Akademi Keperawatan Pemkot Pasuruan: Laporan Pendahuluan Colic...

download Akademi Keperawatan Pemkot Pasuruan: Laporan Pendahuluan Colic Abdomen1d-khilyatunnisfiyah-colicabdomen.blogspot.com/2013/12/...2017-09-08Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai

If you can't read please download the document

Transcript of Akademi Keperawatan Pemkot Pasuruan: Laporan Pendahuluan Colic...

Akademi Keperawatan Pemkot Pasuruan: Laporan Pendahuluan Colic Abdomen

Akademi Keperawatan Pemkot Pasuruan

Rabu, 04 Desember 2013

Laporan Pendahuluan Colic Abdomen

LAPORANPENDAHULUAN

1.Definisi

Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isiusus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika adagangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapiperistaltiknya normal (Reeves, 2001).

2.Etiologi

Mekanis :

Adhesi/perlengketanpascabedah (90% dari obstruksi mekanik)

Karsinoma

Volvulus

Intususepsi

Obstipasi

Polip

Striktur

Fungsional (non mekanik) :

Ileus paralitik

Lesi medula spinalis

Enteritis regional

Ketidakseimbangan elektrolit

Uremia

3.Klasifikasi

Pada garisbesarnya sakit perut dapat dibagi menurut datangnya serangan dan lamanyaserangan, yaitu akut atau kronik (berulang), yang kemudian dibagi lagi ataskasus bedah dan non bedah (pediatrik). Selanjutnya dapat dibagi lagi berdasarkanumur penderita, yang di bawah 2 tahun dan di atas 2 tahun, yang masing-masingdapat dikelompokkan menjadi penyebab gastrointestinal dan luargastrointestinal.

Konsep yangklasik membagi sakit perut berulang ke dalam 2 golongan: organik (fungsional)dan psikogenik (psikosomatik). Biasanya harus dicari dulu penyebab organik,bila tidak ditemukan bisa dipikirkan kemungkinan penyebab psikogenik . Carapendekatan seperti ini tentu akan banyak memakan waktu dan biaya.

Barr mengajukankonsep yang agak berbeda. Sakit perut berulang digolongkan atas 3 kelompok,yaitu: organik, disfungsional, dan psikogenik. Nyeri organik disebabkan olehsuatu penyakit, misalnya infeksi saluran kemih . Nyeri disfungsional disebabkanoleh berbagai variasi fisiologi normal dan dibagi dalam dua kategori, yaitusindrom nyeri spesifik (yang mekanisme penyebab nyerinya diketahui, misalnyadefisiensi laktase dan konstipasi) dan sindrom nyeri nonspesifik (mekanismepenyebab nyeri tidak jelas atau tidak diketahui). Nyeri psikogenik disebabkanoleh tekanan emosional atau psikososial tanpa adanya kelainan organik ataudisfungsi.

Untuk memastikandiagnosis kelompok nyeri psikogenik maka ada tiga kriteria yang harus dipenuhiyaitu3:

Ada bukti yang cukup kuat untuk menghilangkan penyebab kelainanorganik

Ada bukti positifbahwa ada gangguan emosional dan ada kaitan waktu antara timbulnya sakit perutdengan periode meningkatnya stress yang dialami anak

Sakit perut ini akan bereaksi langsung dengan hilangnyaketegangan emosional meskipun kemungkinan hal ini tidak selalu terjadi

Konsep ketigadiajukan oleh Levine dan Rappaport (1984) yang menekankan adanya penyebabmultifaktor. Sakit perut berulang merupakan perpaduan dari empat faktor, yaitu:

1. Predisposisisomatik, disfungsi, atau penyakit

2. Kebiasaan dancara hidup

3. Watak danpola respons

4. Lingkungandan peristiwa pencetus

Faktor-faktortersebut berperan meningkatkan atau meredakan rasa sakit. Dengan demikian dapatditerangkan mengapa beberapa anak menderita konstipasi tanpa sakit perutberulang. Demikian pula halnya dengan kondisi psikososial yang buruk akanmenimbulkan sakit perut berulang pada anak tertentu, tetapi tidak pada anaklain.

4.Patofisiologi

5.Manifestasi klinis

1.Mekanika sederhana usus halus atas

Kolik (kram) pada abdomenpertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bisingusus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeritekan difus minimal.

2.Mekanika sederhana usus halus bawah

3.Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah sedikit atau tidak ada kemudianmempunyai ampas, bising usus dan bunyi hush meningkat, nyeri tekan difusminimal.

4.Mekanika sederhana kolon

5.Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang munculterakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeritekan difus minimal.

6.Obstruksi mekanik parsial

7.Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn.Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.

8.Strangulasi

9.Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerusdan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising ususmenurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarnagelap atau berdarah atau mengandung darah samar.

6.Pemeriksaan diagnostic

1.Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.

2.Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udaraatau lipatan sigmoid yang tertutup.

3.Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah;peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis danpeningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.

4.Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis ataualkalosis metabolik.

7.Komplikasi

Usus buntu (peradangan appnedix)Penyumbatan atau obstruksi ususKolesistitis (radang kandung empedu) dengan atau tanpa batu empeduSembelit kronisDiseksi Aneurisma Aorta AbdominalDivertikulitisMakanan AlergiKeracunan makanan (salmonella, shigella) atau virus gastroenteritis (flu perut)Mulas, gangguan pencernaan, atau gastroesophageal refluxInflammatory bowel disease (penyakit Crohn atau ulcerative colitis)Intussusepsi meskipun jarang, ini adalah penyebab yang serius pada bayi.Irritable bowel syndromeIskemik ususBatu ginjalIntoleransi LaktosaInfark atau insufisiensi mesenterika (kurangnya cukup pasokan darah ke usus, kadang-kadang mengakibatkan kegagalan atau kematian bagian dari usus)Pankreatitis (peradangan pankreas)Tumor atau kankerUlkusInfeksi Traktus Urinarius

8.Penatalaksanaan medis

1)Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit :

2)Terapi Na+, K+, komponen darah

3)Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial

4)Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairanintraseluler

5)Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimalusus ke area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif denganpasien berbaring miring ke kanan.

6)Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis.

7)Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karenaobstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.

8)Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.

9)Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujungterlalu beresiko.

10)Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses danmendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.Diagnosa keperawatan yangmuncul dan intervensinya :

1)Kekurangan volumecairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau diforesis.

Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi

Kriteria hasil :

a.Tanda vital normal.

b.Masukan dan keluaran seimbang.

Intervensi :

a.Pantau tanda vital dan observasi tingkat kesadaran dan gejalasyok

b.Pantau cairan parentral dengan elektrolit, antibiotik danvitamin

c.Pantau selang nasointestinal dan alat penghisap rendah danintermitten. Ukur haluaran drainase setiap 8 jam, observasi isi terhadap warnadan konsistensi

d.Posisikan pasien pada miring kanan; kemudian miring kiriuntuk memudahkan pasasse ke dalam usus; jangan memplester selang ke hidungsampai selang pada posisi yang benar

e.Pantau selang terhadap masuknya cairan setiap jam

f.Kateter uretral indwelling dapat dipasang; laporkan haluarankurang dari 50 ml/jam

g.Ukur lingkar abdomen setiap 4 jam

h.Pantau elektrolit, Hb dan Ht

i.Siapkan untuk pembedahan sesuai indikasi

j.Bila pembedahan tidak dilakukan, kolaborasikan pemberiancairan per oral juga dengan mengklem selang usus selama 1 jam danmemberikanjumlah air yang telah diukur atau memberikan cairan setelah selangusus diangkat.

k.Buka selang, bila dipasang, pada waktu khusus seusai pesanan,untuk memperkirakan jumlah absorpsi.

l.Observsi abdomen terhadap ketidaknyamanan, distensi, nyeriatau kekauan.

m. Auskultasi bising usus, 1jam setelah makan; laporkan tak adanya bising usus.

n.Cairan sebanyak 2500 ml/hari kecuali dikontraindikasikan.

o.Ukur masukan dan haluaran sampai adekuat.

p.rObservasi feses pertama terhadap warna, konsistensi danjumlah; hindari konstipasi

2)Nyeri berhubungandengan distensi, kekakuan

Tujuan : rasa nyeri teratasi atau terkontrol

Kriteria hasil : pasien mengungkapkan penurunanketidaknyamanan,menyatakan nyeri pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkanrelaks.

Intervensi :

a.Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman; jangan menyangga lutut.

b. Kaji lokasi, berat dan tipe nyeri

c. Kaji keefektifan dan pantau terhadap efeksamping anlgesik; hindari morfin

d. Berikan periode istirahat terencana.

e. Kajidan anjurkan melakukan lathan rentang gerak aktif atau pasif setiap 4 jam.

f. Ubahposisi dengan sering dan berikan gosokan punggung dan perawatan kulit.

g. Auskultasi bising usus; perhatikan peningkatankekauan atau nyeri; berikan enema perlahan bila dipesankan.

h. Berikan dan anjurkan tindakan alternatifpenghilang nyeri.

3)Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensiabdomen dan atau kekakuan.

Tujuan : pola nafas menjadi efektif.

Kriteria hasil : pasien menunjukkan kemampuan melakukanlatihan pernafasan, pernafasan yang dalam dan perlahan.

Intervensi :

a.Kaji status pernafasan; observasi terhadap menelan,pernafasan cepat

b.Tinggikan kepala tempat tidur 40-60 derajat.

c.terapi oksigen atau spirometer insentif

d.Kaji dan ajarkan pasien untuk membalik dan batuk setiap 4jam dan napas dalam setiap jam.

e.Auskultasi dada terhadap bunyi nafas setiap 4 jam.

4)Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahanstatus kesehatan.

Tujuan : ansietas teratasi

Kriteria hasil : pasien mengungkapkan pemahaman tentangpenyakit saat ini dan mendemonstrasikan keterampilan kooping positif dalammenghadapi ansietas.

Intervensi :

a. Kaji perilaku koping barudan anjurkan penggunaan ketrampilan yang berhasil pada waktu lalu.

b. Dorong dan sediakan waktuuntuk mengungkapkan ansietas dan rasa takut; berikan penenangan.

c. Jelaskan prosedur dantindakan dan beri penguatan penjelasan mengenai penyakit, tindakan danprognosis.

d.Pertahankan lingkungan yang tenang dan tanpa stres.

e. Dorong dukungan keluargadan orang terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Nettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawandkk. Ed. 1. Jakarta : EGC; 2001

2. Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8.Jakarta : EGC; 2001.

Diposting oleh

Khilyatun Mustofa

di04.25

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:

Kim Zee19 Juni 2014 20.50

wah biasanya kalau di blog g bisa muncul pohon masalahnya tpy blog ini kreatif bgt gimana cara biar pohon masalahnya tetep bisa muncul.....

BalasHapus

Tambahkan komentar

Muat yang lain...

Beranda

Langganan:Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

2013

(1)

Desember

(1)Laporan Pendahuluan Colic Abdomen

Mengenai Saya

Khilyatun Mustofa

Lihat profil lengkapku

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.