Bab v Pembahasan
description
Transcript of Bab v Pembahasan
-
7/18/2019 Bab v Pembahasan
1/4
BAB V
PEMBAHASAN
Pada kegiataan pemetaan geomorfologi yang dilakukan di Desa
Jragung dan sekitarnya, ditemukan beberapa jenis bentuklahan yang
mengontrol daerah tersebut diantaranya bentuklahan fluvial, bentuklahan
struktural dan bentuklahan denudasional. Bentuklahan tersebut ditemukan di
STA tertentu dan memiliki kenampakan yang khas sebagai peniri suatu
bentuklahan tertentu. Di setiap STA yang ditemui juga memiliki
bentuklahan yang mengontrol dibandingkan bentuklahan yang lain,
sehingga penamaan bentuklahannya juga berbeda misalnya struktural fluvial
terdenudasi. Dalam bab ini akan dibahas mengenai korelasi dari
bentuklahan yang ada di setiap STA serta faktor ! faktor yang berpengaruh
dalam kaitannya dengan geomorfologi.
Tiga jenis bentuklahan yakni bentuklahan fluvial, bentuklahan
struktural dan bentuklahan denudasional ditemukan di beberapa titik di Desa
Jragung dan sekitarnya khususnya di sungai ! sungai. Proses dari masing
masing bentuklahan itu sendiri, akan menghasilkan morfologi ! morfologi
yang berbeda. "asing ! masing bentuklahan memiliki peniri. Dari
pemgertian masing ! masing bentuklahan, hal tersebut menjadi penirinya
serta proses yang dominan. Adapun yang dimaksud bentuklahan fluvial
adalah bentuklahan yang dipengaruhi oleh aktivitas air permukaan.
Bentuklahan struktural adalah bentuklahan yang dikontrol oleh struktur
geologi daerah setempat. Sedangkan bentuklahan denudasional adalahbentuklahan yang dioengaruhi oleh proses denudasi yaitu pemerataan roman
muka bumi.
Dalam satuan deliniasi ketiga bentuklahan tersebut dibuat # sayatan
yang mele$ati # kontur. Dari perhitungan morfometri, hasil perhitungan
rata%rata persen kelerengannya adalah sekitar &',( ). Berdasarkan
klasifikasi Van Zuidam (1983), daerah tersebut termasuk dalam relief
bergelombang miring.
&*
-
7/18/2019 Bab v Pembahasan
2/4
Tabel 5.1 Klasii!asi Van Zuidam (1983)
Klasii!asi "elie # Kele$en%an Beda Tin%%i
Datar + hampir datar ' ! - #'
Bergelombang landai ! / #!#'
Bergelombang miring * ! & # ! /#
Berbukit bergelombang &0 ! ' #' ! ''
Berbukit terjal & ! ## '' ! #''
Pegunungan terjal #( ! &0' #'' ! &'''
Pegunungan sangat terjal 1 &0' 1&'''
Daerah Jragung dan sekitarnya memiliki pola pengaliran dendritik.
Pola pengaliran tersebut ditandai dengan pola pengaliran yan tampak seperti
akar pohon dengan banyak abang keil. Dari tipe pola pengaliran tersebut,dapat diketahui bah$a batuan pada daerah tersebut memiliki resistensi yang
beragam. "isalnya abang sungai terbentuk pada daerah dengan resistensi
yang kuat. Sedangkan struktur geologi yang ditemukan pada daerah tersebut
antara lain sesar berupa sesar normal dan sesar mendatar, kekar berupa
kekar gerus. Sedangkan untuk satuan denudasional, aspek ! aspek yang
menjadi perhatian utama adalah jarak kontur dan tata guna lahan.
"orfologi % morfologi yang ditemukan di daerah Jragung dan
sekitarnya meliputi point bar, dataran banjir, meander, perbukitan dan
lembah.Point bar merupakanendapan sungai yang terdapat pada tepi alur
sungai. Pada peta topografi daerah Jragung,point bar seringditemukan di
kelokan sungai karena aliran air di kelokan memiliki gaya terendah
sehingga material berat yang terba$a arus akan mudah terendapkan. Jika
aliran air lambat, maka gaya yang diperlukan untuk mentransportasikan
material berat sangatlah keil. Sehingga material tersebut akan langsung
terendapkan di bagian tengah sungai. Dalam kurun $aktu tertentu, material
! material lain akan terendapkan di bagian atasnya hingga tampak di
permukaan sungai. Jika dilihat seara megaskopis, material yang
terendapkan dari ba$ah ke atas memiliki perbedaan dalam ukurannya.
"aterial yang berada di ba$ah enderung memiliki ukuran kasar dan mulai
halus ketika semakin ke atas. "orfologi lain yang tampak adalah dataran
banjir. 2ang dimaksud dengan dataran banjir adalah daratan yang akan
tergenang air ketika terjadi banjir. Dengan adanya banjir, material ! material
&3
-
7/18/2019 Bab v Pembahasan
3/4
akan tertranspot membentuk morfologi baru sepertipoint bar atau channel
bar di daerah lain.Adanya banjir juga bisa membentuk oxbow lakekarena
gaya yang besar akan memotong meander sungai sehingga aliran sungai
menjadi lurus. Pada peta topografi daerah 4andudongkal, juga ditemukan
morfologi berupa belokan tajam dari suatu sungai. "orfologi tersebut sering
disebut meander. Proses pembentukannya terjadi karena aliran sungai
menabrak batuan dengan resistensi yang besar sehingga aliran langsung
membelok. Selain itu, belokan tajam juga bisa mengindikasikan adanya
struktur geologi seperti patahan. "orfologi lainnya adalah berupa
perbukitan dan lembah. 5al tersebut ditemukan di bagian atas peta.
Diindikasikan terdapat perbedaan resistensi batuan terhadap pelapukan
sehingga yang resisten akan akan bertahan membentuk perbukitan
sedangkan yang tidak resisten akan tererosi membentuk lembah. Sehingga
tamapk adanya perbedaan elevasi yang sangat menolok dari peta.
Jika dilihat dari kenampakan sungainya yang mulai terdapat
meander, dapat diinterpretasikan bah$a sungai di daerah Jragung termasuk
dalam stadia de$asa. Peniri lainnya adalah banyak terdapat abang sungai.
5al berbeda tampak pada kenampakan sungai di daerah berkontur rapat.
6mumnya masih lurus dan arusnya deras karena lerengnya yang uram
mengindikasikan bah$a daerah tersebut sebagai hulu dengan stadia sungai
masih muda. Dalam satuan denudasional. kedua aspek seperti jarak kontur
dan tata guna lahan tersebut mampu menirikan $ilayah denudasional pada
peta topografi. Jarak antar kontur yang sangat renggang menunjukkan
daerah yang sangat landai. 7emungkinan faktor pelapukan yang intensif
menjadi pemiu utama. Sesuai dengan definisi dari denudasional itu sendiri
yaitu proses yang apabila dilanjutkan akan menimbulkan keseragaman di
muka bumi. Aspek yang kedua adalah tata guna lahan. Sebagai $ilayah
yang landai atau mungkin hampir datar, sering difungsikan oleh penduduk
sebagai pemukiman dan jalan raya.
Pada deliniasi denudasional ini, $arna yang dipilih adalah oklat.
Sedangkan pada deliniasi fluvial, $arna yang adalah hijau muda dan pada
'
-
7/18/2019 Bab v Pembahasan
4/4
deliniasi struktural adalah $arna ungu. Penggunaan $arna tersebut sudah
mengikuti aturan yang telah ditentukan.
Selain satuan fluvial dan denudasional, daerah Jragung dan
sekitarnya termasuk dalam satuan struktural renggang. Daerah yang landai
sering ditandai ditandai dengan struktural yang renggang. Pada peta
topografi daerah berstruktural renggang, pola pengaliran yang tampak
adalah pola pengaliran dendritik yang menyerupai abang pohon yang
berarah dan tidak beraturan. Dari tipe pola pengaliran tersebut, dapat
diketahui bah$a batuan pada daerah tersebut memiliki resistensi yang
beragam. Sungai tersebut juga berfungsi sebagai hilir yang akan
mengalirkan air ke suatu muara. Dari kenampakan sungai tersebut juga
dapat diinterpretasikan bah$a proses pelapukan dan pengendapan berjalan
seiringan. Ada kemungkinan munul morfologi ! morfologi baru seperti
tanggul alam akibat kedua proses di atas.
8itologi yang sering dijumpai pada daerah berstruktural renggang
adalah litologi bersifat softrock misalnya batuan sedimen karena agen
geologi seperti air permukaan sudah menunjukkan aktifitasnya. Proses !
proses fluviatil mulai dari proses erosi, proses transportasi, dan proses
pengendapan berjalan sesuai dengan proses pembentukan batuan sedimen.
Tata guna lahan yang sering dijumpai di daerah Jragung dan
sekitarnya antara lain sebagai persa$ahan dan ladang. 6ntuk potensi negatif
yang sering dijumpai adalah terjadinya banjir dan longsor.
&