Askep gastritis
-
Upload
akper-pemda-indramayu -
Category
Education
-
view
208 -
download
3
Transcript of Askep gastritis
Askep Gastritis
N. Yulianingsih Kodim
“sumber dari pada penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasaitu adalah obat” (HR. Muslim)
“Penyebab segala penyakit bukan bakterimelainkan toksin/racun yang berawal darikeracunan makanan, toksin/racun inimenyebabkan rusaknya sel tissu sehinggaterjangkit bakteri “(dr. Henry B. Baley, USA)
Pengertian
• Gastritis adalah peradangan pada mukosalambung yang dapat bersifat akut kronik, difusatau lokal (Soepaman, 1998)
• Gastritis merupakan suatu keadaanperadangan atau perdarahan mukosalambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi, Sylvia A Price hal422)
Etiologi Gastritis
Gastritis Akut
• Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosisrendah sudah dapat menyebabkan erosimukosa lambung).
• Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
Gastritis Kronik
• Penyebab dan patogenesis pada umumnyabelum diketahui.
• Gastritis ini merupakan kejadian biasa padaorang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.
Manifestasi Klinik Gastritis
Gastritis Akut
• yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeriepigastrium, perdarahan saluran cerna padahematemesis melena, tanda lebih lanjut yaituanemia.
Gastritis Kronik
• Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia danpemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
Patofisiologi Gastritis
Gastritis AkutZat iritan
Iritasi lambung
meningkat sekresi mukosa
meningkatkan asam lambung mukosa inflamasi
mual muntah erosi pada mukosa lambung
gangguan nutrisi cairan & elektrolit erosi lapisan pembuluh darah
perdarahan
nyeri hypovolemik
Gastritis Kronikgastritis akut yang berulang
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang
penyembuhan yang tidak sempurna
atrhopi kelenjar epitel hilangnya sel pariental dan sel chief
penurunan produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya
dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata
Perdarahan formasi ulser
Pengkajian
• Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti inflamasi, cuka atau lada.
• Faktor presipitasinya adalah kebiasaanmengkonsumsi alcohol dan rokok,penggunaanobat-obatan, pola makan dan diet yang tidakteratur, serta gaya hidup seperti kurangistirahat.
Test dignostik• Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya
berdarah dan letaknya tersebar.• Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena
erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.• Pemeriksaan radiology.• Pemeriksaan laboratorium.• Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL
menurun pada klien dengan gastritis kronik.• Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar
vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.• Kadar hemglobin, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.• Gastroscopy.
Diagnosa Keperawatan pada Askep Gastritis
• Resti gangguan keseimbangan volume cairan danelektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan intake yang tidak adekuat, muntah.
• Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan denganinflamasi mukosa lambung.
• Keterbatasan aktivitas berhubungan dengankelemahan fisik.
• Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungandengan kurangnya informasi.
• Resti gangguan keseimbangan volume cairan danelektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan intake yang tidak adekuat, muntah.
intervensi
- Kaji tanda dan gejala dehidrasi,
- observasi TTV,
- ukur intake dan out
- anjurkan klien untuk minum ± 1500-2500ml,
- observasi kulit dan membran mukosa,
- kolaborasi pemberian cairan infus.
• Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhantubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.Intervensi- Kaji intake makanan, - timbang BB secara teratur, - berikan perawatan oral secara teratur, - anjurkan klien makan sedikit tapi sering, - berikan makanan dalam keadaan hangat, - auskultasi bising usus, - kaji makanan yang disukai, - awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht, Albumin
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
intervensi
- Tingkatkan tirah baring atau duduk,
- berikan lingkungan yg tenang dan nyaman,
- batasi pengunjung,
- dorong penggunaan tekhnik relaksasi,
- kaji nyeri tekan pada gaster,
- berikan obat sesuai dengan indikasi.
• Kurang pengetahuan tentang penyakitberhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi
- Kaji tingkat pengetahuan klien,
- penkes ttg penyakit,
- beri kesempatan klien/klg untuk bertanya,
- beritahu ttg pentingnya obat utk
kesembuhan klien.
Daftar Pustaka
• Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan PendokumentasianPerawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.
• Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
• Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007