BAB III

16
BAB III Definisi sistem anestesi inhalasi Sistem penghantar gas (gas delivery system) atau sistem anestesia atau sirkuit anestesi adalah alat yang bukan saja menghantarkan gas atau uap anestetik dan oksigen dari mesin ke jalan nafas pasien, tetapi juga harus sanggup membuang CO2 dengan mendorongnya dengan aliran gas segar atau dengan menghisapnya dengan kapur soda.

description

anastesi umum

Transcript of BAB III

  • BAB IIIDefinisi sistem anestesi inhalasiSistem penghantar gas (gas delivery system) atau sistem anestesia atau sirkuit anestesi adalah alat yang bukan saja menghantarkan gas atau uap anestetik dan oksigen dari mesin ke jalan nafas pasien, tetapi juga harus sanggup membuang CO2 dengan mendorongnya dengan aliran gas segar atau dengan menghisapnya dengan kapur soda.

  • KlasifikasiKlasifikasi yang membagi sirkuit anestesi menjadi open, semi-open, semi-closed dan closed membingungkan. Klasifikasi yang membagi sirkuit anestesia menjadi nafas ulang (rebreathing) dan non-nafas ulang (non-rebreathing) juga tidak memuaskan karena masih terjadi hirupan kembali udara ekspirasi walaupun hanya kecil.Sirkuit anestesi yang masih popular sampai saat ini adalah sirkuit lingkar (circle system), sirkuit Magill, sirkuit Bain dan system pipa T atau pipa Y dari Ayre.

  • a) Sistem Open 1.Tidak terjadi nafas ulang (rebreathing) 2.Tidak ada penyerapan CO2 (CO2 Absorber) 3.Terutama untuk anestesi anak-anak < 20 Kg 4.Contoh :-Sistem Open dengan sungkup tanpa plastikKelebihan :Pertukaran udara menjadi bebas Tidak ada rebreathingBiasanya menggunakan eter tetes -Sistem Open dengan Jacson Rees Syaratnya :Aliran udara 2 harus 2 kali volume semenit ,Mempunyai katup ekshalasi -Sistem open dengan Ayres T-Tube Sistem ini akan menjadi sistem terbuka bila aliran O2 sama dengan 2 kali volume semenit.

  • b) Sistem Semi Open 1.Udara ekspirasi tidak bebas keluar sehingga sebagian dari ekspirasi akan kembali pada waktu inspirasi. 2.Ada rebreathing sebagian 3.Tidak ada CO2 Absorber 4.Alat biasa menggunakan eter-air buatan LOOSCO atau EMO c) Sistem Close 1.Circle sirkuit katup ekshalasi tertutup 2.Udara ekspirasi dihisap lagi dan diikat dengan atmosfer 3.Tidak ada udara yang berhubungan dengan atmosfer 4.Hemat O2 dan obat anestesi 5.Berbahaya bila CO2 Absorber tidak berfungsi dengan baik d) Sistem Semi close 1.Gas ekspirasi sebagian keluar ke atmosfir dan sebagian masuk ke dalam saluran inspirasi 2.Terdapat tabung penyerapan CO2.

  • Mesin Anestesi

  • Mesin dan Peralatan Anestesi

    Alat anestesi yang lazim dipakai disebut pula mesin anestesi. Secara umum, mesin anestesi terdiri dari 3 komponen:Komponen 1: Sumber gas, penunjuk aliran gas (PAG) atau flowmeter dan alat penguap (vaporizer)Komponen 2: Sirkuit nafas : sistem lingkar, sistem Magill.Komponen 3: Alat yang menghubungkan sirkuit nafas dengan pasien: sungkup muka (face mask), pipa endotrakeal (endotracheal tube).

  • Komponen 2.

    Sirkuit nafas Aliran gas dari sumber gas berupa campuran O2 dan gas anestesi akan mengalir vaporizer dan bersama zat anestesi tersebut keluar campuran O2, zat anestesi (gas,uap) ini lazim kita sebut sebagai aliran gas segar (AGS). AGS ini selanjutnya akn masuk kedalam sirkuit nafas pasien. Sirkuit/sistem nafas pasien adalah sebagai berikut :A.Sistem tetes terbukaSistem tetes terbuka (open drop system) merupakan sistem anestesi yang sederhana yaitu dengan meneteskan cairan anestetik (eter, kloroform) dari botol khusus ke wajah pasien dengan bantuan sungkup muka (face mask) schimmelbusch.Pada sistem ini tahanan nafas minimal dan dapat ditambahkan O2 melalui pipa kecil ke dalam sungkup. Selain boros, udara ekspirasi mencemari lingkungan sekitar.

  • B.Sistem insuflasiSistem ini diartikan sebagai penghembusan gas anestetik dengan sungkup muka melalui salah satu sistem ke wajah pasien tanpa menyentuhnya. Biasanya dikerjakan pada bayi atau anak kecil yang takut disuntik atau pada mereka yang sedang tidur supaya tidak terbangun (induksi mencuri, steal induction). Untuk menghindari menumpukan gas CO2, aliran gas harus cukup tinggi sekitar 8-10 liter/menit. Seperti sistem tetes terbuka, sistem ini juga mencemari udara sekitar.Ada yang mengartikan bahwa sistem ini adalah penghembusan campuran gas anestetik melalui lubang hidung dengan menggunakan pipa nasofaring. Seperti melalui sungkup, aliran campuran gas juga harus tinggi sekitar 8-10 liter/menit. C.Sistem MaplesonSistem Mapleson asli (1954) tidak dilengkapi dengan penyerap CO2, sehingga aliran gas harus sanggup membuang CO2. Sistem ini disebut juga sebagai sistem aliran nafas terkendali (flow controlled breathing system). Sistem ini tersiri dari beberapa kelas, ABCDE. Willis (1975) menambah dengan sistem F dan sistem ini dikelompokkan menjadi 3 kelas. Kelas A, kelas BC dan kelas DEF. sistem Mapleson disebut juga sebagai sistem semi tertutup yang terdiri dari sungkup muka (face mask), katup ekspirasi (expiratory valve), pipa ombak (corrugated tubing), kantong cadang (reservoir bag) dan lubang masuk untuk aliran gas segar (fresh gas flow inlet).

  • Sistem Mapleson ASistem Mapleson A disebut juga nama Magil atau Magil attachment. Sistem ini paling cocok digunakan pada anesthesia dengan pernafasan spontan. Katup ekspirasi (KE) diletakkan di dekat sungkup muka SM), menggunakan pipa ombak sedangkan pipa masuk aliran gas segar (AGS) didekat atau pada kantong cadang (KC). Pada pernafasan pasien spontan, aliran gas segar minimal harus sama dengan besarnya ventilasi pasien semenit (80-100ml/Kg) yang pada pasien dewasa sekitar 5-6L/menit dan katub ekspirasi dibika maksimal. Pada pernafasan kendali, aliran gas harus cukup tinggi sampai 20L/menit katub ekspirasi ditutup sebagian. Sistem ini jarang digunakan.Sistem Mapleson B dan CSeperti pada sistem Mapleson A, pada Mapleson B katub ekspirasi tetat di dekat sungkup muka, tetapi lubang masuk aliran gas segar juga didekat sungkup atau katub. Pipa ombak dan kantong cadang berfungsi sebagai ruang tertutup (blind limb), tempat berkumpulnya gas segar, gas ruang mati (death space gas) dan gas alveolar. Kadang-kadang sistem ini digunakan pada ruang pulih (recovery room). Pada pasien dengan nafas spontan dan pada sistem ini diperlukan aliran gas segar sekitar 2 kali ventilasi semenit. Mepleson C seperti Mapleson B tetapi tidak menggunakan pipa ombak. Dengan menambah kanister kapur soda, Mapleson C ini disebut sebagai sistem Waters to and fro.

  • Sistem Mapleson D Pada sistem Mapleson D katub ekspirasi diletakkan di dekat kantong cadang dan lubang masuk aliran gas segar di dekat sungkup muka. Untuk mencegah penghisapan kembali CO2 perlu aliran gas segar 2,5 kali ventilasi semenit. Modifikasi sitem ini disebut sistem Bain. Pada sistem Bain, pipa kecil yang mengalirkan gas segar diletakkan di dalam pipa ombak dengan lubang masuk ke dalam pipa ombak di dekat katub dan lubang keluar gas segar di dekat sungkup masih di dalam pipa ombak. Pipa ombak basanya dari plastic transparan, tembus pandang, sehingga kalau ada kerusakan pipa dalam segera diketahui.

  • Sistem Mapleson E dan FSistem Mapleson E ini hanya terdiri dari sungkup muka, lubang masuk untuk aliran gas segar dan pipa ombak sebagai pipa cadang, tanpa kantong cadang. Sistem ini dikenal juga dengan nama Ayres T-piece atau Y-piece. Kalau pada T-piece atau Y-piece ini ditambahkan kantong cadang, maka namanya menjadi sistem Jackson-Rees atau Mapleson F. Tambahan kantong cadang ini memudahkan memonitor nafas spontan dan melakukan nafas kendali. Sistem ini cocok untuk bayi dan anak kecil. Untuk mencegah dilusi oleh gas inspirasi dengan udara atau inspirasi dengan CO2, maka diperlukan aliran gas segar 2 kali ventilasi semenit

  • Sistem Lingkar

    Sistem ini popular di Amerika, menggunakan dua katub ekspirasi, satu didekat pasien yang lainnya didekat kantong cadang. Aliran gas cukup 2-3L/min asalkan kadar O2>25%. Keuntungan sistem ini:1 Ekonomis (aliran gas rendah)2 Konsentrasi gas inspirasi relatif stabil3 Ada kehangatan dan kelembapan pada jalan nafas4 Tingkat polusi rendah dan resiko kebakaran rendahKerugian sistem ini:1 Resistensi tinggi2 Tidak ideal untuk anak3 Pengenceran untuk udara ekspirasi

  • Sistem ini variasinya cukup banyak dan umumnya terdiri dari beberapa komponen yaitu:1 Tempat masuk campuran gas segar (fresh gas inlet).2 Katub inspirasi dan ekspirasi searah.3 Pipa ombak inspirasi dan ekspirasi.4 Konektor Y.5 Katub pop-off.6 Kantong cadang.7 Kanister berisi kapur soda.

  • Farmakologi

    HalotanHalotan merupakan hidrokarbon halogenisasi dengan bau yang manis, tidak tajam, dan memiliki titik didih 50,2 C. konsentrasi yang digunakan untuk anestesi antara 0,2-3%. Halotan mudah menguap, tidak mudah menguap, tidak mudah terbakar dan meledak.Halotan memiliki induksi anestesi yang baik tetapi kurang bersifat analgetik. Penggunaan halotan untuk anestesi secara tunggal dapat menyebabkan depresi kardiopulmoner yang ditandai sianosis. Halotan memiliki efek relaksasi otot kurang dibandingkan eter.Halotan bersifat bronkodilator dan merelaksasi uterus.Depresi pusat pernafasan yang disebabkan halotan ditandai dengan pernafasan yang cepat dan peningkatan frekuensi pernafasan.Efek utama pada sistem kardiovaskuler adalah depresi langsung pada miokardium dengan penurunan curah jantung dan tekanan darah, tetapi terjadi vasodilatasi dikulit sehingga perfusi jaringan tampak baik.Retensi karbondioksida akibat depresi pernafasan menyebabkan sekresi katekolamin meningkat yang dapat menyebabkan penurunan curah jantung.Halotan juga menyebabkan jantung sensitif terhadap katekolamin sehingga dapat terjadi gangguan irama jantung.Halotan tidak mengiritasi membran mukosa dan tidak merangsang kelenjar ludah.Halotan memiliki efek hepatotoksik.

  • Nitrous oxide (NO)Merupakan satu-satunya gas anorganik yang dipakai dalam bidang anestesiologi. NO merupakan gas yang tidak berwarna, berbau manis, dan tidak iritatif. NO merupakan gas yang stabil dan dapat berdifusi kedalam karet.Tidak mudah terbakar dan meledak.NO mempunyai sifat 15 kali lebih mudah larut dalam plasma dibandingkan oksigen.NO merupakan zat anestetik yang lemah.Menimbulkan efek analgetik yang kuat dan hipnotik lemah, Depresi pernafasan dapat terjadi pabila penggunaan NO tidak disertai dengan O.NO tidak merangsang sekresi kelenjar dan dapat menurunkan sensitivitas laring dan trakea terhadap manipulasi. NO bersifat mendesak O dalam tubuh sehingga dapat terjadi hipoksia difusi .Hal ini sering terjdi di masa pemulihan dimana pasien bernafas dengn udara normal (20%O), sejumlah besar NO masuk kedalam alveoli dan mendesak O di alveoli dan terjadilah hipoksia.Untuk mencegah terjadinya hipoksia difusi maka diberikan O aliran tinggi beberapa menit setelah selesai anestesi. NO pada umumnya dikombinasikan dengan O dengan perbandingan NO : O = 60% : 40%, 70% : 30%, 50% : 50%.

  • Enfluran (Ethran)Enfluran berbentk cairan, mudah menguap, dan berbau enak. Enfluran mendidih pada suhu 56,6 C.Enfluran merupakan anestetik yang kuat, Mendepresi SSP menimbulkan efek hipnotik. Pada konsentrasi 3%-3,5% dapat timbul perubahan pada EEG yaitu bentuk epileptiform yang merupakan predisposisi timbulnya kejang pad stadium anestesi, sehingga tidak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat epilepsi. Pada anestesi yang dalam dapat menyebabkan depresi miokardium sehingga menurunkan tekanan darah.Dapat menuunkan volume tidal dan meningkatkan laju nafas.Tidak menyebabkan hipersekresi kelenjar.Enfluran memiliki efek relaksasi otot bergaris yang moderat dan dapat meningkatkan efektifitas obat pelumpuh otot non depolarisasi. Enfluran konsentrasi rendah (0,5%-0,85%) cukup aman digunakan untuk sectio caesaria tanpa mendepresi foetus tetapi pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan relaksasi uterus dan menyebabkan perdarahan.