badai tiroid.docx
-
Upload
listiarsasih -
Category
Documents
-
view
225 -
download
1
Transcript of badai tiroid.docx
-
8/11/2019 badai tiroid.docx
1/7
Index wayne digunakan untuk menentukan apakah pasien mengalami hipotiroid, eutiroid atau
hipertiroid
Badai Tiroid
SinonimThyroid Storm, Decompensated Hyperthyroidism, Krisis Tirotoksikosis
Pokok-Pokok Diagnosis
Hipertirodism yang sudah berlangsung lama, tidak terkontrol atau kontrol yang jelek.
Mekanisme termoregulasi tubuh rusak, menyebabkan hiperpireksia.
Perubahan status mental.
Penyakit atau kejadian pencetus, seperti : pembedahan tiroid, infeksi, trauma, masalah
abdomen akutum, atau anestesi. Gejala dan tanda hipertiroidism berat.
Fisiologi TiroidKelenjar tiroid berisi folikel tiroid dengan sel epitel kuboid sederhana. Rongga folikel
dipertahankan oleh koloid. Sel folikel mensintesa tiroglobulin dan mensekresikannya ke dalamkoloid folikel. Tiap molekul tiroglobulin mengandung asam amino tirosin, blok pembentuk
hormon tiroid.
Pembentukan hormon tiroid melalui 3 tahap dasar sebagai berikut :
1. Ion Iodide diabsorpsi dari diet pada saluran pencernaan dan dihantarkan ke dalamkelenjar tiroid melalui aliran darah. Protein karier pada membran basalis sel folikel
Gejala subjektif angka Gejala objektif ada Tidak
Dispneu deffort +1 Tiroid teraba +3 -3
Palpitasi +2 Bruit diatas systole +2 -2
Capai/lelah +2 Eksoftalmus +2 -Suka panas -5 Lid retraksi +2 -
Suka dingin +5 Lid lag +1 -
Keringat banyak +3 Hiperkinesis +4 -2
Nervous +2 Tangan panas +2 -2
Tangan basah +1 Nadi
Tangan panas -1 90x/m +3 -
BB -3 19 = hipertiroid
BB +3
Fibrilasi atrium +3jumlah
-
8/11/2019 badai tiroid.docx
2/7
mentranspor ion iodide ke dalam sitoplasma. Sel folikel secara normal mempertahankan
konsentrasi Iodide intrasel beberapa kali lebih besar dibanding ekstrasel.
2. Ion Iodide berdifusi ke permukaan apeks tiap sel folikel, diubah menjadi ) oleh enzim
tiroid peroksidase. Di sini jugabentuk Iodide aktif (I + terjadi pembubuhan 1atau 2 ionIodide ke dalam molekul tirosin dari tiroglobulin.
3.
Molekul tirosin yang telah terpasang ion Iodide berpasangan membentuk molekulhormon tiroid yang tetap tergabung di dalam tiroglobulin. Hormon tiroksin atautetraiodotironin (T4) mengandung 4 ion iodide. Triiodotironin (T3) mengandung 3 ion
iodide. Tiap molekul tiroglobulin mengandung 4-8 molekul hormon T3 atau T4 atau
kedua-duanya.
Faktor utama yang mengontrol kecepatan pelepasan hormon tiroid adalah konsentrasi TSH di
dalam darah sirkulasi. TSH merangsang transpor iodide ke dalam sel folikel dan merangsang
produksi tiroglobulin dan tiroid peroksidase. Juga merangsang pelepasan hormon tiroid. Dibawah pengaruh TSH terjadi tahap-tahap sebagai berikut :
1.
Sel folikel melepaskan tiroglobulin dari folikel dengan cara endocitosis.2. Enzim lisosom memecah protein, dan asam amino dan hormon tiroid memasuki
sitoplasma. Asam amino didaur ulang dan digunakan untuk mensintesa tiroglobulin.
3. Molekul T3 dan T4 yang dilepaskan berdifusi menyeberang membrana basalis danmemasuki aliran darah. Kira-kira 90 % dari sekresi tiroid adalah T4. T3 disekresikan
dalam jumlah kecil dibanding T4.
4. Kurang lebih 75 % molekul T4 dan 70 % molekul T3 memasuki aliran darah berikatandengan protein transpor, disebut Thyroid-binding Globulins (TBGs).
Terbanyak sisa T4 dan T3 dalam sirkulasi melekat pada transthyretin, disebut Thyroid-binding
prealbumin (TBPA), atau melekat pada albumin. Hanya 0,3 % T3dalam jumlah kecil Hormon
tiroid tinggal tak terikat, sirkulasi dan 0,03 % dari T4 sirkulasi adalah bebas untuk berdifusi kedalam jaringan perifer.
TSH berperan penting dalam sintesa dan sekresi hormon tiroid. TRH merangsang sekresi TSH ,dimana estrogen mempunyai efek positif, mempercepat respon TSH terhadap TRH. T4 dan T3
berperan penting dalam feedback negatif, inhibisi terhadap sekresi TSH.
Beberapa hormon yang lain termasuk kortisol (dan glukokortikoid yang lain), dopamin, dansomatistatin menghambat pelepasan TSH.
Pda keadaan normal TSH mempertahankan kadar T4 dan T3 sirkulasi dalam rentang fisiologi
yang sempit. Jumlah ini lebih kurang 90 mcg tiap hari, dimana hanya 20 % T3 sirkulasi yangdibuat oleh kelenjar tiroid. Sisanya didapat dari deiodinasi oleh enzim 5 deiodinase, yang terjadi
di beberapa jaringan perifer terutama hati dan ginjal. Cara yang lain dengan degradasi metabolik
tiroksin yang sudah ada dan dianggap bahwa sulfasi memainkan peran yang menonjol dalamindividu yang sakit kritis.
Fungsi hormon tiroid:Hormon tiroid dengan mudah menyeberang membran sel dan mempengaruhi hampir setiap sel
dalam tubuh. Didalam sel berikatan dengan : (1) reseptor dalam inti sel, mengaktifkan gen yangmengontrol sintesa enzim yang terlibat perubahan dan penggunaan energi, (2) reseptor pada
-
8/11/2019 badai tiroid.docx
3/7
permukaan mitokondria, meningkatkan kecepatan produksi ATP mitokondria (3) reseptor dalam
sitoplasma, menahan tempat penyimpanan.
Hormon tiroid juga penting untuk pertumbuhan normal rangka, otot dan sistem saraf pada masapertumbuhan.
Pertimbangan UmumBadai tiroid / krisis tirotoksikosis merupakan hasil akhir dari kegagalan mekanisme kompensasitubuh terhadap hipertiroidism berat. Secara klinis, badai tiroid didefinisikan sebagai manifestasi
hipertiroidism yang mengancam jiwa. Tidak ada laboratorium penilai patognomonik untuk badai
tiroid. Bagaimanapun, karena angka mortalitasnya tinggi yang harus diwaspadai adalahdiagnosisnya dan memberikan penanganan yang agresif dan tepat.
A. Insidensi
Sejak adanya Obat Anti Tiroid (OAT), beberapa studi menyatakan bahwa insiden badai tiroid 2-8% dari semua pasien yang diakui RS untuk penanganan hipertiroidism. Badai Tiroid terjadi
pada wanita 910 kali lebih besar daripada laki-laki, mungkin refleksi insiden yang lebih tinggi
penyakit tiroid pada wanita. Tidak ada perbedaan umur atau ras. Kontrol hipertiroidism kronikdengan OAT sangat efektif dalam mencegah decompensasi.
B. Patofisiologi :
Patofisiologi krisis tirotoksikosis tidak diketahui dengan baik. Penunjuk overaktifitas kelenjartiroid (kadar T4 / T3 total/ bebas) tidak signifikan lebih tinggi daripada dalam kasus
hipertiroidism biasa. Meskipun gejala dan tanda hipertiroidsm menandakan overaktivitas
simpatis, kadar dalam plasma dan kecepatan sekresi epinefrin dan norepinefrin secara nyatanormal pada pasien dengan badai tiroid. Karena ini memberi kesan bahwa sensitifitas terhadap
catekolamin meningkat dan peningkatan c AMP merupakan data aktivitas adrenergik meningkat.
Mekanisme yang menuntun pada status dekompensasi khas badai tiroid belum ada studi yang
baik. BMR dan termogenesis meningkat dan ada degradasi protein jaringan, meskipun sintesadan degradasi protein meningkat, hipertiroidism menghasilkan balance nitrogen negatif, muscle
wasting, dan konsentrasi albumin menurun. Meskipun klirens kortisol meningkat, kecepatan
produksinya juga naik, sehingga kadar cortisol tetap, secara esensial tak berubah. Hormon tiroidberpengaruh langsung kardiostimulasi, menyebabkan takikardi dan peningkatan kontraktilitas.
Peningkaatan thermogenesis menyebabkan vasodilatasi sebagai bagian dari respon kompensasi
terhadap peningkatan suhu tubuh.Berbagai sistem organ terpengaruh, pada sistem kardiovaskuler banyak terjadi perubahan
termasuk peningkatan denyut jantung, stroke volume, cardiac output dan kontraktilitas jantung.
Tahanan vaskuler perifer menurun. Perubahan dalam sistem respirasi termasuk takipneu,
penurunan kapasitas vital, kapasitas difusi dan komplien paru, ditambah dengan peningkatanrespon ventilasi terhadap hiperkapnia dan hipoksia. Kelemahan otot. Fungsi gastrointestinal lebih
cepat, dengan pemendekan waktu transit intestinal, peningkatan aktifitas listrik basal duodenal
dan diare sekretoris. Pada sistem saraf pusat terjadi peningkatan perubahan katekolamin dan
peningkatan sensitifitas reseptor terhadap neurotransmiter.
Ciri-ciri KlinisBadai Tiroid biasanya terlihat pada pasien dengan diketahui hipertiroidism, tetapi dapat beradadalam pasien dengan tiroktoksikosis yang tidak terdiagnosa sebelumnya. Badai Tiroid sering
-
8/11/2019 badai tiroid.docx
4/7
terlihat dalam hubungan dengan 1dari daftar panjang keadaan pencetus, tetapi, dua keadaan yang
paling umum adalah pertama prosedur bedah beberapa kali terutama bedah tiroid pada pasien
hipertiroid yang tak terkontrol atau prsiapan yaneg buruk dan yang kedua infeksi. Badai Tiroidsekarang sangat tidak lazim mengikuti bedah tiroid oleh karena persiapan preoperasi dan kontrol
hipertiroidism dengan Obat Anti Tiroid. Faktor pencetus yang lain termasuk penyakit
Cardiovaskular ( termasuk AMI), penyakit sistemik , trauma, ketosidasis diabetik, perabaanbesar kelenjar hipertiroid tak terobati, pemberiaan zat kontras teriodinasi, stroke, danpreeklampsi-eklampsi. Eksaserbasi hipertiroidism dapat terjadi mengikuti penanganan iodine
radioaktif pada penyakit grave. Pasien yang sengaja atau tidak sengaja menelan hormon tiroid
dalam jumlah berlebihan dapat ada dengan hipertiroidism berat tetapi biasanya tanpa gambaranlengkap terlihat dalam badai tiroid.
A. Gejala dan Tanda
Badai Tiroid bercirikan dalam ciri-ciri klinis sebagai tirotoxicosis berat dengan demam danperubahan status mental. Perubahan status mental termasuk bingung, agitasi, psikosis nyata, atau
ekstremenya koma. Manifestasi kardiovaskuler umum termasuk takikardi yang tak sesuai dengan
demamnya, aritmia jantung (sinus atau SVT, termasuk AF) dan gagal jantung kongestif. Pasienyang menunjukkan CHF biasanya umur tua dan mempunyai riwayat penyakit jantung yang
mendasari. Namun, hal itu didokumentasi baik bahwa hipertiroidism menyebabkan CHF bahkan
dalam tak adanya penyakit jantung yang mendasari. Hipotensi dan shok merupakan manifestasi
lambat. Manifestasi gastrointestinal termasuk mual, muntah, diare, dan nyeri perut. Seringdengan kehilangan berat badan dan cachexia. Goiter hampir selalu ada dan dapat difus atau
multinoduler. Karena beberapa pasien ini terdapat penyakit grave, goiter lebih sering difus dan
tidak lunak. Sering ada tanda kelemahan otot, seperti myopati proximal dan cachexia umum. Adatremor, kulit hangat, lembab, kemerahan, lunak dan seperti beludru. Refleks dapat cepat. Pasien
dengan penyakit grave juga terdapat oftalmopati dan dermopati.
B. Pemeriksaan LaboratoriumFungsi hati pada umumnya abnormal, termasuk peningkatan aminotransferase,
hiperbilirubinemi, hepatomegali, nilai Alkali Phosphatase juga naik, tetapi biasanya lebih
menunjukkan peningkatan dalam fraksi tulang daripada fraksi hati. Ca serum meningkat sebagairefleksi peningkatan resorpsi tulang. Diagnosa Badai Tiroid pada dasarnya adalah sebuah
klinikal. Adanya demam tinggi dan perubahan status mental pada pasien sakit berat dengan
hipertiroidism harus memerlukan tindakan agresif sebagai krisis tirotoksikosis. Bahkan testlaboratorium hanya mengkonfirmasi adanya hipertiroid yaitu kadar tiroksin (T4) total dan bebas
yang tinggi dan kadar T3 yang meningkat dan penurunan dan hampir tak terdeteksi kadar TSH.
Dimana kadar T3 dan T4 dapat turun pada penyakit non tiroid yang terjadi bersama-sama. Pada
kenyataannya kadar T3 dan T4 tidak berhubungan dengan gambaran klinis pasien.
PenangananManagemen Badai Tiroid dapat didiskusikan dalam tiga kategori luas : 1. kontrol hipertiroidism,
2. penanganan penyakit pencetus, 3. tindakan supportif yang lain, diringkaskan dalam tabel 1.
A. Kontrol Hipertiroidism
Beberapa zat terapi yang bertindak melalui mekanisme yang berbeda untuk memblok sintesa,
sekresi, dan pengaktifan atau aksi hormon tiroid dapat digunakan bersama-sama untukmengontrol dengan cepat hipertiroidism.
-
8/11/2019 badai tiroid.docx
5/7
1. Thioureas : PTU, methimazole, dan carbimazole menghambat sintesa hormon tiroid
secara primer dengan cara mengkatalis reaksi inhibisi oleh enzym tiroid peroksidase.
Reaksi ini termasuk Oxidasi, Organifikasi dan Iodotyrosine Coupling. PTU juga inhibitorlemah pada konversi T4 ke T3 di perifer. Methimazole mempunyai potensi yang lebih
besar daripada PTU. Pada pasien koma dengan Badai Tiroid, PTU atau methimazole
dapat diberikan melalui NGT oleh karena obat ini tidak tersedia dalam bentuk parenteral.Tidak ada persetujuan tentang dosis optimum obat anti tiroid. Satu regimen untukmemulai PTU pada dosis awal 600-1200 mg / hari dalam dosis terbagi 4 x. Pilihan yang
lain 60-120 mg / hari methimazol dapat diberikan dalam 4 dosis terbagi. Pasien yang
tidak dapat peroral dapat diberikan perectal. Orang lain dianjurkan pemberian loadingdosis 600 1200 mg PTU diikuti dengan 200 300 mg tiap 8 jam. Dimana banyak
investigator menanyakan apakah penambahan inhibisi pada tiroperoksidase dapat dicapai
pada dosis PTU dengan kelebihan 300 mg/hari. Methimazole diberikan 1/10 dosis diatas.
Waktu paruh PTU serum adalah 75 menit, Methimazole 60 240 menit. Dimana waktutinggal intratiroid methimazole adalah 20 jam dan lama kerjanya selama 40 jam. Data ini
digunakan untuk mendukung pemberian methimazole 1 kali sehari . Dimana dalam
situasi mengancam jiwa badai tiroid, dapat dipilih pemberian methimazole 3 atau 4 kaliperhari. PTU juga inhibitor lemah terhadap 5 deiodinase, enzim yang mengubah T4 ke
T3, dan ini merupakan keuntungan umum atas methimazole, bahkan dua obat ini tidak
pernah dibandingkan secara langsung. Resistensi pada efek obat anti tiroid secara
ekstreme tidak lazim. ESO akut tidak lazim, tetapi reaksi alergi, lekopeni danhepatotoxisitas dapat terjadi.
2. Ipodate Sodium. Adalah agen radiokontras yang berisi Iodine digunakan untuk imaging
fesica felea. Satu dari inhibitor 5 deiodinase paling potens. Studi klinis dengan Ipodatepada hipertiroidsm menunjukkan bahwa obat mempunyai onset kerja sangat cepat,
menghasilkan tanda penurunan nilai T3 serum dalam waktu 4 6 jam dan normalisasi
nilai T3 serum dalam waktu 24 28 jam. Mekanisme efek antitiroid Ipodate adalah
komplek. Disamping inhibisi konversi T4 ke T3, juga menurunkan kadar T4 serum.Sekalipun pada derajat lebih rendah, menunjukkan efek tambahan langsung pada sintesa
hormon tiroid. Sebaliknya nilai T3 adalah lebih tinggi pada pasien dengan pengobatan
Ipodate. Observasi tetap dengan obat yang menyebabkan inhibisi 5 deiodinase.Meskipun Ipodate adalah zat kontras yang berisi Iodine. Studi uptake radioiodine pada
pasien dengan penyakit grave dengan pengobatan ipodate dalam waktu lebih dari satu
tahun menyatakan uptake normal satu minggu setelah penghentian terapi Ipodate. IpodateSodium diberikan peroral sebagai kapsul berisi 500 mg, range dosis yang dianjurkan 1
3 g/ hari. Pada pasien tidak sadar, Ipodate dapat diberikan melalui rute NGT. Ipodate Na
menggantikan pemberian oral KI pada pengobatan hipertiroidsm berat. Telah
direkomendasi bila PTU/ MTZ diberikan sebelum (mendahului) pemberian obat-obatanyang berisi iodine untuk mencegah eksaserbasi hipertiroidsm yang dimediasi Iodine.
3.
Lithium. Dapat digunakan pada pasien yang tidak dapat mentoleransi yodium lithium
dikonsentrasi oleh Tiroid dan menghambat Iodine uptake oleh Tiroid, juga menghambat
pelepasan hormon Tiroid. Dosis 300 400 mg/ 8 jam dapat digunakan mengontrolsementara pasien Tirotoxicosis alergi Iodine. Dosis disesuaikan seperlunya untuk
pertahankan nilai Lithium serum kurang lebih 1 mg/ l.
4. Iodida. Iodida memblok pelepasan hormon Tiroid dari kelenjar. Juga berefek inhibitorsintesa hormon Tiroid. Efek inhibitor ini pada sintesa hormon Tiroid adalah sementara,
-
8/11/2019 badai tiroid.docx
6/7
dan pada pasien terbanyak jalan keluar dari inhibisi ini terjadi dengan waktu sampai
sebuah fenomen yang menunjuk pada efek Wolff Chaihoff. Iodida diberikan hanya
setelah sintesa hormon tiroid dihambat oleh pemberian Thiomeas sebelumnya. SodiumIodida dapat diberikan pada dosis 1 g/ hari. Pilihan lain jika pasien mampu pengobatan
peroral, larutan lugol pada dosis 10 tts 3x/ hari atau larutan KI tersaturasi dengan dosis 3
tts 3x/ hari dapat diberikan. Pemberian dosis besar Iodida anorganik akan dapatdiprediksi mengurangi uptake radioiodine oleh kelenjar tiroid selama beberapa minggu.Bahkan, pemberian Iodida anorganik sebelumnya akan menghindarkan penanganan
selanjutnya dengan Iodine radioaktif selama beberapa minggu
5. Propanolol. Adrenergik blocker melemahkan beberapa manifestasi hipertiroidismperifer. Jadi zat ini dapat membalikkan peningkatan denyut jantung , cardiac output,
tremor otot yang disebabkan hormon tiroid. Dimana kehilangan berat badan tidak
dipengaruhi oleh blocker. Propranolol selain antiadrenergik, juga sebagai inhibitor 5
deiodinase lemah dan menurunkan kadar T3. Keuntungan khasiat inhibisi 5 deiodinasepropranolol melebihi adrenergik blocker yang lain adalah tidak jelas memberikan aksi
yang serupa PTU dan Ipodate Sodium. Zat Adrenergik blocker yang lain seperti
Esmolol dan Labetolol juga telah digunakan secara sukses. Respon propranolol bervariasidari pasien ke pasien, dan dosis harus dititrasi sesuai respon klinis. Dosis awal biasanya
0,5 1 mg IV pelan 5-10 menit, total 10 mg. Hal ini dapat diikuti dengan 40-60 mg
peroral/ 6 jam. Jika pasien tidak mampu minum peroral , propranolol diberikan IV dosis
1-2 mg / 3-4 jam. Hal ini menegaskan nilai bahwa rekomendasi dosis ini hanya petunjukumum yang digunakan secara awalnya. Penyesuaian dosis berikutnya harus sesuai respon
klinis. Kadar propranolol darah pada range 50-100 g / ml menunjukkan pemberian
efektif bloker. Dimana kadar propranolol darah tidak digunakan secara luas dalampraktek klinik. Karena jauh lebih sederhana dengan mengikuti respon denyut jantung
klinis dan tekanan darah. ESO adrenergik bloker pada pasien dengan badai tiroid
termasuk gagal jantung, bradikardi, hipotensi dan peningkatan resistensi jalan napas.
6. Glukokortikoid. Literatur lebih lama memperingatkan bahwa insufisiensi adrenalmungkin terjadi pada paien dengan Badai Tiroid oleh karena percepatan degradasi
kortisol. Dimana hipotesa ini tidak pernah divalidasi, dan Rutin menggunakan
penggantian glukokortikoid yang turun. Glukokortikoid mengerjakan,dimana beberapaefek bermanfat pada fungsi tiroid pada Badai Tiroid. Pada pasien yang menerima
penggantian tiroxine, glukokortikoid , maka konsentrasi T3 serum mungkin dengan
inhibisi 5 diodinase perifer. Pada tambahan glukokortikoid menurunkan nilai serum T4pada pasien dengan penyakit grave. Akhirnya Glukokortikoid dalam dosis farmakologis
menghambat selusi TSH. Regimen 2 4 mg dexa/ 6 jam . Pasien yang dicurigai
mempunyai insufisiensi adrenal harus diobati sesuai dengan dosis lebih tinggi pada
Hidrocotism.7. Therapy Extrakorpus. Pertukaran antara transfusi dan Plasmaferesis telah dianjurkan
sebagai jalan pembersihan Hormon Tiroid jumlah besar dari sirkulasi. Pengalaman
dengan teknik ini terbatas. Selanjtnya dengan ketersediaan obat anti Tiroid potensi hal itu
sepertinya tak dibutuhkan.
B. Tindakan Suportif UmumTermasuk penggantian cairan dan elektrolit, dan kontrol hiperpireksia. Hal yang terakhir
menggunakan cooling blanket. Salisilat harus dihindari, karena obat ini dapat menghambat
-
8/11/2019 badai tiroid.docx
7/7
ikatan T4 dan T3 pada ikatan protein dan meningkatkan konsentrasi T4 dan T3 bebas. Sebagai
tambahan tindakan khusus untuk penanganan yang tepat terhadap penyakit pencetus, aritmia
jantung, dan kegagalan jantung kongestif harus dimulai jika ada indikasi.
Prognosis
Data terbanyak pada statistik mortalitas Badai Tiroid adalah lama dan tidak ada seri terbaru.Gambaran survival bervariasi dari 24 66 persen pada seri yang terdahulu. Penyakit pencetusmerupakan faktor nyata yang penting pada prognosis.
TABEL 1.Penanganan Badai Tiroid
http://2.bp.blogspot.com/-6pQLcl8SjcU/TxVVsndmMFI/AAAAAAAAARk/3IDV1YaQ328/s1600/ScreenHunter_06+Jan.+17+19.03.jpg