Artikel Geografi 3

21
Artikel gEOGRAFI tentang “ Dinamika Litosfer & Pedosfer serta

Transcript of Artikel Geografi 3

Page 1: Artikel Geografi 3

Artikel gEOGRAFI tentang

“ Dinamika Litosfer &

Pedosfer serta Dampaknya

Page 2: Artikel Geografi 3

terhadap Kehidupan ”

BY: EDRIA CIENESHA / X

 A. Struktur Lapisan Kulit Bumi

1. Litosfer

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal

dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang

berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan

sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi

yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi.

Bumi tersusun atas beberapa lapisan sebagai berikut,

Page 3: Artikel Geografi 3

a) Barisfer, yaitu lapisan inti bumi dan merupakan bahan padat

yang tersusun dari lapisan nife.

b) Lapisan perantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas

lapisan nife setebal 1.700 km.

c) Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan perantara,

dengan ketebalan 1.200 km.

Kerak bumi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kerak samudra dan

kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10

km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70

km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,

sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah

granit, yang tidak sepadat batuan basalt.

Bagian penyusun kulit bumi dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu

batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

a. batuan beku

adalah batuan yang terbentuk karena pendinginan magma pijar

yang menjadi padat

batuan beku dibedakan menjadi batuan beku dalam, batuan beku

luar dan batuan beku gang.

b. batuan sedimen (batuan endapan)

adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi

Page 4: Artikel Geografi 3

temperatur dan tekanan yang rendah.

batuan sedimen dapat dibedakan atas mediumnya dan tempat

pengendapannya.

c. batuan metamorf

salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil

transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah

ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut

metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk"

batuan metamorfdapat terbentuk akibat suhu tinggi, tekanan tinggi,

dan gabungan suhu serta tekanan tinggi.

B. Macam – Macam Bentuk Muka Bumi Sebagai Akibat Proses

Vulkanisme, Seisme dan Diatropisme

1. Tenaga yang Mengubah Bentuk Permukaan Bumi

tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi terdiri atas

tenaga endogen dan tenaga eksogen.

a) tenaga endogen

tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan

perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya

Page 5: Artikel Geografi 3

membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata.

b) tenaga eksogen

yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga

eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil

bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang

terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga

dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Page 6: Artikel Geografi 3

Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:

- Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.

- Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan

gelombang laut, gletser, dan sebagainya.

- Makhluk hidup yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan,

hewan, dan manusia.

2. Gejala Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya

magma dari dalam perut bumi.

Magma adalah campuran batuan dalam keadaan cair, liat, serta

sangat panas.

Gunung api adalah tempat di permukaan bumi yang pernah atau

masih mengeluarkan magma.

Page 7: Artikel Geografi 3

Berdasarkan bentuk dan proses terjadinya, terdapat 3 macam

gunung api, yaitu:

a) Gunung api maar

Gunung api yang terbentuk melalui proses pengeluaran

magma dari dapur magma yang dangkal (tidak terlalu

dalam) dan kecil.

b) Gunung api kerucut (strato)

Gunung Api Strato adalah Gunung api yang terbentuk

karena letusan Ekstrusi (Erupsi) Ekslposif dan Ekstrusi

(Erupsi) Efusif secara terus-menerus dan saling

bergantian. 

Page 8: Artikel Geografi 3

c) Gunung api perisai

gunung berapi yang terutama meletus fluida aliran lava

(biasanya juga) yang dapat melakukan perjalanan jarak

jauh dan dengan demikian membangun atas waktu luas,

lembut lereng.

Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme

a) benda padat (eflata)

b) benda cair

lahar panas, lahar dingin, lava

Page 9: Artikel Geografi 3

c) benda gas (ekshalasi)

solfatar, fumarole, mofet

Gunung api yang sedang meletus sangat berbahaya, karena mengeluarkan

1. Gas vulkanikGas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas

tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida

(CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan

Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.

2. Lava Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari

dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan

mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan

membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan

membentuk bermacam-macam batuan.

3. LaharLahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan

material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng

gunung berapi.

Page 10: Artikel Geografi 3

4. Hujan AbuYakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat

terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa

angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu

letusan ini bisa menganggu pernapasan.

5. Awan panasYakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di

dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material

vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas

dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti

kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan

sesak napas.

Peristiwa post-volcanic

adalah peristiwa yang terjadi pada gunung merapi yang

sudah mati atau yang telah meletus.

Gempa Bumi

getaran atau guncangan

yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari

dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi

(lempeng Bumi).

Page 11: Artikel Geografi 3

Jenis – jenis gempa bumi:

Berdasarkan Penyebab

• Gempa bumi tektonikGempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu

pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang

mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat

besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau

bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu

menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik

disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran

lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan

dilepaskan dengan tiba-tiba.

• Gempa bumi tumbukanGempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid

yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

• Gempa bumi runtuhanGempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada

daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat

lokal.

• Gempa bumi buatanGempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh

aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu

yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Page 12: Artikel Geografi 3

• Gempa bumi vulkanik (gunung api)Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa

terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin

tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan

menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya

terasa di sekitar gunung api tersebut.

Terdapat 2 macam gempa yaitu,

a) makroseisme = gempa yang intensitasnya besar dan dapat

diketahui tanpa menggunakan alat perekam.

b) Mikroseisme = gempa yang intensitasnya kecil sekali dan

hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam.

Pembagian Sekala Richter

Page 13: Artikel Geografi 3

Diatropisme / Tektonisme / Tektogenesis

1. Tektonisme

proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan

patahan pada struktur tanah di suatu daerah.

Ada 2 macam tektonisme yaitu,

- Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan

turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut

terlihat naik dan daratan menurun.Contoh : Tenggelamnya

Pulau-Pulau

- Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan

naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut

Page 14: Artikel Geografi 3

terlihat turun dan daratan menaik. Contoh : Munculnya

Pulau-Pulau Baru

Ciri bentang alam sebagai akibat proses pengikisan dan

pengendapan

1. Pelapukan, Pengikisan dan Erosi

terdapat 3 macam pelapukan yaitu pelapukan fisis atau mekanis,

pelapukan kimiawi dan pelapukan organis.

Ada 4 macam erosi yaitu,

erosi air sungai, erosi air laut, erosi es, dan erosi angina

2. Pengendapan

proses terbawanya material hasil dari pengikisan dan

pelapukan oleh air, angin, atau gletser kedalam suatu wilayah

yang kemudian diendapkan.

Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan

Page 15: Artikel Geografi 3

1. Klasifikasi Jenis Lahan

Lahan adalah bentang darat mulai dari daerah pantai sampai ke

pedalaman.

Menurut Davis (1996), secara umum ada 5 sistem klasifikasi lahan

basah yaitu,

a) kawasan laut

b) kawasan muara

c) kawasan rawa

d) kawasan danau

e) kawasan sungai

Ciri proses pembentukan tanah di Indonesia

1. PelapukanBatuan yang tersingkap di permukaan bumi akan mengalami

pelapukan tanpa merubah susunan kimianya. Banyak faktor yang

mengakibatkan terjadinya pelapukan. Seperti sinar matahari,

perubahan suhu yang ekstrim, dan hujan. Interaksi antara batuan

dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan

kimiawi. Hal ini menyebabkan batuan menjadi tidak stabil dan

rapuh (cracking) sehingga mudah ditumbuhi tumbuhan seperti

lumut.

2. PelunakanSetelah batuan menjadi lapuk, maka air dan udara akan mudah

Page 16: Artikel Geografi 3

merembes masuk ke dalam batuan tersebut sehingga terjadi

pelapukan di dalam batuan. Pada tahap ini, calon makhluk hidup

(organic matter) mulai dapat tumbuh di lapisan permukaan batuan

karena sudah terdapat air dan udara yang dapat mendukung

kehidupan. Contohnya adalah lumut. Lumut tersebut dapat

membuat batuan menjadi berlubang sehingga dapat dimasuki oleh

tumbuhan kecil.

3. PenumbuhanPada tahap ini batuan mulai ditumbuhi oleh tumbuhan perintis

seperti rumput dan tumbuhan kecil. Akar tumbuhan tersebut

masuk ke dalam batuan dan perlahan-lahan menghancurkannya.

Ini disebut pelapukan biologis. Air yang membawa asam humus

juga dapat menyebabkan terjadinya pelapukan pada batuan.

Batuan yang hancur tersebut akan menjadi unsur mineral

pembentuk tanah.

4. PenyuburanPada tahap ini batuan yang mengalami pelapukan mulai subur.

Hal ini dikarenakan oleh bahan-bahan organik yang tercampur

dengan batuan. Misalnya dedaunan dan bangkai hewan. Batuan

sudah menjadi tanah yang subur dan dapat ditumbuhi oleh

berbagai jenis tumbuhan.