BAB 1

7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan, perubahan dan dari pengalaman sesuatu yang belum dicoba dan dari penemuan identitasnya sendiri dari arti hidup, akan tetapi kecemasan itu menjadi hal yang patologis apabila respon tidak sesuai terhadap stimulus yang diberikan berdasarkan intensitasnya (Menurut Kaplan, 1997). Kecemasan orang tua timbul apabila yang akan menjalani pembedahan itu adalah seorang anak, karena masuknya klien dalam peran sakit merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan dapat menimbulkan suatu trauma dalam mencetuskan kecemasan, karena mereka beranggapan bahwa pembedahan itu dapat mengakibatkan suatu kefatalan pada anaknya yang berupa ancaman kecacatan. Dengan demikian dapat meningkatnya kecemasan dan ketakutan 1

description

KTI

Transcript of BAB 1

Page 1: BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecemasan merupakan suatu penyerta yang normal dari pertumbuhan,

perubahan dan dari pengalaman sesuatu yang belum dicoba dan dari

penemuan identitasnya sendiri dari arti hidup, akan tetapi kecemasan itu

menjadi hal yang patologis apabila respon tidak sesuai terhadap stimulus

yang diberikan berdasarkan intensitasnya (Menurut Kaplan, 1997).

Kecemasan orang tua timbul apabila yang akan menjalani pembedahan itu

adalah seorang anak, karena masuknya klien dalam peran sakit merupakan

pengalaman yang tidak menyenangkan dan dapat menimbulkan suatu trauma

dalam mencetuskan kecemasan, karena mereka beranggapan bahwa

pembedahan itu dapat mengakibatkan suatu kefatalan pada anaknya yang

berupa ancaman kecacatan. Dengan demikian dapat meningkatnya kecemasan

dan ketakutan pada klien dan orang tua. Kecemasan cenderung menghasilkan

kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya pada ruang dan waktu, tetapi

pada orang lain termasuk orang tua klien (Kaplan dan Sadock, 1997).

Hampir semua orang pernah mengalami kecemasan. Diperkirakan 2%-

4% di antara penduduk di suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami

gangguan cemas (PPDGJ-II Rev. 1983, dikutip oleh Hawari Dadang 2001).

Insiden pasien yang mengalami fraktur tulang panjang pada anak di ruang

bedah RSAL Dr. Ramelan Surabaya pada tahun 2005 sejumlah 180 pasien

1

Page 2: BAB 1

dengan rata-rata setiap bulannya mencapai 15 pasien. Berdasarkan

pengamatan penulis saat praktek keperawatan klinik di RSAL Dr.Ramelan

Surabaya.

Orang yang mencari perawatan kesehatan untuk masalah terkadang

merasa cemas karena ketidakpastian tentang makna gejala yang mereka

rasakan. Ansietas bisa ditimbulkan oleh rasa takut akibat kemungkinan adanya

gangguan gaya hidup dan mungkin juga karena kekhawatiran tentang

mahalnya biaya perawatan kesehatan. Dengan keadaan seperti ini, maka orang

tersebut akan merasa tidak berdaya dan merasa tidak mampu mengkontrol

kesehatan, maupun keuangannya sendiri.

Masalah kecemasan bila tidak ditangani dengan baik akan timbul berbagai

masalah. Masalah tersebut yaitu peningkatan TTV (Tanda Tanda Vital),

bingung, gemetar, berkeringat seluruh badan, pucat, dll. Adapun faktor yang

mempengaruhi kecemasan orang tua pada klien fraktur tulang panjang yaitu

biaya kurangnya informasi dari perawat, kurangnya pengetahuan tentang

keadaan fraktur dan prosedur pembedahan. Menurut Barbara C. Long 1996

seorang klien dengan kecemasan yang tinggi dapat menambah kecemasan

seluruh anggota keluarga dan juga sebaliknya. Oleh karena itu stress yang

dialami oleh salah satu keluarga dapat mempengaruhi seluruh keluarga,

terutama jika stresor penyakit itu merupakan stimulus yang belum pernah

dihadapi sebelumnya.

Penanganan untuk mengatasi masalah kecemasan adalah dengan

pendekatan yang holistik meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual, karena dalam

2

Page 3: BAB 1

memberikan askep, perawat tidak hanya pada klien tetapi juga mencakup

keluarga klien yaitu orang tua. Sehingga dengan pendekatan yang holistik

diharapkan tingkat kecemasan pada orang tua dapat terkontrol dengan baik.

Untuk memperkecil ansietas pasien, penting memperkenalkan diri kita sendiri,

menerangkan bahwa riwayat kesehatan tersebut kan digunakan untuk

mengidentifikasi hal-hal yang perlu diketahui dalam status kesehatan pasien

tersebut. Pasien harus diyakinkan bahwa semua informasi yang mereka

berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya tenaga kesehatan yang

berhubungan langsung dengan perawatan kesehatan yang boleh mengetahui

informasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan uraian dalam latar belakang, maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kecemasan orang tua

pada anaknya yang akan dilakukan pembedahan fraktur tulang panjang ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan

yang dialami oleh orang tua klien yang akan dilakukan pembedahan

fraktur tulang panjang.

3

Page 4: BAB 1

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui pengaruh faktor biaya dengan tingkat

kecemasan yang dialami oleh orang tua klien yang akan

dilakukan pembedahan fraktur tulang panjang.

1.3.2.2 Untuk mengetahui pengaruh antara faktor pemberian informasi

tentang pembedahan fraktur tulang panjang dengan tingkat

kecemasan yang dialami oleh tua klien.

1.3.2.3 Untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan dengan tingkat

kecemasan yang dialami oleh orang tua klien yang akan

dilakukan pembedahan fraktur tulang panjang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Penelitian untuk Pelayanan Kesehatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan pada

perawat bahwa orang tua yang anaknya akan dilakukan pembedahan

fraktur tulang panjang akan mengalami kecemasan, yang disebabkan

oleh beberapa faktor.

1.4.2 Manfaat Penelitian Bagi Keluarga/Masyarakat

Membantu meningkatkan mekanisme koping orang tua /

masyarakat lebih efektif dalam menghadapi kecemasan.

1.4.3 Manfaat Penelitian Bagi Institusi Akademi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan dasar dalam

penelitian lebih lanjut.

4