biologi populasi

29
Kelompok 3 Anggota: 1. Anggitio (A1L113001) 2. Nurlana Rahayu (A1L113009) 3. Agung Saputra (A1L113017) 4. Wisnu Bima (A1L113029) 5. Jakaria (A1L113033) 6. Razan Faishal (A1L113065) 7. Octavianiauditia (A1L113071) 8. Dwi Rahmayanti (A1L113081) 9. Dimas Ade (A1L113083) 10. Rindira (A1L113053) 11. Ratih Sukma W (A1L113091) BIOLOGI POPULASI

Transcript of biologi populasi

Page 1: biologi populasi

Kelompok 3Anggota:

1. Anggitio (A1L113001)

2. Nurlana Rahayu (A1L113009)

3. Agung Saputra (A1L113017)

4. Wisnu Bima (A1L113029)

5. Jakaria (A1L113033)

6. Razan Faishal (A1L113065)

7. Octavianiauditia (A1L113071)

8. Dwi Rahmayanti (A1L113081)

9. Dimas Ade (A1L113083)

10. Rindira (A1L113053)

11. Ratih Sukma W (A1L113091)

BIOLOGI POPULASI

Page 2: biologi populasi

PENGERTIAN

Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya.Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi perhatian utama dalam kajian genetika populasi.

Page 3: biologi populasi
Page 4: biologi populasi

Hukum Hardy-Weinberg Godfrey Harold

Hardy dan Wilhelm Weinberg tahun 1908

secara terpisah menemukan dasar-dasar

frekuensi alel dan genetik dalam suatu

populasi. Prinsip yang berupa pernyataan

teoritis tersebut dikenal sebagai hukum

(prinsip kesetimbangan) Hardy-Weinberg.

Pernyataan itu menegaskan bahwa

frekuensi alel dan genotip suatu populasi

(gene pool) selalu konstan dari generasi

ke generasi dengan kondisi tertentu.

Page 5: biologi populasi

Dalam tahun 1908 G. Hardy (seorang ahli matematika bangsa inggris) dan W. Weinberg (seorang dokter bangsa jerman) secara terpisah menemukan dasar-dasar yang ada hubungan dengan frekuensi gen di dalam populasi. Prinsip yang berbentuk pernyataan teoritis itu dikenal sebagai prinsif ekuilibrium Hardy Weinberg.pernyataan itu menegaskan bahwa didalam populasi yang equilibrium (dalam kesimbangan), maka baik frekuensi gen mapun frekuensi genotip akan tetap dari satu generasi ke genarasi seterusnya. Ini dijumpai dalam populasi yang besar, dimana perkawinan berlangsung secara acak (random) dan tidak ada pilihan/ pegetahuan atau faktor lain yang dapat merubah frekuensi gen.

Page 6: biologi populasi

Kondisi-kondisi yang menunjang HukumHardy-Weinberg sebagai berikut:

- Ukuran populasi harus besar- Ada isolasi dari polulasi lain- Tidak terjadi mutasi- Perkawinan acak- Tidak terjadi seleksi alam

Formulasi hukum Hardy-Weinberg dapatdijelaskan berikut ini:

p + q = 1

maka p = 1 – q dan q = 1 - p

Page 7: biologi populasi

Jadi, pada dasarnya hukum ini menyatakanbahwa frekuensi gen dominan dan resesifpada suatu populasi yang cukup besar tidakakan berubah dari satu generasi ke generasilainnya jika tidak adaseleksi, migrasi, mutasi, dan genetic drift. Keadaan populasi yang demikian disebutdalam keadaan equilibrium (dalam keadaanseimbang).Hukum Hardy-Weinberg antara lain memungkinkan perkiraan frekuensi gen dalam populasi dengan dominasi sempurnadimana hanya genotipe-genotipe darihomozigot resesif yang dapat ditentukan darifenotipe.

Page 8: biologi populasi
Page 9: biologi populasi

Populasi adalah sekelompok individu dalam satu spesies yang menempati suatu habitat yang menggunakan sumberdaya dengan cara yang sama dan dipengaruhi oleh faktor-faktor alam.

Kepadatan(densitas) populasi: jumlah individu suatu spesies per satuan luas atauvolume.

Cara mengukur kepadatan populasi:

• Menghitung langsung

• Tekniksampling (petak contoh)

• Indikator tidak langsung (feses, sarang, jejak, dll)

Page 10: biologi populasi

Faktor yang mempengaruhi

dinamika populasi

Faktor dalam

Kemampuan berkembang biak

Sifat mempertahankan

diri

Umur imago

Faktor luar

Suhu

Kelembaban

Curah hujan

Cahaya

Angin

Page 11: biologi populasi

Faktor Dalam

A. Kemampuan berkembang biakTinggi rendahnya kemampuan berkembang biak dipengaruhi oleh kecepatan berkembang biak dan perbandingan kelamin. Semakin tinggi kemampuan berkembang biaknya maka hama tersebut semakin cepat berkembang biak. Kecepatan berkembang biak dipengaruhi oleh keperidian dan jangka waktu perkembangan. Keperidian adalah besarnya kemampuan jenis hama untuk melahirkan keturunan baru. Sedangkan jangka waktu perkembangan adalah waktu yang dibutuhkan untuk berkembang sejak telur dikeluarkan sampai masak kelamin. Perbandingan kelamin yang dimiliki hama umumnya 1:1 namun pada keadaan tertentu perbandingan tersebut dapat berubah. Misalnya pada keadaan jumlah makanan banyak tersedia perbandingan antara jantan dan betina menjadi 1:3 sedangkan pada keadaan jumlah makanan sedikit jumlah jantan dapat mencapai 90% sehingga populasi berikutnya menurun.

Page 12: biologi populasi

B. Sifat mempertahankan diriHama tanaman mempunyai alat dan kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap gangguan organisme lain di sekitarnya. Misalnya ulat kantong (Metisa plana Wlk.) membuat kantong sebagai tempat tinggal. Bila diganngu, ia akan segera menutup pintu kantong dan sembunyi di dalamnya. Walang sangit (Leptocorixa acuta Thumb.) mengeluarkan bau kurang sedap. Ulat api (darna trima Mr.,) memiliki bulu beracun sehingga bila terkena kulit akan terasa panas. Wereng hijau (Nephotettix spp.) berwarna hijau mirip daun padi.

C. Umur imagoUmur imago mempengaruhi peningkatan populasi hama. Semakin lama umur betina, semakin banyak pula kesempatan untuk bertelur.

Page 13: biologi populasi

Faktor luar

A. Suhu

Suhu lingkungan sangat mempengaruhi suhu tubuh serangga dimana setiap serangga memiliki kisaran suhu tertentu. Apabila serangga berada di luar suhu ideal serangga akan mati dan apabila mendekati titik maksimum atau minimum serangga tersebut akan tidur. Sedangkan apabila serangga berada pada suhu efektif maka serangga akan mampu beraktivitas secara maksimal. Umunya suhu optimal serangga adalah 26˚C, suhu minimumnya adalah 15˚C dan suhu maksimumnya antara 38˚C-45˚C.

Page 14: biologi populasi

B.Kelembaban

Kelembaban akan mempengaruhi perkembangan biakan dan aktivitas hidupnya. Misalnya hama gudang baru bisa menyerang apabila kadar air beras atau jagung di atas 14%.

C. Curah hujan yang tinggi dapat rnempengaruhi perkembangan populasi serangga secara langsung yaitu dengan pengaruh fisiknya akibat turunnya hujan terutama untuk serangga-serangga berukuran kecil dan mempengaruhi secara tidak langsung yaitu dengan mernbuat kondisi yang baik bagi perkernbangan penyakit yang dapat menjadikan serangga sakit hingga mengalarni kernatian,

Page 15: biologi populasi

D. CahayaBeberapa aktivitas serangga dipengaruhi oleh responnya terhadap cahaya, sehingga terdapat serangga yang aktif pagi, siang, sore atau malam hari. Cahaya matahari dapat mempengarui aktifitas dan penyebarannya. Habitat serangga dewasa (imago) dan serangga pradewasa (larva dan pupa) ada yang sama dan ada yang berbeda. Pada Ordo Lepidoptera, larva aktif makan dan biasanya menjadi hama, sedangkan serangga dewasanya hanya menghisap nektar atau madu bunga. Pada Ordo Coleoptera, umumnya larva dan imago aktif makan dengan habitat yang sama, sehingga keduanya menjadi hama (Jumar, 2000). Cahaya mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan, perkembangannya dan daya tahan kehidupan serangga baik secara langsung maupun tidak langsung. Cahaya mempengaruhi aktifitas serangga, cahaya membantu untuk mendapatkan makanan, tempat yang lebih sesuai. Setiap jenis serangga membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda untuk aktifitasnya

Page 16: biologi populasi

E. AnginAngin akan berpengaruh terhadap proses penyebaran hama. Pergerakan udara merupakan salah satu faktor yang penting dalam penyebaran serangga. Arah dari penyebaran serangga terkadang mengikuti arah angin. Angin berpengaruh terhadap perkembangan hama, terutama dalam proses penyebaran hama tanaman. Misalnya kutu daun dapat terbang terbawa angin sejauh 1.300 km, seperti penyebaran kutu loncat (Heteropsylla cubana). Seperti pada tahun 1986, kutu loncat lamtoro mengalami ledakan (Outbreak atau Explosive) pada daerah yang luas dalam waktu relatif singkat. Belalang kayu (Valanga nigricornis Zehntneri Krauss), bila terdapat angin dapat terbang sejauh 3-4 km. Selain mendukung penyebaran hama, angin kencang dapat menghambat kupu-kupu untuk bertelur, bahkan dapat mematikannya (Tarumingkeng, 1994).

Page 17: biologi populasi

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Menurut UU no 23/ 1997, daya dukunglingkungan hidup adalah kemampuanlingkungan hidup untuk mendukungperikehidupan manusia dan makhluk hiduplain.

Menurut Soemarwoto (2001), daya dukunglingkungan pada hakekatnya adalah dayadukung lingkungan alamiah, yaituberdasarkan biomas tumbuhan dan hewanyang dapat dikumpulkan dan ditangkap persatuan luas dan waktu di daerah itu.

Page 18: biologi populasi

Daya tampung

Pelestarian Daya Tampung Lingkungan Hidupadalah rangkaian upaya untuk melindungikemampuan lingkungan hidup untukmenyerap zat, energi, dan/atau komponenlain yang dibuang ke dalamnya.

Daya Tampung Lingkungan Hidup adalahkemampuan lingkungan hidup untukmenyerap zat, energi, dan atau komponenlain yang masuk atau dimasukkan kedalamnya.

Page 19: biologi populasi

Pelestarian

PDDLH adalah rangkaian upaya untuk melindungi

kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan

perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan

oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung

perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.

PDTLH adalah rangkaian upaya untuk melindungi

kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat,

energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke

dalamnya.

Page 20: biologi populasi

Pemeliharaan dan pengembangan LH

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapatdiperbaharui dengan hati-hati danefisien, misalnya: air, tanah dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasilmetalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metoda menambang danmemproses yang efisien, serta pendaurulangan(recycling)

4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkanfalsafah hidup secara damai dengan alam

Page 21: biologi populasi

Analisis daya dukung LH

• Konsep yang digunakan untuk memahami

ambang batas kritis daya-dukung ini

adalah adanya asumsi bahwa ada suatu

jumlah populasi yang terbatas yang dapat

didukung tanpa menurunkan derajat

lingkungan yang alami sehingga

ekosistem dapat terpelihara

Page 22: biologi populasi

Perlu direnungkan….

• Fungsi beban manusia tidak hanya pada

jumlah populasi akan tetapi juga konsumsi

perkapita serta lebih jauh lagi adalah

faktor berkembangnya perdagangan danindustri secara cepat.

• Satu hal yang perlu dicatat, bahwa adanya

inovasi teknologi tidak meningkatkan daya

dukung wilayah akan tetapi berperan

dalam meningkatkan efisiensi penggunaan

sumber daya alam.

Page 23: biologi populasi

• Analisis daya dukung (carrying capacity

analysis) merupakan suatu alat

perencanaan pembangunan yang

memberikan gambaran hubungan antara

penduduk, penggunaan lahan dan

lingkungan.

Page 24: biologi populasi

• Informasi yang diperoleh dari hasil analisis

daya dukung secara umum akan

menyangkut masalah kemampuan (daya

dukung) yang dimiliki oleh suatu daerah

dalam mendukung proses pembangunan

dan pengembangan daerah itu, dengan

melihat perbandingan antara jumlah lahan

yang dimiliki dan jumlah penduduk yang

ada.

Page 25: biologi populasi

Contoh daya dukung pada

pertanian

• Analisis daya dukung lahan dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut (mengacu padapersamaan 1):

• 1.Mengumpulkan data luas panen (ha) tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung, padi,umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

• 2.Mengumpulkan data-data produksi (ton/ha)tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung,padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

• 3.Menghitung produksi bruto/produksi kotor (ton)tanaman-tanaman penghasil kalori utama (jagung,padi, umbi-umbian, dan kacang-kacangan).

Page 26: biologi populasi

• 4. Menghitung produksi netto/produksi bersih(kkal/tahun) tanaman-tanaman penghasilkalori utama (jagung, padi, umbi-umbian, dankacang-kacangan).

• 5. Menghitung nilai konversi jumlah kalorimasing-masing tanaman penghasil kaloriutama sesuai ketetapanDaftar KomposisiBahan Makanan (DKBM), Depkes, 2008.

• 6. Menghitung daya dukung lahan (K) setiapdesa/kelurahan

Page 27: biologi populasi

Permasalahan mengenai lingkungan

• Alih fungsi lahan pertanian produktif

menjadi lahan non pertanian seperti

industri, permukiman, prasarana

umum, dan lain sebagainya.

• Penurunan secara signifikan luas hutan

tropis sebagai kawasan resapan air

• Meningkatnya satuan wilayah sungai

(SWS) yang kritis.

Page 28: biologi populasi

Usaha Perbaikan Daya Dukung

• Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikirperencanaan tata ruang wilayah untukmengatasi persoalan lingkungan hidup.

• “Suatu proses sistematis dan komprehensifuntuk mengevaluasi dampak lingkungan, pertimbangan sosial dan ekonomi, sertaprospek keberlanjutan dari usulan kebijakan, rencana, atau program pembangunan.”

Page 29: biologi populasi

Thank You