A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai...

14
1 KENABIAN A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/bahasa Nabi (nabi: jamaknya anbiya atau nabiyyun) menurut bahasa Arab berarti orang yang memberitakan atau penyampai berita. 1 2. Ditinjau dari segi istilah Menurut Alquran yang dimaksud dengan nabi adalah: i. Mereka, para nabi itu, adalah orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah.(QS Al-Anam [6]:90) ii. Nabi adalah manusia, dalam keadaan manusianya sama dengan manusia-manusia lain; nabi diistimewakan karena mendapat wahyu Allah (Al-Kahfi [18]:110) iii. Nabi harus laki-laki. Nabi harus menerima wahyu (Al- Anbiya [21]:7) iv. Nabi harus sehat akalnya dan sempurna pahamnya. Nabi menyampaikan piagam Allah yang disampaikan kepada manusia secara murni.(Al-Araf [7]:66-68) v. Nabi harus laki-laki yang merdeka, bukan budak sahaya karena nabi harus menjadi ikutan(An-Nisa [4]:64) vi. Nabi harus laki-lakiyang diangkat dan dipilih oleh Allah semata(Al-Hajj [22]:75; Ali-Imran [3]:179) vii. Nabi menerima berita-berita(wahyu)yang mengandung kabar gaib (nubuwah).(Al-Jinn [72]:26,27) viii. Nabi harus sehat dari segala penyakit yang membuat orang segan atau takut mendekatinya; dari segala penyakit yang dapat merintanginya dalam usaha melaksanakan tugas dan misinya. Nabi harus menyampaikan pesan Allah kepada manusia. (Al-Maidah [5]:67) 1 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992, h. 720

Transcript of A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai...

Page 1: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

1

KENABIAN

A. Pengertian Nabi

1. Ditinjau dari segi lughat/bahasa

Nabi (nabi: jamaknya anbiya atau nabiyyun) menurut bahasa

Arab berarti orang yang memberitakan atau penyampai berita.1

2. Ditinjau dari segi istilah

Menurut Alquran yang dimaksud dengan nabi adalah:

i. Mereka, para nabi itu, adalah orang-orang yang Telah

diberi petunjuk oleh Allah.(QS Al-Anam [6]:90)

ii. Nabi adalah manusia, dalam keadaan manusianya sama

dengan manusia-manusia lain; nabi diistimewakan karena

mendapat wahyu Allah (Al-Kahfi [18]:110)

iii. Nabi harus laki-laki. Nabi harus menerima wahyu (Al-

Anbiya [21]:7)

iv. Nabi harus sehat akalnya dan sempurna pahamnya. Nabi

menyampaikan piagam Allah yang disampaikan kepada

manusia secara murni.(Al-Araf [7]:66-68)

v. Nabi harus laki-laki yang merdeka, bukan budak sahaya

karena nabi harus menjadi ikutan(An-Nisa [4]:64)

vi. Nabi harus laki-lakiyang diangkat dan dipilih oleh

Allah semata(Al-Hajj [22]:75; Ali-Imran [3]:179)

vii. Nabi menerima berita-berita(wahyu)yang mengandung

kabar gaib (nubuwah).(Al-Jinn [72]:26,27)

viii. Nabi harus sehat dari segala penyakit yang membuat

orang segan atau takut mendekatinya; dari segala

penyakit yang dapat merintanginya dalam usaha

melaksanakan tugas dan misinya. Nabi harus

menyampaikan pesan Allah kepada manusia. (Al-Maidah

[5]:67)

1 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992, h. 720

Page 2: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

2

ix. Nabi wajib didukung, dibantu, dan ditolong oleh

manusia untuk menyukseskan perjuangannya. (Al-Fath

[48]:9)2

3. Perbedaan Nabi dengan Rasul

Sebagian ulama dan umat, karena berpegang kepada hadis

yang diriwayatkan Imam Ahmad bahwa jumlah nabi 124.000 orang

dan rasul hanya 315 orang, merumuskan bahwa setiap rasul

pastilah nabi, tapi tidak setiap nabi menjadi rasul; rasul

adalah nabi yang ditugaskan untuk mengajarkan atau menyampaikan

wahyu yang ia terima dari Tuhan; jika nabi itu tidak diberi

tugas demikian oleh Tuhan, maka ia hanya disebut nabi saja.

Sebagian ulama dan umat Islam yang lain tidak mau berpegang

kepada hadis di atas (mereka nilai: tidak kuat dan tidak pasti

dari nabi) dan cenderung kepada pendirian bahwa nabi dan rasul

itu identik.

Menurut pendirian akhir ini, nabi itu disebut nabi

(penyampai berita), karena memang ia menyampaikan berita

penting dari Tuhan kepada umat yang diserunya; ia disebut rasul

(duta atau utusan), karena memang ia diutus Tuhan untuk

menyampaikan pesan-pesanNya kepad umat, ia disebut juga basyir

(yang menyampaikan berita), karena memang ia menyampaikan

berita gembira bagi para pengikutnya yang saleh, bahwa mereka

kelak akan berbahagia di hari akhirat; dan ia disebut pula

Nazir (yang menyampaikan peringatan), karena memang ia juga

berkewajiban mengingatkan umatnya yang durhaka, bahwa mereka

niscaya memperoleh azab yang pedih kelak, sebagai akibat

kejahatan dan kedurhakaan mereka kepada Allah. Predikat nabi,

rasul, basyir, dan nazir itu mengacu kepada satu diri, yang

2 Faridah A.W. Malangyudo, Rahasia Rukun Iman, Jakarta: PT. Arista Brahmatyasa, 1995, cet. Ke-2, h. 66

Page 3: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

3

tugas dan posisinya dapat diperinci atau diisyaratkan dengan

sejumlah nama.

Terasa aneh atau janggal oleh golongan kedua ini, bahwa

ada manusia yang dianugerahi jiwa yang istimewa dan wahyu, tapi

dibebaskan dari tugas untuk menyampaikan kebenaran wahyu itu

kepada orang lain. Oleh karena itu setiap nabi pastilah rasul,

basyir, dan nazir.3

Rasul berarti utusan. Yang dimaksud di sini adalah rasul

Tuhan atau Rasulullah, yang berarti utusan Tuhan atau utusan

Allah. Ia adalah manusia pilihan yang Ia angkat sebagai

utusanNya, guna menyampaikan firman-firmanNya kepada suatu

masyarakat. Rasul itu mempunyai kapasitas menerima wahyu dari

Tuhan, yang berisi pedoman hidup bagi keselamatan manusia di

dunia dan akhirat.4

Di dalam surah Maryam [19]:51 disebutkan:i

”Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa

di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah

seorang yang dipilih dan seorang Rasul dan nabi.”

Kata-kata, ia seorang rasul dan seorang nabi, menjelaskan

serta menghilangkan salah tanggapan yang sudah umum, bahwa

seorang rasul (utusan) ialah orang yang membawa syariat baru

dan kitab baru, dan seorang nabi ialah orang yang diberi tugas

oleh Tuhan hanya untuk memoerbaiki kaumnya, dan meskipun –

seperti halnya seorang Rasul- seorang nabi pun menerima wahyu-

wahyu Ilahi, namun beliau tidak membawa syariat atau kitab yang

berisikan perintah- perintah dan peraturan-peraturan baru.

Menurut anggapan yang sudah meluas di kalangan umum ini,

tiap rasul mesti berpangkat nabi, tetapi tidak setiap nabi

seorang rasul. Ayat yang sedang dibahas inimembatalkan

pandangan yang keliru ini, sebab jika seorang rasul ialah orang

3 Ibid. h.721

4 Ibid. H. 805

Page 4: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

4

yang membawa kitab baru dan syariat baru, dan oleh karena itu

mestilah seorang nabi, kemudian tambahan kata nabi kepada kata

rasuldalam ayat ini dan ayat- ayat lainnya adalah tak perlu dan

berlebih-lebihan. Kenyataannya ialah, bahwa tiap rasul itu

nabi, dan tiap nabi itu rasul. Kedua kata ini dapat saling

menggantikan dan menampilkan dua segi jabatan yang sama dan dua

tugas orang itu-itu juga.

Seorang muslih rabbani (pembaharu suci)ialah seorang

rasul, oleh karena itu beliau menerima amanat-amanat dari Tuhan

(risalat berarti amanat), dan beliau seorang nabi dalam

pengertian, bahwa beliau menyampaikan amanat-amanat itu kepada

mereka yang kepadanya beliau diutus (nubuwwah berarti

penyampaian amanat).

Dengan demikian tiap nabi adalah rasul, sebab setelah

menerima amanat-amanat Tuhan, beliau menyampaikannya kepada

kaumnya; dan tiap nabi itu rasul, sebab beliau menyampaikan

kepada kaumnya amanat-amanat yang telah beliau terima dari

Tuhan. Hanya, tugas-tugas kenabian mengikuti tugas-tugas

kerasulan.

Dalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama

menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam

kedudukan beliau sebagai nabi, beliau menyampaikan amanat itu

kepada kaumnya. Itulah sebabnya mengapa di sini dan di tiap-

tiap tempat lainnya dalam Alquran, bila kedua kata rasul dan

nabi dipakai bersama-sama, maka tanpa kecuali kata nabi itu

mengikuti kata rasul; sebab, itulah urutannya yang wajar.

Page 5: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

5

A D A M a.s

“Adam adalah manusia pertama yang pernah ada di muka bumi ini. Dia

dilahirkan tanpa ayah dan ibu, melainkan langsung diciptakan dari tanah

oleh Allah Ta’ala”.

Inilah sepenggal cerita dari kisah Hz. Adam a.s yang sering didongengkan

oleh orang tua kepada anak-anaknya atau orang yang tuna ilmu agama dan

miskin ilmu pengetahuan. Maka tidaklah mengherankan jika kisah Hz.

Adam a.s seperti itu dipercayai sepenuhnya oleh masyarakat pada zaman

dahulu. Karena pada waktu itu ilmu manusia sangat terbatas untuk

menyelidiki hal yang demikian. Bahkan anehnya orang-orang yang mengaku

berpendidikan tinggipun sampai sekarang masih mempercayai kebenaran

cerita itu. Hanya sebagian para ilmuwan dan orang-orang yang paham

ajaran Islam yang sebenarnya yang dapat memahami masalah tersebut.

Untuk lebih memperjelas masalah ini ada baiknya jika kami menguraikan

terlebih dahulu siapakah Adam itu, di mana dan kapan ia lahir serta misi

apa yang diembankan Allah kepadanya. Dalam menjelaskannya nanti kami

merujuk kepada beberapa referensi yang terpercaya terutama dari kitab suci

Al Quran .

Siapakah Adam a.s itu ?

Menurut kitab perjanjian lama bahwa Tuhan menciptakan manusia

pada hari keenam atau pada hari terakhir proses penciptaan seluruh alam

semesta beserta isinya. Di dalam Kitab Kejadian pasal 2 ayat 8-21 dikatakan

bahwa Tuhan menempatkan manusia itu di taman Eden, di dalamnya

tumbuh berbagai jenis pohon buah dan berbagai jenis hewan terdapat pula

di dalamnya. Dalam arti Tuhan telah menyediakan sarana dan prasarana

untuk manusia yang baru Dia ciptakan itu. Akan tetapi manusia itu

ternyata masih belum puas karena tidak mempunyai seorang teman untuk

berbagi kesenangan yang telah ia dapatkan selama tinggal di Taman Eden

atau surga itu. Oleh karena itu Tuhan menciptakan pasangannya dari

Page 6: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

6

tulang rusuknya sendiri tatkala ia tidur. Sampai pada akhirnya mereka

berdua tergelincir dari surga tersebut akibat tipu daya syaitan. Penjelasan

yang dipaparkan oleh kitab Perjanjian Lama itu tidak dapat dipahami oleh

orang yang kurang berilmu karena masih kurang jelasnya di mana letak

Taman Eden itu ? Baik Taurat maupun Bible diam seribu bahasa tentang

masalah ini. Menurut penyelidikan terkini diketahui bahwa tempat yang

dinamakan Eden atau surga itu terdapat di dekat Babil Irak atau Asyiria

tepatnya di Ur. Dikarenakan penjelasan yang dipaparkan oleh Taurat

maupun Bible masih kabur dan susah dicerna akal waras oleh karena itu

kami akan memaparkan dari kitab suci Al Qur’an dan sumber referensi yang

dapat dipercaya lainnya.

Menurut Al Qur’an bahwa Hz. Adam a.s yang digembar-gemborkan

oleh khalayak ramai sebagai manusia pertama [Abu al Basyar ] itu tidaklah

benar, sebab jauh sebelum Adam a.s lahir, telah ada manusia lainnya yang

menghuni bumi. Hal ini tersirat dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 30

yang artinya “ Dan ingatlah tatkala Tuhanmu berfirman kepada para

malaikat: “ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka

bumi”. Akan tetapi ayat ini disalahartikan oleh orang-orang dengan

mengatakan bahwa ia menunjukkan tentang penciptaan pertama kali. Kami

tidak menampik pandangan bahwa ayat ini adalah menceritakan tentang

proses penciptaan manusia, akan tetapi yang kami tolak adalah proses

penciptaan manusia secara jasmani. Sebab dalam ayat ini yang dimaksud

adalah proses penciptaan manusia secara ruhaniah tidak secara jasmani.

Dari segi bahasa, kata Adam itu sendiri menurut bahasa Arab

mempunya arti sebagai berikut :

1. Kata Adam berasal dari akar kata : Aadama – Yaadimu – Adman,

sama dengan Allafa wa-waffaqa artinya yaitu : “Yang menghimpun

semua orang”. Dengan kata lain Adam artinya penghimpun atau

pengumpul manusia menjadi satu kelompok, satu jamaah atau

satu himpunan. Sebagai penghimpun, tentunya ada orang atau

kaum yang harus dihimpun dalam jamaah Adam a.s, kalau tidak

Page 7: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

7

ada, bagaimana dia akan melaksanakan misinya sebagai seorang

pengumpul? Arti nama Adam dari segi ini membuktikan bahwa

pada masa itu sudah ada makhluk yang sejenis dengan Adam

yaitu manusia.

2. Arti lain dari kata Adam adalah : Aadama Ahlahu artinya : “Dia

menjadi suri tauladan bagi keluarganya”. Para pengikut Adam a.s

adalah kelurga Adam secara ruhani. Kepada kaumnya itulah Adam

diutus untuk mengadakan perubahan-perubahan dengan

memberikan suri tauladan yang baik. Kalau pada zaman itu belum

ada manusia selain Adam a.s, maka kepada siapa dia akan

memperlihatkan suri tauladan seperti yang tersirat dari nama

pribadi Adam itu sendiri.

3. Adam berarti juga : Aadimul Ardh. Artinya : “tanah” atau

“permukaan bumi yang berwarna sawo matang”. Nampak dari arti

ini bahwa Adam adalah seorang yang berkulit warna. Hal ini

diakibatkan karena dia seorang yang sudah mempunyai kebiasaan

dan kemampuan bercocok tanam di ladang sehingga dia sering

terkena sinar matahari. Arti ini mempunyai hubungan yang erat

dengan arti Adam yang kedua yaitu orang yang memberikan contoh.

Penggabungan dari dua arti itu akan menghasilkan satu

kesimpulan bahwa Adam memberikan contoh kepada kaumnya

untuk mengusahakan pemenuhan kebutuhan bahan makanan

dengan cara bercocok tanam.

4. Adam juga berarti : Al Udmatu/Al Wasilah, artinya : “Perantara di

tengah manusia”. Dari segi makna inipun dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa memang sudah ada manusia pada zaman itu, di

mana Adam a.s menjadi perantara kaumnya dari kehidupan yang

biadab ke taraf kehidupan yang beradab.

Jadi, Adam a.s bukan manusia pertama melainkan beliau a.s adalah

pengganti atau wakil orang sebelumnya yang membawa tugas dari Allah

Ta’ala untuk menghimpun manusia pada zaman beliau dalam satu jamaah

Page 8: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

8

atau kesatuan masyarakat yang beradab. Pernyataan bahwa Adam a.s

bukanlah manusia pertama didukung oleh ayat “innii ja’ilun fil ardhi

khaliifatan”. Kata “Khalifah” mempunyai beberapa arti : [a] Khaliifatul

waalidain yaitu anak yang meneruskan keturunan orang tuanya. [b]

Khaliifatul Qaum yaitu seseorang, sekelompok orang atau kaum yang

menggantikan suatu kaum sebelumnya, baik menggatikan dalam hal

kebudayaan maupun karakter, misalnya seorang pendurhaka - penentang

Tuhan - ia akan disebut sebagai Firaun karena dia menuruni sifat dan

tindakan Firaun. Kaum yang buas dan ganas, suka merampas hak-hak

kaum lainnya akan disebut kaum Barbar, walaupun secara jasmani kaum

itu tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan bangsa Barbar itu. [c].

Khaliifatur Rasul yaitu seorang yang meneruskan misi seorang rasul setelah

seorang rasul wafat, seperti Khulafaur Raasyidiin dan Khaliifatul Masih. [d].

Khaliifatullah, yaitu para nabi dan rasul-rasul Allah. Dalam kapasitasnya

sebagai Khalifah, Adam memenuhi arti yang pertama dan keempat. Sebagai

penerus orang tua, jelas menunjukkan bahwa di zaman Adam sudah ada

manusia yang menjadi orang tua bagi Adam dan dia juga sebagai

Khalifatullah, seorang nabi pembawa kabar suka, dengan sendirinya

mengisyaratkan suatu maksud bahwa pada zaman itu memang sudah ada

manusia yang kepadanya Adam diutus. Lebih lanjut dalam Aqrabu’l

Mawaarid dikatakan tentang arti khalifah yaitu : [1]. Orang yang

menggantikan orang lain dan menduduki jabatannya, [2]. Hakim tertinggi

atau Raja-raja, [3]. Dalam arti syariat, adalah yang tidak ada lain kecuali

atasnya. Dalam keterangan di atas menjadi sangat jelas bahwa dalam Al

Qur’an Surah Al Baqarah ayat 31 itu tidak ada sangkut pautnya dengan

kejadian atau penciptaan manusia, malahan kata “ Menggantikan orang lain

“ dapat diartikan bahwa ada orang yang digantikan oleh Adam. Kemudian

yangkedua, Adam sendiri ditujukkan sebagai hakim tertinggi, penjelasan di

atas melukiskan bahwa Adam sebagai manusia pertama yang mendapati

karunia untuk menerima ruh Ilahi dan yang menjadi tonggak atau dasar

bagi revolusi ruhani manusia. Imam Muhyiddin ibnu Arabbi juga

Page 9: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

9

mendukung kenyataan bahwa Adam bukan manusia pertama, hal ini

terbukti dari riwayat ; yaitu dalam suatu kasyaf, tatkala sedang tawaf di

Baitullah beliau bertemu dengan orang-orang yang telah lama wafat. Salah

seorang di antara mereka mengaku sebagai nenek moyang beliau. Karena

beliau penasaran maka beliau bertanya kepada orang itu, sudah berapa

lamakah ia telah menetap di dunia ini. Orang itu menjawab bahwa dia

sudah menetap di muka bumi ini lebih dari 4o ribu tahun yang lalu.

Mendengar jawaban ini Imam ibnu Arabbi pun tercengang lalu beliau

mengatakan kepadanya bahwa masa nabi Adam pun belum selama itu.

Orang itupun balik bertanya kepada beliau Adam manakah yang beliau

maksudkan, apakah Adam yang masanya dekat dengan beliau. Mendengar

jawaban itu beliupun teringat suatu hadits Rasulullah s.a.w yang

mengatakan bahwa Allah Ta’ala telah menjadikan seratus ribu Adam di

bumi ini. Selain itu kepercayaan bahwa Nabi Adam bukan manusia pertama

ini didukung pula oleh para ilmuwan yang berhasil menemukan beberapa

fosil manusia purba di berbagai belahan dunia. Fosil-fosil itu ada yang

sudah berumur 40 ribu tahun seperti homo Sapien, bahkan ada yang

sudah berusia lebih dari 1,7 juta tahun yang lalu seperti zinjantropus

yang di temukan oleh Leakey di Afrika timur.

Keadaan Masyarakat sebelum Adam a.s.

Sebelum Hz. Adam a.s diutus di muka bumi ini, manusia hidup masih

tidak beraturan. Mereka hidup dengan bebas tak ada ubahnya seperti

hewan berkaki empat, karena pada waktu itu tidak ada aturan yang perlu

mereka taati. Akibatnya yang timbul adalah hukum rimba, siapa yang kuat

dialah yang dapat bertahan hidup. Guna membentuk manusia ciptaan-Nya

itu sebagai makhluk yang beradab, maka Allah Ta’la mengutus Hz. Adam ke

dunia ini. Dengan kata dikatakan, bahwa Hz. Adam a.s adalah manusia

pertama yang mendapat wahyu dari Allah Ta’ala. Pada awalnya keputusan

Allah untuk membangkitkan Hz Adam a.s ke dunia sebagai khalifatullah

diprotes oleh malaikat, karena mereka mengatakan bahwa manusia sebelum

Page 10: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

10

beliau pun telah membuat kerusakan dan sering menumpahkan darah di

permukaan bumi ini. Alasan malaikat untuk memprotes keputusan Allah

SWT dapat diterima oleh akal sehat, karena manusia purba, khususnya

sinanthropus Pekinensis yang hidup kira-kira 500 ribu tahun yang lalu

diduga kuat memiliki karakter suka membunuh.

Adam diutus di tengah-tengah masyarakat yang tidak mempunyai

tatanan kebudayaan dan peradaban yang jelas. Mereka masih terbiasa

hidup berpindah-pindah (nomaden), tinggal di gua-gua. Sifat–sifat purba

layaknya hewan-hewan soliter (yang hidup sendiri-sendiri) menjadi ciri

mereka. Tak ada kerja sama dan upaya membentuk pertahanan untuk

menjaga keselamatan bersama serta tidak adanya kemampuan untuk

membangun, membuat manusia zaman itu sama sekali tergantung pada

alam. Kemampuan untuk bertahan terhadap segala tantangan sangat

rendah .

Di tengah - tengah keadaan manusia yang semacam itu, Adam

diutus untuk mengajak mereka keluar dari gua-gua persembunyian, tinggal

menetap dalam suatu komunitas dan membangun tempat tinggal yang layak

, hal ini diisyaratkan oleh firman Tuhan:

“Tinggalah kamu dan pasanganmu di dalam jannah.

“Uskun” menunjukan misi Adam a.s supaya kaumnya hidup berkumpul

membentuk masyarakat, berumah tangga- mengadakan hubungan yang sah

antara laki-laki dan perempuan- dan semua tata cara yang menyangkut

hubungan antara keduanya sebagai suami-istri. Dia juga meletakkan dasar-

dasar dalam masyarakat yang mencakup segala aspek sosial walaupun

masih dalam tarap yang sangat sederhana.

Adam membawa perubahan yang sangat revolusioner dari tatanan hidup primitif tak beradab kepada tatanan masyarakat yang mempunyai

nilai tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan. Ayat di atas tidak hanya menunjuk kepada Adam dan istrinya. Kata “Zaujun” dengan bentuk jamaknya “Azwaajun” mempunyai arti “yang sejenis” hal ini mengacu

kepada makhluk sejenis atau sama jenisnya dengan Adam, yaitu ras manusia zaman itu.

Page 11: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

11

Artinya Segala sesuatu bersama sesuatu yang lain dari satu jenis yang sama

(aqrab)

Jelasnya misi Adam a.s adalah mengumpulkan manusia yang hidup bebas

bagaikan hewan yang tidak mempunyai tatanan sosial yang jelas setelah itu

ia mengajarkan kepada mereka tata cara hidup baru dan memberitahukan

pula keuntungan-keuntungan yang akan didapat dengan mengikuti tertib

baru itu.

Memang tidak mudah bagi Adam untuk mengeluarkan kaumnya dari

kehidupan bebas primitif di gua-gua kepada kehidupan sosial yang

menerapkan pola-pola pengikatan terhadap kebebasan-kebebasan individu

dan nilai pegawasan tertentu atas tindakan-tindakan manusia untuk

kepentingan bersama. Mereka menjungjung tinggi, menikmati pola-pola

lama yang mereka amalkan dan menganggap pola-pola hidup yang selama

itu dijalankan oleh mereka adalah mutlak dan telah menyentuh puncak

kepentingan-kepentingan mereka. Tak ada jalan hidup lain yang lebih mulia

dalam pandangan kaum itu selain kehidupan kotor yang menjadi

kebanggaan mereka, sehingga tatkala Adam mengemukakan perkara-

perkara pembaruan tatanan sosial maka kegemparan hebat terjadi di

kalangan kaumnya, kemarahan bahkan pertumpahan darah

menggambarkan penolakan tertib baru itu. Tatkala Adam menyeru kepada

kaumnya agar memakai pakaian, banyak oknum-oknum berjiwa liar yang

mewakili tokoh-tokoh syaitan melancarkan protes keras bahwa aturan yang

disarankan itu memperlihatkan campur tangan yang tidak toleran terhadap

kebebasan mereka berpikir dan bertindak, Adam diajari supaya berdiri di

atas dasar rasional dan sosial.

“Sesungguhnya engkau tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak pula

engkau akan telanjang. Dan bahwa engkau tidak akan kehausan di

dalamnya dan tidak pula akan disengat panas matahari (QS.20:119-120)

Page 12: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

12

Isyarat dalam dua ayat ini nampak jelas sekali menunjuk kepada

dasar-dasar konsep moral dan sosial yang melahirkan kemudahan dan

kesenangan yang tidak terpisahkan dari kehidupan beradab. Ayat ini

bukanlah mengarah kepada suatu pengertian, bahwa Adam dan orang-orang

yang mengikutinya tidak akan menderita lapar dan dahaga dengan

ditempatkannya mereka di suatu tempat tertentu, kenyataannya

mengisyaratkan bahwa ayat ini meletakkan kewajiban-kewajiban asasi bagi

pemerintahan Adam, bahwa ia harus menciptakan lapangan pekerjaan,

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang tidak mampu;

memenuhi kebutuhan pangan sendiri, mengatur ketersediaan air,

perumahan, perlindungan terhadap keganasan cuaca. Dengan kata lain ada

4 kewajiban pemerintahan Adam yaitu memenuhi keperluan pangan,

ketersediaan air, perumahan dan sandang.

Mamang Adam akan mendapat tantangan untuk menetapkan sistem

baru itu, akan tetapi kewajiban Adam adalah menerangkan keuntungan-

keuntungan dari sistem baru yang ditawarkan itu kepada kaumnya. Bila

mereka menerimanya, mereka akan ditempatkan dalam keadaan di mana

mereka tidak perlu berada tanpa makanan, mereka tidak akan telanjang di

bawah terik matahari dan dinginnya hujan kesediaan air terjamin dan

mereka akan mempunyai rumah untuk tempat tinggal dan perlindungan

dari berbagai mara bahaya.

Jadi kepada kaum Adam diberitahukan bahwa pembatasan –

pembatasan terhadap kebebasan tindakan pribadi memang menjengkelkan,

tapi di balik itu ada kepentingan besar untuk kelompok itu, karena hal itu

akan membuat masyarakat yang baru didirikan sanggup menjaga

kepentingan–kepentingan mereka, lebih baik dari pada yang dapat mereka

lakukan secara perseorangan, menjamin suatu keadaan makmur dan damai

yang disebut Jannah atau surga tempat kebahagiaan. Singkatnya Adamlah

yang pertama menanamkan kehidupan yang beradab, walaupun tak penting

menurut ukuran kehidupan modern, tapi di masa itu tentu merupakan

Page 13: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

13

suatu revolusi besar yang membidani semua perkembangan dan kemajuan

di masa sesudahnya, sehingga di zaman kita sekarang ini.

Berkaitan dengan kedudukan Adam sebagai pembawa perubahan

yang pertama bagi peradaban manusia, para mufassirin

menghubungkannya dengan beberapa tahap masa perkembangan ruhani

manusia yang diisyaratkan dalam surah At Tiin. Mereka mengartikan surah

At Tiin dari ayat pertama sampai dengan yang keempat sebagai berikut:

- Tiin atau buah Ara menampilkan masa Adam. Ketika Adam a.s. dan Siti

Hawa memakan buah terlarang dengan serta merta mereka menjadi

telanjang, lalu mereka menjalin daun-daun dari pohon Ara dan

membuat baju dari bahan itu [ Kejadian 3 : 7 ]. Buah Zaetun

melambangkan Nabi Nuh a.s, Gunung Sinai melambangkan Nabi Musa a.s

dan Kota yang Aman melambangkan Nabi Muhammad s.a.w.

Page 14: A. Pengertian Nabi 1. Ditinjau dari segi lughat/ · PDF fileDalam kedudukan beliau sebagai rasul, beliau mula pertama menerima amanat (risalat) dari Tuhan, dan sesudah itu dalam kedudukan

14

i Data ini diambil dari tatan’s scription