Beberapa Ciri Khusus & Tanda Golongan Yang Selamat

5
Ciri-ciri Husus Golongan yang Selamat Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz Ditulis: Abu Ya’qub Ahmad Hamdani bin Muslim Al Jawy Penerbit : Maktabah ArRisalah Punggur - Batam - KEPRI Ciri husus golongan yang selamat yang paling menonjol adalah berpegang teguh dengan ajaran Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam aqidah, ibadah, ahlak dan muamalah. Pada empat pokok ini anda menemukan golongan yang selamat sangat menonjol : Maka dalam hal aqidah anda menemukan mereka berpegang teguh dengan dalil dari alqur’an dan as sunnah pada masalah tauhid yang murni atau tauhid uluhiah Alloh, rububiah dan asma dan sifatNya. Dalam masalah ibadah anda menemukan mereka berbeda dengan golongan lain disebabkan berpegang teguh dan mempraktekkan ibadah sesuai cara rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam apakah pada masalah jenis, sifat, ukuran, waktu, tempat dan sebab ibadah. Anda tidak menemukan mereka mengadakan kebid’ahan dalam agama Alloh bahkan mereka orang-orang yang sangat beradab kepada Alloh dan rosulNya, tidak mendahului di depan Alloh dan rosulNya dalam memasukkan sesuai dari masalah ibadah yang Ia tidak mengijinkannya. Dalam ahlak, anda menemukan berbeda dengan golongan yang lainnya dengan baiknya ahlak seperti mencintai saudaranya, lapang dada, wajah cerah, baik cara bicaranya, murah hati, pemberani dan ahlak mulia yang lainnya. Dalam masalah muamalah anda menemukan mereka bermuamalah dengan manusia dengan jujur dan kejelasan yang diisyaratkan oleh Rosululloh : “Antara penjual dan pembeli itu ada pilihan selama keduanya belum berpisah jika keduanya jujur dan menjelaskan barangnya maka diberkahi dalam jual belinya dan jika keduanya dusta dan menyembuny ikan cacat barangnya maka dihapus barokahnya”. Dan adanya kekurangan dalam kehususan ini tidak mengeluarkan seseorang dari golongan yang selamat akan tetapi bagi tiap-tiap derajat itu sesuai yang mereka kerjakan. Kekurangan dalam hal tauhid terkadang dapat mengeluarkannya darinya seperti ada kekurangan dalam

description

Ciri-ciri Husus Golongan yang SelamatOleh : Syaikh Al’Allamah Bin BaazBeberapa Tanda Golongan yang Selamat Oleh : AsySyaikh Sholih bin FauzanDitulis:Abu Ya’qub Ahmad Hamdani bin Muslim Al JawyPenerbit : Maktabah ArRisalahPunggur - Batam - KEPRI

Transcript of Beberapa Ciri Khusus & Tanda Golongan Yang Selamat

  • Ciri-ciri Husus Golongan yang Selamat

    Oleh : Syaikh AlAllamah Bin Baaz

    Ditulis:

    Abu Yaqub Ahmad Hamdani bin Muslim Al Jawy

    Penerbit : Maktabah ArRisalah

    Punggur - Batam - KEPRI

    Ciri husus golongan yang selamat yang paling menonjol adalah berpegang teguh dengan

    ajaran Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam dalam aqidah, ibadah, ahlak dan muamalah.

    Pada empat pokok ini anda menemukan golongan yang selamat sangat menonjol :

    Maka dalam hal aqidah anda menemukan mereka berpegang teguh dengan dalil dari

    alquran dan as sunnah pada masalah tauhid yang murni atau tauhid uluhiah Alloh, rububiah

    dan asma dan sifatNya.

    Dalam masalah ibadah anda menemukan mereka berbeda dengan golongan lain disebabkan

    berpegang teguh dan mempraktekkan ibadah sesuai cara rosululloh shollallohu alaihi wa

    sallam apakah pada masalah jenis, sifat, ukuran, waktu, tempat dan sebab ibadah. Anda

    tidak menemukan mereka mengadakan kebidahan dalam agama Alloh bahkan mereka

    orang-orang yang sangat beradab kepada Alloh dan rosulNya, tidak mendahului di depan

    Alloh dan rosulNya dalam memasukkan sesuai dari masalah ibadah yang Ia tidak

    mengijinkannya.

    Dalam ahlak, anda menemukan berbeda dengan golongan yang lainnya dengan baiknya

    ahlak seperti mencintai saudaranya, lapang dada, wajah cerah, baik cara bicaranya, murah

    hati, pemberani dan ahlak mulia yang lainnya.

    Dalam masalah muamalah anda menemukan mereka bermuamalah dengan manusia

    dengan jujur dan kejelasan yang diisyaratkan oleh Rosululloh :

    Antara penjual dan pembeli itu ada pilihan selama keduanya belum berpisah jika keduanya

    jujur dan menjelaskan barangnya maka diberkahi dalam jual belinya dan jika keduanya dusta

    dan menyembuny ikan cacat barangnya maka dihapus barokahnya.

    Dan adanya kekurangan dalam kehususan ini tidak mengeluarkan seseorang dari golongan

    yang selamat akan tetapi bagi tiap-tiap derajat itu sesuai yang mereka kerjakan. Kekurangan

    dalam hal tauhid terkadang dapat mengeluarkannya darinya seperti ada kekurangan dalam

  • hal keihlasan, demikian juga kebidahan terkadang mengeluarkannya dari golongan yang

    selamat.

    Adapun kekurangan dalam masalah ahlak dan muamalat tidaklah mengeluarkan seseorang

    dari golongan yang selamat meskipun mengurangi kedudukannya.

    Kita membutuhkan rincian dalam masalah ahlak. Termasuk masalah ahlak yang terpenting

    adalah persatuan kalimat dan bersatu di atas kebenaran yang telah Alloh wasiatkan. Alloh

    taala berfirman :

    Dia telah mensyari`atkan kamu tentang agama Islam/tauhid yang telah diwasiatkan-Nya

    kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (AlQur'an) dan apa yang telah

    Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama (tauhid, iman, taat

    kepadaNya dan rasul-rasulNya dan menerima syariatNya) dan janganlah kamu berpecah

    belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka

    kepadanya. Allah memilih kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi

    petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali taat kepada-Nya.1

    Dan Ia mengabarkan bahwa Nabi kita berlepas diri dari orang-orang yang

    memecah belah agamanya dan bergolong-golongan. Alloh taala berfirman :

    Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka terpecah menjadi

    banyak golongan2, mereka bukan dari golonganmu sedikit pun3. Sesungguhnya urusan

    mereka hanyalah (diserahkan) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada

    mereka apa yang telah mereka perbuat pada hari kiamat4.

    Maka persatuan kalimat dan hati termasuk ciri husus golongan yang selamat ahlus sunnah

    wal jamaah jika terjadi perselisihan di antara mereka dari masalah ijtihadiah tidak sampai

    menyebabkan saling dengki, permusuhan dan kebencian, bahkan mereka meyakini mereka

    adalah saudara. Bahkan seorang dari mereka sholat di belakang imam yang berbeda

    pendapat dalam masalah fiqih dengannya seperti makmum yang berpendapat batalnya

    wudhu orang yang makan daging onta sholat di belakang imam yang berpendapat tidak

    batal wudhunya, ia memandang sholat di belakang imam tersebut sah meskipun

    1 Asy Syura : 13. Inti agama yang diseru semu rasul adalah ibadah kepada Alloh Taala semata tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun walaupun syariat dan cara ibadah berbeda-beda. (Ibnu Katsir dan lihat tafsir Fathul Qadir, Syaukani) 2 Golongan-golongan yang sesat. 3 Mereka adalah ahli bidah, pembuat kerancuan agama dan orang-orang sesat serta yang sejenisnya dari umat ini. 4Al Anam :159.

  • seandainya ia sholat sendiri memandangnya tidak sah. Semua itu karena mereka

    memandang perselisihan yang muncul dari ijtihad pada perkara yang boleh ijtihad padanya

    sesungguhnya bukan perselisihan karena masing-masing mereka telah mengikuti apa yang

    wajib diikuti/dalil yang tidak diperbolehkan berpaling darinya. Maka mereka memandang

    bahwa saudaranya jika menyelisihi mereka dalam amalan apa saja karena mengikuti dalil

    pada hakikatnya sama dengan mereka. Karena mereka yang mengajak mengikuti dalil

    bagaimanapun keadaannya. Jika menyelisihi mereka pada apa yang mencocoko dalil di sisi

    mereka maka pada hakikatnya mencocoki mereka karena ia berjalan pada yang apa yang

    mereka seru dan mengambil petunjuk darinya dari berhukum dengan kitabulloh dan sunnah

    rosulillah . Dan tidak tersembunyi lagi bagi kebanyakan ahli ilmu adanya

    perbedaan pendapat di kalangan sahabat pada masalah seperti ini bahkan di jaman Nabi

    dan beliau tidak mencela seorang pun dari mereka. Ketika Rosululloh pulang dari

    peperangan Ahzab dan ditemui Jibril, dan Jibril menunjuk ke Bani Quraidhoh yang

    membatalkan perjanjian secara sepihak, maka beliau berseru kepada sahabat dan berkata :

    Janganlah seorang di antara kalian sholat ashr kecuali telah sampai di Bani Qoraidhoh.

    Lalu sahabat keluar dari Madinah menuju ke tempat Bani Qoraidhoh dan belum sampai

    tujuan tiba waktu sholat ashr. Maka di antara mereka ada yang mengahirkan sholat hingga

    sampai di Bani Qoraidhoh setelah keluar waktu sholat karena perintah Rosulillah

    : Janganlah seorang di antara kalian sholat ashr kecuali telah sampai di Bani

    Qoraidhoh. Dan di antara mereka ada yang sholat pada waktunya dan mengatakan :

    Rosulillah memerintahkan kita untuk menyegerakan keluar dari Madinah

    dan tidak menginginkan kita untuk mengahirkan sholat dan mereka semuanya benar dan

    bersamaan dengan itu Rosulillah tidak marah kepada salah satu dari kedua

    kelompok itu dan masing-masingnya tidak saling bermusuhan dan membenci dikarenakan

    perbedaan dalam memahami dalil (nash). Oleh karena itu aku memandang bahwa wajib

    bagi kaum muslimin yang menasabkan kepada as sunnah agar menjadi umat yang satu,

    tidak bergolong-golongan, seperti ini menasabkan kepada satu kelompok dan yang lain

    kepada kelompok lainnya dan yang ketiga kepada kelompok yang ketiga di mana mereka

    saling menyerang dengan ucapan-ucapan, saling bermusuhan dan membenci dengan sebab

    perbedaan yang diperbolehkan ijtihad padanya dan aku tidak perlu menyebutkan

    kelompoknya akan tetapi bagi yang berakal paham dan jelas masalahnya baginya.

    Maka aku memandang wajib bagi ahlus sunnah wal jamaah untuk bersatu meskipun

    mereka berselisih pada perkara yang dikehendaki dalil sesuai pemahaman mereka.

    Sesungguhnya ini adalah perkara yang mudha, alhamdulillah. Yang penting adalah persatuan

    hat dan kalimat dan tidak diragukan musuh-musuh muslimin menyukai mereka berpecah

    belah apakah mereka musuh yang terang-terangan atau musuh yang menampakkan

    menolong muslimin atau Islam padahal mereka tidak seperti itu. Maka wajib kita

    membedakan diri dengan ciri husus ini yang merupakan ciri golongan yang selamat yaitu

    bersatu di atas kalimat yang satu. (Dari Fatawa Muhimmah Liamumil Ummah, Syaikh Bin

    Baaz, 17-22).

  • Beberapa Tanda Golongan yang Selamat

    Oleh : AsySyaikh Sholih bin Fauzan

    Ditulis:

    Abu Yaqub Ahmad Hamdani bin Muslim Al Jawy

    Penerbit : Maktabah ArRisalah

    Punggur - Batam - KEPRI

    Golongan yang selamat yang ditolong di jaman sekarang sampai hari kiamat adalah

    kelompok yang dikatakan Rosululloh ketika beliau ditanya siapa mereka saat beliau

    bersabda

    :Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, Nasrani terpecah menjadi 72 golongan dan umatku

    akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya di neraka kecuali satu. Sahabat bertanya : hai

    Rosululloh siapakah golongan yang selamat itu? Rosulullah bersabda : Orang

    yang berjalan di atas jalanku dan sahabatku pada hari ini.5

    Dan Alloh mengatakan tentang mereka dalam firmanNya:

    Assbiqunal awwalun6 di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang

    mengikuti mereka dengan baik,7 Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada

    Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di

    dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.8

    Termasuk tanda golongan selamat adalah berpegang teguh dengan ajaran Rosululloh dan

    sahabatnya, sabar di atas kebenaran dan tidak memperdulikan ucapan-ucapan orang-orang

    5 HR. Tirmidzi (2641), AlHakim (1/129) dan AlLalikai (1/100, dalam satu riwayat : Mereka adalah AlJamaah dan tangan Alloh di atas Jamaah. 6 Mereka adalah sahabat yang mengalami shalat dua kiblat, mempersaksikan baiat ridhwan dan Hudaibiah, ikut perang Badar. Yang paling afdhal adalah khulafurrasyidin, kemudian enam orang yang dijamin masuk surga,

    sahabat yang ikut perang Uhud, yang menyaksikan baiat Ridhwan dan Hudaibiah. (Fathul Qadir, 729). Maka

    celakalah orang-orang yang mencela dan membenci mereka dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan

    baik!((Ibnu Katsir) 7 Mengikuti mereka dengan keyakinan, amal dan ucapan. (Taisir alKarimir Rahman, asSady, 729) 8 AtTaubah : 100

  • yang menyelisihinya dan tidak takut celaan orang-orang yang mencela dalam beragama.

    Rosulillah bersabda :

    Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menampakkan kebenaran, tidak

    membahayakan mereka orang-orang yang menghinakan dan menyelisihi mereka sampai

    datang hari kiamat dan mereka dalam keadaan seperti itu. Dan termasuk sifat mereka

    adalah mencintai salafush sholih, memuji mereka, mendoakan kebaikan untuk mereka dan

    berpegang teguh dengan jejak mereka, tidak meremehkan seorang pun dari salaf, apakah

    sahabat atau orang-orang setelah mereka. Dan termasuk tanda golongan yang

    menyimpang : membenci salaf dan manhaj salaf dan memperingatkan manusia darinya.

    (AlAjwibah AlMufidah Ala As ilah AlManhaj AlJadidah, Abu Abdillah Jamal bin Furaihan

    AlHaritsi, 79-81)