu tidak ada atau tidak kita penuhi sekalipun...maka sesungguhnya kita masih dikatagorikan miskin. Karena ke 7 hal diatas adalah saling kait mengkait.

Yaa Alloh ini adalah tulisan hamba sebagi implementasi ibadah (produktivitas) kepadaMu...terimalah sebagai amal sholehku...aamiin.