Asuhan Keperawatan Keluarga Gerontik

download Asuhan Keperawatan Keluarga Gerontik

of 17

Transcript of Asuhan Keperawatan Keluarga Gerontik

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA GERONTIK

I. Identitas Kepala Keluargaa. Nama: Tn. Nb. Umur:56 tahunc. Jenis kelamin:Laki-lakid. Suku/bangsa:Makassar/Indonesiae. Pendidikan:-f. Agama:Islamg. Pekerjaan:Tanih. Alamat:Jl. Dusun Allu desa Minasa baji kec Bantimurungi. Komposisi keluarga :

NONamaUmurHubunganPddkIMUNISASIKet

LPBCGPolioDPTH-BCampak

1234123123

12

Ny. JT

l5516

IstriAnak

-

SMU

-

X-X-X-X-X-X-X-X-X-X-X

XTidak pernah

lengkap

j. Genogram

56 55

16

Keterangan :

: Meninggal dunia: Laki-laki: Perempuan: Tinggal serumah

k. Tipe keluargaTipe keluarga Tn. N. adalah keluarga inti (Nuclear Family) l. Status sosial ekonomi keluargaTn. N. berpenghasilan diperoleh dari bertani sedangkan istrinya ny J . adalah pegawai di antor Kecamatan pangkat Gol III.m. Aktifitas rekreasi keluargaKeluarga kadang untuk rekreasi ke kota dan kadang ke tempat rekreasi ( air terjun Bantimurung ), namun hampir setiap hari nonton TV dan kadang-kadang mendengarkan radio/tape.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluargaa. Keluarga Tn. N mempunyai 2 orang anak, anak pertama berumur 30 tahun dan anak terakhir berumur 16 rahun sehingga keluarga Tn N. berada pada tahap perkembangan keluarga dengan tahap menghadapi anak remaja ,melepas anak ke masyarakat .b. .Keluarga Tn. N tidak mengalami hambatan dalam memenuhi tugas perkembangan keluarga.c. Riwayat keluarga intiIstri Tn. N (ny. J ) sedang menderita penyakit hipertensi dan sering mengalami sakit kepala. Dan tidak melakukan pengobatan karena sibuk, dirasakan masih bisa di tahan sakit kepalanya. kadang merasa bosan dengan berobat yang lama.Menurut Tn.N keluarganya tidak mempunyai masalah kesehatan.Tn N. dan anak-anaknya tidak pernah mengalami gangguan kesehatan yang berarti selain influenza biasa. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, sarana kesehatan yang digunakan adalah puskesmas dan bidan desa .d. Riwayat keluarga sebelumnyaRiwayat keluarga dari Tn. N tidak ada yang menderita penyakit keturunan, sedangkan pada keluarga Ny. J terdapat riwayat penyakit hipertensi yang diderita oleh ayahnya. Ayahnya meninggal karena tua .E. Riwayat kesehatan Ny.J mengatakan ia kadang sakit kepala apalagi kalau ada banyak pekerjaan dari kantornya . Ny.J mengatakan kadang nyeri tengkuk dan kepala terasa berat Ny.J mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu lama

III. Pengkajian Lingkungana. Karakteristik rumahRumah keluarga Tn. T. merupakan rumah permanen dinding batu bata lantai keramik dengan luas 8 x 12 M2 terdapat 2 kamar tidur, ruang tamu sekaligus ruang keluarga, dapur sekaligus ruang makan, ventilasi cukup, jendela dibuka pagi sampai sore , lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan, pencahayaan Cukup, peletakan perabotan sudah tertata rapi,ada jamban keluarga sendiri septic tank dan sumurnya , sumber air minum yang digunakan adalah air sumur gali yang dipompa dengan mesin. Kondisi rumah baik dimana ventilasi dan pencahayaan cukup. Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah berserakanDENAH : = SUMUR

WC

TERAS R TAMU K TIDUR K TIDUR

DAPURb. Karakteristik tetanggaKarakteristik dan komunitas setempat padat, terlihat kumuh, interaksi dengan tetangga terbina dengan baik.c. Mobilitas geografis keluargaMobilitas geografis keluarga hidup menetap.d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatTidak ada perkumpulan khusus dalam masyarakat namun hubungan dengan masyarakat cukup akrab. Tidak aktif kegiatan di masyarakat. e. System pendukung keluargaSelain ny.J yang lagi sakit, kondisi kesehatan keluarga yang lain dalam keadaan baik,/ sehat ada fasilitas khusus yaitu sepeda motor yang dapat mendukung apabila mengalami masalah kesehatan mempunyai Kartu ASKES dan gaji tetap sebagai pegawai Negeri sipil Gol IIIIV. Struktur Keluargaa. Pola komunikasi keluarga Bahasa sehari-hari yang digunakan sehari-hari di rumah maupun di masyarakat adalah bahasa Indonesia, namun kadang-kadang bahasa makassar.b. Struktur kekuatan keluargaTn. N dan Ny J sama sama merupakan pemegang keputusan dalam keluarga dapat mempengaruhi orang lain untuk merubah perilakuc. Struktur peranTn. N selain sebagai kepala keluarga juga sebagai pencari nafkah bagi keluarga, Sedangkan Ny.J sebagai ibu rumah tangga yang juga mencari nafkah sebagai PNS . Anak pertama sudah berkeluarga dan tinggal di rumah masing masing tinggal an T yang masih tinggal di rumah masih Sekolah di SMU d. Nilai atau norma keluargaKeluarga terkadang masih menganut / menggunakan nilai dan norma suku Makassar, termasuk dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan kesehatan ( dilarang potong kuku pada saat atau waktu sakit ).

V. Fungsi Keluargaa. Fungsi afektifDalam keluarga Tn. N antara ayah, ibu dan anak-anak saling menghargai, mendukung dan berinteraksi dengan harmonis.b. Fungsi sosialisasiKeluarga Tn. N membina hubungan sosial yang baik dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Tn. N dan NY J selalu mendukung agar anaknya rajin bersekolah untuk masa depannya .c. Fungsi perawatan kesehatanKeluarga Tn. N sudah mampu mengenal sebagian masalah yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan tetapi belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit.d. Fungsi reproduksiKeluarga Tn. N. mempunyai 2 orang anak dan sudah mengikuti program Keluarga Berencana kecuali an T yang belum menikah . e. Fungsi ekonomiKeluarga Tn. N. tergolong keluarga sejahtera.

VI. Stres dan Koping Keluargaa. Stres jangka pendek dan jangka panjangSaat ini keluarga Tn. N mengalami stressor jangka pendek mengkhawatirkan Istrinya ( Ny J ) yang sedang sakit tetapi untuk jangka panjang Tn.N mengkhawatirkan tentang berpisah dengan anaknya nanti.b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressorDalam mengatasi masalah, keluarga Tn. N. berusaha menghadapi dengan tenang dan mengutamakan komunikasi dalam keluarga.c. Strategi koping yang digunakanKeluarga menggunakan strategi koping berupa pendekatan spiritual dan kadang berkonsultasi dengan orang lain.

VII. Pemeriksaan Keluarga

PemeriksaanTn.NNy.JAn. T

KEPALARambut MataHidungTelingaGigi-mulutHitam, ikalTAKTAKTAKBerbauHitam, lurusTAKTAKTAKBersihHitam, ikal TAKTAKTAKBersih

LEHERTonsilKelenjarTAKTAKTAKTAKTAKTAK

DADABentuk dadaJantung ParuGerakan SimetrisNormalTAKSimetris SimetrisNormalTAKSimetrisSimetrisNormalTAKSimetris

PERUTBising ususNyeri tekan(+)(-)(+)(-)(+)(-)

KULITTurgorBaik Baik Baik

Ekstremitas :GerakanKelainan TAKTAKTAKTAKTAKTAK

LAIN-LAINTekanan darahDenyut nadiRespirasiBerat badan 130/80 mmHg

80 x/mnt20 x/mnt53 Kg150/100mmHg

70 x/mnt20 x mnt52 Kg110/80mmHg

80 x/mnt24 x/mnt36 Kg

ANALISA DATA

DATAMASALAH KESEHATANMASALAH KEPERAWATAN

Data subjektif :1. Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan)2. Ny.T mengatakan suami-nya sudah sembuh karena tidak batuk darah lagi3. Tn.T mengatakan rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadang-kadng muncul4. Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyak

Data objektif Kondisi rumah kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi syarat kesehatan sehingga pencahayaan kurang Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnyaTerjadi peningkatan virulensi kuman tuberkulosis, akibat terhentinya pengobatanResiko tinggi infeksi sekunder dan penularan TBC pada anggota keluarga Tn.T b/d : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, cara pence-gahan & penularan

Data Subyektif :1. Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyak.2. Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan).3. TN.T mengatakan keluarganya yang ditunjuk sebagai PMO, tidak ada, pulang kampung.4, Tn. T mengatakan , meski agak cepat lelah, tapi sekarang sudah tidak batuk lagi.5. Ny. T, mengaku kadang lupa mengingatkan suaminya minum obat, karena sibuk bekerja menjual kue

Data obyektif :1. Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya.2. Tn. T Kadang buang dahak di sembarang tempat3. Tn. T kadang yang jaga anaknya yang masih bayi kalau istrinya pergi menjual kue

Drop out dalam program OAT yang telah diprogramkan selama 6 bulan

Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan Behubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Data Subyektif :1. Ny.T mengatakan jendela jarang dibuka karena banyak debu dan nyamuk

Data Obyektif :1.Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah berserakan2. Pencahayan rumah kurang sehat,rumah terasa lembab dan gelap3. ruang tamu sekaligus ruang keluarga4. dapur sekaligus ruang makan5. ventilasi kurang, jendela jarang dibuka6. lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan7. septic tank dan sumur numpang pada tetangga

Lingkungan rumah kurang sehat

Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat berhubungan dengan : ketidaksanggupan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat memenuhi syarat kesehatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1. Resiko tinggi infeksi sekunder dan penularan TBC pada anggota keluarga Tn.T b/d : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, cara pence-gahan & penularan.Ditandai dengan :Data subjektif : Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan) Ny.T mengatakan suami-nya sudah sembuh karena tidak batuk darah lagi Tn.T mengatakan rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadang-kadng muncul Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyakData objektif Kondisi rumah kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi syarat kesehatan sehingga pencahayaan kurang Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya

2. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan Behubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatanData Subyektif : Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyak. Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan). TN.T mengatakan keluarganya yang ditunjuk sebagai PMO, tidak ada, pulang kampung. Tn. T mengatakan , meski agak cepat lelah, tapi sekarang sudah tidak batuk lagi. Ny. T, mengaku kadang lupa mengingatkan suaminya minum obat, karena sibuk bekerja menjual kueData obyektif : Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya. Tn. T Kadang buang dahak di sembarang tempat Tn. T kadang yang jaga anaknya yang masih bayi kalau istrinya pergi menjual kue.

3. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat berhubungsan dengan :ketidaksanggupan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat memnuhi syarat kesehatan Data Subyektif : Ny.T mengatakan jendela jarang dibuka karena banyak debu dan nyamuk Data Obyektif : Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah berserakan Pencahayan rumah kurang sehat,rumah terasa lembab dan gelap

ruang tamu sekaligus ruang keluarga dapur sekaligus ruang makan ventilasi kurang, jendela jarang dibuka lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan septic tank dan sumur numpang pada tetangga

PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

1. Resiko tinggi infeksi sekunder dan penularan TBC KriteriaPerhitunganSKORPEMBENARAN

Sifat Masalah Ancaman Kesehatan ( 2 ) 2 /3 x 12/3Ancaman Kesehatan(semakin beresiko karena ada anggota keluarga yang masih bayi dan sistem imun masih belum sempurna)

Kemungkinan masalah dapat diubah (2)2/2 x 22Masalah mudah diubah karena pengobatan tidak membutuhkan biaya (gratis) sehingga mudah bagi Tn.T berobat kembali

Potensi masalah untuk dicegah (2)2/3 x 12/3Penularan terhadap anggota keluarga yang lain dapat dicegah bila TBC dapat dilakukan tindakan pengobatan dan perawatyan yang adekuat namun butuh monitoring yang ketat dan kesadaran yang tinggi bagi Tn.T

Penonjolan Masalah(0)0/2 x 10Keluarga tidak menyadari bahwa TBC yang diderita Tn.T masih dapat ditularkan karena kumannya belum mati total

Total skor3 1/3

2. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan KriteriaPerhitunganSKORPEMBENARAN

Sifat Masalah Ancaman Kesehatan (1) 2/3 x 12/3Anggota keluarga akan tertular kuman tuberkulosis paru, dengan kondisi TN. T, selalu mengendong anaknya yang masih kecil

Kemungkinan masalah dapat diubah (1)1/2 x 21Sebagian, mengingat status kesehatan Tn. T terganggu sehingga butuh orang yang dapat membantunya dalam program pengobatannya.

Potensi Masalah untuk dicegah (2) cukup2/3 x 12/3Dengan memberi penjelasan secara singkat dan jelas, keluarga Tn.T dapat mengerti dan memahami

Penonjolan Masalah(0)0/2 x 10Masalah tidak dirasakan keluarga, dimana semua anggota keluarga merasa bahwa Tn. T sudah sembuh

Total skor2 3/4

3. Lingkungan Rumah dan Sanitasi Lingkungan kurang sehat

KriteriaPerhitunganSKORPEMBENARAN

1.Sifat Masalah Ancaman Kesehatan (2) 2/3 x 12/3Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah dapat diubah (1)1/2 x 21Ada kemauan dari keluarga untuk menciptakan lingkungan rumah yang sehat

Potensi Masalah untuk dicegah (1)3/3 x 11Kondisi rumah yang sehat dapat mencegah timbulnya penyakit

Penonjolan Masalah(0)0/2 x 10Lingkungan rumah yang sekarang diangap tidak bermasalah

Total skor2 2/3

Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan Tn.T sebagai berikut :Prioritas 1 : Resiko terjadi penularan penyakit TBCPrioritas 2: Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan dalam keluarga Tn.TPrioritas 3: Lingkungan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNODIAGNOSATUJUANKRITERIA EVALUASIINTERVENSI

TUPANTUPENKRITERIASTANDARD

1Resiko tinggi penularan TBC pd anggota kelg Tn.T b/d : Ketidak-mampuan kelg merawat anggota kelg yang sakit, pencegahan dan penularan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, tidak terjadi penularanKeluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit (TBC)

Tn. T dapat melanjutkan pengobatannya sesuai program yang telah ditentukan Ny. T dan anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam proses pengobatan (memberikan support ) Keluarga mengetahui cara-cara pencegahan penularan

ul Tn.T mau kembali menjalani pengo- batan yaitu 6 bulan, namun ka- tegori pengobatan berubah menjadi kategori 2 Ny. T mampu memberikan dukungan moril untuk penguatan

1. Kaji pengetahuan keluarga ttg penyakit yang diderita salah 1 anggota keluarga, cara pencegahan penularan serta lama program pengobatan yang harus dijalankan2. Diskusikan ttg pentingnya pengobatan serta bahaya yg akan ditanggung oleh seluruh anggota keluarga karena pengobatan yang tidak tuntas3. Diskusikan pd anggota keluarga ttg hal-hal yang perlu dilakukan bila Tn.T merasa jenuh dalam menjalankan proses pengobatan 4. Berikan penguatan / reinforcement positif pada keluarga atas pendapat dan perilaku yang benar 5. Identifikasi orang-orang yang beresiko terkena infeksi seperti anggota keluarga, teman, orang dalam satu perkumpulan.6. Anjurkan pasien menutup mulut dan membuang dahak di tempat penampu- ngan yang tertutup jika batuk.7. Tekankan untuk tidak menghentikan terapi yang dijalani.

2

Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat b/d : ketidaksang-gupan kelg memelihara lingk rumah yg memenu hi syarat ke sehatanKeluarga dpt mencip takan lingk rumah dan sanitasi lingkungan yang sehat-Kelg me ngetahui penting- nya lingk yg sehat thd pence-gahan pe-nyakit-Kelg dpt memberi-kan pen-cahayaan yang baik terhadap rumah Kelg dpt mem bersihkan lingkungan Kelg dpt mem buka jendela sesering mungkin agar cahaya dapat masuk kedalam rumah Lingkungan rumah bersih Jendela dibuka setiap hari mini-mal jam 69 pagi1. Kaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang sehat.2. Memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga tentang : Hubungan kebersihan rumah dengan kesehatan terutama penyakit penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang sehat Memberikan penjelasan tentang ciri ciri rumah yang sehat Mengidentifikasi masalah lingkungan keluarga yang dapat diperbaiki sesuai dengan sumber daya yang dimiliki keluarga Pengertian tentang lingkungan yang sehat. Syarat - Syarat lingkungan sehat. Hubungan penyakit dengan lingkungan yang kurang sehat. Pencegahan penyakit menular. Cara cara pembuatan WC, SPAL, tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan3. Beri pujian atas kemauan keluarga untuk berubah .

3Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan.

Menyatakan pemaham-an proses penyakit/ prognosis & kebutuhan pengobatan

Mengiden tifikasi gejala yang memerlu-kan evaluasi / intervensi.Melakukan perubahan prilaku dan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko pengaktif- an ulang Tuber-kulosis paru.

Menerima perawatan kesehatan adekuat.1. Kaji kemampuan belajar pasien misalnya: tingkat kecemasan, perhatian, kelelahan, tingkat partisipasi, lingkungan belajar, tingkat pengetahuan, media, orang dipercaya. 2. Identifikasi tanda-tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya: hemoptisis, nyeridada, demam, kesulitan bernafas, kehilangan pendengaran, vertigo.3. Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dan intake cairan yang adekuat.4. Berikan Informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan misalnya: jadwal minum obat. 5. jelaskan penatalaksanaan obat: dosis, frekuensi, tindakan dan perlunya terapi dalam jangka waktu lama. Ulangi penyuluhan tentang interaksi obat Tuberkulosis dengan obat lain.6. jelaskan tentang efek samping obat: mulut kering, konstipasi, gangguan penglihatan, sakit kepala, peningkatan tekanan darah7. Anjurkan pasien untuk tidak minurn alkohol jika sedang terapi INH. 8. Rujuk perneriksaan mata saat mulai dan menjalani terapi etambutol.9. Dorong pasien dan keluarga untuk mengungkapkan kecemasan. Jangan menyangkal.10. Berikan gambaran tentang pekerjaan yang berisiko terhadap penyakitnya misalnya: bekerja di pengecoran logam, pertambangan, pengecatan.11. Anjurkan untuk berhenti merokok. 12. Review tentang cara penularan Tuberkulosis dan resiko kambuh lagi.