Antibiotik Pada Kpd,Prematur
description
Transcript of Antibiotik Pada Kpd,Prematur
Penggunaan antibiotik untuk pengobatan kelahiran prematur dan pencegahan morbiditas neonatal : meta analisis.
Carolyn E. Hutzal, MD; Elaine M. Boyle, MD; Sara L. Kenyon, MA; Jennifer V. Nash, BHSc;Stephanie Winsor, MD; David J. Taylor, MD; Haresh Kirpalani, BM, MSc
Dari the Departments of Pediatrics (Drs Hutzal, Boyle, and Kirpalani and Ms Nash), Obstetrics and Gynecology (Dr Winsor), and Clinical Epidemiology and Biostatistics (Dr Kirpalani), Faculty of Health Sciences, McMaster University, Hamilton, ON, Canada; the Reproductive Sciences Section, Department of Cancer Studies and Molecular Medicine, University of Leicester, Leicester, United Kingdom (Ms Kenyon and Dr Taylor); and the Department of Neonatology, Children’s Hospital, University of Pennsylvania, Philadelphia, PA (Dr Kirpalani). Presented at the 45th Annual Meeting of the European Society for Paediatric Research, Stockholm, Sweden, Sept. 18-21, 2004. Cite this article as: Hutzal CE, Boyle EM, Kenyon SL, et al. Use of antibiotics for the treatment of preterm parturition and prevention of neonatal morbidity: a metaanalysis. Am J Obstet Gynecol 2008;199:620.e1-620.e8. 0002-9378/free © 2008 Mosby, Inc. All rights reserved.
GAMBARAN
Terapi antibiotik untuk ketuban pecah sebelum waktunya pada preterm dengan
usia kehamilan 34 minggu atau kurang dapat mengurangi tingkat infeksi neonatal
dan perdarahan intraventricular, tetapi pada preterm dengan selaput ketuban yang
masih utuh tidak ada manfaat yang jelas.
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Meskipun kemajuan besar dalam perawatan perinatal, kelahiran prematur tetap
merupakan faktor utama penyebab kematian perinatal dan penyebab utama
morbiditas neurologis pada kehidupan bayi. Bukti-bukti menunjukkan bahwa
infeksi intrauterin memberikan kontribusi sebagai faktor terjadinya kelahiran
prematur.
Manfaat dari menunda kelahiran merupakan keputusan yang paling baik pada
janin kurang dari 34 minggu. Bahkan memperpanjang kehamilan selama 48 jam
dengan pemberian kortikosteroid, dapat mengurangi penyakit pernafasan pada
neonatal dan meningkatkan harapan hidup.
Tujuan dari penelitian kami adalah untuk menentukan apakah pengobatan
antibiotik dalam 24 jam atau lebih dapat memperpanjang kehamilan dan
mengurangi morbiditas neonatal pada wanita kehamilan preterm (PTL) dengan
selaput ketuban utuh atau pada wanita kehamilan preterm dengan ketuban pecah
sebelum waktunya (PPROM) pada usia kehamilan 22-34 minggu, yang mewakili
subkelompok bayi yang berisiko tertinggi.
1
BAHAN DAN METODE
Kami melakukan pencarian literatur secara acak. Penelitian menggunakan uji coba
terkontrol plasebo acak yang dipublikasikan antara 1988 dan 2006, dengan tanpa
batasan bahasa. Didapatkan pencarian laporan konferensi (1995 untuk 2005).
Kriteria inklusi antara lain :
1. Wanita hamil 22-34 minggu kehamilan dengan PPROM (ketuban pecah
sebelum waktunya) atau PTL (selaput ketuban utuh),
2. Perbandingan secara acak terapi antibiotik dengan plasebo selama 24 jam atau
lebih dan
3. Data yang tersedia untuk fase laten.
Penelitian yang menggunakan steroid antenatal atau tokolitik tidak dieksklusi.
Hasil yang didapatkan dijadikan sebagai contoh. Dilakukan pemisahan
subkelompok PPROM (ketuban pecah sebelum waktunya) dan PTL (selaput
ketuban utuh). Hasil utama adalah fase laten.
Periode laten secara signifikan lebih panjang pada penelitian PPROM tetapi tidak pada PTL.
Hutzal. Antibiotics for preterm parturition and prevention of neonatal morbidity. Am J Obstet Gynecol 2008.
2
HASIL
Dari 456 sample yang diambil, 416 gagal memenuhi kriteria inklusi. Sembilan
belas kasus termasuk bayi yang lahir dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu,
dan penulis tidak dapat memberikan data secara terpisah untuk bayi yang relevan.
Dari 21 sampel yang tersisa : 9 sampel PPROM, 10 sampel PTL, dan 2 pada
keduanya.
Untuk PPROM, 11 penelitian dilaporkan rata-rata fase laten sebagai hasil utama.
Karena pada penelitian digunakan pengukuran fase laten yang berbeda, kami
melakukan subanalisis terpisah untuk rata-rata fase laten, kelahiran dalam 48 jam
dan kelahiran dalam 7 hari. Ada perpanjangan waktu kelahiran yang signifikan
dengan penggunaan antibiotik pada PPROM dari semua 3 pengukuran fase laten
(Gambar). Tujuh penelitian klinis melaporkan kasus korioamnionitis (CA), yang
berkurang secara signifikan pada wanita yang mengkonsumsi antibiotik. Secara
histologis ada kecendrungan penurunan kasus korioamnionitis (CA) pada
kelompok perlakuan.
Antibiotik maternal tidak mengurangi kematian neonatal, seperti yang dilaporkan
dalam 9 penelitian pada PPROM. Sepuluh penelitian melaporkan terjadinya
sindrom gangguan pernafasan (RDS) atau penyakit membran hialin (HMD),
dengan tidak ada perbedaan antar kelompok. Pada 3 penelitian, secara statistika
tidak ada perbedaan yang signifikan terlihat pada nilai bronkopulmonalis displasia
(BPD). Sembilan penelitian PPROM melaporkan pada semua kasus perdarahan
intraventrikuler (IVH) secara statistika diperoleh penurunan yang signifikan di
setiap kasus intraventrikuler pada bayi yang ibunya diberikan antibiotik.
Satu penelitian melaporkan periventricular leukomalacia (PVL) pada bayi dari ibu
yang memiliki riwayat PPROM (ketuban pecah sebelum waktunya). Tidak ada
perbedaan yang terlihat antara perlakuan kelompok. Sepsis neonatorum dijelaskan
secara kultur yang telah dilaporkan dalam 5 penelitian PPROM. Kecenderungan
infeksi berkurang terlihat pada bayi yang ibunya menerima antibiotik. Secara
klinis kasus infeksi neonatal telah dilaporkan dalam 9 penelitian PPROM.
Pengobatan ibu dengan menggunakan antibiotik dikaitkan dengan penurunan
infeksi neonatal.
3
Dalam 8 penelitian PPROM melaporkan adanya necrotizing enterocolitis (NEC),
tidak ada perbedaan antara kelompok yang telah diamati. Lima penelitian
melaporkan lama perawatan. Pengobatan pada wanita dengan antibiotik tidak
dikaitkan dengan penurunan lama rawat inap untuk neonatus yang ibunya
memiliki riwayat PPROM.
Wanita dengan PTL tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam setiap
pengukuran pada perpanjangan kehamilan bagi perempuan yang diberikan
antibiotik (Gambar). Mengenai hasil sekunder, dalam 5 percobaan dengan
korioamnionitis (CA), kecenderungan penurunan korioamnionitis (CA) tercatat
dengan pengobatan antibiotik dalam penelitian menggunakan definisi klinis. Pada
2 penelitian secara histologi, perbedaan paralel yang signifikan ditemukan.
Kematian dilaporkan pada 9 penelitian dari PTL, dengan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok.
Delapan penelitian kasus PTL dilaporkan menyebabkan RDS atau HMD. Tidak
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok. Satu penelitian melaporkan
bahwa BPD merupakan hasil dari PTL. Kedua definisi yang diterima tidak
signifikan secara statistika, apakah ketergantungan oksigen diperiksa pada
kehamilan 36 minggu atau pada 28 hari postnatal.
Enam penelitian PTL meliputi beberapa tingkat IVH. Tidak ada perbedaan yang
terlihat antara kelompok yang diacak. Dua penelitian diperiksa subkelompok
dengan IVH parah (kelas III dan IV) yang mana tidak ada perbedaan.
Satu studi dari PTL termasuk PVL sebagai hasilnya. Tidak ada perbedaan yang
terlihat diantara kelompok perlakuan. Mengenai infeksi neonatal, kultur-positif
infeksi dilaporkan dalam 2 studi PTL; tidak ada penurunan infeksi neonatal
dengan terapi antibiotik. Secara klinis sepsis neonatorum dilaporkan dalam 9
penelitian PTL. Analisis menunjukkan pengurangan secara signifikan infeksi bayi
dari wanita yang menerima antibiotik, meskipun heterogenitas signifikan terlihat
diantara penelitian. Pada 5 penelitian PTL yang termasuk necrotizing enterocolitis
sebagai hasil, tidak ada perbedaan yang signifikan terlihat pada tingkat NEC.
4
Empat studi melaporkan pada lamanya rawat inap neonatal. Antibiotik pada ibu
dikaitkan dengan pengurangan secara signifikan lama rawat di rumah sakit pada
kelompok PTL; namun, heterogenitas yang signifikan tampak diantara beberapa
studi.
Keuntungan potensial dari menunda kelahiran adalah kemampuan untuk
meningkatkan pematangan paru janin dengan pemberian kortikosteroid pada ibu.
Steroid diberikan kepada wanita dalam 1 penelitian (9%) dari PPROM dan 5
penelitian (42%) dari PTL. Dua studi tidak melaporkan penggunaan steroid.
Bias publikasi dievaluasi dengan menyalurkan plot dari 3 hasil fase laten. Semua
plot menunjukkan hasil yang simetris untuk PPROM dan PTL.
KOMENTAR
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa bagi wanita dengan PPROM pada usia
kehamilan 34 minggu atau kurang, antibiotik bermanfaat untuk menunda
persalinan dan mengurangi CA, infeksi neonatal, dan IVH. Namun, untuk wanita
dengan PTL pada kehamilan 34 minggu atau kurang dengan kondisi membran
utuh, selain pengurangan diagnosis infeksi, bukti lainnya tidak cukup untuk
merekomendasikan pemberian antibiotik. Penelitian lebih spesifik untuk PTL,
seperti fibronektin janin, dapat meningkatkan hasil penggunaan antibiotik pada
pasien yang lebih tepat.
Temuan yang kami peroleh sesuai dengan meta analisis sebelumnya. Meskipun
tinjauan kami berisi nilai yang lebih sedikit dari total penelitian dan ibu-bayinya
dengan metode acak, termasuk kelompok sampel dengan sisa jumlah yang besar.
Anggapan dari tinjauan terbaru ini adalah bahwa dalam 24 jam dapat
memperbaiki status pernapasan, karena steroid dapat dipakai bersamaan. Namun
kami tidak menunjukkan efek menguntungkan antibiotik pada morbiditas
pernapasan untuk kelompok PPROM, meskipun hal ini terlihat dalam tinjauan
Cochrane oleh Kenyon dkk yang melibatkan bayi yang lebih matur.
Masa penelitian kami mencakup waktu yang penuh pengawasan manfaat terhadap
steroid antenatal untuk bayi prematur, sehingga diperhitungkan untuk variasi
5
dalam penggunaannya. Gabungan efek mungkin menurunkan manfaat dari
penggunaan kombinasi steroid antenatal dan antibiotik untuk PTL. Pemberian
steroid merupakan perawatan standar. Antibiotik antenatal mungkin memberikan
efek lebih besar pada ion paru-paru dan transportasi air pada kelompok ini dari
pada sistem surfaktan paru pada kehamilan prematur.
Hasil dari data kedua juga sama dengan meta analisis Cochrane. ditemukan
bahwa PPROM dan PTL, infeksinya relatif dapat meningkat. Namun, gambaran
untuk mengurangi CA secara histologis berkurang tampak pada PTL dan
PPROM, didukung oleh penurunan yang signifikan secara klinis CA pada kedua
kelompok.
Infeksi neonatal telah diperiksa dengan kriteria standar kultur positif infeksi dan
hasil secara diagnosis klinis infeksi. Untuk PPROM, keduanya berkurang, secara
klinis terdiagnosa infeksi melalui statistik yang signifikan. Sedangkan pada PTL,
ditemukan pengurangan infeksi yang tidak signifikan dari hasil kultur; penemuan
pengurangan secara klinis diagnosis infeksi tidak efektif yang disebabkan
heterogenitas.
Penurunan signifikan pada seluruh tingkat IVH pada bayi dari ibu dengan
PPROM tidak mengherankan, karena kelainan USG kepala dapat diketahui pada
usia kehamilan yang lebih awal. Namun, tidak ada penurunan yang signifikan
secara klinis jenis IVH atau PVL.
Manfaat relatif pemberian antibiotik yang berbeda pada PPROM dan PTL dan
dampaknya terhadap kolonisasi dan neonatal memerlukan evaluasi lebih lanjut.
Pengurangan insiden dalam beberapa aspek kecacatan neonatal pada kelompok
PPROM tidak menurunkan perawatan neonatal atau menurunkan angka kematian.
Sebaliknya, pengobatan selama PTL menunjukkan pengurangan yang signifikan
lama rawat inap bayi di rumah sakit sekalipun tidak ada efek menguntungkan
pada kecacatan neonatal, selain pengurangan diagnosis sepsis secara klinis. Hal
ini sulit menyimpulkan tentang kemungkinan hubungan antara 2 hasil. Namun,
data kami menunjukkan bahwa terapi antenatal dapat mengurangi tingkat
postnatal sepsis pada PPROM, tetapi hasilnya tidak sesuai pada PTL.
6
IMPLIKASI KLINIS
Persalinan dapat lebih lama dengan pengobatan antibiotik pada ketuban
pecah sebelum waktunya pada preterm (PPROM) tetapi tidak dalam
persalinan prematur (PTL).
Tingkat infeksi dan perdarahan intraventrikuler pada neonatus berkurang
dengan penggunaan antibiotik selama PPROM.
Penggunaan antibiotik pada PTL gagal menunjukkan peningkatan hasil pada
neonatal.
Perpanjangan persalinan prematur memungkinkan untuk memberikan steroid
antenatal, meskipun efek pemberian steroid bersamaan dengan antibiotik
pada PPROM dan PTL masih belum jelas.
7