Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

15
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN NEFROTIK SINDROM ANATOMI GINJAL Letak-----retroperineal (panjang 11-12 cm) Terdiri dari korteks dan medula Korteks –glomerolus & Tubuli Medula ---tubuli Glomeroli dan tubuli membentuk nefron Satu unit nefron terdiri dari glomerolus, tubulus proksimal, loop of henle, tubulus distal Tiap ginjal mempunyai lebih kurang 1,5-2 juta nefron berarti pula lebih kurang 1,5-2 juta glomeruli FISIOLOGI GINJAL Faal glomerolus membentuk ultrafiltrat GFR normal umur 2-12 tahun : 30-90 cc/menit/luas permukaan tubuh anak. Faal Tubulus melakukan reabsorbsi dan sekresi dari zat-zat yang ada dalam ultrafiltrat yang terbentuk di glomerolus Faal loop of henle membuat cairan intratubuler lebih hipotonik. Faal tubulus distalis dan duktus koligentes Mengatur keseimbangan asam basa dan keseimbangan elektrolit dengan cara reabsorbsi Na dan H2O dan ekskresi Na, K, Amonium dan ion hidrogen. (Rauf, 2002 : 4-5).

description

Keperawatan Medikal Bedah

Transcript of Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

Page 1: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN NEFROTIK SINDROM

ANATOMI GINJAL

Letak-----retroperineal (panjang 11-12 cm)

Terdiri dari korteks dan medula

Korteks –glomerolus & Tubuli

Medula ---tubuli

Glomeroli dan tubuli membentuk nefron

Satu unit nefron terdiri dari glomerolus, tubulus proksimal, loop of henle, tubulus distal

Tiap ginjal mempunyai lebih kurang 1,5-2 juta nefron berarti pula lebih kurang 1,5-2 juta

glomeruli

FISIOLOGI GINJAL

Faal glomerolus

membentuk ultrafiltrat GFR normal umur 2-12 tahun : 30-90 cc/menit/luas permukaan tubuh

anak.

Faal Tubulus

melakukan reabsorbsi dan sekresi dari zat-zat yang ada dalam ultrafiltrat yang terbentuk di

glomerolus

Faal loop of henle

membuat cairan intratubuler lebih hipotonik.

Faal tubulus distalis dan duktus koligentes

Mengatur keseimbangan asam basa dan keseimbangan elektrolit dengan cara reabsorbsi Na dan

H2O dan ekskresi Na, K, Amonium dan ion hidrogen. (Rauf, 2002 : 4-5).

PENGERTIAN

Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas membran

glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinaris yang massif

(Donna L. Wong, 2004 : 550).

Sindrom Nefrotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh injuri glomerular yang

Page 2: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

terjadi pada anak dengan karakteristik; proteinuria, hipoproteinuria, hipoalbuminemia,

hiperlipidemia, dan edema (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001: 217).

Sindrom nefrotik (SN) merupakan sekumpulan gejala yang terdiri dari proteinuria massif (lebih

dari 50 mg/kgBB/24 jam), hipoalbuminemia (kurang dari 2,5 gram/100 ml) yang disertai atau

tidak disertai dengan edema dan hiperkolesterolemia. (Rauf, 2002 : 21).

ETIOLOGI

Sebab pasti belum diketahui. Umunya dibagi menjadi :

a.Sindrom nefrotik bawaan

Diturunkan sebagai resesif autosom atau karena reaksi fetomaternal

b.Sindrom nefrotik sekunder

Disebabkan oleh parasit malaria, penyakit kolagen, glomerulonefritis akut, glomerulonefrits

kronik, trombosis vena renalis, bahan kimia (trimetadion, paradion, penisilamin, garam emas,

raksa), amiloidosis, dan lain-lain.

c.Sindrom nefrotik idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)

(Arif Mansjoer,2000 :48 )

PATOFISIOLOGI

EDEMA

permebilitas dinding kap. Glomerolar ---loss of protein (proteinuria)---hipoalbumin----tek os

plasma ----cairan intra vaskuler pindah ke interstisial ---edema

vol intra vas. <, ----penurunan perfusi ginjal---

kompensasi produksi renin – angiotensin dan peningkatan sekresi anti diuretik hormon (ADH)

dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air. Dengan retensi natrium dan

air akan menyebabkan edema.

Terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida serum akibat dari peningkatan stimulasi produksi

lipoprotein karena penurunan plasma albumin dan penurunan onkotik plasma

Adanya hiper lipidemia juga akibat dari meningkatnya produksi lipopprtein dalam hati yang

Page 3: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein, dan lemak akan banyak dalam urin (lipiduria)

Menurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena

hipoalbuminemia, hiperlipidemia, atau defesiensi seng. (Suriadi dan Rita yuliani, 2001 :217

MANIFESTASI KLINIK

Manifestasi utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya bervariasi dari bentuk ringan

sampai berat (anasarka). Edema biasanya lunak dan cekung bila ditekan (pitting), dan umumnya

ditemukan disekitar mata (periorbital) dan berlanjut ke abdomen daerah genitalia dan ekstermitas

bawah.

Penurunan jumlah urin : urine gelap, berbusa

Pucat

Hematuri

Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus.

Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan keletihan umumnya terjadi.

Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang), (Betz, Cecily L.2002 )

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Uji urine

1)Protein urin – meningkat

2)Urinalisis – cast hialin dan granular, hematuria

3)Dipstick urin – positif untuk protein dan darah

4) Berat jenis urin – meningkat

Uji darah

1)Albumin serum – menurun

2)Kolesterol serum – meningkat

Page 4: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

3)Hemoglobin dan hematokrit – meningkat (hemokonsetrasi)

4)Laju endap darah (LED) – meningkat

5)Elektrolit serum – bervariasi dengan keadaan penyakit perorangan.

Uji diagnostik

Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan secara rutin (Betz, Cecily L, 2002 :

335).

PENATALAKSANAAN MEDIK

Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Batasi asupan natrium sampai kurang lebih 1 gram/hari

secara praktis dengan menggunakan garam secukupnya dan menghindar makanan yang

diasinkan. Diet protein 2 – 3 gram/kgBB/hari

Bila edema tidak berkurang dengan pembatasan garam, dapat digunakan diuretik, biasanya

furosemid 1 mg/kgBB/hari.

Pengobatan kortikosteroid yang diajukan Internasional Coopertive Study of Kidney Disease in

Children (ISKDC), sebagai berikut :

1)Selama 28 hari prednison diberikan per oral dengan dosis 60 mg/hari luas permukaan badan

(1bp) dengan maksimum 80 mg/hari.

2)Kemudian dilanjutkan dengan prednison per oral selama 28 hari dengan dosis 40 mg/hari/1bp,

setiap 3 hari dalam satu minggu dengan dosis maksimum 60 mg/hari. Bila terdapat respon

selama pengobatan, maka pengobatan ini dilanjutkan secara intermitten selama 4 minggu

Cegah infeksi. Antibiotik hanya dapat diberikan bila ada infeksi

Pungsi asites maupun hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi vital

(Arif Mansjoer,2000 : 488 )

KOMPLIKASI

Infeksi sekunder mungkin karena kadar imunoglobulin yang rendah akibat hipoalbuminemia.

Shock : terjadi terutama pada hipoalbuminemia berat (< 1 gram/100ml) yang menyebabkan

hipovolemia berat sehingga menyebabkan shock.

Page 5: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

Trombosis vaskuler : mungkin akibat gangguan sistem koagulasi sehingga terjadi peninggian

fibrinogen plasma.

Komplikasi yang bisa timbul adalah malnutrisi atau kegagalan ginjal.

(Rauf, .2002 : .27-28).

ASKEP

Pengkajian

1.Riwayat kesehatan ybs dan klg

2.Pem. Fisik (Penambahan berat badan, Edema, wajah sembab :Khususnya di sekitar

mata Timbul pada saat bangun pagi Berkurang di siang hari, Pembengkakan

abdomen (asites), Kesulitan pernafasan (efusi pleura), Pembengkakan

labial (scrotal) Edema mukosa usus yang menyebabkan :Diare, Anoreksia,

Absorbsi usus buruk ,Mudah lelah, Letargi,Tekanan darah normal atau

sedikit menurun, Kerentanan terhadap infeksi, Perubahan urin

DIAGNOSA & INTERVENSI

a.Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam

jaringan dan ruang ketiga.

1)Tujuan

: Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien

mendapatkan volume cairan yang tepat)

2)Intervensi

a)Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat.

Rasional : perlu untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian

cairan dan penurunan resiko kelebihan cairan.

b)Timbang berat badan setiap hari (ataui lebih sering jika diindikasikan).

Rasional : mengkaji retensi cairan

c)Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau

edema sekitar mata.

Rasional : untuk mengkaji ascites dan karena merupakan sisi umum edema.

d)Atur masukan cairan dengan cermat.

Page 6: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

Rasional : agar tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang dibutuhkan

e)Pantau infus intra vena

Rasional : untuk mempertahankan masukan yang diresepkan

f)Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.

Rasional : untuk menurunkan ekskresi proteinuria

h)Berikan diuretik bila diinstruksikan.

Rasional : untuk memberikan penghilangan sementara dari edema.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan

protein dan cairan, edema

1)Tujuan

Klien tidak menunjukkan kehilangan cairan intravaskuler atau shock

hipovolemik yang diyunjukkan pasien minimum atau tidak ada

2)Intervensi

a)Pantau tanda vital

Rasional : untuk mendeteksi bukti fisik penipisan cairan

b)Kaji kualitas dan frekwensi nadi

Rasional : untuk tanda shock hipovolemik

c)Ukur tekanan darah

Rasional : untuk mendeteksi shock hipovolemik

d)Laporkan adanya penyimpangan dari normal

Rasional : agar pengobatan segera dapat dilakukan

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun, kelebihan

beban cairan cairan, kelebihan cairan.

1)Tujuan

Tidak menunjukkan adanya bukti infeksi

2)Intervensi

a)Lindungi anak dari kontak individu terinfeksi

Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada

organisme infektif

Page 7: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

b)Gunakan teknik mencuci tangan yang baik

Rasional : untuk memutus mata rantai penyebar5an infeksi

c)Jaga agar anak tetap hangat dan kering

Rasional : karena kerentanan terhadap infeksi pernafasan

d)Pantau suhu.

Rasional : indikasi awal adanya tanda infeksi

e)Ajari orang tua tentang tanda dan gejala infeksi

Rasional : memberi pengetahuan dasar tentang tanda dan

gejala infeksi

Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, penurunan

pertahanan tubuh.

1)Tujuan

Kulit anak tidak menunjukkan adanya kerusakan integritas : kemerahan atau iritasi

2)Intervensi

a)Berikan perawatan kulit

Rasional : memberikan kenyamanan pada anak dan mencegah kerusakan kulit

b)Hindari pakaian ketat

Rasional : dapat mengakibatkan area yang menonjol tertekan

c)Bersihkan dan bedaki permukaan kulit beberapa kali sehari

Rasional : untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit karena

gesekan dengan alat tenun

d)opang organ edema, seperti skrotum

Rasional : unjtuk menghilangkan area tekanan

e)Ubah posisi dengan sering ; pertahankan kesejajaran tubuh dengan baik

Rasional : karena anak dengan edema massif selalu letargis, mudah lelah dan

diam saja

f)Gunakan penghilang tekanan atau matras atau tempat tidur penurun

tekanan sesuai kebutuhan

Rasional : untuk mencegah terjadinya ulkus

Page 8: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

Perubahan nutrisi ; kurang dari kebtuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu

makan

1)Tujuan

Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal

2)Intervensi

a)Beri diet yang bergizi

Rasional : membantu pemenuhan nutrisi anak dan meningkatkan daya tahan tubuh anak

b)Batasi natrium selama edema dan trerapi kortikosteroid

Rasional : asupan natrium dapat memperberat edema usus yang

menyebabkan hilangnya nafsu makan anak

c)Beri lingkungan yang menyenangkan, bersih, dan rileks pada

saat makan.

Rasional : agar anak lebih mungkin untuk makan

d)Beri makanan dalam porsi sedikit pada awalnya

Rasional : untuk merangsang nafsu makan anak

e)Beri makanan spesial dan disukai anak

Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan

f)Beri makanan dengan cara yang menarik

Rasional : untuk menrangsang nafsu makan anak

Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan

1)Tujuan

Agar dapat mengespresikan perasaan dan masalah dengan mengikutin aktivitas

yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak.

2)Intervensi

a)Gali masalah dan perasaan mengenai penampilan

Rasional : untuk memudahkan koping

b)Tunjukkan aspek positif dari penampilan dan bukti penurunan edema

Page 9: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

Rasional : meningkatkan harga diri klien dan mendorong penerimaan

terhadap kondisinya

c)Dorong sosialisasi dengan individu tanpa infeksi aktif

Rasional : agar anak tidak merasa sendirian dan terisolasi

d)Beri umpan balik positif

Rasional : agar anak merasa diterima

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelelahan

1)Tujuan

Anak dapat melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan dan

mendapatkan istirahat dan tidur yang adekuat

2)Intervensi

a)Pertahankan tirah baring awal bila terjadi edema hebat

Rasional : tirah baring yang sesuai gaya gravitasi dapat menurunkan edema

b)Seimbangkan istirahat dan aktifitas bila ambulasi

Rasional : ambulasi menyebabkan kelelahan

c)Rencanakan dan berikan aktivitas tenang

Rasional : aktivitas yang tenang mengurangi penggunaan energi yang

dapat menyebabkan kelelahan

d)Instruksikan istirahat bila anak mulai merasa lelah

Rasional : mengadekuatkan fase istirahat anak

e)Berikan periode istirahat tanpa gangguan

Rasional : anak dapat menikmati masa istirahatnya

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak yang menderita penyakit serius

1)Tujuan

Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang adekuat

2.Intervensi

a)Kenali masalah keluarga dan kebutuhan akan informasi, dukungan

Rasional : mengidentifikasi kebuutuhan yang dibutuhkan keluarga

b)Kaji pemahaman keluarga tentang diagnosa dan rencana perawatan

Page 10: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom

Rasional : keluarga akan beradaptasi terhadap segala tindakan keperawatan

yang dilakukan

c)Tekankan dan jelaskan profesional kesehatan tentang kondisi anak, prosedur

dan terapi yang dianjurkan, serta prognosanya

Rasional : agar keluarga juga mengetahui masalah kesehatan anaknya

d)Gunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan pemahaman keluarga Keluarga

tentang penyakit dan terapinya

Rasional : mengoptimalisasi pendidikan kesehatan terhadap

e)Ulangi informasi sesering mungkin

Rasional : untuk memfasilitasi pemahaman

f)Bantu keluarga mengintrepetasikan perilaku anak serta responnya

Rasional : keluarga dapat mengidentifikasi perilaku anak sebagai orang

yang terdekat dengan anak

g)Jangan tampak terburu-buru, bila waktunya tidak tepat

Rasional : mempermantap rencana yang telah disusun sebelumnya.

(Donna L Wong,2004 : 550-552).

.Patofisiologi

a.Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler glomerular akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadi proteinuria. Lanjutan dari proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunnya albumin, tekanan osmotik plasma menurun sehingga cairan intravaskuler berpindah ke dalam interstitial. Perpindahan cairan tersebut menjadikan volume cairan intravaskuler berkurang, sehingga menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi.b.Menurunnya aliran darah ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi renin – angiotensin dan peningkatan sekresi anti diuretik hormon (ADH) dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air. Dengan retensi natrium dan air akan menyebabkan edema.c.Terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida serum akibat dari peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin dan penurunan onkotik plasmad.Adanya hiper lipidemia juga akibat dari meningkatnya produksi lipopprtein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein, dan lemak akan banyak dalam urin (lipiduria)e.Menurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena hipoalbuminemia, hiperlipidemia, atau defesiensi seng. (Suriadi dan Rita yuliani, 2001 :217)

Page 11: Asuhan Keperawatan Anak Dengan Nefrotik Sindrom