anfisman 2

13
PERCOBAAN 5 SISTEM PENCERNAAN 1.1 Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : - Mengenal organ – organ pencernaan - Mengenal dan memahami proses pencernaan secara umum - Menjelaskan proses pencernaan secara kimiawi di mulut terhadap karbohidrat 1.2 Teori Dasar Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah menyediakan bahan – bahan untuk keperluan aktivitas sel – sel tubuh, pertumbuhan dan perbaikan sel – sel tubuh. Bahan – bahan tersebut meliputi nutrient, elektrolit, dan air. Organ yang terlibat dalam sistem pencernaan dapat dibedakan menjadi organ utama dan organ pelengkap. Orga utama merupakan suatu saluran berotot yang dikenal dengan istilah gastro intestinal tract (GIT). GIT terbentang mulai dari mulut sampai ke anus. Organ utama ini berfungi untuk melakukan proses proses pencernaan dan proses absorpsi. Organ pelengkap adalah organ – organ yang membantu proses pencernaan. Organ – organ ini meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kandung empedu dan pankreas. Secara umum proses pencernaan merupakan suatu proses pemecahan makanan yang dimakan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil / sederhana dan akhirnya menjadi monomer/unit- Anatomi Fisologi Manusia 1

description

okpokpkp

Transcript of anfisman 2

Page 1: anfisman 2

PERCOBAAN 5

SISTEM PENCERNAAN

1.1 Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :

- Mengenal organ – organ pencernaan

- Mengenal dan memahami proses pencernaan secara umum

- Menjelaskan proses pencernaan secara kimiawi di mulut terhadap karbohidrat

1.2 Teori Dasar

Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah menyediakan bahan – bahan untuk

keperluan aktivitas sel – sel tubuh, pertumbuhan dan perbaikan sel – sel tubuh. Bahan –

bahan tersebut meliputi nutrient, elektrolit, dan air.

Organ yang terlibat dalam sistem pencernaan dapat dibedakan menjadi organ utama

dan organ pelengkap. Orga utama merupakan suatu saluran berotot yang dikenal dengan

istilah gastro intestinal tract (GIT). GIT terbentang mulai dari mulut sampai ke anus. Organ

utama ini berfungi untuk melakukan proses proses pencernaan dan proses absorpsi. Organ

pelengkap adalah organ – organ yang membantu proses pencernaan. Organ – organ ini

meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kandung empedu dan pankreas.

Secara umum proses pencernaan merupakan suatu proses pemecahan makanan yang

dimakan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil / sederhana dan akhirnya menjadi

monomer/unit-unit/satuan – satuan terkecil. Proses pencernaan meliputi ingesti, propulsi,

pencernaan mekanik, pencernaan kimiawi, absorpsi dan defakasi.

Pencernaan kimiawi yang merupakan suatu proses katabolik dilakukan oleh berbagai

macam enzim yang ada dalam saluran cerna antara lain enzim salivari amilase, enzim –

enzim yang dihasilkan oleh kelenjar – kelenjar di usus hals, serta enzim – enzim yang

dihasilkan oleh pankreas. Selain itu proses pencernaan kimiawi dibantu oleh sekret – sekret

yang dihasilkan oleh hati serta pankreas.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus

halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang

Anatomi Fisologi Manusia 1

Page 2: anfisman 2

terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Mulut

merupakan persinggahan pertama untuk makanan saat melalui proses pencernaan. Dalam

mulut terdapat enzim yang membantu proses pencernaan secara mekanik, yang dilakukan

oleh gigi serta dibantu oleh lidah dan air ludah.

Seperti telah kita ketahui, dalam mulut makanan dikunyah secara mekanik oleh gigi, juga

dibantu oleh lidah yang berfungsi membolak-balik makanan yang sedang dikunyah. Air

ludah berfungsi untuk memberikan kelembapan dalam mulut, sehingga proses

pengunyahan berlangsung lebih cepat.

Pada lambung, sistem pencernaan dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu

hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya dan Renin yaitu enzim

yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu. Kemudian system

pencernaan di dalam usus, dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang

mengandung Steapsin (Lipase), Amilase dan Tripsinogen. Enterokinase adalah suatu

aktivator enzim. Dalam usus halus makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang

penyerapan dengan melakukan jonjot usus (Villi).Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi

serta sissa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses

Defekasi).

Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas

campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva

dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai

fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang

disebut “salivia” (ludah atau air liur). Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal

kehidupan fetus (4 – 12 minggu) sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke

dalam duktus dan jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai lapisan setebal 0,1-0,01 mm yang

melapisi seluruh jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang dewasa berkisar

antara 0,3-0,4 ml/menit sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air ludah normal adalah

1-2 ml/menit. Menurunnya pH air ludah (kapasitas dapar / asam) dan jumlah air ludah yang

kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya karies yang tinggi. Dan meningkatnya pH air

ludah (basa) akan mengakibatkan pembentukan karang gigi.

Ludah diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada umur, jenis

kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi biologis, penyakit

Anatomi Fisologi Manusia 2

Page 3: anfisman 2

tertentu dan obat-obatan. Manusia memproduksi sebanyak 1000-1500 cc air ludah dalam

24 jam, yang umumnya terdiri dari 99,5% air dan 0,5 % lagi terdiri dari garam-garam , zat

organik dan zat anorganik. Unsur-unsur organik yang menyusun saliva antara lain : protein,

lipida, glukosa, asam amino, amoniak, vitamin, asam lemak. Unsur-unsur anorganik yang

menyusun saliva antara lain : Sodium, Kalsium, Magnesium, Bikarbonat, Khloride, Rodanida

dan Thiocynate (CNS) , Fosfat, Potassium. Yang memiliki konsentrasi paling tinggi dalam

saliva kalsium dan natrium.

Saliva atau ludah merupakan campuran dari beberapa sekresi kelenjar ludah. Sekresi

normal saliva sehari berkisar antara 800 – 1500 ml. Pada umumnya saliva merupakan cairan

viskus, tidak berwarna yang mengandung air, mukoprotein, immunoglobulis, karbohidrat

komponen-komponen organis seperti, Ca, P, Na, Mg, Cl, Fe, dan J. Kecuali itu saliva

mengandung pula enzim amilase yaitu ptialin Selanjutnya saliva juga mengandung sel-sel

desquamasi yang lazim disebut korpuskulus salivatorius. Komposisi saliva tadi sangat

tergantung pada keaktivan kelenjar-kelenajar ludah. Sekresi kelenjar ludah dapat terjadi

oleh beberapa faktor, yaitu : reflek saraf, rangsangan mekanis, rangsangan kimaiwi. Bahan

makanan dan zat kimia dapat memberi rangsangan langsung pada mukosa mulut. Bahan

makanan juga dapat merangsang serat saraf eferens yang berasal dari bagian thorakal.

Sekresi air ludah dapat pula timbul secara reflektoris hanya dengan jalan mencium bau

makanan, melihat makanan, atau dengan memikirkan dan membayangkan makanan saja.

Saliva mengandung 2 tipe sekresi protein yang utama yaitu : sekresi serus ( merupakan

enzim untuk mencernakan serat à ptyalin) , sekresi mukus (untuk pelumasan dan

perlindungan permukaan).

1.3 Alat dan Bahan

Alat Bahan

Mikroskop Saliva

Penangas air Metilen blue 0,15%

Tabung reaksi Asam asetat 6%

Gelas Kimia 100 mL NaOH 40%

Batang Pengaduk CuSO4 1%

Pipet Tetes Pasta amilum 3%

Anatomi Fisologi Manusia 3

Page 4: anfisman 2

Object Glass Larutan iodium 2%

Cover Glass Pereaksi Benedict

Plat Tetes Larutan Glukosa 10%

Pembakar Spirtus Indikator pH universal

Penjepit Kayu Aquadest

1.4 Prosedur Kerja

1.4.1 Anatomi

1.4.2 Fisiologi

Anatomi Fisologi Manusia 4

Mempelajari organ sistem pencernaan

Perhatikan saluran pencernaan (mulut –

rektum)

Gambarkan dan memberi nama bagian

- bagiannya

Tiap kelompok menyumbangkan

saliva

Saliva ditampung dalam gelas kimia

kecil

Page 5: anfisman 2

1.4.3 Memeriksa Komponen Saliva1.4.3.1 Uji Mikroskopik Saliva

1.4.3.2 Pengamatan pH Normal Saliva

Anatomi Fisologi Manusia 5

Mewarnai saliva dengan metilen blue

Menempatkan pada object glass dan

tutup dengan cover glass

Mengamati dibawah mikroskop adanya

sel – sel epitel, butir – butir lemak,

leukosit dan bakteri

pH Saliva

Diamati dengan kertas pH indikator universal

Page 6: anfisman 2

1.4.3.3 Membuktikan Adanya Mucin

1.4.3.4 Membuktikan Adanya Protein

Anatomi Fisologi Manusia 6

Mengambil sedikit saliva + tetesi asam

asetat 6%

Adanya endapan ( saliva terdapat mucin)

Mengambil 3 mL saliva dan memasukkan

kedalam tabung reaksi

Uji Biuret dan 3 mL NaOH encer

Apabila menjadi warna ungu(menunjukkan

adanya protein)

+ CUSO4 1% sampai warna merah ungu

Page 7: anfisman 2

1.4.4 Pencernaan Amilum Oleh Saliva

Anatomi Fisologi Manusia 7

Membuat pasta amilum 3% (dilarutkan dalam air dingin dan kemudian dipanaskan

Memasukkan 20 mL pasta amilum kedalam gelas kimia + 10 tetes saliva, diaduk hingga merata

Membiarkan 1 menit

Setelah 1 menit

1. Mengambil 1 tetes campuran dimasukkan kedalam plat tetes + 1 – 2 ttes larutan iodium

2. Mengambil 3 tetes campuran dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi 5 mL larutan Benedict

Mengamati kekeruhan larutan + catat warna terjadi

Mengulangi percobaan (sampai titik akromik)

1. Campuran + larutan iodium→warna biru jernihCampuran + larutan iodium →warna merah (amilum

telah menjadi eritrodekstrin)Campuran + larutan iodium →larutan yang tidak

berwarna (amilum telah menghasilkan akromodekstrin), tahap ini disebut titik akromik

2. Campuran + larutan Benedict→kekeruhan hilang (titik akromik)

Telah tercapai titik akromik →panaskan semua tabung→penangas air selama 5 menit

Membandingkan dengan blanko (larutan Benedict + 2mL glukosa 10% dalam tabung reaksi)

Membiarkan mendingin

Mengamati perubahan warna + catat hasil yang diperoleh

Page 8: anfisman 2

1.5 Hasil Pengamatan

1.5.1 Pengamatan pH Normal Saliva

pH saliva yang didapat adalah 7, menunjukkan bahwa saliva pH saliva netral.

1.5.2 Membuktikan Adanya Mucin

Setelah ditetesi asam asetat 6% terdapat endapan berwarna putih.

1.5.3 Membuktikan Adanya Protein

Saliva + 3 mL NaOH encer + CuSO4 1% → warna merah ungu.

(setelah 10 tetes CuSO4)

1.5.4 Pencernaan Karbohidrat Dimulut

- Sedangkan pada tabung reaksi yang berisi amilum + saliva + benedict→ tidak terjadi

perubahan warna tetap berwarna biru

- Tabung reaksi yang tadi dipanaskan dengan 2 tabung reaksi lain yang pertama berisi

benedict + air(tabung kontrol) dan yang kedua berisi benedict + glukosa(tabung

pembanding), dan yang terjadi perubahan warna pada tabung reaksi kedua (tabung

pembanding) →merah bata

Anatomi Fisologi Manusia 8

Page 9: anfisman 2

1.6 Pembahasan

Pada percobaan untuk memeriksa komponen saliva untuk uji mikroskop saliva yang

hanya terlihat adalah sel – sel epitel da leukosit untuk butir – butir lemak dan bakteri tidak

terlihat karena terlal bayak meneteskan metilen blue sehingga untuk komponen –

komponen lain tidak terlihat. Dan untuk pH saliva, pH normalnya adalah 7 berarti bersifat

netral, dan pada pembuktian mucin pada saliva terdapat endapan yang berarti saliva

tersebut mengandung mucin, dan juga saliva tersebut terdapat protein hal ini ditunjukkan

dengan adanya perubahan warna ungu setelah ditambahakan CuSO4 sebanyak 10 tetes.

Untuk pengujian pencernaan amlilum oleh saliva pada plat tetes ketujuh pati telah

terlalut akan tetapi melarutnya pati tersebut tidak langsung,setelah semua diuji pada plat

tetes baru warna pada plat tetes ketujuh menghilang yang artinya pati melarutnya

memerlukan banyak waktu, dan untuk pengujian pada tabung reaksi tetap berwarna biru

tidak terjadinya perubahan warna setelah melakukan percobaan sebanyak 5 kali, dan

setelah dipanaskan dengan tabung kontrol dan pembanding, pada tabung pembanding

terjadi perubahan warna menjadi merah bata yang menunjukkan bahwa amilum telah

dicerna oleh saliva.

1.7 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saliva

tersebut mengandung mucin yang berfungsi untuk membantu menelan dan terdapat juga

protein yang ditunjukkan dengan adanya endapan putih, pH saliva adalah 7 yang berarti

sifat saliva itu netral, dan pencernaan amilum oleh saliva dapt dilakukan yang berarti saliva

tersebut dapat mencerna amilum yang dibantu dengan enzim – enzim yang terdapat dalam

saliva.

DAFTAR PUSTAKA

Anatomi Fisologi Manusia 9

Page 10: anfisman 2

http://ogysogay.blogspot.com/2011/04/sistem-pencernaa-laporan-anfisman.html. Diakses pada tanggal 28 April. Pukul 22.10.

Suwendar,M.Si., Apt , Winda Deden S., S.Si., Apt. Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. 2012. FMIPA Farmasi UNIGA.

Anatomi Fisologi Manusia 10