DAFTAR ISI -...

42

Transcript of DAFTAR ISI -...

1

DAFTAR ISI

Hal.

DELINEASI WILAYAH 2

ISU DAN PERMASALAHAN 29

KEUNGGULAN WILAYAH 31

KONSEP AWAL PENGEMBANGAN 38

KETERANGAN COVER:

Sunset di Pantai Karang Hawu - http://missrisna.blogspot.com

Perahu - www.flickr.com

Anak-Anak di Muara Pantai Citepus - http://jelajahsukabumi.com

Masyarakat Kampung Adat Sirnaresmi (Cisolok) - http://www.disparbud.jabarprov.go.id

2

DELINEASI WILAYAH

Wilayah Palabuhanratu (Kabupaten Sukabumi) merupakan salah satu Growth

Center yang terletak di koridor selatan Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini,

berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa

Barat melalui tim WJPMDM, terdiri atas lima kecamatan, yaitu: Kecamatan Cisolok,

Kecamatan Cikakak, Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan dan

Kecamatan Ciemas, dengan luas total sebesar 85.115,01 Ha.

GAMBAR 1 WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010

Berbeda dengan pendekatan delineasi yang dilakukan untuk wilayah metropolitan

di Jawa Barat, delineasi Growth Center Palabuhanratu dilakukan menggunakan tiga

pertimbangan utama: 1) kedekatan dengan Kecamatan Palabuhanratu yang

merupakan pusat dari Growth Center Palabuhanratu, 2) posisi yang berbatasan

3

langsung dengan laut, serta 3) keberadaan potensi sektor ekonomi lokal (dalam

konteks ini adalah sektor pariwisata dan sektor perikanan) yang sudah berkumpul

pada suatu lokasi tertentu.

Dengan adanya hasil delineasi ini, kebijakan investasi dan pembangunan

infrastruktur di Growth Center Palabuhanratu akan dapat difokuskan pada lokasi-

lokasi tertentu yang potensial, dapat berkembang cepat, serta mampu mendorong

terciptanya aktivitas ekonomi baru di wilayah sekitarnya. Sehingga dengan begitu,

target penghelaan ekonomi, kesejahteraan, modernitas dan keberlanjutan bagi

seluruh masyarakat Jawa Barat melalui pendekatan Metropolitan dan Growth

Center akan terwujud secara optimal.

KONDISI UMUM WILAYAH GROWTH CENTER PANGANDARAN

A. Kondisi Sosial Kependudukan

Penduduk di wilayah Growth Center Palabuhanratu tersebar di 5 (lima)

kecamatan. Dengan luas total 85.115,01 Ha, Growth Center Palabuhan

memiliki jumlah penduduk sebesar 296.616 jiwa pada tahun 2010.

Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Palabuhanratu dengan jumlah

101.399 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini masih tergolong

minim, kepadatan penduduk rata-rata di seluruh wilayah Growth Center

Palabuhanratu, yaitu 11 jiwa/ha. Sedangkan tingkat kepadatan tertinggi

berada di Desa Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu yaitu 26 jiwa/ha.

TABEL 1

JUMLAH PENDUDUK DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU TAHUN 2010

No Kecamatan Luas Lahan (Ha) Jumlah Penduduk

(jiwa)

1 Ciemas 30.449,35 45.643

2 Palabuhanratu 9.195,57 101.399

3 Simpenan 16.801,26 50.849

4 Cisolok 17.367,19 62.395

5 Cikakak 11.301,64 36.330

Jumlah 85.115,01 296.616

Sumber: Podes, 2010

Perkembangan Kecamatan Palabuhanratu begitu cepat dikarenakan

beberapa hal, kecamatan ini menjadi lokasi perkantoran pemerintah

Kabupaten Sukabumi dan sektor perbankan, serta di kecamatan ini juga

4

terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Kedua faktor ini

menjadi faktor penarik utama dari pertumbuhan penduduk di Kecamatan

Palabuhanratu.

Untuk melihat persebaran penduduk di Growth Center Palabuhanratu,

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

GAMBAR 2 SEBARAN PENDUDUK GROWTH CENTER PALABUHANRATU

TAHUN 2010

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010

B. Kondisi Lahan Terbangun

Persentase luas lahan terbangun Growth Center Palabuhanratu terhadap

total luas wilayah Growth Center Palabuhanratu baru mencapai 2,46

persen. Besaran tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang selama

ini dilakukan di Wilayah Growth Center Palabuhanratu masih bersifat

terbatas. Pembangunan umumnya masih terpusat di Kecamatan

Palabuhanratu dan Kecamatan Cikakak. Sementara di ketiga kecamatan

lainnya, pembangunan masih sangat terbatas.

5

TABEL 2

PERSENTASE LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU

TAHUN 2010

Kecamatan Desa/ Kelurahan Luas

Wilayah (ha)

Luas Wilayah

Terbangun (ha)

Persentase Lahan

Terbangun (%)

Ciemas Cibenda 11874,25 77,02 0,65

Ciemas Ciwaru 3316,56 0,00 0,00

Ciemas Tamanjaya 1978,96 71,02 3,59

Ciemas Mekarjaya 3051,82 43,45 1,42

Ciemas Ciemas 3332,11 44,94 1,35

Ciemas Girimukti 4294,59 22,11 0,51

Ciemas Mandrajaya 2601,06 31,34 1,20

Pelabuhan ratu Citarik 1289,65 42,64 3,31

Pelabuhan ratu Pelabuhanratu 1175,73 197,70 16,82

Pelabuhan ratu Citepus 1346,40 58,14 4,32

Pelabuhan ratu Cibodas 1000,63 114,21 11,41

Pelabuhan ratu Buniwangi 1443,49 129,28 8,96

Pelabuhan ratu Cikadu 1492,21 74,67 5,00

Pelabuhan ratu Pasirsuren 566,45 49,37 8,72

Pelabuhan ratu Tonjong 881,01 23,24 2,64

Simpenan Cihaur 3911,21 27,95 0,71

Simpenan Kertajaya 6343,27 25,52 0,40

Simpenan Loji 2299,51 19,10 0,83

Simpenan Cidadap 948,16 74,25 7,83

Simpenan Cibuntu 867,26 15,71 1,81

Simpenan Mekarasih 2431,85 43,52 1,79

Cisolok Pasirbaru 1229,77 34,97 2,84

Cisolok Cikahuripan 681,12 33,32 4,89

Cisolok Cisolok 875,72 46,75 5,34

Cisolok Karangpapak 2103,36 55,39 2,63

Cisolok Sirnaresmi 4230,26 18,46 0,44

Cisolok Cicadas 2870,14 18,52 0,65

Cisolok Cikelat 1322,43 46,23 3,50

Cisolok Gunung kramat 1647,00 28,75 1,75

Cisolok Gunung tanjung 1186,04 23,57 1,99

Cisolok Caringin 1221,35 34,35 2,81

Cikakak Cimaja 707,29 45,16 6,39

Cikakak Cikakak 497,75 93,64 18,81

6

Kecamatan Desa/ Kelurahan Luas

Wilayah (ha)

Luas Wilayah

Terbangun (ha)

Persentase Lahan

Terbangun (%)

Cikakak Sukamaju 675,48 57,43 8,50

Cikakak Cileungsing 3420,39 153,12 4,48

Cikakak Ridogalih 650,93 67,61 10,39

Cikakak Margalaksana 642,56 28,58 4,45

Cikakak Sirnarasa 4706,64 120,87 2,57

Rata-rata persen lahan terbangun 85114,40 2091,90 2,46

Sumber: Podes, 2010

Sebaran lahan terbangun di wilayah Growth Center Palabuhanratu dapat

dilihat pada gambar berikut:

GAMBAR 3 SEBARAN LAHAN TERBANGUN GROWTH CENTER PALABUHANRATU

TAHUN 2010

Sumber: Analisis Tim WJP-MDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010

7

C. Kondisi Aktivitas Ekonomi

Data Podes Provinsi Jawa Barat tahun 2010 menunjukkan bahwa aktivitas

ekonomi masyarakat Growth Center Palabuhanratu masih didominasi oleh

kegiatan pertanian. Kecuali Desa Kertajaya di Kecamatan Simpenan yang

sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor Pertambangan dan

Penggalian, masyarakat desa lainnya bekerja di sektor pertanian.

Meskipun cenderung bersifat agraris, sektor perikanan di Wilayah Growth

Center Palabuhanratu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

TABEL 3

AKTIVITAS EKONOMI MASYARAKAT GROWTH CENTER PALABUHANRATU

TAHUN 2010

Kecamatan Desa/ Kelurahan Aktivitas Ekonomi

Masyarakat

CIEMAS CIBENDA Pertanian

CIEMAS CIWARU Pertanian

CIEMAS TAMANJAYA Pertanian

CIEMAS MEKARJAYA Pertanian

CIEMAS CIEMAS Pertanian

CIEMAS GIRIMUKTI Pertanian

CIEMAS MANDRAJAYA Pertanian

PELABUHAN RATU CITARIK Pertanian

PELABUHAN RATU PELABUHANRATU Pertanian

PELABUHAN RATU CITEPUS Pertanian

PELABUHAN RATU CIBODAS Pertanian

PELABUHAN RATU BUNIWANGI Pertanian

PELABUHAN RATU CIKADU Pertanian

PELABUHAN RATU PASIRSUREN Pertanian

PELABUHAN RATU TONJONG Pertanian

SIMPENAN CIHAUR Pertanian

SIMPENAN KERTAJAYA Pertambangan dan

Penggalian

SIMPENAN LOJI Pertanian

SIMPENAN CIDADAP Pertanian

SIMPENAN CIBUNTU Pertanian

SIMPENAN MEKARASIH Pertanian

8

Kecamatan Desa/ Kelurahan Aktivitas Ekonomi

Masyarakat

CISOLOK PASIRBARU Pertanian

CISOLOK CIKAHURIPAN Pertanian

CISOLOK CISOLOK Pertanian

CISOLOK KARANGPAPAK Pertanian

CISOLOK SIRNARESMI Pertanian

CISOLOK CICADAS Pertanian

CISOLOK CIKELAT Pertanian

CISOLOK GUNUNG KRAMAT Pertanian

CISOLOK GUNUNG TANJUNG Pertanian

CISOLOK CARINGIN Pertanian

CIKAKAK CIMAJA Pertanian

CIKAKAK CIKAKAK Pertanian

CIKAKAK SUKAMAJU Pertanian

CIKAKAK CILEUNGSING Pertanian

CIKAKAK RIDOGALIH Pertanian

CIKAKAK MARGALAKSANA Pertanian

CIKAKAK SIRNARASA Pertanian

Sumber: Podes, 2010

D. Kondisi Ketersediaan Infrastruktur

Sarana Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan di Growth Center Palabuhanratu mencakup

rumah sakit, puskesmas inpres, puskesmas pembantu, puskesmas keliling,

dan posyandu. Pada tabel di bawah terlihat bahwa ketersediaan rumah

sakit hanya terdapat satu unit yaitu Rumah Sakit Tipe C di Kecamatan

Palabuhanratu (RSUD Palabuhanratu). Sesuai dengan arahan RTRWN,

Growth Center Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Nasional-Provinsi

membutuhkan rumah sakit umum minimal tipe B karena saat ini wilayah

Palabuhanratu masih merujuk pada rumah sakit di Kota Sukabumi.

9

TABEL 4

KETERSEDIAAN SARANA KESEHATAN TAHUN 2010

Kecamatan Rumah

Sakit

Puskesmas

Inpres

Puskesmas

Pembantu

Puskesmas

Keliling Posyandu

Ciemas 0 2 6 2 73

Palabuhanratu 1 2 3 2 107

Simpenan 0 1 3 1 58

Cisolok 0 1 7 1 87

Cikakak 0 1 4 1 62

Jumlah 1 7 23 7 387

Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011

Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu

mencakup Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, dan SMA/SMK. Sekolah

Menengah Kejuruan yang terdapat di wilayah ini adalah jurusan teknik dan

bisnis. Untuk kedepannya, ada baiknya didirikan sekolah menengah

kejuruan dengan jurusan perikanan, mengingat potensi perikanan di

Growth Palabuhanratu sangatlah besar, sehingga tentunya membutuhkan

dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

TABEL 5

KETERSEDIAAN SARANA PENDIDIKAN TAHUN 2010

Kecamatan TK SD SMP SMA SMK

Ciemas 5 35 2 0 1

Palabuhanratu 5 36 5 3 6

Simpenan 1 33 4 2 1

Cisolok 1 42 5 1 1

Cikakak 4 22 3 0 0

Jumlah 16 168 19 6 9

Sumber: Kabupaten Sukabumi Dalam Angka 2011

Sarana Perdagangan dan Jasa

Sarana perdagangan dan jasa di Growth Center Palabuhanratu meliputi

pasar/pertokoan, koperasi, dan bank. Salah satu sarana perdagangan dan

jasa yang memegang peranan penting dalam rangka pembangunan

wilayah adalah pasar. Berikut ini merupakan data pasar yang terdapat di

Growth Center Palabuhanratu.

10

TABEL 6

LOKASI DAN NAMA PASAR TRADISIONAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

No Kecamatan Pasar

Kecamatan

Pasar

Desa Nama Pasar Lokasi Ket.

1 Ciemas - 5 Pasar Ds. Ciemas

Pasar Ds. Ciwaru

Pasar Ds.

Cibenda

Pasar Ds.

Tamanjaya

Pasar Desa

Girimukti

Ciemas

Ciwaru

Cibenda

Tamanjaya

Girimukti

2 Palabuhanratu 1

4

Pasar

Palabuhanratu

Pasar Ds.

Tonjong

Pasar

Ds.Pasirsuren

Pasar Ds.

Kertajaya

Pasar Ds. Cikadu

Palabuhanratu

Tonjong

Pasirsuren

Cigaru

Cikadu

Tipe

A

3 Simpenan - 1 Pasar Ds. Cihaur Cihaur

4 Cisolok - 3 Pasar Ds. Cisolok

Pasar Ds.

Cibareno

Pasar Ds.

Cicadas

Cisolok

Cibareno

Cicadas

5 Cikakak - -

Sumber: RTRW Kabupaten Sukabumi 2010 – 2030

Dari kelima kecamatan di Growth Center Palabuhanratu, hanya terdapat 1

pasar kecamatan, yaitu Pasar Palabuhanratu. Pasar ini sangat berpotensi

untuk berkembang menjadi pasar yang maju dan menjadi akselerator

pertumbuhan ekonomi wilayah di sekitarnya. Pasar Palabuhanratu

memiliki daya dukung yang signifikan untuk perkembangan dan

keberlangsungan pasar, seperti cakupan penduduk, daya beli penduduk,

aksesibilitas, dan tingkat supply.

11

Air Bersih

Secara garis besar, pelayanan air bersih di Growth Center Palabuhanratu

meliputi sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan yang

dikelola oleh PDAM pada umumnya berada di ibu kota kecamatan. Sejauh

ini, sistem perpipaan PDAM hanya terdapat di Kecamatan Palabuhanratu.

Sedangkan kecamatan lainnya diarahkan untuk memanfaatkan seoptimal

mungkin air tanah dangkal dengan membuat sumur gali atau bor dan air

tanah.

Energi

Palabuhanratu memiliki sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

yang sampai saat ini masih dalam pembangunan. PLTU Palabuhanratu

terletak di Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu dengan lahan seluas

86,2 Ha dan berkapasitas 3 x 350 megawatt. PLTU Palabuhanratu mulai

dibangun pada tahun 2010 dengan target pembangunan selama 3 – 4

tahun. PLTU Palabuhanratu ditargetkan sudah bisa berfungsi pada tahun

2013 untuk pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali. Dengan mulai

beroperasinya PLTU Palabuhanratu, diharapkan kebutuhan listrik di Pulau

Jawa dan Bali dapat tercukupi sehingga tidak ada pemadaman listrik

bergilir maupun kurang pasokan.

GAMBAR 4 PLTU PALABUHANRATU

Persampahan

Pengelolaan persampahan di Growth Center Palabuhanratu dilayani oleh

TPA Cimenteng dengan cakupan pelayanan sebesar 39.285 jiwa. Jumlah

sarana prasarana persampahannya mencakup 8 truk sampah, 54 TPS, 18

kontainer, dan 1 TPA.

12

Satu-satunya TPA yang terdapat di Wilayah Growth Center Palabuhanratu

adalah TPA Cimentang, yang berlokasi di Kecamatan Cikembar dengan

jarak 37 km dari pusat Kota Palabuhanaru.Rata-rata sampah yang

tertampung per harinya di TPA ini mencapai 103 m3, dengan daerah

pelayanan meliputi Wilayah Sukabumi (Kecamatan Sukabumi, Sukaraja,

Cisaat, Kadudampit, Ganunggurung, dan Citayam), Wilayah Cibadak

(Kecamatan Cibadak, Cicantayan, Nagrak dan Cikembar), serta Wilayah

Palabuhanratu (Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak dan Simpenan).

Saat ini, usia pakai TPA Cimentang sudah habis. Sehingga ada kebutuhan

mendesak untuk menyediakan TPA baru guna menampung sampah di

Wilayah Kabupaten Sukabumi secara umum, dan di Growth Center

Palabuhanratu secara khusus.

Transportasi

Ruas Jalan

Ruas jalan yang terdapat di Growth Center Palabuhanratu meliputi jalan

nasional dan jalan provinsi sebagai berikut:

Jalan Nasional

- Cisolok – Karang Hawu : 5.518 km

- Jalan Raya Cisolok (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 3.012 km

- Jalan Raya Citepus (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 4.166 km

- Jalan Kidang Kencana (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.887

km

- Jalan Siliwangi (Sp. Karang Hawu – Palabuhanratu): 1.177 km

- Jalan Raya Palabuhanratu (Palabuhanratu – Bagbagan): 3.749 km

Jalan Provinsi

- Cibadak – Cikidang – Palabuhanratu: 35.810 km

- Jalan Bhayangkara (Palabuhanratu): 3.390 km

13

GAMBAR 5 PETA JARINGAN TRANSPORTASI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

TAHUN 2010

Sumber: GIS Tim WJPMDM, 2012

Terminal

Saat ini belum ada terminal yang memadai untuk kebutuhan Growth

Center Palabuhanratu, Sesuai dengan arahan RTRWN, Growth Center

Palabuhanratu sebagai Pusat Kegiatan Nasional-Provinsi membutuhkan

terminal minimal tipe B.

Pelabuhan Laut

Pelabuhan laut di Kabupaten Sukabumi umumnya adalah pelabuhan

perikanan. Pelabuhan perikanan merupakan sarana dalam berbagai

aktivitas perkanan yang memiliki peran penting sebagai fasilitator yang

menyediakan jasa pelayanan dan berbagai kebutuhan melaut bagi para

pelaku perikanan (nelayan) baik pelaku perikanan secara perorangan

maupun yang tergabung dalam suatu organisasi seperti perusahaan dan

kelompok nelayan.

Di Growth Center Palabuhanratu terdapat 3 (tiga) lokasi, yaitu TPI Ciwaru

di Kecamatan Ciemas, TPI Cisolok di Kecamatan Cisolok, dan Pelabuhan

14

Perikanan Nusantara Palabuhanratu yang rencananya akan ditingkatkan

statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera. Peningkatan status

menjadi pelabuhan perikanan samudera dapat mempermudah ekspor ikan

dari Kabupaten Sukabumi. Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu

direncanakan memilki rute pelayanan internasional dengan moda

angkutan kapal-kapal besar, dengan begitu kegiatan ekspor tidak harus

melewati Jakarta terlebih dahulu.

Pelabuhan laut di Kecamatan Ciemas dan Cisolok saat ini digunakan

sebagai tempat berlabuh kapal-kapal ikan kecil dan sebagai Tempat

Pelelangan Ikan (TPI). Angkutan yang digunakan berupa perahu/kapal,

perahu tanpa motor, perahu dengan motor tempel, dan kapal motor.

Adapaun rute pelayanan yang dilalui umumnya masih terbatas di sekitar

wilayah laut Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya.

GAMBAR 6 PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

KONDISI KHUSUS LIMA KECAMATAN DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Pada tahun 2012, tim WJPMDM telah melakukan analisis lebih lanjut untuk

memahami karakteristik spesifik dari kelima kecamatan di Wilayah Growth Center

Palabuhanratu. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode skoring

untuk 6 (enam) indikator utama di setiap desa, di masing-masing kecamatan di

Wilayah Growth Center Palabuhanratu. Keenam indikator yang digunakan dalam

analisis ini meliputi: indikator kependudukan, persentase lahan terbangun,

topografi, ketersediaan infrastruktur transportasi dan infrastruktur lainnya, serta

kegiatan ekonomi masyarakat. Hasil analisis ini selanjutnya menunjukkan posisi

relatif dari setiap desa di kelima kecamatan di Wilayah Growth Center. Untuk lebih

jelasnya, lihat tabel skoring berikut:

15

TABEL 7

SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU

No Kecamatan Desa Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5 Skor 6 Total

Skor

1

Ciemas

Cibenda 49,86 62,49 26,92 10 35 30 214,27

2 Ciwaru 51,83 0,00 19,89 10 85 30 196,73

3 Tamanjaya 38,57 63,60 30,84 10 70 30 243,01

4 Mekarjaya 47,70 37,37 47,13 10 35 30 207,19

5 Ciemas 33,73 38,40 47,73 10 65 30 224,86

6 Girimukti 22,87 18,59 22,44 10 35 30 138,90

7 Mandrajaya 27,40 27,30 53,70 10 70 30 218,40

8

Pelabuhan

Ratu

Citarik 108,91 24,09 10,39 70 85 30 328,39

9 Pelabuhanratu 173,97 114,66 10,19 100 100 30 528,82

10 Citepus 60,08 32,47 28,32 100 80 30 330,87

11 Cibodas 40,42 69,64 36,86 10 65 30 251,92

12 Buniwangi 52,45 70,90 28,95 40 85 30 307,30

13 Cikadu 49,88 40,62 30,52 70 85 30 306,01

14 Pasirsuren 41,13 37,67 47,53 70 65 30 291,33

15 Tonjong 36,61 14,80 29,06 70 85 30 265,46

16

Simpenan

Cihaur 38,59 31,63 45,14 70 50 30 265,36

17 Kertajaya 57,52 28,38 24,47 100 100 45 355,38

18 Loji 60,82 22,30 10,30 70 70 30 263,42

19 Cidadap 87,64 95,88 20,58 70 85 30 389,11

20 Cibuntu 25,72 20,60 11,94 10 70 30 168,26

21 Mekarasih 28,88 50,60 3,39 10 70 30 192,87

22

Cisolok

Pasirbaru 41,20 30,07 33,01 70 85 30 289,28

23 Cikahuripan 36,76 33,02 11,91 70 85 30 266,68

24 Cisolok 49,94 43,27 28,50 100 100 30 351,70

25 Karangpapak 44,32 43,88 23,01 100 80 30 321,21

26 Sirnaresmi 30,61 13,74 26,27 40 70 30 210,63

27 Cicadas 29,57 14,20 12,98 40 70 30 196,75

28 Cikelat 48,18 39,23 42,74 40 70 30 270,14

29 Gunung Kramat 24,62 23,53 19,60 40 70 30 207,75

30 Gunung Tanjung 18,92 20,41 7,95 10 70 30 157,28

31 Caringin 35,43 29,57 31,53 10 70 30 206,52

32

Cikakak

Cimaja 38,69 33,94 35,37 70 85 30 293,00

33 Cikakak 35,36 81,52 26,08 70 85 30 327,96

34 Sukamaju 34,27 43,93 47,97 10 70 30 236,17

35 Cileungsing 28,69 80,73 26,87 10 85 30 261,29

36 Ridogalih 31,36 52,47 44,41 10 70 30 238,24

16

No Kecamatan Desa Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5 Skor 6 Total

Skor

37 Margalaksana 20,66 22,29 30,50 10 50 30 163,46

38 Sirnarasa 34,22 61,80 11,71 10 70 30 217,73

Skor Rata-Rata 45,19 41,30 27,54 43,16 73,03 30,39 260,62

Keterangan:

Skor 1 = Skor Kependudukan; Skor 2 = Skor Lahan Terbangun; Skor 3 = SkorTopografi; Skor

4 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Jalan; Skor 5 = Skor Ketersediaan Infrastruktur Lainnya;

Skor 6 = Skor Aktivitas Ekonomi Masyarakat

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

Apabila diurutkan, hasil dari tabel skoring tersebut adalah sebagai berikut:

TABEL 8

SORTING TOTAL SKOR WILAYAH GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Rangking Kecamatan Desa Total Skor

1 Pelabuhan Ratu Pelabuhanratu 528,82

2 Simpenan Cidadap 389,11

3 Simpenan Kertajaya 355,38

4 Cisolok Cisolok 351,70

5 Pelabuhan Ratu Citepus 330,87

6 Pelabuhan Ratu Citarik 328,39

7 Cikakak Cikakak 327,96

8 Cisolok Karangpapak 321,21

9 Pelabuhan Ratu Buniwangi 307,30

10 Pelabuhan Ratu Cikadu 306,01

11 Cikakak Cimaja 293,00

12 Pelabuhan Ratu Pasirsuren 291,33

13 Cisolok Pasirbaru 289,28

14 Cisolok Cikelat 270,14

15 Cisolok Cikahuripan 266,68

16 Pelabuhan Ratu Tonjong 265,46

17 Simpenan Cihaur 265,36

18 Simpenan Loji 263,42

19 Cikakak Cileungsing 261,29

20 Pelabuhan Ratu Cibodas 251,92

21 Ciemas Tamanjaya 243,01

22 Cikakak Ridogalih 238,24

23 Cikakak Sukamaju 236,17

17

Rangking Kecamatan Desa Total Skor

24 Ciemas Ciemas 224,86

25 Ciemas Mandrajaya 218,40

26 Cikakak Sirnarasa 217,73

27 Ciemas Cibenda 214,27

28 Cisolok Sirnaresmi 210,63

29 Cisolok Gunung Kramat 207,75

30 Ciemas Mekarjaya 207,19

31 Cisolok Caringin 206,52

32 Cisolok Cicadas 196,75

33 Ciemas Ciwaru 196,73

34 Simpenan Mekarasih 192,87

35 Simpenan Cibuntu 168,26

36 Cikakak Margalaksana 163,46

37 Cisolok Gunung Tanjung 157,28

38 Ciemas Girimukti 138,90

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

Sebagai bentuk pendetailan dari kondisi yang digambarkan oleh tabel di atas,

berikut adalah gambaran lebih lanjut dari masing-masing kecamatan dan desa di

dalamnya.

18

Kondisi Pembangunan di Kecamatan Ciemas

GAMBAR 7 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIEMAS DENGAN

RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penduduk di Kecamatan Ciemas belum

tersebar merata, sebagian penduduk terkonsentrasi di Desa Ciwaru, dan sebagian

besar penduduk di desa-desa di Kecamatan Ciemas skornya masih di bawah rata-

0102030405060708090

SKOR PENDUDUK

SKOR TERBANGUN

SKORINFRASTRUKTUR

JALAN

SKOR TOPOGRAFI

SKORINFRASTRUKTUR

KIMRUM

SKOR AKTIVITASEKONOMI

KECAMATAN CIEMAS

Desa Cibenda Desa Ciwaru

Desa Tamanjaya Desa Mekarjaya

Desa Ciemas Desa Girimukti

Desa Mandrajaya Rata-Rata GC. Palabuhanratu

19

rata skor Growth Center Palabuhanratu. Skor lahan terbangun Kecamatan Ciemas

belum terlalu tinggi, terkecuali untuk Desa Cibenda dan Tamanjaya yang skornya

cukup tinggi.

Bila disandingkan dengan skor topografi, masih ada beberapa desa yang bisa

dikembangkan, salah satunya Desa Mandrajaya, Ciemas, dan Mekarjaya. Di sisi

lain, skor infrastruktur jalan dan perumahan permukiman di Kecamatan Ciemas

sangat kecil, hal ini menandakan bahwa di daerah tersebut masih minim akan

infrastruktur jalan dan perumahan. Oleh karena itu, kedepannya dibutuhkan

peningkatan pembangunan jalan dan perumahan penduduk, karena jika dilihat

dari kondisi topografinya masih memungkinkan untuk dikembangkan, terutama di

Desa Tamanjaya, Desa Mekarjaya, Desa Ciemas, dan Desa Mandrajaya.. Skor

aktivitas ekonomi di Kecamatan Ciemas juga masih kecil, berarti kegiatan ekonomi

di sana belum berkembang, terlihat dari rata-rata skornya yang rendah, yaitu 20.

20

Kondisi Pembangunan di Kecamatan Palabuhanratu

GAMBAR 8 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN PALABUHANRATU

DENGAN RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

020406080

100120140160180

SKOR PENDUDUK

SKOR TERBANGUN

SKORINFRASTRUKTUR

JALAN

SKOR TOPOGRAFI

SKORINFRASTRUKTUR

KIMRUM

SKOR AKTIVITASEKONOMI

KECAMATAN PALABUHANRATU

Desa Citarik Desa Pelabuhanratu

Desa Citepus Desa Cibodas

Desa Buniwangi Desa Cikadu

Desa Pasirsuren Desa Tonjong

Rata-Rata GC. Palabuhanratu

21

Jika dilihat gambar di atas, terlihat bahwa perkembangan Desa Palabuhanratu jauh

melebihi desa-desa lainnya di Kecamatan Palabuhanratu, disusul oleh Desa Citarik,

Buniwangi, dan Citepus. Persebaran penduduk di kecamatan ini belum merata.

Sebagian besar penduduk terkonsentrasi di Desa Palabuhanratu dan Citarik. Lahan

terbangun di Kecamatan Palabuhanratu juga belum begitu berkembang. Jika

dilihat skor topografinya, memang Kecamatan Palabuhanratu terbatas untuk

mengembangkannya, karena skornya yang kecil, rata-rata di bawah 40.

Infrastruktur jalan baru berkembang di Desa Palabuhanratu dan Citepus. Begitu

juga dengan infrastruktur permukiman dan perumahan. Skor aktivitas ekonomi di

Kecamatan Palabuhanratu pun nilainya kecil. Belum begitu banyak aktivitas

perekonomian yang berkembang di kecamatan tersebut, sekalipun di Desa

Palabuhanratu yang umumnya lebih berkembang dibandingkan dengan desa-desa

lain.

22

Kondisi Pembangunan di Kecamatan Simpenan

GAMBAR 9 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN SIMPENAN DENGAN

RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

Dilihat dari gambar di atas, kondisi Kecamatan Simpenan cukup beragam di tiap

desanya. Beberapa desa memiliki skor di atas rata-rata Growth Center

Palabuhanratu, seperti Desa Kertajaya, Cidadap, dan Loji. Persebaran penduduk di

kecamatan ini belum begitu merata, sebagian besar masih terkonsentrasi di Desa

Cidadap. Begitu juga dengan lahan terbangun di sana. Beberapa desa masih minim

lahan terbangun padahal jika dilihat dari skor topografinya, masih ada yang

0102030405060708090

100SKOR PENDUDUK

SKOR TERBANGUN

SKORINFRASTRUKTUR

JALAN

SKOR TOPOGRAFI

SKORINFRASTRUKTUR

KIMRUM

SKOR AKTIVITASEKONOMI

KECAMATAN SIMPENAN

Desa Cihaur Desa Kertajaya

Desa Loji Desa Cidadap

Desa Cibuntu Desa Mekarasih

Rata-Rata GC. Palabuhanratu

23

berpotensi untuk dikembangkan, seperti Desa Cihaur. Infrastruktur jalan yang

paling berkembang berada di Desa Kertajaya, Cidadap, Cihaur, dan Loji. Sementara

itu desa lainnya masih berada di bawah rata-rata. Jika dilihat dari skor

topografinya, memang sebagian besar desa-desa di Kecamatan Simpenan skornya

cukup rendah, sehingga dalam perkembangannya memiliki keterbatasan. Begitu

juga dengan infrastruktur perumahan dan permukiman, skor paling tinggi berada

di Desa Kertajaya dan Cidadap. Aktivitas ekonomi di Kecamatan Simpenan paling

berkembang adalah di Desa Cidadap. Sedangkan desa-desa lainya memiliki skor

hampir sama dengan skor rata-rata Growth Center Palabuhanratu.

24

Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cisolok

GAMBAR 10 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CISOLOK DENGAN

RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

0102030405060708090

100SKOR PENDUDUK

SKOR TERBANGUN

SKORINFRASTRUKTUR

JALAN

SKOR TOPOGRAFI

SKORINFRASTRUKTUR

KIMRUM

SKOR AKTIVITASEKONOMI

KECAMATAN CISOLOK

Desa Pasirbaru Desa Cikahuripan

Desa Cisolok Desa Karangpapak

Desa Sirnaresmi Desa Cicadas

Desa Cikelat Desa Gunung Kramat

Desa Gunung Tanjung Desa Caringin

Rata-Rata GC. Palabuhanratu

25

Berdasarkan gambar di atas, kondisi desa-desa di Kecamatan Cisolok nyaris sama.

Penduduk Kecamatan Cisolok hampir tersebar merata di setiap desanya. Lahan

terbangun di Kecamatan Cisolok tergolong masih sedikit dan skornya masih berada

di bawah rata-rata Growth Center Palabuhanratu, kecuali Desa Karangpapak dan

Cisolok yang nilainya sama dengan rata-rata Growth Center Palabuhanratu.

Infrastruktur jalan di beberapa desa sudah mulai berkembang, terutama di Desa

Karangpapak, Desa Pasirbaru, Desa Cikahuripan, dan Desa Cisolok. Sementara di

desa lainnya belum terlalu berkembang dan nilainya masih di bawah rata-rata.

Infrastruktur permukiman dan perumahan sudah mulai banyak, dan sebagian

besar memiliki skor di atas rata-rata. Akan tetapi aktivitas ekonomi yang terjadi di

kecamatan tersebut belum begitu berkembang. Skor topografi di Kecamatan

Simpenan memang nilainya tidak terlalu tinggi, akan tetapi masih memungkinkan

untuk dikembangkan di beberapa desa, seperti Desa Cikelat.

26

Kondisi Pembangunan di Kecamatan Cikakak

GAMBAR 11 GRAFIK PERBANDINGAN KONDISI SELURUH KECAMATAN CIKAKAK DENGAN

RATA-RATA KONDISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

Berdasarkan gambar di atas, kondisi desa-desa di Kecamatan Cikakak cukup

beragam. Persebaran penduduk di kecamatan ini hampir merata di tiap desanya,

namun skornya masih berada di bawah skor rata-rata Growth Center

Palabuhanratu. Lahan terbangun di Kecamatan Cikakak cukup berkembang untuk

beberapa desa, seperti Desa Cileungsing, Cikakak, Sukamaju, dan Sirnarasa, akan

tetapi masih terbatas di beberapa desa lainnya, seperti Desa Margalaksana dan

Cimaja. Infrastruktur jalan di Kecamatan Cikakak hanya terkonsentrasi di Desa

Cikakak dan Desa Cimaja, sedangkan di desa lainnya infrastruktur jalan yang

0102030405060708090

SKOR PENDUDUK

SKOR TERBANGUN

SKORINFRASTRUKTUR

JALAN

SKOR TOPOGRAFI

SKORINFRASTRUKTUR

KIMRUM

SKOR AKTIVITASEKONOMI

KECAMATAN CIKAKAK

Desa Cimaja Desa Cikakak

Desa Sukamaju Desa Cileungsing

Desa Ridogalih Desa Margalaksana

Desa Sirnarasa Rata-Rata GC. Palabuhanratu

27

tersedia masih sangat minim, terutama di Desa Sirnaras, Margalaksana, dan

Ridogalih. Padahal, Desa Sirnarasa dan Ridogalih ini sudah banyak lahan terbangun

akan tetapi kurang penyediaan akses jalannya. Hal ini harus segera diatasi karena

dapat berpengaruh kepada kegiatan ekonomi di kedua desa tersebut. Infrastruktur

perumahan dan permukiman juga sudah cukup berkembang, terutama di Desa

Cileungsing, Cikakak, Cimaja, Sirnarasan, dan Sukamaju. Sedangkan untuk Desa

Margalaksana perlu ditingkatkan kembali. Aktivitas ekonomi di Kecamatan Cikakak

tergolong masih rendah, sama seperti keempat kecamatan lainnya.

Kondisi Pembangunan di Lima Kecamatan di Growth Center Palabuhanratu

GAMBAR 12 NILAI TOTAL DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: Analisis Tim WJPMDM, 2012

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kecamatan yang paling berkembang

adalah Kecamatan Palabuhanratu. Sebagian besar penduduk berada di Kecamatan

0100200300400500600700800

SKOR PENDUDUK

SKOR TERBANGUN

SKORINFRASTRUKTUR

JALAN

SKOR TOPOGRAFI

SKORINFRASTRUKTUR

KIMRUM

SKOR AKTIVITASEKONOMI

GROWTH CENTER PALABUHANRATU

KECAMATAN CIEMAS KECAMATAN PELABUHANRATU

KECAMATAN SIMPENAN KECAMATAN CISOLOK

KECAMATAN CIKAKAK

28

Palabuhanratu. Sedangkan lahan terbangun di sana paling banyak berada di

Kecamatan Palabuhanratu dan Kecamatan Cikakak. Infrastruktur jalan cukup

berkembang di Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan

Cisolok. Sedangkan Kecamatan Cikakak dan Kecamatan Ciemas masih minim

infrastruktur jalan. Padahal Kecamatan Cikakak memiliki lahan persentase lahan

terbangun yang cukup tinggi. Seharusnya hal ini diimbangi dengan penyediaan

aksesibilitas yang memadai. Infrastruktur perumahan dan permukiman juga sudah

berkembang hampir di semua kecamatan. Di sisi lain, skor topografi Growth Center

Palabuhanratu memang tidak terlalu tinggi, sehingga jika ingin dikembangkan

harus memperhatikan faktor-faktor lain, seperti kerentanan bencana.

29

ISU DAN PERMASALAHAN

Wilayah Growth Center Palabuhanratu merupakan salah satu pusat pertumbuhan

yang akan mendorong perkembangan di Jawa Barat bagian selatan. Dalam

perkembangannya, terdapat beberapa isu-isu Growth Center Palabuhanratu yang

perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

Transportasi, meliputi:

- Minimnya aksesibilitas transportasi regional

- Kurang memadainya infrastruktur jalan di wilayah Growth Center

Palabuhanratu, khususnya di Palabuhanratu. Hal ini menjadi faktor

utama minimnya tingkat hunian hotel di kawasan objek wisata

Pantai Palabuhanratu.

- Peningkatan Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu menjadi

Pelabuhan Perikanan Samudera Palabuhanratu.

- Pembangunan terminal tipe B

- Pembangunan pelabuhan umum dan pelabuhan wisata

Sosial Kependudukan, meliputi:

- Persebaran penduduk belum merata di tiap kecamatan

- Tingkat pendidikan masyarakat Growth Center Palabuhanratu tidak

terlalu tinggi

- Sehubungan dengan rencana Pembangunan dan pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera, tentunya memerlukan dukungan

sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas tertentu

yang saat ini belum tentu dimiliki oleh masyarakat Growth Center

Palabuhanratu

Infrastruktur strategis lainnya, meliputi:

- Kebutuhan TPA untuk melayani wilayah Growth Center

Palabuhanratu

- Belum terdapatnya rumah sakit tipe B di wilayah Growth Center

Palabuhanratu

- Manajemen persampahan yang belum terkelola dengan baik

- Perumahan kumuh (slum dan squatter)

30

- Infrastruktur permukiman, seperti TPPST, TPPSA, jaringan air bersih,

instalasi air bersih, jaringan air kotor, jaringan drainase, dan sarana

olahraga

- Fasilitas perdagangan (mall, pasar, supermarket, minimarket, dan

pergudangan)

Potensi Komoditas

- Palabuhanratu memiliki potensi wisata yang banyak dan beragam,

seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya. Potensi

ombaknya yang besar dapat menarik wisatawan untuk berselancar

disana.

- Produksi perikanan yang besar dan telah menjadi komoditas ekspor

tetap ke Korea Selatan (ikan layur) dan Jepang (ikan tuna).

31

POTENSI DAN KEUNGGULAN WILAYAH

POTENSI PERIKANAN TANGKAP LAUT

Sektor perikanan laut telah dianggap sebagai aktivitas ekonomi utama yang

berpotensi untuk dikembangkan di Growth Center Palabuhanratu. Beberapa

penelitian menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki akses pada kawasan

penangkapan ikan di laut yang memiliki kekayaan dan keunikan jenis ikan. Jenis

ikan yang telah menjadi komoditas ekspor tetap adalah ikan layur untuk diekspor

ke Korea Selatan dan ikan tuna untuk diekspor ke Jepang melalui Jakarta.

GAMBAR 13 DISTRIBUSI IKAN DARI PPN PALABUHANRATU 209

Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009

Pada bagan di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2009 Pelabuhan Perikanan Laut

Nusantara Palabuhanratu telah menghasilkan ikan sebesar 8,7 ton, walaupun

sebesar 4,8 ton masih dibawa melalui jalan darat. Besaran produksi ini dapat

meningkat signifikan apabila status PPN ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan

Samudera, yang berarti fasilitas pelabuhan yang lebih lengkap sehingga bisa

32

disinggahi kapal-kapal perikanan yang jauh lebih besar, serta memungkinkan untuk

disinggahi oleh kapal-kapal asing.

Melalui bagan yang sama dapat dilihat bahwa pada saat ini pun sektor perikanan di

Palabuhanratu sudah mulai memiliki orientasi basis/ekspor, baik untuk cakupan

regional maupun internasional (melalui Jakarta). Potensi ini masih dibatasi

terutama oleh hambatan transportasi, yaitu ekspor ke luar negeri masih melalui

jalan darat lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

GAMBAR 14 PERKEMBANGAN PRODUKSI IKAN TUNA DI PPN PALABUHANRATU

Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009

Melalui bagan berikutnya dapat dilihat bahwa produksi ikan tuna terus meningkat

tahun ke tahun. Seperti telah diketahui, jenis ikan tuna merupakan salah satu jenis

ikan laut yang paling diminati sebagai komoditas ekpor, selain itu juga memiliki

nilai jual yang tinggi. Akan tetapi penangkapan ikan tuna membutuhkan fasilitas

kapal nelayan dengan ukuran besar dan modern, oleh karena itu pengembangan

sektor perikanan laut tangkap di Palabuhanratu juga harus seiring dengan

pengembangan fasilitas penangkapan ikan (kapal nelayan).

408.717

221.519

124.921

393.246

193.741177.972104.62886.183

177.926

905.615

793.813

1.912.369

1.383.673

2.030.6571.922.426

2.017.417

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

TAHUN

KG

33

GAMBAR 15 PERKEMBANGAN NILAI PRODUKSI IKAN DI PPN PALABUHANRATU

Sumber: Statistik PPN Palabuhanratu 2009

Melalui bagan terakhir pada bagian ini, dapat dilihat bahwa nilai uang produksi

ikan di PPN Palabuhanratu tidak dapat dianggap kecil, sejak didirikannya PPN

Palabuhanratu pada tahun 2003, nilai produksi ikan terus meningkat signifikan

hingga mencapai nilai total 110 milyar rupiah pada tahun 2009. Nilai ini sedikit

banyak dapat menunjukkan betapa besarnya potensi sektor perikanan di Growth

Center Palabuhanratu, yang juga dapat menjadi sektor andalan untuk pusat

pertumbuhan ini.

POTENSI PARIWISATA

Growth Center Palabuhanratu merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Barat

karena memiliki potensi objek dan daya tarik wisata yang bervariasi mulai dari

wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Banyaknya objek dan daya

tarik wisata yang terdapat di wilayah ini sangat potensial untuk menunjang

perokonomian wilayah Growth Center Palabuhanratu. Berdasarkan materi teknis

RTRW Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 – 2030, potensi wisata di Growth Center

Palabuhanratu terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu potensi wisata budaya, potensi

wisata alam, dan potensi wisata buatan.

34

Pariwisata Budaya, meliputi:

- Kawasan wisata budaya di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Cikakak

(Kampung Cipta Gelar dan Cipta Rasa), dan Kecamatan Simpenan.

Pariwisata Alam, meliputi:

- Kawasan wisata bahari di Kawasan Wisata Palabuhanratu dan

sekitarnya, Kawasan Pantai Simpenan

- Kawasan ekowisata di sekitar Teluk Palabuhanratu yang mencakup

daerah pesisir di Kecamatan Cisolok, Kecamatan Palabuhanratu, dan

Kecamatan Cikakak.

- Kawasan wisata sungai di Kecamatan Simpenan

- Kawasan wisata argo di Kecamatan Ciemas

Pariwisata Minat Khusus, meliputi:

- Kawasan wisata spa di Kecamatan Cisolok

GAMBAR 16 POTENSI PARIWISATA GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Pada umumnya, wisatawan yang datang ke Palabuhanratu berasal dari DKI Jakarta

dan Jawa Barat bagian Barat. Namun dengan adanya kegiatan wisata minat khusus

35

dan petualangan, seperti menyelam dan berselancar di Pantai Cimaja, wisatawan

dari luar negeri juga mulai banyak yang berdatangan.

Penetapan Kota Palabuhanratu sebagai Ibukota Kabupaten Sukabumi diharapkan

dapat mempercepat perkembangan wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya,

umumnya Jawa Barat bagian selatan. Saat ini kondisi sarana dan prasarana

transportasi secara umum sudah memadai, tetapi masih diperlukan peningkatan

lebih lanjut untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Perkembangan Pariwisata di Kawasan Palabuhanratu saat ini berada pada tahap

inisiasi menuju tahap pengembangan lebih lanjut. Upaya yang telah dilakukan

untuk meningkatkan daya tarik dan keamanan kawasan adalah dengan

membentuk TP3TP (Tim Pelestarian dan Penataan Pesisir dan Teluk

Palabuhanratu), kegiatan Jumat Bersih, maupun pembentukan balawisata (badan

penyelamant wisata tirta – semacam baywatch life guard).

GAMBAR 17 OBJEK WISATA DI GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Sumber: RIPPDA Provinsi Jawa Barat 2005

Objek wisata lainnya yang berkembang berhubungan dengan keunikan bentukan

fisik alam dari wilayah Palabuhanratu, yaitu di samping pada bagian Barat

36

merupakan kawasan pesisir pantai, bagian Utara dan Timur wilayah Palabuhanratu

merupakan kawasan perbukitan dan hutan yang juga memiliki daya tarik seperti

kawasan perkebunan teh, pemandian air panas, dan wisata arus sungai yang lebih

dikenal dengan kawasan Citarik.

Berbagai potensi objek wisata alam dan buatan manusia juga citra pariwisata yang

telah terbangun selama ini, yang berkumpul dalam wilayah Growth Center

Palabuhanratu merupakan potensi pariwisata yang sekiranya dapat dijadikan

sebagai sektor ekonomi utama selain perikanan untuk mendorong perkembangan

wilayah ini.

KEUNGGULAN WILAYAH

Berikut ini adalah keunggulan wilayah yang dimiliki oleh Growth Center

Palabuhanratu. Keunggulan-keunggulan tersebut dikelompokan dalam tiga jenis

keunggulan, yaitu absolute advantage, comparative advantage, dan competitive

advantage. Absolute advantage atau keunggulan absolut dapat diartikan sebagai

keunggulan yang dimiliki suatu wilayah dari keberadaan sumber daya alam dan

sejarah yang dimilikinya dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain.

Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif yaitu keunggulan

yang dimiliki suatu wilayah karena memiliki sumber daya produksi yang lebih

banyak/unggul dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Adapun yang

dimaksud dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif yaitu

keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena sudah berpengalaman atau karena

penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan

dalam persaingan antar wilayah.

Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)

Keunggulan absolut yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu adalah

potensi wisatanya yang beragam, seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata

budaya. Kawasan Palabuhanratu memiliki topografi yang khas dicirikan dengan

perpaduan antara laut, pantai, dan perbukitan. Ciri-ciri kawasan pesisir

Palabuhanratu adalah sebagai berikut:

Gelombang airnya yang kuat dan tinggi. Hal ini merupakan daya tarik

utama bagi para wisatawan yang hobi berselancar (surfing) karena

ketinggian gelombangnya cukup stabil. Beberapa tempat surfing yang

37

sering dikunjungi wisatawan adalah Batu Guram, Karang Sari, Cimaja,

Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, dan Ombak Tujuh.

Keindahan alam berupa batu-batu karang yang menjorok ke laut. Di atas

batu karang ini, wisatawan dapat duduk-duduk sambil memancing.

Pantai pasir. Sebagian besar pantai di Kawasan Palabuhanratu

merupakan pantai berpasir halus.

Pemandangan eksotik karena letak bukit yang berhadapan langsung

dengan pantai.

Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Salah satu keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu

adalah potensi perikanan tangkap yang cukup besar dan tergolong potensial untuk

diekspor ke luar negeri. Hampir 80% hasil tangkapan ikan tuna dari perairan Teluk

Palabuhanratu diekspor ke berbagai negara asia, seperti Jepang, Korea Selatan,

dan China. Potensi perikanan ini juga didukung dengan sumber daya manusia di

Growth Center Palabuhanratu yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai

nelayan.

Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)

Salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Growth Center Palabuhanratu

yaitu penetapan Palabuhanratu menjadi kawasan minapolitan di Jawa Barat.

Palabuhanratu merupakan salah satu penghasil ikan laut terbesar di Jawa Barat.

Selain itu, di lokasi ini juga terdapat Pelabuhan Perikanan Nusantara yang

rencananya akan ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera.

Hal ini merupakan keunggulan tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh Growth

Center Palabuhanratu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

38

KONSEP AWAL PENGEMBANGAN

GROWTH CENTER PALABUHANRATU Dengan merespon berbagai isu dan permasalahan serta mengoptimalkan

keunggulan-keunggulan di Growth Center Palabuhanratu, maka disusunlah konsep

pengembangan Growth Center Palabuhanratu sebagai penghela percepatan

pembangunan di Jawa Barat, khususnya Jawa Barat bagian selatan. Berdasarkan

keunggulan yang paling potensial, konsep pengembangan yang diusung yaitu

“Growth Center Palabuhanratu dikembangkan sebagai Pusat Pertumbuhan

berbasis Sektor Pariwisata dan Perikanan”.

Sebagai pusat pertumbuhan, di Growth Center Palabuhanratu akan dikembangkan

berbagai infrastruktur dengan skala pusat pertumbuhan yang memadai dan dapat

mengakomodasi perekonomian serta aktivitas penduduk, antara lain:

Penyediaan jaringan transportasi regional dan lokal, serta sistem

angkutan umum yang akan menghubungkan pusat-pusat kegiatan untuk

mengakomodasi pergerakan penduduk dan juga wisatawan.

Penyediaan perumahan layak huni

Pelayanan infrastruktur sesuai dengan standar pusat pertumbuhan

- Fasilitas kesehatan

- Fasilitas pendidikan

- Fasilitas peribadatan

- Fasilitas perdagangan dan jasa

- Wisata dan rekreasi

- Fasilitas sosial

Peningkatan kualitas pelayanan air bersih, penanganan persampahan,

drainase, dll

Sebagai Growth Center berbasis sektor pariwisata, maka Palabuhanratu akan

mengembangkan sektor unggulan pariwisata dengan fokus penciptaan pelayanan

jasa pariwisata yang berstandar nasional dan internasional. Palabuhanratu

memiliki potensi wisata yang bermacam-macam. Salah satu keunggulan yang

dimiliki kawasan wisata Palabuhanratu adalah ombaknya yang besar sehingga

seringkali dipakai berselancar oleh para wisatawan.

39

Untuk mendukung konsep tersebut, Growth Center Palabuhanratu perlu

menyediakan fasilitas pariwisata bertaraf internasional untuk mengakomodasi

kegiatan pariwisata dan ekonomi di dalamnya, antara lain:

Infrastruktur transportasi regional untuk akses wisatawan: akses jalan

raya, pengembangan terminal, dan pelabuhan.

Peningkatan dan perbaikan aksesibilitas ke kawasan pariwisata

Fasilitas perdagangan yang memadai, meliputi pasar, swalayan, toko

souvenir, dan lain-lain

Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata, seperti

restoran, rumah makan, dan hotel bertaraf internasional, pusat informasi

pariwisata, dan lain-lain.

Sebagai Growth Center berbasis perikanan, Palabuhanratu telah didukung oleh

berbagai kebijakan, salah satunya adalah penetapan Palabuhanratu sebagai

kawasan minapolitan pada tahun 2010. Penetapan ini juga didukung dengan

adanya rencana pembangunan PPS Palabuhanratu. Pembangunan PPS

Palabuhanratu merupakan salah satu dukungan pemerintah pusat terhadap sektor

perikanan agar hasil perikanan tangkap Palabuhanratu yang diekspor tidak perlu

melewati Jakarta terlebih dahulu. Hal ini dilakukan berdasarkan berbagai

pertimbangan, salah satunya adalah pertimbangan di bidang cakupan pelayanan.

PPS Palabuhanratu nantinya akan memiliki daerah operasional pelayanan kapal

ikan yang lebih luas daripada PPN. Daerah operasional PPN hanya meliputi

Perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Laut Teritorial, sedangkan PPS mampu

juga melayani kapal ikan yang beroperasi di Zona Perairan Internasional.

Sebagai salah satu kawasan minapolitan di Jawa Barat, Palabuhanratu harus

didukung dengan kesiapan masyarakatnya dalam menjalankan peran

Palabuhanratu sebagai kawasan minapolitan. Growth Center Palabuhanratu

tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas

di bidang perikanan sehingga dalam keberjalanannya sebagai kawasan

minapolitan, masyarakat dapat memanfaatkan potensi dan peluang yang dimiliki

Palabuhanratu dengan sebaik-baiknya.

Salah satu cara membangun kesiapan masyarakat yaitu dengan upaya peningkatan

kualitas dan kapasitas sumber daya manusia. Upaya peningkatan kualitas dan

kapasitas SDM dapat dilakukan salah satunya dengan program-program

40

pendidikan dan pelatihan (baik yang bersifat formal maupun non formal) bagi

masyarakat. Salah satu program yang dapat diadakan adalah dengan pembelajaran

bahasa asing untuk masyarakat Growth Center Palabuhanratu, serta keterampilan

bekerja di sektor perikanan. Dukungan lainnya juga dapat berupa pembangunan

sekolah kejuruan dan perguruan tinggi khusus sektor perikanan untuk

menciptakan sumber daya manusia berkualitas dan berkapasitas tinggi di bidang

perikanan.

Di sisi lain, pengembangan konsep Growth Center Palabuhanratu harus

terintegrasi dengan penerapan konsep minapolitan di Growth Center

Palabuhanratu. Konsep minapolitan Palabuhanratu akan dilaksanakan melalui

pengembangan kawasan minapolitan di daerah-daerah potensial unggulan.

Kawasan-kawasan minapolitan akan dikembangkan melalui pembinaan sentra-

sentra produksi yang berbasis pada sumberdaya kelautan dan perikanan. Pada

setiap kawasan minapolitan akan beroperasi beberapa sentra produksi berskala

ekonomi relatif besar, baik tingkat produksinya maupun tenaga kerja yang terlibat

dengan jenis komoditas unggulan tertentu.

Berdasarkan hal ini, kawasan minapolitan Palabuhanratu akan dibagi ke dalam 3

zona, yaitu: Zona Inti, Zona Pendukung, dan Zona Keterkaitan. Zona Inti

Minapolitan Palabuhanratu adalah lahan seluas 10,2 Ha yg merupakan kawasan

Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, yang telah dilengkapi dengan

berbagai fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Kemudian kawasan

minapolitan dapat berkembang sebagai kawasan ekonomi yang sehat, maka

diperlukan keanekaragaman kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan produksi dan

perdagangan lainya yang saling mendukung. Keanekaragaman kegiatan produksi

dan usaha di kawasan minapolitan akan memberikan dampak positif (multiplier

effect) bagi perkembangan perekonomian setempat dan akan berkembang

menjadi pusat pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan hal ini, Zona

Pengembangan & Pendukung Minapolitan Palabuhanratu adalah lahan seluas 30

Ha untuk pembangunan kolam dermaga 3 dan 100 Ha untuk pembangunan

industri perikanan, yg merupakan rencana pengembangan kawasan Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, yg saat ini sedang dalam proses

pembebasan lahan. Adapun Zona Keterkaitan Minapolitan Palabuhanratu meliputi

Wilayah Korea, Cina, Uni Eropa, Jakarta , Bandung, Cianjur, Sukabumi dan

sekitarnya. Dengan pendekatan kawasan dan sentra produksi, diharapkan

pembinaan unit-unit produksi dan usaha dapat lebih fokus dan tepat sasaran.

41

Di sisi lain, pembangunan fisik juga harus diperhatikan. Ketersediaan aksesibilitas

untuk mendukung kegiatan pariwisata dan perikanan di Growth Center

Palabuhanratu perlu dioptimalkan. Bagi sektor perikanan, aksesibilitas dibutuhkan

untuk mendukung kegiatan distribusi hasil produksi ikan. Sedangkan bagi sektor

pariwisata, aksesibilitas dibutuhkan untuk memudahkan wisatawan mencapai

kawasan pariwisata. Dengan demikian, diharapkan linkage dan nilai tambah

ekonomi bagi Growth Center Palabuhanratu dapat bertambah besar, sehingga

diharapkan dapat menjadi penghela pembangunan di wilayah sekitarnya dan di

Jawa Barat.