Buku Panduan Promosi Cobenefit Untuk Menejer Utiliti (Draft) Panduan Promosi Cobenefit BBIA...
Transcript of Buku Panduan Promosi Cobenefit Untuk Menejer Utiliti (Draft) Panduan Promosi Cobenefit BBIA...
Buku Panduan Promosi Cobenefit
Untuk Menejer Utiliti (Draft)
Daftar isi
Pendahuluan ................................................................................................................................ 1
1. Metode sederhana untuk mengevaluasi boiler batubara..................................................... 3
1.1 Rekaman input batubara, feed water, dan tekanan uap ................................................3
1.2 Rasio pembangkitan uap dan efisiensi termal ...............................................................3
1.3 Konduktivitas listrik air umpan, air kondensat dan blowdown water untuk boiler uap
batubara ....................................................................................................................................9
1.4 Angin blower untuk stalker............................................................................................13
2. Lokasi penanganan utama ................................................................................................. 14
3. Item tindakan terpisah ........................................................................................................ 18
3.1 Kuantitas input batubara ...............................................................................................18
3.2 Kuantitas udara blower .................................................................................................29
3.3 Konsentrasi oksigen dan suhu dalam gas buang ........................................................35
3.4 Tekanan uap .................................................................................................................38
3.5 Air umpan ......................................................................................................................41
3.6 Air blowdown .................................................................................................................44
3.7 Lain-lain .........................................................................................................................45
4.Item Tindakan Terkait ......................................................................................................... 54
4.1 Generator tekanan diferensial uap ...................................................................................54
4.2 Kompresor kinerja tinggi ...................................................................................................58
1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia sedang mengalami modernisasi sosial dan industri yang pesat, tetapi konsumsi energi juga
meningkat pesat seiring dengan modernisasi. Indonesia telah berubah dari negara penghasil minyak
menjadi negara pengonsumsi minyak, karena hal ini maka sebagai sumber energi di bidang industri
menggunakan batubara yang secara melimpah diproduksi, memiliki nilai kalor yang rendah dan harga
unit yang murah.
Dengan kata lain, dalam bidang industri di Indonesia, kami berkontribusi dalam edukasi industri agar
dapat memamfaatkan energi yang lebih murah daripada minyak.
Namun, dari sudut pandang promosi penanggulangan pemanasan global berdasarkan konvensi
Paris, negara-negara yang telah menandatangani konvensi menyatakan permasalahan tentang
penggunaan batubara yang mengeluarkan dalam kuantitas besar gas rumah kaca. Oleh karena itu,
penghematan energi yang efektif diperlukan untuk fasilitas boiler yang menggunakan batubara sebagai
sumber energi.
Selain itu, dengan menggiatkan penghematan energi, sebagai dampak positifnya kuantitas konsumsi
energi, atau biaya pembelian bahan bakar dapat dikurangi dan biaya produksi dapat diturunkan.
PENANGANAN LINGKUNGAN DAN "COST DOWN" MELALUI PENDEKATAN CO-BENEFIT
Kementerian Lingkungan Hidup Jepang dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman tentang kerjasama bilateral kedua negara sejak
2017 (Jepang: Nota kerjasama tentang kerjasama lingkungan antara Kementerian Lingkungan Hidup
Jepang dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia) dengan tujuan untuk
mempromosikan kerjasama penanganan polusi udara dan perubahan iklim di Indonesia. Telah
dilakukan kerjasama untuk promosi pendekatan Co-benefit untuk penanganan kedua masalah tersebut
diatas melalui penghematan energi.
Secara kongkritnya, utamanya menargetkan industri yang menggunakan boiler berbahan bakar batu
bara dan memamfaatkan sistem uap, berfokus pada pada proyek percontohan dengan melakukan
diagnosa item penanganan terkait hemat energi dan reduksi emisi gas dan memberikan panduan
praktis untuk tujuan tersebut, dan dalam rangka pembinaan sumber daya manusia yang akan
bertanggung jawab untuk kegiatan-kegiatan tersebut di Indonesia, maka untuk tujuan ini, kami telah
membuat buku panduan yang merangkum metode pendekatan Co-benefit untuk engineer dan untuk
operator (atau untuk manajer utiliti).
Buku pegangan ini mengekstrak esensi terpenting dari buku pegangan untuk operator yang telah
disiapkan selama ini dan kami tambahkan masukan yang diperoleh dari proyek percontohan tahun ini.
Pastikan buku panduan ini dapat menjadi rujukan dalam menghadapi permasalahan dari boiler yang
anda operasikan, silahkan lanjutkan upaya-upaya perbaikan efisiensi untuk menuju penanganan
lingkungan dan reduksi biaya.
Jika ingin mengetahui informasi dan metode tindakan yang lebih rinci, silahkan merujuk ke buku
pegangan untuk engineer dan operator yang dibuat pada tahun sebelumnya. Untuk bidang yang
membutuhkan teknologi lebih teknis seperti boiler serbuk batubara dan boiler minyak, silahkan merujuk
ke literatur teknis seperti yang disusun oleh Profesor Herri.
Selain itu, karena buku pegangan ini ditujukan untuk manajer utiliti, buku ini juga memperkenalkan
langkah-langkah penghematan energi seperti perangkat mesin terkait boiler uap ataupun kompresor
yang digunakan di banyak pabrik, karenanya silahkan mamfaatkan buku ini secara efektif.
2
3
1. METODE SEDERHANA UNTUK MENGEVALUASI BOILER BATUBARA
Boiler uap berbahan bakar batubara digunakan sebagai sumber panas di berbagai bidang industri, dan
penulis berpikir ada banyak orang yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai kinerjanya.
Anda dapat menilai kinerja boiler uap batubara dengan mempraktikkan hal-hal berikut.
1.1 REKAMAN INPUT BATUBARA, FEED WATER, DAN TEKANAN UAP
Diharapkan untuk melakukan pencatatan kuantitas input batubara, kuantitas feed water (kuantitas
uap),dan tekanan uap dalam satuan jam.
Pastikan dilakukan pencatatan nilai baca meter input batubara per bucket, volume feed water, uap
dan tekanan uap, dan kalau memungkinkan dikonversi ke file elektronik Excel. Dan, bila anda
melakukan blowdown water secara manual, lakukan pencatatan waktu blowdown water-nya.。
Dengan adanya catatan ini, maka anda dapat mengevaluasi kondisi operasi boiler saat ini.
Glosari 1) Apakah itu blow: Boiler mendidihkan air pada suhu tinggi untuk menguapkannya menjadi
uap. Namun, boiler walaupun sedikit mengandung berbagai macam kotoran, dan kotoran ini tidak
menguap dan tetap berada di dalam boiler. Melepaskan sebagian atau semua air yang tidak perlu ini
disebut blow-off. Salah satu item manajemen harian utama boiler, biasanya disingkat sebagai blow.
1.2 RASIO PEMBANGKITAN UAP DAN EFISIENSI TERMAL
(1) Rasio pembangkitan uap
Maksudnya adalah kuantitas pembangkitan uap berdasarkan input batubara, dan memastikan
berapa banyak uap yang dapat dihasilkan dengan 1 ton batubara. Jika kuantitas uap tidak diukur,
kuantitas air yang dipasok ke boiler digunakan sebagai kuantitas uap.
Mengevaluasi dengan metode menghitung (kuantitas produksi uap) / t (kuantitas input batubara)
kuantitas produksi uap atau feed water dibagi dengan kuantitas input batubara.
Nilai ini bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran boiler, kualitas bahan bakar, dan hal lainnya
adalah kondisi pengoperasian, di mana dapat dilanjutkan tindakannya dengan penetapan nilai target
dari hasil perbaikan setelah melakukan studi komparatif pada perusahaan lain ataupun studi komparatif
sebelum dan sesudah tindakan.
Glosari 2) Rasio produksi uap: adalah kuantitas uap yang dapat dihasilkan dengan memasok 1ton
batubara ke dalam boiler. Evaluasi didasarkan pada asumsi bahwa nilai kalor batubara yang digunakan
dan tekanan (suhu) uap adalah konstan.
Rasio produksi uap berfluktuasi karena pengaruh kondisi pembakaran seperti kualitas batubara,
kualitas feed water, dan volume pengiriman angin, sehingga dapat digunakan sebagai indikator dasar
untuk kontrol pemeliharaan boiler pada umumnya.
Contoh 1) Contoh perhitungan rasio produksi uap
Input batubara per jam: 1.200 kg (4 bucket * 300 kg / bucket)
Feed water: 7 (㎥ / jam)
Di sini, dengan asumsi tidak ada blowdown, dan air umpan diasumsikan semua menjadi uap.
Kuantitas uap yang bisa dihasilkan dengan 1 ton batubara
4
= Feed water (㎥ / jam) / Input batubara (kg) = 7 / 1.200 * 1000 = 5,8 (t / t)
rumus 1-1-1
Kuantitas batubara yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton uap
= Input batubara (kg) / Feed water (㎥ / jam) = 1200/7 = 171 (kg / t)
Rumus 1-1-2
Kolom: target efisiensi produksi uap (volume produksi uap per 1 ton batubara)
Misalnya, jika nilai kalori batubara adalah 5,000 Kilo kalori / kg
Pertama pahami kondisi Angka target saat ini Nilai target akhir
Ada banyak kasus tingkat efisiensi
seperti ini di perusahaan yang
belum melakukan tindakan
・Level-nya kira-kira seperti ini
untuk perusahaan yang telah
melakukan tindakan atau
perusahaan yang telah menerima
panduan perbaikan pengoperasian
selama beberapa bulan.
・Jika dari awalnya pada level ini,
pengoperasian relatif baik
・Namun, ada ruang untuk
perbaikan lebih lanjut karena hal-
hal perbaikan lainnya.
・Secara teoritis, perbaikan
sampai level ini dimungkinkan.
・Manargetkan level ini untuk
jangka menengah dan panjang
Cth1) Input batubara per jam: 1.200 kg (4 bucket * 300 kg / bucket)
Kuantitas feed water: 7 (㎥ / jam) Suhu feed water 60 (° C)
Nilai kalori batubara:5,000(kcal/kg)
Tekanan uap:8bar (tekanan gauge)
Rasio blowdown water:5%
Di sini, bila tidak ada blowdown water, semua air umpan karena menjadi uap,
Kuantitas uap yang bisa dihasilkan dengan 1 ton batubara
=Air suplai(㎥/h)/ input batubara(kg)=7/1,200*1000=5.8(t/t) 1-1-1 Rumus
Kuantitas batubara yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 ton uap
= Input batubara(kg)/ air suplai(㎥/h)=1200/7=171(kg/t) 1-1-2 Rumus
(2) Efisiensi termal boiler
Cth setelah tindakan
sekitar 6~7t/t Cth boiler sebelum tindakan
sekitar 5 (t(uap)/t(batubara))
Spek boiler
sekitar 7.6t/t
5
Efisiensi bahan bakar dihitung dengan rumus berikut ini menggunakan metode evaluasi nilai kalor
batubara yang dibakar di boiler dan nilai kalor uap yang dihasilkan dari boiler (disebut enthalpy).
Efisiensi termal boiler = kalori yang digunakan untuk menghasilkan uap (kkal) / kalori batubara
yang terbakar (kkal) * 100 1-1-3 rumus Efisiensi termal boiler = kalori yang digunakan untuk
menghasilkan uap (kkal) / kalori batubara yang terbakar (kkal) * 100
1-1-3 rumus
Dalam hal ini, kuantitas kalor yang digunakan untuk menghasilkan uap (kkal) = kuantitas uap jenuh
yang dihasilkan (kg) * (kuantitas kalor uap jenuh yang dihasilkan (entalpi)
(kkal / kg) - nilai kalori air jenuh yang dipasok ke boiler (entalpi) (kkal / kg))
rumus 1-1-4
Nilai kalor dari batubara yang terbakar (kkal) = kuantitas batubara yang dibakar oleh boiler (kg) *
nilai kalor dari batubara (kkal / kg)
Rumus 1-1-5
Glosari 3) Enthalpy: Disebut juga konten panas. Fungsi termodinamika yang
didefinisikan sebagai produk tekanan dan volume tambahan energi internal.
Maksudnya adalah energi panas dari uap dan air.
Glosari 4) Uap jenuh dan air jenuh: Uap dan air dalam keadaan di mana air fase
cair dan air fase gas (uap) saling berdampingan. Boiler menghasilkan uap dengan
air mendidih, sehingga menjadi uap jenuh dan air jenuh.
Berdasarkan hasil survei dan demo selama ini, nilai-nilai pada kolom berikut
dapat secara umum digunakan sebagai referensi untuk efisiensi termal boiler
batubara di Indonesia.
Kemudian, efisiensi termal dari boiler yang menggunakan gas alam atau bahan
bakar cair lebih dari 95%.
Kolom: patokan efisiensi pembakaran
Misalnya, jika nilai kalori batubara 5,000 Kilo kal / kg
Pertama pahami kondisi Angka target saat ini Nilai target akhir
・Contoh kasus sebelumnya
sekitar level ini
・Umumnya menjadi rendah
karena faktor sbb
・Level-nya kira-kira seperti ini
untuk perusahaan yang telah
melakukan tindakan atau
* Nilai desain boiler yang dipasang
・Secara teoritis, perbaikan
sampai level ini dimungkinkan.
Cth boiler sebelum tindakan
sekitar 30~50%
Cth setelah tindakan
sekitar 70~80%
Spek boiler
sekitar 80~90%(*)
6
Rasio pengoperasian rendah
Injeksi udara berlebihan
(konsentrasi O2 tinggi)
perusahaan yang telah menerima
panduan perbaikan pengoperasian
selama beberapa bulan.
・Jika dari awalnya pada level ini,
pengoperasian relatif baik
・Namun, ada ruang untuk
perbaikan lebih lanjut karena hal-
hal perbaikan lainnya。
・Manargetkan level ini untuk
jangka menengah dan panjang.
Oleh karena itu, kita dapat mengevaluasi efisiensi termal dari boiler dengan menghitung nilai kalor dari
input batubara ke boiler dan nilai kalor yang dikonversi menjadi steam. Nilai kalor batubara dan entalpi
uap diperoleh sebagai berikut.
① Nilai kalori batubara
Nilai kalor batubara kadangkala diukur secara internal di perusahaan, tetapi umumnya perusahaan
melakukan pengukuran ke lembaga analisa profesional.
Jika memungkinkan, ukur setidaknya sekali atau dua kali setahun atau, jika ada masalah dengan biaya,
minta kepada pemasok yang memasok batubara menginformasikan nilainya dan menggunakan nilai
tersebut.
Di sini, kita coba hitung senilai 5.000 kcal.kg.
② Nilai kalori uap (entalpi)
Entalpi uap dapat dengan mudah dihitung dari URL berikut.
https://www.tlv.com/global/TI/calculator/steam-table-pressure.html
Sebagai contoh, hasil perhitungan untuk entalpi uap 8 bar ditampilkan sebagai berikut.
Tekanan uap
Entalpi uap jenuh
7
Entalpi uap pada 8bar adalah 662 kkal / kg.
Entalpi air make-up sebelum dimasukkan ke boiler dihitung dari suhu air. Tepatnya, dihitung
dari tabel uap dengan cara yang sama dengan entalpi uap. Biasanya,
Enthalpy air jenuh pada 60 ℃ = 60kcal / kg
Tidak ada masalah dengan perhitungan seperti di atas.
③ Perhitungan efisiensi termal boiler
Coba kita hitung efisiensi termal boiler dengan rasio produksi uap 5,8kg / kg.
Kuantitas kalori yang diperlukan untuk menghasilkan uap 8bar adalah 602 kkal / kg
sebagaimana berikut.
Entalpi uap 8bar (662 (kkal / kg)) - entalpi feed water (60 ℃, 60kkal) = 602kkal / kg
Efisiensi termal boiler ini adalah berdasarkan rumus 1-1-4 dan 1-1-5,
Efisiensi termal boiler = nilai kalori yang digunakan untuk memproduksi uap (kkal) / nilai kalori
dari batubara yang dibakar (kkal) * 100 = 5.8 * 602 / 5.000 * 100 = 69,8%.
Namun, efisiensi termal ini adalah efisiensi termal yang mengabaikan rasio blowdown. Penting
dilakukan koreksi rasio blowdown.
Di sini, karena rasio blowdown 5%, maka 5% dari feed water terbuang, sehingga kuantitas uap
yang dihasilkan berkurang.
Efisiensi termal boiler setelah koreksi blowdown= Efisiensi termal boiler * (1-rasio blowdown/100)
Rumus 1-1-6
=69.8*(1-5/100)=66%
Selain rasio blowdown, perlu untuk koreksi nilai kalori batubara dan koreksi densitas air umpan,
tetapi perhitungan kasar efisiensi termal dapat dihitung menggunakan rumus 1-1-6.
Cth 2) Patokan nilai kalori batubara dan kuantitas produksi uap
Dengan asumsi efisiensi termal boiler 80%, kuantitas produksi uap per nilai kalor batubara dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Namun, tekanan uap adalah 8bar, suhu air umpan adalah 60 ℃, dan rasio blowdown konstan pada
5%.
Kuantitas produksi uap
= Nilai kalori batubara * Nilai termal boiler / (entalpi uap- entalpi air umpan)
(1 - rasio blowdown/ 100)
Rumus 1-1-7
Berdasarkan rumus 1-1-7,
Kuantitas kalori batubara 4,000kcal/kg ⇒ 4,000*0.8/(662-60)*(1-0.05) = 5.3t/t(steam)
≒ 190kg/steam(t)
Kuantitas kalori batubara 5,000kcal/kg ⇒ 5,000*0.8/(662-60)*(1-0.05) = 6.3t/t(steam)
≒ 160kg/steam(t)
Kuantitas kalori batubara 6,000kcal/kg ⇒ 6,000*0.8/(662-60)*(1-0.05) = 7.6t/t(steam)
≒130kg/steam(t)
8
Ini akan menjadi panduan untuk mengetahui kondisi pengoperasian boiler.
Perhitungan dari kuantitas feed water boiler dan kuantitas pemakaian batubara, jika kuantitas uap
yang dihasilkan di bawah kuantitas uap yang disebutkan di atas, berarti ada kemungkinan batubara
digunakan secara sia-sia.
Kolom: Jenis batubara di Indonesia
Batubara menurut urutan sedikitnya volume karbon tetap dibagi empat jenis batubara yakni : lignit,
batubara subbituminous, batubara bitumen, dan antrasit.
Nilai kalori terendah untuk lignit dengan kuantitas karbon paling sedikit dan tertinggi untuk antrasit.
Kualitas batubara Indonesia sebagian besar adalah batubara dengan kalori < 6100 kkal/kg,
mencakup sekitar 90% dari total.
Source: Geological Agency of Indonesia, 2013
Dikutip dari material JOGMEC(http://www.jogmec.go.jp/content/300199588.pdf)
Kualitas batubara Indonesia (*108t)
9
1.3 KONDUKTIVITAS LISTRIK AIR UMPAN, AIR KONDENSAT DAN
BLOWDOWN WATER UNTUK BOILER UAP BATUBARA
Untuk mengoperasikan boiler uap secara stabil, penting pengendalian kualitas air dari feed water.
Konduktivitas listrik yang mudah diukur adalah penting sebagai indikator pengendalian kualitas air.
(1) Air umpan untuk boiler
Karena boiler menguapkan air yang merupakan air umpan, uap yang terkondensasi adalah air suling.
Jika air umpan walaupun sedikit mengandung kalsium, dll., yang dapat mengakibatkan kerak, zat-zat
ini terkonsentrasi dan mengakibatkan kerak pada permukaan heat exchanger boiler, selanjutnya akan
memperburuk bodi boiler. Akibatnya, kuantitas pemakaian batubara menjadi boros.
Kualitas air umpan untuk boiler dapat dengan mudah diketahui melalui konduktivitas listrik
Berikut ini adalah panduan air umpan yang direkomendasikan oleh pabrikan boiler.
Konduktivitas listrik dari air umpan:< 200μS/cm
Jika konduktivitas listrik air umpan jauh melebihi nilai ini, maka perlu dipertimbangkan "water
treatment" untuk air boiler.
(2) Air kondensat uap
Air kondensat yang terkondensasi dari uap, biasanya adalah air yang sangat bersih tanpa kandungan
garam.
Secara umum, konduktivitas berikut adalah panduan untuk air kondensat.
Konduktivitas listrik dari air kondensat:< 10μS/cm
Jika kondensat melebihi nilai ini, itu mungkin karena masalah seperti kontaminasi air mendidih boiler
atau lubang kecil atau kebocoran pada heat exchanger dll, perangkat yang menggunakan uap, untuk
itu perlu dilakukan pemeriksaan faktor penyebabnya.
Terutama dalam proses di mana kualitas uap langsung mempengaruhi kontrol kualitas produk,
diperlukan kehati-hatian dalam pemamfaatan ulang kondensat yang telah tercemar.
Foto menunjukkan kerak yang terjadi pada permukaan steam header, dalam contoh kasus ini, air
mendidih boiler mendidih secara berlebihan lalu tercampur masuk dalam pipa uap karena peningkatan
permintaan uap yang bersifat temporer dari proses produksi dalam pabrik.
Glosari 5) Konduktivitas listrik adalah indeks yang menunjukkan kemudahan aliran listrik, dan nilainya
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi elektrolit yang terkandung dalam larutan. Namun, suatu
zat yang tidak memiliki muatan (asam silikat) tidak mempengaruhi seberapapun banyaknya ia larut
dalam air. Sebagai skala meter konduktivitas listrik, mS / cm dan μS / cm sering digunakan. S adalah
kebalikan dari hambatan listrik (Ω).
10
(3) Konduktivitas listrik blowdown water
Blowdown water Air tiup diperkaya dengan air umpan dan bahan kimia untuk meningkatkan kualitas
air umpan. Kualitas blowdown water ini juga dapat diperiksa dengan konduktivitas listrik. Standar
konduktivitas listrik blowdown water adalah sebagai berikut.
Konduktivitas listrik blowdown water: < 7,000μS/cm
Jika kualitas air umpan baik, ada banyak contoh kasus di lakukan blowdown secara reguler biasanya
agar menjadi < 4.000 μS / cm.
Rasio Blowdown: Dapat dihitung dengan kuantitas blowdown water / kuantitas air umpan x 100 (%).
Jika rasio blow down ini menjadi tinggi, banyak air mendidih bersuhu tinggi akan terbuang, efisiensi
termal boiler akan berkurang, dan konsumsi batubara akan meningkat.
Biasanya, diharapkan disetting < 3%, bila kualitas air umpan buruk perlu hati-hati karena melewati
nilai target.
Kolom: Pentingnya kontrol kualitas air boiler
Untuk mengoperasikan pabrik boiler dengan aman dan efisien, selain dilakukan perawatan secara
mekanis dan perawatan secara kimia dan dalam waktu yang sama penting untuk mengendalikan
kualitas air setiap hari sehingga kualitas air dari air boiler selalu terjaga pada kondisi optimal.。
Kontrol boiler dimulai dengan menetapkan nilai target kontrol kualitas air untuk air suplai dan air
boiler berdasarkan model boiler, tekanan, jenis air umpan, syarat pengoperasian dll.
Selanjutnya, menentukan metode pengolahan air untuk mempertahankan target kualitas air, bahan
kimia untuk pengolahan yang optimal dan kuantitas aditif-nya, rasio blowdown dll.
Foto 1-1 Kerak pada steam header yang tampaknya disebabkan oleh kontaminasi boiling water ke dalam steam.
Scale
11
Setelah itu, penting untuk melakukan peninjauan ulang rasio blowdown, kuantitas aditif, dan bahan
kimia, metode pengolahan air, dan nilai target kontrol kualitas air dll., secara tepat waktu dengan
melakukan analisis kualitas air berkala dan inspeksi bongkar boiler dsb.
Substansi Fenomena Masalah Tindakan
Hardness
(Ca2+、Mg2+) ・Proses kerak pada permukaan bagian
dalam drum dan permukaan heat transfer.
・Efisiensi boiler menurun, sementara biaya
bahan bakar meningkat
・Adakalanya menyebabkan penyumbatan,
penonjolan dan pecahnya tabung evaporasi.
・water softener
・cleansing agent
・dispersant
Silika
(SiO2)
・desalinisasi
・cleansing agent
・dispersant
・Pengendalian konsentrasi air
boiler
Kuantitas pakai asam
pH4.8 komponen
(HCO3–)
・CO2 dihasilkan karena dekomposisi, dan pH
sistem kondensat menurun maka korosi
berlanjut.
・Pirolisis dalam boiler menyebabkan alkali
berlebihan
・cleansing agent
・Pengendalian konsentrasi air
boiler
・anti korosif kondensat
Besi
(Fe)
・Menjadi penyebab korosi bodi boiler dan
sistem kondensat, uap, dan feed water.
・dispersant
・Treatment sedimentasi
koagulasi
・Filtrasi aerasi
Gas terlarut
(O2、CO2)
・Membuat buruk kinerja resin penukar ion
・Menyebabkan korosi sekunder di dalam
boiler
・material deoksidasi
・Antikorosif kondensat
・Deaerasi
Residu evaporasi
・Menyebabkan carrier-over
・Kontaminasi resin penukar ion
・Mengendap dalam boiler, sebabkan kerak
・kontrol konsentrasi air boiler
・treatment filtrasi
・Treatment sedimentasi
koagulasi
Komponen minyak ・Menyebabkan carrier-over
・Proses kerak permukaan heat transfer
・treatment filtrasi karbon aktif
・Separasi floating
Sumber: Dikutip dari Kurita Kogyo HP(https://kcr.kurita.co.jp/wtschool/068.html)
Kolom: Kualitas air boiler di Jepang (JIS B 8223-2015) ← Periksa dengan JISC karena ada
hubungan hak cipta.
Item kontrol kualitas air
12
13
1.4 ANGIN BLOWER UNTUK STALKER
Dalam boiler batubara tipe stalker, batubara dibakar sepenuhnya dengan mengblower
udara dari bawah sambil menggerakkan batubara sebagai bahan bakar di atas stalker.
Jika udara yang dikirim ke stalker tidak memadai, batubara yang tidak terbakar akan tetap
berada di abu pembakaran dan konsumsi batubara akan meningkat.
Glosari 6) Stalker: Diagram skematik diperlihatkan pada Gambar 1.4-1, dengan belt berbentuk
kisi, bahan bakar seperti batu bara dsb. diletakkan di atas belt, lalu udara dihembuskan dari
bawah, sambil bahan bakar dijalankan dilakukan pembakaran. Volume udara disesuaikan
dengan throttle yang dipasang di beberapa lokasi.
Stoker
Coal
Throttle
Blowdowner
Air
Abu insinerasi batubara dengan sisa batubara yang tidak terbakar
Air
Good air blast Inappropriate air blast
Abu insinerasi yang terbakar tuntas
Throttle
Gambar1-4-1 Hubungan pembakaran dengan udara yang dikirimkan ke stalker
14
2. LOKASI PENANGANAN UTAMA
Saat melakukan kegiatan co-benefit dengan boiler batubara, utamanya yang
dipertimbangkan adalah investigasi dan penanggulangan di enam lokasi berikut sebagaimana
di bawah ini. Diagram tersebut adalah diagram skematis dari boiler tabung asap tabung
tungku, tetapi isi survei adalah sama juga untuk boiler tabung air.
Foto 2-1 Tabung air dari boiler water tube dan drum
airhttp://www.jbanet.or.jp/faq/category/boiler_type.html
Glosari 7) Economizer: Heat Exchanger yang umumnya menggunakan panas terbuang dari gas buang
boiler untuk pemanasan awal seperti terhadap air umpan. Tabung digunakan untuk pertukaran panas
antara gas dan cairan, dan pelat digunakan untuk pertukaran panas dari gas ke cairan. Kinerja
pertukaran panas ditentukan, misalnya, oleh area di mana gas dan cairan bersentuhan. Selain itu,
Gambar2-1-1 Diagram skematik dari boiler water tube
15
kinerja dapat ditingkatkan dengan menggunakan logam dengan konduktivitas termal yang tinggi,
seperti tembaga.
Dalam boiler water tube ditunjukkan pada Foto 2-1, gas pembakaran bertukar panas dengan air dalam
water tube untuk menghasilkan uap.
① Kuantitas input batubara
Kuantitas input batubara adalah kuantitas energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan uap, dll.
Penting untuk mengetahui dan mencatat kecepatan rotasi (frekuensi) stalker dan konveyor tipe
sekrup, kuantitas input per jam dan kuantitas input per hari.
② Volume blower
Kuantitas udara yang dibutuhkan untuk membakar batubara. Penting untuk mencatat frekuensi
inverter.
*Dengan menganalisis komponen batubara, mengukur kecepatan aliran di cerobong asap,
konsentrasi oksigen, suhu gas buang, dll., dapat menetapkan hitungan volume blower udara pada
frekuensi tersebut.
③ Konsentrasi oksigen dan suhu dalam gas buang
Dengan mengukur dan mencatat konsentrasi oksigen dan suhu setelah membakar batubara,
kuantitas energi yang dibuang oleh gas buang dapat diketahui.
④ Tekanan uap
Dengan tekanan uap memungkinkan untuk menghitung entalpi uap dan memungkinkan perhitungan
kuantitas energi yang digunakan.
⑤ Air umpan
Dengan mengukur dan merekam debit, suhu, dan konduktivitas listrik air umpan, maka dapat
diketahui kuantitas uap yang dihasilkan, entalpi air umpan, dan rasio blowdown dan sebagainya.
.
⑥ Blowdown water
Air panas dengan suhu dan tekanan yang sama dengan uap. Jika kuantitas air blowdown besar,
maka efisiensi termal boiler berkurang.
Metode berikut dapat digunakan untuk memperkirakan rasio blowdown dengan mudah.
Metode perkiraan dari konduktivitas listrik air umpan dan air blowdown.
Perkiraan dapat dihitung dengan rumus berikut
rasio blowdown
= konduktivitas listrik air umpan/ konduktivitas listrik air blowdown * 100 2-1-1Rumus
Sebagai contoh, pada Foto 2-1-1, konduktivitas listrik air umpan 393 μS / cm, dan konduktivitas listrik
air blowdown 1.984 μS / cm, maka dari rumus 2-1-1, adalah 19.8%.
16
Rasio blowdown = 393/1984*100 = 19.8%
Selanjutnya, rasio blowdown ini merupakan hasil perhitungan dari rasio konsentrasi air umpan. Oleh
karena itu, sekuantitas air mendidih yang terbuang dari pipa steam selain dari katup blowdown juga
dihitung ke dalam kuantitas blowdown.
Dalam contoh kasus ini, air blowdown dianggap sangat mempengaruhi efisiensi termal boiler.
Metode perhitungan dari diameter katup blowdown dan tekanan uap
Dari teorema Bernoulli, perkiraan perhitungan dapat dibuat dari perhitungan flow rate air yang
mengalir melalui pipa tekanan yang ditunjukkan di bawah ini.
Metode ini dapat menghitung kuantitas air blowdown yang terbuang dari buka tutup katup, tetapi
tidak dapat menghitung kuantitas air mendidih yang bercampur dalam pipa uap.
Flow rate (㎥ / dtk)
= Koefisien aliran keluar * area aliran * (2 x Tekanan diferensial / densitas air) ^ 0,5 2-1-2Rumus
Koefisien aliran keluar:sekitar 0.6~0.8
area aliran:(㎡)
Tekanan, tekanan diferensial:(Pa)
Densitas air:(kg/㎥)
Cth hitung)Coba menghitung flow rate blowdown dengan kondisi berikut.
Koefisien aliran keluar:0.7 (nilai rata-rata 0.6~0.8)
Diameter jalur aliran katup:diameter 40mm
Tekanan uap:9bar(9*10^5Pa)
Suhu air blowdown:180℃
Densitas air blowdown:886.8(kg/㎥)
2-1-2 Bila dibuatkan rumusnya sbb;
Flow rate(㎥/sec)=0.7*3.14*0.04^2/4*(2*9*100000/886.8)^(1/2)=0.0396
補給水の電気伝導度 393μS/cm
ブロー水の電気伝導度 1,984μS/cm
ブロー水
補給水
Photo 2-1-1 Example of measuring electrical conductivity of feed water and blowdown water
ブロー用バルブ例
17
Namun, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-2, perlu diperhatikan bahwa air blowdown adalah
air mendidih dan juga dapat bercampur masuk ke pipa uap dan header dan terbuang sebagai air
terkondensasi.
Sebagaimana digambarkan dalam gambar 2-2, Kuantitas air blowdown juga perlu memperhitungkan
air mendidih yang tercampur dalam pipa uap.
Boiler
Blowdown valve
Condensed water mixed with boiling water
Gambar2-1-2 Air mendidih boiler dikeluarkan dari steam trap
Ball Valve ブ例
Air bertekanan tinggi
tekanan:9bar densitas:886.8kg/m3
Tekanan atmosfer
debit:0.0396m3/sec ブ例
dia:40mm koefisien outflow:0.7
Kondensat yang dikeluarkan dari steam
traps di pipa steam dari boiler ke
header.Ini dianggap sebagai air
mendidih boiler, bukan kondensat yang
terjadi akibat radiasi panas dari
pipa.
18
Jika sekuantitas besar kondensat keluar dari steam trap di tengah pipa uap dari boiler ke header, dll.,
Ini dianggap sebagai boiling water boiler.∙
Untuk mencegah air mendidih masuk ke pipa uap, alat separator gas-cair seperti yang ditunjukkan
pada Gambar. 2-3 dapat dipasang di drum.
Gambar 2-3 Gambar garis besar alat separator gas-cair
3. ITEM TINDAKAN TERPISAH
3.1 KUANTITAS INPUT BATUBARA
(1) PENGURANGAN VOLUME KADAR AIR BATUBARA
Hubungan kadar air dengan batubara
Bila kita minta analisa batubara, akan dikirimkan hasil analisa seperti gambar 3-1-1.
Standarnya hasil pengukuran adalah “Standard analysis items”, kita juga dapat minta pengukuran
“Additional analysis items”.
Dalam gambar ar adalah “as received basis” ( berdasar kedatangan) dan ADB adalah “air dried
basis” (berdasar udara kering).
Secara nilai kalori batubara, dapat menggunakan apa adanya nilai “as received basis”.
Nilai kalori dilaporkan dalam ar dan ADB, tetapi Sulfur hanya dilaporkan pada ADB.
19
【cara menghitung sulfur dari as received basis】
Dengan rumus ini dapat menghitung sulfur ar.
Total sulfer(ar%)
= (100-Moisture(ar%))/(100-Moisture(adb%))*Total sulfur(adb%) 3-1-1Rumus
= (100-11.6) / (100-7.0)*0.79 = 0.75%
Sama juga, kita coba hitung nilai kalori ar.
Nilai kalori adb, menjadi seperti di bawah ini 5,064kcal/kg, menjadi angka yang sama dengan angka
laporan.
= (100-11.6) / (100-7.0)*5,328 = 5,064kcal/kg
Diagram skema metode perhitungan adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 3-1-2. Dengan
menggunakan rumus ini, nilai kalori dan kandungan komposisi dalam berbagai kadar air dapat dihitung
untuk batubara ini.
Gambar3-1-1 Hasil analisa batubara
Standard analysis items
Additional analysis items
20
Sulfur(adb%) Moisture(adb
Moisture(ar%) Sulfur(ar%)
100%
100%
Sulfur(ar%)=(100-Moisture(ar%))/(100-Moisture(adb%))*Sulfur(ar%)
Gambar 3.1 2 Metode perhitungan konten sulfur (koreksi kadar air)
21
1) Alasan perlunya tindakan
Ketika batubara dimasukkan ke dalam boiler dengan sekuantitas besar kadar air, maka kadar air
menguap di dalam tungku dan menjadi uap, tetapi uap ini terbuang bersama dengan gas buang
pembakaran.
※Umumnya brown coal kadar air 11.9%、karbon 54.4%、hidrogen4.09%、oksigen 17.85%、kalori
5,232kcal/kg.
Glosari 8)
HHV:Nilai kalor aktual adalah nilai kalor lebih tinggi (Higher Heating Value)
LHV:Kadar air yang terkandung dalam bahan bakar dan panas penguapan dari uap yang dihasilkan
oleh pembakaran tidak berkontribusi terhadap pembentukan uap yang dihasilkan oleh boiler. Nilai
panas yang dihilangkan dari nilai kalori bahan bakar ini disebut nilai panas rendah. (Nilai
Pemanasan Lebih Rendah)
Kelembaban 35%
Pembakaran
Uap 0.62kg
Panas akan terbuang:
335kcal/kg(8.7%)
Batubara 1kg
Energi yang dapat digunakan
untuk menghasilkan uap
Stockyard batubara
Nilai kalori 3,850kcal/kg(HHV) 3,515kcal/kg (LHV)
22
Sebagai contoh, membandingkan batubara dengan kadar air 5% dan 35% dengan kualitas batubara
yang sama, adalah sebagai berikut.
Dengan asumsi bahwa 10.000 ton batubara dengan kadar air 35% dan 3.850 kkal / kg dibeli setiap
tahun dengan harga 730Rp./kg, Mari kita hitung bila diganti dengan batubara dengan kadar air 5% dan
5.410 kkal / kg dari konsumsi energi. Dalam hal ini harga unit energi dibuat sama. 111
《Sebelum tindakan》
Kadar air 35% kuantitas pembelian batubara: 10,000t/thn (3,850kcal/kg HHV)
Energi yang digunakan untuk produksi uap: 35,150(Gcal/thn)(LHV)
3,515(Mcal/t)*10,000(t/thn) = 35,150(Gcal/thn)
Harga pembelian:7,300MRp./thn 10,000t/thn*730kRp./t=7,300MRp./thn
Harga satuan batubara per kalori:5.274 kcal/Rp. 3850(kca/kg)/730Rp./kg
Volume emisi gas CO2 /thn: 14,725 tCO2/thn 1.47 tCO2/t*10,000t/thn
《Setelah tindakan》
Pembelian Batubara 5% Kadar air: 6.508 t / tahun (5.462 kkal / kg HHV)
Energi yang dapat digunakan untuk menghasilkan uap: 35.150 (Gkal / tahun)
5,401kcal/kg*6,508t/tahun= 35,150(Gcal/tahun)
Harga pembelian: 6.962 MRp / tahun 5.642 (Mcal / t) * 6.508 (t / tahun) /5.274
(kcal / Rp.)
Emisi CO2 tahunan: 14.006 tCO2 / tahun 2,15 tCO2 / t * 6.508t / tahun
《Contoh efek tindakan》
Volume reduksi batubara setahun: 3,492t/thn (34.9%) 10,000t - 6,508t
Nilai reduksi biaya pembelian:338MRp./thn (4.6%) 7,300MRp. /tahun–
6,962MRp./tahun
Volume reduksi CO2:719 tCO2/thn (4.9%) 14,725tCO2/tahun – 14,006tCO2/tahun
Batubara 1kg Batubara 1kg
Kadar air 5% Kadar air 35%
3,850kcal(HHV)⇒3,515kcal(LHV) 5,642kcal(HHV)⇒5,401kcal(LHV)
2.15kgCO2/kg 1.47kgCO2/kg
23
Dengan kata lain, jika Anda membeli batubara berdasarkan berat sementara mengandung banyak
kadar air, anda akan membayar biaya bahan bakar ekstra hanya untuk porsi penguapan percuma
terhadap kadar air yang terkandung.
24
2) Metode penanganan utama
① Pencacahan batubara dengan membeli mesin pencacah/crusher
Dengan mencacah di pabrik sendiri, dapat menghemat biaya pencacahan dan juga dapat
mengurangi kesalahan penimbangan volume input batubara yang diakibatkan oleh fluktuasi nilai kadar
air.
② Pengeringan di stockyard
Dalam waktu tertentu bila menggunakan batubara dengan sebelumnya dikeringkan di stockyard
maka kadar air akan berkurang, sehingga kesalahan penimbangan volume input batubara akan
berkurang.
Gambar tersebut menunjukkan tingkat penguapan kelembaban yang diperoleh dengan menyimpan
lignit dalam ruangan pada sekitar 20 ° C.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa kadar air batubara menguap secara linier pada tingkat 1%
dalam 10 jam.
Dari kurva ini, walaupun di dalam ruangan kita dapat melihat munculnya perbedaan berat sekitar
2,5% setelah 24 jam dari penerimaan pengiriman.
Suhu tinggi di ruangan boiler dan stock yard umumnya di Indonesia, pengeringan batubara dapat
berlangsung > 2 kali lipat kecepatannya.
Dengan kata lain, bila menggunakan batubara setelah penerimaan pengiriman, misalnya setelah 2
hari, walaupun dengan batubara yang sama akan ada perbedaan berat antara 5% hingga 10%.
Foto3-1-1 Penyimpanan batubara dengan diberi atap
Gambar3-1-3 Ganti dengan waktu uji pengeringan batubara coklat
25
Sulit untuk mempercepat koefisien koreksi berat batubara yang dimasukkan ke dalam bucket setiap
waktu.
Ketika batubara dikeringkan di stock yard, sehingga menggunakan batubara yang seragam
kecepatan penguapannya, maka dapat dihitung volume input batubara secara akurat.
③ Pembelian dengan menentukan nilai kalori batubara
Batubara pada umumnya diperdagangkan berdasarkan nilai kalori. Misalnya, jika Anda membeli
dengan kondisi > 5.000 kkal / kg, maka anda dapat membeli batubara dengan kadar air rendah.。
Dimungkinkan juga untuk secara langsung membeli batubara berkualitas baik dengan kadar air
rendah yang disimpan di lokasi penambangan.
3) Efek yang diharapkan
① Reduksi volume batubara dan biaya
Reduksi kadar air 10% →reduksi konsumsi energi 1.5%(pembelian batubara reduksi > 10%)
(=Biaya bahan bakar、CO2、SOx dsb, hampir dengan rasio yang sama dapat direduksi)
② Memahami volume input batubara secara akurat
Banyak pabrik menghitung input batubara berdasarkan berat per bucket.
Karena berat jenis bervariasi akibat kadar air, maka kesalahan terjadi pada koefisien koreksi.
Secara umum, kesalahan perhitungan karena kadar air sekitar 10%, tetapi kesalahan bisa lebih
besar jika kandungan kadar airnya lebih tinggi.
Khususnya, perusahaan yang membayar biaya bahan bakar sesuai dengan kuantitas batubara yang
digunakan harus berhati-hati.
(2) MEMAHAMI KUANTITAS INPUT BATUBARA DAN UAP YANG DIHASILKAN
Dengan mencatat kuantitas uap yang dihasilkan per batubara setiap jam atau setiap hari, Anda dapat
memeriksa faktor beban boiler, efisiensi termal, dll.
1) Metode tindakan utama
Gambar 3-1-4 menunjukkan perubahan dari waktu ke waktu dalam kuantitas uap yang dihasilkan
oleh boiler 20 ton di sebuah pabrik dan kuantitas uap yang dihasilkan per batu bara.
Kuantitas input * koefisien koreksi
Perhitungan input batubara
26
Gambar tersebut menunjukkan bahwa kuantitas uap yang dihasilkan dan kuantitas uap yang
dihasilkan per batubara sangat bervariasi dari hari ke hari.
Kuantitas uap yang dihasilkan per batu bara tampaknya sangat bergantung pada kuantitas uap yang
dihasilkan per hari.
2) Efek yang diharapkan
Kuantitas uap yang dihasilkan per hari pada Gambar 3.1-4 adalah kuantitas steam yang dihasilkan
oleh boiler 20t, sehingga rata-rata beban boiler per hari dapat dihitung dari 24 jam / hari * 20 ton / jam =
480 ton / hari.
Gambar3-1-5 adalah diagram sebaran dari beban rata-rata harian boiler dan kuantitas uap yang
dihasilkan per batubara.
Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa ketika faktor beban boiler rendah, kuantitas uap yang
dihasilkan per batubara berkurang.
Dari persamaan regresi pada gambar,
Gambar3-1-4 hubungan antara kuantitas uap yang dihasilkan dan kuantitas uap yang
dihasilkan per batubara pada boiler batubara (20 tons)
Ketika faktor beban berkurang, kuantitas
uap yang dihasilkan per batubara (efisiensi
termal) berkurang.
Gambar3-1-5 Hubungan antara faktor beban boiler dan uap yang dihasilkan per
batubara.
27
Produksi uap per batubara dengan faktor beban 50% : 0,0625 * 50 + 0,4994 = 3,6 t / t
Produksi uap per batubara dengan faktor beban 80%: 0,0625 * 80 + 0,4994 = 5,5 t / t
Dengan kata lain, bila boiler ini ditingkatkan faktor bebannya dari 50% menjadi 80%,
(5.5-3.6)/3.6*100=53%・・・・・・・・・・・perbaikan efisiensi termal 53%!
Ini menunjukkan bahwa efisiensi termal dapat ditingkatkan hingga 53%.
Efek peningkatan ini adalah data selama 30 hari, yang dipengaruhi oleh kadar air batubara dan
selisih input angka, mengakibatkan perbedaan angka besar terhadap hasil perhitungan simulasi, tetapi
jika faktor beban boiler ditingkatkan, adalah mungkin untuk secara signifikan mengurangi konsumsi
bahan bakar.
Dengan cara ini, kiat penghematan bahan bakar dapat diperoleh dengan merekam dan menganalisis
data dalam satuan jam atau harian.
《Poin Hemat Energi》
i. Alasan efisiensi termal yang buruk ketika faktor beban boiler rendah
Walaupun boiler tidak menghasilkan uap, seperti yang ditunjukkan pada gambar, diperlukan
terbuangnya energi dengan kuantitas tetap dikarenakan radiasi panas dari badan boiler dsb..
Karena energi terbuang ini tidak berhubungan dengan faktor beban, jadi jika faktor beban menurun,
efisiensi termal boiler juga akan berkurang.
Energi terbuang ini akan bertambah atau berkurang tergantung pada ukuran boiler.
ii. Multiple control boiler
Rasio beban
100% Rasio beban
50%
Energy terbuang
Energy untuk uap
Energi yang dibutuhkan
walaupun tidak
menghasilkan uap
Energy untuk uap
Energy terbuang
Boiler 20t Boiler 20t
28
Misalnya, bila memerlukan uap 24t,
Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar, energi akan lebih efisien untuk menghasilkan uap 20t
dengan boiler 20t dan sisa 4t menggunakan boiler 5t yang lebih sedikit energi terbuangnya daripada
mengoperasikan dengan 2 unit boiler berkapasitas 12t, efisiensi energi akan lebih baik.
Energy terbuang sedikit,
hemat energi
Energy terbuang
Rasio beban
100%
20t
Energy untuk uap
Boiler 20t
Energy terbuang Rasio beban
80%
4t
Energy utk uap
Boiler 5t
Produksi uap 24t/h dengan boiler 20t dan 5t
Energy terbuang
Rasio beban
60%
12t
Energy untuk uap
Boiler 20t
Energy terbuang
Rasio beban
60%
12t
Energy untuk uap
Boiler 20t
Produksi uap 24t/h dengan 2 unit boiler 20t
29
3.2 KUANTITAS UDARA BLOWER
(1) REDUKSI UDARA BERLEBIH DALAM GAS BUANG PEMBAKARAN
Biasanya, konsentrasi oksigen atmosfer selalu mengandung 21% oksigen.
Sekuantitas oksigen dibutuhkan untuk bahan bakar tertentu, di mana kuantitas udara ditentukan,
tetapi konsentrasi oksigen dalam gas pembakaran ini adalah 0%. Volume udara ini disebut volume
udara teoritis.
Di sisi lain, kuantitas teoritis udara tidak cukup untuk pembakaran yang sebenarnya, dan untuk
membakar bahan bakar secara sempurna, perlu untuk disuplai porsi udara yang kurang. Kuantitas
udara yang kurang ini disebut kuantitas udara berlebih.
Keseimbangan kuantitas udara teoretis dan kuantitas udara berlebih adalah kuantitas udara yang
digunakan untuk pembakaran sebenarnya, dan disebut kuantitas udara sebenarnya, tetapi rasio
kuantitas udara sebenarnya terhadap kuantitas udara teoritis adalah
Rasio volume udara berlebih dengan volume udara teoretis dapat dihitung sebagai rasio udara (α)
menggunakan rumus berikut.
Rasio udara (α) = 21 ÷ (21 - konsentrasi oksigen dalam gas buang) 3-2-1 Rumus
Kuantitas udara berlebih dapat dihitung dengan rumus berikut.
Kuantitas udara berlebih = Rasio udara (α) -1 3-2-
2Rumus
Misalnya, volume udara teoretis (Ao) batubara coklat (kadar air 25,8%, karbon 45,84%, hidrogen
3,44%, oksigen 15,04%, sulfur 0,72%, nilai kalor 4,407 kkal / kg) dihitung dari persamaan berikut (3):
4,5 N ㎥ per kg batubara.
Ao = 8.89*C + 26.7*(H - O/8) + 3.33*S (N ㎥/kg) 3-2-3Rumus
Volume udara teoretis (Ao)= 8.89*45.84/100 + 26.7*(3.44/100 – 15.04/100/8) + 3.33*0.72/100
≒ 4.5N ㎥/kg
Dengan kata lain, untuk membakar batubara ini dengan boiler pada konsentrasi oksigen 9%,
Rasio udara:21÷(21-9) = 1.75
Kuantitas udara berlebih:1.75 - 1 = 0.75
α=3.5
O2=15%
Kuantitas
udara teoritis
O2=0%
α=1.75
O2=9%
Rasio udara optimal
Udara berlebih =0.75
Udara berlebih =2.5
Gambar3-2-3 Diagram skematik kuantitas udara teoritis, rasio udara dan kelebihan udara
30
Kuantitas udara sebenarnya:4.5 + (4.5*0.75) = 7.875N ㎥/kg
Demikian perhitungannya, perlu untuk mengontrol blower untuk mengirimkan 7.880 ㎥ udara per ton
dengan blower.
Bila konsentrasi oksigen adalah 15%, itu berarti perlu mengirimkan udara dua kali lebih banyak dari
15.740 ㎥.
31
1) Alasan perlunya tindakan
Jika udara yang melebihi dari yang dibutuhkan untuk pembakaran dikirim ke boiler, udara berlebih
dipanaskan dan dibuang, misalnya, kuantitas uap yang dihasilkan oleh boiler berkurang, berarti
efisiensi termal boiler berkurang.
Misalnya, jika seharusnya membakar pada konsentrasi oksigen 9%, maka bila membakar dengan
15%, berdasarkan gambar dan rumus 3-2-2, berarti memanaskan dan membuang udara berlebih 2.5-
0.75 = 1.75 kali lipat.
Kuantitasnya adalah 1,75 * 4,5 N ㎥ / kg = 7,88 N ㎥ / kg udara berlebih per 1 kg batubara, yang akan
dipanaskan dan dibuang.
Kuantitas panas berikut diperlukan untuk memanaskan udara.
Nilai kalori yang diperlukan untuk pemanasan udara = 0.307 * Suhu udara + 2.92 * 10-5 * (Suhu
udara) 2 (kkal / N ㎥)
Rumus 3-2-4
Misalnya, jika suhu gas buang dipanaskan pada 200 ° C, kuantitas panas yang dibuang karena udara
berlebih adalah 418 kkal / kg sebagaimana dihitung oleh rumus 3-2-4, dan energi yang terbuang adalah
sekitar 10% dari nilai kalori batubara.
Gambar, adalah diagram skematis dari konsumsi energi batubara yang dibakar dalam boiler.
Energi yang dikonsumsi oleh bodi boiler, abu pembakaran, dan air blowdown hampir konstan, tetapi
jika panas terbuang dari gas pembakaran meningkat, energi yang digunakan untuk menghasilkan uap
akan berkurang.
Batu bara 1t
Pembakaran
Konsentrasi O2:
15%
Gambar3-2-2 Skema pembakaran batubara dan kuantitas udara
Udara utk pembakaran
4,500 ㎥
Udara berlebih
11,240 ㎥
32
※Perubahan karena kerugian panas
gas buang
Panas terbuang dari bodi
boiler sekitar 5%
Gas pembakaran>5%
economizer
Abu pembakaran
beberapa persen
Air blowdown 1~2%
Recovery panas sekitar 5%
uap~<90% Pembangkit panas batubara
100%
※Sangat berubah akibat
konsentrasi oksigen
Gambar3-2-3 Skema konsumsi energi batubara yang dibakar oleh boiler
33
2) Metode tindakan utama
① Dengan asumsi bahwa kuantitas input batubara konstan, ukur konsentrasi oksigen dalam gas
buang dan secara bertahap turunkan frekuensi blower untuk mengurangi aliran udara sehingga
konsentrasi oksigen dikurangi menuju nilai target.
Metode kongkritnya adalah sbb :
i Setting nilai target konsentrasi oksigen
Konsentrasi oksigen yang ideal untuk setiap jenis bahan bakar yang digunakan dalam boiler adalah
sebagai berikut:
Tabel3-2-1 Konsentrasi oksigen sesuai bahan bakar boiler dan volume lelebihan udara
Dari Tabel 3-2-1, sangat ideal bahwa rasio udara adalah 1,7 hingga 2,0 (konsentrasi oksigen 8,6
hingga 10,5%) bila mengoperasikan pembakaran secara manual dengan tungku stalker. Namun,
karena sulit mengendalikan disebabkan fluktuasi beban boiler, dll., maka setting angka targetnya
dengan toleransi. (Misalnya, dalam kasus tungku stalker, jika sebelum tindakan sekitar 13%,
tetapkanlah target sekitar 9%.)
Jika sulit untuk menetapkan nilai target, ulangi langkah (2) dan targetkan untuk mengoperasikan
pada konsentrasi oksigen serendah mungkin.
ii Kontrol konsentrasi oksigen dengan menejemen pengoperasian
Tergantung pada tingkat permukaan air mendidih, air umpan disuplai secara otomatis.
Kumpulkan data kecepatan input batubara (frekuensi stalker dan frekuensi konveyor sekrup),
frekuensi blower, tekanan uap dan konsentrasi oksigen di awal, kemudian setelah itu setting frekuensi
blower dan kuantitas input batubara (frekuensi) pada konsentrasi oksigen target.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan dengan meminta saran dari engineer spesialis boiler atau
dengan meminta bantuan perusahaan servis maintenance.
*Sebaiknya untuk memasang oksimeter dalam saluran gas buang segera setelah saluran/ducting gas
buang di mana atmosfer belum bercampur masuk ke dalam gas buang. Pengukur konsentrasi
oksigen dapat dibeli mulai dari 150.000 yen
3) Efek yang diharapkan
Efek pengurangan konsentrasi oksigen dapat diperiksa dari gambar berikut.
*Basis gas kering
Sem i anthracite, w ith stoker 40 to 70 6-8.6Sem i anthracite, w ith traveling grate 30 to 60 4.8-7.9
Tabel. Tipe gas, Excess air (kelebihan udara) dan konsentrasi oksigen
Stoker batu bara 20-30 3.5-4.8M inyak (№2and №6) 10 to 20 1.9-3.5
Sem i anthracite w ith hand firing 70 to 100 8.6-10.5
40 6Coke oven gas 5-10 1-1.9Natural gas 5-10 1-1.9
Coke pulverized 15-20 2.7-3.5
Jenis bahan bakar Kelebihan udara(%) Konsentrasi oksigen(%)*
A thracite
34
Misalnya, seperti yang ditunjukkan pada gambar, ketika suhu gas buang adalah 200 ° C dan
konsentrasi oksigen berkurang dari 12% menjadi 8%, bahan bakar dapat dikurangi 4,5%.
Tabel ini sebaiknya dilampirkan karena setiap operator dapat memahami efisiensi pembakaran dari
waktu ke waktu dengan menempelkannya ke panel display seperti konsentrasi oksigen.
17.5%
200℃
13%
Gambar3-2-4 Hubungan antara suhu gas buang dan rasio kerugian energi pada setiap
konsentrasi oksigen
35
3.3 KONSENTRASI OKSIGEN DAN SUHU DALAM GAS BUANG
1) Item tindakan utama
① Pengukuran suhu gas buang
Dengan mengetahui konsentrasi oksigen dan suhu dalam gas buang pembakaran dalam gas buang,
akan dapat diketahui kuantitas heat loss.
Suhu gas buang diukur pada inlet saluran gas buang bodi boiler.
Kemudian pada Gambar 3-3-1, untuk economizer, kuantitas energi panas yang didapat oleh
economizer dapat diperkirakan dengan mengukur suhu dan konsentrasi oksigen pada inlet dan outlet
gas buang.
Jika suhu outlet gas buang economizer adalah >130 ° C dengan faktor beban boiler > 90% , dapat
diperkirakan area luas heat exchanger economizer kurang.
Hal ini dapat terjadi pada sistem boiler yang selama ini mengggunakan air umpan dengan suhu
ruangan, lalu menggunakan air umpan yang telah dicampur dengan air kondensasi untuk menaikkan
suhu air.
Tambahan bila melakukan instalasi economizer , maka akan dapat lebih efisien lagi dalam me-
recovery energi yang terbuang.
② Pengukuran konsentrasi oksigen
Karena konsentrasi oksigen tidak akan berubah selama udara tidak bercampur, maka dapat
dilakukan pengukuran di manapun sesuai kondisi tersebut.
2) Efek yang diharapkan
① Recovery panas terbuang dengan economizer
Gambar 3-3-1 Titik ukur suhu gas buang Blower
Uap
Input batu bara
gas buang
Pipa air
Economizer
stalker Ke proses produksi
Boiler
Lokasi ukur suhu gas buang
Air umpan
36
Sebagai contoh, kuantitas panas yang diperoleh oleh economizer dengan suhu gas buang inlet
230 ° C, suhu outlet 160 ° C, dengan konsentrasi oksigen 10% (termasuk panas yang dilepaskan dari
economizer) berdasarkan Gambar 3.3-2. kira-kira 5% di-recovery.
Selanjutnya, seperti yang ditunjukkan di bawah ini, jika economizer ditambahkan dan suhu outlet
mencapai 130 ° C, sekitar 2% dari panas terbuang akan diperoleh kembali dari semua gambar.
Dapat me-recovery panas terbuang setara
5% konsumsi batubara
economizer
Suhu gas buang inlet 230℃, O210%
Suhu gas buang outlet 160℃
Air umpan 70℃
Pre-heated air umpan
Gambar 3-3-2 Diagram skematik recovery panas terbuang oleh economizer
Dikutip dari gambar 3-2-4
37
Suhu gas buang inlet 230℃, O210%
Dapat me-recovery panas terbuang
setara 7% konsumsi batubara
Economizer
tambahan
economizer
Suhu gas buang outlet 130℃
Air umpan70℃
Pre-heated air umpan
Gambar3-3-3 Diagram skematik recovery panas terbuang dengan penambahan economizer
38
3.4 TEKANAN UAP
1) Item tindakan utama
Energi yang dimiliki uap, yaitu entalpi uap jenuh, dapat diketahui dari tekanan uap. Selain itu, jika
suhunya diketahui, entalpi air umpan dapat dihitung, dan energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
uap dapat dihitung.
Tabel 3-4-1 menunjukkan hubungan antara tekanan uap, suhu, dan entalpi.
Tabel 3-4-1 Menunjukkan hubungan antara tekanan uap, suhu, dan entalpi.
Silakan kutip nilai terperinci dalam tabel dari URL di bawah ini.
https://www.tlv.com/global/TI/calculator/steam-table-pressure.html
Dari tabel, untuk menghasilkan 1kg uap 8bar, diperlukan nilai kalor 662,8 kkal / kg.
Namun, jika suhu air umpan yang digunakan untuk menghasilkan uap adalah 70 ° C, energi yang
dibutuhkan oleh boiler adalah 592,8 kkal / kg seperti yang ditunjukkan pada gambar.
蒸気圧(bar) 温度 蒸気潜熱飽和水の比エンタルピ
飽和蒸気のエンタルピ
bar ℃ kcal/kg kcal/kg kcal/kg0 99.6 539.6 99.8 639.31 120.2 526.2 120.6 646.82 133.5 517.1 134.2 651.33 143.6 509.9 144.5 654.44 151.8 503.8 153.0 656.85 158.8 498.5 160.3 658.76 165.0 493.7 166.6 660.37 170.4 489.3 172.3 661.68 175.4 485.3 177.5 662.89 179.9 481.5 182.3 663.710 184.1 477.9 186.7 664.611 188.0 474.5 190.8 665.312 191.6 471.3 194.7 666.0
*蒸気表より引用。なお、圧力はゲージ圧。**1kcal=4.184kJとして算定。
Energi yang dibutuhkan boiler 662.8kcal/kg-70kcal/kg=592.8kcal/kg
Entalpi air umpan 70kcal/kg
Enthalpy 662.8kcal / kg uap 8 bar
39
2) Efek yang diharapkan
① Reduksi batubara melalui tekanan uap yang tepat
Misalnya, bila menggunakan air panas 130 ° C dari uap melalui heat exchanger di proses produksi,
dibandingkan uap 8bar, 5bar dan 3bar. Di sini, efisiensi termal boiler diperkirakan 80%.
Dari gambar 4-1,
Uap 3bar ⇒ Pakai panas laten uap 509,9 kkal/kg
Uap 5bar ⇒ Pakai panas laten uap 498.5kcal/kg
Uap 8bar ⇒ Pakai panas laten uap 485.3kcal/kg
《Contoh perhitungan》
Uap 3bar : (509.9-485.3) /485.3/ (80% / 100) efisiensi boiler * 100 = 6.3%
Uap 5bar:(498.5-485.3)/485.3/(80%/100)efisiensi boiler*100 = 3.4%
Dengan kata lain, jika uap 3bar digunakan, kuantitas batubara yang digunakan dapat
dikurangi sekitar 6,3%, dan jika 5bar digunakan, pengurangan 3,4% dapat dicapai.
Untuk 8bar dan 5bar, entalpi uap adalah berdasarkan tabel,
(662.8-558.7)/662.8/(80%/100)efisiensi boiler*100 = 0.8%
Untuk uap 5bar adalah 0,8%, tetapi efisiensi energi ditingkatkan.
② Efek hemat energi dengan recovery kondensat
Air terkondensasi adalah air panas bersuhu dan bertekanan tinggi. Dengan mengumpulkan air panas
ini dan menggunakannya sebagai air umpan boiler, dapat mengurangi pemakaian batubara yang
digunakan dalam boiler.
《Contoh perhitungan》
Suhu recovery kondensat:100℃
Rasio recovery kondensat:60%
Suhu softener(Air penukar ion):30℃
Tekanan uap yang dihasilkan:8bar
Efisiensi termal boiler:80%
Suhu air umpan boiler=100℃*60%/100 + 30℃*40%/100 = 72℃
Nilai kalor yang diperlukan untuk menghasilkan uap tanpa recovery kondensat:
662.8kcal/kg – 30kcal/kg =632.8kcal/kg
Nilai kalor yang diperlukan untuk menghasilkan uap setelah adanya recovery kondensat:
662.8kcal/kg – 72kcal/kg =590.8kcal/kg
Efisiensi perbaikan=(632.8kcal/kg-590.8kcal/kg)/ 632.8kcal/kg*100/(80%/100) =8.3%
Dengan kata lain, dengan mengumpulkan air kondensat sebesar 60% dan suhu 90 ° C,
konsumsi bahan bakar akan berkurang sebesar 8,3%.
Reduksi 6.3%
Reduksi 3.4%
40
Energi untuk boiler 662.8kcal/kg-30kcal/kg=632.8kcal/kg
Entalpi air umpan 30kcal/kg
Entalpi uap 8bar,662.8kcal/kg
Entalpi air umpan 72kcal/kg
Energi untuk boiler 662.8kcal/kg-72kcal/kg=590.8kcal/kg
Sebelum recovery kondensat
Setelah recovery kondensat
41
3.5 AIR UMPAN
1) Item tindakan utama
Dengan meningkatkan kualitas air umpan, maka dapat mengurangi air blowdown yang dibuang,
sehingga mengurangi kuantitas bahan bakar yang digunakan.
Standar kualitas air yang diinginkan untuk air umpan dievaluasi dengan kuantitas residu penguapan
yang tersisa ketika air diuapkan.
Karena boiler selalu menguapkan air, bahan yang tetap berada di pipa dalam boiler karena tidak
menguap menjadi kerak dan sejenisnya, yang mengurangi konduktivitas termal pipa dan menurunkan
efisiensi termal ketel.
Konduktivitas listrik digunakan sebagai indeks untuk mengevaluasi residu penguapan ini karena
mudah diukur. Namun, metode ini adalah metode perhitungan perkiraan.
Kualitas air dengan konduktivitas listrik < 200μS / cm diharapkan sebagai air umpan untuk boiler,
tetapi pedoman ini bervariasi tergantung pada komponen yang terkandung dalam air.
Foto 3.5-1: Contoh produk conductivity meter
(Provided by SATO SHOUJI INC.)
42
2) Efek yang diharapkan
Meningkatkan kualitas air dan menurunkan konduktivitas listrik, rasio blowdown berkurang, dan
sebagai hasilnya akan mengurangi kuantitas batubara yang digunakan dalam boiler.
Gambar 3.5-1 Gambar skematik hubungan kerugian panas dengan rasio blowdown
《Kondisi perhitungan》
Kondisi setting blowdown boiler:4500μS/cm
Konduktifitas listrik air umpan(softener):500μS/cm
Tekanan uap:8bar、
suhu uap175.4℃(kutipan dari tabel 3.4-1)
Entalpi uap:662.8kcal/kg
Suhu air umpan:72℃
Suhu softener:30℃
Entalpi air blowdown:177.5kcal/kg(dikutip dari tabel 3.4-1)
Perkiraan rasio blowdown:500(μS/cm) /4500(μS/cm)*100 = 11.1%
Kuantitas heat loss per kg uap karena blowdown adalah,
Heat loss:11.1%/(100-11.1%)*(177.5kcal/kg-30kcal/kg)/(80%/100)=23kcal/kg
Nilai kalori yang dibutuhkan menghasilkan uap:662.8kcal/kg-72kcal/kg + 23kcal/kg =614.8kcal/kg
Konduktivitas listrik air umpan setelah perbaikan:100μS/cm
Rasio blowdown setelah perbaikan:100(μS/cm) /4500(μS/cm)*100 = 2.2%
Sama juga,
Nilai heat loss:2.2%/(100-2.2%)*(177.5kcal/kg-30kcal/kg)/(80%/100)=4.1kcal/kg
Nilai kalori yang dibutuhkan menghasilkan uap:662.8kcal/kg-72kcal/kg + 4.1cal/kg =594.9kcal/kg
Efek reduksi bahan bakar=(614.8kcal/kg – 594.9kcal/kg)/614.8kcal/kg*100 = 3.2%
Diperlukan kalor 590,8 kkal / kg untuk menghasilkan uap 8bar
23kcal/kg
Heat loss karena blowdown11.1%
+ = 614.8kcal/kg
Diperlukan kalor 590,8 kkal / kg untuk menghasilkan uap 8bar
4.1kcal/kg
Heat loss karena blowdown 2.2%
+ = 594.9kcal/kg
Konduktivitas listrik dari air umpan
500μS / cm ⇒100μS / cm
Efek pengurangan bahan bakar 3,2%
43
Untuk membuat air keperluan boiler < 100μS/cm, digunakan perangkat produksi air jernih tipe
membran RO , sebelum memasuki proses RO air mentah perlu mendapatkan pre-treatment karbon
aktif.
Foto 3.5-2 Contoh peralatan produksi air murni membran reverse osmosis
Sumber : ORGANO COPORATION
Foto. 3.5-3 Perangkat penyaringan Karbon Aktif otomatis penuh
Sumber : ORGANO COPORATION
44
3.6 AIR BLOWDOWN
(1) PENGUKURAN VOLUME BLOWDOWN
Metode perhitungan dengan konduktifitas listrik
Air Blowdown adalah air panas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi yang menghasilkan uap dalam
kuantitas besar ketika tekanannya dikurangi menjadi tekanan atmosfer.
Ketika panas terbuang dari air blowdown di alihkan ke dalam softwater dengan heat exchanger, tidak
terjadi uap dan menjadi mungkin untuk mendapatkan kembali panas terbuang ke dalam soft water,
sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar.
1) Efek yang diharapkan
Bergantung pada rasio recovery heat exchanger, tetapi dapat dipulihkan sekitar 80% dari panas
terbuang yang dihitung dengan (Air umpan 3.5).
HE tipe shell dan tube
Gambar 3-6-1 Diagram skematis recovery panas terbuang blow water
Blow water
bersuhu tinggi
Buang blow water suhu
rendah blowdowndown
water
softwater Pre-heated softwater
Ke tangka air umpan
Gambar 3-6-2 Contoh Heat Exchanger
Sumber: Fuji Industry Co.,Ltd
※HE U-tube dapat dilepas, mudah untuk maintenance
HE shell & tube
(Fuji Industry Co.,Ltd) HE U-tube
(Fuji Industry Co.,Ltd)
45
3.7 LAIN-LAIN
(1) POIN PERHATIAN PERANGKAT PENGOLAHAN GAS BUANG
Peralatan pengolahan gas buang yang dipasang di boiler harus disetting untuk memungkinkan
pengoperasian yang berkelanjutan kecuali untuk keperluan khusus,
Misalnya, dalam hal bag filter, filter dibagi menjadi beberapa ruangan dan digunakan secara terus-
menerus saat regenerasi secara bergantian.
Menghentikan boiler untuk meregenerasi bag filter atau menurunkan faktor beban untuk menurunkan
suhu gas buang yang diproses oleh filter akan mengurangi efisiensi termal boiler.
1) Efek yang diharapkan
Jika perlu untuk menurunkan suhu gas buang ke suhu di mana bag filter dapat digunakan,
economizer dapat ditambahkan untuk meningkatkan tingkat pemulihan panas terbuang (lihat Gambar
3-3-3).
Udara kompresi
Gas buangans
Dust
Gas
buanganbersih
Filter Filter sedang regenerasi Filter sedang
proses gas
buang
Menggunakan bag filters sewaktu
sedang diregenerasi bergantian
Gambar 3-7-1 Gambar skematis bag filter
46
(2) TINDAKAN INSULASI DENGAN MATERIAL INSULASI TERMAL
Bodi boiler dilakukan insulasi panas, tetapi ada banyak kasus di mana tindakan insulasi tidak
diterapkan untuk fasilitas setelahnya seperti saluran gas buang, pipa kondensat, tangki feed water, dll.
Khususnya, untuk saluran dari bodi boiler ke economizer, suhu gas buang menurun karena panas
terbuang, pada akhirnya kuantitas panas terbuang yang dapat dipulihkan berkurang.
Berkat tindakan insulasi ducting/saluran, maka karena suhu ruangan boiler turun, tercipta perbaikan
lingkungan kerja bagi operator.
Gambar 3-7-3 menunjukkan termografi dari saluran gas buang yang sama di mana tindakan insulasi
panas telah diterapkan dan yang di mana tindakan insulasi panas belum diterapkan. Setelah diterapkan
suhu berkurang hingga 40℃.
Gambar3-7-2 Bagian yang diharapkan tindakan insulasi dilakukan
Blower
Uap
Input
batu bara
gas buang
Economizer
stalker Ke alat pengolahan
Boiler
Bagian yang diharapkan tindakan insulasi dilakukan
Gambar3-7-3 Sebaran suhu yang sudah tindakan dan belum
Sudah insulasi
Belum insulasi
Gas buang
47
1) Efek yang diharapkan
Misalnya, langkah insulasi panas dari saluran dengan suhu permukaan 90 ° C dan insulasi panas
dengan ketebalan 2,5cm dan konduktivitas termal 0,049W / mK akan mengurangi kuantitas panas
yang dihamburkan lebih dari 80%, dan suhu permukaan akan turun hingga sekitar 40 ° C.
Selain itu, dijual material insulasi model yang mudah dilepas.
Di sini, bersama-sama kita hitung berapa banyak panas yang terbuang per unit area dari
permukaan saluran/ducting.
Kerugian panas yang dilepaskan dari permukaan material adalah, kerugian panas konvektif (F
(W)), yang merupakan pelepasan panas karena konveksi di atmosfer, dan kerugian panas radiasi
(G (W)) yang terlepas sebagai sinar panas dari permukaan material.
Kerugian panas (H (W)) = F (W) + G (W)
Dalam hal ini,
F = (suhu permukaan material (Tm, ° C) -suhu atmosfer (Ta, ° C)) * luas permukaan (A, m2) *
Koefisien perpindahan panas konvektif ke udara luar (C, W / ㎡ ・ K) = (Tm-Ta) * A * C
Rumus 3-7-1
G = (Tm + 273.15) 4- (Ta + 273.15) 4) * A * Emisivitas permukaan objek (E) * σ
Rumus 3-7-2
Di mana σ = (5.67051 × 10-8) (konstanta Stefan-Boltzman)
Koefisien perpindahan panas konvektif C ke udara luar sangat bervariasi dari 5 hingga 10 W / m² ·
K di udara statis dalam-ruang normal, dan hingga 90 W / m² · K tergantung pada kecepatan dan
bentuk angin. Emisivitas E permukaan objek juga bervariasi tergantung pada substansi.
Di sini, kerugian panas per meter persegi dihitung menggunakan nilai berikut.
Koefisien perpindahan panas konvektif C. Udara statis dalam ruangan = 10W / m² · K
Emisivitas E dari permukaan objek. Permukaan kasar dari baja tak dicat = 0,94
Cat aluminium = 0,69
① COntoh perhitungan
Dengan asumsi bahwa suhu permukaan saluran/ducting (Tm) adalah 90 ° C, suhu kamar (Ta)
adalah 35 ° C, dan E adalah 0,94, coba menghitung kuantitas panas terbuang/disipasi panas per
jam.
Kerugian panas konvektif dari permukaan = F + G = (Tm - Ta) * C + ((Tm + 273.15) 4- (Ta +
273.15) 4) * E * σ
=(90-35)*10 +((90+273.15)4-
(35+273.15)*0.94*5.67051×10-8
=996Wh/㎡ = 996*3.6/4.186 =856kcal/㎡
Suhu ruangan35℃
Loss panas856kc
al/㎡ Ducting(plat
baja)
Suhu permukaan 90℃
48
② Contoh perhitungan setelah tindakan insulasi panas
Selanjutnya, mari kita hitung berapa suhu permukaan akan terjadi jika tindakan
insulasi panas ini dilakukan.
Di sini, konduktivitas termal dan ketebalan insulasi adalah sebagai berikut, dan
permukaan insulasi dicat dengan cat aluminium.
konduktivitas termal insulasi tc: 0,049W / m · K
Ketebalan insulasi d: 2.5cm = 0.025m
Emissivitas E permukaan insulasi: 0,69 Cat aluminium
Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah, kerugian panas H dari permukaan, dan
kuantitas panas Q yang melewati insulasi, sama dengan kerugian panas H dari
permukaan.
Karena itu, rumus berikut diperoleh.
Kuantitas panas yang melewati insulasi Q (W) = kerugian panas H (W)
Rumus 3-7-3
Kuantitas panas Q (W) yang melewati insulasi =konduktivitas termal insulasi tc /
ketebalan insulasi d * (Tm-T)
=tc/d*(Tm-T)
Rumus 3-7-4
Kerugian panas H (W) = (T - Ta) * C + ((T + 273.15) 4- (Ta + 273.15) 4) * E * σ
Rumus 3-7-5
Jadi bagaimana kita menghitung suhu permukaan insulasi? Dalam metode ini, perlu
untuk mengganti berbagai suhu ke rumus 3-7-3 untuk menemukan kuantitas panas yang
melewati insulasi Q (W) dan kerugian panas H (W) adalah sama.
Ducting(plat baja)
Tm=90℃ Konduktivitas panas insulasi tc 0.049W/m・K
Ketebalan insulasid=2.5cm
Suhu ruanganTa= 35℃
Suhu permukaan insulasiT 41.5℃
Kerugian panas dari permukaanH 82kcal/m2
Nilai panas yang melewati
insulasiQ82kcal/㎡
49
Metode paling sederhana adalah, misalnya, perangkat lunak PC Excel memiliki fungsi
pencarian sasaran, bila menggunakan fungsi ini dengan mudah dapat menghitungnya.
Selain itu, ada layanan di WEB untuk dapat menghitung dengan mudah, melakukan
perhitungan dengan memamfaatkan ini.
Dari rumus 3-7-3 ke rumus 3-7-5,
Q – H = tc/d*(Tm-T) –( (T – Ta)*C+((T+273.15)4-(Ta+273.15)4)*E*σ)≒ 0
=0.049/0.025*(90-T)-(T-35)*10+((T+273.15)4-(35+273.15)4*0.69*5.67051×10-8
≒ 0
Ketika T ditemukan, menjadi T = 41.5 ° C.
Oleh karena itu, kerugian panas per jam setelah tindakan insulasi adalah,
Kerugian panas setelah tindakan insulasi = 0,049 / 0,025 * (90-41,5) = 95W / ㎡ *
3,6 / 4,186 = 81,7 kkal / ㎡.
Dengan kata lain, kerugian panas berkurang sekitar 90% dari 856 kkal / m2 menjadi
82 kkal / m2 dengan tindakan insulasi panas menggunakan insulasi.
Gambar 3.7-4 menunjukkan suhu permukaan objek dan kuantitas reduksi kerugian panas
setelah tindakan insulasi. Kuantitas reduksi semakin meningkat seiring tingginya
suhu permukaan.
Gambar 3.7 4. Efek reduksi karena tindakan insulasi dan suhu permukaan saluran.
Glosari 9) Dalam buku panduan ini, satuan panas dihitung sebagai berikut.
1kWh = 3.6MJ 1MJ = 1 / 4.186 (MJ / Mkal)
50
Kolom: Perhitungan disipasi panas setelah tindakan insulasi panas seperti pipa uap
dsb.
Perhitungan disipasi panas per 1 m pipa dll. Adalah sebagai berikut.
Lingkaran insulasi α: (D + 2 * d) * π
Kerugian panas H (W) = (T-Ta) * C * α + (T + 273.15) ^ 4- (Ta + 273.15) ^ 4) *
E * σ * α (Kuantitas panas terbuang dari permukaan H)
= 2 * π * tc * (Tm-T) / In ((D + 2 * d) / D) (Kuantitas disipasi panas Q melalui
insulasi)
Di sini juga, menghitung suhu di mana jumlah panas yang dilepaskan dari
permukaan sama dengan jumlah panas yang melewati isolasi.
Jika suhu T diperoleh, disipasi panas dapat dihitung.
Untuk saluran dan tangki, bahan insulasi panas yang dapat dipasang dan lepas ada
di pasaran, sehingga dapat dengan mudah melakukan tindakan insulasi dengan
memamfaatkan produk tersebut.
Dan cover (penutup) insulasi panas yang dapat pasang-lepas untuk katup/valve juga
dijual di pasaran.
51
Gambar 3-7-4 Contoh pengerjaan di katup uap dan tangka air panas dengan material
mudah pasang-buka
(Sumber: Computer City Corporation)
52
*dapat dikerjakan bebas dipotong
Gambar 3-7-5 Material insulasi berbentuk roll dengan coating alumunium pada permukaan
(Sumber: NICHIAS Corporation)
53
(3) TINDAKAN TERHADAP KEBOCORAN UAP DARI STEAM TRAP
Dalam perpipaan uap, kondensat secara konstan dihasilkan, dan kondensat ini perlu dipisahkan dari
uap untu kemudian direcovery. Perangkat yang memisahkan uap dan kondensat ini disebut steam trap.
Berbagai jenis steam traps dijual, seperti mekanis dan kontinu, tetapi seiring waktu performa akan
menurun dan terjadi kebocoran steam.
1) Efek yang diharapkan
Kebocoran uap disebabkan oleh kerusakan steam trap.
Misalnya, steam trap tipe nosel sangat tahan lama karena bagian yang bergerak mekanis sedikit.
Steam trap model ini, nosel kecil dibuka, dan dari nosel ini sejumlah kecil uap konstan dilepaskan
dari
nosel ini.
Gambar 3.7 9 Skema steam trap dan kebocoran uap
Flash tank
Boiler
Dryer etc Heat exchanger
Steam trap
Air kondensat Air kondensat
Pipa untuk air kondensat
Pipa uap Uap
Kebocoran
uap
Gambar 3-7-8 Skema steam trap dan kebocoran steam
54
Karena nosel kecil, kuantitas alir uap sebagai gas kuantitasnya kecil, tetapi
karena kondensat adalah cairan, segera dapat terbuang.
Kolom: Debit steam pada pipa steam
Menjelaskan kuantitas steam yang dapat mengalir melalui pipa steam.
Secara umum, laju aliran uap standar dari uap yang mengalir melalui pipa adalah
< 30 m / detik.
Di sini, mencoba hitung laju aliran standar untuk setiap diameter pipa uap
5bar, 8bar, dan 9.5bar.
Dari tabel uap, misalnya, volume spesifik uap 8bar adalah 0,215kg / kg.
Jika diameter pipa adalah d (m) dan laju aliran uap standar adalah V, laju
aliran uap standar adalah 1/4 * d * π * V / volume spesifik uap.
Dari tabel, untuk pipa 10 inci, laju aliran standar adalah sekitar 18 ton untuk
uap 5 bar, tetapi sekitar 30 ton untuk uap 9,5 bar.
Tabel 3.7-1 Hubungan antara diameter pipa dan laju aliran uap standar
4.ITEM TINDAKAN TERKAIT
4.1 GENERATOR TEKANAN DIFERENSIAL UAP
Banyak pabrik menghasilkan uap bertekanan tinggi dengan boiler uap, beberapa
menggunakan uap tekanan tinggi langsung ke produksi, tetapi sebagian besar
menggunakannya untuk menghasilkan air panas, dll.yakni dengan mengurangi tekanan
uap dengan katup kontrol tekanan.
Dengan hal seperti ini bukan berarti sudah dimamfaatkan secara efisien.
Gambar 4.1-1 Contoh penggunaan uap di pabrik
Jika generator dipasang alih-alih katup penurun tekanan yang ditunjukkan pada
gambar, daya listrik yang dihasilkan dengan uap dapat digunakan untuk produksi,
dan uap dapat digunakan secara maksimal.
Gambar 4.1-2 menunjukkan diagram skematik dari contoh instalasi generator uap
tipe-ulir (MSEG). Generator digunakan sebagai pengganti katup pengurang tekanan,
dan bila uap tidak mencukupi kebutuhan produksi, maka uap tidak dialirkan ke
generator. Sebaliknya, uap dikirim langsung ke jalur produksi seperti biasanya.
Steam
header
steam 9bar 10t/h
boiler
Lini produksi
Reducing valve
Steam 8bar 4t/h
Steam 3bar 5t/h
listrik
55
Gambar 4.1-2 Contoh penggunaan PLTU tipe ulir
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator uap tipe ulir ini dihasilkan dari
batubara dengan biaya bahan bakar murah di Indonesia dan dapat dihasilkan secara
efisien. Seperti yang ditunjukkan di bawah ini, dapat diperoleh dengan biaya yang
sangat rendah.
Alasannya adalah sebagai berikut.
Turbin uap umum dan generator lain mengonsumsi semua uap, tetapi pembangkit uap
ulir ini hanya mengonsumsi 3-4% dari uap.
Mari kita coba hitung efisiensi pembangkit listrik ini.
Pertama, dari Tabel 4.1-1, dimungkinkan untuk menghasilkan 117kW dengan uap
9bar, 4t.
Steam header
Steam 9bar ≒
9t/h
boiler
Lini produksi
Reducing valve
steam 8bar 4t/h
steam 9bar≒
4t/h
Steam 3bar
5t/h
Generator steam tipe ulir
daya
daya
steam 3bar 1t/h
Steam 3bar 4t/h
daya117kW
Harga unit PLN 1.1KRp/kWh
Harga unit MSEG 0.33KRp/kWh
1/3
56
Tabel 4.1-1 Hubungan antara tekanan uap, pembangkit listrik dan volume uap
Di sini, jika jumlah steam yang dikonsumsi adalah 3,5%, 3bar 4t steam dapat
diperoleh pada 4,145t / jam.4th/(1-3.5/100) = 4.145t/h
Untuk boiler uap, jika suhu air umpan adalah 65 ° C,berdasarkan tabel uap;
・ Enthalpy diperlukan untuk menghasilkan uap 9bar = entalpi uap jenuh 9bar
663.4kcal / kg
-Enthalpy air umpan 65kkal / kg = 598,4kkal / kg (1)
・ Enthalpy diperlukan untuk menghasilkan uap 3bar = entalpi uap jenuh 3bar
654.1kcal / kg
-Enthalpy air umpan 65kcal / kg = 589.1kcal / kg (2)
Nilai kalor dari steam 9bar ke dalam pembangkit uap tipe ulir = 4.145t / h *
598.4Mkal / t = 2,480Mcal
URL
http://www.steamstar.jp/en/mseg/specification/index.html
57
Nilai kalor steam dari pembangkit uap tipe ulir= 4.000t / h * 589.1Mkal / t =
2,356Mcal
Perbedaannya adalah 2,480Mcal-2,356Mcal = 124Mcal.
Di sini, karena daya yang dihasilkan adalah 117kWh,
117kWh * 3.6MJ / kwh * 4.186MJ / Mkal = 100.6Mcal、
Efisiensi termal dari pembangkit = 100,6 / 124 * 100 = 79,9%
Dari contoh kasus lain, menghitung kuantitas batubara yang dapat menghasilkan
panas 124Mcal di bawah kondisi berikut.
Nilai kalor batubara 4,799 kkal / kg (LHV)
Harga unit batubara 1KRp./kg
Efisiensi termal boiler 66%
Kuantitas batubara dibutuhkan(kG) =124Mcal/(66/100)/4,799kcal/kg*1000 = 39kg
Ongkos batubara = 39kg*1KRp. =39KRp.
Harga unit pembangkit uap tipe ulir = 39KRp./117kWh = 0.335KRp./kWh
Adalah mungkin untuk menghasilkan listrik dengan harga satuan 30% dari listrik
yang digunakan di pabrik.
58
4.2 KOMPRESOR KINERJA TINGGI
Kompresor digunakan di berbagai industri, tetapi kinerjanya tidak banyak yang
melakukan evaluasinya.
Di sini, kita akan mengevaluasi kinerja kompresor yang ada dengan menggunakan
metode baru dan membandingkannya dengan kompresor kinerja tinggi termutakhir.
Gambar 4.2-2 menunjukkan arus yang diukur untuk kompresor yang digunakan di
pabrik dalam satuan 10 detik.
Gambar 4.2-1 Hasil pengukuran daya kompresor
Anda dapat melihat bahwa kompresor ini selalu mengkonsumsi lebih dari 30 kW
bahkan ketika tidak ada udara terkompresi yang dihasilkan.
Hasil pengukuran dan spesifikasi kompresor adalah sebagai berikut.
a Maximum current 93.8 A Hasil pengukuran
b Minimum current 51.6 A Hasil pengukuran
c Voltage 380 V spesifikasi
d Rated power 55.0 kW spesifikasi
e Power factor 0.89 Kalkulasi dari hasil ukur d/(a/1000*c*1.732)
f Rated flow 8.6 ㎥/min
g Max. Working Pressure 8.5 bar spesifikasi
Menurut spesifikasi, kuantitas produksi udara terkompresi Pr per konsumsi daya
kompresor ini adalah、
Pr = 8.6(㎥/min)*60(min/h)/55(kW) = 9.4 ㎥/kWh
59
Kuantitas hasil udara terpasang: 9.4m3/kWh
Nilai aktual pengukuran:5.6m3/kWh
Namun, kuantitas aktual udara terkompresi yang dihasilkan oleh kompresor ini
adalah Pm = 5.6 ㎥ · kWh.
Penyebab hal ini ada pada kurva performa yang ditunjukkan pada gambar 4.2-2.
Gambar 4.2-2 Hubungan antara rasio produksi udara terkompresi & rasio konsumsi
daya.
Kompresor yang diukur dianggap memiliki hubungan seperti Measured Compressor
yang ditunjukkan pada gambar.
Kompresor efisiensi tinggi terbaru yang ditunjukkan pada gambar memiliki
spesifikasi sebagai berikut.
h Max. Working Pressure 8.8 bar i Rated power 65.0 kW j Rated flow 9.2 ㎥/min k Rated flow at 8.5bar 9.5 ㎥/min
Turun
performa
60
Kuantitas hasil udara terpasang:8.8m3/kWh
Nilai aktual pengukuran:8.4m3/kWh
Contoh perbandingan kompresor berkinerja tinggi
Kobelco ALE65WⅢ-vH
Jumlah produksi udara terkompresi Pr per konsumsi daya kompresor ini adalah
Pr = 9.5(㎥/min)*60(min/h)/65(kW) = 8.8 ㎥/kWh(8.5bar)
Namun, jika Pm dihitung sesuai dengan laju aliran kompresor yang diukur,
hasilnya adalah 8,4 ㎥ / kWh.
Ini dianggap sebagai efek hemat energi dengan kontrol inverter.
Jika kita mengetahui jumlah konsumsi udara terkompresi dan konsumsi daya, maka kita
akan dapat memahami kinerja hemat energi dengan membandingkannya dengan kompresor
termutakhir.
① Contoh perhitungan
Kompresor terpasang
Konsumsi udara terkompresi tahunan (6.5bar) 1,800,000m3/y
Konsumsi daya tahunan 320,000kWh/y
Kompresor kinerja tinggi
Kompresor kinerja tinggi Pr = 8,4 m3 / kWh (8.5bar) * (8.5bar + 1bar) / (6.5bar
+ 1bar) = 10.6 m3 / kWh
Hampir mempertahankan kinerja
61
Konsumsi daya kompresor kinerja tinggi = 1.800.000 (m3 / y) / 10.6 (m3 / kWh) =
169.800 kWh / y
Pengurangan daya tahunan = 320,000kWh/y - 169,800kWh/y =150,200kWh/y
Ini akan mengurangi biaya listrik sekitar 150 MRp per tahun.
Glosari 10) Saat mengubah tekanan kompresor dan laju aliran (volume udara), perlu untuk menghitung
tekanan setelah mengubahnya menjadi tekanan absolut karena tekanan ditampilkan sebagai tekanan
pengukur.
Misalnya, untuk mengonversi Pr = 8.4 (m3 / kWh) (8.5bar) menjadi 6.5bar, perlu dikoreksi dengan
(8.5bar + 1bar) / (6.5bar + 1bar).
4.3 Air dingin dan panas menggunakan simultan chiller