APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

6
28/09/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » APEC dan Invansi Ekonomi-Politik m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/27/apec-dan-invansi-ekonomi-politik/ 1/6 HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP APEC dan Invansi Ekonomi-Politik September 27th, 2013 by kafi Oleh Hanif Kristianto (Lajnah Siyasiyah HTI Jawa Timur) Tahun 2013 bagi Indonesia bisa jadi istimewa. Sebelum berakhirnya masa pemerintahan lima tahunan, Indonesia dipercaya sebagai ketua APEC (Asia Pacific Economic Cooperation). Anggota APEC juga mendukung penuh Indonesia. Hal ini diyakinkan dengan pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada APEC 2012 di Rusia. “Dunia sedang melihat APEC sebagai mesin pertumbuhan global karena kawasan Asia Pasifik telah menunjukkan ketahanan di tengah krisis keuangan terbaru” Presiden Yudhoyono di APEC CEO Summit 2012 di Vladivostok. Sejak Januari 2013 sudah dimulai di Jakarta. Berlanjut di Surabaya dan akan diadakan di Bali 1- 8 Oktober 2013. Setiap pertemuan membahas hal krusial dan tertutup. Hal ini karena forum APEC merupakan forum tertinggi dan penting. Banyak hal yang tidak dipublikasikan ke umum. Tema APEC Indonesia 2013 adalah “Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth”. Tema ini menjawab tantangan situasi dunia yang tengah berada dalam pengaruh krisis keuangan dan ekonomi serta tentunya mendukung kepentingan nasional Indonesia. Setiap pertemuan dapat dipastikan membahas pengamanan ekonomi dan hal-hal yang dapat mengganggu perekonomian. Misalnya, di Surabaya membahas HIV/AIDS dan Counter Terorisme. APEC di Bali bertujuan menciptakan sebuah platform yang unik untuk membahas masa depan Asia-Pasifik dan berkontribusi untuk mencapai pertumbuhan inklusif berkelanjutan secara global. Sebagai pemangku kepentingan kunci dalam masa depan untuk bekerja sama menuju dunia yang lebih tangguh dan untuk membangun jembatan pertumbuhan yang menciptakan lebih banyak kesempatan untuk perdagangan dan investasi untuk kepentingan orang-orang di Indonesia. VIDEO FOTO KEGIATAN

description

APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

Transcript of APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

Page 1: APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

28/09/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/27/apec-dan-invansi-ekonomi-politik/ 1/6

HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP

APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

September 27th, 2013 by kafi

Oleh Hanif Kristianto (Lajnah Siyasiyah HTI Jawa Timur)

Tahun 2013 bagi Indonesia bisa jadi istimewa. Sebelum berakhirnya masa pemerintahan lima

tahunan, Indonesia dipercaya sebagai ketua APEC (Asia Pacific Economic Cooperation).

Anggota APEC juga mendukung penuh Indonesia. Hal ini diyakinkan dengan pidato Susilo

Bambang Yudhoyono (SBY) pada APEC 2012 di Rusia.

“Dunia sedang melihat APEC sebagai mesin pertumbuhan global karena kawasan Asia

Pasifik telah menunjukkan ketahanan di tengah krisis keuangan terbaru” Presiden Yudhoyono

di APEC CEO Summit 2012 di Vladivostok.

Sejak Januari 2013 sudah dimulai di Jakarta. Berlanjut di Surabaya dan akan diadakan di Bali 1-

8 Oktober 2013. Setiap pertemuan membahas hal krusial dan tertutup. Hal ini karena forum

APEC merupakan forum tertinggi dan penting. Banyak hal yang tidak dipublikasikan ke umum.

Tema APEC Indonesia 2013 adalah “Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth”. Tema ini

menjawab tantangan situasi dunia yang tengah berada dalam pengaruh krisis keuangan dan

ekonomi serta tentunya mendukung kepentingan nasional Indonesia.

Setiap pertemuan dapat dipastikan membahas pengamanan ekonomi dan hal-hal yang dapat

mengganggu perekonomian. Misalnya, di Surabaya membahas HIV/AIDS dan Counter

Terorisme. APEC di Bali bertujuan menciptakan sebuah platform yang unik untuk membahas

masa depan Asia-Pasifik dan berkontribusi untuk mencapai pertumbuhan inklusif berkelanjutan

secara global. Sebagai pemangku kepentingan kunci dalam masa depan untuk bekerja sama

menuju dunia yang lebih tangguh dan untuk membangun jembatan pertumbuhan yang

menciptakan lebih banyak kesempatan untuk perdagangan dan investasi untuk kepentingan

orang-orang di Indonesia.

VIDEO FOTO KEGIATAN

Page 2: APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

28/09/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/27/apec-dan-invansi-ekonomi-politik/ 2/6

Rundown time APEC in Indonesia

Sumber: http://www.dfat.gov.au/apec/

APEC di Bali akan dihadiri Presiden dan Perdana Menteri dari Asia-Pasifik – beberapa di

antaranya baru, CEO perusahaan global, serta pemimpin berpikir dalam format interaktif yang

dinamis. Melalui diskusi di atas panggung, dan melalui jaringan berkualitas tinggi, untuk

memastikan peserta akan mendapatkan wawasan dan perspektif terbaru pada isu-isu yang

paling penting bagi bisnis. Presiden AS Barack Obama dan Vladimir Putin dipastikan akan hadir.

Jika dianalisis secara kritis, pemberian kesempatan Indonesia sebagai ketua APEC 2013 bukan

tanpa kompensasi. Ada hal menarik di balik itu semua. Serta APEC akan menjadikan Indonesia

sebagai model bagi ekonomi pasar bebas. Lantas, apakah keuntungan didapat? Atau justru

buntung yang didapat? Ataukah akan menjadi bunuh diri politik dan ekonomi bagi Indonesia?

Di balik Kepentingan APEC

Watak dari organisasi Internasional bergantung pada ideologi. Negera yang berideologi akan

mampu mempengaruhi kebijakan pada setiap pertemuan. AS merupakan salah satu anggota

APEC. AS memiliki kepentingan di Asia-Pasifik. Selain merebut pengaruh, juga untuk

mengamankan kepentingan ekonomi AS. Ikhwal pembentukan APEC, untuk membendung

pengaruh Eropa. Adapun Eropa bersatu di bawah bendera UNI-EROPA. Di sisi lain, AS juga

bersembunyi tangan diam-diam menjadi sekutu Eropa. Sebuah permainan politik bagi negara

berideologi kapitalisme. Memang AS memiliki kesamaan ideologi dengan Eropa.

Page 3: APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

28/09/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/27/apec-dan-invansi-ekonomi-politik/ 3/6

Asia-Pasifik merupakan kawasan perdagangan yang ramai. Terlebih masih banyak negara

berkembang. Di sisi lain dominasi China, Jepang, dan Korea berpengaruh cukup signifikan untuk

menandingi ekonomi di wilayah lainnya. Indonesia, misalnya, merupakan wilayah potensial dan

subur dalam penawaran produk industri. Maka bagi Indonesia ataupun negara peserta APEC

perlu ada jaminan keamanan. Keamanan untuk melindungi investasi, barang yang diekspor atau

diimpor, dan dominasi politik luar negeri.

APEC bagi merupakan kaki bagi ekonomi AS. Meskipun AS juga menancapkan kakinya di

organisasi ekonomi lainnya. Semacam WTO, IMF, dan World Bank. Bagi AS, APEC merupakan

jalan baru untuk memperbaiki kondisi ekonominya. Terpaan krisis ekonomi global dan biaya

perang yang tinggi. AS menggunakan cara baru untuk meraup pundi-pundi dolar. Begitu pula

dengan negara Asia-Pasifik lainnya yang mencari lahan baru meraup untung. Dibalik itu Indonesia

diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar ke-7 di dunia dalam 20 tahun ke depan.

Invansi Ekonomi dan Politik

Janji keberlangsungan dan kestabilan ekonomi harus diwaspadai. Khususnya bagi negera yang

tidak berideologi jelas dalam politik dan ekonomi. Siapa pun akan dapat melihat bahwa negara

yang berideologi jelas mampu membuat pengaruh dan keputusan penting. AS, Rusia, dan China

sebagai anggota APEC merupakan negara yang berideologi jelas. AS berideologi kapitalisme.

Rusia dan China dominasi masih kepada komunis-sosialisme. Meskipun ideologi itu sekarang

sudah mulai pudar. Adapun negara lainnya bersektu dan diwarnai oleh kedua ideologi tadi. Posisi

Indonesia sangat tidak menguntungkan. Luas wilayah dan sumber daya manusia yang besar tidak

menjadikan Indonesia mempunyai nilai tawar tinggi. Yang terjadi adalah Indonesia dibuat bual-

bualan untuk mewujudkan kepentingan Internasional.

Posisi Indonesia seperti bandul. Mudah terombang-ambing, galau dalam menentukan kebijakan.

Hal ini dikarenakan Indonesia tidak memiliki ideologi yang khas. Bukti ini dapat dilihat dari

kebijakan yang ada di negeri ini. Tumpang tindih, bahkan merugikan rakyat. Seharusnya

Indonesia sadar secara ekonomi dan politik. Jangan hanya karena alasan citra di mata dunia.

Lantas rakyat dikorbankan untuk kepentingan penguasa dan asing.

Terkait dengan ekonomi, Indonesia dipaksa tunduk pada pasar bebas. Produk luar negeri

membanjiri Indonesia tanpa ada filter. Impor kedelai, daging sapi, beras, dan kebutuhan lainnya

menjadi bukti kelemahan Indonesia tidak mampu melindungi rakyat. Indonesia terlalu sibuk

mengurusi ekonomi makro yang kekayaan itu beredar di kalangan kaya saja. Perusahaan asing

yang berkolaborasi diberikan keleluasaan penuh. Belum lagi AS dan Rusia juga berebut

pengaruh untuk pembelian altutista, semacam helikopter, pesawat tempur, dan lainnya. China

dengan produk murahnya membanjiri konsumen Indonesia. Lantas, dimana negara ini melindungi

rakyatnya? Bukankah mereka dipilih rakyat? Dimana kedaulatan ekonomi Indonesia?

Page 4: APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

28/09/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/27/apec-dan-invansi-ekonomi-politik/ 4/6

Terkait politik, penting bagi dunia Internasional bahwa 2014 akan ada pergantian presiden. SBY

tidak lagi dapat mencalonkan diri. Maka hal yang penting bagi dunia adalah menjaga keamanan

investasi dan keberlangsungan perdangan dunia dalam pasar bebas. Dunia internasional tidak

ingin kehilangan kepentingan politiknya. Jika presiden terpilih 2014 tidak sesuai dengan

kepentingan dunia internasional. Bisa dipastikan anggota APEC dan lainnya akan gelisah.

Karena itu, di puncak pertemuan APEC akan dihadiri pemimpin negara, mentri, dan CEO

perusahaan berpengaruh. Kedatangan mereka tentu akan membawa misi penting.

Pada medio 2013 untuk membuktikan kesungguhan pada ketetapan internasional, Indonesia

telah melakukan langkah pencitraan. Isu kontra-terorisme masih menjadi fokus. Stabilisasi

ekonomi pasar Indonesia dijaga betul. Pemberantasan korupsi, demokratisasi politik, dan

perbaikan hukum jadi isu sentral. Serta TNI dan POLRI disiapkan untuk menjaga stabilisasi

keamanan. Terlebih APEC yang akan dihadiri petinggi negara dan tamu undangan penting.

Indonesia juga dipaksa untuk mengikuti berbagai forum tingkat dunia.

Indonesia harus sadar. Keikutsertaan dalam berbagai forum ekonomi dan politik tidak

membuahkan kebaikan. Justru menjadikan Indonesia sebagai lahan subur untuk meraup untung.

Karena kondisi masyarakat Indonesia masih konsumtif . Di sisi lain untuk menjaga kepentingan

ekonomi. Cara politik ditempuh untuk memengaruhi kebijakan dan regulasi agar investasi terjaga

aman. Inilah bentuk invansi politik dan ekonomi. Yang terjadi Indonesia akan semakin liberal

dalam politik dan ekonomi.

Inilah konsekuensi bagi negara yang tidak berideologi khas. Meskipun Indonesia menjadi ketua

APEC 2013. Tidak akan mampu memengaruhi forum. Malahan yang terjadi sebaliknya, dijadikan

ajang negara Kapitalisme dan Komunis-sosialisme untuk mengokohkan penjajahannya.

Kesepakatan dan hasil dari APEC seolah-olah mengakomodasi setiap anggota. Faktanya

negara yang tidak berideologi dibuat mengikuti kepentingan negara berideologi. Di luar forum

APEC seolah-olah AS dan China dalam politik berseteru, tetapi untuk urusan ekonomi mereka

bersatu. Bahkan saling mendominasi pasar bebas.

Saatnya Bersikap

Indonesia sudah saatnya bersikap idealis dan menunjukan kedaulatan sebagai negara

merdeka. Jangan sampai ada lagi penjajahan berbentuk politik dan ekonomi. Indonesia sebagai

negeri mayoritas muslim, hendaknya mampu melindunginya. Bukan malah dijadikan sebagai

obyek jajahan negara yang mayoritas memusuhi Islam. Dalam melakukan hubungan kerjasama

luar negeri—politik dan ekonomi—harus bisa membedakan status negara yang diajak

kerjasama. Apakah negara itu mempunyai agenda tersembunyi?, semisal ingin menjajah

Indonesia dan memerangi Islam dan umatnya. Ataukah negara itu termasuk bagian dari negeri

kaum muslimin? Di sinilah peranan pembedaan status negara dibutuhkan.

Page 5: APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

28/09/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/27/apec-dan-invansi-ekonomi-politik/ 5/6

Penentuan sikap politik akan berdampak pada perekonomian. Sebagaimana dalam Islam ada

dua status negara: daarul Islam dan daarul kufur. daarul Islam adalah negara yang menerapkan

syariah Islam secara kaafah (politik, ekonomi, pemerintahan, dll), serta keamanan berada di

tangan kaum muslimin. Adapun daarul kufur adalah negara yang tidak menerapakan syariah

Islam secara kaafah (politik, ekonomi, pemerintahan, dll), serta keamanan berada di tangan kaum

kafir. Dari dua definisi tadi maka Indonesia harus menentukan sikap tegas dan tidak dengan

mudah menerima kerja sama dalam bentuk apa-pun.

Saat ini belum ada satupun negara yang menerapkan syariah secara kaafah (aqidah, ibadah,

politik. Pemerintahan,dll). Begitu pula keamanan negara saat ini masih dikuasai orang-orang

asing. Untuk negara kufur perlu dibedakan antara yang memerangi umat Islam atau yang terikat

dengan perjanjian damai. Jika negara kafir harbi fi’lan (memerangi umat Islam)—AS dan

sekutunya, Rusia, China,dll—mengajak kerja sama. Maka Indonesia harus tegas menolak.

Karena hakekat kerjasama akan membawa dampak buruk dan madharat. Hubungan nyata

dengan negara kafir harbi fi’lan adalah perang. Hal ini sebagai bentuk pembelaan kepada

saudara muslim di seluruh dunia yang diperangi. Sementara itu, untuk negara kafir yang tidak

memerangi umat Islam. Maka harus diteliti dulu kerjasamanya. Tidak boleh mereka mendominasi

atau bahkan menguasai Indonesia. Jika penguasaan—ekonomi, politik, budaya, dll—yang terjadi,

maka Indonesia akan tetap dalam penjajahan negara kafir.

Oleh karena itu, kedatangan para pemimpin negera kafir penjajah harus ditolak. Tiada guna

menyambut mereka dengan tangan terbuka. Hakikatnya mereka akan mengokohkan

dominasinya di negeri kaum muslim. Mereka tidak akan beritikad baik. Justru sebaliknya mereka

ingin menancapkan kuku penjajahan serta memilih orang-orang yang siap melayani

kepentingannya. Maka tidak mengherankan antek-antek asing bermunculan di negeri ini.

Menerima para pemimpin negera kafir penjajah sejatinya menyakiti umat Islam. Di kala AS,

Rusia, dan China memerangi umat Islam di Suriah. Membombardir dan menumpahkan darah

umat Islam di Suriah. Apakah etis, Indonesia sebagai negeri kaum muslimin menerima mereka

dengan tangan terbuka? Menerima negara kafir yang menumpahkan darah kaum muslimin di

Pelestina, Irak, Afghanistan, dan lainnya?

Dengan demikian, baik APEC ataupun forum internasional lainnya semisal IMF, WTO, World

Bank, dan PBB merupakan pintu masuk negara kapitalisme untuk menjajah. Negara kapitalisme

tidak akan pernah berhenti untuk mengeruk kekayaan di negeri kaum muslim. Jeratan utang dan

perdagangan bebas akan menjadikan negeri kaum muslim semakin liberal. Hegemoni politik

negara kafir penjajah ditujukan untuk menekan kerinduan umat Islam kepada Syariah dan

Khilafah. Sehingga sudah jelas dan gamblang bahwa forum APEC dan lainnya yang semisal

merupakan invasi baru ekonomi dan politik. Gaya baru penjajahan negara kafir penjajah.

Waspadalah! Jagan terjebak dalam lubang biawak yang disediakan oleh mereka. Jika Indonesia

ingin berdaulat. Maka harus ada perubahan besar menuju Khilafah. Institusi negara yang

berideologi Islam dan akan menjaga kepentingan umat Islam. Wallahua’lam bisshawwab.

Page 6: APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

28/09/13 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » APEC dan Invansi Ekonomi-Politik

m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/27/apec-dan-invansi-ekonomi-politik/ 6/6

Baca juga :

1. Kenapa Harus Melawan APEC?2. Motif Ekonomi, Cina Sekulerkan Muslim Indonesia3. BBM Naik Diduga karena SBY Takut APEC dan WTO4. Komentar Politik: Tertipu & Terjajah dengan Ekonomi Ilusif Kapitalisme5. Sarasehan Tokoh Yogyakarta: Ekonomi Kapitalis, Biang Krisis Ekonomi

Tweet 1

Posted in Ekonomi | No comments

Previous post: SJ:Jihad dalam Perjuangan Untuk Menegakkan Daulah dan Ifadhah dalam Haji

Next post: Untuk Selamatkan Tiran Basyar, Rouhani Tawarkan Mediasi Antara Pemerintah dan Oposisi

Leave a comment

Name (required)

Mail (required, but not published)

Website

http://

Comment

Submit comment

HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP

Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia:Crown Palace A25, Jl Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12390

Telp/Fax: (62-21) 83787370 / 83787372, Email: [email protected]