Demokrasi sistem kufur sungguh mengherankan..

3
10/3/2014 Demokrasi Sistem Kufur Sungguh mengherankan... - Mhti ChapterKampus KotaSerang https://www.facebook.com/mhtikampuserang/posts/289375797887693 1/3 Mhti ChapterKampus KotaSerang Demokrasi Sistem Kufur Sungguh mengherankan ketika ada penulis yang mengklaim aktivis dakwah dalam sebuah situs Islam menyatakan demokrasi adalah milik umat Islam yang dicuri oleh Barat. Na’ûdzubillâh! Pandangan menyesatkan seperti ini biasanya muncul karena keliru dalam memahami fakta demokrasi atau sekadar mencari-cari legitimasi (alasan) untuk membenarkan tindakan keliru yang selama ini mereka lakukan. Demokrasi, misalnya, dilihat hanya sekadar pemilihan kepala negara (pemimpin) oleh rakyat; atau hanya proses pengambilan keputusan yang sama dengan musyawarah; atau sekadar kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan mengkritik penguasa. Dari situ muncul anggapan bahwa demokrasi tidak bertentangan dengan Islam. Kita seakan-akan melupakan, bahwa demokrasi adalah sebuah sistem politik yang muncul dari akidah sekularisme dengan prinsip-prinsip pokoknya yang bertentangan dengan Islam. Demokrasi merupakan istilah Barat, yang oleh presiden AS Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg (1863) dikatakan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Prinsip pokok demokrasi yang paling mendasar adalah kedaulatan rakyat. Suara rakyat dianggap sebagai sumber hukum (source of law) yang paling pokok dan paling tinggi. Karena itu, kebenaran harus didasarkan pada suara mayoritas rakyat. Rakyat mempunyai otoritas mengangkat dan memberhentikan pemimpin. Rakyat juga berhak membuat peraturan dan UU karena mereka adalah pemilik kedaulatan melalui wakil-wakil mereka di parlemen. Berdasarkan prinsip penting ini perkara yang benar dan salah kemudian ditentukan oleh suara manusia atas nama suara rakyat atau suara mayoritas. Berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat ini kemudian dibangun sistem berikut mekanismenya. Dibuatlah sistem Pemilu regular untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat. Terdapat lembaga parlemen yang diklaim merupakan representasi rakyat, mekanisme pengambilan keputusan di parlemen yang berdasarkan suara terbanyak, pembagian kekuasaan yang dikenal dengan trias politika dan mekanisme koreksi lewat partai-partai politik. Semua itu dibangun untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Dalam Islam sangat jelas bahwa kedaulatan bukanlah di tangan rakyat, tetapi di tangan syariah. Sumber hukum satu-satunya (mashdar al-hukmi) adalah al-Quran dan as-Sunnah. Allah Swt. berfirman: ول ﱠﺳ اﻟر و ﻰ ا إ ﱡوه د ر ء ﻲ ﺷ م ﺎز ن Jika kalian berselisih paham dalam suatu perkara, hendaklah kalian merujuk kepada Allah (al-Quran) dan Rasul-Nya (as-Sunnah) (QS an-Nisa’ [4]: 59).

Transcript of Demokrasi sistem kufur sungguh mengherankan..

Page 1: Demokrasi sistem kufur sungguh mengherankan..

10/3/2014 Demokrasi Sistem Kufur Sungguh mengherankan... - Mhti ChapterKampus KotaSerang

https://www.facebook.com/mhtikampuserang/posts/289375797887693 1/3

Mhti ChapterKampus KotaSerang

Demokrasi Sistem Kufur

Sungguh mengherankan ketika ada penulis yang mengklaim aktivis dakwah

dalam sebuah situs Islam menyatakan demokrasi adalah milik umat Islam

yang dicuri oleh Barat. Na’ûdzubillâh!

Pandangan menyesatkan seperti ini biasanya muncul karena keliru dalam

memahami fakta demokrasi atau sekadar mencari-cari legitimasi (alasan)

untuk membenarkan tindakan keliru yang selama ini mereka lakukan.

Demokrasi, misalnya, dilihat hanya sekadar pemilihan kepala negara

(pemimpin) oleh rakyat; atau hanya proses pengambilan keputusan yang

sama dengan musyawarah; atau sekadar kebebasan untuk

mengungkapkan pendapat dan mengkritik penguasa. Dari situ muncul

anggapan bahwa demokrasi tidak bertentangan dengan Islam.

Kita seakan-akan melupakan, bahwa demokrasi adalah sebuah sistem

politik yang muncul dari akidah sekularisme dengan prinsip-prinsip

pokoknya yang bertentangan dengan Islam. Demokrasi merupakan istilah

Barat, yang oleh presiden AS Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg

(1863) dikatakan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk

rakyat.

Prinsip pokok demokrasi yang paling mendasar adalah kedaulatan rakyat.

Suara rakyat dianggap sebagai sumber hukum (source of law) yang paling

pokok dan paling tinggi. Karena itu, kebenaran harus didasarkan pada

suara mayoritas rakyat. Rakyat mempunyai otoritas mengangkat dan

memberhentikan pemimpin. Rakyat juga berhak membuat peraturan dan UU

karena mereka adalah pemilik kedaulatan melalui wakil-wakil mereka di

parlemen. Berdasarkan prinsip penting ini perkara yang benar dan salah

kemudian ditentukan oleh suara manusia atas nama suara rakyat atau

suara mayoritas.

Berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat ini kemudian dibangun sistem

berikut mekanismenya. Dibuatlah sistem Pemilu regular untuk memilih

pemimpin dan wakil rakyat. Terdapat lembaga parlemen yang diklaim

merupakan representasi rakyat, mekanisme pengambilan keputusan di

parlemen yang berdasarkan suara terbanyak, pembagian kekuasaan yang

dikenal dengan trias politika dan mekanisme koreksi lewat partai-partai

politik. Semua itu dibangun untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.

Dalam Islam sangat jelas bahwa kedaulatan bukanlah di tangan rakyat,

tetapi di tangan syariah. Sumber hukum satu-satunya (mashdar al-hukmi)

adalah al-Quran dan as-Sunnah. Allah Swt. berfirman:

فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى ا� والرسول

Jika kalian berselisih paham dalam suatu perkara, hendaklah kalian merujuk

kepada Allah (al-Quran) dan Rasul-Nya (as-Sunnah) (QS an-Nisa’ [4]: 59).

Page 2: Demokrasi sistem kufur sungguh mengherankan..

10/3/2014 Demokrasi Sistem Kufur Sungguh mengherankan... - Mhti ChapterKampus KotaSerang

https://www.facebook.com/mhtikampuserang/posts/289375797887693 2/3

Dengan berpegang teguh pada dua perkara ini kita tidak akan tersesat.

Inilah yang disabdakan Rasulullah saw.:

تركت فیكم أمرین لن تضلوا ما تمسكتم بھما: كتاب هللا وسنتي

Aku meninggalkan untuk kalian dua perkara dan kalian tidak akan sesat

selama berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku

(HR al-Hakim).

Karena itu, demokrasi dengan Islam bertolak belakang. Perbedaan secara

mendasar demokrasi dengan Islam dilihat dari sumber kedaulatan ini.

Memang, baik dalam Islam maupun demokrasi, rakyatlah yang memilih

kepala negara. Namun, syarat kepala negara dalam sistem demokrasi dan

Islam berbeda. Dalam Islam, misalnya, di antara syarat kepala negara

adalah wajib beragama Islam dan laki-laki. Sistem demokrasi tentu tidak

mensyaratkan hal itu. Dalam demokrasi, pemimpin dipilih secara rutin lewat

Pemilu reguler. Sebaliknya, dalam Islam, selama pemimpin (khalifah) masih

memenuhi syarat in’iqâd (pengangkatan) yang hukumnya wajib, juga

selama tidak melakukan penyimpangan dalam bentuk kufr[an] bawah[an]

(kekufuran yang nyata), ia tidak boleh diganti. Dalam Islam terdapat

kewajiban untuk menaati pemimpin selama dia tidak menyimpang dari

hukum syariah.

Syura dalam sistem Islam juga berbeda dengan demokrasi. Kata Syaikh

Abdul Qadim Zallum (1990), “Demokrasi bukanlah syura, karena syura

artinya adalah meminta pendapat (thalab ar-ra’y). Sebaliknya, demokrasi

adalah suatu pandangan hidup dan kumpulan ketentuan untuk seluruh

konstitusi, undang-undang dan sistem (pemerintahan).”

Jelas, dilihat dari sejarah kemunculan sistem demokrasi yang berasal dari

Barat, prinsip pokok, berikut mekanisme yang ada di dalamnya, demokrasi

tidak ada hubungannya dengan Islam. Sistem ini bahkan bertentangan 100

persen dengan sistem Islam. Sistem ini tidak lain merupakan sistem kufur.

Dalam Islam tasyabbuh (menyerupai, meniru-niru) orang-orang kafir jelas

diharamkan. Apalagi meniru dan mempraktikkan sistem ideologi mereka

yang kufur. Berkaitan dengan ini, Syaikh Ali Belhaj (pemimpin senior FIS

Aljazair) dalam bukunya, Ad-Damghah al-Qawwiyah li Nasfi ‘Aqîdah ad-

Dimuqrathiyah, mengutip pernyataan Sayyid Qutb tentang haramnya

tasyabbuh ini. Sayyid Quthub mengatakan, “Rasulullah melarang kaum

Muslim ber-tasyabbuh dalam pakaian dan penampilan, gerak dan tingkah-

laku, perkataan dan adab. Sebab, di balik semua itu terdapat perasaan

batin yang membedakan konsep, manhaj dan watak jamaah Islam dengan

konsep, manhaj dan watak jamaah lainnya. Rasulullah juga melarang kaum

Muslim untuk menerima(hukum/aturan/ideologi) selain dari Allah Swt.

Padahal manhaj yang Allah berikan kepada umat ini adalah untuk

diwujudkan di muka bumi.” [Farid Wadjdi]

Page 3: Demokrasi sistem kufur sungguh mengherankan..

10/3/2014 Demokrasi Sistem Kufur Sungguh mengherankan... - Mhti ChapterKampus KotaSerang

https://www.facebook.com/mhtikampuserang/posts/289375797887693 3/3

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2009/04/11/demokrasi-sistem-kufur/