Deskripsi Morfologi Tanah.docx

7
TUGAS MANDIRI SURVEI DAN EVALUASI LAHAN « RESUME MATERI PRAKTIKUM DAN FIELDTRIP » Disusun oleh : Nama : Siti Shofiatun NIM : 145040200111184 Kelas : D1/ Senin 14.45-16.20 Asisten : Prasetyo Adi Nugroho PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

description

Pertanian- Tugas Stela

Transcript of Deskripsi Morfologi Tanah.docx

Page 1: Deskripsi Morfologi Tanah.docx

TUGAS MANDIRISURVEI DAN EVALUASI LAHAN

« RESUME MATERI PRAKTIKUM DAN FIELDTRIP»

Disusun oleh :Nama : Siti ShofiatunNIM : 145040200111184Kelas : D1/ Senin 14.45-16.20Asisten : Prasetyo Adi Nugroho

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2016

Page 2: Deskripsi Morfologi Tanah.docx

Resume Materi & Deskripsi Fieldtrip Survei dan Evaluasi Lahan

Survei tanah merupakan penelitian tanah di lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan secara sistematis dengan metode-metode tertentu, terhadap suatu daerah yang ditunjang oleh informasi dari sumber-sumber lain yang relevan (SCSA, 1982). Kegiatan survei lapang ditujukan untuk mengetahui sebaran jenis tanah dan bentang lahan di lokasi studi, dengan cara identifikasi lokasi dengan mengacu pada panduan survei yang baku. Informasi yang didapatkan dari kegiatan ini adalah : 1) Informasi bentang lahan pada unit lahan yang berbeda, terdiri dari fisiografi (pola dan kondisi drainase), relief (kemiringan lahan, panjang dan bentuk lereng), bahan induk, jenis tanaman, penggunaan lahan, bahaya erosi, dan sebagainya; 2) Informasi morfologi tanah pada unit lahan yang berbeda, terdiri dari kedalaman tanah, batas horison, warna, tekstur, struktur, karatan, konkresi, jenis dan jumlah bantuan, dan ciri-ciri lain yang sebagai penciri khusus tanah; 3) Pengecekan batas satuan peta landsystem; 4) Korelasi tanah, melalui modifikasi atau pembetulan batas satuan peta berdasarkan perbedaan tanah yang dijumpai di lapang atau laboratorium. Korelasi antara fisiografi, kenampakan foto dan kondisi tanah dibuat lebih jelas pada daerah survei dan membetulkan beberapa kesalahan.

Kegiatan survei tanah dilakukan di lapangan terhadap profil tanah, profil-mini, pemboran atau singkapan tebing jalan/kali, dengan menggunakan pedoman-pedoman tertentu, diikuti dengan pengambilan sampel tanah dan dilakukan analisis laboratorium.

Alat dan Bahan:Peralatan yang digunakan dalam penyusunan peta kerja antara lain : Bor Tanah (Auger/Core), Cangkul, sekop, garpu tanah, Meteran, Pisau lapang, Palu geologi, Munsell Soil Color Chart, Pengukur pH, Loop, Botol semprot, Cetok, Abney level atau Clinometer, GPS (Global Position System)

Cara Kerja: Penentuan Titik Pengamatan a. berada jauh dari lokasi penimbunan sampah, tanah galian atau bekas bangunan, kuburan atau bahan-bahan lainnya. b. Berjarak > 50m dari pemukiman, pekarangan, jalan, saluran air dan bangunan lainnya. c. Jauh dari pohon besar, agar perakaran tidak menyulitkan penggalian profil. d. Pada daerah berlereng, profil dibuat searah lereng. Prosedur Deskripsi Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengamatan atau deskripsi profil tanah, adalah sebagai berikut: a. sisi profil yang akan diamati harus bersih dan tidak ternaungi b. hindari pengamatan kondisi fisik (warna) dalam kondisi hujan atau pada waktu sinar matahari kurang terang. (max pukul 4 sore). c. Jika keadaan tanah kering, sebaiknya sisi profil yang diamati dibasahi dengan air (kondisi lembab). d. Jika air tanahnya dangkal, maka air harus selalu dikuras agar tidak mengganggu pengamatan.

Tahapan deskripsi tanah :

2

Page 3: Deskripsi Morfologi Tanah.docx

a. Buat batas berdasarkan kenampakan perbedaan-perbedaan yang terlihat secara jelas, misalnya warna tanah. b. Gunakan pisau lapang untuk menusuk-nusuk bidang profil tanah untuk mengetahui konsistensi atau kepadatan keseluruhan profil. Perbedaan kepadatan merupakan salah satu kriteria untuk membedakan horizon profil. c. Apabila warna tanah, kepadatan dan tekstur tanah sama, maka perbedaan konsistensi, struktur, kenampakan redoksimorfik dapat digunakan sebagai dasar penarikan batas horizon. d. Setelah horizon ditentukan , letakkan meteran tegak lurus bidang profil tanah dan jangan lupa pasang sabuk profil. Kemudian foto bidang profil yang diamati. e. Tentukan tebal penampang horizon menggunakan meteran yang telah terpasang. f. Tentukan karakteristik tanah, yaitu : Nomor Horison Penomoran horizon menggunakan numeric dimulai dari angka 1 untuk horizon paling atas. Simbol Horison Penyimbolan horizon mengikuti kaidah yang telah ditentukan dalam sistem klasifikasi tanah menurut USDA (1999). Notasi yang diberikan mengikuti batasan berikut ini : - Diskontinyu (discontinuities) : untuk menduga diskontinyuitas litologi, berikan nomor didepan symbol horizon. Sebagai contoh, jika horizon C berbeda dengan bahan horizon yang berbatasan maka simbolnya menjadi A, B, 2C. Lapisan yang sangat kontras di dalam horizon C dapat disajikan dalam symbol A, B, C, 2C, 3C, dst. - Master Horizon dan Lapisan : huruf kapitas O, A, E, B, C, dan R adalah master horizon dan lapisan dalam tanah. Konbinasi dari dua huruf capital digunakan untuk horizon peralihan, sebagai contoh AB, BA, CR. Huruf capital pertama menunjukkan horizon yang lebih dominan. Horizon dengan dua bagian yang berbeda dituliskan dengan garis miring (/) diantara huruf capital. B/A bisa berarti horizon B dengan bahan berbeda dari horizon A - Simbol pembeda kedua dalam horizon dan lapisan : Huruf kecil a, b, c, d, e, f, g, h, I, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, ss, t, v, w, x, y, z digunakan sebagai imbuhan untuk menunjukkan karakteristik khusus dari horizon utama. Imbuhan lebih dari tiga jarang sekali digunakan. Jika memerlukan lebih dari satu imbuhan, a, d, e, h, I, r, s, t dan w dituliskan lebih dahulu (kecuali dalam horizon Bhs dan Crt), semua huruf ini tidak digunakan dalam kombinasi dalam horizon tunggal dan c, f, g, m, v, dan x, kecuali dalam horizon timbunan symbol-simbol ini masih dapat diikuti dengan imbuhan b. Dalam horizon B, symbol t tidak diimbuhkan dengan symbol h, s, dan w. Imbuhan h, s, dan w biasanya tidak digunakan dalam kombinasi dengan g, k, n, y, z, atau o. - Perbedaan vertikal : ketika dua horizon memiliki kesamaan penamaan, maka horizon ini akan dikenali oleh adanya imbuhan angka, sebagai contoh Bt1, Bt2. Ketebalan Horison = Batas horizon diukur menggunakan meteran dengan menuliskan batas atas dan batas bawah dari tebal horizon tersebut. Batas Horison i. Kejelasan, dibagi dalam 4 macam : nyata (N), jelas (J), angsur (A), baur (B). ii. Topografi : datar atau rata (R ), berombak (O), tidak teratur (T), dan terputus (A).Warna Identifikasi warna matriks tanah menggunakan notasi dalam buku Munsell Soil Color Chart. Warna tanah diamati dalam kondisi lembab atau kering, sesuai dengan kondisi alami penampang tanah yang diamati.

3

Page 4: Deskripsi Morfologi Tanah.docx

- Ambil sedikit agregat lalu cocokkan warna dengan menggunakan Munsell, sesuaikan dengan simbol yang mendekati warna tanah tersebut. - Warna tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu Hue, Value dan Chroma. Hue menunjukkan panjang gelombang dominan, Value menunjukkan jumlah cahaya yang dipantulkan, atau terang atau gelap warna. Sedangkan Chroma menunjukkan derajat kemurnian warna atau kejenuhan warna. Contoh : 10 YR 3/2 Tekstur Tekstur di lapangan diidentifikasi dengan metode feeling, langkahnya adalah : - Ambil sebagian tanah lalu tambahkan sedikit air - Pirit tanah sampai homogen - Tentukan tekstur tanahnyaStruktur tanahMengidentifikasi bentuk struktur tanah yang meliputi :

1. Granular: seperti remah kue dengan ukuran diameter biasanya kurang dari 0.5 cm. Umumnya ditemukan di horizon permukan dimana banyak akar tumbuh.

2. Butir: tanah rusah dalam partikel individual yang tidak berikatan. Selalu memiliki konsistensi lepas. Biasanya berada pada tanah berpasir.

3. Gumpal bersudut & membulat: berbentuk gumpal tak beraturan dengan diameter antara 1,5 – 5 cm.

4. Tiang: tanah berbentuk tiang tegak yang memiliki topi “garam” di bagian atas. Bisanya berada pada daerah beriklim arid.

5. Prisma : tanah berbentuk tiang tegak dengan panjang tertentu. Biasanya ditemukan di horizon paling bawah.

6. Keping (Platy): berbentuk lempengan atau kepingan tipis dan rata yang tersusun secara horisontal. Biasanya berada pada tanah-tanah yang mengalami pemadatan.

Konsistensi : mengidentifikasi konsistensi tanah berdasarkan kategori basah dan lembab.

TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH Teknik pengambilan contoh tanah meliputi kegiatan cara pengambilan serta penentuan lokasi pengambilan yang direncanakan dalam peta melalui kegiatan persiapan survey. Cara dan lokasi pengambilan contoh tanah dapat dikelompokkan dalam tipe dan skala survey serta kondisi lingkungan.

Secara umum teknik pengambilan contoh tanah dapat dibedakan dalam tiga kelompok : a. Grid survey : tempat yang ditentukan lokasinya pada interval yang teratur sepanjang garis lurus, biasanya dihubungkan dengan arah kompas. Interval antar tempat ditentukan oleh skala survey dan keadaan medan. Metode ini umumnya digunakan untuk studi detail dan sangat detail. b. Free Survey : metode ini dilakukan dengan bantuan data interpretasi foto udara. Bentang alam dibaca dalam satuan peta yang didasarkan pada karakteristik rekaan. Tanah dan lokasi pengamatan dibuat dalam tiap unit berdasarkan pertimbangan pakar tanah, keputusannya akan dibuat oleh kompleksitas ekologi, waktu dan hal-hal lain yang berpengaruh. c. Transect survey : di dalam kerapatan savana, hutan, atau tanah pendekatan dengan potong kompas masih dimungkinkan, dapat dilakukan pengamatan pada interval yang teratur atau sekehendak hati menurut keadaan alamnya.

4