askep leptospirosis
Click here to load reader
-
Upload
jufri-raksana -
Category
Documents
-
view
82 -
download
3
Transcript of askep leptospirosis
ASUHAN KEPERAWATANNama Klien : Ny. A Dx. Medis : Leptospirosis, PankreatitisRuang : IRNA B Lt .4 Kanan
Nama Mahasiswa : I MADE RANTIASA NPM : 019301517 AM. A : Praktika Senior
NO. DX PERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMEMTASI EVALUASI
1 .
3-5-96.Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan penurunan kontraktilitas otot jantung.
Do. tensi 100/70 mmHgnadi 130 kali/mntrespirasi : 28 kali/mntsuhu : 36,5 0CHb : 9,50 gr %Cappilary refill : 3 detik
Ds. klien mengeluh sering berdebar debar,agak sesak
Perfusi jaringan adekuat :kriteriatanda tanda vital dalam batas nor-mal.tensi : 100/70 mmHgnadi : 60-80 x/dtkresp. :6-24 x/mntsuhu :36-37 oCHb.> 10 gr%Cappilary refill<3detikAkral hangat
Observasi tanda vital s etiap 1 jam
Palpasi nadi perifer setiap 1 jam
Observasi adanya cyanosis dan cappilary refill setiap 1 jam
Monitor pengeluaran urine, jumlah dan konsentrasi
Monitor tingkat kesadaran klien
Memberi posisi mendatar dan kaki ditinggikan
Kolaborasi memberikan makanan cair
Kolaborasi pemberian O 2 , 2liter/mnt
Kolaborasi memberikan obat obatan, Lanoxin dan Ascardia
pemeriksaan Untuk mengetahui keadaan umum klien
Untuk mengetahui aliran darah ke perifer pada saat curah jantung menurunMerupakan tanda adanya gangguan perfusi jaringan perifer
Untuk mengetahui respon ginjal terhadap penurunan curah jantung
Untuk mendapat gambaran mengenai perfusi jaringan otak
Untuk meningkatkan perfusi jaringan otak dan untuk meningkatkan venus return
Untuk menurunkan metabolisme sehingga kerja jantung menurun.
Untuk meningkatkan konsentrasi O2 di paru paru sehingga suplai O2 ke jaringan bertambahLanoxin untuk meningkatkan kontrakyilitas miokard dan melambatkan irama jantungAscardia mencegah terjadinya agregasi trombosit dengan
Melakukan observasi tanda vital setiap 1 jam
melakukan palpasi nadi setiap 1 jam
Mengobservasi adanya cya-nosis dan mengukur capillary refill setiap 1 jam
Melakukan monitor penge-luaran urine, jumlah dan konsentrasi
Memonitor tingkat kesa-daran klien
Memberi posisi mendatar dan kaki di ganjal dengan bantal
Melakukan kolaborasi memberi makanan cair
Melakukan kolaborasi memberikan O2, 2 lt/mnt.
Kolaborasi memberikan obat, Lanoxin 1.cc dalam 500 ml D 5%.Ascardia 2 x 80 mg
S:klien mengatakan sudah tidak sesak
O : tanda vitaltensi : 110/70 mmhgnadi : 84 x/mntResp. : 24 x/mntCappilary Refill : 2 dt.Akral hangat.
A : gangguan perfusi jaringan perifer teratasi.
P
2.
3
Potensial Shock Hypovo-lemik sehubungan dengan perdarahan lambung.Do. tensi ; 100/70 mmHgnadi : 130 kali/mntResp. : 28 kali/mntSuhu : 36,5 oCAkral dingin.Hb : 9,50 gr %Ds.Klien merasa lemah
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit : Hiponatremi sehubungan dengan muntah dan intake yang kuarang
Do. tensi : 100/70 mmHg
Mencegah terja-dinya shockkriteria :Tanda vital dalam batas normaltensi : 110/80 mmHgnadi :60-80 x/mntsuhu ; 37 oCAkral hangatHb > 10gr%
Keseimbangan cairan dan elektrolit adekuat
Kriteria :tanda vital dalam batas normal :tensi 110/70 mmHgNadi : 60-80 x/mnt.
Anjurkan klien untuk tidak melakukan respon valsava
Ukur tanda tanda vital setiap 1 jam
Monitor tingkat kesadaran klien
Memberikan posisi men-datar kaki sedikit ditinggkan
Lakukan cuci lambug dengan air es
Monitor adanya nyeri lambung/abdomenKolaborasi memberikan makanan cairAmbil sediaan darah untuk pemeriksaan darah lengkap.
Kolaborasi untuk pemberian obat obatanseperti Dexanta dan rantin
Monitor tanda vital setiap 1 jam
Kolaborasi memberikan infus Nacl 0,9 %
Monitor intake dan output
menghambat terbentuknya tromboxan A2
Valsava manuver menyebabkan stimulasi vagal yang diikuti dengan takikardiUntuk mengetahui keadaan umum klien
Untuk mengetahui oksigenasi jaringan otak
Untuk meningkatkan aliran darah keotak sehingga oksigenasi jaringan otak tidak terganggu
Dimaksudkan agar pembuluh darah kapiller di lambung menjadi kontriksi sehingga perdarahan lambungterhenti
Dapat merupakan indikasi terjadinya perdarahan lambung
Untuk mengurangi /mencegah iritasi lambung
Untuk mengetahui konsentrasi dan komponen darah
Dexanta dan Rantin diberikan dengan maksud untuk mengurangi sekresi asam lambung
Untuk mengetahui keadaan umum klien
Untuk menyeimbangkan kadar Na intrasel dan ekstrasel sehingga tidak terjadi lisis sel darah merah
Menganjurkan klien untuk tidak mengedan
Mengukur tanda tanda vital.
Melakukan monitoring tingkat kesadaran
Memberikan posisi mendatar dan kaki diganjal dengan bantal.
Melakukan cuci lambung setiap 6 jammemakai air es
Melakukan monitoring adanya nyeri lambung.
Melakukan kolaborasi memberi makanan cair.
Mengambil sediaan darah lengkap
Kolaborasi memberikan obat obatan , Dexanta 4x 1 cth, Rantin 2x1 amp.
Mengukur tanda vital setiap 1 jam
Kolaborasi memberikan infus Nacl 0,9 % 20 tetes/mnt
Melakukan monitor intake dan otput setiap 6 jam
Melakukan monitoring
6-5-96S : Klien masih mengeluh lemah
O : tanda vitaltensi : 110/70 mmHgnadi : 92 x/mnt.Resp. : 24 x/mntHb. 10,05 gr%Akral hangat
A: Shock Hipovolemik tidak terjadi
P : -:
6-5-96S :klien masih mengeluh lemah
O : tanda vitaltensi : 110/70 mmHg.Nadi :92 x/mntresp.: 24 x/mntSuhu : 37 oC
4
5
nadi : 130 x/mntresp. : 28 x/mntSuhu : 36,5 oC Na. : 125 mEq/lUrine : 300 cc/6 jam
Ds. Klien merasa mualdan lemah.
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas sehubungan dengan batuk yang tidak efektif
Do adanya .RonchiSesakRespirasi : 28 X/mntnadi :124 X/mntPO2 : 63,2 mmHg
Ds. Klien mengeluh sesak
Resp. :16-24x/mntakral hangatHb. > 10 gr %
Intake dan output seimbang
Na. : > 133 mEq/
jalan nafas bersihkriteria :respirasi normal16-24 x/mnt.Ronchi tidak adaKlien tidak mengeluh sesak
P O2 > 85 mmHg
setiap 6 jam
Monitor tingkat kesadaran klien
Monitor turgor kulit
Monitor membran mukosa
Mengambil darah untukpemeriksaan elektrolit darah
Auskultasi suara nafas, frekuensi dan kedalaman.
Mengajarkan klien cara batuk yang efektifnafas dalam
Memberi posisi semifo-wwler bila gangguan perfusi jaringan telah teratsiOservasi adanya cyanosis pada kulit dan mukosa
Mengambil sediaan darah arteri untukpemeriksaan analisa gas darahKolaborasi pemberian O 2 , 2lt/mnt
Kolaborasi pemberian obat obatan, Cefobid dan Bisolvon
Untuk menjamin adekuatnya cairan yang diberikan
Kekurangan cairan dapat menyebabkan penurunan kesadaranKekurangan cairan dapat menurunkan elstisitas kulit
Membran mukosa yang kering merupakan indikasi adanya dehidrasi
Untuk mengetahui keseimbangan elektrolit darah
Untuk mengetahui adanya ronchi dan bedungan cairan
Untuk membersihkan jalan nafas dan meningkatkan konsentrasi O2 di dalam paru
Untuk meningkatkan ekspansi paru
untuk mengetahui adanya hipoksia jaringan
Untuk mengetahui tekanan O 2 dalam darah setelah dilakukan tindakan
Untuk meningkatkan konsentrasi O 2 dalam paru.
Cefobid untuk antibiotik dan Bisolvon untuk mengencerkan
tingkat kesadaran
Memeriksa turgor kulit.
Mengamati membran mukosa
Mengambil darah untuk pemeriksaan elektrolit darah
Melakukan auscultasi suara nafas, kedalaman dan frekuensi
Mengajarkan klien batuk yang efektif dan nafas dalam
Memberi posisi semifowler bila /saat perfusi jaringan sudah baik
Mengobservasi adanya cyanosis pada kulit dan selaput mukosaMengambil sediaan darah untuk pemeriksaan analisa gas darah
Kolaborasi pemberian O 2, 2 liter/mnt
Melakukan kolaborasi memberikan obat obatan, Cefobid 2 x1 gr dan
Na. : 133 mEq/l.Balans cairaninput :1250 ccoutput : 1250 ccPerdarah NGT tidak adamuntah tidak adaGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit teratasiP : -
8-5-96S: Klien menyatakan sudah tidak sesak.
O : tanda vital tensi : 110/70mmHgnadi: 84 x/mntresp : 24 x/mntsuhu : 36,9 oCPO2 : 88,6mmHgRonchi tidak ada
A : gangguan pertukaran gas teratasi P : -
6
Gangguan rasa nyaman : Nyeri sehubungan dengan infeksi leptospiraDo. Klien tidak mau merubah posisi tidurTanda vital setelah perubahan posisi:tensi : 110/70 mmHg.nadi : 130 x/mntresp. 28 x/mnt.
Ds. Klien mengeluh nyeri sehingga enggan merubah posisi tidur
Cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai tanda gejala dari Leptospirosis
Mengatasi rasa nyeri :Kriteria :setelah perubahan posisi tanda vital dalam bats normaltensi 110/70 mmHgNadi 60-80x/mntresp. 16-24x/mnt
Menurunkan ting-kat kecemasanKriteria :klien dapat tidur dengan tenang
Kaji tingkat rasa nyeri klien secara keseluruhan
Anjurkan klien untuk melapor pada saat merasa nyeri
Support klien untuk mengungkapkan peasaan
Beri kompes hangat pada daerah nyeri
Tunjang bagian tubuh yang nyeri
Anjurkan klien untuk melakukan latihan nafas dalam
Kolaborasi pemberian obat : Cefobid
Bantu klien untuk mengidentifikasi rasa cemas
Lakukan komunikasi
sputum
Untuk mendapatkan kontrol rasa nyeri yang meliputi lokasi, intensitas timbulnya, persepsi klien, terhadap nyeri
Nyeri adalah individual sehingga apa yang dirasakan klien merupakan informasi yang penting.
Adanya orang dekat klien yang mau mendengarkan keluhannya , akan membantu menurunkan kecemasan dan rasa takut
Kompres hangat menghambat konduksi impuls nyeri dan dapat merangsang pengeluaran endorfin
Memungkinkan lancarnya drainase dan sirkulasi pada daerah nyeri dan membantu memberikan posisi tubuh yang nyaman
Dengan latihan nafas dalam maka suplai O 2 kejaringan yang nyeri meningkat sehingga mengurangi rasa nyeriCefobid merupakan antibiotik, diberikan dengan maksud untuk membunuh kuman ,dan ini akan mengurangi rasa sakit
Untuk menetukan penyebab cemas sehingga dapat dilakukan antisipasiUntuk membentuk hubungan
Bisolvon 4x1 Cth.
Mengkaji tingkat rasa nyeri klien secara keseluruhan.
Menganjurkan klien untuk melapor pada saat merasa nyeri
Memberi support kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya
Memberi kompres hangat pada daerah nyeri
Menunjang bagian tubuh yang nyeri dengan bantal
Menganjurkan klen untuk melakukan latihan nafas dalam
Kolaborasi memberikan obat obatan.
Membantu klien mengatasi rasa cema
Melakukan komunikasi terapiutiks
9-5-96S : klien mengatakan nyeri sudah berkurang
O :Tanda vital setelah merubah posisi. tensi : 110/70 mmHgNadi :88x/mntResp. 28 x/mnt suhu : 36,8oCExpresi wajah tidak menunjukkan rasa nyeri
A : rasa nyeri teratasi P : -
6-5-96S : Klien mengatakan sudah tidak cemas lagiO :Klien sudah tidak merenung lagi, klien sudah dapat tidur .
7.
8
Do. Klien sering merenung dan susah tidur
Ds. Klien bertanya mengapa matanya merah dan muntah darah
Intoleransi aktifitas sehubungan dengan ketidakseimbangan antara pemasukan dan kebutuhan O 2 Do. : berkeringat dingin bila merubah posisi dari tidur langsung duduk.Tanda vital setelah bangun dari tempat tidur : tensi :110/80 mmHgNadi : 124 x/mntResp. :28 x/mnt.
Ds. :Klien mengeluh sesak bila bangun dari posisi tidur.
Klien dapat melakukan aktifitas sesuai kemampuannyaKriteria :setelah aktifitas tanda vital dalam batas normaltensi 110/70mmHgnadi 60-90x/mnt resp. 16-24x/mnt
Diaporesis tidak ada
terapiutik
Support klien untuk mengung-kapkan perasaannya
Jelaskan tentang penya-kit,gejala dan akibat Leptospirosis
Diskusikanharapan dan ke-butuhan serta kenyataan
Kaji koping klien dalam mengatsi kecemasan diwaktu yang lalu
Cek tanda vital sebelum dan sesudah aktifitasKaji respon klien terhadap aktifitas
Kaji hal hal lain yang menyebabkan klien lemah,seperti nyeri dan obatMonitor tingkat intoleransi aktifitas
Tingkatkan aktifitas klien sesuai kemampuan
Bantu klien untuk merawat
terapiuti dan saling percaya sehingga memudahkan memberikan asuhan keperawatan
Untuk mengetahui yang dirasakan klien, sehingga memudahkan dalam memberi intervensi
Dengan meningkatkan pengetahuan mengenai leptospirosis, dapat mengurangi kecemasan.
Dengan mengetahui kenyataan yang ada diharapkan klien dapat mengantisipasi tindakan yang akan diberikan
Untuk mendapatkan koping yang benar benar efektif untuk klien
Untuk mengetahui respon klien terhadap aktifitas
Untuk mengetahui tingkat aktifitas yang dapat ditolerir oleh klien
Kelemahan dapat disebabkan oleh hal lain seperti nyeri dan obat obatan
Untuk menghindari adanya aktifitas yang berlebihan, sehingga berakibat fatal.Dapat meningkatkan kompensasi jantung terhadap aktifitas
Memberi support klien untuk mengungkapkan perasaannya
Menjelaskan tentang penyakit ,gejala dan akibat Leptospirosis
Diskusi dengan klien mengeani harapan dan kebutuhan serta kenyataan
Mengkaji koping klien dan mengatasi masalah waktu yang lalu
Mengukur tanda vital sebelum dan sesudah aktifitas
Mengkaji respon klien terhadap aktifitas
Mengkaji hal hal lain yang menyebabkan klien lemah
Melakukan monitoring tingkat intoleransi aktiitas
Meningkatkan aktifitas klien sesuai kemampuan.
Kerjasama dengan keluarga membantu klien untuk
20-5-96S : Klien mengatakan sudah dapat berjalan
O :Klien dapat berjalan selama 10 menit tanpa bantuanTanda vital sebelum aktifitas : T : 110/70 mmhgP : 84 x/mntR : 24 x/mntsetelah aktifitasT :110/70P : 88 x/mntR: 28 x/mntdiaporesis tidak ada
6-5-96S: Klien mengatakan sudah dapat merubah posisi tidur
O :Klien merubah posisi tidur dengan spontan
9.
Potensial gangguan integritas kulit : Dekubitus sehubungan dengan penurunan perfusi jaringan pada area yang tertekan pada waktu yang lama
DO. Klien tidak mau merubah posisi tidur.
Ds. : klien merssa lemah dan nyeri sehingga tidak mau merubah posisi
Potensial kambuh sehubungan dengan ketidak tahuan mengenai perawatan gagal jantung
Do.Klien bertanya mengenai cara untuk mencegah agar penyakitnya tidak kambuh
Ds. Klien mengatakan tidak tahu mengenai makanan yang tidak boleh dikonsumsi
Dekubitus idak terjadi .Kriteria :Selama perawatan tidakterdapat tanda tanda dekubitus
mengurangi resiko untuk kambuh Kriteria :setelah dijelaskan klien dapat menjelaskan kembali.Saat kunjungan rumah/chek di rumah sakit tidak terdapat tanda gagal jantung seperti peningkatan berat badan, odem ekstremitas
diri sendiri dan pemenuhan kebutuhan dasar
Kaji keadaan jaringan kulit pada area yang tertekan
Lakukan masase /pijatan secara perlahan lahan pada area yang tertekanBerikan krem kulit atau minya kelapa pada area yang tertekan
Bantu klien untuk melakukan perubahan posisi tidur setiap 1 jam
Pertahankan tempat tidur bersih dan kering
Diskusikan dengan klien mengenai fungsi normal jantung
Jelaskan mengenai manfaat diet rendah garam,rendah lemak dan memepertahankan berat yang ideal ( 50 kg )Diskusi dengan klien mengenai jenis makanan rendah garam dan rendahlemak
Jelaskan kepada klien dan keluarga mengenai faktor faktor yang dapat meningkatkan resiko kambuh seperti rokok,
Dilakukan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan dasar klien
Untuk mengetahui adanya tanda dekubitus pada area yang tertekan
Untuk melancarkan aliran darah pada area yang tertekan
Untuk memelihara kulit agar tetap lembab dan tidak lecet
Untuk melancarkan sirkulasi darah pada area yang tertekan
Untuk memberikan kenyamanan pada klien dan mencegah kulit lecet karena tekanan atau ganjalan dari alat tenun yang tidak rapi
Diharapkan dapat memprmudah menerangkan penyakitnya
Rendah garam untuk mengurangi retensi cairan,rendah lemak untuk mengurangikolesterol, dan berat badan ideal untu mengurangi beban kerjajantungDiharapkan agar klien dapat mengurangi konsumsi makanan tersebut untuk mengurangi resiko kambuh
memenuhi kebutuhan dasar klien.
Mengkaji keadaan jaringan kulit pada area yang tertekan
Melakukan pijatan/masase pada daerah yang tertekan
Memberikan krem kulit atau minyak kelapa pada area yang tertekan
Membantu klien untuk melakukan perubahan posisi setiap 1 jam.
Mempertahankan tempat tidur bersih dan tetap kering
Melakukan diskusi dengan klien mengenai fungsi normal jantung
Menyebutkan manfaat diet rendah garam, rendah lemak dan mempertahankan berat badan ideal.
Diskusi dengan klien mengenai makanan rendah garam dan lemak.Menjelaskan kepada klien dan keluarga mengenai faktor faktort yang dapat meningkatkan resiko kambuh.
tanda tanda dekubitus tidak adaA: Dekubitus tidak terjadiP: -
23-5-96
S :Klien mengatakan suah mulai menerapkan apa yang disarankan mahasiswa
O: saat kunjungan rumah terlihat
Makanan terdiri dari nasi sayur bayam dan telur Obat diminum setiap 8 jam.Tanda vitalT : 110/70 mmHgP: 24 x/mntR : 24 x/mnt A : resiko kambuh sudah teratasiP : _
konsumsi garam yang berlebihan,stressJelaskan kepada klien bila bebart badan meningkat, odem ekstremitas agar segera memeriksakan diri
Menyarankan kepada keluarga agar memanfaatkan sarana kesehatan di masyarakat.
Agar klien dapat menghindari faktor faktor yang meningkatkan resiko kambuhdan keluarga dapat memberikan lingkungan yang mendudkung penyembuhan
Berat badan meningka, odem ekstremitas merupakan indikasi penyakit kambuh.s
Untuk memudahkan klien dalam memonitor status kesehatannya
Menjelaskan kepada klien bila berat badan meningkat, odema diekstremitas, nafas sessak harus segera periksa.
Menyarankan kepada keluarga untuk memanfaatkan sarana kesehatan di masyarakat seperti Puskesmas