Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
-
Upload
adelia-rochma -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
1/16
1. reaksi supurasi dan inflamasi.
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejalanya bersifat akut dan kronis, Gangguan epigastrium : rasa penuh, distensiabdomen, nyeri samar pada perut kanan atas, terutama setelah klien konsumsi makanan
berlemak / yang digoreng.
Tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut :
1. Nyeri dan kolik bilier, jika duktus sistikus tersumbat oleh batu empedu, kandung
empedu akan mengalami distensi dan akhirnya infeksi.
2. Pasien akan menderita panas,
. teraba massa padat pada abdomen, pasien dapat mengalami kolik bilier disertai
nyeri hebat pada abdomen kanan atas yang menjalar kepunggung atau bahu kanan ,
!. rasa nyeri disertai mual dan muntah, dan akan bertambah hebat dalam "aktu
beberapa jam sesudah makan dalam porsi besar.#. Pasien akan gelisah dan membalik$balikkan badan, merasa tidak nyaman, nyerinya
bukan kolik tetapi persisten. %eorang kolik bilier sema&am ini disebabkan oleh
kontraksi kandung empedu yang tidak dapat mengalirkan empedu keluar akibat
tersumbatnya saluran oleh batu.
'. (danya nyeri tekan yang men&olok pada kuadran kanan atas ketika inspirasi dalam.
). *kterus. +iasanya terjadi obstruksi duktus koledokus. bstruksi pengaliran getah
empedu keduodenum akan menimbulkan gejala yang khas : getah empedu tidak
diba"a keduodenum tetapi diserap oleh darah sehingga kulit dan mukosa membran
ber"arna kuning, disertai gatal pada kulit.
-. Perubahan "arna urine tampak gelap dan feses "arna abu$abu serta pekat karena
ekskresi pigmen empedu oleh ginjal.. Terjadi defisiensi itamin (0. 0efisiensi itamin dapat mengganggu
pembekuan darah yang normal. 3ika batu empedu terus menyumbat saluran tersebut
akan mengakibatkan abses, nekrosis dan perforasi disertai peritonitis generalisata.
E. PATOFISIOLOGI
andung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan &airan empedu
dan memekatkan &airan empedu yang ada didalamnya dengan &ara mengabsorpsi air
dan elektrolit. 4airan empedu ini adalah &airan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Pada indiidu normal, &airan empedu mengalir ke kandung empedu pada saatkatup ddi tertutup. 0alam kandung empedu, &airan empedu dipekatkan dengan
mengabsorpsi air. 0erajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi
5at$5at padat.
%tasis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi
progresif, perubahan susunan kimia dan pengendapan unsur tersebut. Perubahan
metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis
empedu, dapat menyebabkan infeksi kandung empedu.
F. KOMPLIKASI
omplikasi yag dapat terjadi pada pasien kolesistitis:
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
2/16
• mpiema, terjadi akibat proliferasi bakteri pada kandung empedu yang tersumbat.
Pasien dengan empiema mungkin menunjukkan reaksi toksin dan ditandai dengan
lebih tingginya demam dan leukositosis. (danya empiema kadang harus mengubah
metode pembedahan dari se&ara laparoskopik menjadi kolesistektomi terbuka.
• *leus batu kandung empedu, jarang terjadi, namun dapat terjadi pada batu berukuran besar yang keluar dari kandung empedu dan menyumbat di ileum
terminal atau di duodenum dan atau di pilorus.
• olesistitis emfisematous, terjadi 6 pada 17 kasus dan ditandai dengan adanya
udara di dinding kandung empedu akibat inasi organisme penghasil gas seperti
Escherichia coli, Clostridia perfringens, dan Klebsiella sp. omplikasi ini lebih
sering terjadi pada pasien dengan diabetes, lebih sering pada laki$laki, dan pada
kolesistitis akalkulus 82-79. arena tingginya insidensi terbentuknya gangren dan
perforasi, diperlukan kolesitektomi darurat. Perforasi dapat terjadi pada lebih dari
1#7 pasien.
omplikasi lain diantaranya sepsis dan pankreatitis.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Non Pembedahan (farmakoterap! det
a. Penatalaksanaan pendukung dan 0iet adalah: istirahat, &airan infus, NGT,
analgetik dan antibiotik, diet &air rendah lemak, buah yang masak, nasi, ketela,
kentang yang dilumatkan, sayur non gas, kopi dan teh.
b. ntuk makanan yang perlu dihindari sayur mengandung gas, telur, krim,
daging babi, gorengan, keju, bumbu masak berlemak, alkohol.&. ;armakoterapi asam ursedeoksikolat 8urdafalk9 dan kenodeoksiolat 8&henodiol,
&henofalk9 digunakan untuk melarutkan batu empedu radiolusen yang
berukuran ke&il dan terutama tersusun dari kolesterol. 3arang ada efek
sampingnya dan dapat diberikan dengan dosis ke&il untuk mendapatkan efek
yang sama.
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
3/16
spontan dari kandung empedu atau duktus koledokus dan dikeluarkan melalui
endoskop atau dilarutkan dengan pelarut atau asam empedu peroral.
". Pembedahan
a. *nterensi bedah dan sistem drainase. b. olesistektomi : dilakukan pada sebagian besar kolesistitis kronis / akut.
%ebuah drain ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan menjulur
keluar le"at luka operasi untuk mengalirkan darah, &airan serosanguinus, dan
getah empedu kedalam kassa absorben.
&.
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
4/16
Gejala : (noreksia, mual/muntah, Tidak toleran terhadap lemak dan makanan
Apembuat gasBC regurgitas berulang, nyeri epigastrium, tidak dapat
makan, flatus, dyspepsia.
Tanda : egemukan, adanya penurunan berat badan.
/. N0er* ken0amanan
Gejala : Nyeri abdomen atas berat, dapat menyebar ke punggung atau bahu
kanan.
olik epigastrium tengah sehubungan dengan makan.
Nyeri mulai tiba = tiba dan biasanya memun&ak dalam D menit.
Tanda : Nyeri lepas, otot tegang atau kaku bila kuadran kanan atas ditekan C
tanda en&ana pemulangan : i"ayat penyakit hepati& 8efek dari detoksifikasi obat$
4
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
5/16
obatan dan dapat mengubah koagulasi9 C >i"ayat transfuse darah / reaksi
transfuse.Tanda : men&ulnya proses infeksi yang melelahkan C demam.
/. Pen0'han * Pembe'a&aran
Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibioti&, antihipertensi, kardiotonik
glokosid, antidisritmia, bron&hodilator, diureti&, dekongestan, analgesi&,antiinflamasi, antikonulsan atau tranFuili5er dan juga obat yang dijual bebas, atau
obat$obatan rekreasional. Penggunaan al&ohol 8risiko akan kerusakan ginjal, yang
mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan
diri pas&a operasi9.
B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
19 @aboratorium
0arah lengkap : lekositosis sedang 8 akut9, +ilirubin dan amilase serum meningkat,
en5im hati serum (%T 8%GT9, (@T 8%GPT9, @0 agak meningkat, alkali fosfat
dan #$nukleuttidase : ditandai peningkatan obstruksi bilier.
adar protrombin menurun bila obstruksi aliran empedu dalam usus menurunkan
absorbsi itamin .
29 %G
etrograd ndos&opik
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
6/16
9 ;oto 0ada :
esiko tinggi ekurangan olume &airan berhubungan dengan, muntah, distensi
dan hipermotilitas gaster.
. >esiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
obstruksi aliran empedu, mual, muntah!. urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan berhubungan
dengan informasi yang tidak adekuat.
4. Da%no#a Po#t Opera# )
1. Pola nafas, tidak efektif berhubungan dengan neuromuskular, ketidakseimbangan
perseptual/kognitif, peningkatan ekspansi paru, obstruksi trakeobronkial.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan kimia misalnya penggunaan
obat$obat farmasi, hipoksia C lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya
stimulus sensori yang berlebihan C stress fisiologis.. ekurangan olume &airan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan pembatasan
pemasukkan &airan tubuh se&ara oral, hilangnya &airan tubuh se&ara tidak
normal, pengeluaran integritas pembuluh darah.
!. Nyeri akut berhubungan dengan gangguan pada kulit, jaringan dan integrittas
otot, trauma muskuloskletal, mun&ulnya saluran dan selang.
D. INTERVENSI (RENCANA, TUJUAN, KRITERIA HASIL)
A. INTE56ENSI DIAGNOSA P5E OPE5ASI )
1. Da%no#a ) N0er akt berhbn%an den%an ob#trk#*#pa#me dkt#! pro#e#
nf'ama#! #kema &arn%an*nekro##.
• T&an : klien melaporkan nyeri berkurang atau hilang, Nyeri terkontrol dan
teradaptasi. lien dapat mengkompensasi nyeri dengan baik.
• Krtera ha#' :
a9 skala nyeri mengalami penurunan 8%kala nyeri D$!9,
b9 tanda ital dalam batas normal,
&9 klien tampak tenang
6
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
7/16
d9 pasien akan menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan aktiitas
distraksi.
Inter+en# D7 1) N0er akt berhbn%an den%an ob#trk#*#pa#me dkt#! pro#e#
nf'ama#! #kema &arn%an*nekro##.
1. bserasi dan &atat lokasi, beratnya 8skala1$1D9 dan karakteristik nyeri 8menetap,
hilang timbul, kolik9.
Rasional :
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
8/16
a9 Tanda ital dalam batas normal,
b9 mukosa membran lembab,
&9 turgor kulit baik,
d9 pengisian kapiler baik,
e9 liminasi urin normal,f9 tidak ada muntah.
Inter+en# D7 ") 5e#ko tn%% Kekran%an +o'me $aran berhbn%an den%an
mntah! d#ten# dan hpermot'ta# %a#ter.
1. bserasi intake dan output, kaji menbran mukosa, obserasi tanda$tanda ital
Rasional :
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
9/16
,. Da%no#a ) 5e#ko tn%% perbahan ntr# kran% dar kebthan
berhbn%an den%an ob#trk# a'ran emped! ma'! mntah.
T&an ) lien memenuhi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkataktiitas dan kebutuhan metabolik
Krtera ha#' )
a) lien dapat menjelaskan tentangpentingnyanutrisi bagi klien.
b9 +ebasdari tanda mal nutrisi
c)
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
10/16
dikonsumsi kliendapat memenuhi kebutuhan harian, tidak kekurangan dan tidak
berlebihan.
7. (njurkan klien istirahat sebelum makan,Ta"arkan makan sedikit namun sering.
Rasional : ondisi tegang dapat menurunkan nafsu makan klien, istirahat dapatmengurangi ketegangan klien sehingga dapat membantu klien dalam meningkatkan
nafsu makan.
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
11/16
. aji ulang proses penyakit/prognosis. 0iskusikan pera"atan dan pengobatan.
0orong pertanyaan, ekspresi masalah.
Rasional :
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
12/16
2. (uskultasi suara napas. 0engarkan ada/tidaknya suara napas.
Rasional : kurangnya suara napas adalah indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau
lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapan.
. bserasi frekuensi dan kedalaman pernapasan, pemakaian otot$otot bantu
pernapasan, perluasan rongga dada, retraksi atau pernapasan &uping hidung,"arna kulit, dan aliran udara.
Rasional : dilakukan untuk memastikan efektiitas pernapasan sehingga upaya
memperbaikinya dapat segerra dilakukan.
!. @etakkan pasien pada posisi yang sesuai, tergantung pada kekuatan pernapasan
dan jenis pembedahan.
Rasional : eleasi kepala dan posisi miring akan men&egah terjadinya aaspirasi dari
muntah, posisi yang benar akan mendorong entilasi pada lobus paru bagian ba"ah
dan menurunkan tekanan pada diafragma.
#. @akukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan
pada periode pas&aoperasi.
Rasional : entilasi dalam yang aktif membuka aleolus, mengeluarkan sekresi,
meningkatkan pengangkutan oksigen, membuang gas anastesi C batuk membantu
mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasan.
'. @akukan pengisapan lendir jika diperlukan.
Rasional : obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus
dalam
tenggorok atau trakhea.
). olaborasi, pemberian oksigen sesuai kebutuhan.
Rasional : dilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan
oksigen yang akan diikat oleh b yang menggantikan tempat gas anastesi dan
mendorong pengeluaran gas tersebut melalui 5at$5at inhalasi.
". Da%no#a ) Perbahan pro#e# pkr berhbn%an den%an perbahan kma
m#a'n0a pen%%naan obat8obat farma#! hpok#a 9 'n%kn%an terapetk
0an% terbata# m#a'n0a #tm'# #en#or 0an% ber'ebhan 9 #tre## f#o'o%#.
• T&an : meningkatkan tingkat kesadaran
• Krtera ha#' : pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan men&ari sumber
bantuan sesuai kebutuhan.
Inter+en# D7 ") Perbahan pro#e# pkr berhbn%an den%an perbahan kma
m#a'n0a pen%%naan obat8obat farma#! hpok#a 9 'n%kn%an
terapetk 0an% terbata# m#a'n0a #tm'# #en#or 0an%
ber'ebhan 9 #tre## f#o'o%#.
1. rientasikan kembali pasien se&ara terus menerus setelah keluar dari pengaruh
anastesi C nyatakan bah"a operasi telah selesai dilakukan.
Rasional : karena pasien telah meningkat kesadarannya, maka dukungan dan
jaminan akan membantu menghilangkan ansietas.
12
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
13/16
2. +i&ara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak, sadar
penuh akan apa yang diu&apkan.
Rasional : tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh, namun sensori
pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulih.
. aluasi sensasi/pergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai.
Rasional : pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang
bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur
dilakukan.
!. Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur, lakukan pengikatan jika diperlukan.
Rasional : berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat, men&egah
terjadinya
&edera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perla"anan selama
masa disorientasi.
#. Periksa aliran infus, selang endotrakeal, kateter, bila dipasang dan pastikan
kepatenannya.
Rasional : pada pasien yang mengalami disorientasi, mungkin akan terjadi
bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya, terlepas, atau
tertekuk.
'. Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Rasional : stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi
disosiasi obat$obatan anastesi yang telah diberikan.
,. Da%no#a ) Kekran%an +o'me $aran! re#ko tn%% terhadap berhbn%an
den%an pembata#an pema#kkan $aran tbh #e$ara ora'! h'an%n0a $aran
tbh #e$ara tdak norma'! pen%e'aran nte%rta# pemb'h darah.
• T&an : keseimbangan &airan tubuh adekuat
• Krtera ha#' : tidak ada tanda$tanda dehidrasi 8tanda$tanda ital stabil,
kualitas denyut nadi baik, turgor kulit normal, membran mukosa
lembab dan pengeluaran urine yang sesuai9.
Inter+en# D7 ,) Kekran%an +o'me $aran! re#ko tn%% terhadap berhbn%an
den%an pembata#an pema#kkan $aran tbh #e$ara ora'!
h'an%n0a $aran tbh #e$ara tdak norma'! pen%e'aran
nte%rta# pemb'h darah.
1. kur dan &atat pemasukan dan pengeluaran. Tinjau ulang &atatan intra operasi.
13
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
14/16
>asional : dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi
pengeluaran &airan/kebutuhan penggantian dan pilihan$pilihan yang mempengaruhi
interensi.
2. aji pengeluaran urinarius, terutama untuk tipe prosedur operasi yang dilakukan.>asional : mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur
pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan
malfungsi ataupun obstruksi sistem urinarius.
. Pantau tanda$tanda ital
>asional : hipotensi, takikardia, peningkatan pernapasan mengindikasikan
kekurangan
kekurangan &airan
!. @etakkan pasien pada posisi yang sesuai, tergantung pada kekuatan pernapasan
dan jenis pembedahan.>asional : eleasi kepala dan posisi miring akan men&egah terjadinya aaspirasi dari
muntah, posisi yang benar akan mendorong entilasi pada lobus paru bagian ba"ah
dan menurunkan tekanan pada diafragma.
#. Periksa pembalut, alat drain pada interal reguler. aji luka untuk terjadinya
pembengkakan.
>asional : perdarahan yang berlebihan dapat menga&u kepada
hipoolemia/hemoragi.
'. Pantau suhu kulit, palpasi denyut perifer.>asional : kulit yang dingin/lembab, denyut yang lemah mengindikasikan
penurunan
sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian &airan tambahan.
). olaborasi, berikan &airan parenteral, produksi darah dan atau plasma ekspander
sesuai petunjuk. Tingkatkan ke&epatan *E jika diperluakan.
>asional : gantikan kehilangan &airan yang telah didokumentasikan. 4atat "aktu
penggangtian olume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi,
misalnya ketidak seimbangan.
-. Da%no#a ) N0er akt berhbn%an den%an %an%%an pada k't! &arn%an
dan nte%rta# otot! trama m#k'o#k'eta'! mn$'n0a #a'ran dan #e'an%.
T&an : pasien mengatakan bah"a rasa nyeri telah terkontrol atau hilang.
Krtera ha#' : pasien tampak rileks, dapat beristirahat/tidur dan melakukan
pergerakkan yang berarti sesuai toleransi.
14
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
15/16
Inter+en# D7 -) N0er akt berhbn%an den%an %an%%an pada k't! &arn%an
dan nte%rta# otot! trama m#k'o#k'eta'! mn$'n0a #a'ran
dan #e'an%.
1. aluasi nyeri se&&ara reguler, &atat karakteristik, lokasi dan
intensiitas 8D$1D9.
>asional : sediakan informasi mengenai kebutuhan/efektiitas interensi.
2. 4atat mun&ulnya rasa &emas/takut dan hubungkan dengan lingkungan dan
persiapan untuk prosedur.
>asional : perhatikan hal$hal yang tidak diketahui dan/atau persiapan inadekuat
misalnya apendikstomi darurat9 dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakit.
. aji tanda$tanda ital, perhatikan takikardia, hipertensi dan peningkatan
pernapasan, bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit.>asional : dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan.
!. +erikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan.
>asional : pahami penyebab ketidaknyamanan, sediakan jaminan emosional.
#. @akukan reposisi sesuai petunjuk, misalnya semi = ;o"ler C miring.
>asional : mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi. Posisi semi
= ;o"ler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung
artritis, sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal.
'. bserasi efek analgetik.
>asional : respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik, dan mungkin
menimbulkan efek$efek sinergistik dengan 5at$5at anastesi.
). olaborasi, pemberian analgetik *E sesuai kebutuhan.
>asional : analgetik *E akan dengan segera men&apai pusat rasa saki, menimbulkan
penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis ke&il.
DAFTA5 P:STAKA
Wilkinson, Judith M., & Nanc r R. !hern. "#$%'. ()K) *!K) +!-N*!
KE/ER!W!0!N +!-N*! N!N+!, N0ER1EN* NC, KR0ER! 2!*3 NC, Jakarta:/enerbit (uku Kedokteran E-C
http://bodong20.blogspot.com/2013/04/kolesistitis.html
http://pre5i.&om/slr"IJlJag'#/askep$kolesistitis/
http://taufanarif1D.blogspot.&om/2D1/D2/askep$kolesistitis.html
http://efristikesekaharap.blogspot.&om/2D12/D/asuhan$kepera"atan$pada$pasien$
dengan.html
http://nies5irgo.blogspot.&om/2D12/12/asuhan$kepera"atan$pada$kolesistitis.html
http://asuhan$kepera"atan$patriani.blogspot.&om/2DD-/12/kolesistitis.html
15
http://bodong20.blogspot.com/2013/04/kolesistitis.htmlhttp://prezi.com/slrw_xlxag65/askep-kolesistitis/http://taufanarif1990.blogspot.com/2013/02/askep-kolesistitis.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://nieszvirgo.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-pada-kolesistitis.htmlhttp://asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/12/kolesistitis.htmlhttp://prezi.com/slrw_xlxag65/askep-kolesistitis/http://taufanarif1990.blogspot.com/2013/02/askep-kolesistitis.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmlhttp://nieszvirgo.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-pada-kolesistitis.htmlhttp://asuhan-keperawatan-patriani.blogspot.com/2008/12/kolesistitis.htmlhttp://bodong20.blogspot.com/2013/04/kolesistitis.html
-
8/19/2019 Asuhan_keperawatan_kolesistitis1
16/16
http://herodessolutiontheogeu.blogspot.&om/2D1D/11/askep$kolesistitis.html
http://""".kerjanya.net/faF/!#!1$kolesistitis.html
http://&holesistitis.blogspot.&om/
16
http://herodessolutiontheogeu.blogspot.com/2010/11/askep-kolesistitis.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/4541-kolesistitis.htmlhttp://cholesistitis.blogspot.com/http://herodessolutiontheogeu.blogspot.com/2010/11/askep-kolesistitis.htmlhttp://www.kerjanya.net/faq/4541-kolesistitis.htmlhttp://cholesistitis.blogspot.com/