Back Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah

download Back Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah

of 23

Transcript of Back Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah

DISUSUN OLEH :

NAMA: RIZKI ARIANDYNIM: 04121303016TINGKAT: Alih Program B.1DOSEN PEMBIMBING: DIAN WAHYUNI, M.Kep

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Keluarga yang berjudul Back Exercise (William Flexion) Dengan Nyeri Punggung Bawah tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Indralaya, November 2013

Penulis

KONSEP DASAR TEORI

A. Nyeri Punggung Bawah1. PengertianNyeri punggung bawah (NPB) adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat menyebabkan, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler maupun keduanya (Brunner dan Suddarth, 2000).

2. EtiologiNPB sering terjadi akibat terlalu lama berdiri, sikap berdiri yang tidak tepat, postur tubuh yang tidak ideal, aktivitas yang berlebihan serta trauma (Brunner dan Suddarth, 2000).

3. Tanda dan Gejala (Brunner dan Suddarth, 2000).a. Nyeri yang menjalar sampai tungkai (iscialgia)b. Deviasi postur (scoliosis, hyperlordosis, flatt back)c. Gangguan gerak tulang belakangd. Spasme otot paravertebralise. Refered pain

4. Cara Penanganan Nyeri Punggung Bawah (Brunner dan Suddarth, 2000).Tujuan penatalaksanaan LBP pada prinsipnya adalah untuk menhilangkan nyeri, mengembalikan aktifitas dan gerakan pada fungsi sebelumnya dan mencegah kekambuhan. Oleh karena itu, prinsip penatalksanaan terbagi menjadi tiga fase yaitu :a. Fase Primer (4-6 minggu): Terapi fisik bisa dilakukan untuk menghilangkan nyeri dan mengembalikan fungsi kecuali bila deficit neurologis maka perlu dipikirkan tindakan bedahb. Fase Sekunder (6 minggu-4 bulan): Tindakan fisioterapic. Fase Tersier: Tindakan pembedahan dilakukan dikarenakan biasanya diikuti dengan penyakit penyerta lainnya seperti tumor, infeksi dan inflamasi.

a. Farmakologi : Obat analgetik (NSAID) untuk nyeri ringan dan sedang Steroid dapat digunakan bila ada proses inflamasi Untuk LBP yang berat digunakan kombinasi NSAID, steroid dan muscle realaxants dengan dosis terbagib. Non farmakologi: Ultrasound Short wave TENS Corset Accupunture Traksi atau manipulasi (latihan fisik) B. Back Exercise1. PengertianBack exercise adalah suatu bentuk latihan yang ditujukan untuk otot-otot stabilisator punggungWilliam Flexion Exerciseadalah salah satu bentuk latihan yang bertujuan mengurangi nyeri punggung bawah. Caranya adalah dengan menguatkan (strengthening) otot-otot abdomen dan gluteus maksimus, serta mengulur (stretching) otot-otot ekstensor punggung.

2. Manfaat Memperbaiki postur tubuh Mengurangi hiperlordosis lumbal Membiasakan diri untuk melakukan gerakan-gerakan yang sesuai dengan mekanika tulang punggung.3. Tujuan Memperkuat otot dinding perut atau otot-otot fleksor Mengurangi spasme otot Mengurangi otot-otot yang memendek terutama otot-otot ekstensor punggung, otot hamstring dan otot quadratus lumborum. Mengurangi gaya yang bekerja pada tulang punggung dengan cara mengurangi beban Koreksi postur.

4. Kontra Indikasia. Lanjut usia bertulang lemahb. Demam tinggic. Ada infeksid. Pasca operasi bedahe. Patah tulangf. Osteoporosisg. Radang sendi/ asam urath. Wanita hamil

5. Persiapana. Terapis dan responden mengenakan pakaian yang longgar, ringan dan leluasa untuk bergerakb. Responden dalam kondisi yang tidak terlalu lapar dan tidak terlalu kenyangc. Terapi ini diatas kasur atau karpet (tidak bersentuhan langsung dengan lantai)d. Tubuh responden dalam keadaan rileks dan tidak tegang

6. PelaksanaanGerakan PertamaPosisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, kemudian menekankan punggung kedasar lantai dengan cara mengkontraksikan otot-otot perut, kontraksi otot perut dilakukan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.

Gerakan KeduaPosisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, kemudian mekankan pantat kedasar lantai dengan cara mengkontraksikan otot-otot punggung bagian bawah, kontraksi otot-otot punggung bagian bawah dilakukan selama 5-8 hitungan dengan 4 kali pengulangan.

Gerakan KetigaPosisi tidur terlentang dengan kedua lutu ditekuk, kemudian menarik lutut 1 per 1 hingga menekan dada disertai mengangkat kepala hingga dagu menyentuh dada, setiap gerakan dilakukan dan ditahan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.

Gerakan KeempatPosisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, kemudia menarik kedua lutut hingga menekan dada disertai mengangkat kepala hingga dagu menyentuh dada, setiap gerakan dilakukan dan ditahan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan pengulangan 4 kali pengulangan.

Gerakan KelimaPosisi tengkurap seperti posisi akan melakukan Push Up dengan salah satu lutut ditekuk hingga menempel dada, posisi kepala terangkat hinggga pandangan kedepan, otot-otot perut ditekan pada paha dengan mengkontraksikan otot-otot punggung, setiap gerakan dilakukan dan ditahan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.

Gerakan KeenamPosisi tubuh berdiri dengan bersandar pada tembok atau dinding posisi kaki 1 langkah kedepan, kemudian menekan punggung hingga rata dengan dinding atau tembok dengan mengkontraksikan otot-otot perut, setiap kontraksi dilakukan dan ditahan selama 5-8 hitungan (5-8 detik) dengan 4 kali pengulangan.

A. PROSES ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Bp. A DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LBP)1. Pengkajian (Tanggal 17 November 2013)Identitas Kepala KeluargaNama KK: Bp. AUmur: 54 TahunPendidikan: SDPekerjaan: Buruh AngkutAlamat : RT 12 RW 05 Kelurahan Melati PalembangAgama: Islam

2. Komposisi KeluargaNoNamaL/PUmurHub.KelPend.PekerjaanStatus Kes

1.Bp. AL54 ThKKSDBuruhLBP

2.Ibu. BP53 ThIstriSDBuruhSehat

3.An. CL25 ThAnakSMASwastaSehat

4.An. DL22 ThAnakSMASwastaSehat

5.An. EP19 ThAnakSMA-Sehat

3. Genogram

Keterangan : : Laki-laki: Meninggal Perempuan: Perempuan: Tinggal Serumah: Anggota Keluarga yang sakit: Meninggal Laki-laki4. Riwayat Penyakit SekarangBp. A mengatakan sebelumnya tidak pernah mengetahui tentang penyakitnya. Bp. A mengatakan bahwa penyakit yang dideritanya baru dirasakan 2 bulan ini. Bp. A merasakan nyeri dibagian belakang punggungnya disaat Bp. A bekerja menjadi kuli panggul. Untuk mengobatinya Bp. A hanya diistirahatkan saja kemudian hilang. Bp. A mengatakan susah tidur karena nyeri yang timbul.

5. Riwayat Penyakit SebelumnyaBp. A mengatakan nyeri timbul saat ia duduk setelah bekerja.

6. Tipe Keluargaa. Tipe keluarga : Nuclear Family yang terdiri dari ayah dan ibub. Kewarganegaraan /suku bangsa : Bp. A berasal dari Sunda, sedangkan Ibu. B berasal dari Palembang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Penduduk di lingkungan tempat tinggal umumnya berasal dari Palembang juga dan masih ada hubungan keluarga. Namun, ada juga pendatang lain yang mempunyai latar belakang budaya hampir sama sehingga tidak ada kendala dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitarc. Agama : Islam, Kedua orangtua rajin beribadah. Bp. A selalu mengikuti kegiatan pengajian yang ada di mushola dan menjadi anggota suatu perkumpulan pengajian dimushola tersebutd. Status sosial ekonomi keluarga1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Suami2) Penghasilan : Rp. 40.000 ribu/ hari, itupun tak tentu3) Penghasilan didapatkan dari pekerjaan sebagai buruh bangunan dan itupun hamper sama dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencukupi kehidupannya4) Pada hari sabtu dan minggu, ia membantu cucu nya untuk berjualan model di pasar 26

e. Aktifitas rekreasi KeluargaKeluarga tidak pernah melakukan rekreasi ke tempat hiburan. Rekreasi hanya berkumpul dengan keluarga. Menurut Bp. A dan Ibu. B, keluarganya bila selesai mengurus rumah biasanya mengobrol-ngobrol dan bercerita dengan tetangga karena hal tersebut dapat membuat mereka merasa senang dan dapat menghilangkan kebosanan.

7. Riwayat Perkembangan Keluargaa. Tahapan Perkembangan Keluarga :1) Mensosialisasikan anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya. Hal tersebut sudah dipenuhi oleh keluarga, yaitu dengan memberi kesempatan anak belajar bersama teman-temannya.2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Tidak ada masalah dalam intensitas pertemuan dengan anggota keluarga lain. 3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Keluarga berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan anggotanya. Bila ada yang sakit, biasanya mereka membeli obat di warung/apotik. Bila tidak sembuh, anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan kesehatan Puskesmas Merdeka atau pergi ke Bidan. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiSemua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal memenuhi kebutuhan perkembangan individu sesuai usianya.c. Riwayat keluarga intiBp. A adalah orang Sunda, Sedangkan Ibu. B tinggal di Km.12. Mereka bertemu saat sama-sama bekerja dipasar 26 ilir. Mereka berpacaran selama satu tahun sebelum akhirnya menikah. Ketiga anak merupakan anggota keluarga yang direncanakan dan mereka menyayanginya.d. Riwayat keluarga sebelumnya Hubungan antara keluarga pihak Bp. A dan Ibu. B saat ini baik, Adik Ipar Suami tinggal sebelah rumah. Tidak ada konflik dalam berhubungan, sedangkan kedua orang tua Ibu. B tinggal di Km.12, mereka sering berkunjung bila hari libur.

8. Keadaan Lingkungana. Karakteristik RumahTipe Rumah Bp. A adalah permanent, dengan status rumah milik pribadi. Rumah Bp. A menggunakan atap genting, dan menggunakan lantai semen dan tanah. Memiliki beberapa ruang yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang makan, 1 kamar mandi dan 1 WC dengan jenis jamban leher angsa, kondisinya tidak terurus. Jumlah jendela 5 buah, memiliki ventilasi yang baik, cahaya yang cukup, dan penerangan dengan lampu listrik. Peletakkan perabot rumah tangga kurang rapi dikarenakan anggota keluarga malas untuk merapikannya. Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah terbuka, dan saluran kotoran septitank, akan tetapi tidak terlihat. Keluarga mempunyai sumber air sendiri, yaitu sumur, kualitas air jernih, tidak berbau dan tawar. Jarak antara septictank dan sumber air lebih dari 10 m. Sumber air minum yang digunakan adalah dari sumur tersebut. Faktor risiko bahaya fisik yaitu tangga yang tidak ada pegangan sampingnya, sehingga dapat membahayakan Bp. A.

Keterangan : Posisi ruangan rumah dapat dilihat pada denah rumah dihalaman ini.

RUANG KELUARGARUANG TAMUK. TIDURWCDAPURTETANGGA

JALAN

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RWLingkungan tetangga umumnya berasal palembang juga dan masih ada hubungan keluarga. Ada beberapa warga berasal dari jawa dan sunda sudah cukup lama menetap di Talang Semut dan mempunyai adat dan kebiasaan yang sama. Keluarga sering terlihat duduk bersama-sama di waktu sore hari. Tempat berbelanja kebutuhan dapur sekitar 20 m dari rumah. Sekolah , Tempat ibadah, dan Posyandu tidak jauh dari rumah. Untuk pergi ke Posyandu biasanya mereka mendapat pengumuman lewat masjid.c. Mobilitas Geografis KeluargaKeluarga Bp. A sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga dari tahun 1965 sampai sekarang, tempat tinggalnya berdampingan dengan saudara yang lainnya.d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan MasyarakatKeluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat, dengan keluarga dilingkungan nya seperti pengajian dan yang lainnya tampak saling berinteraksi dengan baik.

e. Sistem Pendukung KeluargaAnggota keluarga Bp. A termasuk dalam kategori kurang sehat karenaBp. A menderita LBP dan tidak pergi segera ke Puskesmas

9. Struktur Keluargaa. Pola Komunikasi KeluargaAntar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi masalah, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan sangat terbuka.b. Struktur Kekuatan KeluargaKeluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami istri dan 3 orang anak dan saling perhatianc. Struktur peran keluarga1) Bp. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangganya dan sebagai pengambil keputusan2) Ibu. B sebagai istri bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga3) An. C dan An. D sebagai anak pertama dan kedua telah bekerja di Jawa dan An. E kelas 2 SMA dan sekarang juga ada di Jawa bersama keluarga yang lain.d. Nilai dan Norma KeluargaFungsi nilai budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara anggota keluarga satu dengan lainnya dan menghormati yang lebih tua. Hal ini terlihat pada cucu yang setiap perawat berkunjung ke rumahnya selalu menyalami. Nilai yang ada di keluarga merupakan gambaran nilai agama yang dianutnya (Islam), tidak terlihat adanya konflik dalam nilai, dan tidak ada yang memengaruhi status kesehatan keluarga dalam menggunakan nilai yang di yakini oleh keluarga.

10. Fungsi Keluargaa. Fungsi AfektifKeluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tanggab. Fungsi Sosial Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku social yang baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.c. Fungsi Perawatan Kesehatan1) Keluarga Bp. A tidak mengetahui bahwa Bp. A menderita penyakit LBP2) Keluarga Bp. A kurang cepat dalam mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan karena sangat tergantung pada kondisi keuangan.3) Keluarga Bp. A belum tahu cara penanganan penyakit LBP4) Keluarga Bp. A belum mampu memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat terutama untuk ventilasi kurang dan lantai masih dari tanah, karena terbentur masalah biaya.5) Keluarga Bp. A jarang menggunakan fasiltas kesehatan karena terkendala biaya.

d. Fungsi Reproduksi Bp. A berusia 54 Tahun dan Ibu. B berusia 53 Tahun merupakan usia yang tidak lagi produktif.e. Fungsi ekonomiBp. A bekerja buruh dan membantu cucu nya berjualan model pada hari sabtu dan minggu disela-sela hari liburnya dan Ibu. B sendiri bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga

11. Stress dan Koping Keluargaa. Stressor yang dimilikiStressor yang dimiliki oleh keluarga Bp. A adalah Penyakit LBP yang diderita oleh Bp. A

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressorKeluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh suaminya dan pasrah kepada Tuhan terhadap situasi sakitnyac. Strategi koping yang digunakanDalam menghadapi masalahnya biasanya keluarga berdiskusid. Strategi adaptasi disfungsionalBp. A sejak timbul penyakit LBP dan didiagnosis Puskesmas Merdeka merasakan penyakitnya tidak sembuh-sembuh

12. Pemeriksaan Penunjanga. Nyeri timbul saat duduk dan hilang bila diistirahatkan atau ditidurkanb. Bp. A mengatakan susah tidur dikarenakan nyeri yang timbul

13. Pemeriksaan Fisika. Pemeriksaan Fisik UmumKeadaan umum Bp. A Nampak masih kuat, tetapi daya keseimbangannya kurang, makan dan minum masih dalam batas normalTanda-tanda vital :TD: 120/80 mmHgRespirasi: 20 x/mntSuhu: 36,5 CTB : 155 cm dan BB : 60 Kgb. Pemeriksaan Fisik Khusus Kepala dan LeherPada pemeriksaan kepala, tidak ditemukan kelainan, bentuk kepala normal LeherPada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena Jugularis dan Arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (Struma)

Mata Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan masih baik TelingaPendengaran berkurang HidungTidak ada kelainan yang ditemukan MulutTidak ada kelainan KulitKulit sedikit bersisik dan kering, ada bekas luka hitam di daerahkaki diameter 3 cm, dan 2 cm DadaPergerakan dada terlihat simetris AbdomenPada pemeriksaan abdomen tidak ditemukan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltic usus baik, tidak ada bekas luka operasi Ekstremitas Cara berjalan terlihat kaku dikarenakan menahan nyeri pada bagian belakang

14. Harapan KeluargaKeluarga Bapak A berharap Bp. A sembuh dari penyakitnya dan menular kepada keluarganya sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan nyaman.

15. Rumusan Diagnosa Keperawatan1. Nyeri akut b.d agen injuri (fisik muskuloskeletal)dan system syarafvascular)2. Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskuloskeletal,kekakuan sendi, kontraktur)

16. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga (NCP)

No DxTujuanKriteria EvaluasiIntervensi

UmumKhususKriteriaStandar

1.Setelah dilakukan tindakan keperawatan, nyeri klien berkurangSetelah dilakukan kunjungan 2x diharapkan keluarga dapat menjelaskan resiko pada LBP dan penanganannyaVerbal1. Keluarga mengetahui dan memahami tentang resiko yang bisa terjadi padapenyakit LBP apabila terdapat nyeri dibagian punggung2. Keluarga memutuskan untuk mengatasi LBP pada Bp. A1. Observasi adanya penyebab resiko LBP2. Gali pengetahuan keluarga mengenai nyeripada LBP3. Jelaskan mengenai resiko LBP4. Berikan terapi komplementer yaitu back exercise untuk mengatasi nyeri5. Beri kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

2.Setelah melakukan intervensi klien terpenuhi kebutuhan tidurnya Kualitas tidur klien cukup Tanda vital klien dalam batas normal Tidak sering terbangun karena nyeri Verbal dan Psikomotor Klien tampak tenang dan nyaman

1. Mendiskusikan bersama keluarga untuk memodifikasi lingkungan2. Ajarkan keluarga tentang back exercise3. Ciptakan suasana yang nyaman

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. (2000). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Rusli, Herdin. (2007). Back Exercise. Diperoleh dari http://herdinrusli.wordpress.com/2007/11/17/hello-world/. Diakses tanggal 17 November 2013

Risto. (2012). William Flexion Exercise. Diperoleh dari http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/2012/01/william-flexion-exercise.html. Diakses tanggal 17 November 2013

Mubarok, I, dkk. (2006). Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta : Sagung Seto

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Mata Ajaran: Nyeri Punggung BawahSub Pokok Bahasan: Back Exercise Dengan Nyeri Pungggung BawahTanggal: November 2013Sasaran: Bp. ATempat: Rumah Keluarga Bp. A

I. Tujuan InstruksionalA. UmumSetelah mengikuti pembelajaran dan demonstrasi selama 30 menit diharapkan dapat memahami tentang nyeri punggung bawah serta penanganannya.B. KhususSetelah mendapatkan pembelajaran, keluarga mampu :1. Menjelaskan pengertian nyeri punggung bawah2. Menjelaskan etiologi nyeri punggung bawah3. Menjelaskan tanda dan gejala nyeri punggung bawah4. Mengetahui pentingnya penanganan nyeri punggung bawah dengan back exercise5. Menjelaskan dan mendemonstrasikan tentang cara-cara melakukan back exercise

II. Pokok Bahasan/ MateriNyeri pada penderita nyeri punggung bawah

III. Sub Pokok Bahasana.) Pengertian nyeri punggung bawahb.) Etiologi nyeri punggung bawahc.) Tanda dan gejala nyeri punggung bawahd.) Cara penanganan nyeri punggung bawahe.) Manfaat back exercise terhadap nyeri punggung bawahIV. Kegiatan Pendidikan Dalam Keperawatan

Waktu(Menit)NoTahap KegiatanKegiatan Pendidikan KesehatanKegiatan RespondenMetodeMedia

5 Menit

20 Menit

5 Menit1.

2.

3.Pendahuluan

Pengajaran

Penutup

Pembukaan (Salam) Memperkenalkan diri Menjelaskan Tujuan

Menjelaskan: a.) Pengertian nyeri punggung bawahb.) Etiologi nyeri punggung bawahc.) Tanda dan gejala nyeri punggung bawahd.) Cara penanganan nyeri pungggung bawahe.) Manfaat back exercise terhadap nyeri punggung bawahf.) Cara melakukan back exercise

Melakukan demonstrasi Meminta keluarga untuk mendemonstrasikan Tanya jawab

Mengucapkan salam dan terima kasih Menjawab Salam Mendengarkan

Mendengarkan penjelasan

Demonstrasi

Menjawab

Menjawab salamCeramah

Ceramah

Demonstrasi

CeramahVerbal

LeafletVerbal

Verbal

V. SumberBrunner dan Suddarth. (2000). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Rusli, Herdin. (2007). Back Exercise. Diperoleh dari http://herdinrusli.wordpress.com/2007/11/17/hello-world/. Diakses tanggal 17 November 2013

Risto. (2012). William Flexion Exercise. Diperoleh dari http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/2012/01/william-flexion-exercise.html. Diakses tanggal 17 November 2013

VI. MateriTerlampir