BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II...

19
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, yang meliputi: (a) Pengertian Matematika, (b) Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. a. Pengertian Matematika Daryanto dan Raharjo (2012:46) berpendapat bahwa matematika bisa dipelajari untuk membekali siswa ketika di sekolah dengan beberapa kompetensi agar siswa mempunyai kemampuan berpikir yang kreatif, kritis, analisis, sistematis, dan logis. Maka harus ada interaksi yang baik antara guru dan siswa dalam pembelajaran agar tercapai tujuannya yaitu siswa mampu memahami dan menguasai materi. Sedangkan menurut Amir (2014:73) pembelajaran matematika merupakan serangkaian kegiatan terencana dalam memberikan pengalaman belajar yang bertujuan untuk memperoleh siswa yang mempunyai pengetahuan matematika yang dipelajari, terampil, cerdas, dan mampu memahami bahan ajar dengan baik. Matematika sebagai salah satu dari tiga besar yang membagi dari ilmu pengetahuan fisik, matematika dan teologi. Matematika secara bahasa berasal dari Yunani yaitu “metheis” atau “manthenien” yang artinya mempelajari, tetapi diduga kata itu erat hubungnnya dengan kata sansekerta medha atau widya yang artinya ketahuan, kepandaian atau intelegensi (Nasution, 2010:15). Sedangkan menurut Susanto (2013:185) matematika

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Matematika

Pada bagian ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan

pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, yang meliputi: (a) Pengertian

Matematika, (b) Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar.

a. Pengertian Matematika

Daryanto dan Raharjo (2012:46) berpendapat bahwa matematika bisa

dipelajari untuk membekali siswa ketika di sekolah dengan beberapa

kompetensi agar siswa mempunyai kemampuan berpikir yang kreatif, kritis,

analisis, sistematis, dan logis. Maka harus ada interaksi yang baik antara

guru dan siswa dalam pembelajaran agar tercapai tujuannya yaitu siswa

mampu memahami dan menguasai materi. Sedangkan menurut Amir

(2014:73) pembelajaran matematika merupakan serangkaian kegiatan

terencana dalam memberikan pengalaman belajar yang bertujuan untuk

memperoleh siswa yang mempunyai pengetahuan matematika yang

dipelajari, terampil, cerdas, dan mampu memahami bahan ajar dengan baik.

Matematika sebagai salah satu dari tiga besar yang membagi dari ilmu

pengetahuan fisik, matematika dan teologi. Matematika secara bahasa

berasal dari Yunani yaitu “metheis” atau “manthenien” yang artinya

mempelajari, tetapi diduga kata itu erat hubungnnya dengan kata sansekerta

medha atau widya yang artinya ketahuan, kepandaian atau intelegensi

(Nasution, 2010:15). Sedangkan menurut Susanto (2013:185) matematika

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

10

merupakan salah satu disiplin ilmu yang meningkatkan kemampuan berfikir

dan berargumentasi, memberika kontribusi dalam penyelesaian masalah

sehari-hari dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dari hasil pemaparan diatas dapat disimpulkan pembelajaran

matematika merupakan proses pembelajaran yang mempelajari tentang

ilmu-ilmu matematika yang berkaitan dengan simbol-simbol dengan tujuan

dapat berguna dalam jenjang selanjutnya dan dalam kehidupan sehari-hari.

Proses tersebut dapat berhasil jika metode, teknik, pendekatan, strategi, dan

media yang digunakan oleh guru tersampaikan dengan baik sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

b. Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar

Telah dijelaskan dalam pemaparan sebelumnya bahwa pelajaran

matematika merupakan proses pembelajaran yang mempelajari tentang

ilmu-ilmu matematika yang berkaitan dengan simbol-simbol dengan tujuan

dapat berguna dalam jenjang selanjutnya dan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan menurut Amir (2014:77) berpendapat bahwa pelajaran

matematika diberikan di tingkat SD untuk mendapatkan ilmu matematika

serta untuk mengembangkan daya berpikir siswa yang logis, analitis,

sistematis, kritis, kreatif dan mengembangkan pola kebiasaan bekerjasama

dalam memecahkan masalah.

Siswa sekolah dasar umumnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12

atau 13 tahun. Dimana mereka berada pada fase operasional kongkret.

Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

11

berfikir untuk mengoprasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat

dengan objek yang bersifat kongkret (Heruman, 2007:1). Menurut Susanto

(2013:186) berpendapat bahwa pembelajaran matematika adalah suatu

proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan

kreativitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir

siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan

baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap

matematika. Karakteristik matatematika menurut Soedjadi (2000:13) antara

lain; (1) Memiliki objek kajian abstrak, (2) Bertumpu pada kesepakatan, (3)

Berpola pikir deduktif, (4) Memiliki simbol yang kosong dari arti, (5)

Memperhatikan semesta pembicaraan, (6) Konsisten dalam sistemnya.

Menurut pemaparan tentang karakteristik pembelajaran matematika

tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar (KBM),

seorang guru harus memperhatikan dua dimensi secara bersamaan dalam

satu kesempatan yakni materi ajar dan peserta didik (Nasaruddin, 2013:65).

Selain itu agar siswa dapat berfikir secara logis, analitis, sistematis, kritis,

kreatif dan dalam kehidupan sehari-hari dapat secara mudah untuk

memecahkan masalah-masalah yang muncul menggunakan konsep

matematika yang telah diperoleh.

2. Materi Pecahan

a. Pengertian Pecahan

Menurut Heruman (2007) pecahan merupakan sebagian dari sesuatu

yang utuh. Bilangan pecahan dapat diartikann sebagai sebuah bilangan yang

memiliki pembilang dan juga penyebut. Pada bentuk bilangan ini,

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

12

pembilang dibaca terlebih dahulu baru disusul dengan penyebut. Sedangkan

menurut Rahmawati (2013) menyatakan pecahan adalah bilangan yang

bukan bilangan bulat atau tidak utuh. Bilangan pecahan terdiri dari

pembilang dan penyebut. Pecahan merupakan salah satu topik yang sulit

untuk diajarkan. Kesulitan itu terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru, dan sulitnya pengadaan media

pembelajaran. Akibatnya, guru biasanya langsung mengajarkan pengenalan

angka, seperti pada pecahan

, 1 disebut pembilang dan 2 disebut penyebut

(Heruman, 2007:43).

Gambar 2.1 Pecahan

Pada gambar 2.1 daerah yang diarsir menunjukkan nilai pecahannya

yaitu satu (1) bagian dari empat (4) bagian keseluruhan. Maka ditulis

, dan

dibaca satu per empat. Ketika menyebutkan suatu bilangan pecahan,

diantara pembilang dan penyebut harus disisipkan kata “per”. Misalkan

seperti contoh diatas untuk bilangan

maka kita menyebutnya dengan “satu

per empat” atau “seperempat”. Dengan penjelasan sebagai berikut :

𝑎

𝑏 =

𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔

𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

13

Dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah pembagian dua bilangan

bulat dengan bilangan yang dibagi disebut pembilang dan bilangan pembagi

disebut penyebut. Dalam mempelajari konsep bilangan pecahan pemahaman

yang baik mengenai konsep bilangan pecahan memerankan peranan penting

sehingga siswa akan memahami konsep bilangan pecahan tersebut dengan

lebih mudah.

b. Pengertian Pecahan Senilai

Menurut Heruman (2007:48) Pecahan Senilai adalah pecahan-pecahan

yang cara penulisannya berbeda, tetapi mempunyai hasil bagi sama dan

mewakili bagian atau daerah yang sama. Sedangkan menurut Joko Untoro

(2009:45) Pecahan Senilai adalah pecahan yang mempunyai nilai yang sama

dengan pecahan lain. Pecahan yang berbeda dapat bernilai sama asalkan

perbandingannya tetap. Dua pecahan dikatakan senilai apabila kedua

pecahan tersebut memiliki bentuk pecahan yang sederhana yang sama.

Kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam operasi penjumlahan pecahan

adalah penguasaan konsep nilai pecahan, pecahan senilai dan penjumlahan

bilangan bulat. Kemampuan penguasaan pecahan senilai lebih ditekankan

terutama dalam penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.

Perhatikan gambar berikut, daerah yang diarsir pada masing-masing

baris menunjukkan bagian

;

;

; dan

.

Gambar 2.2. Pecahan Senilai.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

14

Terlihat pada gambar 2.2. Daerah persegi panjang pada gambar diatas

dibagi menjadi beberapa bagian yang sama. Bilangan dibawah masing-

masing gambar menunjukkan luas daerah yang diarsir. Karena luas daerah

yang diarsir pada masing-masing gambar tersebut sama, maka pecahan

;

;

; dan

bernilai sama, dan disebut pecahan-pecahan senilai. Mencari

pecahan yang senilai, caranya adalah mengalikan pembilang dan penyebut

dengan bilangan yang sama.

Contoh penjelasan gambar 2.2 :

x

=

=

x

=

=

senilai dengan:

;

; dan

.

x

=

=

Berdasarkan contoh diatas dapat dikatakan bahwa pecahan yang senilai

dapat diperoleh, jika pembilang dan penyebut dari suatu pecahan dikalikan

dengan bilangan yang sama. Terlihat dari penjelasan gambar,

bagian sama

besarnya dengan

bagian,

bagian, dan

bagian. Dengan demikian bahwa

bilangan pecahan

;

;

; dan

adalah senilai dan dapat ditulis

=

=

=

.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

15

3. Media Pembelajaran

Pada bagian ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan media

pembelajaran yang meliputi: (a) Pengertian media pembelajaran; (b) Manfaat

dan fungsi media pembelajaran; dan (c) Klasifikasi media pembelajaran.

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin yang merupajan bentuk jamak dari kata

“medium”. Secara harfiah, artinya adalah “perantara” atau “pengantar”. Oleh

karena itu, media dipahami sebagai perantara atau pengantar sumber pesan

kepada penerima sumber pesan. Sanjaya (dalam Haryono, 2014:47)

mengatakan media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat

mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Dalam kata

lain media belajar merupakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu

dalam penyampaian materi pembelajaran. Sedangkan menurut Anitah

(2014:11) Media pembelajaran adalah saluran atau jembatan dari pesan-pesan

pembelajaran (messages) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada

penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat

diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.

Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan

media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

mengungkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Menurut Arsyad (2014:3) Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari

proses belajar mengajar demi tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan

pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

16

Anitah (2014:37) menyebutkan 3 hal utama yang perlu dijadikan

pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:

a. Tujuan Pemilihan Media Pembelajaran

Memilih media pembelajaran yang akan digunakan harus berdasarkan maksud

dan tujuan pemilihan yang jelas yaitu digunakan untuk kegiatan pembelajaran,

pemberian informasi yang sifatnya umum atau sekedar hiburan saja. Jika

digunakan untuk kegiatan pembelajaran, apakah untuk pembelajaran yang

sifatnya individual atau kelompok (klasikal). Tujuan pemilihan ini sangat

berkaitan dengan kemampuan dalam menguasai berbagai jenis media

pembelajaran beserta karakteristiknya.

b. Karakteristik Media Pembelajaran

Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi

keandalannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Pemahaman

terhadap karakteristik berbagai media pembelajaran merupakan kemampuan

dasar yang perlu dimiliki dalam kaitannya dalam pemilihan media pembelajaran

ini. Selain itu, kemampuan ini memberikan kemungkinan untuk menggunakan

berbagai jenis media pembelajaran secara bervariasi, apabila kurang memahami

karakteristik media pembelajaran tersebut akan dihadapkan kepada kesulitan-

kesulitan.

c. Alternatif Media Pembelajaran yang dapat dipilih

Memilih media pada dasarnya merupakan proses mengambil atau menentukan

keputusan dari berbagai pilihan (alternatif) yang ada. Selain itu bisa bisa

menentukan media mana yang akan digunakan apabila terdapat berbagai media

yang dapat diperbandingkan, apabila media pembelajaran itu hanya ada satu

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

17

jenis maka tidak akan bisa memilih tetapi harus menggunakan media

pembelajaran yang ada tersebut.

b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Media menjadi unsur yang penting dalam pembelajaran, maka dalam

pemilihan media harus berdasarkan kebutuhan siswa yang nantinya dapat

membantu siswa dalam belajar. Media dalam pembelajaran berfungsi

memperjelas pesan yang disampaikan guru (Primasari dkk, 2014:67). Pada

dasarnya media untuk memudahkan siswa belajar karena dapat memberikan

pengalaman yang konkrit, dpat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran,

dapat mengaktifkan indera serta dapat menyambungkan antara teori dan

realitanya. Menurut Haryono (2014:49-50) Media pembelajaran memiliki

beberapa fungsi yang diantaranya memberikan pengalaman yang abstrak

menjadi lebih konkrit, memperoleh gambaran jelas tentang benda yang sulit

diamati langsung, membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik

untuk belajar, dan memudahkan peserta didik untuk membandingkan,

mengamati, mendeskripsikan suatu benda.

Menurut Haryono (2014:50) media memiliki beberapa fungsi diantaranya

sebagai berikut:

a. Membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.

b. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis.

c. Mengatasi keterbatasan ruang.

d. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.

e. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

f. Menghilangkan kebosanan siswa.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

18

g. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.

h. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.

Sedangkan manfaat dari media pembelajaran menurut Arsyad (dalam

Hariyono, 2014:51) adalah sebagai berikut:

a. Dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar

dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

memunculkan motivasi belajar, interaksi intens yang lebih baik antar siswa

dengan lingkungannya.

c. Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

d. Memberikan pengalaman yang sama kepada setiap siswa.

Menurut Arsyad (dalam Haryono 2014:51) manfaat media diantaranya

memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar, meningkatkan dan mengarahkan

perhatian peserta didik sehingga dapat memunculkan motivasi belajar, dan

memberikan pengalaman yang sama kepada setiap peserta didik.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari

penggunaan media pembelajaran yakni membantu guru dalam menyampaikan

materi dan membantu peserta didik dalam memahami materi. Melalui

penggunaan media, tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. Manfaat dari

penggunaan media dapat maksimal apabila guru dapat memilih dan

menggunakan media secara tepat sesuai dengan kebutuhan siswa dalam

pembelajaran.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

19

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Bentuk media dalam penyampaiannya sangat bergantung dengan informasi

yang akan disampaikan kepada siswa nantinya. Berdasarkan taksonomi media,

Gagne mengklasifikasikan jenis-jenis media berdasarkan fungsi pembelajaran

yaitu media demonstrasi, penyampaian lisan, media cetak, gambar diam,

gambar gerak, film dengan suara, dan mesin pembelajaran (Munadi dalam

Primasari, 2014:67).

Media pembelajaran memiliki berbagai bentuk, berdasarkan bentuk fisiknya

dapat diklasifikasikan antara lain, (1) media dua dimensi, (2) media tiga

dimensi, (3) media pandang dan diam, dan (4) media pandang gerak (Hariyono,

2014:52). Adapun jenis media yang sering digunakan menurut (Sanaky,

2013:57) sebagai berikut: (1) media cetak berupa buku, brosur, leaflet, dan

majalah, (2) media pameran berupa benda-benda sesungguhnya, (3) media yang

diproyeksikan berupa slide suara, dan film strip, (4) rekaman audio, (5) video

dan VCD merupakan gambar bergerak yang disertai dengan unsur suara, (6)

media komputer. Pada media komputer didalamnya memuat aplikasi unsur

audio visual berupa multimedia. Pada umumnya multimedia hanya berupa

video bersuara atau film.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media

diklasifikasikan menjadi dua yaitu berdasarkan fisiknya dan berdasarkan jenis

maupun cara penyajiannya. Mengembangkan sebuah media perlu

memperhatikan prinsip media dan prinsip penggunaan media agar tidak hanya

menarik dan menyenangkan akan tetapi memiliki manfaat untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang efektif. Salah satu jenis media yang dikembangkan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

20

dalam penelitian ini adalah media MARKA WEB di desain sedemikian rupa

sesuai prinsip-prinsip diatas sehingga diharapkan menjadi media yang layak dan

memiliki daya guna yang baik untuk materi Pecahan Senilai Matematika kelas

IV SD.

4. E-Learning

a. Pengertian E-Learning

E-Learning merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan

informasi menggunakan perangkatn elektronik yang terhubung dengan internet.

E-Learning adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan

menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu

untuk mendukung suatu proses pembelajaran. Sedangkan menurut Sutabri

(2014:139) Sistem pembelajaran elektronik (Electronic Learning) disingkat e-

learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-Learning

(Electronic Learning) merujuk pada pembelajaran yang didukung melalui web

ini dapat dilakukan di dalam kelas sebagai pendukung pengajaran tradisional,

seperti siswa belajar melalui web dirumah atau didalam ruang kelas, e-learning

juga dapat dilakukan dalam ruang kelas virtual, dimana semua kegiatan

dilakukan online dan pelaksanaan kelas tidak melakukan secara langsung.

Clark dan Mayer dalam Lantip (2011:210) memaparkan bahwa “E-Learning

as training delivered on a computer (including CD-ROM, Internet, or Intranet)

that is designed to support individual learning or organizational perfomance

goals”. Pengertian ini berarti bahwa di dalam E-Learning, media komputer

didesain untuk mendukung pembelajaran individual maupun pencapaian tujuan

kinerja suatu organisasi. Deni Darmawan (2014:10) menyatakan bahwa internet

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

21

pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa

diakses karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut. Oleh karena

itu, e-learning bisa dilaksanakan karena jasa internet. Bahkan e-learning

disebut pula dengan nama online course karena aplikasinya memanfaatkan jasa

internet.

b. Manfaat, Kelebihan serta Kekurangan E-Learning

Manfaat e-learning menurut Rohmah (2016:12) dengan adanya e-learning

dalam pembelajaran yaitu:

a. Dengan adanya e-learning maka dapat mempersingkat waktu pembelajaran

dan membuat biaya studi lebih ekonomis.

b. E-Learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan

materi.

c. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-

bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang

sedimikian itu peserta didik dapat memantapkan penguasaannya terhadap

materi pembelajaran.

d. Dengan e-learning proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di

dalam ruangan kelas saja, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan

jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-

mengajar.

Menurut Kusnandar (2011:46) bahwa guru profesional adalah guru yang

senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam

interaksi belajar mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, serta

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

22

senantiasa mengembangkan kemampuannya secara berkelanjutan, baik dalam

segi ilmu yang dimilikinya maupun pengalamannya.

Kelebihan yang dimiliki e-learning menurut Deni Darmawan (2014:86) adalah:

a. Meningkatkan pengemasan (pengkreasian) materi pembelajaran.

b. Dapat menerapkan konsep strategi pembelajaran yang baru dan efesien.

c. Interaksi pembelajaran lebih luas dengan multisumber belajar.

d. Pendidik dan peserta didik dapat dengan mudah berkomunikasi melalui

fasilitas internet tanpa dibatasi jarak dan waktu.

e. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

mata pelajaran yang dipelajarinya, maka ia dapar melakukan akses di

internet ketika itu juga secara lebih mudah dan cepat.

f. Berbagai informasi dan materi terorganisasi dalam satu wadah materi

pembelajaran online.

Kekurangan media e-learning menurut Rusman (2012:351-352) adalah:

a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik, bahkan antar sesama

peserta didik secara fisik, sehingga hal ini dapat memperlambat

terbentuknya nilai sikap dan sosial dalam proses pembelajaran.

b. Ketika proses pembelajaran dengan menggunakan e-learning ini tidak

dipersiapkan dengan matang, maka proses pembelajarannya pun akan

cenderung mengabaikan aspek akademik dan sosial anak, bahkan akan lebih

menjurus pada main-main dan keasikan mereka yang tidak berdasar.

c. Tidak semua tempat tersedia fasilitas komputer lebih-lebih internet.

d. Kurangnya tenaga kerja yang mengetahui dan memiliki keterampilan

mengoperasikan komputer, lebih-lebih internet.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

23

c. MARKA WEB

Website merupakan perkembangan rekayasa perangkat lunak dengan jutaan

alamat situs yang berbagi file, seperti teks dan gambar yang saling terhubung

dengan internet dengan berbagai protokol-protokol yang mendukung. Menurut

Sidik (2014:1) Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet,

dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntut untuk menemukan

informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang

ditampilkan dalam browser web. Website menurut Hariyanto (2015:2) dapat

diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks,

data gambar, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya,

baik, yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian

bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan

jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Website juga merupakan salah satu media penyampaian informasi dan

publikasi yang mudah diakses dari mana saja, kapan saja tanpa terbatas oleh

wilayah geografis yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah. Website matematika

yang baik, hendaknya menyesuaikan dengan perkembangan kemampuan

matematika peserta didik. Pemilihan media digital website harus memenuhi

beberapa kriteria mengenai materi matematika, yaotu sebagai berikut, (1) media

harus menyediakan pemaknaan yang jelas dan sama bagi bermacam-macam

latar belakang peserta didik; (2) media menyediakan wadah perpindahan

(transisi) dari materi dasar aritmatika menuju materi materi pra-aljabar; dan (3)

media mendorong peserta didik mengaplikasikan materi matematika pada

bidang lainnya, sosial, dan ilmu pengetahuan (Scruggs, 2007).

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

24

Menurut Darmawan (2014) teknologi pembelajaran menjadi pemecahan

masalah pembelajaran dengan membawa kemudahan model pembelajaran pada

inovasi berbasis teknologi informasi, yaitu pembelajaran dengan animasi,

pembelajaran dengan permainan (games), dan pembelajaran tutorial berbasis

komputer.

d. e-learning MARKA

Media e-learning MARKA “Gemar Matematika” adalah aplikasi website

yang bisa diakses oleh siswa kelas IV sekolah dasar. Di dalam situs tersebut

berbagi informasi mengenai materi pelajaran pecahan senilai untuk siswa kelas

IV, terdapat latihan soal, quiz beserta pembahasan jawaban yang benar. Media

e-learning MARKA ini dapat mengerjakan tugas dan memahami materi

menjadi lebih mudah hanya melalui genggaman.

e. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Peserta didik sekolah dasar umumnya berumur sekitar 6 atau 7 tahun,

sampai 12 atau 13 tahun. Dimana mereka berada pada fase operasional kongret.

Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses

berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat

dengan objek yang bersifat kongkret (Heruman, 2007:1). Menurut (Indrayati,

2015:85) pada fase ini anak memperoleh kecakapan untuk menunjukkan logika

operasional dasar, tetapi hanya melalui pengalaman konkret.

Menurut Permendikbud no 57 tahun 2014, karakteristik yang dimiliki anak-

anak usia Sekolah Dasar pada umumnya adalah senang bergerak, senang

bermain, senang melakukan sesuatu secara langsung, senang bekerja dalam

kelompok. Sehingga perlu menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

25

karakteristik yang bersifat baru, menantang, menyenangkan dan bersifat

mendidik oleh pihak guru dan pihak sekolah. Pihak sekolah harus mampu

menghadirkan suasana lingkungan belajar yang menuntut peserta didik mampu

berinteraksi dalam proses pembelajaran.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Pengembangan media MARKA WEB relevan dengan beberapa peneliti

terdahulu. Berikut disajikan dalam tabel persemaan dan perbedaan yang

mendukung mengenai pengembangan yang dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan penelitian relevan atau terdahulu yang dilakukan oleh Qoriatul

Ulfa Mahmudah tahun 2018 yang berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Matematika Papan 3D pada Materi Operasi Pecahan Senilai

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IVB SDN Bunulrejo 3

Malang. Persamaan yang dilakukan oleh keduanya adalah mengembangkan

media dengan materi yang sama yaitu pecahan senilai. Perbedaan dari

penelitian terdahulu atau sebelumnya adalah peneliti mengembangkan media

alat peraga sedangkan peneliti sekarang mengembangkan media MARKA

WEB. Perbedaan berikutnya penelitian terdahulu terfokus pada peningkatan

hasil belajar, sedangkan peneliti sekarang berfokus pada materi pelajaran

matematika yaitu materi pecahan senilai kelas IV. Model penelitian terdahulu

ini mengikuti model pengembangan Borg & Gall. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah wawancara dan angket. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa hasil uji coba pengembangan media papan 3D Pecahan

Senilai memiliki tingkat kevalidan dan kemenarikan yang tinggi, perbedaan

hasil test uji coba produk pada kelas IVB sebagai kelas eksperimen

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

26

menunjukkan rata-rata 96,3, sedangkan hasil tes kelas IVA sebagai kelas

kontrol menunjukkan rata-rata 74,5.

Terdapat pula penelitian relevan lainnya yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Ginanjar Dwi Basuki pada tahun 2015 yang berjudul Pengembangan E-

learning berbasis MOODLE pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

bagi Siswa Kelas V SDN Kotagede 1. Persamaan yang dilakukan oleh

keduanya adalah mengembangkan media e-learning. Perbedaan pada penelitian

terdahulu dengan sekarang adalah pada materi. Penelitian terdahulu

menggunakan materi IPA dan peneliti sekarang menggunakan mata pelajaran

matematika materi pecahan senilai serta kelas yang digunakan peneliti

terdahulu adalah kelas V dan peneliti yang sekarang menggunakan kelas IV.

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yang

diadopsi dari model penelitian pengembangan Borg & Gall. Penelitian dan

pengumpulan informasi, perencanaan penelitian, pengembangan produk awal,

uji lapangan awal yang melibatkan 4 siswa, revisi hasil uji lapangan awal, uji

lapangan lebih luas melibatkan 8 siswa, revisi uji lapangan, uji kelayakan yang

melibatkan 26 siswa, dan revisi hasil kelayakan Subjek uji coba dalam

penelitian adalah siswa V SDN Kotagede 1 Yogyakarta. Data dikumpulkan

melalui angket dan observasi saat uji coba, kemudian data hasil penelitian

dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. a. Pengertian Matematikaeprints.umm.ac.id/64171/3/BAB II.pdf9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Pada bagian ini menjelaskan teori-teori

27

C. Kerangka Pikir

Gambar 3.1. Kerangka Pikir

Analisis Kebutuhan

1. Kebutuhan akan media inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran

matematika.

2. Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya berpusat pada siswa (children centered).

3. Penggunaan media agar siswa bersemangat dengan adanya media yang dapat dioperasikan sendiri yang

dikemas dengan menarik

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengembangan MARKA WEB pada materi pecahan senilai bagi

siswa kelas IV SD?

2. Bagaimana respon siswa pada pengembangan MARKA WEB pada materi

pecahan senilai bagi siswa kelas IV SD?

Model ADDIE

Analyze

Analisis

kebutuhan siswa

Design

Perancangan

media

pembelajaran

Development

Pengembangan

menghasilkan

prototype produk

Implementation

Implementasi

produk

Evaluate

Evaluasi

penelitian

Produk

Pengembangan media MARKA WEB pada Materi Pecahan Senilai kelas IV SD