BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA -...

44
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2015, p.63), basis data adalah sekumpulan data yang saling berkaitan secara logika dan deskripsi dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi. Menurut Fathansyah (2015, p.2), basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gedung, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (Database) sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti: a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Basis Data

2.1.1 Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.63), basis data adalah

sekumpulan data yang saling berkaitan secara logika dan deskripsi

dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu

organisasi.

Menurut Fathansyah (2015, p.2), basis data terdiri dari 2 kata,

yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai

markas atau gedung, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan,

peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam

bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (Database) sendiri

dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti:

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan

yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat

dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan

secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan

(redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai

kebutuhan.

c. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling

berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan

elektronis.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

10

2.1.2 Database Management Systems

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.64), database

management systems (DBMS) adalah suatu sistem perangkat lunak

yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat,

memelihara, dan mengontrol akses ke database. DBMS juga

merupakan perangkat lunak yang berinteraksi dengan program

aplikasi pengguna dan database itu sendiri. Secara khusus, suatu

DBMS menyediakan fasilitas berikut ini:

a. Mengizinkan user untuk mendefinisikan database,

biasanya melalui suatu Data Definition Language (DDL).

DDL mengizinkan user untuk menentukan tipe data dan

struktur data serta constraints pada data yang akan

disimpan di database.

• CREATE, digunakan untuk membuat objek dalam

basis data.

• ALTER, digunakan untuk melakukan perubahan

terhadap objek dalam basis data, seperti

penambahan, penghapus kolom atau batasan dalam

tabel.

• DROP, digunakan untuk menghapus objek dalam

basis data. Perintah DROP dapat dibedakan

menjadi dua tipe, yaitu RESTRICT dan CASCADE.

Jika dispesifikasikan RESTRICT, dan terdapat

objek lain yang bergantung pada objek yang akan

dihapus maka perintah DROP akan ditolak.

Sedangkan, jika dispesifikasikan CASCADE, maka

perintah DROP akan dilakukan dan secara otomatis

akan menghapus objek lain yang bergantung pada

objek yang akan dihapus.

b. Mengizinkan user untuk insert, update, delete, dan

mengambil data dari database, biasanya melalui suatu

Data Manipulation Language (DML). Untuk mendukung

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

11

manipulasi data tersebut, DML menyediakan suatu fasilitas

umum yang disebut Query Language.

• SELECT, digunakan untuk mengambil dan

menampilkan data yang berasal dari satu atau lebih

tabel pada basis data.

• INSERT, digunakan untuk menambah data dalam

basis data.

• UPDATE, digunakan untuk mengubah data dalam

basis data.

• DELETE, digunakan untuk menghapus data dalam

basis data.

c. Menyediakan akses terkontrol ke database, sebagai

contoh:

• Security System, yang mencegah akses illegal user

ke database.

• Integrity System, yang menjaga konsistensi data

yang disimpan.

• Concurrency Control, memungkinkan pembagian

akses terhadap basis data.

• Recovery Control System, mengembalikan basis

data pada keadaan sebelumnya yang konsisten

apabila terjadi kegagalan pada perangkat keras atau

perangkat lunak.

• User Accessible Catalog, berisi deskripsi data

dalam basis data.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

12

2.1.2.1 Komponen DBMS

Gambar 2.1 Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.66), komponen

dalam lingkungan DBMS terdiri dari 5 komponen utama,

yaitu:

1. Hardware

DBMS dan aplikasi membutuhkan hardware

(perangkat keras) untuk dijalankan. Hardware yang

dibutuhkan dapat berkisar dari sebuah personal komputer

sampai dengan mainframe atau sebuah jaringan

komputer.

2. Software

Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri

dan program aplikasi, beserta dengan sistem operasi,

termasuk perangkat lunak jaringan, jika DBMS

menggunakan jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen paling penting dalam

lingkungan DBMS, namun saat ini juga merupakan

komponen paling penting dari sudut pandang end-users.

Dari gambar diatas, merupakan jembatan penghubung

antara komponen mesin dan komponen manusia.

4. Procedures

Prosedur mengacu pada instruksi dan peraturan

yang mengatur perancangan dan pengguna database. Para

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

13

pengguna sistem dan staff yang mengelola database

membutuhkan prosedur terdokumentasi tentang

bagaimana menggunakan atau menjalankan sistem.

Prosedur tersebut kemungkinan terdiri dari instruksi

bagaimana untuk:

• Log on ke DBMS.

• Menggunakan fasilitas DBMS tertentu atau

program aplikasi.

• Memulai dan menghentikan DBMS.

• Membuat salinan cadangan dari database.

• Menangani kesalahan perangkat lunak atau

perangkat keras.

5. People

People merupakan komponen terakhir yang

terlibat dalam sistem, namun akan berfokus pada ”roles”

dari people tersebut. Roles manusia dalam DBMS terdiri

atas:

a. Data and Database Administrators

Data Administrator (DA) bertanggung jawab

untuk pengelolaan data resource, termasuk

perancangan database, pengembangan dan

pemeliharaan standar, kebijakan dan prosedur, dan

perancangan conceptual atau logical database. DA

berkonsultasi dan memberikan saran kepada senior

managers, memastikan bahwa arah pengembangan

database pada akhirnya akan mendukung tujuan

perusahaan.

Database Administrator (DBA) bertanggung

jawab untuk menyediakan dukungan teknis untuk

perwujudan fisik database, termasuk perancangan

physical database dan implementasinya, keamanan

dan integrity control, pemeliharaan sistem operasional

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

14

dan memastikan performance aplikasi yang

memuaskan untuk user.

b. Database Designer

Dibagi menjadi dua tipe perancang database, yaitu:

a) Logical Database Designer

Berfokus pada mengidentifikasi data

(entity dan attribute), relasi antar data dan

constraints pada data yang disimpan di database.

Tahapan kerja logical database designer dibagi

dua, antara lain:

- Perancangan Conceptual Database, yang tidak

saling bergantung pada rincian implementasi,

seperti target DBMS, program aplikasi, bahasa

pemrograman atau pertimbangan physical

lainnya.

- Logical Database, yang menargetkan data

model tertentu, seperti relational, network,

hierarchical atau object-oriented.

b) Physical Database Designer

Menentukan bagaimana perancangan

logical database direalisasikan secara fisik. Hal

ini meliputi:

- Pemetaan perancangan logical database ke

dalam satu set table dan integrity constraints.

- Memilih struktur penyimpanan yang spesifik

dan metode akses untuk data mencapai kinerja

yang baik.

- Merancang langkah-langkah keamanan yang

dibutuhkan pada data.

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

15

c. Application Developers

Bertanggung jawab untuk membuat aplikasi

yang menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan

untuk end-user sesuai dengan bahasa pemrograman

third-generation (C, C++, C#, Java, Visual Basic,

COBOL, Fortran, Ada, or Pascal) atau fourth-

generation (SQL).

d. End-Users

End-users merupakan ”clients” dari database,

yang sudah dirancang dan diimplementasikan dan

akan dipelihara untuk menyajikan informasi yang

mereka butuhkan.

2.1.3 Application Programs

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.65), application

programs adalah suatu program komputer yang berinteraksi dengan

database yang memberikan permintaan yang sesuai (khususnya suatu

SQL statement) ke DBMS.

2.1.4 Structured Query Language (SQL)

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.192), suatu bahasa

operasi database memungkinkan user untuk:

1. Membuat database dan struktur relasinya.

2. Melakukan tugas dasar pengelolaan data, seperti

memasukkan, memodifikasi dan menghapus data dari

sebuah relasi.

3. Melakukan query baik simple ataupun kompleks.

Bahasa tersebut harus melakukan tugas-tugas diatas meskipun

usaha dari user minimal, dan struktur command serta syntax-nya harus

relatif mudah untuk dipelajari. Hal terakhir yang perlu diperhatikan

bahwa bahasa tersebut harus bersifat portable, yang berarti harus

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

16

sesuai dengan beberapa standar yang dikenal sehingga struktur

command dan syntax yang sama dapat digunakan pada DBMS lain.

SQL adalah salah satu contoh transform-oriented language,

yang memungkinkan user untuk mengubah input menjadi output yang

dibutuhkan. Sebagai bahasa, SQL memiliki dua komponen utama,

yaitu:

1. Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.193), data

definition language digunakan untuk mendefinisikan

struktur database dan melakukan kontrol akses ke data.

Connolly dan Begg mengemukakan bahwa SQL DDL

statements meliputi:

a. CREATE

• SCHEMA : membuat schema

• DOMAIN : membuat domain

• TABLE : membuat table

• VIEW : membuat view

• INDEX : membuat index

b. ALTER

• DOMAIN : mengubah domain

• TABLE : mengubah table

c. DROP

• SCHEMA : menghapus schema

• DOMAIN : mengahpus domain

• TABLE : menghapus table

• VIEW : menghapus view

• INDEX : menghapus index

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

17

2. Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.193), data

manipulation language digunakan untuk pengambilan dan

modifikasi data. Connolly dan Begg (Ibid. p.196) juga

mengemukakan bahwa SQL DML statements meliputi:

a. SELECT

→ Untuk melakukan query di database.

b. INSERT

→ Untuk memasukkan data ke dalam tabel.

c. UPDATE

→ Untuk memodifikasi data di tabel.

d. DELETE

→ Untuk menghapus data dari tabel.

2.2 Database Sytem Development Lifecycles

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.347), dikarenakan suatu sistem

database merupakan suatu komponen fundamental dari sistem informasi

organization-wide yang lebih besar, database system development lifecyles

menjadi satu bagian dengan siklus hidup dari sistem informasi. Berikut ini

tahapan-tahapan dalam database system development lifecycle:

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

18

Gambar 2.2 Database System Development Lifecyles

2.2.1 Database Planning

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.347), Database

Planning atau Perencanaan Basis Data adalah aktifitas pengelolaan

yang memunginkan tahapan database system development lifecyle

untuk direalisasikan se-efisien dan se-efektif mungkin. Perencanaan

database harus terintegrasi dengan seluruh strategi sistem informasi

pada sebuah organisasi. Terdapat tiga hal utama dalam merumuskan

sebuah strategi sistem informasi, yaitu:

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

19

a. Mengidentifikasi rencana dan tujuan perusahaan berikut

kebutuhan sistem informasinya.

b. Mengevaluasi sistem informasi yang sedang berjalan untuk

menentukan kekuatan dan kelemahan yang ada.

c. Menaksirkan peluang IT yang mampu menghasilkan

keuntungan kompetitif.

2.2.2 System Definition

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.350), System Definition

atau Sistem Definisi menjelaskan ruang lingkup dan batasan sistem

database serta pandangan umum user. Sebelum melakukan desain

suatu sistem database, penting untuk mengidentifikasi batasan sistem

yang sedang diteliti dan bagaimana sistem itu berinteraksi dengan

sistem informasi lainnya terlebih dahulu. Penting juga untuk

memasukkan ke dalam batasan sistem tidak hanya user dan

application areas yang sekarang, tetapi juga user dan aplikasi

mendatang.

2.2.3 Requirement Collection and Analysis

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.350), Requirement

Collection and Analysis atau Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan

adalah suatu proses pengumpulan dan penganalisaan informasi

tentang bagian dari organisasi yang didukung oleh sistem database

dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi

kebutuhan penganalisaan informasi yang disebut fact-finding

techniques. Informasi dikumpulkan untuk setiap user view (job role

atau enterprise application area), meliputi:

a. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.

b. Rincian bagaimana data digunakan atau dihasilkan.

c. Tambahan kebutuhan apapun terhadap sistem yang baru.

Informasi ini selanjutnya dianalisa untuk mengidentifikasikan

kebutuhan (fitur-fitur) yang akan dimasukan di sistem yang baru.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

20

Kebutuhan tersebut dijelaskan di dalam dokumen kolektif yang

disebut requirement specifications untuk database yang baru.

Terdapat tiga pendekatan utama untuk mengelola kebutuhan dari

sistem database dengan beberapa user views:

a) The centralized approach

Kebutuhan setiap user view disatukan ke suatu set

tunggal untuk sistem database yang baru. Suatu data

model yang mewakili semua user views dibuat selama

tahapan perancangan database.

b) The view integration approach

Kebutuhan untuk setiap user view tetap dalam

bentuk daftar terpisah. Data model yang mewakili setiap

user view dibuat dan akan disatukan nantinya selama

tahapan perancangan database.

c) A combination of both approaches

2.2.4 Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.354), Database Design

atau Perancangan Basis Data adalah suatu proses membuat suatu

perancangan yang akan mendukung mission statement dan mission

objectives perusahaan atau organisasi untuk sistem database yang

dibutuhkan. Tahapan ini juga akan menjelaskan tiga fase, yaitu:

1. Conceptual Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.356),

conceptual database design adalah suatu proses

membangun suatu model dari data yang digunakan di

sebuah organisasi, tidak bergantung pada semua

pertimbangan fisikal.

2. Logical Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.357), logical

database design adalah suatu proses membangun suatu

model dari data yang digunakan di sebuah organisasi

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

21

berdasarkan pada data model tertentu, tetapi tidak

bergantung pada DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal

lainnya.

3. Physical Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.358),

physical database design adalah suatu proses membuat

suatu deskripsi tentang implementasi database pada media

penyimpanan cadangan. Hal itu menggambarkan relasi

dasar, pengelolaan file, dan indeks digunakan untuk

mencapai akses data yang efisien, integrity constraints

terkait serta langkah-langkah keamanannya.

Pada dasarnya, perancangan conceptual dan logical database

untuk sistem yang lebih besar harus dipisahkan dari perancangan

physical untuk tiga alasan utama:

• Berhubungan dengan subjek yang berbeda – terhadap apa,

bukan bagaimana.

• Dilakukan pada waktu yang berbeda – terhadap apa yang

harus dipahami sebelum bagaimana pelaksanaannya

ditentukan.

• Membutuhkan skills yang berbeda – yang mana sering

ditemukan pada orang yang berbeda.

2.2.5 DBMS Selection

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.359), pada tahap ini

dilakukan pemilihan DBMS yang tepat untuk mendukung sistem

database. Namun tahap ini bersifat optional dikarenakan dalam

beberapa kasus, tujuan pemilihan DBMS adalah menentukan sistem

yang seusai dengan kebutuhan organisasi yang sekarang dan

kedepannya, biaya tambahan yang cukup besar yang dikeluarkan

untuk pembelian produk DBMS, software atau hardware yang

dibutuhkan untuk mendukung sistem database dan biaya perubahan

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

22

staff dan memberikan pelatihan kepada staff tersebut. Langkah-

langkah untuk memilih DBMS adalah sebagai berikut:

• Menentukan istilah referensi dari studi yang dilakukan.

• Membuat daftar sementara berisikan dua atau tiga produk

DBMS.

• Menguji produk DBMS tersebut.

• Memberikan saran DBMS mana yang akan digunakan dan

membuat laporan.

2.2.6 Application Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.363), Application

Design atau Perancangan Aplikasi adalah suatu proses perancangan

UI (User Interface) dan aplikasi tersebut yang akan digunakan dan

memproses database. Aplikasi yang dirancang harus bersifat easy to

learn, simple to use, dan straight forward and forgiving, sehingga

dapat membantu user dalam menggunakan aplikasi tersebut. Dua

aspek dalam perancangan aplikasi yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Transaction Design – suatu aksi, atau deretan aktifitas,

yang dilakukan oleh user tunggal atau aplikasi, yang

mengakses atau mengubah isi database. Terdapat tiga tipe

utama perancangan transaksi, meliputi:

• Retrival Informations

→ Digunakan untuk mengambil data dari tampilan

layar atau dari laporan yang dihasilkan.

• Update Transactions

→ Digunakan untuk memasukkan record baru,

menghapus record lama, atau memodifikasi

record yang sudah ada di database.

• Mixed Transactions

→ Melibatkan retrieval dan update data.

b. User Interface Design – Perancangan tampilan form atau

report.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

23

2.2.7 Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.367), prototyping adalah

suatu proses membangun a working model dari sistem database.

Model yang dibuat yaitu model yang dapat menggambarkan

bagaimana hasil akhir dari sistem database yang sedang dirancang.

Tujuan pembuatan prototype sistem database adalah untuk

memungkinkan user menggunakan prototype guna mengidentifikasi

fitur-fitur sistem yang berfungsi baik atau tidak, dan jika

memungkinkan, guna memberikan saran perkembangan atau fitur

tambahan lainnya. Ada dua strategi prototyping yang digunakan saat

ini, yaitu:

a. Requirements Prototyping

Untuk menentukan kebutuhan dari sistem database

yang diajukan, dan ketika kebutuhan tersebut terpenuhi,

maka prototype akan dihancurkan.

b. Evoulutionary Prototyping

Tujuannya sama, hanya yang membedakan, ketika

kebutuhan dari database yang diajukan terpenuhi,

prototype tidak akan dihancurkan, melainkan akan terus

dikembangkan hingga menjadi sistem database berjalan.

2.2.8 Implementation

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.367), Implementation

atau Implementasi adalah perwujudan fisik dari perancangan database

dan aplikasi. Implementasi database dapat dilakukan dengan

menggunakan DDL dari DBMS yang dipilih atau dengan GUI

(Graphical User Interface) dengan fungsi yang sama bersamaan

dengan menyembunyikan perintah DDL tingkat rendah.

2.2.9 Data Conversion and Loading

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.368), Data Conversion

and Loading adalah proses pengiriman data yang sudah ada ke dalam

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

24

database baru dan mengkonversikan aplikasi yang sudah ada agar

dapat dijalankan di database yang baru. Tahapan ini hanya dibutuhkan

jika adanya pergantian sistem database. Kapanpun data conversion

and loading dibutuhkan, prosesnya harus direncanakan atau dirancang

sebaik mungkin.

2.2.10 Testing

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.368) testing adalah

proses menjalankan sistem database dengan maksud menemukan

error pada aplikasi tersebut. Error dimaskud dapat ditemukan dengan

menggunakan strategi yang direncanakan secara hati-hati dan data

yang realistis. Testing juga harus mencakup kegunaan dari sistem

database. Beberapa kriteria evaluasi yang ideal saat melakukan

testing adalah sebagai berikut:

a. Learnability

→ Waktu yang dihabiskan oleh user baru untuk dapat

menggunakan aplikasi tersebut.

b. Performance

→ Performa aplikasi dalam memberikan response yang

sesuai terhadap pekerjaan user.

c. Robustness

→ Toleransi aplikasi terhadap user error.

d. Recoverability

→ Kemampuan sistem dalam melakukan recover dari

user error.

e. Adaptability

→ Tingkat kesesuaian aplikasi terhadap model

pekerjaan tunggal yang sebenarnya.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

25

2.2.11 Operational Maintenance

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.369), Operational

Maintenance adalah proses monitoring dan maintaining sistem

database berikut instalasinya. Aktifitas pada tahapan ini meliputi:

a. Memantau performa dari sistem. Jika performa berada di

bawah tingkat yang disetujui, maka penyetman dan

penyusunan ulang perlu dilakukan.

b. Memelihara dan melalukan upgrade sistem database (jika

diperlukan). Requirements baru tersebut disatukan ke

dalam sistem database melalui tahap-tahap lifecycle

sebelumnya.

2.3 Entity Relationships Modelling (ER Modelling)

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.405), entity relationship

modelling adalah pendekatan top-down tahapan perancangan database yang

dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang disebut entities dan

relationships antara data yang akan ditampilkan ke dalam model. Selanjutnya

dapat ditambahkan rincian lainnya seperti informasi yang ingin disimpan

terakit entity dan relationship yang disebut attributes dan constraints apapun

dalam sebuah entity, relationship dan attributes. ER Modelling merupakan

teknik yang penting untuk dikuasai oleh setiap database designer.

2.3.1 Entity Types

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.406), entity type adalah

sekumpulan objek yang memiliki kesamaan sifat yang dapat

diidentifikasi oleh perusahaan dengan adanya saling ketergantungan

independen. Entity Occurrence adalah suatu objek dari suatu entity

type yang dapat diidentifikasi secara unik.

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

26

Gambar 2.3 Entity Types

2.3.2 Relationship Types

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.408), relationship types

adalah sekumpulan hubungan set yang bemakna di antara entity types.

Setiap relationship type diberikan nama sesuai fungsinya.

Relationship occurrence adalah suatu hubungan yang dapat

diidentifikasi secara unik yang meliputi satu occurrence dari masing-

masing entity type yang terlibat.

Gambar 2.4 Relationship Types

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

27

a. Degree of Relationship Type

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.410), degree

of relationship type merupakan jumlah entity type yang

terlibat dalam sebuah relationship.

b. Recursive Relationship

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.412),

recursive relationship merupakan relationship type yang

mana entity type yang sama terlibat dari sekali dengan

fungsi yang berbeda.

2.3.3 Attributes

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.413), attribute adalah

property dari sebuah entity atau relationship type. Atribut menyimpan

nilai yang menggambarkan setiap entity occurrence dan bagian utama

dari data yang disimpan di database. Attribute domain adalah

sekumpulan nilai yang memungkinkan untuk digunakan satu atau

lebih atribut. Atribut dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Simple and Composite Attributes

Simple attribute adalah suatu atribut yang terdiri

dari suatu komponen tunggal yang tidak saling berkaitan.

Sedangkan composite attribute adalah suatu atribut yang

terdiri dari beberapa komponen, masing-masing dengan

eksistensi yang independen.

b. Single-Valued and Multi-Valued-Attributes

Single valued attributes adalah suatu atribut yang

menyimpan satu nilai tunggal untuk setiap occurrence dari

sebuah entity type. Sedangkan multi-valued attributes

adalah suatu atribut yang menyimpan beberapa komponen

untuk setiap occurrence dari sebuah entity type.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

28

c. Derived Attributes

Derived attributes adalah suatu atribut yang

mewakili suatu value yang didapat dari value setiap atribut

yang berkaitan atau dari sekumpulan atribut, yang tidak

diharuskan ada di entity type yang sama.

2.3.4 Keys

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.415), keys dalam

database dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Candidate Key

→ Kumpulan minimum dari atribut yang secara unik

mengidentifikasikan setiap occurrence dari sebuah

entity type.

2. Primary Key

→ Candidate key yang dipilih untuk secara unik

mengidentifikasikan setiap occurrence dari sebuah

entity type. Jika terdapat dua candidate key yang bisa

dijadikan primary key, salah satu akan digunakan

sebagai primary key, dan yang satu lagi akan

dijadikan alternate key.

3. Composite Key

→ Candidate key yang terdiri dari satu atau lebih

atribut.

Terdapat dua key lagi, yaitu:

1. Super Key

→ Kumpulan atribut yang bisa dijadikan candidate key.

2. Foreign Key

→ Key penghubung yang memiliki kesamaan dengan

primary key dari tabel yang dituju.

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

29

2.3.5 Strong and Weak Entity Types

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.417), strong entity type

merupakan entity yang eksistensinya tidak bergantung pada entity type

lainnya. Sedangkan weak entity type merupakan entity yang

eksistensinya bergantung pada entity type lainnya. Sebagai contoh,

parent, owner atau dominant entities disebut sebagai strong entity

types dan child, dependent, atau subordinate entities disebut sebagai

weak entity types.

2.3.6 Structural Constraints

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.419), tipa utama dari

constraint dalam relationship disebut sebagai multiplicity. Multiplicity

merupakan jumlah kemungkinan occurrences dari sebuah entity types

yang mungkin berhubungan dengan occurrence tunggal dari sebuah

entity type terkait melalui relasi tertentu. Berdasarkan integrity

constraint, terdapat tiga jenis relasi antara lain:

a. One-to-One (1:1) Relationships

b. One-to-Many (1:*) Relationships

c. Many-to-Many (*:*) Relationships

Adapun multiplicity dengan tingkatan yang lebih tinggi dan

lebih complex, yaitu:

a. Multiplicity for Complex Relationships

→ Jumlah kemungkinan occurrences dari sebuah entity

type dalam sebuah n-ary relationship ketika nilai n-1

sudah ditentukan.

Multiplicity sebenarnya terdiri dari dua constraints yang

dikenal sebagai Cardinality dan Participation Constraints.

a. Cardinality

→ Menggambarkan jumlah maksimum dari

kemungkinan relationship occurrences untuk sebuah

entity yang terlibat dalam pemberian tipe

relationship.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

30

b. Participation Constraints

→ Menentukan mana yang semua atau hanya sebagian

entity occurrences terlibat dalam sebuah

relationship.

2.3.7 Problem with ER Models

2.3.7.1 Fan Traps

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.426), fan trap

adalah situasi dimana sebuah model yang mewakili sebuah

relationship antara entity types, tetapi jalur antara entity

occurrences tertentun ambigu.

2.3.7.2 Chasm Traps

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.428), chasm

trap adalah situasi dimana sebuah model menyarankan

adanya sebuah relationship antara entity types, tetapi jalurnya

tidak ada antara entity occurrences tertentu.

2.4 Normalization

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.452), normalization adalah

sebuah teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan property yang

diinginkan, sesuai dengan data requirements dari perusahaan. Tujuan

dilakukannya normalisasi adalah untuk mengidentifikasi kumpulan relasi

yang sesuai yang mendukung data requirement dari perusahaan. Karakteristik

kumpulan relasi yang sesuai tersebut, meliputi:

• Jumlah minimal atribut yang dibutuhkan untuk mendukung data

requirement dari perusahaan.

• Attribute dengan relasi logikal paling sesuai harus ditempatkan

pada relasi yang sama.

• Redundancy minimum.

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

31

Keuntungan menggunakan database yang memiliki kumpulan relasi

yang sesuai adalah database tersebut menjadi lebih mudah bagi user untuk

mengakses, memelihara data dan penggunaan penyimpanan yang lebih

sedikit.

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.464), terdapat tiga normal form

yang awalnya diusulkan, yaitu First Normal Form (1NF), Second Normal

Form (2NF), dan Third Normal Form (3NF). Kemudian, R.Boyce dan

E.F.Codd memperkenalkan normal form keempat yang dikenal dengan

Boyce-Codd Normal Form (BCNF). Terdapat normal form yang lebih tinggi

dari BCNF, yaitu Fourth Normal Form (4NF) dan Fifth Normal Form (5NF),

namun keduanya hanya digunakan untuk situasi yang jarang terjadi.

a. Unnormalized Form (UNF)

b. First Normal Form (1NF)

c. Second Normal Form (2NF)

d. Third Normal Form (3NF)

e. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

f. Fourth Normal Form (4NF)

g. Fifth Normal Form (5NF)

2.5 Metode Penelitian Perancangan Database

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.354), Database Design atau

Perancangan Basis Data adalah suatu proses membuat suatu perancangan

yang akan mendukung mission statement dan mission objectives perusahaan

atau organisasi untuk sistem database yang dibutuhkan. Tahapan ini juga

akan menjelaskan tiga fase, yaitu:

2.5.1 Conceptual Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.356), conceptual

database design adalah suatu proses membangun suatu model

dari data yang digunakan di sebuah organisasi, tidak

bergantung pada semua pertimbangan fisikal.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

32

2.5.2 Logical Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.357), logical

database design adalah suatu proses membangun suatu model

dari data yang digunakan di sebuah organisasi berdasarkan

pada data model tertentu, tetapi tidak bergantung pada DBMS

tertentu dan pertimbangan fisikal lainnya.

2.5.3 Physical Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.358), physical

database design adalah suatu proses membuat suatu deskripsi

tentang implementasi database pada media penyimpanan

cadangan. Hal itu menggambarkan relasi dasar, pengelolaan

file dan indeks digunakan untuk mencapai akses data yang

efisien, integritas constraints terkait serta langka-langkah

keamanannya.

2.6 Metode yang Digunakan

2.6.1 Flowchart

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p.97), Flowchart

merupakan salah satu jenis proses model yang paling sering

digunakan oleh system builders yang menunjukan semua tahapan

dalam suatu proses. Adapun flowchart digunakan untuk:

1. Mendefinisikan dan menganalisa proses.

2. Memberikan sebuah gambaran terkait dengan langkah-

langkah proses dalam menganalisa diskusi, ataupun

komunikasi antar proses.

3. Mendefinisikan untuk melakukan standarisasi ataupun

menemukan tempat untuk pengembangan suatu proses.

Flowchart membantu analis dan programmer untuk

memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan

menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam

pengoperasioan. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

33

suatu masalah khususnya masalah yang pelu dipelajari dan dievaluasi

lebih lanjut.

Terdapat dua model penulisan flowchart, yaitu:

1. System Flowchart

System flowchart merupakan diagram yang

memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa

file di dalam media tertentu. Melalui system flowchart jenis

media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data

akan terlihat. Selain itu juga dapat menggambarkan file

dipakai sebagai input dan output.

System flowchart tidak digunakan untuk

menggambarkan urutan langkah dalam memecahkan

masalah melainkan hanya untuk menggambarkan prosedur

dalam sistem yang dibentuk.

2. Program Flowchart

Program flowchart merupakan diagram yang

memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu

program. Dua jenis metode penggambaran program

flowchart, yaitu:

a. Conceptual Flowchart

→ Menggambarkan alur pemecahan

masalah secara global.

b. Detail Flowchart

→ Menggambarkan alur pemecahan

masalah secara inti.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

34

Tabel 2.1 Simbol-Simbol yang Digunakan Dalam Flowchart

Nama Simbol Fungsi

Flow Direction

Symbol

Simbol yang digunakan untuk

menghubungkan antara simbol

yang satu dengan simbol yang lain.

Simbol ini disebut juga connecting

line

Terminator Symbol

Simbol untuk permulaan (start)

atau akhir (stop) dari suatu kegiatan

Connector Symbol

Simbol untuk keluar – masuk atau

penyambungan proses dalam

lembar atau halaman yang sama

Connector Symbol

Simbol untuk keluar – masuk atau

penyambungan proses pada lembar

atau halaman yang berbeda

Processing Symbol

Simbol yang menunjukkan

pengolahan yang dilakukan oleh

komputer

Manual Operation

Symbol

Simbol yang menunjukkan

pengolahan yang tidak dilakukan

oleh komputer

Decision Symbol

Simbol pemilihan proses

berdasarkan kondisi yang ada

Input – Output

Symbol

Simbol yang menyatakan proses

input dan output tanpa tergantung

dengan jenis peralatannya

Manual Input

Symbol

Simbol untuk pemasukan data

secara manual on-line keyboard

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

35

Tabel 2.1 Simbol-Simbol yang Digunakan Dalam Flowchart (Lanjutan)

Nama Simbol Fungsi

Preparation Symbol

Simbol untuk mempersiapkan

penyimpanan yang akan digunakan

sebagai tempat pengolahan di

dalam storage

Predefine Proses

Symbol

Simbol untuk pelaksanaan suatu

bagian (sub-program) atau

prosedure

Display Symbol

Simbol yang menyatakan peralatan

output yang digunakan yaitu layar,

plotter, printer dan sebagainya

Disk and On-line

Storage Symbol

Simbol yang menyatakan input

yang berasal dari disk atau

disimpan ke disk

Document Output

Simbol yang menyatakan input

berasal dari dokumen dalam bentuk

kertas atau output dicetak ke kertas

File On Magnetic

Tape

Simbol yang menyatakan input

berasal dari pita magnetik atau

output disimpan ke pita magnetik

2.6.2 Data Flow Diagram

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p.317), Data Flow

Diagram (DFD) adalah sebuah tool yang menggambarkan aliran data

dalam suatu sistem dan pekerjaan atau proses yang dilakukan oleh

sistem. Sinonim untuk Data Flow Diagram (DFD) meliputi bubble

chart, transformation graph, dan process model. Beberapa jenis Data

Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut:

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

36

1. Context Diagram

→ Diagram konteks merupakan model yang

mendokumentasikan lingkup sistem, berisi satu dan

hanya satu proses.

2. Zero Diagram

→ Diagram nol merupakan interaksi input, output dan

data store untuk setiap proses.

Komponen serta simbol DFD (Data Flow Diagram) yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Simbol-Simbol yang Digunakan Dalam Data Flow Diagram

Nama Simbol Fungsi

Aliran Data

(Data Flow)

Simbol untuk merepresentasikan

data input ke suatu proses dan data

output dari suatu proses

Penyimpanan Data

(Data Store)

Simbol untuk suatu kumpulan data

yang disimpan untuk pengguna

selanjutnya

Proses

(Process)

Tugas yang dilakukan oleh sistem

dalam merespon aliran data atau

kondisi yang masuk

External Entity Organisasi atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem

2.7 Teori Terkait Tema Penelitian

2.7.1 Koperasi

2.7.1.1 Definisi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

37

atas asas kekeluargaan (Pasal 1 UU RI No.25 Tahun 1992

Tentang Perkoperasian).

Moh. Hatta atau Bapak Koperasi Indonesia

mendefinisikan Koperasi adalah usaha bersama untuk

memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong

menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh

keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip

seorang buat semua dan semua buat seorang.

ILO (International Labour Organization) secara

universal mengatakan bahwa “Cooperative defined as an

associatiion of persons usually of limited means, who have

voluntarily joined together to achieve a common economic

end through the formation of a democrattically controlled

business organization, making equitable contributtion to the

capital required and accepting a fair share of risk and

benefits of undertaking”.

2.7.1.2 Tujuan

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

(Pasal 3 UU RI No. 25 Tahun 1992).

2.7.1.3 Fungsi dan Peran

Fungsi dan peran Koperasi adalah:

a. Membangun dan mengembangkan potesi dan

kemampuan ekonomi anggota pada khususnya

dan pada masyarakat pada umumnya untuk

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

38

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya

mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan

masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar

kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional

dengan koperasi sebagi sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan

mengembangkan perekonomian nasional yang

merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

(Pasal 4 UU RI No. 25 Tahun 1992)

2.7.1.4 Prinsip

Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai

berikut:

a. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis.

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil

sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-

masing anggota.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap

modal.

e. Kemandirian.

Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi

melaksanakan pula prinsip koperasi sebagai berikut:

a. Pendidikan perkoperasian.

b. Kerja sama antar Koperasi

(Pasal 5 UU RI No. 25 Tahun 1992).

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

39

2.7.1.5 Koperasi Simpan Pinjam

Menurut Kazmir (2007, p.270), koperasi simpan

pinjam merupakan lembaga pembiayaan dikarenakan usaha

yang dijalankan koperasi simpan pinjam adalah usaha

pembiayaan yaitu menghimpun dana dari para anggotanya

yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada

para anggotanya atau masyarakat umum.

2.7.2 PHP

PHP atau Hypertext Preprocessor pertama kali diperkenalkan

oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 untuk keperluan dinamisasi

Web Site pribdainya. Menurut Diar (2010, p.31) PHP adalah akronim

dari Hypertext Preprocessor, yaitu bahasa pemograman berbasiskan

kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan

mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. PHP

juga memenuhi kebutuhan akan bahasa scriptting server side yang

sederhana, kuat, dan memiliki konektivitas dengan beragam database

server. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

a. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal

Apache.

b. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

c. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database,

seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.

d. Merupakan software yang bersifat open source.

e. Gratis untuk di-unduh dan digunakan.

f. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan

menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix,

Windows, dan lain-lain.

2.7.3 MySQL

MySQL merupakan database server yang berhubungan erat

dengan PHP. MySQL adalah sistem manajemen basis data relasi yang

bersifat terbuka atau open source dan implementasi dari Relational

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

40

Database Management Systems atau Sistem Manajemen Basis Data

Relasional (RDBMS). MySQL merupakan program database server

yang mampu menerima dan mengirimkan data dengan sangat cepat,

multi user serta menggunakan bahasa standar SQL (Structured Query

Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data. Perintah

SQL sering juga disebut Query.

Sistem manajemen basis data ini adalah hasil pemikiran dari

Micharl “Monty” Widenius, David Axmark, dan Allan Larson pada

tahun 1995. Tujuan awal ditulisnya program MySQL adalah untuk

mengembangkan aplikasi web. MySQL dibuat oleh TcX dan telah

dipercaya mengelola sistem dengan 40 buah database berisi 10.000

tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris.

MySQL menawarkan berbagi keunggulan dibandingkan

database serve lain. Berikut ini adalah beberapa keunggulan MySQL:

1. Database Storage Engine ini banyak digunakan oleh

programmer apalagi oleh web developer karena sifatnya

yang gratis (free).

2. Mampu menangani jutaan user dalam waktu yang

bersamaan.

3. Memiliki user privilege system yang mudah dan efisien.

4. Kemampuannya sudah bisa diandalkan, mempunyai

kapasitas yang cukup mencapai sekitar 60.000 tabel

dengan jumlah record mencapai 5.000.000 bahkan untuk

terbaru sudah lebih.

5. Keamanan datanya cukup aman walaupun tidak sehebat

PostgreSQL apalagi Oracle.

6. Engine ini sudah dapat diakses secara multiplatform

sehingga mampu diaplikasikan di berbagai sistem operasi.

7. MySQL ini cocok untuk diaplikasikan ke jenis aplikasi

kelas kecil dan menegah.

8. Sangat cepat dalam mengeksekusi perintah.

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

41

2.7.4 Lima Faktor Manusia Terukur

Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p.32-33), demi

tercapainya tujuan dari IMK, maka perancangan interface sebaiknya

tidak lupa untuk mengikut sertakan evaluasi terhadap lima faktor

terukur dari manusia sebagai berikut:

1. Waktu untuk Belajar

Ukuran berapa lama seorang user untuk

mempelajari fungsi-fungsi di dalam sebuah aplikasi hingga

pada akhirnya dapat menggunakan dengan baik.

2. Kecepatan Performa

Ukuran berapa lama suatu fungsi atau serangkaian

tugas di dalam aplikasi tersebut dilakukan.

3. Tingkat Error yang dilakukan Pengguna

Ukuran berapa banyak dan jenis error yang

dilakukan oleh user di dalam melakukan serangkaian

tugas.

4. Daya Ingat Pengguna

Ukuran berapa lama user mempertahankan ingatan

dan pengetahuannya setelah beberapa jam, hari, atau

bahkan minggu.

5. Kepuasan Subjektif

Ukuran seberapa puas user atau berbagai aspek

dari suatu sistem.

2.7.5 Eight Golden Rules

Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p.88), ada delapan

aturan yang lebih dikenal Eight Golden Rules of Interface Design.

Kedelapan aturan ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

42

merancang antarmuka pengguna yang baik. Isi dari kedelapan aturan

ini adalah:

1. Berusaha Untuk Konsisten

Aturan konsisten adalah aturan yang sering

dilanggar karena memiliki banyak bentuk konsistensi,

seperti urutan tindakan, pewarasan, layout, jenis tulisan

dan lain sebagainya. Tampilan yang konsisten akan

membantu pengguna agar tetap merasa berada dalam

aplikasi yang sama walaupun telah ke halaman lainnya.

2. Memenuhi Kebutuhan Universal

Perancangan sebaiknya dilakukan dengan

mengenali kebutuhan pengguna. Hal ini dapat diwujudkan

dengan menambahkan berbagai fitur seperti penjelasan

untuk kalangan pemuda dan shortcut untuk pengguna yang

sudah ahli. Desain seperti ini diharapkan dapat

memaksimalkan kualitas sistem dan memperkarya

rancangan antarmuka dengan baik.

3. Memberikan Umpan Balik yang Informatif

Umpan balik dari sistem sebaiknya ada pada setiap

aksi pengguna. Untuk aksi yang sering dilakukan, umpan

balik atau tanggapan dapat dibuat secara sederhana,

sedangkan untuk aksi yang jarang dilakukan, umpan balik

atau tanggapan seharusnya dibuat lebih jelas dan tegas.

4. Merancang Dialog yang Memberikan Penutupan

Urutan aksi sebaiknya diatur menjadi kelompok

bagian awal, tengah, dan akhir. Buatlah umpan balik yang

informatif ketika pengguna telah menyelesaikan salah satu

kelompok bagian. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan

tanda atau mengindikasikan agar pengguna dapat siap

melangkah pada kelompok aksi berikutnya.

Page 35: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

43

5. Memberikan Pencegahan Kesalahan

Sistem sebaiknya di desain untuk mengarahkan

pengguna agar pengguna tidak dapat membuat kesalahan

yang fatal. Sistem harus dapat mendeteksi jika terdapat

kesalahan dengan menawarkan instruksi yang sederhana,

spesifik dan konstruktif untuk memperbaiki kesalahan.

6. Memungkinkan Pembalikan Aksi yang Mudah

Dalam suatu sistem, aksi pengguna sebaiknya

dibalikkan. Pengguna dapat kembali ke aksi atau keadaan

yang sebelumnya ketika melakukan kesalahan, sehingga

pengguna tidak ragu untuk memilih pilihan lain yang

belum bisa digunakan.

7. Menjadi Pusat Kendali Internal

Sistem mendukung pengguna untuk menjadi

pengontrol utama sistem lalu sistem akan merespons aksi

yang dilakukan oleh pengguna.

8. Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek

Merancang sistem yang memungkinkan pengguna

tidak perlu mengingat banyak perintah. Hal ini dapat

dilakukan dengan mengelola tampilan yang sederhana,

urutan aksi yang jelas dan penyediaan informasi yang

diperlukan.

2.7.6 HTML

Menurut Connolly dan Begg (2015, p.1055), HTML atau

Hypertext Markup Language merupakan bahasa standar yang

digunakan untuk mendesin hampir seluruh halaman web. Dimana kita

dapat mengontrol tampilan web page dan content-nya,

mempublikasikan dokumen secara online, membuat form online untuk

pendaftaran atau transaksi, dan menambahkan objek-objek, seperti

Page 36: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

44

image, audio, video, dan java applet ke dalam dokumen HTML.

HTML adalah aplikasi Standardrized Generalized Markup Language

(SGML), yaitu sistem untuk mendefinisikan tipe dokumen terstruktur

dan menetapkan bahasa untuk merepresentasikan tipe dokumen.

2.7.7 CSS

Menurut Prasetio (2012, p.260), Cascading Style Sheets (CSS)

adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengatur halaman

HTML dan memperindah halaman website. Pemanfaatannya antara

lain untuk menentukan warna dan jenis huruf, tata-letak komponen

teks dan gambar, dan berbagai aspek tampilan lainnya.

2.7.8 Web

Menurut Sibero (2011, p.11), website adalah suatu sistem yang

berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk

menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan

internet.

2.7.9 Web Browser

Menurut Arief (2011, p.8), “Browser adalah aplikasi yang

mampu menjalankan dokumen-dokumen web dengan cara

diterjemahkan”. Prosesnya dilakukan oleh komponen yang terdapat di

dalam aplikasi browser yang biasa disebut Web Engine. Semua

dokumen aplikasi web ditampikan oleh browser dengan cara

diterjemahkan. Beberapa jenis browser yang populer saat ini

diantaranya adalah Internext Explorer yang diproduksi oleh

Microsoft, Mozilla Firefox, Opera, dan Safari yang diproduksi oleh

Apple.

Browser dapat disebut sebagai jembatan antara pengguna

internet dengan internet, karena tanpa browser para pengguna internet

tidak dapat memanfaatkan internet yang ada. Dengan menggunakan

Page 37: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

45

web browser, pengguna internet dapat mengakses dan memanfaatkan

berbagai informasi yang terdapat di internet dengan mudah.

2.8 Studi Hasil Aplikasi yang Sudah Ada

Sebelumnya koperasi Al-Munir sudah memiliki aplikasi sejenis yang

membantu operasional koperasi, namun berdasarkan keterangan staff

koperasi, terdapat beberapa permasalahan dengan aplikasi tersebut sehingga

aplikasi tersebut tidak dapat digunakan. Masalah yang paling utama menurut

mereka, aplikasi tersebut sama sekali tidak bisa dijalankan, sehingga mereka

tidak bisa melakukan testing terhadap aplikasi tersebut.

Gambar 2.5 Halaman Login

Page 38: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

46

Gambar 2.6 Halaman Beranda

Gambar 2.7 Halaman Menu Anggota

Page 39: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

47

Gambar 2.8 Halaman Registrasi

Gambar 2.9 Halaman List Anggota

Page 40: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

48

Gambar 2.10 Halaman Menu Laporan

Gambar 2.11 Halaman Laporan Pinjaman

Page 41: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

49

Gambar 2.12 Halaman Laporan Neraca

Gambar 2.13 Halaman Menu Simpanan

Page 42: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

50

Gambar 2.14 Halaman Entri Simpanan

Gambar 2.15 Halaman Update Simpanan

Page 43: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

51

Gambar 2.16 Halaman Menu Pinjaman

Gambar 2.17 Halaman Entri Pinjaman

Page 44: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2016_2_1381_Bab2.pdf · Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri dan program aplikasi,

52

Gambar 2.18 Halaman Update Pinjaman

Gambar 2.19 Halaman Logout