Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13...

48

Transcript of Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13...

Page 1: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional
Page 2: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 20112

PDN/MJL/01/I/FEBRUARI/2011

PENGARAHDirjen Perdagangan Dalam Negeri

Subagyo

PENANGGUNG JAWABSekretaris Direktorat Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri

Gunaryo

REDAKTURLamtasim Dasustra

EDITORRonny S.M. Marpaung

KOORDINATOR PELAKSANA

A. Latif Lahdjie

DESAIN GRAFISRafi Alief

TATA LETAKB. Jagat Setiawan

Diterbitkan Oleh :DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERI

Gedung Utama Lt. 8,

Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5,

Jakarta 10110

email: [email protected]

Page 3: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

daftar isiLIPUTAN UTAMA> Briefing Kemendag Awal Tahun Aroma Optimisme Menapaki ‘Tahun Kelinci’ ...4> Perdagangan Dalam Negeri Diproyeksikan Tumbuh Positif Pada 2011 .......8

PROFIL PASAR> Pasar Jaya Klender SS, Menjadi Pasar Percontohan di DKI Jakarta ......11> Pasar Babat, Menuju Pasar Tradisional Modern ..................14

TOPIK BAHASAN> Waspadai Ketahanan Pangan 2011 ................17

BERITA PASAR> Pernak-Pernik Jelang Tahun Baru ...................20> Sentra Dagang Perak Kota Gede Kembali Pulih dengan Keterbatasan ...............23

DISTRIBUSI> Mempersingkat Jalur Distribusi Sayur Mayur ...................................26

INFO SEMBAKO> Adakah Spekulan dibalik ‘Pedasnya’ Harga Cabai? .....................29

KOLOM ANDA> Revitalisasi Pasar Untuk Meningkatkan Perdagangan ................32

POTENSI UMKM> La Diana Bridal, Pesona Gaun Pengantin Bernuansa Batik .......34> Menggali Potensi Mutiara Alam NTB ..............37

PRODUK UNGGULAN> Kelapa Sawit, Simerah Hitam yang Menjadi Idola .........................................40> Perdagangan Kakao Olahan Masih OK ...........42

AGENDA> Mendag Pantau Bahan Pokok .........................44

Salam jumpa…

Memasuki awal tahun 2011, banyak pembenahan yang dilakukan Kemen-terian Perdagangan dalam upaya me-ningkatkan perdagangan nasional mau-pun internasional. Rencana Strategis (Renstra) 2011 telah disiapkan dan segera dilaksanakan.

Melalui briefing awal tahun, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mene-gaskan target ekspor tahun 2011 di-harapkan dapat mencapai lebih dari USD 150 Milyar, atau dengan kata lain total pertumbuhan ekspor maupun ekspor non migas adalah 30%. Sementara di sektor perdagangan dalam negeri optimis, kinerja perdagangan bakal tumbuh lebih positif dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, tingkat kebutuhan konsumsi rumah tangga masih cukup tinggi seiring meningkatnya pendapatan masyarakat. Dua berita tersebut kami sajikan dalam Rubrik Liputan Utama.

Kami juga menghadirkan informasi tentang upaya pemerintah dalam mengatasi krisis pangan pada tahun 2011. Berita ini kami rangkum dalam rubrik Topik Bahasan. Sementara mengenai fenomena harga cabe yang melonjak tajam sepanjang Januari kami hadirkan dalam Rubrik Info Sembako. Disinyalir, kenaikan harga cabe ini adalah ulah para spekulan yang memanfaatkan situasi kondisi pertanian cabe yang kurang menguntungkan di tengah anomali iklim yang terjadi saat ini.

Tak kalah pentingnya, dalam Rubrik Kolom kami hadirkan upaya Kemendag dalam mempertahankan dan memperbaiki keberadaan pasar tradisional agar lebih berdaya saing. Tentu, masih banyak lagi berita lainnya yang kami hadirkan dalam edisi Januari tahun ini. Semoga bermanfaat dan selamat membaca…

saat ini.

Rubrik ya n

alam ra

rik harga yang

anian di

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 3

Pengantar Redaksi

Page 4: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Aroma Optimisme Menapaki ‘Tahun Kelinci’

Sejatinya, perjalanan pembangunan di bidang perdagangan selama priode 2010 telah diwarnai banyak dinamika

perekonomian global maupun domestik. Pasca collaps akibat krisis fi nansial global, ekonomi dunia mulai menggeliat lagi. PDB dunia diperkirakan tumbuh mendekati 5%, yang dimotori oleh negara-negara emerging market economies, termasuk Indonesia.

Negara kita sendiri mengalami pertum-buhan 5,9% hingga triwulan III 2010, angka yang positif dibanding tahun sebelumnya, dan diproyeksi bakal tumbuh mencapai 6%. Kemudian, ditilik dari segala sektor, kontribusi terbesarnya berasal dari sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,8%, serta berturut-turut diiringi dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang menembus level 9,3%. Angka itu bukanlah data-data di atas kertas, melainkan fakta yang berbicara.

Kegiatan perdagangan dalam negeri, se misal program revitalisasi pasar, ter bi-lang cukup sukses. Untuk tahun ini dana/anggaran yang akan digelontorkan me-ningkat menjadi Rp 505 milyar dari tahun sebelumnya yang “hanya” sekitar Rp 300-an milyar.

Dalam konteks perdagangan luar negeri,

dengan diberlakukannya AC-FTA justru terjadi blessing in disguise bagi negara kita, terbukti adanya peningkatan nilai ekspor ke Negeri Tirai Bambu itu.

Menatap tahun 2011, Kemendag opti mis bisa mengulang atau bahkan me ning-katkan nilai perdagangan dari segala sektor. Sesuai dengan Rencana Pem-bangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Ada dua fokus prioritas pembangunan sektor perdagangan. “Yaitu terkait dengan isu di bidang perdagangan, baik nasional maupun global, serta realita tantangan pembangunan saat ini dan masa mendatang, olehkarenanya dalam konteks pembangunan nasional di bidang perekonomian, fokus prioritas pembangunan sektor perdagangan dise-suaikan dengan RPJMN 2010-2014,” papar Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu di tengah acara Briefi ng Kemendag Awal Tahun.

Dua prioritas arah kebijakan

perdagangan 2011, adalah:

1) Peningkatan daya saing produk eks-por non migas untuk mendorong pe-ningkatan diversifi kasi pasar tu juan ekspor serta peningkatan kebera ga-man, kualitas dan citra produk ekspor.

2) Peningkatan jaringan distribusi untuk menunjang pengembangan logistik nasional, penguatan pasar domestik dan efisiensi pasar komoditi, serta peningkatan efektifi tas pengawasan dan iklim usaha perdagangan.

Kemudian, dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kemendag, dengan mempertimbangkan

BRIEFING KEMENDAG AWAL TAHUN

Torehan yang ciamik dari berbagai sektor perdagangan di tahun lalu, telah mengibarkan semangat optimisme di Kemen-terian Perdagangan (Kemendag). Baik itu perdagangan domes-tik maupun global. Bahkan beberapa rekor perdagangan pun diraih dengan suguhan data statistik perdagangan yang mem-banggakan. Tentu saja hasil ini tak membuat jajaran Kemendag berpuas diri, melainkan menjadi pelecut semangat untuk lebih menggelorakan nilai perdagangan di tahun kelinci ini.

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 20114

Liputan Utama

Page 5: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

arah kebijakan dan strategi Kemendag, bakal diimplementasikan program-program Kementerian yang terdiri dari sepuluh program utama. Pertama, dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis. Kedua, peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kemendag. Ketiga, pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur negara Kemendag. Keempat, pengkajian dan pengembangan kebijakan perdagangan. Kelima, pengembangan perdagangan dalam negeri. Keenam, peningkatan perlindungan konsumen. Ketujuh, peningkatan perdaganga luar negeri. Kedelapan, peningkatan kerja sama perdagangan internasional. Kesembilan, pengembangan ekspor nasional. Dan kesepuluh, peningkatan efi siensi pasar komoditi.

STABILISASI HARGA

Selama tahun 2010, kondisi pasar domestik diwarnai dengan terjadinya peningkatan

harga pangan, khususnya beras dan cabai. Kondisi ini, menjadi hal yang ‘wajar’ karena setiap tahun fenomena ini biasa terjadi, terlebih di saat hari-hari besar nasional. Di penghujung tahun, peningkatan harga komoditas cabai cukup tinggi. Menurut Mendag, hal ini disebabkan adanya gangguan terhadap faktor produksi, salah satunya karena anomali cuaca yang juga mengganggu jalur distribusi.

Akan tetapi jajaran Kemendag terus berupaya untuk menjaga ketercukupan pasokan pangan dan stabilitas harga. Langkah-langkah pun telah banyak di-rintis dalam rangka menjaga kecukupan pasokan, stabilitas harga, serta mengurangi atau mengimbangi dampak peningkatan harga bahan pangan terhadap masyarakat pendapatan rendah.

Langkah-langkah tersebut adalah: Melaksanakan operasi pasar (OP) raskin ke-13 di seluruh wilayah yang membutuhkan.

AWAL tahun 2011 menjadi tahun yang penting bagi sosok Gunaryo. Pasalnya, di awal tahun ini, ia didaulat menjadi orang nomor satu di Ditjen PDN Kemendag menggantikan Subagyo yang diangkat sebagai Staf Ahli Bidang Pem-berdayaan Usaha Dagang Mikro Kecil, Menengah dan Promosi Ekspor.

Bersama 12 orang lainnya, ia disumpah jabatan oleh Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu. Rabu (19/1) pagi di Auditorium Kemendag, Jakarta. Sebelumnya, Gunaryo menjabat Sekretaris Ditjen PDN.

Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 6/M Tahun 2011. Sedang untuk pelantikan ini terkait dengan adanya perubahan susunan organisasi dan tata kerja dari Departemen Perdagangan (Depdag) menjadi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

Untuk kebijakan di bawahnya, Mendag pun mengeluarkan aturan dalam Permendag No 31/M-DAG/PER/7/2010.

Dalam pelantikan ini, terdapat pejabat Ese-lon I yang tetap menduduki posisi semula, beberapa di antaranya mengalami mutasi dan sebagian lagi mengalami promosi. Dan turut hadir dalam pelantikan ini adalah Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar, para pejabat eselon II Kemendag dan beberapa undangan dari instansi terkait lain. Yang ditun juk sebagai saksi adalah Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan Kemenko Bidang Perekonomian dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian.

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 5

Liputan Utama

STOP PRESSSTOP PRESS!!

Gunaryo Didapuk

Jadi Dirjen PDN

Page 6: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Mengintensifkan pelaksanaannya OP berdasar jenis beras yang dikonsumsi masyarakat setempat, misal OP beras premium untuk wilayah Jakarta. Mem-berikan fl eksibilitas kepada Bulog untuk dapat memenuhi pasokan beras sebanyak 1,5 juta ton melalui pengadaan dalam negeri dan pengadaan luar negeri.

Sementara untuk stabilisasi harga komo-ditas cabai, masalah utamanya adalah lebih ke faktor produksi yang turun, dan produksi yang turun ini dipicu oleh cuaca dan hama/penyakit. “Ada analisa yang cukup baik di beberapa media, yang telah turun lang sung ke lapangan ter nyata memang ada ma salah penyakit dari produksi cabai. Apalagi cabai itu kan tidak bisa disimpan. Makanya dari sisi Kemendag, kami akan menjamin dari segi distribusi,” tegas Mendag.

Kemudian ia juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), di mana lembaga ini sudah merencanakan beberapa program seperti benih, dan langkah-langkah apa saja untuk menangkal penyakit. Mereka juga telah menyiapkan penangkal agar tidak terkena hujan, karena masalah ini yang menyebabkan beberapa tanaman cabai membusuk.

“Bisanya yang terjadi (soal harga) itu pe-nyesuaian. Kalau satu varian naik, maka yang lain pun demikian. “Kita sudah melakukan kunjungan ke lapangan, jawa-bannya seperti itu (pasokan sedikit dengan kualitas yang lebih rendah)” ujar Mari. Semoga 1-2 bulan ini harga akan kembali normal,” harapnya.

“Langkah ke depan yang akan kami lakukan adalah menstabilkan distribusi. Dan juga kami sarankan, ya kita juga tanam cabai di rumah. Karena memang untuk cabai ini purchasing power-nya meningkat, sehingga untuk produk lainnya yang bersumber cabai juga meningkat,” terang Mari yang menambahkan dirinya juga ikut menanam komoditas cabai ini di rumah.

Sementara itu, Dirjen PDN Kemendag,

Gunaryo pun melakukan operasi pasar ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang (saat kunjungan masih Ses PDN Kemendag). Ia menjelaskan, biasanya untuk komoditas cabai ini kalau sedang panen harganya bisa 50% turun, tapi kalau sedang tidak ada ya bisa naik juga hingga 5%. “Makanya ketika kondisi normal kita harus jaga, jangan sampai terjadi kondisi yang seperti ini. Kalau dari sisi perdagangan, kita hanya menjaga jalur distribusinya. Apalagi memang untuk cabai ini tidak ada

kebijakan tertentu, kalau kondisi (pasar) bagus, ya berarti produksinya juga bagus. Berbeda dengan beberapa komoditi pokok lain, seperti beras,

minyak goreng, gula, terigu, yang memiliki

kebijakan tertentu,” jelas Gunaryo.

Masalah produksi cabai biasanya terjadi karena kucuran air yang berlebih, itu yang biasanya berakibat tingkat produksi anjlok. Makanya pihak Kemendag ber-harap ada teknologi untuk petani cabai, jadi sekali pun ada atau tidak ada hujan yang berlebih maka tak terpengaruh ter-hadap produksi. Untuk konsumen juga kita bisa belajar, jangan sampai selalu ber gantung pada cabai yang seger-seger. Artinya, kita bisa konsumsi cabai yang sudah digiling.

Dengan kondisi ini, pihak Kemendag tetap konsisten melakukan OP. Meski memang, komoditas cabai ini tidak terlalu primer, dalam arti kalau kita tidak makan cabai kebutuhan gizinya masih bisa tergantikan dengan sayuran lain. Beda dengan beras, untuk beras mungkin masyarakat tidak dapat menerima jika semisal diganti dengan ubi-ubian. Makanya pemerintah all out untuk menyediakan beras, import pun dilakukan.

PROGRAM SISTIMLOGISTIC NASIONALDAN REVITALISASI PASAR

Dalam rangka kelancaran arus barang dan mengurangi disparitas harga, Kemendag berperan dalam pengembangan sistim logistic nasional, dengan menggabungkan sistem transportasi dan pembangunan daerah yang terintegrasi menjadi sebuah kolektivitas nasional. Untuk memperkuat jaringan distribusi nasional tersebut Kemendag telah melakukan revitalisasi pasar tradisional yang ke depan akan dikembangkan sebagai pasar-pasar percontohan dan pembangunan gudang pangan.

Pada tahun 2010, Kemendag bekerja sama dengan pemerintah daerah me-la kukan revitalisasi terhadap 128 pasar tradisional, baik fisik maupaun ma-najemen. Revitalisasi fisik dilakukan me lalui pembangunan pasar baru atau

ini dipicu

i i a

kekabpbdkl

minyterigu,

kebijakan tertentu

Maka dari itu pena-

maannya diubah dari

pasar tradisional

menjadi pasar yang

segar, ramah, dan

bersih.

Dalam acara briefi ng awal tahun, selain banyak diliput oleh berbagai media masa nasional dan internasional, juga dihadiri oleh para pejabat penting dan sejumlah karyawan Kemendag.

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 20116

Page 7: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

renovasi, sedang revitalisasi manajemen dila kukan dengan melaksanakan pelatihan dan pendampingan kepada pengelola, pedagang, serta melakukan sosialiasasi program revitalisasi pasar tradisional kepada pemangku kepentingan di daerah.

“Kami juga telah membangun 11 gudang di 11 kabupaten sentra produksi pangan selama tahun 2010 yang juga dilengkapi dengan sistem resi gudang (SRG). Dengan demikian, Kemendag memberikan duku-ngan dan solusi yang menyeluruh baik berupa penyiapan perangkat keras dan lunak, pembangunan gudang komoditi primer, pembangunan 35 dryer untuk 35 gudang yang dibangun tahun 2009, sosialisasi serta pelatihan SRG baik pihak terkait yang dilakukan Bappebti Ke-mendag,” terang Menteri Perdagangan.

Di tahun ini, Kemendag sudah mendapat kucuran dana Rp 505 milyar dengan target jumlah pasar yang direvitalisasi sebanyak 74 pasar. Dan juga anggaran DAK Rp 215 milyar untuk 183 pasar di daerah tertinggal atau daerah yang tingkat ekonominya rendah. Ini juga bagian dari program Kemendag untuk memperbaiki sarana

perdagangan. Dan dari 74 itu ada yang disebut pasar percontohan yang akan menjadi model. Kemendag pun berharap dalam realisasinya, setelah ada dana dari APBN, juga diikuti kucuran APBD dan mungkin sumber pendanaan lain. Karena faktanya, 75 persen pembelanjaan masih dilakukan di sektor tersebut, plus ada sekitar 11 juta pedagang yang terkait dalam dunia pasar.

“Untuk penamaan sendiri, kembali saya ingatkan, saya kok tidak sreg dengan penyebutan pasar tradisional, seolah-olah ada dikotomi antara pasar tradisional-modern. Sehingga seolah yang satu tidak lebih baik dari yang satunya. Maka dari itu penamaannya diubah dari pasar tradisional menjadi pasar yang segar, ramah, dan bersih,” katanya mengulang statement tahun lalu.

PENGAMANAN PASARDALAM NEGERI

Untuk mengamankan pasar dalam negeri (trade defense), Kemendag telah mengenakan tindakan anti dumping terhadap tujuh produk impor yang

melakukan unfair trade pada 2010. Produk yang telah ditetapkan dikenai bea masuk anti dumping (BMAD). Kemudian dalam pengawasan terhadap barang beredar dan jasa, pemerintah melakukan pengawasan berkala/khusus terhadap 15 komoditi SNI wajib dan 5 produk jasa di 15 daerah, distribusi 3 komoditi (gula, bahan berbahaya, dan minuman beralkohol), melakukan proses penarikan terhadap komoditi selang gas, lampu hemat energi, dan semen sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengawasan tahun 2009.

Selanjutnya dalam pemberian fasilitas perdagangan yang terkait dengan pe-ningkatan iklim usaha yang kon du sif, Kemendag terus melakukan pe nye-derhanaan jumlah perijinan, pening katan pelayanan perijinan perdagangan luar negeri dengan pembentukan unit pela-yanan perdagangan (UPP) dan per ce-patan waktu penerbitan ijin. Pada tahun 2010 telah dilakukan penyederhanaan jenis perijinan sehingga total perijinan perdagangan luar negeri turun dari 108 jenis menjadi 89 jenis. Untuk tahun ini, ditargetkan 55 perijinan perdagangan luar negeri dapat dilayani secara online. (Tomi)

FOT

O-F

OT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

Didampingi Wamen Mahendra Siregar dan Sekjen Ardiansyah Parman, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kepada wartawan menyatakan ”Untuk menatap tugas kedepan (tahun 2011) Kemendag optimis bisa mengulang atau bahkan meningkatkan nilai perdagangan dari segala sektor. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014”, Briefi ng awal tahun Rabu (5/1), Jakarta

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 7

Liputan Utama

Page 8: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Direktorat Riset Ekonomi dan Ke-bijakan Moneter Bank Indonesia, mengungkapkan bahwa pertum-

buhan ekonomi pada tahun 2011 di pro-yeksikan bisa mencapai 6,1%-6,5%. Hal

ini mengingat permintaan domestik, diantaranya konsumsi rumah

tangga, masih bakal meningkat sejalan dengan meningkatnya pendapatan dari upah, hasil

ekspor, dan dukungan pem-biayaan kredit perbankan.

Konsumsi rumah tangga diperkirakan mencapai pertumbuhan pada kisaran 4,8% - 5,3% pada tahun 2011 dan

a k a n me ning -

k at lagi pa da 2012

men jadi 4,9%-5,4%. Angka per -

tum buhan kon-sumsi rumah tangga yang cukup tinggi

tersebut didorong oleh berbagai faktor positif,

terutama berupa peningkatan pendapatan masyarakat.

Beberapa hal yang membuat pendapatan masyarakat meningkat adalah adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), perbaikan pendapatan aparat negara, dan kenaikan gaji karyawan perusahaan. Untuk beberapa provinsi sudah terdapat penetapan kenaikan UMP tahun 2011.

Selain UMP, peningkatan konsumsi rumah tangga juga berasal dari perbaikan pendapatan aparat negara yang terdiri dari PNS, TNI, Polri, serta pensiunan. Dalam anggaran belanja negara di APBN 2011, Pemerintah telah menetapkan kenaikan gaji pokok aparat negara dan pensiunan pada tahun 2011 sebesar 10%.

Kenaikan gaji pokok tersebut lebih tinggi dibanding kenaikan pada tahun 2010 yang hanya sebesar 5%. Selain itu, gaji ke-13 tetap akan dibagikan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Upaya ini dimaksudkan untuk tetap mempertahankan daya beli rumah tangga aparat Negara dalam memenuhi berbagai kebutuhannya.

Selain hal tersebut di atas, dukungan terhadap konsumsi rumah tangga juga berasal dari pendapatan penjualan hasil ekspor. Berdasarkan perkembangan beberapa tahun terakhir, kinerja ekspor memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap perilaku konsumsi rumah tangga.

Kinerja ekspor Indonesia diprediksikan tumbuh cukup tinggi pada tahun 2011 dan

Perdagangan Dalam NegeriDiproyeksikan Tumbuh Positif

Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis jika kinerja perdagangan dalam negeri pada tahun ini bakal tumbuh lebih positif dibanding tahun sebelumnya. Pasalnya, tingkat kebutuhan konsumsi rumah tangga masih cukup tinggi seiring meningkatnya pendapatan masyarakat pada tahun ini.

FOT

O-F

OT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

Karena semakin kondusifnya per eko no mian Indonesia, diper kirakan di tahun 2011 bisnis ritel memiliki prospek yang cukup baik. Diperkirakan, pada tahun ini, sector ritel mengalami pertumbuhan mencapai 13%-15%.

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 20118

Liputan Utama

Page 9: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

2012. Peningkatan kinerja ekspor ini akan meningkatkan pula pendapatan masyarakat, dan berkontribusi pada kuat nya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Kuatnya ekspor ini akan meng-hasilkan income effect bagi ma-syarakat rumah tangga. Faktor lain yang memberi kontribusi terhadap konsumsi rumah tangga adalah pembiayaan dari perbankan, ter-utama dalam bentuk kredit kon-sumsi.

TUMBUH 15 PERSEN

Kalangan pengusaha menilai pada 2011 ini bisnis ritel memiliki prospek yang cukup baik. Diperkirakan, pada tahun 2011 ini, sector ritel mengalami pertumbuhan mencapai 13%-15%. Hal ini seiring dengan perkembangan situasi ekonomi yang tetap kondusif bagi pengembangan bisnis di Tanah Air.

Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Per dagangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Satria Hamid Ahmadi me ngatakan pertumbuhan bisnis ritel itu didukung oleh pe-ngembangan usaha yang terus agresif sejalan dengan upaya per-baikan distribusi dan dukungan per-aturan perundangan yang kondusif.

“Apalagi dukungan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat terjaga pada 6,5%, populasi penduduk mencapai sekitar 240 juta jiwa, peraturan perundangan ritel yang kondusif serta kapastias daya beli masyarakat yang positif,” ungkapnya.

Selain Satria Hamid, optimisme per tum buhan sektor ritel juga

Pada 2011

dilontarkan Sekjen Asosiasi Pe-ngusaha Ritel Indonesia Rudy Su-mampouw. Rudy mengatakan pros pek bisnia ritel pada 2011 diperkirakan lebih cerah dari tahun 2010 mengingat situasi ekonomi nasional yang cenderung lebih baik.

“Pengusaha ritel tentunya juga akan me nyesuaikan dengan per-kembangan situasi ekonomi di dalam negeri terkait dengan berbagai kebijakan pemerintah maupun yang merupakan kesepakatan dengan negara lain,” ujarnya.  

Pertumbuhan bisnis ritel ini juga dibarengi dengan pertumbuhan di sector industri dan perdagangan makanan maupun minuman. Diyakini, industri dan perdagangan ma kanan minuman ini juga bisa tumbuh hing ga 13% pada tahun 2011. Bahkan, angka penjualan di sektor ini diperkirakan bisa mencapai Rp 690 triliun.

Menurut catatan Gapmmi, tren pertum buhan industri makanan dan minuman dalam negeri cukup baik bahkan masih berada di level sekitar 10% pada tahun lalu. Sekadar catatan, volume penjualan pada 2007 mencapai Rp383 triliun, 2008 Rp505 triliun dan 2009 mencapai Rp555 triliun dan sekitar Rp.605 trilyun pada 2010.

“Diproyeksikan pada 2011 volume perdagangan sector makanan mi numan ini nya bisa naik 10%--13% dengan omzet mencapai se kitar Rp.690 triliun. Dasar per-timbangannya adalah karena harga-harga naik dan daya beli masyarakat diperkirakan juga meningkat seiring dengan berbagai kebijakan positif

“Diproyek-sikan pada 2011 volu-me per-dagangan sector ma kanan mi numan ini nya bisa naik 10%--13% dengan omzet men-capai se -kitar Rp.690 triliun”

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 9

Liputan Utama

Page 10: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

pemerintah terkait remu nerasi dan kenaikan gaji pegawai,” katanya.

KEBIJAKAN YANG BERPIHAK

Seiring dengan adanya beberapa indikator dalam pertumbuhan per-dagangan pada tahun 2011 ini, maka, sebagai tindaklanjut dari tahun sebelumnya, tahun ini Ke-mendag menetapkan berbagai ke bijakan yang berpihak guna men dongkrak sektor perdagangan di dalam maupun di luar negeri menjadi lebih baik lagi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan, tahun ini Kemendag akan terus meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta untuk memperkuat perdagangan produk dalam negeri. “Saya yakin perdagangan produk dalam negeri positif pertumbuhannya,” tandas Mendag.

Selama 2010 Kementerian Perda-gangan telah mengenakan bea

masuk antidumping terhadap tu-juh produk impor yang dinilai di-perdagangkan secara tidak adil. “Untuk mengamankan pasar dalam negeri, telah dikenakan tindakan antidumping terhadap tujuh produk impor,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu

Selain itu, untuk mengamankan pasar dalam negeri, kemendag juga terus melakukan peningkatan pengawasan barang beredar dan jasa. Kemendag akan terus me-lakukan pengawasan berkala ter-hadap perdagangan 15 komoditas dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib dan lima produk jasa di 15 daerah. “Kita juga akan terus me ngawasai secara ketat dalam pendistribusian gula, bahan ber-bahaya dan minuman beralkohol,” tandas Mendag.

Lebih lanjut, Kemendag bekerjasama dengan BPOM akan memastikan bahwa label berbahasa Indonesia untuk produk-produk pangan,

kosmetik, dan produk-produk non pangan yang telah ditetapkan di lapangan harus dapat terpenuhi.

“Semua itu kita lakukan sebagai upaya Kemendag dalam memberikan pelindungan terhadap konsumen. Dengan melakukan perlidungan ini, secara otomatis kita juga telah mengamankan pedagangan di dalam negeri. Sejumlah produk luar harus memenuhi syarat seperti syarat-syarat yang yang dipenuhi oleh produk di dalam negeri sebelum diperdagangkan,” jelas Mendag.

Agaknya, dengan sejumlah kebijakan yang telah dilakukan oleh Kemendag tersebut, maka pada 2010, produk dalam negeri boleh dibilang ma-sih mampu menguasai pasar di ber bagai pusat perbelanjaan atau mal yang tersebar di Tanah Air. Pe-nguasaan pangsa pasar produk dalam negeri tersebut di perkirakan hingga mencapai 80%.

“Tahun ini, penguasaan pangsa pasar produk domestik tersebut harus lebih kita tingkatkan. Artinya, tidak hanya dari segi kuantitas, tapi juga kualitas produknya. Untuk itu, pusat perbelanjaan hendaknya lebih banyak berperan lagi dalam mendukung kampanye 100% cinta Indonesia yang digiatkan oleh pemerintah saat ini” ungkap Dirjen PDN Gunaryo.

Selain itu, Dirjen PDN Gunaryo juga mengatakan selama ini keberdaan produk dalam negeri di pusat perbelanjaan dari segi nilai memang cukup besar. Namun, Kemendag berharap produk dalam negeri di berbagai pusat belanja di tanah air lebih banyak lagi dan lebih berkualitas.

“Daya saing produk-produk nasional atas produk luar negeri semakin menunjukkan peningkatan di ta-hun 2010. Untuk itu, semua pihak harus terus mendorong dalam me-ningkatkan daya saing berbagai produk kita,” tutup Dirjen PDN Gunaryo. (mon/berbagai sumber)

“Daya saing produk-pro duk na sio nal atas produk luar negeri se makin menunjuk-kan pening-katan di tahun 2010. Untuk itu, semua pi-hak harus terus men-dorong dalam me-ningkatkan daya saing berbagai produk kita”

Kemendag akan terus melakukan pengawasan berkala terhadap perdagangan 15 komoditas dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib dan lima produk jasa di 15 daerah FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201110

Liputan Utama

Page 11: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Tepat di hari Kamis (27/1) lalu, Pasar Jaya Klender SS resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi

Bowo. Seremoni peresmian ini seolah kian mengukuhkan besarnya peran pa-sar tersebut sebagai pasar yang patut menjadi teladan pasar-pasar lain di Ibu-kota ini. Apalagi memang tingkat dan nilai perdagangan di pasar ini cukup tinggi dengan banyak pengunjung yang mendatangi pasar tersebut. “Dalam kesempatan ini, saya titip pada walikota beserta jajarannya agar Pasar Klender yang kondisinya sudah tertib ini dipertahankan. Karena Pasar Klender harus menjadi contoh untuk pasar-pasar lainnya,” begitu kata

Gubernur menyoal pentingnya pasar ini.

Komentar gubernur yang akrab disapa Foke ini bukannya tanpa alasan, dengan kondisi pasar yang menjadi kian menarik di mata masyarakat pasca direvitalisasi, seolah menjadi aset penting yang harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Sehingga dengan begitu, potensi Pasar Klender untuk berkembang lebih hebat lagi sangat lah besar, pasalnya pasar ini menjadi tumpuan masyarakat di wilayah Klender khususnya, bahkan masyarakat Kecamatan Cakung secara umum, atau mungkin saja bagi masyarakat Kecamatan Jatinegara Kaum dan Kecamatan Duren Sawit. Karena memang posisi pasar ini sangat strategis.

“Maka dari itu, dengan kondisi pasar yang

seperti ini, kami pun sebagai pengelola kian pede untuk bisa bersaing dengan mal-mal yang kian menjamur di Ibukota ini. Apalagi posisi pasar sejenis di sekitar sini cukup jauh, yang paling dekat ya di Pasar Pulogadung. Jadi pasar yang bersih dan nyaman ini menjadi idaman semua masyarakat,” demikian kata pengelola pasar, Naruh Kuswanto, SE, selaku Kepala Pasar Jaya Klender SS Area Timur II yang secara eksklusif bercerita kepada Info PDN.

Ya, pasar yang bersih dan nyaman seolah menjadi tren di masyarakat alias ga jaman lagi pasar kumuh dan jorok. Tentu ini segaris dengan komentar Foke, “Saya minta Dirut PD Pasar Jaya jangan hanya pandai membuat pasar. Tapi juga harus dapat merawat lingkungan pasar demi kepentingan masyarakat luas. Sebab kalau kondisi pasar jorok dan kumuh, mana ada orang yang mau berkunjung ke pasar?” katanya di acara seremoni itu.

Bahkan sepekan se-belum peresmian,

Menjadi Pasar Percontohandi DKI Jakarta

Kehadiran Pasar Jaya Kelender SS (Simpang Selatan) yang sudah kelar direvitalisasi kian membuat bangga warga Klender, Jakarta Timur dan sekitarnya. Betapa tidak, pasar yang semula kumuh dan jorok ‘disulap’ menjadi pasar yang bersih, segar, ramah, sekaligus nyaman dan aman, tanpa menghilangkan kesan harga murah seperti pasar tradisional lainnya. Bahkan hebatnya lagi, dengan kondisi demikian, pasar ini pun didaulat menjadi pasar percontohan untuk DKI.

mendatangi pasar tersebut. “Dalam kesempatan ini, saya titip pada walikota beserta jajarannya agar Pasar Klender yang kondisinya sudah tertib ini dipertahankan. Karena Pasar Klender harus menjadi contoh untuk pasar-pasar lainnya,” begitu kata

Gubernur menyoal pentingnya pasar ini.

khususnya, bahkan masyarakat Kecamatan Cakung secara umum, atau mungkin saja bagi masyarakat Kecamatan Jatinegara Kaum dan Kecamatan Duren Sawit. Karena memang posisi pasar ini sangat strategis.

“Maka dari itu, dengan kondisi pasar yang

kondisi pasar jorok dan kumuh, mana ada orang yang mau berkunjung ke pasar?” katanya di acara seremoni itu.

Bahkan sepekan se-belum peresmian,

Pasar Jaya Klender SS

FOT

O: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 11

Profil Pasar

Page 12: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

menurut cerita Naruh, saat menteri Perdagangan, Mari Elka Pengestu melakukan operasi pasar, Mendag pun memuji Pasar Klender ini yang katanya, penataan pasarnya bagus dan pasarnya pun bersih. “Makanya tidak salah kalau untuk wilayah DKI ini, Pasar Klender men jadi pasar percontohan,” ce-tus Naruh sumringah. Ia juga me-nam bahkan, beberapa waktu yang lalu berkunjung juga jajaran Pemda Sumbar yang menginginkan ada pasar serupa di Sumbar yang pengelo laan dan desainnya mirip Pasar Klender SS ini.

Akan tetapi, ia sedikit mengeluhkan soal pedagang kaki lima alias PKL. PKL ini nyatanya masih bejibun di bawah jalan fl ayover Klender (Jalan Pahlawan Revolusi) yang memang berdekatan dengan Pasar Klender. Sehingga sangat berakibat selain pada omset pasar juga terhadap keindahan dan performance pasar menjadi sedikit tercoreng. “Jadi bagaimana pasar mau eksis kalau PKL-nya tetap dibiarkan. Sebenarnya saat kunjungan Gubernur kemarin, para PKL bisa di ter-t i b k a n ,

tapi begitu Gubernur sudah pergi, ya ada lagi,” katanya diiringi tawa yang agak getir.

Menurutnya, untuk PKL yang per-sis di depan pasar sudah bisa diter-tibkan dan lapaknya pun sudah di-ganti dengan puluhan drum yang ditanami pohon dan dijadikan lahan penghijauan. Makanya bagi dia, aktivitas pedagang di dalam pasar hingga kini masih belum maksimal seratus persen, mengingat masih terdapat beberapa pedagang eksis-ting bergabung dengan pedagang PKL yang berjualan di luar atau sekitar Pasar Klender. “Untuk itu kami bekerja sama dengan wilayah setempat agar dapat melakukan penertiban PKL.”

Apalagi sesuai regulasi, imbuh Naruh, salah satu peraturan daerah di tahun 2009 mengharuskan pasar yang sudah direvitalisasi bebas dari PKL. Makanya ia yakin, kalau PKL di de-pan pasar kosong, Pasar Klen-

der akan semakin disemuti pengunjung lagi,

dan tentu

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

kian tertib. “Tiga bulan yang lalu saja, PKL bisa diter tibkan dan pengunjung pasar mem blu dak. Tapi kemudian, lama-lama kok ada satu, dua PKL, dan sekarang banyak lagi. Apa lagi di tahun ini kita menargetkan peng-hargaan Adipura yang otomatis PKL harus ditertibkan,” terangnya.

Padahal setelah direvitalisasi ini res pon masyarakat di kanan-kiri sa-ngat antusias, sehingga pasar ini kian ramai saja. Mereka menyambut ha-ngat keberadaan Pasar Klender, kare-na ini kebanggaan masyarakat juga.

BANYAK KIOS DAN LOS

Pasar yang direvitalisasi dengan menelan dana Rp 46,6 miliar

ini memiliki tiga lantai. Yaitu paling bawah lantai base-ment, kemudian lantai da sar, dan yang di atas lan tai satu. Dari total tiga lantai ini, Pasar Klender

me milik i 1336 tempat usa ha, dengan rincian 811

kios dan 525 los. Dengan luas tanah 10.688 meter persegi (m2) dan luas bangunan 9.038 m2.

Secara umum, pasar ini baru 50 persen beroperasi selama

enam bulan ini. “Memang semuanya belum terisi terutama di lantai satu. Tapi untuk lantai basement dan lantai dasar sudah penuh,”

tandas dia.

“Jadi, begitu selesai di-revitalisasi, pasar ini seperti su-permarket. Tidak becek dan kumuh, dan makin banyak di-kunjungi”

Taman hijau juga diprioritas keberadannya

- Aksesories, pakaian, juga tersedia

- Bersih rapih dan nyaman dikoridor buah

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201112

Page 13: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Untuk los yang 525, masih di tambah los eksternal, ini untuk produk tertentu yang dijual di luar bangunan pasar, tapi masih di bawah pengelolaannya. Di sini ada 21 los yang menjual ayam hidup dan 14 los untuk gilingan baso. Karena ada wacana, untuk kebersihan ayam hidup dan gilingan baso tidak boleh berada di dalam pasar (bangunan utama), karena selain berisik juga bau, jadi ditaruh di luar.

Sesuai Perda No 24 tahun 2007, di DKI Jakarta tidak boleh memotong ayam di dalam pasar. Makanya ayam yang dijual di dalam pasar hanya ayam potong (broiler), jadi pasar kita tidak kotor dan tetap bersih. Cuma masalahnya, untuk ayam kampung dan bebek, ada sebagian pembeli yang tidak mau beli ayam dalam keadaan mati, maka pihak pengelola menempatkan ayam asuh di luar. Ke depan, ayam hidup ini tidak boleh dijual, sesuai perda tersebut. Tapi kan harus pelan-pelan menerapkan ini.

Soal produk yang ditawarkan pun cukup lengkap. Di lantai basement tersedia sayur-mayur, buah-buahan, sembako, bumbu-bumbuan, ayam, ikan, dan daging. Di atas nya, jual perhiasan emas, kelontong, baju,dan teknik. Dan di lantai satu ada kuliner, dan nantinya juga akan ada sentra obat-obatan. Pihaknya tengah melobi ke Pasar Jatinegara, agar para pedagang obat digiring ke sini.

“Jadi, begitu selesai direvitalisasi, pasar ini seperti supermarket. Tidak becek dan kumuh, dan makin banyak dikunjungi. Apalagi pasar kita terkenal dengan murah-nya, seperti buah-buahan. Makanya kita

DITENGAH gencarnya program revitalisasi pasar tradisional yang dikibarkan pe me-rintah, seolah menjadi kesempatan bagi para pengelola pasar untuk berbenah. Karena program revitalisasi ini tak melulu mengubah bangunan fi siknya, tapi juga mengubah pola piker manajemennya agar memiliki mindset yang tokcer agar dapat mengelola pasar dengan tokcer.

Berikut beberapa tips yang mungkin bisa bermanfaat: (Seperti yang dilakukan Pasar Jaya Klender SS)

Harus mengikuti perkembangan jaman dan meninggalkan pola-pola lama, yakni kondisi pasar yang kumuh dan jorok. Jadi harus ada pola baru yang lebih inovatif, sehingga perkembangan pasar tidak akan ketinggalan dan bisa bersaing dengan pasar modern atau pun mall.

Punya semangat untuk meraih peng-hargaan Adipura. Sehingga dengan be gitu akan selalu memperhatikan ke ber sihan, termasuk menggusur para PKL ayang berkeliaran di depan pasar, ini menye-bab kan ketidakbersihan. Karena untuk meraih Adipura, daam radius 100 meter bebas dari PKL.

Lakukan penghijauan di sekitar lokasi pasar sehingga menjadi nyaman dengan menanam banyak tanaman.

Lakukan koordinasi (sowan) dengan pe-mangku kepentingan setempat, dari mulai RT/RW hingga aparat kepolisian hingga Kapolres, karena ini menghiondari premanisme dan menghindari gejolak saat penertiban PKL.

Dikelola secara konsekuen (penuh tang-gung jawab dan dedikasi), dalam arti konsekuen terhadap para pedagang (dalam pelayanan), atau pun terhadap para pengunjung dengan memberikan banyak fasilitas.

Tips Mengelola Pasar yang Baik

terus tingkatkan pelayanan, seperti ke-bersihan, keamanan, kenyamanan, dan tempat parkir. Sehingga mereka jadi betah,” paparnya dengan menambahkan untuk masalah parkir, keamanan, dan kebersihan, semuanya dikelola outsourcing tapi tetap dengan pelayanan terbaik. Cuma ia akui, memang untuk sarana dan prasarana masih belum 100%, tapi tetap pihaknya terus berbenah, seperti soal service parkir masih terus diperbaiki.

Di sini kebersihan sangat diperhatikan. Setiat hari Jumat, ada agenda ‘jumsih’. Semua karyawan, kuli panggul, dan per-wakilan pedagang, sama-sama melakukan pembersihan. Apalagi saat ia mengikuti pelatihan FAO di Bekasi, pihaknya mene-rima bantuan mesin semprot atau steam. Setiap Jumat ia semprotkan ke ayam hidup supaya tetap bersih. “Jadi kita kasih contoh agar pedagang juga mau menjaga kebersihan. Jangan hanya mengandalkan petugas. Semuanya harus ada rasa memiliki, karena petugas kebersihan kita terbatas. Dan ini adalah ‘sawah-ladang’ kita semua,” papar kepala pasar yang baru tujuh bulan menjabat ini.

Di pasar ini, untuk sirkulasi udara cukup baik, karena posisi kios/los tidak terlalu rapat. Juga ada fasilitas penghijauan di pelataran pasar, alat pengamanan ke-bakaran, seperti hidran dan fi re alarm. Desain bangunan cukup menarik struktur bangunan menggunakan rangka baja. Itulah semua segudang fasilitas yang disuguhkan oleh Pasar Klender SS, Anda tertarik untuk merasakan kenyamanan pasar satu ini? Silakan berkunjung dan rasakan sendiri suasananya. (tomy)

Parkiran luas dan aman di lantai III

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 13

Profil Pasar

Page 14: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Bagi anda penikmat makanan cemilan tentu kenal dengan wingko babat. Wingko berbahan dasar ketan

dan kelapa serta rasanya yang manis itu adalah makanan khas Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Selain terkenal dengan wingko-nya, juga terkenal dengan jenang, krupuk berbahan dari ketela yang khas.

Babat adalah kota kecamatan terbesar di Kabupaten Lamongan, terletak sangat strategis di persimpangan jalur antara Surabaya - Cepu dan Jombang – Tuban, sebuah wilayah yang potensial untuk dikembangkan. Babat adalah daerah atau kawasan grosir bagi 4 kota/kabupaten untuk komoditas perdagangan terutama hasil-hasil pertanian.

Tidak hanya dari letaknya yang strategis dan perdagangan hasil-hasil pertaniannya yang membuat Kota Babat menjadi Kota Kecamatan terbesar di Kabupaten Lamo-ngan. Denyut nadi perekonomian Keca matan Babat pun tergambar dari bebe rapa pasar yang merupakan pusat pengembangan perekonomian masyarakat baik di desa maupun di pusat Kota Babat, yaitu Pasar Desa Plaosan, Pasar Desa Gembong, Pasar Desa Moropelang, Pasar Desa Keyongan, Pasar Kelurahan Babat, Pasar Daerah, dan Pasar ayam di Kelurahan Banaran.

Dari beberapa pasar yang ada di Kota Babat, salah satu contoh pasar yang

menjadi pusat perdagangan masyarakat Lamongan adalah Pasar Babat Lamongan. Pasar tradisional yang sudah puluhan tahun berdiri serta memiliki letak yang strategis ini, berada di kawasan segitiga emas antara Jombang, Bojonegoro dan Lamongan. Dan merupakan pertemuan jalur yang menghubungkan tiga kabupaten sekaligus, yakni Lamongan - Bojonegoro, Lamongan - Jombang dan Bojonegoro - Jombang.

“Dengan letaknya yang strategis tersebut Pasar Babat Lamongan seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemda setempat agar lebih berkembang, mengingat Pasar Babat Lamongan merupakan ikon dagang di segi tiga emas tersebut,” kata Hadi Subroto Direktur PD Pasar Babat, Lamongan, saat dihubungi Info PDN, Senin (24/01/2011).

Kondisi Pasar Babat Lamongan yang masih tradisional serta kondisi badan jalan yang mengalami penyempitan aki bat penggunaan badan jalan yang beralih fungsi menjadi lahan untuk parkir, ditambah bus antar kota yang kerap parkir di pinggir jalan untuk mencari penumpang. Dirasa semakin memperparah keberadaan Pasar Babat Lamongan.

PERSAINGAN

“Kebijakan Pemkab Lamongan, nampaknya tidak mengakomodir kepentingan peda-gang tradisional. Terlihat dari banyaknya pasar-pasar modern yang berdiri dilorong-

lorong kampung maupun didepan pasar tradisional seperti ( Indo Mart, Alfa Mart, Smasco Mart dll ). Kebijakan Pemkab La mongan terkait dengan pengelolaan pasar Babat, tidak sejalan dengan konsep demokrasi ekonomi yang kita dambakan,” kata Zarqony Sutedja, Penasehat APPSI DPW.Propinsi Jawa Timur,sambil bercerita.

Meskipun banyak pasar-pasar modern yang berdiri, hal-hal lain yang harus diperhatikan adalah berbagai pertimbangan dan berbagai kepentingan yang menyangkut masyarakat Babat yang 90 % berprofesi sebagai pe-dagang di Pasar Babat. Menurut Zarqony, Pasar Babat memiliki makna dan arti yang sangat amat penting bagi masyarakat Babat dan sekitarnya, yaitu: Pasar Babat adalah ikon kota yang sa ngat prestisius. Pasar Babat adalah urat nadi pergerakan masyarakat, meliputi Ekopoleksosbud. Pasar Babat sebagai tempat wisata belanja masyarakat akar rum put. Pasar Babat sebagai sarana pem be lajaran bisnis dan wirausaha bagi anak-anak Bangsa.

Kehadiran pasar modern pastinya ber-pe ngaruh terhadap eksistensi pasar

Pasar Babat

Menuju Pasar Tradisional ModernMenuju Pasar Tradisional

Sebuah bangunan modern yang tidak melupakan ciri khas tradisionalnya. Itulah Pasar Babat nantinya. Tawar menawar harga dan interaksi antara penjual dan pembeli tetap dipertahankan sebagai sebuah kekhasan.

(Bersih, Aman, Nyaman, dan Berkeadilan)

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201114

Profil Pasar

Page 15: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

tradisional. Karena pasar modern memiliki kelebihan dalam hal kenyamanan, kea-manan dan kebersihan. Bandingkan dengan kondisi pasar tradisional yang pada umumnya belum terkelola dengan baik, yaitu yang becek dan bau, faktor keamanan (copet, dsb), resiko pengurangan timbangan pada barang yang dibeli, penuh sesak, dan sejumlah alasan lainnya. Namun sesungguhnya pasar tradisional memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pasar modern. Diantaranya masih adanya kontak sosial saat tawar menawar antara pedagang dan pembeli.

Tining, seorang guru di Kecamatan Babat mengatakan, “memang sudah maklum pasar tradisional itu becek. Tapi, ada kele-bihan dari pasar tradisional, yaitu harga bisa ditawar, tidak seperti di pasar modern, semua harga sudah di patok,” katanya. Sependapat dengan Tining, Zar qony mengiyakan bahwa image pasar tradisional yang kumuh,becek,jorok dan semrawut, adalah hal yang maklum karena memang demikian adanya kondisi Pasar Babat.

Namun meski image becek dan kotor itu

Menuju Pasar Tradisional ModernModern Sesuai dengan visi Pasar Segar, Pasar Bersih adalah:

Pasar yang memenuhi persyaratan kesehatan serta bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan pasar higienis yang menjamin limbah hasil pasar dikelola secara baik. Sesuai Undang-undang No.28 tahun 2002 yaitu sebagai berikut:

1. Sistem sanitasi. Sistem sanitasi merupa-kan kebutuhan sanitasi yang harus dise-diakan di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan. Sanitasi dalam ba-ngunan terhubung dengan saluran luar dengan luasan yang mampu menampung limpahan air siram dan air hujan dengan bak-bak kontrol yang mencukupi dan terletak di tempat yang tepat.

2. Pembuangan sampah. Sistem pembuangan sampah pasar minimal harus memenuhi: (1) ketersediaan tempat sampah yang cukup memadai untuk menampung ke-gia tan pasar dengan pemilahan antara sampah organik dan sampah non organik; (2) ketersediaan tempat penampungan sampah sementara (TPS) yang memadai dan tertutup diluar bangunan pasar serta pada tempat yang tepat; (3) ketersediaan pengangkutan dan pembuangan sampah ke tempat pem buangan sampah akhir (TPA) secara periodik dan benar; dan (4) ketersediaan tempat pe ngo lahan sampah (composting) pada skala mini untuk keper-luan pembelajaran masyarakat.

3. Bangunan fi sik. Bangunan fi sik pasar yang bersih haruslah: (1) menyediakan toilet yang representatif, bersih dan berkeramik penuh;(2) dicat dengan kualitas cat yang baik;dan (3) Lantai, los dan dinding tertentu (misal di lokasi los daging, ikan dan ayam potong) berkeramik.

4. Peralatan kebersihan serta desinfektan (agar higienis dan tidak berbau busuk) yang cukup sesuai Standard Operating Procedure (SOP) yang telah disusun leng-kap serta diperbaharui apabila diperlukan;

5. Sumber daya manusia. Petugas kebersihan yang melakukan tugas secara rutin, ter tib dan benar berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah disusun leng-kap serta diperbaharui apabila diperlukan.

Definisi Pasar Bersih

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 15

Profil Pasar

Page 16: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

masih ada, ada beberapa faktor yang membuat masyarakat tetap belanja di Pasar Babat, yaitu harga lebih murah, barangnya lebih lengkap (Perhiasan/emas, elektronik, gerabah, kelontong, rempah-rem-pah, sayur-mayur, buah-buahan, kon veksi, alat rumah tangga, daging-dagingan, segala macam ikan, alat bangunan, kain, dll ). Aktifi tas pasar berlangsung selama 24 jam (full day) dan tanpa hari libur. Pada komoditas tertentu dalam keadaan fresh, karena didatangkan dari tempat produknya, seperti buah-buahan,ikan dan sayur-mayur. Sarana transportasi yang mudah dan memadai serta letak yang strategis.

“Perlu adanya good will pemerintah setempat dan kesadaran masyarakat untuk menghilangkan kesan kumuh, becek, jorok dan semrawut,”tegasnya. Tambahnya, Adanya upaya pe nya-daran tentang kebersihan ling-kungan terhadap para pedagang bisa dilakukan melalui diadakannya pengadaan tenaga kebersihan yang representatif. Adanya armada khu-sus sampah. Adanya infrasruktur fasilitas umum yang memadai. Serta penataan zoning sektor dagangan yang kondusif.

Zarqony juga menilai manajemen pe-nge lolaan pasar tidak memper hatikan para pedagang di Pasar Ba bat. Hasil retribusi pasar Babat yang diperoleh sekitar Rp2-3 juta per hari, belum dike-

ngunan untuk Pasar Babat Tradisional menjadi Pasar Babat Modern, yang akan direalisasikan dalam waktu dekat dan kemungkinan selesai hingga satu tahun ke depan.

Adapun langkah yang sedang dijalani oleh pemerintah setempat yaitu dengan melakukan pendataan para pedagang yang berada di Pasar Babat Tradisional serta menunggu kesepakatan pihak-pihak terkait dalam pembangunan Pasar Babat tersebut. Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Lamongan Mursyid menyatakan total investasi adalah Rp 43,5 miliar untuk pem-bangunan Pasar Babat Modern.

Kondisi Pasar Babat yang sekarang dinilai sudah tidak representatif untuk pedagang. “Dengan luas lahan 20.127 meter persegi, saat ini dihuni hampir 2.000 pedagang idealnya hanya untuk 925 pedagang,” kata Mursyid. Tambahnya, sesuai dengan SK Bupati nomor 188/252/kep/413.013/2008 tentang pene-tapan lokasi perdagangan pada pasar umum di Kecamatan Babat, Pasar Babat Modern nantinya hanya akan diperuntukkan bagi pedagang kering seperti pakaian, kelontong, perhiasan, mebeler, alat rumah tangga dan elektronik. “Pasar Agrobis diperuntukkan bagi pedagang bahan basah seperti palawija, sayur mayur, buah-bua-han, ikan dan sembako serta da-ging,” katanya.

Pasar Babat lama akan dibangun menjadi Pasar Babat Modern. Dengan spesifi kasi luas lahan 23.620 m2, 17 Ruko, 334 Kios, dan 1088 Los. Selain itu Pasar Babat Modern dilengkapi ruko, toko, los, masjid, selasar, area parkir dan area bongkar muat.

Hadi berharap, perkembangan Pasar Babat tradisional menjadi Pasar Babat Modern, membuat masyarakat bisa menikmati fasilitas-fasilitas yang ada. “Meskipun gedung modern, pembeli dan penjual tetap bisa tawar menawar seperti di pasar tradisional.” Semoga. (sep)

lola secara amanah, transparan dan akun tabel. “Selama ini pedagang harus mem bayar retri busi, namun tidak ada tindakan yang menguntungkan bagi para pedagang,”katanya.

Zarqony menegaskan, perlu pe-ma haman yang sama terhadap mak na modern dan tradisional. Me nurutnya, antara pasar modern dan pasar tradisional sudah me-miliki defi nisi tersendiri. “Seharusnya ada ketegasan, apakah mau tetap tradisional atau modern,”tegasnya.

Dilihat dari segi lainnya, diperlukan ke mauan pemerintah setempat untuk merubah pasar tradisional agar lebih modern. Serta pengaturan penempatan pasar tradisional dan pasar modern yang lebih pro-porsional. Misalnya tentang bera-pa jumlah hypermarket yang bo leh ada untuk setiap wilayah di satu kota. Lalu berapa jarak yang diper-bolehkan dari pasar tradisional jika pengusaha ingin membangun su permarket. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman kebangkrutan pada pasar tradisional akibat kepungan pasar modern yang tidak terkendali, dan memberikan wahana persaingan yang sehat antara keduanya.

TRADISIONAL MODERN

Bersyukur, Pemerintah Kabupaten La mongan menjadwalkan pemba-

”Pasar Babat lama akan dibangun menjadi Pa sar Babat Modern. De ngan spe sifikasi luas lahan 23.620 m2, 17 Ruko, 334 Kios, dan 1088 Los”

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201116

Profil Pasar

Page 17: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Iklim ekstrem yang disertai curah hujan di atas rata-rata bisa mengakibatkan produksi padi nasional berkurang

hingga lebih dari 5%. Bahkan bisa jadi gagal panen. Sebab, hujan yang turun dengan intensitas ekstrem (terlalu deras kemudian

menjadi panas terik) dapat membuat hama seperti wereng dan sundep berkembang pesat.

Munculnya wereng dan sundep yang mengakibatkan kegagalan panen ini sudah

terlihat di beberapa sentra produksi padi seperti Nganjuk dan Ngawi, Jawa Timur. Di wilayah tersebut, , hama wereng telah terlihat secara signifi kan karena kedua daerah itu pada Januari ini akan segera memasuki musim panen. Jumlah lahan yang terserang itu sekitar 3-4% dari total lahan seluas 55 ribu hectare.

Selain di Jawa Timur, beberapa daerah di Jawa Barat juga mulai menunjukkan gejala serangan hama wereng muda. Tentu, hal ini mesti menjadi perhatian serius karena Jabar dan Jatim merupakan dua sentra produksi padi yang diproyeksikan pemerintah.

Memang, angka kegagalan panen tidak dapat ditentukan sejak dini, paling tidak bisa dihitung pada Februari-Maret atau ketika memasuki musim panen raya. Meski demikian, serangan wereng yang terjadi di Jawa Barat dan Jawa Timur ini merupakan peringatan dini yang harus direspon cepat. Jika tidak, maka ketahanan pangan nasional tahun ini dapat terganggu, dan menimbulkan gejolak harga pangan di pasaran.

Bagi Pemerintah, hal ini tentu menjadi sebuah pekerjaan berat. Bahkan, Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengakui bahwa menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan bukan suatu pekerjaan yang mudah.

“Pada 2011 ini merupakan tantangan

Tahun 2011 diprediksi Indonesia akan mengalami kesulitan pangan dan harga komoditas akan bergejolak. Faktor utamanya adalah cuaca ekstrem yang masih terus mengancam tahun ini. Cuaca ekstrem menjadi ancaman nyata bagi pangan khususnya padi. Dan, Pemerintah pun segera mengantisipasi dengan sejumlah kebijakan yang telah disiapkan.

WaspadaiKetahanan Pangan 2011

FOTO

: A

GU

S BA

CH

TIA

RPeranan Bulog amat diandalkan, bukan saja dalam menstabilkan harga jual beras dari petani maupun harga jual beras dipasaran, tapi juga menjaga ketersediaan beras dimana krisis pangan tengah menjadi ancaman, pasokan beras gudang Bulog Banten

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 17

Topik Bahasan

Page 18: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

yang relatif sangat berat. Namun demikian, pemerintah berharap agar masyarakat tidak panik. Sebab, Pemerintah juga tengah membahas formula yang ampuh untuk me-ngatasi gejolak harga pangan dan ketahanan pangan tersebut,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu.

Menurut Mendag, Pemerintah sangat serius menangani perubahan iklim. Sebab, perubahan iklim inilah yang berdampak pada produktivitas pangan nasional. Karena itu, Pe-merintah tak menginginkan masya-rakat Indonesia nantinya mengalami krisis pangan. “Kita semua tengah bekerja keras guna mengatasi ma-salah pangan ini,” tandas Mendag Mari Elka Pangestu.

Menurut Mendag, sebagai langkah konkrit yang diambil pemerintah saat ini diantaranya adalah melakukan pencanangan Gerakan Nasional Penanganan Anomali. Anomali iklim ini telah menjadi ancaman nyata di depan mata. Seperti iklim di Indonesia saat ini, pada semestinya musim kemarau, namun tetap saja masih terjadi hujan.

Untuk itulah, Pemerintah terus ber-upaya mengatasi anomali iklim ini, Bahkan, Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono pun turun tangan. Pre-siden menginstruksikan kepada para menteri, gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia untuk menanggapi gerakan penanganan anomali iklim ini dengan sebaik-baiknya.

Presiden meminta kepada jajarannya agar memberikan bantuan dan pelatihan kepada para petani dan nelayan untuk lebih adaptif dan inovatif. Karena petani dan nelayan inilah yang paling terkena dampak anomali iklim.

“Namun, kita harapkan juga para petani dan nelayan dapat lebih kreatif lagi untuk menghasilkan varietas unggul atau terobosan teknologi tepat guna demi mengatasi anomali tersebut. Munculnya varietas unggul belum tentu dari lembaga penelitian dan pengembangan. Tapi bisa juga muncul dari petani dan nelayan,” papar Presiden SBY.

SEMBILAN SOLUSI

Gejolak harga pangan memang agak sulit dihindari. Setiap tahunnya, pasti saja terjadi. Demi mengatasi hal tersebut, Pemerintah pun meluncurkan sembilan solusi. Solusi itu yang menjadi acuan pemerintah

dalam mengendalikan lonjakan harga bahan pangan dan ketahanan pangan nasional.

Adapun Sembilan solusi tersebut adalah, Pertama, Pemerintah akan melakukan intervensi atau operasi pasar untuk mengendalikan har-ga komoditas tertentu. Kedua, Pe merintah akan mengeluarkan kebijakan fi skal khusus untuk per-dagangan pangan, baik impor maupun ekspor. Ketiga, Pemerintah akan memberikan kepastian suplai dalam negeri guna memenuhi permintaan secara nasional.

Keempat, kepastian stok tersebut di tangan pemerintah. Untuk itu, Bulog harus benar-benar kuat sehingga mampu menangkal aksi spekulasi. Kelima, produksi dan produktivitas pangan dalam negeri harus terus ditingkatkan. Keenam, mendorong gerakan ketahanan pangan lokal dan keluarga.

Ketujuh, Pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk men-cegah penyelundupan dan pe-nim bunan komoditas pangan. Kedelapan, kalkulasi atau prediksi produksi pangan harus akurat. Kesembilan, mengamankan lahan-lahan pertanian dari kegiatan alih fungsi.

“Orientasi dari semua solusi itu diharapkan dapat dicapai peng -hasilan petani yang lebih baik sekaligus konsumen jadi se ma kin mudah menjangkau dan men-dapatkan kebutuhan pa ngannya. Terutama bagi masyarakat ber-penghasilan rendah. Dengan kebu-tuhan pangan yang cukup, harga terjangkau, maka beban hidup masyarakat berpenghasilan rendah menjadi ringan,” papar Presiden.

RP. 3 TRILYUN

Persoalan ketahanan dan stabilitas pangan sangat penting bagi pe-merintah. Karena itu, dalam politik anggaran, maka pemerintah mem-berikan proporsi yang lebih besar

“Kita akan mengerah-kan semua kemampuan sehingga pro duksi pa ngan di 2011 ber-jalan sesuai target walau terjadi ano-mali iklim”

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

Adanya serangan hama wereng coklat, terpaksa petani lebih awal melakukan panen, Ciganea Purwakarta

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201118

Page 19: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

untuk mewujudkan hal tersebut. Tahun ini, Pemerintah mengalokasikan dana hinga Rp. 3 trilyun. Dengan rincian, Rp 1 triliun untuk cadangan beras, Rp 1 triliun untuk stabilisasi harga, dan Rp 1 triliun lagi untuk ketahanan pangan.

“Kita akan mengerahkan semua kemampuan sehingga produksi pangan di 2011 berjalan sesuai target walau terjadi anomali iklim. Kita akan all out dan betul-betul ini akan menjadi program Kementerian dalam waktu singkat ini,” kata Menko Perekonomian Hatta Radjasa.

Menurut Men-ko Perekonomian, un tuk ketahanan pangan pe me-rintah harus memantau pro-duksi mencapai 30,9 juta ton dari Januari hingga April 2011 mendatang. Hingga kuartal pertama tahun ini, Pemerintah menargetkan pada Januari produksi gabah bisa mencapai sekitar 2,6 juta ton, Februasi 6,5 juta ton, Maret sekitar 10,7 juta ton dan April 11,4 juta ton.

Pemerintah akan memperluas lahan untuk tiga komoditas pangan seluas dua juta hektar. Tiga komoditas pangan tersebut adalah tebu, kedelai dan padi. Diharapkan dengan pembukaan lahan baru dapat mendorong produksi pangan dan memenuhi kebutuhan pangan secara na-sional. Selain itu, pe-merintah juga akan memberi bantuan berupa penggunaan benih unggul, pengering berbahan sekam, serta komunikasi intensif dengan daerah dan petani mengenai iklim.

“Masalah ketahanan pangan ini juga harus menjadi perhatian para kepala daerah. Pemerintah daerah harus melindungi, jangan ada lahan-lahan yang terkonsensi dan dikonversi untuk kepentingan diluar pertanian. Hal ini untuk ketahanan pangan

an hal tersebut. Tahun ini, galokasikan dana hinga gan rincian, Rp 1 triliun beras, Rp 1 triliun untuk an Rp 1 triliun lagi untuk n.

gerahkan semua ingga produksi erjalan sesuai adi anomali all out dan an menjadi

nterian kat

an, un tuk gan pe me-mantau pro-

i 30,9 juta hingga April ng. Hingga a tahun ini, enargetkan duksi gabah sekitar 2,6 6,5 juta ton, juta ton dan April

n memperluas lahan oditas pangan seluas iga komoditas pangan

ebu, kedelai dan padi. gan pembukaan

mendorong gan dan tuhan na-

, pe-akan berupa h unggul, han sekam, intensif dengan

ni mengenai iklim.

an pangan ini juga harus an para kepala daerah. rah harus melindungi, -lahan yang terkonsensi ntuk kepentingan diluar untuk ketahanan pangan

dalam negeri saat krisis pangan dunia,” tegas Menko Perekonomian.

Seiring tekad pemerintah tersebut, Ke-men terian Perdagangan (Kemendag) pun berkomitmen dan konsisten dalam menjaga stabilitas dan ketahanan pa-ngan nasional tahun ini. Kementerian Per dagangan (kemendag) melalu Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Gunaryo menegaskan bahwa Kemendag akan menggunakan dana pemerintah sebesar Rp.3 triliun untuk sebaik-baiknya menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan.

“Dana tersebut akan dipergunakan untuk untuk mengontrol harga komoditas ter-tentu yang rentan terhadap kenaikan harga. Beberapa komoditas yang menjadi perhatian pemerintah agar selalu dipantau diantaranya adalah beras, gula, tepung terigu, minyak goreng cabai, dan komoditas lainnya,” ungkap Dirjen PDN Gunaryo.

Sejauh ini, Kemendag terus berupaya dalam penyediaan cadangan stok beras sebesar 1,5 juta ton dan terus melakukan operasi pasar secara insentif guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Kemendag melakukan intervensi melalui kebijakan fi skal dan perdagangan, yai-tu melakukan impor bagi komoditi yang diperlukan, mengurangi biaya per-dagangan dengan menghapus bea masuk, penerapan ̀ jalur hijau’ bagi impor komoditi pangan, dan menyederhanakan tata niaga komoditi pangan.

Selain itu, Kemendag juga terus berupaya melakukan pengamanan pasokan dalam negeri dengan memastikan rencana pro-duksi terlaksana dengan baik, serta me-nyiapkan rencana untuk menghadapi dampak anomali iklim.

“Kita juga akan meminimalisir dampak dari gejolak harga. Sebab, masyarakat miskin sangat terpengaruh oleh kenaikan harga bahan pangan. Dua pertiga dari konsumsi mereka adalah pada konsumsi pangan. Karena itu, kita akan berupaya menjaga stabilitas harga pangan ini,” tandas Dirjen PDN Gunaryo. Kita ber-harap, semoga saja tekad Pemerintah ini dapat terealisasi.

(mon/berbagai sumber)

Tingginya curah hujan membuat banyak petani kesulitan untuk mengeringkan gabah, Haurgelis Indramayu

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 19

Topik Bahasan

Page 20: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Petasan yang juga dikenal sebagai mercon adalah peledak berupa bubuk yang dikemas dalam bebe-

rapa lapis kertas, dan bersumbu. Benda ini berdaya ledak rendah atau low explo-sive. Bubuk yang digunakan sebagai isi mercon adalah bahan peledak kimia yang membuatnya dapat meledak pada kondisi tertentu.

Sejarah mercon bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak sengaja mencampur ketiga bahan yaitu bubuk hitam (black powder) yakni garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal) yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar.

Jika ketiga bahan tersebut dimasukan ke dalam sepotong bambu yang ada sum-bunya, kemudian dibakar, akan mele tus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya mengusir roh jahat. Da-lam perkembangannya, mercon jenis ini dipakai juga dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.

Baru pada saat Dinasti Song didirikanlah pabrik mercon yang kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api. Tradisi mercon lalu menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Di Indonesia sendiri, tradisi mercon itu di bawa oleh orang Tionghoa. Seperti

halnya tradisi pernikahan orang Betawi yang menggunakan mercon untuk meme-riahkan suasana, tak lain meniru kebiasaan orang Tionghoa yang bermukim di sekitar mereka.

Mercon seolah sudah menjadi sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Setiap tahun khususnya pada malam pergantian tahun, bagi sebagian ma syarakat, kerap menjadikan mercon sebagai sebuah penanda datangnya tahun baru.

Ironisnya, kendati petasan dilarang, fakta nya mercon masih tetap marak. Akan dengan mudah kita temukan para pe da gang mercon dan kembang api dadakan di pasar-pasar atau bahkan di pinggir jalan. Belum lagi, korban yang diakibatkan ledakan benda tersebut yang tak sedikit jumlahnya. Di Indonesia, mercon dan sebangsanya ter-masuk benda terlarang, bahkan larangan ini sudah mulai berlangsung sejak zaman pemerintah Belanda.

Saat itu, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan produk hukum tentang bunga api yakni Undang-Undang Bunga Api Tahun 1939, yang kemudian aturan tersebut ditetapkan dalam Lembaran Negara (LN) Nomor 41 Tahun 1940. Kala itu, pemerintah Hindia Belanda menerapkan sanksi tegas dari setiap pelanggaran peraturan tentang bunga api ini.

Sanksi atas pelanggaran aturan tersebut,

Dar der dor suara petasan dan kembang api di malam pergantian tahun, seakan telah menjadi tradisi di hampir seluruh negara di dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Bagai sayur tanpa garam, peta-san maupun kembang api sudah menjadi hal yang wajib ada pada saat malam pergantian tahun atau pada momen-momen ter ten tu seperti bulan ramadhan hingga hajatan perkawinan. Meski ada larangan, namun kedua benda ini tetap saja diburu para pembeli.

Pernak-Pernik Jelang Tahun Baru

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201120

Berita Pasar

Page 21: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

antara lain berupa ancaman pidana kurungan tiga bulan, serta denda berupa uang. Ancaman ini dikenakan kepada mereka yang menyimpan, mengangkut bunga api, dan petasan yang tidak sesuai standar pembuat.

Peraturan baru setelah kemerdekaan terkait dengan mercon dan sejenisnya, juga dituangkan dalam UU Darurat No. 12 Tahun 1951 yang masih berlaku sampai sekarang dan Pasal 187 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang bahan peledak. Hukuman bagi pelanggar pun tidak main-main. Pembuat, penjual, penyimpan, dan pengangkut petasan bisa dikenai hukuman minimal 12 tahun penjara hingga maksimal kurungan seumur hidup.

Kalaupun ingin menggunakan produk ini, harus mengantongi izin dari pihak kepolisian.Perayaan pesta kembang api maupun mer-con harus ada izin dari Intelijen dan Kea manan (Intelkam) Polda Metro Jaya. Pihak Intelkam akan menerbitkan surat izin penyelenggaraan pesta kembang api dengan berbagai ketentuan.

Ketentuan itu, antara lain pesta kembang api tidak dilakukan oleh perseorangan atau orang yang tidak profesional sehingga juru ledaknya haruslah merupakan orang yang memiliki kemampuan di bidangnya. Pasalnya, pesta kembang api dalam jumlah besar berpotensi terjadinya kebakaran atau kecelakaan yang mengancam jiwa seseorang.

Terkait penjabaran di atas, Kementerian Perda-gangan (Kemendag) sendiri telah melakukan pengawasan ketat terhadap perdagangan bahan berbahaya. Terlebih sejak kejadian meledaknya bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.

”Kita sudah menginstruksikan seluruh dinas perdagangan untuk memperketat pengawasan penjualan bahan berbahaya, termasuk penjualan kembang api, mercon dan barang sejenisnya yang bisa dipakai untuk bahan baku perakitan bom,” jelas Gunaryo, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri yang saat ini dipercaya sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.

Pihaknya mengaku belum ada laporan transaksi dalam jumlah besar terkait barang berbahaya, apalagi untuk perakitan bom. Di samping mengawasi ketat penjualan, pengawasan ketat pun berlaku bagi produk impor bahan berbahaya. Dari mulai proses impor sampai transaksi ke pemakainya. Ini untuk mengantisipasi

kemungkinan adanya penyalahgunaan pema-kaian ba rang berbahaya tersebut.

Senada dengan Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kemendag, Inayat Imam, selama ini kami telah memperketat pengawasan peredaran barang berbahaya di pasar. Tentang jenis bahan berbahaya apa saja yang perlu diawasi. Cakupan jenis bahan berbahaya yang akan diawasi pun kemungkinan besar makin diperluas.

PERATURAN DAN PENJUALAN MERCON DALAM NEGERI

Perayaan tahun baru bagi sebagian orang merupakan berkah sekaligus momen untuk mengais rezeki, khususnya bagi penjual mercon dan kembang api. Besarnya minat masyarakat untuk merayakan tahun baru dengan benda tersebut, semakin me nambah daya tarik untuk menjualnya.

Menjelang pergantian Tahun Baru 2011, berbagai aksesoris perayaan mulai marak diperjualkan. Seperti halnya para pedagang mercon yang meramaikan sekitar kawasan Stasiun Jatinegara, di Jl. Raya Bekasi Timur, Jakarta Timur. Adalah Pengo, salah satu pedagang yang terus menawarkan dua batang mercon Roman Candle yang ada di genggamannya ke pengendara motor dan mobil, tak jauh dari gerobak merconnya.

Terdapat sekitar 30-an pedagang mercon yang berjualan di jarak sekitar 100 meter dari pintu masuk Stasiun Jatinegara. Beraneka ragam mercon tersebut, dijajakan di atas gerobak kayu.

Pengo, merupakan pedagang mercon musiman. Malam pergantian tahun diman faatkannya untuk menjual berbagai jenis mercon. Berjualan mercon, Pengo cukup menyediakan modal Rp. 6 juta untuk 20 jenis mercon yang dijajakannya.

“Ada kembang api (berbentuk kotak) yang bisa menyembur sampai 50 kali seharga Rp. 350-500 ribu, ada juga hanya 5 kali (berbentuk bulat), harganya Rp. 50 ribu, kalau paling murah kembang api batangan cuma Rp. 5 ribu,” terang Pengo, seraya menambahkan mercon bola-bola yang banyak diminati pembeli.

Pria asal Cirebon ini, berjualan sejak seminggu sebelum malam pergantian tahun. Namun, diakuinya suasana penjulan sepekan menjelang malam pergantian tahun sepi pembeli daripada tahun sebe lumnya. ”Tahun lalu bisa sampai Rp.

FOTO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 21

Berita Pasar

Page 22: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

3-4 juta sehari, sekarang paling besar Rp. 300 ribu sehari. Mungkin orang fokus beli baju Tim Nasional (Timnas) dulu,” ujarnya. Walaupun harapan ramai pembeli tidak tercapai, Pengo tetap akan berdagang mercon di perayaan serupa tahun depan. Mercon kan beda dengan mangga, bisa disimpan sampai tahun depan. Kalau malam tahun baru lagi bisa dijual kembali.

Lain halnya di Pasar Kembang, Surabaya. Penjualan mercon justru laris manis. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya omzet yang diperoleh pedagang mercon menjelang pergantian tahun baru 2011. Peningkatan penjualan mencapai angka 75% dibandingkan hari-hari biasa.

”Kalau biasanya Rp. 500 ribu, menjelang tahun baru bisa mencapai Rp. 2 juta,” kata Lesmana, salah satu penjual petasan di Pasar Kembang. Varian mercon yang dijual pun banyak termasuk jenis yang baru. Nama-namanya pun unik dan menarik para pembeli, seperti Goliath, Thunder Ball, Asian Aces, Sparkling Sheets, Fantastic, Simbala dan masih banyak lagi. Dari semua jenis, yang paling laris adalah Roman Candle. Harganya Rp. 200.000,- dan bisa dipakai untuk 8 ledakan. Ledakannya tinggi sampai ke langit.

Penjualan Roman Candle tersebut diper-kirakan dapat mencapai belasan mercon setiap harinya menjelang tahun baru. Selain jenis yang makin variatif, harganya juga sangat bervariasi mulai kembang api

biasa seharga Rp. 2.000, sampai mercon besar seharga Rp. 900 ribu. Petasan seharga Rp. 900 ribu ini, bernama Fantastic dan merupakan jenis baru. Dengan kemampuan 100 kali meledak.

Begitu juga di kawasan Bratang Gede, Surabaya. Mereka berjualan mercon warna-warni beraneka ukuran. Para pedagang mulai berjualan mercon sejak 15 Desember. Mercon yang dijual pun bermacam-macam jenisnya. Mulai kembang api, mercon warna, thunderball, sampai mercon besar. ”Kami menjual 2 jenis petasan, dari lokal maupun yang diimpor dari Cina. Harga untuk petasan lokal berkisar antara Rp. 3.500 – Rp. 100 ribu, sedangkan dari Cina Rp 55. ribu – Rp. 700 ribu,” jelas Nur, salah satu penjual mercon yang berlokasi di depan ruko Bratang Gede.

Nur mengaku dirinya menjual mercon tidak asal menggelar dagangan. Dia mengaku sudah mengantongi izin. ”Surat izinnya sampai Desember 2010, kalau bulan-bulan lain bisa jual mercon, tapi tidak yang besar-besar seperti ini, hanya bisa jual yang lokal dan kecil-kecil saja,” tambahnya. Mercon yang dijual, kebanyakan adalah produk impor. Lantaran mercon buatan lokal sudah sulit didapatkan. Meskipun ada hanya sebagian kecil saja. Seperti petasan teko, jang hwe dan banting.

Mengenai waktu penjualan, berdasarkan surat izin yang mereka peroleh dari Kapol-restabes Surabaya, Kasat Intelkam Imran

Edwin Siregar, surat tersebut memberi izin kepada penjual-penjual mercon di daerah Bratang Gede, Bratang Wetan, Dusun Tan-jung, Barata Jaya, Balantora, Pasar Pucang Anom, Tempel Sukerejo, serta Pasar Kem-bang Surabaya hanya sampai 31 De sember 2010. Dan tertanggal 1 Januari seluruh dagangan mercon harus sudah bersih.

Menjamurnya penjualan mercon dan kembang api, tentunya tak lepas dari banyaknya permintaan produk tersebut di pasaran. Untuk memenuhinya, hal itu dapat dilakukan dengan adanya sebuah aktivitas produksi.

Sementara godaan untuk terus mempro-duksi mercon sulit ditolak. Seperti kita ketahui, daerah yang dikenal sebagai kawa san pembuat mercon dan kembang api adalah Desa Lobener dan Lobener Lor, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Sebagian besar warga desa ini akrab dengan material pembuat mercon, yang tak lain adalah bahan peledak. Tak sulit memang bagi perajin mendapat bahan baku seperti potassium chloride, bubuk belerang, dan brom. Padahal menurut aturan, tidak bisa sembarang orang bisa mendapatkan bahan-bahan berbahaya itu.

Ketika bertani tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan hidup, penghasilan dari mercon inilah yang mengisi kekurangan kebutuhan sehari-hari. Bukan hanya faktor pendapatan pula yang menggiurkan. Aktivitas ini adalah usaha turun temurun dan telah mendarah daging di kalangan warga Indramayu. Tercatat sekitar 5.000 kepala keluarga di Kabupaten Indramayu hidup sebagai pembuat mercon dan kembang api.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu tidak memiliki perangkat atau aturan tegas yang melarang produksi mer-con serta kembang api. Pemkab Indra mayu hanya mengeluarkan izin untuk pembuatan mercon dan kembang api. Tak heran, produksi keduanya di Desa Lobener dan Lobener Lor dilakukan seca ra terbuka. Para kreator mercon ser ta kem bang api mungkin rela saja, ketika pe me rintah menegakkan aturan mela rang pembuatan petasan. Namun, kita meng harapkan pemerintah menyiapkan kebija kan yang memberikan solusi terbaik untuk mengganti pendapatan yang bakal hilang tersebut. (Eks)

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201122

Page 23: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

“KALAU terus-terusan seperti ini dan pemasukan hanya maksimal Rp200 ribu, lama-lama kami bisa bangkrut,” kata Ifah, pemilik toko Alfih Silver. Ia merasakan sepinya pengunjung di tokonya. Omzet pernjualannya menurun drastis. “Pengunjung sangat sepi, biasanya pendapatan mencapai Rp1 juta perhari tapi sejak kejadian ini hanya Rp200 ribu,” kata Asih, pemilik toko perak Mr Silver, di

Jalan Kemasan, Kota Gede, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Demikian halnya dengan Imelde Kusuma, Pemilik Toko Imel’d Silver yang terletak di Jl.Kemasan ini, “Selama 3 minggu ketika terjadi bencana gunung meletus, toko saya tidak ada pembeli,”tegasnya. Imelda mengaku, sebelumnya omzet penjualannya bisa mencapai 7 juta per hari. Namun setelah itu, kondisi Kota Gede berangsur pulih.

Keluhan Ifah, Imelda tidak saja dirasakannya sendiri, tapi juga dirasakan oleh ratusan pengrajin dan pedagang perak di Kota Gede. Tentunya yang dikeluhkan oleh mereka bukan tanpa alasan.

Letusan Gunung Merapi tidak hanya membawa kepedihan bagi korban, namun juga membuat perekonomian, sektor perdagangan dan pariwisata mengalami penurunan drastis. Sebagaimana yang terjadi di sentra kerajinan perak, Kota Gede, Yogyakarta. Akibat letusan Gunung Merapi sejak akhir Oktober, omset para pedagang turun hingga 80 persen.

Ketua Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Kecil Mataram Yogyakarta, Budi Sarwono menjelaskan, meletusnya gunung merapi adalah bencana lokal yang berdampak pada penjualan retail, yang biasanya banyak dikunjungi wisatawan menjadi sangat sepi wisatawan sehingga penjualan retail menurun sangat drastic. Parahnya lagi sebagian besar pedagang perak kotagede bertumpu pada penjualan retail, kecuali yang sudah biasa melaksanakan eksport dan punya pelanggan tetap tidak begitu mempengaruhi kinerja mereka. jadi kalau ditanya perkembangannya tentu saja letusan merapi menghambat perkembangan mereka. “Perlu adanya upaya pemulihan mendesak agar tidak berkepanjangan,”kata Budi ketika saat di sambangi Info PDN.

Kota Gede terkenal dengan industry dan perdagangan peraknya. Kawasan kota tua itu, juga merupakan sentra industry dan kerajinan perak terluas di dunia. Kota Gede yang terletak di sekitar 7 KM arah Tenggara Kota Yogyakarta ini, pada masanya sempat menjadi muasal Kerajaan Mataram Islam, yang menurunkan Dinasti Raja-Raja Mataram Jawa, Surakarta dan Yogyakarta.

Tak heran, sebagai salah satu sentra industri kerajinan di Yogyakarta. Kawasan Kotagede telah berkembang pesat menjadi magnet tersendiri bagi kunjungan wisata domestik dan mancanegara di Yogyakarta. Selain memiliki nilai historis yang kental, Kotagede identik dengan kerajinan peraknya yang telah mendunia.

Kota Gede, atau Yogyakarta pada umumnya memang tidak henti-hentinya diterpa

Sentra DagangPerak Kota GedeKembali Pulih dengan Keterbatasan

Kotagede terkenal dengan industry dan perdagangan peraknya. Bencana alam meletusnya gunung merapi mempengaruhi sector perekonomian. Masih eksiskah sentra perdagangan perak, setelah kilau peraknya di tutupi debu letusan gunung merapi.

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 23

Berita Pasar

Page 24: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

musibah bencana maupun krisis. Mulai dari bencana gempa bumi Mei 2006, krisis BBM, travel warning dan kini krisis fi nansial yang dimulai di AS. Apabila situasi ini terus terjadi, kelangsungan industri perak Kotagede bisa tinggal cerita. Setelah gempa saja, mereka sudah banyak yang menutup usahanya.

“Jika produksi terus menurun, otomatis pengangguran tak dapat terelakkan. Kondisi ini, tentu akan berpengaruh bagi stabilitas ekonomi dan keamanan tanah air, khususnya bagi para pengrajin perak Kotagede,” papar pengamat dan pemerhati seni budaya Kotagede, M. Natsir mengingatkan.

Natsir mengungkapkan, terdapat sekitar 650 orang perngrajin perak di Kota Gede, namun pasca gempa bumi pada 2006, jumlah pengrajin perak menurun menjadi 125 orang. “Ini penurunan yang sangat drastis, dan men jadi tan-tangan ter sen-diri bagi para pengrajin perak, bagaimana bi-sa menyiasati p a s a r t a n p a me ngorbankan in dustri dan nilai historis yang ada.” ungkapnya lagi.

Mengingat kondisi Jawa Tengah dan sekitarnya pasca meletusnya gunung merapa, maka tidak dipungkiri akan semakin menghilangnya para pengrajin dan pedagang perak di Kota Gede.

Letak Kota Gede jauh dari gunung merapi, sehingga dampak yang dirasakan sebenarnya tidak begitu signifikan. Tapi, tentu saja letusan gunung merapi berdampak langsung bagi perekonomian Yogyakarta secara keseluruhan. “Terdapat sekitar 900 UMKM di Sleman dari 2500 UMKM untuk sementara berhenti total. Kebanyakan usahanya adalah peternakan, holtikultura dan kerajinan,”ungkap Joko, salah satu pegawai BI Yogyakarta.

Tulisan “Selamat Datang Di Sentra Kerajinan

Perak Kota-gede” yang terpampang megah pa da

gapura ber uku-ran besar di jalan

Kemasan Kota gede Yogyakarta, menjadi

saksi bisu berkurangnya pengunjung di wilayah tersebut,

pasca meletusnya gunung merapi.

Gapura yang didirikan sejak 2009 ini, memberikan identitas khusus bagi wilayah tersebut dan menunjukkan identitasnya sebagai ikon kota perak. Untuk menuju ke sana pun mudah. Dari Malioboro, wisatawan bisa naik andon dengan waktu tempuh 30 menit atau bisa naik Trans Jogja. Bila ingin kembali ke kota tak usah cemas karena andong juga mangkal di depan pasar Legi Kotagede. Hanya saja jam operasional andong sampai sore saja.

Perak telah menjadi komoditas unggulan utama di Kota Gede, tak heran jika banyak wisatawan domestic maupun

mancanegara mendatangi. Daerah yang terletak di Jalan Kemasan hingga pertigaan ex-Bioskop Istana itu terletak sekitar 10 kilometer di sebelah tenggara jantung kota Yogyakarta. Diwilayah tersebut, wisatawan langsung disambut jejeran toko-toko yang menjual hasil kerajinan perak. Tulisan kata ‘perak’ dan ’silver’ tertera di kanan-kiri Jalan Kemasan, Jalan Mondorakan, hingga Jalan Tegalgendu. Mulai dari cincin hingga andong perak ada di sana.

Mulai dari perhiasan, benda pajangan atau alat makan dari perak yang dibuat dengan sentuhan artistik para pengukir perak Kotagede, senyuman dan sapaan hangat akan menjadi sambutan yang menyenangkan untuk mengawali perjalanan menelusuri Kotagede. Hasil produk yang unik, halus dan telaten merupakan ciri khas para pengrajin perak di kotagede. Produk perak dari Kotagede sangat terkenal dengan kualitas ukiran-ukiran. Ukiran-ukiran ini biasanya diaplikasikan pada peralatan makan ataupun perhiasan-perhiasan yang besar. Motif ukiran di Kotagede

png.

, -i a n lai

ada.”

disi Jawa Tengah

tm

garan

KemaYogyak

saksi bisu b

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201124

Page 25: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

“Sangat di-sayangkan kota yang sudah ter kenal de ngan in dustry dan perda-ga ngan pe rak sejak abad 16 ini, kemudian hilang kare-na bencana alam, bahan baku dan kurangnya minat beli masyarakat”

biasanya bersumber dari motif bunga dan daun atau juga dari keraton Yogyakarta yang biasanya di setiap motif tersebut memiliki makna fi losofi s tertentu.

Pengrajin Perak di Kota Gede juga merangkap sebagai pedagang. Mereka membuka outlet-outlet di sepanjang Jalan Kemasan Kota Gede. Bahkan banyak juga yang di jual di luar kota seperti Jakarta , Bali, Bandung, dan lain-lain. Banyak juga yang sudah ekspor ke luar negeri. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, tetapi tidak ada salahnya Anda menawar terlebih dahulu sebelum benar-benar membelinya. Jika Anda pintar menawar, Anda bisa mendapatkan diskon sampai 40% an. Hmmm menarik bukan, karena itu jika Anda sedang ke jogja mampirlah ke sentra perak Kota Gede.

SEJAK DAHULU

Keberadaan perajin perak muncul seiring dengan lahirnya Mataram, juga tak luput dari peran Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang masuk ke Yogyakarta sekitar abad ke-16 silam. Waktu itu, banyak pedagang VOC yang memesan alat-alat rumah tangga dari emas, perak, tembaga, dan kuningan ke penduduk setempat. Sejak tahun 70-an, kerajinan perak produksi Kota Gede telah diminati wisatawan mancanegara, baik yang berbentuk perhiasan, peralatan rumah tangga ataupun aksesoris penghias. Lokasi perajin perak di Kota Gede tersebar merata, mulai dari Pasar Kota Gede sampai Masjid Agung. Saat ini sekitar 60 toko yang menawarkan berbagai produk kerajinan perak.

TANTANGAN

Turis mancanegara memang men-jadi tumpuan utama para perajin perak Kotagede karena dari me-reka pula para pembeli asing ber-datangan memborong produk perak Kotagede ini. Apalagi minat masyarakat lokal terhadap perak masih minim. Masyarakat lebih

realita yang terjadi ini sangat disa-yangkan apa bila kerajinan perak yang menjadi heritage Kotagede dan telah men dunia itu lambat laun akan semakin terpuruk. Oleh karenanya itu dukungan dari pemerintah sangat diperlukan da lam rangka memajukan kembali kera-jinan perak Kotagede ini.

Nah,untuk memulihkan kondisi pengrajin dari keterpurukan, Budi memberikan beberapa solu-sinya. Promosi yang gencar harus terus dilakukan. Keterlibatan pe-merintah untuk melibatkan peng-rajin perak pun menjadi faktor pe-nunjang dalam membangkitkan semangat.”Tingkatkan promosi, ikut pameran keluar daerah atau bahkan ke luar negeri, dan pertahankan pasar yang ada tingkatkan melalui pemanfaatan IT sebagai sarana mar-keting, harus mulai ada perubahan dari pola2 konvensional dalam pemasaran,”tandasnya.

Melihat realita yang terjadi sangat disayangkan apabila kerajinan perak yang menjadi heritage Kotagede dan telah mendunia ini lambat laun akan se makin terpuruk. Oleh karena itu du ku ngan dari pemerintah sa ngat diperlukan dalam rangka mema ju kan kembali kerajinan perak Kotage de ini.

Sudah saatnya kini kita memulihkan kembali sentra dagang perak ke-banggaan di Kota Gede. Sangat di-sayangkan kota yang sudah terkenal dengan industry dan perdagangan perak sejak abad 16 ini, kemudian hilang karena bencana alam, bahan baku dan kurangnya minat beli masyarakat. (Septi)

memilih emas karena dinilai lebih bergengsi. Kurangnya minat perak oleh para wisatawan local sangat berpengaruh bagi keberlangsungan sentra perak di Kota Gede.

Keberlangsungan pengrajin perak-pun juga diuji dengan bahan baku yang tidak stabil dan cenderung naik. Kenaikan harga bahan baku perak ini tak diimbangi dengan daya beli perajin sehingga berakibat pada turunnya produksi perak di Kotagede. Naiknya harga bahan baku perak menyebabkan ongkos produksi pun naik dan akhirnya harga barangpun menjadi naik. Selain itu saat ini mutu dan desain perak Kotagede kalah bersaing dengan Thailand, Vietnam dan India.

Hal ini dirasakan Imelda dan te-man-teman seprofesinya. Sejak dua tahun terakhir, sudah ada peralihan permintaan atas tembaga. Selain bahan baku tembaga lebih murah dari perak, telah banyak pengrajin perak yang beralih ke tem-baga. Melihat

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 25

Berita Pasar

Page 26: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Sayur-mayur merupakan hasil per-tanian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setiap hari, hampir

semua keluarga selalu membutuhkan sayur-sayur sebagai bahan makanan pen-ting untuk memenuhi kecukupan gizi yang ideal. Permintaan yang besar terhadap pro-duk sayur-mayur memunculkan adanya jaringan perdagangan sayur-mayur mulai dari tingkat petani produsen, pedagang per antara, sampai pedagang keliling atau yang menjual sayur-mayur ke rumah-rumah.

Komoditas sayur-mayur merupakan ba-rang dagangan yang meruah (bulky) dan mudah busuk atau perishable. Oleh sebab itu, diperlukan jalur pemasaran sependek

mungkin dan waktu sesingkat mungkin, sehingga distribusi komoditas sayur-mayur dari petani produsen bisa cepat sampai kepada konsumen. Pada kenyataannya, jalur pemasaran komoditas sayur-mayur ini memiliki mata rantai yang cukup pan-jang sehingga kualitas sayur-mayur yang diterima konsumen berkurang.

Berdasarkan klasifi kasi, komoditas sayur mayur dapat dikategorikan sebagai produk tidak tahan lama yang dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu :

1. Yang agak tahan lama, maksudnya bisa bertahan sampai beberapa hari, contohnya cabe, bawang merah/putih, kentang, wortel, buncis.

2. Yang sangat tidak tahan lama, yaitu yang tidak bisa bertahan sampai beberapa hari, contohnya bayam, kangkung, toge.

Kondisi sayur-mayur yang ringkih diper-lukan perlakuan atau penanganan khu-sus terhadap komoditas ini. Keterlam-batan pengiriman dan penjualan bisa mengakibatkan komoditas ini tidak lagi fresh dan berkurang nilai jualnya. Oleh karena itu, penyaluran sayur-mayur yang efi sien sangat dibutuhkan supaya ha sil produksi pun tidak tersendat dan menumpuk di petani produsen.

Distribusi memegang peranan sangat penting di dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik, dapat men jamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi, produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan kon sumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menik-mati produknya. Dengan adanya saluran distribusi, pemasaran produk dapat

Sayur-mayur merupakan komoditas yang dibutuhkan setiap hari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pertanian tercatat Indonesia mengkonsumsi sayur-mayur sekitar (40,1 kilogram) per kapita per tahun. Oleh karena itu, pendistribusian sayur-mayur dari petani sampai ke konsumen harus relatif singkat, karena kondisi sayuran yang sangat sensitif (rawan busuk dan rusak). Selain itu, untuk tetap menjaga nilai ekonomis serta kesegaran sayuran yang diterima konsumen.

Mempersingkat Jalur

Distribusi Sayur Mayur

Para pedagang pengecer sayur mayur yang belanja di pasar Induk Kramat Jati lebih senang

menggunakan jasa tarnsportasi kendaran pick-up dengan ukuran yang lebih kecil, karena selain

padatnya jalan di Ibukota juga bisa lebih cepat untuk menyelusup masuk pasar mendekati lapaknya

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201126

Distribusi

Page 27: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

disalurkan sesegera mungkin guna meme nuhi kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, Kementerian Per-dagangan (Kemendag) selalu me-waspadai keter sediaan pasokan bahan kebutuhan po kok, terkait tidak bersahabatnya cuaca bela-kangan ini. “Ini harus diwaspadai dan diantisipasi,” jelas Jimmy Bella, Direktur Bina Pasar dan Distribusi Kemendag.

Bisa saja stok bahan kebutuhan cukup. Namun, cuaca yang tidak bersahabat me ng akibatkan pasokan dan distribusi bahan terhambat.

Misalnya pasokan sayur-mayur. Dalam kon disi normal, Jimmy men jelaskan, truk pengangkut sa-yuran dari sentra pro duksi ke Pa-sar Induk Kramatjati tidak begitu membutuhkan waktu lama. Tapi sekarang, waktu tempuhnya bisa lebih lama karena pengemudi harus berhati-hati mengendarai truknya.

Belum lagi kemacetan lalu-lintas di wilayah Jakarta, yang seringkali mengakibatkan truk pengangkut sayur-mayur maupun bahan pangan dari sentra produksi akhir, terlambat masuk ke pasar induk. Akibatnya, stok pun kian menipis sehingga mengerek harga komoditas menjadi agak mahal.

Menurut Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis Kemendag, Jimmy Bella, pihaknya meng imbau para pedagang sayuran, termasuk cabai, agar mencari pasokan barang dari daerah lain untuk memenuhi ke-butuhan konsumen. “Kami tidak bisa mengintervensi pasar seperti beras jika ada kenaikan harga sayuran,” katanya.

Musim hujan telah membuat jumlah produksi pertanian menurun akibat produk pertanian mudah busuk. Alhasil, pasokan produk pertanian seperti sayuran menjadi berkurang dan terjadi kenaikan harga. ”Keku-rangan pasokan bahan pokok bu-kan akibat lambatnya distribusi,”

tegas Jimmy. 

Sayur-mayur memang susah distok untuk musim tertentu, lantaran produksinya terbatas dan sifatnya yang mudah layu. Namun, Kemendag selalu berupaya men jamin agar distribusi tidak terganggu.

INFRASTRUKTUR DUKUNG KELANCARAN DISTRIBUSI

Pemindahan atau pendistribusian barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain merupakan inti dari kegiatan perdagangan. Dalam pe-laksanaannya, tentu diperlukan dukungan dari berbagai aspek agar ke lancaran pendistribusiannya ber-jalan tepat waktu.

Diantaranya keberadaan infra-struk tur seperti jalan, pelabuhan dan sebagainya. Bentuk kerjasama Kementerian Perda gangan (Ke-mendag), Kementerian Perhu bungan (Kemenhub) serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) secara cetak biru pun sudah ada. Dengan tujuan tak lain untuk memfasilitasi kegiatan penyaluran barang serta jasa, agar dalam pelaksanaannya berjalan efektif dan efi sien.

Wakil Menteri Perdagangan, Ma-hendra Siregar, mengatakan fokus Kemendag terletak pada sistem logistik nasional, Kemenhub ber-fokus pada sistem trans portasi na-sional. Sedangkan Kementerian PU mempunyai otoritas untuk menye-

FOT

O-F

OT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

Kecepatan dan kelancaran distribusi merupakan syarat penting dalam tata niaga perdagangan sayur mayur, pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang

“Dengan memper ha-tikan juga kondisi truk peng ang-kutnya dan penge ma-san hingga penge pa-kan nya ha rus le bih baik se hing-ga komo-ditas yang di angkut ti-dak mudah rusak”

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 27

Distribusi

Page 28: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

diakan infrastruktur seperti akses jalan, pembangunan jembatan, pelabuhan dan sebagainya.

”Titik konsentrasi terletak pada perbaikan infrastruktur yang terus dilakukan. Infra-struktur sebagai tumpuan dan basis inter-konektivitas sehingga barang produksi bisa sampai ke pasar,” jelas Mahendra.

Kemudian, terlepas dari kondisi perubahan iklim dan bencana alam, perbaikan infra struktur jalan ataupun pelabuhan haruslah terus diperbaiki. Sebab tanpa perbaikan menyeluruh, praktis perbaikan infrastruktur hanyalah bersifat tambal sulam.

Keberadaan infrastruktur yang mumpuni, tentunya akan turut berimbas pada me-ningkatnya volume perdagangan khu-susnya pada nilai transaksi. Sebagai contoh yaitu di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, yang merupakan salah satu daerah pemasok sayur mayur ke berbagai daerah di tanah air. Proses distribusi hasil pertanian di Kabupaten Samosir mengalami kemajuan karena di dukung kebe radaan infrastruktur jalan yang dinilai meningkat pesat dalam lima tahun terakhir.

Saat ini, distribusi sayur mayur dari sentra pertanian hampir ti dak mengalami ken-dala lagi. Se belumnya, masyarakat yang ber profesi sebagai petani sering me -ngalami kesulitan untuk me ma sarkan hasil tanamannya meski mengalami panen yang cukup besar.

Kondisi tersebut karena sulitnya proses transportasi sayur mayur yang disebabkan infrastruktur jalan yang dinilai kurang mendukung. Akan tetapi, kondisi itu mulai ber ubah dalam lima tahun terakhir. Infrastruktur jalan di Samosir telah berubah dari tidak layak menjadi layak.

Besarnya pengaruh infrastruktur jalan itu terhadap distribusi perta nian dapat dilihat dari proses transaksi jual beli hasil tanaman di Pasar Besar yang berada di Kota Pangururan, Kabupaten Samosir yang beroperasi setiap hari Rabu. Sebelumnya, perputaran uang dari proses transaksi jual beli hasil per tanian di Pasar Besar tersebut hanya sekitar Rp. 800 juta per minggu. Namun saat ini, jumlah per putaran uang tersebut telah mengalami peningkatan menjadi sekitar Rp.1,5 miliar per minggu. Jumlahnya sudah naik sekitar 50 persen.

Contoh lain yang patut kita apresiasi yaitu rencana Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang akan membangun food center dan terminal agrobisnis di Kabupaten Bekasi guna mengontrol arus distribusi produk pertanian asal Jabar yang masuk ke Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan ke sejumlah daerah lainnya di Indonesia.

”Food Center dan terminal agrobisnis akan dibangun 2011. Fungsinya untuk mengawasi distribusi pro duk pertanian terutama beras dan agrobisnis,” jelas Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Jabar, Ferry Sofyan Arif. Nantinya, Food center akan berperan seperti Ba dan Urusan

Logisitk (Bulog) versi Jabar, akan tetapi tidak menyaingi fungsi dan peran BUMN tersebut. Keduanya akan dibangun untuk memperpendek alur distribusi se hingga potensi melambungnya harga di pasaran bisa diminimalisir.

Ke depan akan ada pencatatan produk asal Jabar, sehingga arus distribusinya lebih terkontrol dan jelas volumenya. Selama ini, tidak ada data beras dan sayur mayur Jabar yang didistribusikan ke pasar-pasar di Jakarta. Akibatnya, tidak jelas jumlah komoditas yang keluar dari Jawa Barat.

Selama ini, distribusi beras dan sayur mayur melalui beberapa tangan, makelar hingga calo. Diharapkan dengan adanya dua fasilitas itu, jalur distribusi dari Gabungan Ke lompok Petani atau Gapoktan bisa langsung ke food center dan terminal agrobisnis.

Untuk itulah, perlunya interkoneksi pasar, dimana letak pasar induk, pasar penunjang, dan pasar pe ngecer harus terintegrasi. Selain itu juga harus ada koordinasi dalam pendanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta swasta yang ingin berinvestasi.

Kemudian, hal yang paling penting dalam membangun sistem distribusi yang efi sien dan efektif adalah ada nya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Jadi, ada kesepakatan me-ngenai letaknya pasar, termasuk jalan. Dan harus selalu melakukan koordinasi dan sinkronisasi. Soal pengiriman barang pun harus lebih efi sien. Dengan memperhatikan juga kondisi truk pengangkutnya dan pengemasan hingga penge pakannya harus lebih baik sehingga komoditas yang diangkut tidak mudah rusak.

Kelancaran distribusi, seperti pem ba-ngunan prasarana jalan, pe labuhan dan jaringan pasar atau distribusi, logistik seperti transportasi jasa-jasa distribusi serta angkutan antarpulau, maupun peraturan untuk mengurangi hambatan distri busi serta memangkas birokrasi akan membantu memaksilmalkan pengi-riman komoditas pertanian. Sehingga keterlambatan pasokan bisa dihindari dan stabilitas harga dan kualitas produk dapat terjaga dengan baik. (Eks)FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

Disejumlah daerah di Indonesia khususnya Daerah Aliran Sungai (DAS) dan daerah yang memiliki banyak pulau, peranan transportasi kapal boat untuk distribusi memiliki nilai yang strategis, terminal Boat Pasar 16 Illir, Palembang

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201128

Distribusi

Page 29: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Mencermati fenomena kenaikan harga cabai yang sempat mem-buat kalangan ibu rumah tangga

harus “mengencangkan ikat pinggang”, maka pertengahan Januari 2011, Info PDN

berupaya menelusuri ke sejumlah pasar tradisional termasuk Pasar Induk Cibitung Bekasi, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang dan Pasar Induk Kramatjati Jakarta.

Dari pantauan Info PDN, harga cabai di tiga pasar induk tersebut hampir tak jauh berbeda. Dibandingkan harga cabai pada pekan pertama Januari, maka pada pekan ke tiga harga cabai cenderung turun.

Di Pasar Induk Kramatjati, kalangan pedagang cabai mengaku harga cabai cenderung turun pada pekan ke tiga

Januari. Pekan pertama, harga cabai merah keriting mencapai Rp.40 ribu/kg pada pekan ke tiga berkisar Rp. 35 ribu/kg. Cabai rawit hijau pada pekan pertama Rp.40 ribu/kg juga menjadi Rp.35 ribu/kg. Sedangkan rawit merah semula Rp.80 ribu/kg menjadi Rp.70 ribu/kg pada pekan ke tiga Januari.

“Penurunan harga cabai ini bukan karena pasokan cabai yang mencukupi, tapi memang karena daya beli konsumen yang juga cenderung menurun. Konsumen mengurangi konsumsi cabai. Akibatnya, kami juga tidak berani stok cabai banyak-banyak mengingat harga cabai yang cukup tinggi. Biasanya sehari bisa menjual 2 kwintal, kini Cuma 1 kwintal. Itupun khusus buat pelanggan saja,” papar

Darto, pedagang cabai di Los H Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.

Sedangkan di Pasar Induk Cibitung Bekasi, harga cabai merah keriting pada pekan ke tiga januari di kisaran Rp.40ribu- 45ribu/kg yang semula Rp 50 ribu/kg, cabai rawit hijau pada pecan pertama januari mencapai Rp.50 ribu/kg menjadi Rp.40 ribu/kg, sedangkan rawit merah pada awal tahun mencapai Rp.80 ribu/kg kini di kisaran Rp.70 ribu/kg pada pekan ketiga Januari.

Demikian pula di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, pada pekan pertama harga cabai merah keriting kualitas bagus semula Rp 45.000 maka pada pekan ketiga berangsur turun menjadi Rp.35 ribu/kg. Harga cabai rawit merah semula Rp 80 ribu turun menjadi Rp 65 ribu. Dan cabai rawit hijau harga semula Rp 50 ribu/kg pada pecan ketiga menjadi Rp.40 ribu/kg.

Sementara, menurut data Kementerian Perdagangan per 19 Januari 2011, harga rata-rata nasional cabai merah keriting tercatat Rp40.535 per kilogram dan harga

Sepanjang Januari harga cabai di pasaran naik signifikan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) langsung turun ke lapangan. Disinyalir, ada spekulan yang memanfaatkan situasi dan kondisi pertanian cabai yang sejak jelang akhir tahun hingga awal tahun ini memang kurang menguntungkan akibat cuaca ekstrim dan gangguan hama.

Adakah Spekulandibalik ‘Pedasnya’Harga Cabai? FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

Bersama Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri BUMN Mustafa Abu

Bakar, Mari Elka Pangestu memantau pergerakan harga sembako khususnya cabai dan beras di masa menjelang

pergantian tahun. Pasar Jatinegara, Jakarta

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 29

Info Sembako

Page 30: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

rata-rata selama 19 hari pertama bulan Januari Rp.43.047 per kilogram. Harga cabai ini relatif lebih tinggi dari rata-rata harga selama Desember 2010 yang sebesar Rp33.652 per kilogram.

Sebelumnya, Sesditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perda gangan, Gunaryo telah melakukan pe mantauan langsung ke pasar Induk tanah Tinggi Tangerang. Pada pekan ketiga Januari, Sesditjen PDN mengungkapkan hampir se-mua harga cabai dari berbagai je nis di Pasar induk Tanah Tinggi Tangerang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. Sedangkan harga cabai rawit hijau dan merah keriting di Pasar Induk Kramatjati juga cenderung turun.

“Harga cabai cenderung turun. Jika terjadi kenaikan yang cu kup signifikan, tidak menutup ke mungkinan kenaikan harga cabai tersebut karena ulah spekulan. Namun, spekulasi ini sangat berisiko, sebab daya tahan cabai tidak lebih dari 3 hari. Jika lebih dari tiga hari, bisa jadi pembusukan, dan pedagang sendiri yang rugi,” ujar Sesditjen PDN Gunaryo.

ULAH SPEKULAN?

Melambungnya harga cabai tak hanya merugikan konsumen namun juga pedagang eceran. Kalangan pedagang eceran mengaku tidak suka dengan melonjaknya harga cabai. Pasalnya, de-

ngan harga cabai yang tinggi membuat konsumen menjadi membatasi bahkan enggan untuk membeli cabai.

Tidak menutup kemungkinan, spe kulan memberikan kontribusi dengan naiknya harga cabai yang nyaris tak masuk akal sejak jelang akhir tahun hingga awal tahun ini. Selain itu, mata rantai distribusi cabai dari daerah (red-sentra produksi) ke sejumlah pasar induk yang terlalu panjang juga bisa jadi memiliki andil dengan kenaikan harga cabai ini.

“Jujur saja, melambungnya harga cabai di Pasar induk Kramatjati ini juga akibat ulah spekulan di daerah. Terutama di sentra-sentra produksi cabai di kawasan Jawa tengah seperti Wonosobo, Temanggung dan Muntilan. Sebelum sampai di Pasar induk Kramatjati, harga sudah dimainkan di daerah, karena banyaknya tangan,” ungkap salah seorang centeng cabai (red-pemasok cabai) di Pasar Induk Kramatjati yang tak mau disebutkan namanya.

Ia menuturkan, sebelum cabai sampai ke pasar induk kramatjati, di daerah sudah ada yang namanya peluncur, pe-ngumpul dan pengirim cabai ke Pasar induk Kramatjati. Peluncur adalah orang yang berhubungan langsung un-tuk bertransaksi cabai dengan peta ni. Pengumpul adalah orang yang mem-berikan modal ke peluncur untuk ber-transaski, sedangkan pengirim adalah orang yang bekerjasama langsung

GEJOLAK harga cabe membaik. Hal ini dapat terealisasi. Pasalnya, sejumlah daerah yang menjadi sentra produksi cabe seperti Tasikmalaya, Sukabumi, Brebes dan Grobogan mengalami panen raya pada akhir Januari.

Kemendag sendiri bertekad akan lebih focus lagi dalam mengamankan jalur dis-tribusi mulai dari sentra produksi hing ga ke pusat perdagangan seperti sejumlah pasar induk di wilayah Jakarta dan sekitarnya, maupun daerah-daerah di tanah air lainnya.

Menurut Mendag, tingginya harga ca bai karena di beberapa tempat sentra pro-duksi terkena dampak dari masalah hama dan iklim. “Jadi, masalah cabai bukan dise babkan masalah distribusi yang ter-hambat. Namun demikian, kita bakal lebih focus lagi terhadap jalur distribusi ini,” ujar Mendag Mari Elka Pangestu.

Mendag juga berharap dengan terjadinya kenaikan harga cabai yang cukup signifi -kan ini dapat diambil hikmahnya. “Kami menghimbau agar masyarakat hendaknya menggemari untuk menanam cabai di halaman rumah masing-masing. Saya sendiri sudah menanam berbagai macam jenis cabai di pekarangan rumah. Mungkin, ada sekitar 200 pohon cabai saya tanam,” ungkap Mendag.

Untuk membudidayakan tanaman ca bai, Pemerintah saat ini hendak mengga la-kan gerakan massal menanam cabai di halaman rumah. Gerakan massal mena-nam cabai ini akan dimulai dari Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Un-tuk itu, Pemerintah akan memberikan bibit cabai gratis dan sudah menyiapkan anggarannya.

Selain itu, tahun ini Pemerintah akan melakukan terobosan guna menang gu-langi hama penyakit yang menyerang tanaman cabai petani yang membuat produksi cabai tahun lalu menurun. Sebab, dengan menaikkan produksi, diharapkan pasokan cabai kembali normal dan har ga juga stabil. Tahun ini, pemerintah me-nargetkan produksi cabai mencapai 1,45 juta ton atau naik 11,53 persen dari tahun lalu yang hanya mencapai 1,3 juta ton.

Segera Berakhir

Koneksivitas antara pasar-pasar induk dengan daerah sentra produsen sembako kerangka monitoringnya perlu di intensifkan guna mendeteksi lebih dini jumlah suplai maupun gejolak harga yang bisa terjadi

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201130

Page 31: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

dengan pengumpul untuk mengirimkan cabai tersebut ke Jakarta.

“Mereka semua telah mematok jatah masing-masing dari harga cabai yang dibeli dari petani lalu untuk dijual kembali ke Jakarta. Yang berperan penting dalam penetapan harga cabai di daerah tersebut adalah pengirim. Sesungguhnya spekulan itu ada di pengirim. Dalam perdagangan cabai tidak ada istilah spekulan barang, tapi yang ada adalah spekulan harga,” ujarnya.

Ternyata, membengkaknya harga cabai di Jakarta juga dipicu adanya pajak jalan oleh oknum-oknum saat cabai dikirim dari daerah asal menuju Jakarta. Tak hanya sam-

“Mata rantai dist-ribusi itu terlalu panjang, sehingga menimbulkan pem-bengkakan harga cabai di pasar ini. Semua meman-faatkan situasi yang memang kurang me nguntungkan bagi iklim pertanian cabai saat ini”

pai di situ, ketika cabai tiba di Pasar induk Kramatjati masih banyak tangan lagi yang “menyulap” harga cabai semakin tinggi.

Di pasar induk Kramat jati ini masih ada istilah distributor, pengawal, centeng, lalu baru cabai itu sampai ke pedagang eceran dan terakhir ke tangan konsumen. Pengawal adalah istilah orang yang mela-kukan pemilihan cabai yang kualitas baik, sedang dan kurang sebelum cabai tersebut sampai ke centeng cabai. Se dangkan centeng cabai adalah orang yang memasok cabai ke pedagang eceran atau pelanggan.

Setiap pengawal mematok harga cabai perkarungnya dikisaran Rp.35 – 40 ribu

FOTO

-FO

TO

: A

GU

S BA

CH

TIA

R

sebelum cabai itu ke tangan centeng. Di tangan centeng, harga cabai dinaikan sekitar Rp 5ribu/kgnya sebelum dijual ke pedagang eceran. Demikian pula dari pedagang eceran dinaikan kembali sebe-lum sampai ke konsumen atau pelanggan.

“Mata rantai distribusi itu terlalu panjang, sehingga menimbulkan pembengkakan harga cabai di pasar ini. Semua meman-faatkan situasi yang memang kurang me-nguntungkan bagi iklim pertanian cabai saat ini. Semoga saja, harga cabai segera kembali normal,” ujar Darto salah seorang cen teng cabai lainnya saat di temui Info PDN di Pasar Induk Kramat Jati pada per tengahan Januari. (mon/berbagai sumber)

Harga cabai cenderung turun. Jika terjadi kenaikan yang cukup signifi kan, tidak menutup kemungkinan kenaikan harga cabai tersebut karena ulah spekulan”, hal ini dikatakan Sesditjen PDN Gunaryo saat memantau langsung perdagangan cabai di pasar Tanah Tinggi Tangerang

Karena harga cabai tinggi, Pranoto (51) pemilik lahan cabai mesti melakukan pe-

nga wasan lebih ketat selama 24 jam guna mengantisipasi pencurian disaat men-

jelang masa mentik cabai. Persawahan jalur alternative Slawi - Brebes, Jawa Tengah

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 31

Info Sembako

Page 32: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Oleh: Sesditjen PDN Kementerian Perdagangan, Gunaryo(Disarikan dari berbagai kegiatan Sesditjen PDN Kementerian Perdagangan, Gunaryo)

Pasar tradisional merupakan salah satu

penggerak roda perekonomian

daerah maupun nasional. Karena itu, Kementerian

Perdagangan terus merevitalisasi

pasar tradisional agar menjadi sebuah pasar yang ramah,

segar, bersih dan berdaya saing. Revitalisasi ini tak hanya dari

segi bangunan, tapi juga dari

segi pelayanan dan tatakelola

manajemen pasar.

Dalam pembangunan sektor perdagangan, salah satu prioritas yang terus dikem-bangkan oleh Kementerian Perdagangan

adalah merevitalisasi pasar tradisional. Sebab, keberadaan pasar tradisional memiliki fungsi dan peran yang sangat strategis, khususnya dalam meningkatkan perdagangan di dalam negeri. Pemerintah tetap mempertahankan kebe radaan pasar tradisional, dan melakukan pengaturan dalam zonasi pasar. Zonasi harus sesuai dengan regulasi yang ada.

Selain itu, yang tak kalah penting dalam pe-ngem bangan pasar tradisional adalah bagai-mana pengelolaannya, bukan siapa yang me-ngelolanya. Artinya, bagaimana manajemen pengelolaannya sehingga bisa meningkatkan kualitas pasar tradisional yang akhirnya juga menguntungkan pedagang.  Pasar tradisional juga harus fokus pada peningkatan mutu dan kualitas barang yang diperdagangkan,  termasuk timbangan yang memenuhi standar. Jika semua ini dapat terlaksana dengan baik,  maka  pasar tradisional diyakini kuat tidak akan kalah bersaing dengan pasar modern, karena minat konsumen berbelanja ke pasar tradisional juga masih tinggi.

Dengan tatakelola yang baik dan menarik, maka kesan pasar tradisional yang buruk akan ber ubah menjadi sebuah pasar yang bersih, sehat dan berdaya saing. Misalnya, sebuah pasar harus ada tempat penampungan sampah dan sampah tersebut tidak menumpuk agar tidak menimbulkan aroma yang tidak sedap. Aroma yang tidak sedap tentu akan membuat konsumen menjadi enggan untuk berbelanja. Akhirnya, pasar ditinggalkan konsumen.

Demikian pula dalam penataan lokasi bagi pedagang, harus disesuaikan dengan jenis barang yang dijual. Jangan sampai antara pedagang yang satu dengan yang lainnya yang berbeda jenis dagangannya di jadikan satu. Hal ini dapat menimbulkan kesan yang sumpek dan semrawut. Kondisi pasar yang sehat, bersih, nyaman, aman akan menarik masyarakat dari berbagai lapisan untuk berbelanja di pasar tradisional tersebut. Tapi, kalau pasar tradisional masih terkesan semrawut,

kumuh, tidak nyaman maka akan ditinggalkan oleh konsumen.  Padahal pasar tradisional tidak hanya menjadi tempat pedagang dan pembeli bertransaksi jual beli, melainkan juga sebagai sarana pendukung kelancaran produksi, distribusi hasil pertanian, dan industri kecil yang menyerap banyak tenaga kerja.

Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Permendag RI Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008. Permendag ini mengatur tentang Pedoman Penaataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern. Dan,  Permendag ini harus menjadi juklak bagi Pemerintah daerah dalam melakukan pengaturan tata letak pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko modern.

Kehadiran Permendag ini juga untuk menjawab kekhawatiran kalangan pedagang pasar tradisional kalau-kalau nanti dagangannya terpinggirkan. Dalam Permendag ini juga telah diatur system zonasi pasar, kemitraaan anatara pengusaha kecil menengah dengan peritel modern, serta aturan tentang syarat-syarat perdagangan.

Dengan berbagai aturan tersebut, diharapkan nantinya perdagangan di dalam negeri menjadi lebih sehat dan kompetitif. Dalam Permendag tersebut dijelaskan mengenai kelayakan dan kenyamanan sebuah pasar. Sebab, hingga saat ini keberadaan pasar masih memiliki arti yang sangat penting.

DIANGGARKAN RP.755 M

Untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional, membutuhkan biaya yang cukup besar. Sedangkan saat ini, biaya revitalisasi pasar masih sangat terbatas. Namun Pemerintah tetap berupaya untuk menyelamatkan dengan memperbesar alokasi anggaran dana pembangunan dan renovasi pasar tradisional setiap tahunnya.

Tahun ini pemerintah mengalokasikan Rp.755 miliar untuk pembangunan dan renovasi pasar tradisional. Besarnya anggaran ini dimaksudkan untuk menyelamatkan eksistensi pasar tradisional

Revitalisasi Pasar Untuk

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201132

Kolom Anda

Page 33: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

di tengah menjamurnya ritel modern.

Dari total dana revitalisasi sebesar Rp.755 miliar, senilai Rp250 diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan 183 pasar di kawasan Indonesia Timur guna memacu perekonomian di kawasan tersebut. Sedangkan untuk pembangunan pasar dengan mengunakan DAK,  pemerintah daerah wajib memiliki dana pendamping dengan jumlah yang ditentukan. Sementara, sebanyak Rp505 miliar dari APBN 2011 digunakan untuk pembangunan dan renovasi 75 pasar dengan 20 pasar diantaranya merupakan pasar percontohan. Pembangunan pasar percontohan ini dilakukan dalam rangka untuk menjadikan contoh atau model dalam pengembangan pasar tradisional yang baik, mulai dari struktur maupun manajemen.

Dalam pelaksanaan pembangunan 75 pasar, Kemendag akan bekerjasama dengan pemerintah daerah. Artinya, Pemda yang mengajukan lahan-nya, lalu Kemendag yang membangun. Jadi, peran Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses revitalisasi ini.

Diharapkan Pemerintah Daerah juga memiliki peran yang lebih aktif lagi, antara lain dalam mengupayakan sumber-sumber alternatif penda-naan untuk pemberdayaan pasar tradisional guna meningkatkan kompetensi pedagang dan pengelolaan pasar tradisional.

Pemda sebaiknya memprioritaskan kesempatan memperoleh tempat usaha bagi pedagang pasar tradisional yang telah ada sebelum dilakukan renovasi atau relokasi. Selain itu juga, Pemda ha rus lebih aktif dalam mengevaluasi pengelolaan pasar tradisional dan terus mengembangkan pasar tradisional agar dapat bersinergi dengan pasar modern.

Pemerintah berkomitmen bahwa pasar tradisional harus tetap eksis dan berkembang lebih baik lagi. Kerjasama yang sinergis antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus lebih sinergis dalam membenahi pasar tradisional ini. Sehingga, pada akhirnya pasar tradisional benar-benar menjadi sebuah pasar pilihan masyarakat.

PERBAIKI MANAJEMEN PASAR

Pengelolaan pasar tradisional merupakan bagian yang sangat penting agar pasar tersebut tumbuh sehat dan berdaya saing dengan pasar modern di sekitarnya. Pemerintah kini tengah menyiapkan dana sekitar  Rp.20 miliar untuk mengembangan sumber daya manusia di sektor perdagangan pasar, terutama  untuk pasar percontohan.

Alokasi dana sebesar Rp.20 miliar tersebut diambil dari dana pendampingan yang akan didistribusikan ke 10 pasar percontohan, dengan masing-masing pasar mendapatkan dana Rp.2 miliar. Dana ini merupakan di luar dana pembangunan pasar secara fisik. Dana ini akan digunakan untuk pendampingan calon pengelola dan pedagang pasar sebelum menempati pasar baru. Mengingat, pembangunan pasar tradisional itu tidak semata hanya  pada fi sik pasar. Jika sebuah pasar sudah bagus, maka manajerial pasar pun juga harus baik.Kementerian Perdagangan juga mulai mewaca-nakan pembentukan buying offi ce agar pedagang pasar dapat membeli produk dengan harga yang lebih bersaing. Buying offi ce nantinya akan dimatangkan terlebih dahulu sebelum benar-benar direalisasikan. Karena, hal ini terkait de-ngan masalah ketersediaan pergudangan. Per-soa lan gudang juga sudah dibahas dan segera diselesaikan. Karena, rentetan persoalan buying offi ce adalah pergudangan, termasuk pola dan cara pendistribusian barang ke penjualnya.

Pada prinsipnya, pergudangan tersebut nantinya akan mempermudah para penjual untuk menda-patkan barang dengan harga kompetitif. Untuk saat ini, Pemerintah akan memaksimalkan peng-gu naan gudang-gudang yang sudah ada dan melibatkan sumber daya manusia yang sudah terbiasa menangani masalah ini.

Sebagai catatan, Pada tahun 2010 pemerintah sudah membangun 128 pasar tradisional termasuk membangun 11 gudang yang dilengkapi dengan alat pengering. Sementara pada tahun 2009 gudang yang sudah dibangun mencapai 49 gudang. ***

Meningkatkan Perdagangan

“KERJASAMA YANG SINERGIS ANTARA PE ME-RINTAH PU SAT DAN PEME RIN-TAH DAERAH HARUS LEBIH SINERGIS DALAM MEMBENA HI PA SAR TRADI-SIONAL INI. SE HINGGA, PA-DA AKHIRNYA PASAR TRADI-SIONAL BENAR-BENAR MENJADI SEBUAH PASAR PILIHAN MA-SYARAKAT.”

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 33

Kolom Anda

Page 34: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Kendati polesan tangan Lani Abertus dalam bentuk gaun pengantin ber nuansa batik bukanlah yang

pertama, akan tetapi tetap saja buah karya nya itu mengundang sejuta pesona para calon pasangan pengantin yang mau mengarungi prosesi sacral itu. Betapa tidak, di balik keindahan sekaligus kesahajaan gaun pengantin bercorak batik ini, tersirat aroma cinta produk Indonesia yang begitu kental. Itulah satu hal penting yang patut mendapat apresiasi.

Bagi Lani, tren batik telah sanggup mengi-kuti perkembangan jaman dan tak lagi monoton dan ketinggalan jaman. Trend batik telah menjadi ilham bagi dirinya untuk membuat gaun pengantin yang unik dan berbeda. Ya, di tangan Lani gaun pengantin tak selalu putih dan polos. Dia membuat gaun pengantin dari batik tanpa meninggalkan kesan glamor dan sakral.

Apalagi, ia juga tak hanya mendesain kain batik yang menghasilkan gaun

pengantin, melainkan ada juga karya-karya gaun malamnya yang tentu penuh daya tarik, kreatif, sekaligus

elegan.

“Gaun pengantin bermotif ba-tik ini murni ide saya. Yakni un-

tuk mengkombinasikan gaun pengantin dengan nuansa ba tik. Karena banyak orang (baca: perem-puan) berasumsi soal batik atau

modifi kasi batik, hanya sebatas kebaya. Makanya saya coba buat sesuatu yang berbeda, di luar kebaya batik bisa disulap menjadi gaun malam atau pengantin,” begitu kata Lani disela-sela acara pameran ketika Info PDN menginformasi ide kreatifnya itu.

Sebelumnya, desainer satu ini banyak menggunakan bahan dasar lain semisal untuk meng-create satu gaun pengantin. Namun belum lama ini, ia terperangah dengan pesona batik yang menurutnya memendam kecantikan yang luar biasa. “Saya merasa amazing sekali,” kenangnya. Apalagi, batik ini terkadang juga tidak terkesan terlalu glamor, alias tidak terlalu banyak motte.

“Terlebih dewasa ini wanita-wanita karir tidak suka yang glamor, katanya terlalu norak seperti tante-tante. Tapi mereka tetap mau ada permainan pola. Intinya, mereka mau yang simple tapi tetap keren. Sejak itu saya mulai memasukan unsur batik dalam karya saya. Dengan ini kita juga ikut menyukseskan program pemerintah 100% cinta Indonesia,” imbuhnya.

Pada dasarnya, motif batik sudah bercorak ramai sehingga untuk membuatnya lebih glamor tinggal menambahkan unsur stabilo didalamnya. Dengan begitu, ke-san warna aslinya lebih keluar. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa batik itu

Lenggak-lenggok model berbalut gaun pengantin bermotifkan batik di atas panggung itu terus mempesona para pengunjung. Dengan dihiasi mahkota yang bertengger di kepala mereka tampak ayu dan bersahaja. Itulah secuil dari hasil karya desainer gaun pengantin dan gaun malam dari La’ Diana Bridal and Skin Care, Lani Albertus. Karya kreatifnya tampil di ajang ‘Beautiful Brides 2011’ belum lama ini.

enddalaber

pertama,karya nya ipara calonmengarundi balik kegaun pengaroma cintkental. Itumendapat

Bagi Lani, tkuti perkemonoton batik telauntuk meunik dan bpengantinmembuat meningg

Apalagikain ba

pengakarypen

el

tpengKarepua

Lenggakbatik diDengantampakgaun peCare, LaBrides 2

Pesona Gaun Pengantin Bernuansa Batik

La Diana Bridal

Karya La Diana

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201134

Ekonomi Kreatif

Page 35: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

bisa dikombinasikan dengan warna-warna yang lebih kontras. Karena pada dasarnya karya senibatik motif-nya memang sudah cantik.

Dengan banyaknya variasi batik yang berkualitas di pasaran, ia tinggal memilih jenis batik yang cocok de-ngan seleranya. Menurut Lani, untuk batik lurik terkesan sangat biasa, makanya ia mencari batik yang me-miliki motif lain. “Belum lama ini, saya melihat ada batik yang motifnya kembang-kembang. Saya rasa cakep banget neh, ada juga kombinasi motif burung-burungnya. Dengan begitu, untuk membuat gaun malam atau pengantin jadi lebih enak lagi, karena ya motifnya itu sudah keluar. Dulu motif batik banyak lurik, sekarang kombinasinya sudah bagus,” terang Lani.

Lantas, bagaimana dengan respon konsumen? Lani belum bisa men-jelaskan dengan pasti. Pasalnya, karya tersebut termasuk hal yang baru bagi dirinya. Bahkan ia pun be lum bisa secara pasti mereka-reka secara pasti price yang akan

ditawarkan. Cuma yang ia tahu, se mua itu tergantung dengan ba-han yang ia gunakan. Untuk gaun pengantin yang ia pamerkan saat itu menggunakan bahan batik dari katun, nah untuk yang jenis ini biasa-nya tidak mahal. Akan tetapi kalau yang menggunakan bahan dari sutra yang halus, itu haranganya akan sangat mahal.

“Soal harga itu sangat relatif. Un-tuk kali ini (pada saat pameran) bahan batiknya tidak terlalu mahal. Makanya, motifnya bagus untuk yang kaku, tapi kalau berbahan sutera, bagusnya untuk yang fl owy-fl owy. Jadi kalau konsumen mau bisa langsung beli. Saya tidak sewakan produk ini,” jelasnya.

Cuma ia tetap optimis, kalau dili-hat dari kacamata bisnis tentu po-tensinya sangat bagus. Dan memang prospeknya itu untuk orang-orang tertentu (segmented). Namun seper-tinya ia ingin menegaskan kalau dirinya sebagai orang seni. Artinya, unsur bisnis menjadi prioritas ke sekian. Makanya, produk yang ia

buat selalu tidak banyak. Ia hanya membuat satu produk untuk satu model. Kata dia, itu lah keunikannya. Karena ia enggan sekali untuk me-ngulang membuat satu hal yang sama, kecuali ada permintaan yang serupa, namun itu pengalaman yang sangat langka. Dan ia pun sebenarnya kurang selera mengulang yang seperti itu.

“Jadi satu desain itu dihargai satu produk. Dan kembali saya tegaskan, produk ini tidak saya sewa. Mungkin orang berfi kir kalau sewa akan ba-nyak uang, tapi saya tidak begitu. Uang tetap penting, tapi karena saya orang seni, ya setiap karya saya harus dihargai, dan setiap karya itu tidak pernah berhenti. Semua manusia selama ia masih hidup, ia tidak akan pernah berhenti berkarya. Dan orang seperti itu biasanya tidak mau untuk mengulang. Karena saya berkarya untuk hobi. Kalau untuk bisnis, pengulangan itu memang paling menguntungkan. Satu model bisa diulang seribu kali,” papar Lani.

Untuk konsep kreatif lainnya, ia juga

“Program Aku Cinta Indonesia (ACI) ini sangat pen-ting, karena kita sadar, dengan pen-duduk kita sebanyak 240 juta jelas men-jadi pasar yang sangat potensial”

FOTO-FOTO: AGUS BACHTIAR

“Ekonomi kreatif menjadi bagian penting dalam perekonomian negara, prestasinya dapat menyumbang 7 % dari PDB dengan angka hampir menembus Rp 104 triliun dimana 50 % -nya ditopang oleh fesyen dan disein”, Ujar Direktur Dagang Kecil Menengah (DKM) Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Drs. Suhanto, MM dalam memberi sambutan pembukaan Beautiful Brides 2011 yang diselenggarakan APPPINDO, (13/1)di Mall Ciputra Jakarta

Motif batik yang kaya dan indah menginspirasi La Diana dalam merancang gaun pengantin

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 35

Potensi UMKM

Page 36: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

tengah merancang beberapa baju batik dengan kombinasi berbagai macam, seperti dengan teknologi laser. Jadi teknisnya memasukkan motif dengan sinar laser kemudian baru ditaruh di baju tersebut. Konsep kedua, ia juga mulai merancang kon-sep gaun malam atau pengantin dengan menggunakan bahan dasar limbah yang tidak dipakai, seperti dengan kantong semen. Barang-barang yang tidak dipakai seperti itu ia jadikan sebuah baju (gaun), dan ternyata malah menghasilkan karya luar biasa. Banyak juga orang yang menggunakan pakaian itu, tidak tahu kalau itu dari kantong semen. Sebab sudah ada gliternya.

“Artinya, ini adalah ide-ide kreatif dan unik, yakni dengan memanfaatkan bahan limbah. Saat ini, saya lagi membuatnya dengan menyicil ka-re na memang agak ribet. Dan un-tuk produk jenis ini, saya tidak men-jualnya meski permintaan cukup ba nyak, saya hanya menyewakan saja. Suatu saat saya akan memamerkan produk jenis ini,” katanya.

PARTISIPASI LA’ DIANA BRIDAL

Dan memang untuk pameran ‘Beau-tiful Bride 2011’ ini, La’ Diana men-jadi salah satu supporting utama di event ini, makanya mereka pun berkesempatan untuk menampilkan produk-produk unggulan di pang-gung, bersama desainer lainnya seperti dari Ayris Bridal dan D’Sjan Bri dal. Ya ini lah bentuk dari par-tisipasi La’ Diana dalam menyuk-seskan pameraan Bridal 2011 ini yang merupakan pameran terbesar perlengkapan pernikahan di ta-hun ini, dengan digawangi oleh Asosiasi Perusahaan Perlengkapan Pernikahan Indonesia (Apppindo).

La’ Diana sendiri sejatinya banyak berkecimpung dalam dunia kecan-tikan (dalam hal skin care) dan mulai dirintis oleh Diana belasan ta hun yang lalu. Selain dalam skin care, mereka juga mulai merambah ke ranah bridal, dan diteruskan pengelolaannya oleh desainernya

“Lewat pa-me ran ini, mari kita

rebut pasar dalam nege-

ri. De ngan cara kita

sa ma-sama tingkatkan

ekonomi krea tif de-ngan hara-

pan pro-duk dalam

ne ge ri akan menjadi

tuan rumah di negeri sendiri”

Lani Albertus. Kini, selain Lani yang mendesain gaun pengantin, sang anak juga ikut mendesain cuma dalam karya gaun wanita mandiri, yakni satu pasar yang sama dengan selera para anak muda.

Ya, merancang busana gaun pe-ngantin merupakan salah satu kar-ya dari ekonomi kreatif. Di mana pertumbuhan ekonomi kreatif sum ba ngan terbesarnya, sekitar 50% disokong dari dunia fashion dan desain. Kondisi seperti ini yang dipaparkan oleh salah satu wa kil pemerintah dalam pemeran tersebut, yakni Direktur Dagang Ke-cil Menengah (DKM) Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Drs. Suhanto, MM.

Dalam sambutannya, Suhanto menye butkan, industri perlengkapan pernikahan ini termasuk dari un sur ekonomi kreatif. Di mana peme-rintah telah mencanangkan bahwa ekonomi kreatif menjadi bagian penting dari perekonomian negara. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008, ekonomi kreatif telah menyumbang 7 % dari PDB (Product Domestic Bruto), yakni hampir menembus angka Rp 104 triliun. Sebuah angka yang cukup

membanggakan, dan yang lebih membanggakan lagi ternyata sum-bangan terbesar dari pencapaian tersebut, sekitar 50 %-nya disupport oleh fashion dan desain.

Menurut Suhanto, Kemendag pun berharap pihak Apppindo dalam melebarkan sayap bisnisnya lebih menjangkau ke pasar dalam negeri. Sehingga akan selaras dengan pro-gram dari Kemendag yaitu cinta produk dalam negeri. “Program Aku Cinta Indonesia (ACI) ini sangat penting, karena kita sadar, dengan penduduk kita sebanyak 240 juta jelas menjadi pasar yang sangat potensial. Untuk itu, mari kita kuasai dulu pasar dalam negeri sebelum kita mengarah ke pasar ekspor,” ajak Suhanto.

Kemendag tak pernah berhenti melakukan pembinaan terhadap para UKM dan usaha kecil lainnya, karena dengan begitu akan bermuara pada kian memuncaknya semangat ACI di kalangan pengusaha. “Dan lewat pameran ini, mari kita rebut pasar dalam negeri. Dengan cara kita sama-sama tingkatkan ekonomi kreatif dengan harapan produk dalam negeri akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya di akhir sambutan. (Tomi)

FOT

O:

AG

US

BAC

HT

IAR

Karya D’sjan brides

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201136

Page 37: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Mutiara, adalah salah satu aksesoris perhiasan berharga tinggi dan sangatlah familiar di kalangan

kaum hawa. Ia mampu memberi magnet pesona kemewahan tersendiri serta mempercantik wanita yang memakainya. Selain berlian dan batu permata lain seperti intan, mutiara acap kali dijadikan symbol keindahan suatu perhiasan. Alhasil, bagi siapa saja yang memakai aksesoris mutiara ini, bisa jadi derajat sosialnya bakal terkerek naik. Akan tetapi, mungkin baru sedikit yang mafhum kalau komoditas ini diantaranya bersumber dari budidaya kerang mutiara di NTB.

Provinsi di sebelah timur Bali ini memendam potensi kerang mutiara yang berlimpah. Hampir di setiap kabupatennya ada pem-budidayaan kerang mutiara, seperti Kab.

Bima dan beberapa kabupaten di Pulau Lombok. Untuk wilayah Bima, potensi ini terpendam di sekitar Teluk Bima yang membentang mulai dari Lewa Mori, Kalaki, Oi Niu, Panda, Lawata, Ama Hami hingga Kolo serta sebagian di kecamatan Soromandi dan Bolo. Teluk ini adalah harta karun yang belum tergali, laksana mutiara yang terpendam. Sedang permukaannya adalah pemandangan alam yang begitu mempesona. Secara umum, wilayah NTB didukung oleh keberadaan teluk-teluk yang terlindungi, sehingga sangat menguntungkan bagi budidaya mutiara.

Budidaya kerang mutiara adalah produk unggulan provinsi NTB. Dengan kualitasnya yang tinggi tak aneh jika banyak pembeli manca negara memburunya. Hal ini sesuai dengan tujuan para pembudidayanya yang

sejatinya memang dikonsentrasikan untuk ekspor. Negara tujuan ekspor yang paling potensial adalah negeri Sakura. Konon, para pembeli mutiara Indonesia dari Jepang, telah banyak tahu bahwa mutiara tersebut berasal dari Indonesia, sehingga para buyer Jepang ini langsung berburu lke Tanah Air.

Sejatinya, secara historis usaha budi daya kerang mutiara di NTB banyak menga-lami pasang-surut. Banyak hal yang me-mengaruhi kondisi pasang surut di usaha ini, baik itu yang bersifat teknis mau pun non teknis. Namun semangat pemerintah daerah setempat seolah tak pernah surut untuk mendorong pertumbuhan usaha ini. Dimulai tahun 2003, ketika dibuat suatu program membangkitkan usaha budidaya dalam rangka menciptakan iklim usaha yang kondusif, lewatlewat pengucuran

Wilayah laut Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan pesona alam yang tak terkira. Bahkan keindahan alamnya ini sudah menggaung ke seantero dunia. Akan tetapi jika kita telusuri, pesona NTB itu tak semata soal pemandangan alam yang memanjakan mata, namun juga memendam “harta karun” yang luar biasa, yaitu berupa kerang mutiara. Dari hasil budidayanya, komoditas satu ini mampu menjadi komoditas unggulan yang menembus pasar manca negara.

Menggali Potensi Mutiara Alam NTB

n

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 37

Potensi UMKM

Page 38: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

dana dekonsentrasi, penguatan modal bagi kelompok pembudidaya.

Saat itu, yang mendapat kucuran dana adalah KUB Bangket Segara Lauq di Kab. Lombok Timur-NTB sebesar Rp 500 juta. Dana sebesar itu berupa pengadaan sarana budidaya dan produksi termasuk benih kerang mutiara. Kemudian kegiatan ini dilanjutkan lagi pada tahun 2004 dengan dana sebesar Rp 450 juta. Hal ini dilakukan agar dampak pengembangan usaha budidaya mutiara oleh KUB Bangket Segara Lauq dapat dilihat lebih nyata. Sedangkan pembinaan teknisnya dilakukan oleh Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong.

Dan akhirnya, dengan adanya intervensi Pemda ini mulai menuai hasil yang menggembirakan. Baik dilihat dari ukuran kerang mutiara yang dibudidayakan, maupun adanya jalinan kemitraan usaha antara pemasok benih dengan KUB. Alhasil, melalui kegiatan ini berimplikasi pada peran serta masyarakat yang semula sebatas “penonton”, menjadi bisa memiliki usaha sendiri sekaligus

mengamankan lokasi tersebut dari penjarahan. Dilihat dari sisi produksi pun cukup menggembirakan. Hingga tahun 2009, telah menghasilkan produksi mutiara sebanyak 18 ton, yang semula di tahun 2005 hanya 12 ton.

Pemerintah daerah terus intensif melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha budidaya kerang mutiara ini. Salah satu program yang ditelurkan adalah Program Budidaya Pedesaan (BUPEDES). Program ini dilakukan da-lam bentuk pembelian benih kerang mutiara, teknologi insersi inti dan penampungan kerang mutiara ser-ta pemasaran bi-ji mutiara. Saat itu, benih diperoleh dari PT. Budidaya Mutiaratama, PT. Selat Alas, dan BPBPP Sekotong.

Bahk an beberapa ke mitraan pun te-rus digalakan. An tara lain dilakukan pe nan-datanganan Nota Ke se-

pahaman pihak KUB de ngan PT Selat Alas, serta PT Budidaya Mutiaratama dijadikan sebagai pemasok benih kerang mutiara. Kemudian KUB dengan LBL Lombok dan BPBPP Sekotong dalam hal penyediaan benih dan pendampingan teknologi budidaya mutiara dan pembinaan SDM. Juga KUB dengan PT. BGHM yang menampung kerang mutiara, insersi inti dan pemasaran biji mutiara.

DAMPAK KRISIS GLOBAL

Usaha budidaya yang sempat ber-kibar sejak 2003 ternyata harus kembali menelan pil pahit akibat

tergerus krisis fi nansial global pada tahun 2008. Beberapa

komoditi kerang Indonesia langsung mengalami penukikan harga secara drastis. Dimana jauh se-belumnya mengalami

masa keemasannya, yakni pada awal periode tahun

pertama (1982-1997). Karena pada saat itu, situasi ekonomi

dunia sangat mendukung serta harga mutiara berada pada posisi yang sangat tinggi.

“Budidaya ke-rang mu tiara adalah pro-duk unggu-lan provinsi NTB. Dengan kua litasnya yang tinggi tak aneh jika banyak pem-beli man ca negara mem-burunya”

FOT

O: FA

DEL

BA

SYM

ELEH

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201138

Page 39: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Kondisi pe nu-runan kegiatan usaha budidaya kerang mutiara ini diakui oleh Kepala Dinas Ke-lautan dan Perikanan (Diskanlut) Provinsi NTB, H.M. Ali Syahdan. Menurutnya, semangat pengusaha mutiara yang sempat pupus saat harga mutiara dunia anjlok akibat krisis fi nansial global yang mencuat Oktober 2008 silam. “Kini bangkit lagi se-te lah ada kegiatan acara lelang mutiara,” katanya dalam satu ke-sempatan berbicang di acara ‘Lom bok Sumbawa Pearl Festival 2010’. Ketika acara lelang tersebut diselenggarakan.

Di event tersebut, mutiara-mutiara asal NTB kembali berkilau penuh pesona. Tentu saja ajang promosi ini terbilang efektif, selain ada pameran mutiara, juga ada pemilihan duta mutiara, lelang mutiara, buyers meet sellers, MICE forum, fashion show dan pentas seni budaya.

Sebetulnya kegiatan festival ini diharapkan akan menjadi kegiatan yang sangat strategis dan berdampak luas, terutama dalam membangun interaksi antara buyers dan sellers mutiara skala nasional maupun internasional. Peranan semua pihak terutama pemangku kepentingan yang utama yaitu Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI) tentu menjadi sangat sentral, karena di sinilah terhimpun para penghasil mutiara yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kembali menurut Ali Syahdan, saat sejumlah pengusaha mutiara di wilayah NTB mengalami krisis, tak sedikit yang mengurangi volume usahanya dan menunda aktivitas ekspornya. Bahkan tiga perusahaan besar yang mengelola komoditi tersebut menutup sementara usa ha nya. Sejumlah perusahaan

mutiara lainnya di NTB terpaksa

menempuh ke -bijakan rasionalisasi

karyawannya. Ini se-suatu yang sangat disayangkan. Ketiga perusahaan besar

potensial yang me-ngalami krisis itu adalah, PT Bima Sakti Mutiara di Sape Bima, Au-to River di Lom-bok Barat dan PT

Budidaya Mutia-ratama (Kyoko Sinkyo

Group) di Sekotong Lombok Ba-rat. Padahal korporasi Budidaya Mutiaratama pernah memproduksi 208,068 kilogram/tahun dengan nilai ekspor sebesar 1.331.514 dolar AS atau setara dengan Rp12,65 miliar.

Sebagai perbandingan, data yang disodorkan dari hasil penelitian Kementerian Kelautan dan Per-ikanan, sebelum krisis global men dera, mutiara produk NTB di-klasifikasikan dalam golongan A (kualitas tinggi), B (sedang) dan C (rendah). Klasifi kasi A memiliki nilai jual Rp 1 juta/gram, tipe B Rp 150

“Siput alam hanya di-ambil untuk keperluan induk saja, sehingga populasi si put alam tetap lestari. Dengan be -gitu di-harapkan, ke depan kian ber-kembangnya usaha budi-daya muti-ara yang mengukuh-kan NTB sebagai pa-sar mutiara dunia”

h Ke-anan ovinsi yahdan. mangat tiara yang saat harga njlok akibatglobal yang ober 2008

ki l i

mbij

karsuadisaper

ponaSSt

B

ribu/gram dan level C hanya dihargai Rp100/gram. Namun ketika terkena krisis, harga mutiara NTB langsung terjun bebas, rata-rata ada di kisaran Rp35 ribu/gram, paling mahal Rp350 ribu/gram. “Jelas sangat berbeda dengan harga sebelum krisis global, saat itu yang bisa mencapai jutaan rupiah/gram,” tegas Syahdn lagi.

Sementara itu, mengenai da ta peng-rajin mutiara, Dinas Per in dustrian dan Perdagangan (Dis perindag) NTB pernah melansir, bahwa jumlah pengajin mutiara di wilayah tersebut mencapai 2.000 orang lebih. Dari angka itu yang terbanyak terdapat di Pulau Lombok.

Sementara untuk produksi mutiara per tahun berkisar antara 650-800 kg dan sebagian besar diekspor ke Jepang. Pasokan siput mutiara se penuhnya berasal dari hasil perkawinan di laboratorium. Siput alam hanya diambil untuk keperluan induk saja, sehingga populasi si-put alam tetap lestari. Dengan be gitu diharapkan, ke depan kian ber kembangnya usaha budidaya mutiara yang mengukuhkan NTB sebagai pasar mutiara dunia.

(Tomi, berbagai sumber)

FOT

O:

AN

TA

RA

JAT

IM.C

OM

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 39

Potensi UMKM

Page 40: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Produk turunan, olahan kelapa sawit banyak ditemukan di sekitar kita. Dari mulai Shampoo pencuci rambut

hingga bahan makanan,dan lain-lain. Buah merah kehitaman agak kehitaman ini sung-guh banyak manfaatnya bagi manusia. Dari proses pengolahan buah kelapa sawit ini menghasilkan dua jenis minyak yaitu: minyak yang berasal dari daging buah (mesocarp) berwarna merah dikenal sebagai minyak kelapa sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak yang berasal dari inti kelapa sawit atau Palm Kernel Oil (PKO).

Buah kelapa sawit, agak oval dan berwarna merah kehitaman ini juga menghasilkan padatan berupa sabut, cangkang (tempu-rung), dan tandan buah kosong kelapa sawit. Bahan padatan ini dapat dimanfaatkan untuk sumber energi, pupuk (kompos), makanan ternak, dan bahan untuk industri. Minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan pangan diperoleh melalui proses fraksinasi, rafi nasi, dan hidrogenisasi.

Menurut penelitian, minyak kelapa sawit tersusun atas asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Minyak kelapa sawit juga mengandung beta karoten atau pro-vitamin A, antioksidan, dan pro-vitamin E (tokoferol dan tokotrienol) yang sangat diperlukan dalam proses metabolisme dan untuk kesehatan tubuh manusia.

Dalam industri farmasi dan kosmetik, minyak

kelapa sawit dipakai untuk pembuatan shampo, krim, minyak rambut, sabun cair, lipstik, dan sebagainya. Penggunaan tersebut disebabkan sifat minyak kelapa sawit yang mudah diabsorbsi kulit. Sekitar 43 juta ton minyak kelapa sawit diproduksi setiap tahunnya dari areal tanam seluas kira-kira 12 juta hektar.

Tumbuhan yang hidup di kawasan khatu-listiwa di Asia, Amerika Latin dan Afrika ini ternyata lebih dari 75% (suplai dunia) berasal dari Malaysia dan Indonesia. Sejak tahun 1990an, area perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah meningkat sekitar

43%. Hal ini bisa jadi karena penggunaan produk olahan kelapa sawit semakin meluas. Sebagaimana contohnya dilakukan oleh pabrik terkenal PT Unilever.

Unilever punya sejarah panjang dalam peng-gunaan minyak kelapa sawit pada produknya. Salah satu sebabnya adalah kandungan lemak bermanfaat (versatile fat) yang bisa bertahan pada temperatur tinggi, sehingga memungkinan komponen-komponen tertentu untuk dipisahkan untuk dipakai pada aplikasi produk-produk khusus.

Unilever membeli sekitar 1,5 juta ton kelapa sawit setiap tahunnya (1,2 juta ton secara langsung dan 0,2 juta ton melalui pemasok oleochemicals, yang kira-kira berjumlah 3% dari produksi total dunia. Tetapi, selama lima tahun belakangan ini, jumlah total pembelian kelapa sawit (serta bahan-bahan khusus yang

Simerah Hitam yang Menjadi IdolaDia adalah komoditi yang menjadi idola. Produk turunannyapun tinggi manfaatnya. Margarine, minyak goreng, shampoo, dan produk-produk lain yang banyak digunakan oleh masyarakat. Apakah kita sadar bahwa itu semua berasal dari kelapa sawit?

Kelapa Sawit

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201140

Produk Unggulan

Page 41: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

mengandung kelapa sawit) telah meningkat.

Produk-produk yang dihasilkan Unilever, seluruhnya menggunakan Kandungan kelapa sawit, terutama untuk margarin, dan juga untuk produk-produk makanan kami (sup, saus dan bouillons) serta es krim. Minyak ini juga digunakan untuk sabun batangan, sementara bahan turunannya juga merupakan bahan pokok untuk produksi perawatan pribadi dan pakaian.

Kelapa sawit menjadi ‘nyawa’ dari perusahaan tersebut. Makanya, keberadaan kelapa sawit tidak di sia-siakan. Pada paruh akhir 1990an, sebagai bagian dari program perta nian berkelanjutan kami, Unilever mulai mengem-bangkan Panduan Pengolahan Pertanian yang baik untuk kelapa sawit. Kami juga mulai bekerja dengan perkebunan dan penanam untuk mengimplementasikan panduan ini.

CPO

Pohon Kelapa Sawit terdiri dari dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran mi nyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit Afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala Pohon Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera, ber asal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pe-

“Minyak Kita” sebagai Salah satu Produk Turunan

DARI sisi Indonesia, sebenarnya sangat senang dengan naiknya harga CPO, namun di sisi lain berdampak pada mahalnya harga minyak goreng bagi masyarakat. Melambungnya harga CPO tersebut diharapkan dapat kembali normal seperti harga yang diprediksi sebelumnnya, yaitu US$800 per ton. Jika harga CPO terlalu tinggi, tentunya akan membebani masyarakat dengan mahalnya produk CPO yang ada di pasaran seperti minyak goreng.

Dalam kaitan meringankan beban masyarakat

peng-konsumsi minyak goreng, pemerintah pada tahun 2011 berencana mengembangkan minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan sederhana khsusnya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasikan rendah.

Program Minyakita (Minya Kita, Minyak Goreng Kita-kita) merupakan upaya pemerintah menyediakan minyak goreng murah kepada masyarakat kurang mampu, dengan menggandeng produsen nasional. Minyakita diluncurkan pada 28 Januari 2009. “Untuk 10 bulan ke depan akan diproduksi 1.000

ton per bulan untuk kemasan produsen, 4.500 ton per bulan untuk Minyak Kita,” sebagaimana dinyatakan Menteri Perdagangan Mari Pengestu beberapa waktu yang lalu.

Akhirnya, semoga anugrah sumber kekayaan alam Indonesi dalam bentuk produk unggulan Kelapa Sawit ini mampu kita kembangkan semaksimal mungkin baik dari sisi produksi maupun tata niaganya. Dan mampu semakin memberi kon-tribusi yang besar bagi potensi perdagangan dalam negeri khususnya serta potensi ekspor.

lalu (2009), yakni di level US$678 per ton. Nilai itu jauh lebih tinggi dari ekspektasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang hanya memprediksikan naik sebesar 12 persen. Kenaikan harga ini juga disebabkan tidak seimbangnya antara permintaan dan ketersediaan barang untuk CPO. Kondisi ini diakui beberapa pelaku pasar sebagai kondisi positif (bulish). “Komoditas Indonesia bulish sampai tahun 2011,” kata Direktur Utama Ciptadana Securities Ferry Budiman Tanja.

Bambang Aria Wisena, Ketua Bidang Orga-nisasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit mengatakan masalah supply dan demand serta pergerakan pasar yang cepat menye-babkan harga CPO mencapai rekor tertinggi, yaitu menembus di atas US$1.100 per ton. Kenaikan harga yang menembus di atas ramalan harga tahun ini sebesar US$800 per ton itu dinilai akibat La Nina yang menekan produsen kelapa sawit.

Tambahnya, Akibat kegagalan penen CPO di Ukraina dan Rusia, membuat produksi CPO turun. Di Indonesia, iklim yang buruk mem-buat target produksi meleset di ba wah tar get, sehingga permintaan tinggi tidak di dorong pasokan kelapa sawit yang bagus. CPO men-ja di primadona investasi akibat orang mulai kehilangan kepercayaan kepada dolar Ame-rika Serikat. Apalagi, didorong harga CPO yang melambung tinggi, sedangkan kebutu han ma-nusia terhadap minyak nabati terus meningkat.

“Kebutuhan dunia mencapai 160 juta ton per tahun minyak nabati, 30 persen di antaranya dipenuhi CPO,” ujar Bambang. (dsb)

FOTO

: IS

RO

I.W

ORD

PRES

S.C

OM

me rintah Indonesia untuk memacu pengem-bangan areal perkebunan kelapa sawit.

Pemerintah telah menetapkan kelapa sawit sebagai produk unggulan. Minimnya produksi CPO dunia tak terlepas saat ini karena faktor cuaca yang tidak menentu, curah hujan yang tinggi, serta adanya ancaman badai La Nina. Imbasnya, harga pun terus membumbung dan marjin keuntungan yang diperoleh perusahaan berbasis CPO menjadi semakin besar. Sementara itu, harga CPO dunia saat ini mencapai level US$ 890 per ton.

“Hingga akhir tahun, harganya akan berada dikisaran US$900–950 per ton,” ujar Nico Omer Jonckheere, vice president PT Valbury Asia Securities di Jakarta.

Artinya, ada kenaikan sekitar 40,11 persen dibandingkan rata-rata harga CPO pada tahun

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 41

Produk Unggulan

Page 42: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Pasar kakao di manca negara dan domestik masih terbilang manis. Fakta ini dipertegas dengan nilai volume

(produksi) kakao yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal ini meng-gembirakan karena negara kita menjadi salah satu penghasil kakao terbesar di jagad ini.

Areanya sudah meyebar jutaan hectare, dan ternyata lahan ini banyak didominasi perkebunan rakyat. Area perkebunan kakao ini, sebarannya nyaris merata di semua pulau di Nusantara, dari yang memiliki lahan ter be-sar seperti Sulawesi, hing ga di semua wilayah Sumatera, Jawa, NTT, NTB, Bali, Kalimantan, Maluku, serta Papua.

Kita ketahui, sepuluh produk unggulan Indonesia selain kakao adalah, TPT (tekstil dan produk tekstil), elektronik, CPO, produk karet, produk hasil hutan, alas kaki, otomotif, udang dan kopi. Dari sepuluh produk unggulan itu delapan mengalami peningkatan yang tinggi, baik peningakatan ekspor maupaun peningkatan volume. Dalam suatu acara di Kementerian Perdagangan, Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, pernah menyoroti hal ini. Menurutnya, dari sepuluh produk unggulan tersebut, ternyata delapan produknya (di luar udang dan kopi) menga-lami lonjakan yang tinggi.

Raihan ekspor kakao di tahun 2010 sekitar US$ 1,318.4 juta. Untuk tahun kelinci ini, ekspor kakao olahan ditargetkan meningkat 61%, sedang biji kakao dipatok tumbuh 22%. Pertumbuhan itu terjadi akibat meningkatnya kapasitas produksi kakao olahan menjadi 280

ribu ton pada 2011. “Selain itu konsistensi kebijakan pemerintah mendorong proses pengolahan kakao di dalam negeri dan ada-nya program Gerakan Nasional Kakao untuk Peningkatan Mutu dan Produksi Biji Kakao berpeluang meningkatkan ekspor kakao dan produk kakao,” imbuh Wamendag.

Kondisi tersebut seolah senada de-ngan target dari Ditjen Perkebunan

Kementerian Pertanian yang m e n g g a m -bark an pe -ngem ba ngan kakao di In do-nesia me miliki prospek yang cukup baik karena permintaan kakao dunia akan terus meningkat. Juga masih terbukanya peluang untuk pengembangan industri kakao menjadi produk jadi dan produk setengah jadi. Apalagi sudah tersedia teknologi budidaya untuk mempercepat peningkatan produktivitas yaitu melalui tehnologi Somatic Embriogenesies.

“Animo masyarakat masih tinggi untuk me-na nam kakao serta masih tersedianya la-han pengembangan tanaman kakao. Juga

berdasar penelitian, kakao Indonesia memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki ne gara lain yakni tidak mudah meleleh setelah kakao diolah menjadi bahan yang dapat dikon-sumsi,” tegas Rizki Muis, Direktur Budidaya Tanaman Rempah dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Dengan kualitas kakao olahan yang seperti itu, tak aneh jika banyak produsen kakao olahan dalam negeri yang mulai melebarkan sayap bisnisnya ke manca negara, seperti yang dilakukan PT. Sarinah (Persero). Di tahun ini perusahaan tersebut bakal mengekspor

kakao olahan ke Negeri Kincir Angin. Direktur Utama PT. Sarinah (Persero),

Jimmy Gani, menargetkan ekspor perdana jenis cocoa butter dan

cocoa powder sebanyak 500 ton ke Belanda.

“Untuk ekspor per-dana ini, yakni per

Januari 2011, kami belum berani me-netapkan target tinggi. Jadi ang-ka 500 ton ini

dianggap cukup baik dan realistis,”

kata Dirut saat mengunjungi Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum lama ini.

Apalagi memang ia mengakui, perusahaan BUMN yang memiliki department store Sarinah itu belum memiliki pabrik, tapi menurut amatannya, sebetulnya fasilitas pabrik yang ada cukup dapat digunakan. “Dalam arti, kami coba petakan yang ada, dengan kapasitas sekitar 400.000 ton per tahun ini setengahnya belum diutilisasi,” tutur Jimmy.

Selain produk kakao olahan, ia menegaskan Sarinah bakal mengekspor biji kakao dalam volume yang sangat terbatas, yakni sekitar 30-50 ton per bulan. Ekspor biji kakao itu

Perdagangan KakaoOlahan Masih OKKakao masih menjadi salah satu produk unggulan di negeri ini. Terbukti perdagangan produk kakao olahan dalam bentuk coklat boleh dibilang laris manis. Coklat merupakan salah satu produk tanaman kakao yang banyak diproduksi di Tanah Air.

ar jutaan hectare,anyak didominasi perkebunan

yaris

ah , Bali, a Papua.

produk unggulan alah, TPT (tekstil dan, CPO, produk karet,

aki, otomotif, udang produk unggulan peningkatan yang n ekspor maupaun lam suatu acara di

gan, Wakil Menteri

Kondisi tersebut seolah senada de-ngan target dari Ditjen Perkebunan

KementerianPertanian yang m e n g g a m -bark an pe -ngem ba ngan kakao di In do-nesia me milikiprospek yang cukup

kakao olahan ke NegeDirektur Utama PT.

Jimmy Gani, meperdana jen

cocoa powton ke

“Ud

J

bkata Dirut saat mengunju

Perdagangan (Kemendag)

Apalagi memang ia mengBUMN yang memiliki de

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201142

Produk Unggulan

Page 43: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

dibatasi pada jenis fi ne bean. Meski tidak banyak, ekspor tersebut diha-rapkan dapat membantu untuk mem-buka jaringan dengan pedagang kakao global.

Sepertinya target perusahan ini tak main-main. Pasalnya, selain target ekspor tersebut, Sarinah juga telah mengintensifkan bisnis kakao di dalam negeri. Saat ini, perusahaan ini mulai masuk ke Lampung, serta Sulawesi Barat, sementara Padang rencananya akan dimasuki setelah kedua kota itu berhasil disasar. “Hal ini untuk mem per-kokoh bisnis kakaonya setelah berhasil masuk ke Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Sulawesi Barat dan Lampung juga diproyeksikan menjadi unit fermentasi Sarinah,” kata Jimmy.

KONSUMSI KAKAO OLAHAN

Dengan kondisi pertumbuhan kakao olahan yang lumayan ciamik, maka konsumsi kakao olahan di pasar domestik diprediksi bakal mencapai 60.000 ton pada tahun 2011, yang berarti naik 50% dibandingkan de ngan 2010 yakni sebesar 40.000 ton. Hal ini dipicu oleh realisasi ekspansi sejumlah pabrik. Seperti yang disinyalir oleh Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), Piter Jasman. Me nurutnya, konsumsi

kakao olahan di dalam negeri diyakini akan terus meningkat seiring ekspansi sejumlah pabrik anggota asosiasi, seperti yang dila kukan oleh pabrik Milo, Bumi Ta nge rang, dan pabrik milik investor asal Malaysia. Sehingga dengan kondisi ter sebut, target produksi kakao olahan sebe sar 280. 000 ton tahun ini bisa tercapai.

Sejatinya, kata dia, kenaikan per min-taan yang didorong realisasi investasi di sektor hilir kakao dipicu oleh penetapan Bea Keluar (BK) kakao. Ya, sejak per 1 April 2010, pemerintah telah memberlakukan BK kakao melalui PMK No.67/2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan BK dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 15/2010 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Barang Ekspor yang dikenakan BK.

Selain mendorong investasi di sektor hilir, Piter menegaskan pemberlakuan BK kakao juga bakal menguntungkan petani karena pasarnya menjadi terjamin. Tidak hanya itu, rantai distri-busi pun semakin pendek karena in-dustri pengguna membangun pabrik di dalam negeri. “Yang penting, pe-manfaatan BK itu dikembalikan lagi untuk petani, semisal dalam hal pe-nyuksesan Gerakan Nasional Kakao

untuk Peningkatan Mutu dan Pro-duksi Biji Kakao yang semestinya me-nguntungkan petani,” ujarnya penuh harapan.

Apalagi seperti data yang dilansir AC Nielsen pada tahun 2010 lalu, salah satu kakao olahan yang dikemas dalam produk cokelat dengan brand Silver Queen ternyata menjadi produk yang begitu digemari oleh banyak konsumen di negeri ini. Produk yang dari segi nama berbau asing ini ter-nyata hasil buah tangan karya dalam negeri, asli Bandung, Jawa Barat. Dan faktanya produk merk SQ ini cukup menonjol di antara merk-merk cokelat bata ngan ternama yang beredar di pasa ran, Dove, M&M, Lotte, Kit-Kat, Toble rone ataupun Cadbury. Wow, sebuah prestasi anak negeri yang patut diapresiasi.

Padahal, di negara-negara seperti Australia, Malaysia, India dan Selandia Baru, produk Cadbury, raksasa cokelat asal Inggris selalu jadi jawara. Disusul produk M&M dari Australia yang menonjol di Singapura, serta Dove yang leading di pasar Republik Rak-yat Tiongkom (RRT). Silver Queen? Jangankan dipilih, barangkali di ne-gara-negara tersebut, dikenal pun tidak. Namun, terbukti Silver Queen menjadi raja di kandangnya sendiri.

Dalam menghadapi persaingan yang ketat itu, Silver Queen mencoba kon-sisten memberi keunggulan kualitas produk dan tetap mempertahankan citarasa yang sudah diterima pecinta coke lat di Indonesia. Kemudian, kekuatan lain dari produk cokelat satu ini, adalah program komunikasinya. Produk ini kelihatan terus menjaga persepsi dan citranya di hadapan kon sumen dengan program-program edukasi yang konsisten. Lebih dari itu, edukasi yang dilakukan tetap sesuai dengan positioning-nya sebagai co-ke lat yang bertema “santai”, serta dalam koridor target pasarnya, yakni kalangan remaja. Ya, kalimat iklan yang kerap kita dengar “Santai, belum lengkap tanpa Silver Queen”, seolah begitu membekas di hati pecinta Silver Queen. (dari berbagai sumber)

“Ya, kalimat iklan yang kerap kita dengar “San-tai, belum lengkap tanpa Silver Queen”, seo-lah begitu membekas di hati pe-cinta Silver Queen”

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 43

Produk Unggulan

Page 44: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

MENDAG PANTAUBAHAN POKOK

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu hari Jumat (21/1) pagi melakukan kunjungan ke Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Klender, Jakarta Timur guna memantau perkembangan dan ketersediaan bahan pokok.

Dalam kunjungan ke Pasar Kramat Jati, Mendag mendapatkan informasi dari para pedagang bahwa tingginya harga sayur mayur, terutama cabai rawit merah, dikarenakan pasokan dari daerah menurun. Menurunnya produktivitas cabai, disebabkan karena cuaca dan pengaruh bencana Gunung Merapi, sehingga merusak tanaman cabai.

Di Pasar Klender, Mendag meninjau beberapa lokasi, antara lain penjualan daging sapi, beras dan sayur mayur. Di tempat ini Mendag antara lain mendapatkan informasi dari para pedagang bahwa masyarakat pembeli tetap lebih meminati bawang merah lokal meskipun harganya lebih mahal dari bawang merah impor.

Mengenai terigu, Mendag menyatakan bahwa penurunan bea masuk untuk gandum turun sehingga hal itu berpengaruh kepada harga tepung terigu untuk tetap stabil.

PERTEMUAN TIM NASIONAL PPI

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Gusmardi Bustami dan Duta Besar Indonesia untuk WTO Erwidodo, hari Selasa (11/01), memimpin Rapat Pertemuan Tim Nasional Perundingan Perdagangan Internasional (Timnas PPI) di Kantor Kementerian Perdagangan

Jakarta. Pertemuan Timnas PPI untuk membahas

perkembangan terkini perundingan DDA-WTO yang menyangkut Trade Negotiations Committee (TNC) 30, Program of Work 2011 serta Pending Issues tentang Agriculture, NAMA, Services, Rules, Trade Facilitation, TRIPs dan Trade & Environment.Dalam pengarahannya, Menteri Perdagangan antara lain mengatakan pentingnya keseimbangan sikap antara ofensif dan defensif bagi Pending Issues. Diharapkan dari instansi lain untuk menyampaikan success story dalam capacity building dalam meningkatkan perdagangan sebagai case study yang akan disampaikan pada perundingan WTO pada bulan Juni nanti.

Sementera itu Duta Besar RI untuk WTO pada kesempatan tersebut memaparkan Dinamika Perundingan Selama Tahun 2010 dalam upa-ya untuk mendorong penyelesaian DOHA, momentum politis menuju terselesaikannya Putaran Doha pada akhir tahun 2011, program kerja penyelesaian DOHA pada tahun 2011 serta upaya yang perlu dilakukan oleh Indonesia. (apn)

DIRJEN PDN SEBAGAI NARA SUMBER ACARA DI JAK TV

SESDITJEN Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo bersama Anggota DPR Komisi VI (PDIP) Syukur Nababan dan Pengamat Ekonomi Sugiono hadir sebagai nara sumber pada siaran Program Jakarta Petang (live-interaktif ) bertajuk Tingginya Harga Cabe Awal Tahun, di Studio JAK-TV Komplek SCBD Jakarta Selatan, Senin petang (3/01).

Pada kesempatan tersebut Gunaryo antara lain mengemukakan, bahwa cabai memiliki karakteristik yang rentan terhadap daya tahan termasuk kondisi iklim, sehingga kondisi itu sangat mempengaruhi ketersediaan cabai di pasar. Kondisi inilah yang tengah terjadi di sentra-sentra produksi cabai di Jawa. Soal perbedaan harga cabai dengan negara lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan konsumsi penyedap pedas, dimana mereka banyak menggunakan cabai yang dikeringkan/diawetkan sementara di Indonesia lebih banyak menggunakan cabai segar.

Pada bagian lain Syukur Nababan men-jelaskan bahwa kenaikan harga cabai dari harga Rp. 40 ribu menjadi Rp. 80 ribu - Rp.90 ribu merupakan tanggung jawab pemerintah. Dalam hal ini pemerintah harus intervensi dengan mencari solusi untuk menstabilkan harga, mengatur sistim distribusi dalam rangka memenuhi stok dan permintaan barang.

Pengamat Ekonomi Sugiono menganggap bahwa pemerintah belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti yang sesungguhnya. Terkait kenaikan berbagai harga bahan pokok terutama cabai, Pemerintah perlu melakukan antisipasi dengan cara melakukan monitoring terhadap akurasi ketersediaan stok dan permintaan pasar.

WORKSHOP PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL (P2BN)

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh hari Selasa (11/01) mewakili Menteri Perdagangan hadir dan menjadi pembicara pada Workshop Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri menyampaikan bahwa untuk stabilitas harga beras, dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen konvensional seperti intervensi pasar melalui operasi pasar beras dan juga dapat dilakukan dengan instrumen yang lain seperti dengan Sistem Resi Gudang/SRG karena SRG dapat memberikan transmisi manfaat sistem.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian tersebut bertujuan untuk mengevaluasi produksi padi, penyerapan cadangan beras pemerintah dan memantapkan rencana penyia-pan produksi padi untuk pemenuhan kebutuhan pengadaan gabah/beras tahun 2011.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan workshop antara lain tersedianya informasi faktor pendukung, kendala dan permasalahan dalam pencapaian produksi, penyerapan cadangan beras pemerintah/CBP dan perkembangan harga beras tahun 2010 serta

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201144

Agenda

Page 45: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

tersusunnya rencana aksi penguatan produksi dan pemenuhan kebutuhan beras dalam negeri bagi kebutuhan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.

Workshop dihadiri Menteri Pertanian, Menteri BUMN, Direktur BULOG, Jajaran Eselon I dan II Kementerian terkait, Wakil Komisi IV DPR RI, Direktur Utama BUMN, para Kepala Divisi Regional Bulog dari 26 Provinsi, para Kepala Dinas Pertanian seluruh Indonesia serta perusahaan swasta bidang pertanian. Sebagai Keynote Speaker pada kegiatan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. (apn)

SOSIALISASI JUKNIS DAK BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2011

DIREKTUR Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Gunaryo, Senin (24/01) di Jakarta, membuka Sosialisasi Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Sarana Perdagangan Tahun 2011. Sosialisasi ini mengambil tema Optimalisasi Pemanfaatan DAK Bidang Sarana Perdagangan Guna Mendukung Pencapaian Prioritas Pembangunan Perdagangan.

Dirjen PDN Gunaryo menyampaikan bahwa pembangunan dan pengembangan sarana perdagangan tahun 2011 merupakan tahun ketiga pemanfaatan alokasi DAK dan sesuai dengan RKP disesuaikan menjadi ”DAK Bidang Sarana Perdagangan”.

Disamping itu, yang membedakan dengan DAK tahun sebelumnya adalah adanya pembagian 3 (tiga) Sub Bidang, yaitu (1) Sub Bidang Pembangunan dan Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan (Pasar Tradisional) yang peruntukannya diarahkan untuk pembangunan pasar desa dan pasar tingkat kecamatan dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan; (2) Sub Bidang Pembangunan Gudang Komoditas Pertanian berikut Fasilitas dan Peralatan Penunjangnya dalam rangka penerapan Sistem Resi Gudang sebagai alternatif pembiayaan; dan (3) Sub Bidang Pembangunan dan Peningkatan Sarana Metrologi Legal dalam rangka meningkatkan tertib ukur.

Dalam sesi diskusi panel, tampil sebagai

narasumber adalah Direktur PIKEI Bappenas Adhi Putra Alfi an dan Direktur Fasilitasi Dana Per-imbangan Kementerian Dalam Negeri Gatot Setyo Tantomo, dengan moderator Kepala Biro Peren-canaan Kemendag Makbullah Pasinringi. (rdk)

EVALUASIPEREKONOMIAN 2010

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu, hari ini Senin (03/01), hadir pada pemaparan mengenai Evaluasi Perekonomian Indonesia 2010, yang dipimpin oleh Menko Hatta Rajasa, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta.

Menurut Menko Hatta Rajasa, tema tahun 2011 adalah Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Untuk Kesejahteraan Rakyat. Oleh karena itu, pemerintah mendisain pertumbuhan ekonomi pada angka 6,4%.

Sementara itu, menjawab pertanyaan tentang target ekspor untuk tahun 2011, Mendag Mari Pangestu mengatakan bahwa target ekspor diharapkan akan mencapai lebih dari USD 150 Milyar, dengan kata lain total pertumbuhan ekspor maupun ekspor non migas adalah 30%.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri yang membidangi perekonomian.

KUNJUNGAN KE PASAR TANAH TINGGI TANGERANG

SEKRETARIS Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo didampingi Kepala Pusat Humas Robert J Bintaryo, hari Kamis (6/1), melakukan kunjungan ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang. Kunjungan ini dilakukan guna melihat dari dekat harga-harga bahan pokok di pasar tersebut, antara lain beras dan cabai.

Dalam kunjungan tersebut, diketahui bahwa harga bahan pokok terutama cabai, cenderung lebih murah dari harga cabai di tempat lainnya. Harga cabai merah keriting di Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang pada 6 Januari 2010 sudah mengalami penurunan dibanding hari sebelumnya yaitu dari Rp 40.000/kg menjadi Rp 35.000/kg.

Penurunan ini terjadi karena jumlah pasokan dari daerah pemasok cabai terutama dari Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah mulai lancar. Harga cabe merah besar juga turun dari Rp. 30.000/kg menjadi Rp 25.000/kg, cabe rawit hijau turun dari Rp 40.000/kg menjadi Rp 35.000/kg, sedangkan cabe rawit merah masih mencapai Rp 65.000/kg karena pasokan masih jarang pada beberapa waktu terakhir.

Turut meninjau pasar tersebut antara lain adalah beberapa pejabat dari Pemerintah Daerah Kota Tangerang dan Anggota DPRD Kota Tangerang.

RAPAT KERJAKEMENDAG DENGAN KOMISI VI DPR RI

MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu, Senin (17/01) mengadakan Rapat Kerja dengan Anggota Komisi VI DPR RI di Gedung DPR/MPR Jakarta. Rapat Kerja yang berlangsung di ruang rapat Komisi VI tersebut berlangsung terbuka dengan agenda utama pembahasan Permendag Nomor 39/M-DAG/PER/10/2010 Tentang Ketentuan Impor Barang Jadi oleh Produsen.

Pada kesempatan tersebut Menteri Perda-gangan mengatakan bahwa pengaturan impor barang jadi oleh produsen bukan sesuatu per-aturan yang baru. Permendag No. 39/M-DAG/PER/10/2010 adalah penyempurnaan dan per-baikan daripada peraturan yang selama ini sudah berjalan sejak tahun 1998.

Dijelaskan Mendag bahwa alasan diter bit-kannya Permendag No. 39/M-DAG/PER/10/2010 ini antara lain alasan pragmatis yang terkait dengan investasi yaitu adanya kebutuhan perusahaan untuk mengimpor barang jadi untuk test pasar bagi beberapa produk yang nantinya akan diproduksi di dalam negeri. (apn)

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 45

Agenda

Page 46: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

SEPERTI halnya dengan beberapa produk pangan lainnya. Setiap menjelang puasa atau lebaran, juga menjelang natal atau tahun baru, harga cabai ”merangkak” naik. Momen psykologis ini bisa dikatakan telah mentradisi. Pasalnya disaat itu, kebutuhan akan cabai cenderung meningkat. Juga disaat itulah para pelaku dimatarantai perdagangan cabai (petani, distribusi dan pedagang) biasanya termotivasi untuk melakukan aksi ambil untung sedikit lebih, dibanding dari kondisi normal. Meski demikian adanya, namun merangkaknya harga cabai bisa dikatakan masih dalam alur perdagangan yang bisa dikatakan wajar.

Tetapi, kenapa setelah dua pekan di awal tahun harga cabai ”melambung” tinggi dikisaran harga yang tak semestinya? Padahal jika menelisik anomali cuaca yang terjadi, ganguan pengaruhnya hanya menurunkan sedikit tingkatan kuantitas dan kualitas dari produktivitas cabai.

Buktinya ditengah tingginya curah hujan yang mengguyur, keuletan para petani cabai diberbagai daerah seperti Wonosobo, Tu-meng gung, Jember, Banyuwangi, Tasik-ma laya, dan juga dibeberapa daerah di Sumatera, sebagian besar rata-rata sukses memanen cabai. Bahkan di daerah yang terkena erupsi Merapi (diradius >20 km)seperti Purwobinangun (Yogyakarta), Mun-tilan (Magelang) dan sekitarnya, meski dite-ngah hujan abu vulkanik yang mendera juga tidak membuat panen menjadi gagal total. Justru cabai yang dipetik petani dari daerah itu, malah diakui lebih bagus dari sebelumnya.

Dari melambungnya harga cabai mem-buat penulis jadi bertanya-tanya. Apakah ini sebagai pertanda awal perbandingan jumlah total kemampuan produktivitas cabai sudah jauh disparitasnya dengan jumlah kebutuhan yang terus meningkat?

Atau ini hanyalah karena dipicu oleh rusaknya jalur di Kudus, ”akibat merapi” yang merusak jalur di Magelang, juga gelombang laut yang terus mengganggu jalur Merak-Bakauheuni?

Atau mungkin dikarenakan adanya jeda waktu yang singkat (beberapa jam) disa lah satu pasar induk sempat mengalami ke-ko songan stock atau kekurangan suplai yang membuat spekulan harga berhasil melambungkan nilai jual cabai, sehingga harganya menular ke pasar induk lainnya?

Yang jelas, dari melambungnya harga cabai ini, telah membuat animo petani untuk menanam produk pangan yang pedas dan kaya akan vitamin C itu menjadi meningkat meski beban iklim yang dirasakan petani kedepan masih menjadi ancaman.

Menelisik Harga Cabai

TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 201146

Frame

Page 47: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

MAJALAH INFO PDN, FEBRUARI 2011 47

Frame

Page 48: Edisi Februari 2011 Bditjenpdn.kemendag.go.id/assets/files/1._InfoPDN... · 2018. 10. 22. · Ke-13 Pejabat Eselon I Kemedag ini, terdiri dari 9 pejabat struktural dan 4 pejabat fungsional

Diterbitkan Oleh :DIREKTORAT JENDERAL

PERDAGANGAN DALAM NEGERIhttp://ditjenpdn.kemendag.go.id

www.kemendag.go.id

KEMENTERIAN PERDAGANGANREPUBLIK INDONESIA

KERJASAMA YANG SINERGIS ANTARA PE ME RINTAH PU SAT

DAN PEMERINTAH DAERAH HARUS LEBIH SINERGIS DALAM MEMBENA HI

PA SAR TRADI SIONAL INI. SE HINGGA, PA DA AKHIRNYA PASAR TRADISIONAL

BENAR-BENAR MENJADI SEBUAH PASAR PILIHAN MA SYARAKAT.