BAB 3 CKD Refisi Baru
-
Upload
hamdan-hariawan -
Category
Documents
-
view
222 -
download
3
description
Transcript of BAB 3 CKD Refisi Baru
Microsoft Word - GAGAL GINJAL KRONIK.doc
31
BAB 3
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 1 Mei 2014, 14.00 WIB
Diagnosa medis : CKD Stage IV
BiodataIdentitas pasien
Nama: Tn. M
Umur: 52 tahun
Jenis: Laki-laki
Suku Bangsa: Jawa
Agama: Islam
Status Perkawinan: Tidak kawin
Pendidikan: SMP
Pekerjaan: Buruh Bangunan
Alamat: Wonosalam Demak
Tanggal masuk: 27-04-2014
No Register: 59xxxxx
Penanggung Jawab
Nama: Nn.M
Umur: 27 tahun
Jenis Klamin: Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan: Karyawati Home Industri
Hub dengan pasien: Anak Kandung
Riwayat Kesehatan Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas dan badan terasa lemas.
Riwayat penyakit sekarang
Satu minggu yang lalu pada tanggal 27/04/2014 klien hanya ingin kontrol/periksa penyakit yaitu gagal ginjal yang telah tiga bulan dialaminya di RSDK. Klien mengatakan mengalami kekambuhan jika minum air terlalu banyak. Jika kambuh pasien mengalami sesak nafas lamanya bisa sehari penuh, bila sesak nafas yang bisa dilakukan oleh pasien dirumah yaitu dengan tidur di dekat kipas angin sehingga udara lebih cepat masuk dan sesak berkurang. Selain itu pasien juga mengalami bengkak pada tangan dan kakinya serta mengalami gangguan dalam BAK, yaitu BAK tidak lancar, air kencing sedikit dan warna coklat pekat. Karena pada saat periksa keadaan pasien dalam kondisi memburuk sehingga dokter memutuskan untuk rawat inap.
Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit dengan gagal ginjal stage 2, dan terakhir saat ini dirawat di RSDK. klien mempunyai riwayat penyakit Hipertensi sejak 6 tahun yang lalu dan klien mengatakan tidak pernah memperhatikan makanan yang dapat menyebabkan hipertensi dan tidak pernah memeriksakan tekanan darahnya. Klien mengatakan tekanan darah yang diingatnya terakhir 160/100 mmHg.
Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada keluarga yang mengalami sakit ginjal, jantung dan hipertensi.
Pola Kesehatan FungsionalPola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan dirinya mengalami gagal ginjal. Tetapi klien tidak tahu apa yang menyebabkan kekambuhan gagal ginjalnya, dan tidak tahu tentang cara perawatannya. Sebelum sakit pasien mengatakan sering minum-minuman berenergi seperti (extrajos, hemaviton dll), dan jarang minum air putih. Pasien tidak menghiraukan tentang kesehatannya. Setelah sakit Tn. M baru menyadari dan menyesali perbuatan buruknya.
Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit: Pasien makan 3 kali sehari, makan habis 1 porsi mengkonsumsi nasi, sayur, lauk, buah, nafsu makan baik, minum 3-4 gelas perhari air putih dan mengkonsumsi kopi hitam 3 gelas perhari.
Selama sakit: Pasien makan 3 kali sehari, porsi sedikit, tidak habis 1 porsi, habis 2-3 sendok makan. Minum 1 gelas belimbing, pasien merasakan mual-mual Sehingga nafsu makan pasien menurun.
Pola eliminasi
Sebelum sakit: Pasien BAB 1 kali perhari, warna kuning, konsistensi lunak. BAK 3-4 kali perhari, warna kuning jernih.
Selama sakit: Pasien BAB 1 kali per 3 hari, konsistensi agak keras, BAK lewat selang kateter, jumlah urine dalam 24 jam adalah 35 cc, warna keruh.
Pola Latihan dan Aktivitas
Sebelum sakit: Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain dan tidak ada gangguan rasa sakit.
Selama sakit: Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu keluarga, karena sesak napas pasien kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari - harinya selain itu pasien juga mengeluh lemah, letih dan lesu.
Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit: Pasien tidur pada malam hari selama 7 jam.
Selama sakit: selama dirawat dirumah sakit Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena sesak yang dialaminya
Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Kondisi klien gelisah, terkadang tidak bisa tenang, dan bicara irasional.
Pola Hubungan dengan Orang Lain
Sebelum dan selama sakit hubungan dengan orang lain baik, orang terdekat ibu dan kakak.
Pola Reproduksi dan Seksual
Pasien mempunyai status belum nikah termasuk usia remaja dan tidak ada gangguan dalam seksual.
Persepsi Diri dan Konsep Diri
Pasien merasa gelisah dan cemas, keluarga berusaha memberi dorongan kepada pasien, supaya pasien cepat sembuh dan segera pulang ke rumah.
Pola Mekanisme Koping
Bila ada masalah pasien biasanya cenderung diam dan tidak mau menceritakan masalahnya kepada keluarganya.
Pola Nilai dan Keyakinan
Pasien beragama islam, ibadah sholat 5 waktu tidak tentu.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Sesak, gelisah.
Tingkat kesadaran: Apatis
TTV
TD: 170/110 mmHg
N: 80 kali/menit
RR: 28 kali/ menit
T: 37,50C
Pengukuran antropometri
BB: 58 Kg (sebelum sakit)BB : 60 Kg (saat sakit)
TB: 160 cm
LILA : 30 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesocephal, tidak ada luka
Rambut : Hitam, bersih.
Mata : Konjungtiva palpebr a anemis.
Hidung : Bersih, ada pemakaian O2 kanul 6 lpm (masker)
Telinga: Kemampuan mendengarkan baik.
Mulut: Bibir pucat.
Leher dan Tenggorok: Trakea posisi di garis tengah, Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe pembesaran JVP N+2
Dada dan Thorak: Dada simetris, tidak ada luka
Paru-paru: I: Simetris Statis Dinamis. klien tampak sesak, napas pendek, klien berbaring dengan posisi semi fowler, klien bernafas dengan menggunakan bibir, adanya cuping hidung, bau amonia. .
Pa: Taktil Fremitus teraba kanan kiri lemah
Pe: Redup
Au: Ve Ro Ve
Ve Ro
Jantung: I : Iktus cordis tidak tampak
Pa: Iktus cordis teraba di IC VI linea mid clavicula
Pe: Redup
Aa: Terdengar BJ 1 dan BJ 2 terdapat bunyi tambahan murmur.
Abdomen: I: acites, mual dan muntah 1x sehari
Aa: Bising Usus (+), frekuensi 4x/menit
Pa: pada fluid wave tes terdapat adanya getaran cairan
Pe: shifting dullness positif
Genital: Terrpasang kateter tanggal 1-05-2014, tidak ada infeksi pada area pemasangan kateter. Warna coklat pekat dan bau menyengat. UO; (02-05-2014/07.00-09.00) 20cc.
Pengukuran balance cairan
Tanggal
Input
Output
Balance cairan
2/5/2014
(jam 14.00-21.00)
Minum 150 ml
Makan 50 ml
Infuse 200 ml
Total 300 ml
Urin 10 ml
BAB
IWL 36,25
Total 46, 25 ml
(+) 253,75 ml
(21.00-07.00)
Minum 50 ml
Makan 50 ml
Infuse 250 ml
Total 350 ml
Urin 15 ml
BAB
IWL 36,25
Total 51,25 ml
(+) 298,75 ml
2/5/2014
(07.00-14.00)
Minum 150 ml
Makan 50 ml
Infuse 200 ml
Total 400 ml
Urin 10 ml
BAB
IWL 36,25
Total 46,25 ml
(+) 353,75 ml
(+) 906,25 ml
Ekstremitas: Kekuatan otot menurun, adanya edema grade 2+ pada kaki dan tangan, CRT 4 detik.
Kulit: Kering bersisikma pada tangan dan kaki, klien sering menggaruk kulitnya karena gatal.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hematologi
Hemoglobin7 mg/dl (L: 13.5-18.0 ; P: 11.5-16.0 mg/dl)
Hematocrit21 mg/dl (L: 40-47% ; P: 38-42%)
Eritrosit3,5 juta/mmk
MCH24 pg
MCV75,3 Fl
Kimia klinik
Ureum153 mg/dl
Kreatinin9,8 mg/dl
Protein total6,0 g/dl
Albumin2 g/dl
Calcium8,1 g/dl
Elektrolit
Natrium 140 mmol/L (135 145 mmol/l)
Kalium5 mmol/L (3.5 5.5 mmol/l)
Clorida108 mmol/L
Analisa gas darah
pH6
PCO230 mmHg
PO282 mmHg
SaO289%
HCO320 mEq/L
Interpretasi : asidosis metabolic kompensasi respiratorik
Pemeriksaan radiologi
Hasil Rontgen Thorax COR: CTR tidak dapat dinilai, Apeks jantung bergeser ke laterokauadal
Pulmo: Tampak bercak keturunan pada kedua pulmo, Diafragma kanan setinggi kosta IX posterior, Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip, Adanya cairan di rongga alveolus
Kesan: Suspek kardiomegali (CV), Adanya cairan dalam pulmo.
Pemeriksaan USG pada kedua ginjal didapatkan kedua ginjal mengecil.
Terapi:
O2 6 lpm (masker)
Injeksi lasix kurang lebih 3x40 mg
Injeksi nitrocyn 20 gr dinaikkan perlahan
Hemobion 2x1 (250 mg) per oral
Kalitake 3x5 gr.
Analisis Data
Data
Etiologi
Problem
DS :
Pasein mengatakan BAK tidak lancar, air kencing sedikit dan warnanya keruh. Tangan dan kaki bengkak
DO :
Edema pada tangan dan kaki; acites; turgor kulit tidak elastis; CRT pada ekstremitas atas dan bawah 4 detik;
BB : 58 Kg
Suara nafas paru bagian Kanan terdengar ronkhi, dan suara nafas paru sebelah kiri terdengan vesikuler.
Foto rontgen kesan Adanya cairan di rongga alveolus
USG : tampak kedua ginjal mengecil
Input cairan > output
Kelebihan volume cairan
DS :
Pasien mengeluh lemah, letih, lesu
DO :
TD : 170/110 mmHg
N : 80x/menit
Bibir pucat, konjungtiva palpebral anemis, CRT ektremitas atas dan bawah 4 detik
Hb : 7 g/dl; Ht : 21 %; eritrosit : 3,5 juta/mmk; PO2 : 82
SaO2 :89%
Suplai oksigen ke jaringan menurun
Gangguan perfusi jaringan perifer
DS :
Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan
DO :
Pasien makan porsi sedikit, tidak habis 1 porsi, habis 2-3 sendok makan.
Protein total : 6,0 mg/dl; globulin : 2,95 mg/dl
Albumin : 2,0 mg/dl
BB : 58 kg
Intake tidak adekuat
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan b.d suplai O2 ke jarungan turun.Kelebihan volume cairan b.d input cairan lebih besar daripada outputGangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat.
Rencana Keperawatan
Kelebihan volume cairan b.d input cairan lebih besar daripada output
Tujuan : Volume cairan dalam keadaan seimbang
Kriteria Hasil : Tidak ada edema, keseimbangan antara input dan output cairan
Timbang berat badan setiap hari R/ mengetahui status cairan, dan untuk memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi.
batasi masukan cairan sebanyak 900 ml per hari agar tercapai balance cairan yang ditentukan R/ Pemberian cairan yang adekuat akan mempertahankan homeostatis fungsi Ginjal dan tidak memperberat beban kerja ginjal.
Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan R/ pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan cairan
Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama pemasukan dan haluaran R/ untuk mengetahui keseimbangan input dan output
Kolaborasi persiapan pemberian tindakan dialysis R/ pasien dengan kalium serum > 6 mengindikasikan untuk dilakukan tindakan dialysis
Koloaborasi pemberian terapi Injeksi lasix kurang lebih 3x40 mg Kalitake 3x5 gr R/ membantu mengurangi kelebihan volume cairan
Gangguan perfusi jaringan b.d suplai O2 ke jarungan turun.
Tujuan: Perfusi jaringan adekuat
Kriteria Hasil: CRT kurang dari 2 detik
Intervensi :
Dorong latihan aktif dengan rentang gerak sesuai toleransi R/ meningkatkan sirkulasi perifer
kolaborasi pemberian O2 6 lpm R/ meningkatkn suplai o2
Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat.
Tujuan : Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat
Kriteria Hasil: Menunjukan protein albumin stabil.
Intervensi:
Berikan makanan sedikit tapi sering R/ Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
Berikan terapi diit sesuai ninstruksi R/ meningkatkan protein albumin
Berikan perawatan mulut sering R/ Menurunkan Ketidaknyamanan dan mempengaruhi masukan makanan.