9. Isu Masalah Revisi
-
Upload
deny-aditya-puspasari -
Category
Documents
-
view
59 -
download
2
Transcript of 9. Isu Masalah Revisi
TUGAS MATA KULIAH
PROSES PERENCANAAN
Laporan Minggu 9 : Kelurahan Karangmalang
(Pemahaman Isu dan Masalah Wilayah)
Disusun Oleh :
1. Dwi Jayanti Ratnasari (21040111120016)
2. Roland (21040111130038)
3. Vicky Rasyiid Maulana (21040111130046)
4. Siti Dea Rakhmania (21040111130068)
5. Gita Ratri Prafitri (21040111130070)
6. Wahyu Prapto Handoko (21040111130090)
7. Deny Aditya Puspasari (21040111140108)
8. Zain Fatehatul Mahawani (21040111140118)
9. Riska Herawati A. (L2D008108)
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
A. Permasalahan Jenis Hunian
Jenis hunian yang terdapat di Kelurahan Karangmalang tergolong permanen, semi
permanen, dan non permanen. Menurut data dari BPS terdapat 402 rumah permanen, 120
rumah semi permanen dan 18 rumah non permanen. Dari data kuesioner yang disebarkan
ke 3 RW di Kelurahan Karangmalang, 3 responden menjawab jenis huniannya sangat
baik, 22 orang menjawab cukup baik dan 5 orang menjawab kurang baik. Berikut adalah
contoh jenis hunian yang terdapat di Kelurahan Karangmalang.
Sumber: dokumentasi kelompok 7BGambar 1
Bangunan rumah di Kelurahan Karangmalang
Dari data diatas dapat dilihat bahwa masih banyak terdapat jenis hunian semi
permanen bakan masih terdapat hunian non permanen. Ini disebabkan karena
perekonomian masyarakat yang rata-rata bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan
yang hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Hal ini
menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial yang terjadi di Kelurahan Karangmalang.
B. Permasalahan Fisik pada Hunian
Kondisi fisik hunian di kelurahan Karangmalang berada pada taraf layak sampai
dengan tidak layak menurut hasil kuisioner. Namun, demikian masih banyak masalah
yang terjadi pada kondisi fisik hunian terutama bagi rumah yang memang dalam kondisi
kurang layak. Permasalahan tersebut diantarannya masih ada beberapa rumah yang
belum memiliki fasilitas MCK yang memadai dan fasilitas persampahan yang dapat
mengatasi masalah sampah. Masih banyaknya rumah dalam kondisi belum layak ini
disebabkan oleh kondisi perekonomian masyarakat yang hanya bisa memenuhi
kebutuhannya sehari-hari saja. Dampak yang terjadi adalah karena dapat menganggu
keindahan dan juga kenyamanan penghuni rumah.
Sumber: dokumentasi kelompok 7BGambar 2
Rumah dengan kondisi belum layak huni di Kelurahan Karangmalang
C. Permasalahan Jalan Lingkunan Primer
Kondisi jalan lingkungan primer yang ada di Kelurahan Karangmalang masih
tergolong baik namun memang ada beberapa ruas jalan yang berlubang. Dari data BPS
yang didapat terdapat jalan dengan panjang 250 km dengan kondisi rusak. Hal tersebut
salah satunya dikarenakan banyak truk yang melintas di jalan lingkungan primer
Kelurahan Karangmalang tersebut. Permasalahan lain yang muncul adalah tidak adanya
lampu penerangan jalan penerangan jalan hanya mengandalkan pererangan dari halaman
rumah warga. Ditambah dengan keadaam daerah sekitar yang banyak area persawahan
membuat penerangan jalan sangat minim. Kondisi penerangan yang minim tersebut
sangat berbahaya bagi pengguna jalan dan bagi warga setempat, karena kondisi jalan
yang gelap bisa meningkatkan resiko kecelakaan. Selain itu kondisi jalan yang remang-
remang tanpa penerangan yang cukup bisa jadi memancing terjadinya kriminalitas yang
mengancam baik pengguna jalan maupun warga setempat.
D. Permasalahan Jalan Lingkungan Sekunder
Jalan lingkungan Sekunder di Kelurahan Karangmalang terdiri dari jalan yang
diperkeras dan jalan tanah. Jalan tersebut merupakan akses untuk mencapai rumah warga
terutama pemukiman yang lebih pelosok dibandingkan dengan pemukiman lain.
Sebagian jalan lingkungan sekunder yang ada di Kelurahan Karangmalang memang
dalam kondisi yang baik, tapi sebagaian lain mengalami kerusakan yang cukup parah.
Menurut data monografi Kelurahan Karangmalang terdapat 80 km jalan yang diperkeras
dengan kondisi rusak dan 250 km jalan tanah yang juga dalam kondisi rusak. Beberapa
jalan banyak yang terisi kerikil akibat dari pengerasan jalan yang kurang sempurna,
namun sebagian memanag ada yang sudah ditambal dengan semen. Sedangkan jalan-
jalan tanah yang menjadi akses menuju beberapa pemukiman pelosok juga dalam kondisi
yang memprihatinkan telebih apabila musim hujan jalan tersebut menjadi licin dan
berlumpur.
Sumber: dokumentasi kelompok 7B
Gambar 3Kondisi Jalan Lingkungan Sekunder di Kelurahan Karangmalang
E. Permasalahan pada Sistem Drainase
Permasalahan sistem drainase yang terdapat di kelurahan Karangmalang adalah
sebagian besar sistem drainase tersebut masih berupa galian tanah.Hanya drainase di
pinggir jalan utama Karangmalang saja yang sudah berupa talut semen. Drainase galian
tersebut berada di permukaan tanah dan terletak di tengah-tengah permukiman warga.
Drainase galian tanah sangat rawan sekali terhadap penyumbatan dan sedimentasi
tanah. Apalagi drainase galian tanah di Kelurahan Karangmalang tergolong kecil.
Sehingga drainase tersebut hanya mampu menampung air dalam debit yang kecil. Jika
debit air sangat besar, air yang tidak dapat tertampung dan akan keluar dari saluran
drainase. Sehingga air akan meluber ke jalan dan dapat masuk ke rumah warga.
Permasalahan lain yang terjadi pada sistem drainase adalah masih banyaknya warga yang
membuang sampah sembarangan ke saluran drainase sehingga sampah sampah tesebut
menyumbat saluran drainase tersebut.
Sumber: dokumentasi kelompok 7B
Gambar 4Sistem Drainase yang dibuat dengan menggali tanah di Kelurahan Karangmalang
F. Permasalahan Sistem Pengolahan Sampah
Sistem pengolahan sampah yang di terapkan oleh masyarakat di Kelurahan
Karangmalang berbeda setiap RW-nya. Di RW 1 dan 3 sistem pengolahan sampah
dilakukan dengan cara dibakar oleh masing-masing rumah tangga secara pribadi dan di
RW 2 sistem pengolahan sampah yang diterapkan adalah dengan cara menimbun sampah
dengan tanah. Pengolahan sampah yang dilakukan tidak seperti yang dilakukan oleh
masyarakat urban yaitu pengolahan sampah dengan cara diangkut oleh petugas sampah
ke TPA. Kedua sistem pengolahan sampah yang dilakukan di Kelurahan Karangmalang
bukan merupakan sistem yang efektif.
Sumber: dokumentasi kelompok 7B
Gambar 5Peta Kelurahan Karangmalang menurut RW
Pembakaran sampah memang terlihat dapat menjadi solusi karena sampah yang
dibakar tidak akan telihat menumpuk, namun pada kenyataanya hal tersebut lama-
kelamaan akan berpengaruh pada lingkungan, pembakaran sampah menyumbang gas
yang selain berbahaya bagi kesehatan manusia, gas yang lepas ke atmosfer bumi dapat
menimbulkan kebolongan lapisan ozon. Penimbunan sampah pun bukan merupakan hal
yang efektif karena tidak semua jenis sampah dapat terurai oleh tanah. Sehingga
penimbunan tanah pun malah menjadi tidak berpengaruh karena tanah yang ditimbun
tidak akan menyatu dengan tanah bahkan merusak kesuburan tanah. Selain karena sistem
pengolahan sampah yang masih belum efektif, beberapa masyarakat juga masih sering
membuang sampah sembarangan. Seperti di tanah tanah kosong sehingga menumpuk
begitu saja tanpa dilakukan pengolahan yang berarti bahkan banyak sampah yang
dibuang di saluran drainase. Hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan seperti
sangat menggangu keindahan lingkungan, menimbulkan masalah pada elemen lain
seperti tersumbatnya jaringan drainase bahkan dapat menimbulkan penyakit.
.
Sumber: dokumentasi kelompok 7B
Gambar 6Sampah yang dibiarkan menumpuk di tanah kosong di Kelurahan Karangmalang
G. Sistem Sanitasi
Berdasarkan hasil observasi,rumah dengan jenis permanen dan semi permanen di
Kelurahan Karangmalang sudah mempunyai sistem sanitasi yang sudah baik, akan tetapi
pada rumah non permanen sanitasi yang tersedia kurang memadai bahkan masih terdapat
beberapa rumah yang belum mempunyai sistem sanitasi.Bagi rumah yang memiliki
sanitasi yang kurang memadai dapat menyebabkan penyumbatan dan pencemaran
lingkungan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Selain itu permasalahan tersebut adapula
masalah sanitasi lain yang terjadi yaitu terdapat fasilitas peribadatan seperti Mushola
yang sanitasinya tidak terawat.Dikatakan tidak terawat dikarenakan kurang terawatnya
kamar kecil yang terdapat di mushola tersebut yang menyebebkan bau yang muncul dari
tempat tersebut mengganggu kegiatan peribadatan.Melihat kurangnya fasilitas sanitasi
yang tersedia di rumah warga, banyak warga yang melakukan kegiatan MCK di sekitar
tempat sumber air di desa tersebut.
H. Permasalahan Sistem Jaringan Telekomunikasi
Kebutuhan akan jaringan komunikasi merupakan kebutuhan yang mendasar
dalam kehidupan setiap manusia di setiap daerah. Di Kelurahan Karangmalang jaringan
telekomunikasi memang sudah tersedia terbukti dengan adanya 2 buah tower dari
perusahaan telekomunikasi. Namun adanya tower tesebut belum bisa memenuhi
kebutuhan komunikasi setiap warganya salah satunya karena tidak semua daerah di
Kelurahan Karangmalang berada di daerah dengan aksesibilitas yang mudah dijangkau.
Adanya daerah yang berada di pelosok Kelurahan Karangmalang menjadi salah satu
alasan belum terjangkaunya jaringan komunikasi di ke semua daerah di wilayah studi.
Hal tersebut disebabkan karena sulitnya aksesbilitas dalam pemasangan jaringan
komunikasi untuk mencapai daerah-daerah pelosok. Selain itu, faktor lain yang
berpengaruh adalah tentang adanya kesenjangan sosial antar masyarakat di Kelurahan
Karangmalang, perbedaan kondisi perekonomian tiap warganya membuat tidak semua
warga bisa mendapatkan fasilitas telekomunikasi.
I. Permasalahan Sistem Jaringan Listrik
Sama halnya dengan pemenuhan jaringan air bersih keadaan jaringan listrik di
kelurahan Karangmalang pun sudah memadai untuk keberadaan jaringan listrik bagi
masyarakat di Kelurahan tersebut.hampir seluruh warga menggunakan jaringan listrik
yang disediakan oleh PLN. Namun masih ada rumah yang menggunakan listrik dengan
cara menyalur dari tetangganya dikarenakan faktor kemiskinan. Padahal kegiatan
tersebut merupakan hal yang seharusnya tidak dilakukan karena akan sangat berbahaya,
kegiatan menyambung listrik memiliki resiko yang besar bahkan resiko terbesar bisa
menyebabkan kebakaran.
Kesenjangan Ekonomi
Kurangnya penyediaan,pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan utilitas
Menghambat pertumbuhan ekonomi
Masih banyak hunian penduduk dengan kondisi semi permanen dan nonpermanen yang tidak layak huni
Sulitnya akses jaringan telekomunikasi di pelosok daerah
Tidak semua masyarakat menggunakan listrik dari PLN (“nyalur” dari tetangga)
Masih ada masyarakat yang belum memiliki MCK
Kondisi jalan berlubang, berkerikil dan masih terdapat jalan tanah
Kurangnya fasilitas lampu penerangan jalan
Sistem pengolahan sampah masih bersifat tradisional (dibakar, ditimbun)
Saluran drainase dangkal
Meluapnya air di saluran drainase
Gambar 7Isu dan masalah di Kelurahan Karangmalang
J. Bagan Masalah dan Isu di Wilayah Studi
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 7
Sumber : Hasil Analisis Kelompok 7B
Ketidak pedulian masyarakat tentang kondisi saluran drainaseKepedulian masyarakat pada pengolahan sampah kurangTidak adanya usaha pembersihan toilet umum
Perilaku masyarakat dan kondisi kesejahteraan masyarakat yang berbeda
Kesenjangan Sosial
Kemiskinan Aksesibilitas
Kurangnya lampu penerangan jalan
Rendahnya pendapatan masyarakat
Masih terdapat masyarakat yang tidak memiliki MCK
Terdapat jenis hunian semi permanen dan non permanen
Masih ada yang “nyalur” listrik dari tentanggaAkses jaringan telekomunikasi sulit
Saluran drainase dangkalSistem pengolahan sampah tradisionalToilet umum tidak terawat
Kondisi jalan berlubang, berkerikil, dan masih ada jalan tanah
Jalan gelap saat malam
Pembuangan sampah di saluran drainasePembuangan sampah di lahan kosongPengolahan sampah: ditimbun dan dibakar
Perilaku masyarakat yang kurang peduli dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar
Ketidak pedulian masyarakat tentang perawatan jalan kurang
Kurangnya penemenuhan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Menghambat kegiatan ekonomi, yang berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat di Kelurahan Karangmalang
Jalan rusak Kriminalitas meningkat Pencemaran lingkunganDrainase tersumbat
Toilet umum kotor
Masyarakat menggunakan toilet umum
Ketidaknyamanan masyarakat
Terhambatnya akses informasi
Air meluap saat hujan
Banjir
Kesehatan masyarakat terganggu
Aksesibilitas terganggu
Berkurangnya nilai estetika
Gambar 8Pohon Masalah di Kelurahan Karangmalang
K. Pohon Masalah di Kelurahan Karangmalang
L.Penjelasan Pohon Masalah di Kelurahan Karangmalang
Setiap daerah pasti akan selalu memiliki masalah. Yang membedakan adalah tingkat
keseriusan masalah tersebut yang berbeda beda tiap daerahnya. Seperti halnya di Kelurahan
Karangmalang yang memiliki beberapa masalah. Apabila ditarik menjadi sebuah pohon
masalah, maka permasalahan tersebut akan berkaitan satu sama lainnya. Input dari masalah
tersebut adalah Perilaku masyarakat dan kondisi kesejahteraan masyarakat yang berbeda. Hal
ini menyebabkan ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar, serta terjadi
kesenjangan sosial dalam masyarakat. Bentuk ketidak pedulian tersebut bisa salah stunya
dilihat dari masih adanya jalan yang rusak, masyarakat hanya menunggu bantuan dari
pemerintah dan tidak turut andil dalam perawatan jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan
sering sering melintasnya truk, sehingga menyebabkan jalan berlubang dan berkerikil.
sehingga nantinya akan mengakibatkan kerusakan jalan. Selain itu, kuranngnya fasilitas
lampu jalan pun menjadi masalah saat malam hari. Kurangnya lampu penerangan membuat
masyarakat sulit mengendarai kendaraan karena gelap dan dapat meningkatkan kriminalitas
di daerah tersebut. Dari dua masalah mengenai jalan tersebut akan mengakibatkan
aksesibilitas terganggu pada akhirnya.
Bentuk ketidak pedulian lainnya adalah ketidak pedulian mengenai pengolahan sampah
dan kondisi saluran drainase, ketidak pedulian masyarakat tersebut terilihat dari masih adanya
masyarakat yang membuang sampah ke saluran drainase, pembuangan sampah di lahan
kosong dan penimbunan serta pembakarann sampah. Pembuangan sampah di saluran drainase
tersebut mengakibatkan drainase tersumbat ditambah kondisi drainase yang dangkal sehingga
air melup saat hujan deras melanda dan dampak jangka panjang dari masalah tersebut adalah
terjadi banjir. Sedangkan karena adanya penumpukan sampah dilahan kosong, penimbunan
serta pembakaran sampah maka dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan baik berupa
pencemaran udara maupun pencemaran tanah. Bentuk ketidak pedulian yang lain adalah tidak
adanya pembersihan toilet umum oleh masyarakat sehingga toilet umum tidak terawat dan
toilet umumpun menjadi kotor. Adanya banjir dan kotornya toilet umum bisa mengakibatkan
kesehatan terganggu untuk masalah jangka panjangnya.
Selain prilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan di Karangmalang
pun terjadi kesenjangan sosial dalam bentuk kemiskinan dan aksesibilitas. Kemiskinan
tersebut terjadi akibat pendapatan masyarakat yang rendah sehingga berakibat pada masih
banyaknya masyarakat yang tidak memiliki MCK, masih terdapatnya hunian semi dan non
permanen dengan kondisi tidak layak huni, masih ada masyarakat yang “nyalur” listrik dari
tetangganya serta sulitnya akses jaringan telekomunikasi. Sulitnya akses jaringan
telekomunikasi ini juga disebabkan karena aksesibilitas yang sulit. Karena masih ada daerah
daerah pelosok yang sulit untuk dijangkau. Dari masih adanya masyarakat yang tidak
memiliki MCK mengakibatkan masyarakat menggunakan toilet umum sedangkan toilet
umum di daerah tersebut dalam keadaan kotor. Kotornya toilet umum juga salah satunya
akibatnya adalah berkurangnya nilai estetika. Pengurangan nilai estetika juga diakibatkan
karena masih banyak hunian semi permanen dan non permanen. Dari berkurangnya nilai
estetika dan masih adanya masyarakat yang “nyalur” listrik bisa berakibat pada
ketidaknyamanan masyarakat itu sendiri. Sedangkan dari masalah sulitnya akses jaringan
telekomunikasi sehingga membuat terhambatnya akses informasi. Dari beberapa akibat
jangka panjang yang tadi telah dijelaskan yaitu aksesibilitas tergaanggu, kesehatan
masyarakat terganggu, ketidaknyamana masyarakat, serta terhambatnya akses informasi ini
mengakibatkan produktivitas masyarakat menurun sehingga nantinya berdampak pada
terhambatnya kegiatan ekonomi dan penurunan pendapatan masyarakat di Kelurahan
Karangmalang.
M. Potensi di Kelurahan Karangmalang
Kelurahan Karangmalang merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan
Mijen Kota Semarang. Kelurahan Karangmalang termasuk kawasan pertanian sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Kota ( RDTRK ) dan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota
Semarang. Hal ini sesuai dengan kondisi eksisting daerah tersebut yang memang merupakan
kawasan yang cocok untuk kawasan pertanian karena terletak di kaki Gunung Ungaran.
RDTRK dan RTRW ini direncanakan oleh pemerintah kota Semarang.Kelurahan
Karangmalang merupakan wilayah dengan kelerengan yang agak curam, hal tersebut
menyebabkan pertanian di daerah tersebut dibuat terasering untuk menghindari terjadinya
longsor. Kelurahan Karangmalang beriklim sedang dengan rata-rata curah hujan sebesar
24,00 – 24,50 mm/hari hujan. Jenis tanah yang ada di Kelurahan Karangmalang memiliki
jenis tanah latosol merah dan alluvial yang mana tanahnya subur dan bisa dijadikan sebagai
lahan pertanian.
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa Kelurahan Karangmalang memiliki potensi di
bidang pertanian di. Pertanian di keLelurahn Karangmalang ini antara lain padi, singkong dan
masih banyak lagi. Dari hasil pertanian yang di dapat tersebut dapat memenuhi kebutuhan
bahan makanan pokok untuk masyrakata di Kelurahan Karangmalang sendiri juga di daerah
lain karena hasil pertanian tersebutpun di distribusikan ke daerah lain di Kota Semarang.
Dengan demikian dapat menghasilkan pendapatan daerah yang bisa membuat daerah tersebut
berkembang di kemudian hari.